Anda di halaman 1dari 8

NEUROANATOMI

NERVUS HIPOGLOSUS (N. XII)

Disusun Oleh :

INTAN RAHMI NASYA

NIM : 1361050096

Pembimbing :

dr. Chyntia M Sahetapy, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF

RSU UKI

PERIODE 22 JANUARI 2018 – 24 FEBRUARI 2018

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

2018
NEUROANATOMI

NERVUS HIPOGLOSUS (N XII)

N. hypoglossus adalah saraf motorik. Saraf ini muncul pada permukaan

anterior medulla oblongata di antara pyramis dan oliva, melewati fossa cranii

posterior, dan meninggalkan cranium melalui canalis hypoglossi. Kemudian saraf ini

berjalan ke bawah dan depan pada leher untuk mencapai lidah. N. hypoglossus

mempersarafi otot-otot lidah ( kecuali m. palatoglossus) dan dengan demikian

mengatur bentuk dan gerakan lidah.

Gambar 1. Batang Otak a. ventral b. dorsal c. Lateral


Nukleus nervus hipoglosus (Gambar 2 dan gambar 3) terletak di sepertiga bagian

bawah medulla, berdekatan dengan garis tengah dan tepat di bawah dasar ventrikel

keempat (didaerah yang disebut segitiga atau trigonum hipoglosum). Nukleus ini

terdiri dari beberapa kelompok sel yang mempersarafi beberapa masing-masing otot

lidah. Sel-sel ini analog dengan sel-sel motorik kornu anterius medula spinalis.

Gambar 2. Distribusi dan hubungan sentral nervus hipoglosus


Gambar 3. Perjalanan n. hipoglosus

Persarafan supranuklear nukleus nervus hipoglosus. Gerakan volunter lidah

dipersarafi oleh traktus kortikonuklearis, yang berjalan turun melewati kapsula

interna bersama dengan traktus kortikospinalis dan berakhir di nukleus nervus

hipoglosus.

Nukleus nervus hipoglosus mendapatkan input aferennya terutama dari

hemisfer serebri kontralateral, meskipun terdapat pula beberapa input ipsilateral.


Nukleus ini mendapatkan input lainnya dari formasio retikularis, nukleus traktus

solitarius (rasa), mesensefalon (traktus tektospinalis), dan nuklei trigeminales.

Hubungan-hubungan tersebut berperan pada refleks yang berhubungan dengan

menelan, mengunyah, menghisap, dan menjilat.

Karena otot-otot kedua sisi lidah membentuk unit fungsional dan dipersarafi

oleh kedua serebri hemisfer (walaupun terutama yang kontralateral), lesi supranuklear

unilateral tidak menimbulkan defisit motilitas lidah yang bermakna.

Perjalanan dan distribusi nervus hipoglosus. Nervus hipoglosus adalah saraf

aferen somatik (motor). Aksonnya berjalan turun di medula dan keluar dari batang

otak sebagai serabut-serabut radiks di sulkus anterolateralis antara oliva inferior dan

piramis. Nervus hipoglosus keluar dari tengkorak melalui canalis hipoglosus (gambar

4) dan berjalan di regio cervical bawah diantara vena jugularis dan arteri karotis

bersama dengan serabut-serabut 3 segmen servikal pertama (ansa hipoglosi). Serabut-

serabut ini, yang tidak membentuk hubungan dengan nervus hipoglosus, kemudian

segera terpisah lagi untuk mempersarafi otot-otot os hiodeum, yaitu m.thyroideus,

m.sternohiodeus, dan m.omohyoideus.

Nervus hipoglosus mempersarafi otot-otot lidah, m.stiloglosus, m.hioglosus,

dan m.geinoglosus.
Gambar 4. Tempat keluarnya nervus kranialis dari tengkorak. Foramina tempat keluarnya tergambar pada

sisi kiri, nervus kranial yang terpotong terlihat pada sisi kanan

Kelumpuhan nervus hipoglosus. Pada kelumpuhan nervus hipoglosus unilateral,

lidah biasanya sedikit terdeviasi kearah sisi yang paresis ketika dijulurkan.

M.genioglosus berperan pada protrusi lidah (gambar 4). Jika m.genioglosus pada satu

sisi lemah, dorongan dari otot antagonisnya menjadi dominan dan mendorong lidah

ke sisi lesi. Pada hemiplegia, awalnya cara bicara pasien menjadi disartria, tetapi

belum ada gangguan menelan. Kelumpuhan supranuklear bilateral menyebabkan

disartria dan disfagia berat (kelumpuhan pseudobulbar).

Lesi nuklear yang mengenai nervus hipoglosus biasanya bermanifestasi

sebagai paralisis flasid bilateral pada lidah dengan atrofi dan fasikulasi karena nuklei
kedua sisi terletak sangat berdekatan satu dengan yang lain sehingga biasanya terkena

secara bersama-sama pada kasus lanjut lidah terletak lemas di dasar mulut dan terjadi

fasikulasi yang hebat.Bicara dan menelan sangat nyata terganggu. Penyebabnya

adalah antara lain kelumpuhan bulbar progresif, sklerosis lateral amiotrofik,

siringobulbi, poliomielitis, proses vaskular. Lesi perifer nervus memiliki akibat yang

sama dengan lesi nuklear, tetapi paralisis hanya unilateral. Penyebabnya adalah antara

tumor, infeksi atau inflamasi, dan penyakit vaskular.


DAFTAR PUSTAKA

1. Snell, Richard, 2010; Neuroanatomi Klinik, edisi 7., EGC, Jakarta.

2. Duss, P., 2014 ; Diagnosa Topik Neurologi ; Anatomi, Fisiologi, Tanda,

Gejala; Edisi 5, EGC, Jakarta, hal. 160-162.

Anda mungkin juga menyukai