Samuel Harmin
20050709
- 3 minggu - 2 minggu
Tata laksana:
Restriksi cairan (cairan intravena dihentikan)
Deksametason 0,5 mg/kgBB/hari
Sefotaksim dinaikkan sesuai dengan dosis meningitis (200 mg/kgB/hari)
Rencana tindakan miringotomi (Dept. THT)
Status antropometri
BB = 30 kg (kurva CDC-NCHS 2000)
TB = 133 cm (P3-10 kurva CDC-NCHS 2000,
~TB 9 tahun)
TB/U 92,4 %
LiLA = 19,5 cm, LiLA/U = 87,1% (Frisancho)
LK = 51,5 cm (Normosefal, Nellhaus)
Kesan klinis dan antropometris: gizi baik
Organ Deskripsi
Palpebra cekung (-), konjungtiva pucat (+), sklera ikterik (-), pupil bulat isokor (Ø 3
Mata mm/3 mm), RCL (+)/(+), RCTL (+)/(+), gerak bola mata baik ke segala arah, edema papil
(+/+)
Hidung Sekret (-)
Telinga Daun telinga tidak membengkak, daerah sekitar telinga tidak hiperemis, fistel (-),
sikatriks (-). Liang telinga tampak lapang, tidak sekret (-), serumen (-)
Telinga kanan:membran timpani intak, refleks cahaya baik.
Telinga kiri: membran timpani hiperemis, bulging (-), refleks cahaya menurun.
Organ Deskripsi
Leher Kaku kuduk (+), tanda Brudzinsky I dan II (-), pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tenggorokan Arkus faring simetris, uvula di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang
Iktus kordis tidak tampak, teraba di sela iga 5 linea midklavikularis sinistra. Thriil (-).
Jantung Bunyi jantung I dan II normal, bising (-), irama derap (-)
Paru Pergerakan simetris, perkusi sonor, bunyi nafas vesikular di kedua lapang paru, tidak
terdengar suara napas tambahan
Abdomen Datar, lemas, perkusi timpani, hepar teraba 4 cm di bawah arkus kosta dan 4 cm di
bawah prosesus xifoideus, lien teraba Schuffner II. Massa atau nyeri tekan (-), bising
usus (+) normal
K ( mEq/L) 3,54
* Pasca-koreksi intravena
- Rawat inap
- Tirah baring
• Diagnostik: -
O Cukup aktif, kompos mentis, pucat (-), sesak (-), sianosis (-).
Laju nadi 100x/menit, laju napas 24x/menit, suhu 366 oC.
Pemeriksaan lain sama seperti sebelumnya.
A 1) Thalassemia-ß homozigot
(2) Meningitis bakterialis
(3) Otitis media akut aurikula sinistra pasca-miringotomi
(4) Tersangka infeksi saluran kemih
P 1)
2)
3)
Diet makan lunak 2000 kkal
Seftriakson 2 x 1,5 g IV
Deksametason 3 x 5 mg IV
4) Deferioksamin 1,5 g, 5 x/minggu SK, deferipron 3 x 500 mg PO, Asam folat 2 x 5 mg
PO, vit. E 2 x 200 UI PO, dan vit. C 1 x 100 mg PO
5) Ofloksasin tetes telinga 2 x 4 tetes AS
6) Pemantauan keadaan umum, kesadaran
Hari rawat ke-6 dan 7 (9 dan 10 April 2011)
A 1) Thalassemia-ß homozigot
(2) Meningitis bakterialis
(3) Otitis media akut aurikula sinistra pasca-miringotomi
(4) Tersangka infeksi saluran kemih
P 1)
2)
Diet makan biasa 1500 kkal + makan cair 3 x 200 mL
Seftriakson 2 x 1,5 g IV
3) Deksametason stop
4) Deferioksamin 1,5 g, 5 x/minggu SK, deferipron 3 x 500 mg PO,
Asam folat 2 x 5 mg PO, vit. E 2 x 200 UI PO, dan vit. C 1 x 100
mg PO
5) Ofloksasin tetes telinga 2 x 4 tetes AS
Hari rawat ke-8 (11 April 2011)
S Pasien tidak demam, sesekali mengeluh sakit kepala, nyeri telinga kiri tidak
ada, asupan makanan baik. Mobilisasi baik (sudah dapat berjalan ke kamar
mandi). Buang air kecil kuning jernih.
O Cukup aktif, kompos mentis, pucat (-), sesak (-), sianosis (-).
Laju nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 367oC.
Pemeriksaan lain sama seperti sebelumnya.
A 1) Thalassemia-ß homozigot
(2) Meningitis bakterialis
(3) Otitis media akut aurikula sinistra pasca-miringotomi
(4) Tersangka infeksi saluran kemih
Diagnosis terlambat
Baku emas diagnosis meningitis bakterial
Pewarnaan Gram
Kultur LCS
menentukan etiologi
Penderita
• kejar thalassemia
imunisasi (catch-up risiko lebih besar
immunization) mendapat
berupa infeksi
pemberian:
terkait transfusi
• Td 2-3-4, (seperti
hepatitis B 2-3,Hepatitis B) dan MMR 1 kali
polio 2-3-4
• melengkapi vaksinasi hepatitis A, tifoid, influenza, dan varisela
Anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara
autosomal resesif
Penyakit kronik yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan serius dan perubahan psikologis
Diperlukan penanganan komprehensif tim
multidisiplin, biaya sangat tinggi
Pentingnya pencegahan lahirnya penderita baru
Gangguan fisik, deformitas, pubertas terlambat
Absolute Risk
Relative Risk Reduction Number Needed
Luaran kegagalan terapi RRR Reduction to Treat (NNT)
ARR
CER - EER
CER EER CER - EER 1/ARR
CER
44,9% 18,6% 58,6% 26,3% 4 pasien
CER - EER
CER EER CER - EER 1/ARR
CER
38% 5% 86,6% 33% 3 pasien
Apakah pasien kita mirip dengan subyek penelitian? Tidak
Perbedaan ras