FRAKTUR
TERBUKA
Pe n u l i s : M o c h a m a d D e y a N ( 1 1 0 2 0 1 5 1 3 7 )
P e m b i m b i n g : dr. Febriyanto Kurniawan Sp.B (K) Onk
A D I S C U S S I O N O V E RV I E W
Definisi
Epidemiologi
Klasifikasi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Pemeriksaan fisik dan penunjang
Diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Fractur
e,
W H AT I S I T ?
Fraktur adalah hilangnya
kontinuitas tulang, baik
yang bersifat total
maupun sebagian.
DEFINISI
KLASIFIKASI
Tu l a n g
Displaced Non Displaced Complete Non complete
FRAKTUR
ORIENTASI PATAH PENETRASI KE KULIT
NON COMPLETE
Tulang masih menyambung dan
tidak terjadi perpindahan tulang,
biasanya garis patah tidak melalui
seluruh garis penampang tulang.
Orientasi patah
LINEAR T RA N S V E R S E
COMPOUND
Fraktur dimana terdapat hubungan
fragmen fraktur dengan dunia luar
Fraktur terbuka
W H AT W E ' R E A B O U T
Fraktur terbuka merupakan kasus yang cukup sering, dengan insidens 30 kasus
per 100.000 penduduk pertahun. dengan usia rata-rata 45 tahun. Berdasarkan
usia, kita dapat membaginya menjadi 2: pada laki-laki antara 15-19 tahun dan
pada perempuan > 90 tahun.
Di Indonesia kematian akibat kecelakaan lalu lintas kurang lebih 12.000 orang
pertahun
Insidens infeksi : 50,7 % dari pasien memiliki hasil kultur yang positif pada luka
pada evaluasi awal.
Sementara 31% pasien yang memiliki hasil kultur negatif pada awalnya, menjadi
positif pada saat penutupan definitif. (Gustilo dan Anderson)
Klasifikasi.
GUSTILO DAN ANDERSON
Tipe 1
Deskripsi dan gambaran
1. Kekuatan 4.
Kontaminasi
• Rendah • Tidak ada
2. Ukuran 5. Bentuk
luka fraktur
• <1 cm
• fraktur simple dengan
fragmen minimal
3. Kerusakan 6. Cakupan
jaringan lunak kulit
• sedikit • Ya
7. Cedera
vaskular
• Tidak ada
Tipe 2
Deskripsi dan gambaran
1. Kekuatan 4.
Kontaminasi
• menengah • rendah
2. Ukuran 5. Bentuk
luka fraktur
• 1-10 cm
• fraktur dengan
fragmentasi
menengah
3. Kerusakan 6. Cakupan
jaringan lunak kulit
• sedang • Ya
7. Cedera
vaskular
• Tidak ada
Tipe 3A
Deskripsi dan gambaran
1. Kekuatan 4.
Kontaminasi
• Tinggi • Rentan
2. Ukuran 5. Bentuk
luka fraktur
• >10 cm
• fraktur dengan
banyak fragmentasi
3. Kerusakan 6. Cakupan
jaringan lunak kulit
• banyak • Ya
7. Cedera
vaskular
• Tidak ada
Tipe 3B
Deskripsi dan gambaran
1. Kekuatan 4.
Kontaminasi
• Tinggi • Sangat Rentan
2. Ukuran 5. Bentuk
luka fraktur
• >10 cm
• fraktur dengan
banyak fragmentasi
3. Kerusakan 6. Cakupan
jaringan lunak kulit
• banyak • Kulit tidak dapat
mencakup luka fraktur
7. Cedera
vaskular
• Tidak/ belum ada
Tipe 3C
Deskripsi dan gambaran
1. Kekuatan 4.
Kontaminasi
• Tinggi • Sangat Rentan
2. Ukuran 5. Bentuk
luka fraktur
• >10 cm
• fraktur dengan
banyak fragmentasi
3. Kerusakan 6. Cakupan
jaringan lunak kulit
• banyak • Kulit tidak dapat
mencakup luka fraktur
7. Cedera
vaskular
• Ada dan memerlukan
tindakan segera
ETIOLOGI
Trauma ringan /
patologis
DAERAH FRAKTUR
LANGSUNG TERBENTUR
DENGAN OBJEK
DISKONTINUIT PERGESERAN
AS TULANG FRAKTUR FRAGMEN NYERI
TULANG
PERUBAHAN KERUSAKA
JARINGAN N
FRAGMEN
LASERASI KERUSAKAN SPASME
DEFORMIT JARINGAN PEMB. DARAH REAKSI
OTOT
AS STRESS
GANGGUA LASERASI PERDARAHAN PENINGKATAN
N TEK. KAPILER EMBOLI
KULIT
MOBILITAS
KERUSAKAN SHOCK
INTEGRITAS HIPOVOLEMIK EDEMA
KULIT
PENEKANAN GANGGUAN
PEMB. DARAH PERFUSI
24 jam 1-5 6-10 >10
hari hari minggu
Diagnosis
Penilaian Klinis
Nilai luka, adakah trauma pembuluh darah atau saraf atau
trauma alat-alat dalam yang lain.
Resusitasi
Waspadai tanda-tanda shock dan terapi pendukung, seperti transfusi dan
obat-obat analgesik
1. R EC O G NI T IO N 2. R ED UC T I ON
4. R E HA BI LI TAT IO N
3. R ET E NT I ON
Mengembalikan aktifitas
Imobilisasi fraktur
fungsional semaksimal mungkin
5 Langkah
01 02
03 04
TATA 05
LAKSANA
Medikasi
FRAKTUR TERBUKA
Pembersiha
Co.
n luka dan
debridemen
t
PEMBERSIHAN DEBRIDEMENT
Pembersihan luka dilakukan dengan cara irigasi Semua jaringan yang kehilangan
vaskularisasinya merupakan daerah tempat
dengan cairan NaCl fisiologis secara mekanis
pembenihan bakteri sehingga diperlukan
untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.
eksisi secara operasi pada kulit, jaringan
subkutaneus, lemak, fascia, otot dan
fragmen2 yang lepas
Pembedahan
Why You Need to Learn
a. Fiksasi Internal
Fragmen tulang yang pertama direposisi ke posisi normal kemudian diikat
dengan sekrup khusus atau dengan melampirkan pelat logam ke permukaan
luar tulang. Fragmen juga dapat diselenggarakan bersama-sama dengan
memasukkan batang bawah melalui ruang sumsum di tengah tulang.
b. Fiksasi Eksternal
Fiksasi eksternal tergantung pada cedera yang terjadi. Fiksasi ini digunakan
untuk menahan tulang tetap dalam garis lurus. Dalam fiksasi eksternal, pin
atau sekrup ditempatkan ke dalam tulang yang patah di atas dan di bawah
tempat fraktur. Kemudian fragmen tulang direposisi. Pin atau sekrup
dihubungkan ke sebuah lempengan logam di luar kulit.
Fiksasi Fiksasi
Internal eksternal
Amputasi Fraktur terbuka derajat IIIC dimana lesi tidak
dapat diperbaiki dan iskemia sudah
terjadi >8 jam
Pada beberapa kasus,
FIRST CHOICE A LT E R N A T I F
FIRST CHOICE A LT E R N A T I F
10 .0 00 .0 00 unit penisil in
diber ikan terhadap
luka sangat kotor (f arm
inj ur ies).
Tetanus booster (jika pasien tidak booster dalam 5 tahun terakhir)
Infeksi sudah terkontrol dan tidak dijumpai
lagi tanda – tanda inflamasi lokal seperti eksudat purulen, kemerahan
ataupun bengkak.
PELEPASAN
FIKSASI