Disusun oleh:
Pembimbing:
Mochamad Deya Najmuddin (1102015137)
dr. Hastuti Rahmi, Sp. THT-KL
Muhammad Hidayat (1102015147)
Abstrak
Pendahuluan
Place Your
Picture Here
Seleksi studi dan ekstraksi data
Studi masuk dalam kriteria inklusi
1. RCTs yang dilakukan pada pasien CRSwNP
2. Membandingkan kortikosteroid sistemik dengan strategi pengobatan lain (termasuk
placebo)
3. Didapatkan perubahan baik dari gejala nasal pasien atau hasil klinis pada saat sebelum dan
sesudah terapi, begitu pula dengan efek samping
Penelitian observasional dan restrospektif tidak diambil sebagai sumber penelitian ini
Analisis statistik
Analisis dibagi menjadi variable dikotomik dan kontinyu
menggunakan aplikasi Review Manager Versi 5.3
Hasil
Hasil
Seleksi studi
Setelah dilakukan pemilahan berdasarkan kriteria, dari 337 artikel
didapatkan 7 RCTs yang sesuai dengan penelitian. Penelitian
rentang dari 2001-2015, dengan total 414 pasien, usia sampel
antara 22 sampai dengan 89 tahun, dengan durasi percobaan
antara 7-14 hari.
Hasil
Penilaian gejala
Hasil nasal obstruction setelah pemberian kortikosteroid diteliti dalam 5 jurnal, dari ke 5 nya total partisipan adalah 280 orang. Seluruh
studi didapatkan perbaikan dalam nasal obstruction dengan perbedaan pemberian terapi kortikosteroid dan non kortikosteroid p=0.003
Hasil
Penilaian gejala
Disamping nasal obstruction, kehilangan sensasi bau juga merupakan gangguan lain yang dirasakan pasien, dari 7 studi, 5 studi
mendapati bahwa pemberian kortikosteroid memberikan perbaikan yang signifikan dengan p=0.008
Hasil
Nasal polyp scores
Penilaian dilakukan menggunakan klasifikasi Lildholt (5 studi), Endoscopic polyp grading (1 studi) dan perbandingan persentase ukuran
polip (1 studi). Hasil didapatkan bahwa pada pemberian kortikosteroid, ukuran polip lebih mengecil dengan populasi control p<0.0001
PNIF Outcome
3 studi (n=142 partisipan) mendapati terdapatnya perbedaan nilai aliran inspirasi hidung (PNIF) pada perbandingan kelompok intervensi
dengan control, dengan p<0,00001
Hasil
Adverse Events
Dari studi yang ada, 4 studi yang meneliti tentang efek samping penggunaan kortikosteroid, seperti peptic ulcer dan
osteonekrosis Femoral head, sedangkan 2 studi menyatakan (keduanya melakukan penelitian dengan kortikosteroid
dosis tinggi) bahwa subjek merasakan gangguan tidur (insomnia) dan gangguan gastrointestinal, dyspepsia lebih sering
didapati pada prednisone p<0.05
Hasil