Anda di halaman 1dari 2

INTAN RAHMI NASYA

1361050096

Adanya Hubungan Antara Malpraktek

Dengan Kasus dr.Dewa Ayu

Malpraketk sendiri artinya suatau kegagalan dokter dalam mematuhi standar pengobatan dan
perawatan terhadap pasien atau adany kekurangan, keterampilan atau kelalaian dalam pengobatan.
Malpraktek terjadi disebabkan oleh seorang dokter yang mengambil suatu keputusan klinis yang tidak
etis.

Etika juga sangat penting untuk dilihat apakah seorang dokter itu melakukan malpraktek atau
tidak. Etika adalah pengetahuan tentang moralitas, menilai baik buruknya sesuatu perbuatan ditinjau
dari sisi moral. Etika dapat mengandung norma kesusilaan (sikap pribadi) maupun norma kesopanan
(perilaku antar manusia) serta dapat dipengaruhi oleh norma agama.

Dikaitkan dengan kasus dr.Dewa Ayu.Ia dijatuhi pidana penjara oleh MA (Mahkamah Agung).
Padahal dikatakan dalam pasal 1 ayat 44 UU Praktek Kedokteran :

- Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) adalah lembaga yang berwenang
untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi.

dr.Ayu juga berhak mendapatkan perlindungan hukum. Hal ini dapat dilihat dari pasal 50 UU
N0.29 Tahun 2004 yang berbunyi :

- Dokter atau dokter gigi berhak memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, dan stnadar prosedur operasional.

Mahkamah Agung menemukan bukti pada kasus dr.Dewa Ayu yaitu pemalsuan tanda tangan.
Jika hal ini benar, hal ini bersifat intensional. Dikatakan intensional karena menurut teori dan doktrin,
malpraktek dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

- Intensional : Dalam hukum “DOLUS”


PROFESIONAL MISCONDUCT
“Pelanggaran-pelanggaran terhadap standar-standar dan dilakukan dengan sengaja”.
Contoh :
 Membuat keterangan palsu
 Membuka rahasia pasien dengan sengaja
 Aborsi illegal
- Negligence : Dalam hukum “CULPA”
Bukan sengaja, akibat dari kelalaian
Contoh :
 Melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan
 Melakukan tetapi tidak sempurna
- Lack of skill
Kompetensi kurang/diluar kompetensi (kewenangan)
Contoh :
 Melakukan tindakan medis bukan kompetensi (darurat)

Anda mungkin juga menyukai