Anda di halaman 1dari 42

HAM

Dr. Siswo P Santoso Sp.F, MH.Kes


DEFINISI SEHAT (WHO)

Kesehatan meliputi sehat fisik,


mental (penghargaan dan
martabat) dan sosial (jaminan
hukum, adat istiadat dsb) secara
lengkap, tidak hanya berarti tidak
adanya penyakit atau kelemahan
tubuh
Konsep Hak Asasi Manusia
 Hak yang bersifat mendasar,
ada setelah manusia ada dimuka
bumi.
 Hak yang bersifat mendasar dan
inheren dengan jati diri manusia
secara universal.
 Hak-hak dasar yang dimiliki
manusia bukan karena
diberikannya oleh masyarakat
atau negara, melainkan
berdasarkan martabat sebagai
manusia.
Konsep HAM
HAM mempunyai karakteristik yg
berkembang;
1) Hak atas individu
2) Hak ini melekat dalam individu karena
individu tersebut manusia
3) Berlaku di seluruh dunia (universal)
4) Melibatkan hubungan antara negara
dan individu.
Konsep HAM (2)

 DUHAM adalah dokumen penting dalam


perkembangan HAM.
Meski tidak mengikat, DUHAM mempunyai
legitimasi yang sangat fundamental
dalam realisasi perlindungan HAM di tingkat
nasional dan internasional.
 DUHAM mengatur ttg kebebasan dan
persamaan yang tertuang dalam Pasal 1:
“Semua orang dilahirkan merdeka dan
mempunyai martabat dan hak-hak yang
sama. Mereka dikaruniai akal dan hati
nurani dan bergaul datu sama lain dalam
persaudaraan”.
Konsep HAM (3)
 Dari fundamental aspek DUHAM,lahir
beberapa prinsip-prinsip HAM antar
lain
1. Kemerdekaan
2. Persamaan
3. Keadilan
Konsep HAM (4)
 DUHAM:
“Setiap orang ... Berhak atas terlaksananya hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya yang sangat diperlukan
untuk martabat ... Melalui usaha-usaha nasional maupun
kerjasama internasional dan sesuai dengan pengaturan
serta sumber daya setiap negara. (Ps. 22)

“Setiap orang berhak atas suatu tatanan sosial dan


internasional dimana hak-hak dan kebebasan yang
termaktub didalam deklarasi ini dapat dilaksanakan
sepenuhnya”. (Ps. 28)
UU No 39 Thn 1999 ttg HAM
• HAM: seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan YME dan
merupakan anugerahNYa yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
• Kewajiban Dasar Manusia adalah seperangkat kewajiban
yang apabila tidak dilaksanakan, tidak meungkinkan
terlaksananta dan tegaknya hak asasi manusia.(Bab I
Pasal 1)
UU No 39 Thn 1999 ttg HAM (2)
• Pada Bab III Bagian Pertama, pasal 9 ;Hak untuk Hidup.
• pada Bab III Bagian Kelima, pasal 21 : keluhan
pribadi..tidak boleh jadi obyek penelitian tanpa
persetujuan.
• Pada penjelasan Pasal 41 ayat 1: Kemudahan dan
perlakuan khusus adalah pemberian pelayanan, jasa, atau
penyediaan fasilitas dan sarana kelancaran, keamanan,
kesehatan dan keselamatan.
UU No 39 Thn 1999 ttg HAM (3)
 Pada menimbang (c) ; selain hak asasi , manusia juga
mempunyai kewajiban dasar antara manusia satu dengan
yang lain dan terhadap masyarakat
 Pada ketentuan umum Ps1 ay 2: kewajiban yang
apabila tidak dilaksanakan tidak memungkinkan
terlaksana tegaknya HAM

10
Beberapa Definisi:
Nickel:
 Hak asasi manusia adalah norma
yang pasti (definate), sebagai
prioritas utama, universal, ada dan
berlaku dengan implementasi dan
kebiasaan dan hukum nasional di
suatu negara.
Kim:
 Hak asasi manusia menandakan
adanya klaim dan tuntutan atas
perlindungan kehidupan manusia
dan martabatnya.
Beberapa Definisi (2)
Szabo:
 Hak asasi manusia adalah framework dari
hukum konstitusional yang bertujuan untuk
melindungi individu dari penyalahgunaan
kekuasaan oleh organ negara yang pada
saat bersamaan juga mengembangkan taraf
hidup dan personalitasnya.
Jan Materson:
 “Human right which are inherent in our
nature without which we cannot live as
human being”
 Hak asasi manusia sebagai hak yang
melekat pada manusia, yang tanpa
dengannya manusia mustahil hidup
sebagai manusia.
Kesimpulan
HAM:
1. Hak ini merupakan hak dari
tiap individu atau grup.
2. Hak ini tidak terpisahkan dan
setiap manusia memilikinya
sejak ia lahir.
3. Hak ini bertujuan untuk
mendukung martabat dan
memberikan kebebasan
tanpa diskriminasi apapun.
Pengertian paling fundamental yaitu
HAK KEBEBASAN dan HAK
PERSAMAAN.
Deklarasi Universal HAM ,1948
 Dalam Piagam HAM Internasional.
 Merupakan standar umum yg harus dicapai oleh setiap
orang dan negara, sumber inspirasi PBB.

Pasal 22, Hak Atas Jaminan Sosial:


Setiap orang, sebagai anggota masyarakat, berhak atas
jaminan sosial dan berhak terlaksananya hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya yang sangat diperlukan
untuk martabat dan pertumbuhan bebas pribadinya,
memalui usaha-usaha nasional maupun kerjasama
internasional, dan sesuai dengan pengaturan serta sumber
daya setiap negara.
Deklarasi Universal HAM (2)

• Pasal 25 (1), Standar Hidup yang Layak dan Jaminan


Perlindungan Kesehatan:
Setiap orang berhak atas hidup yang memadai untuk
kesehatan, kesejahteraan diri dan keluarganya,
termasuk atas pangan, pakaian,perumahan dan
perawatan kesehatan, sertapelayanan sosial yang
diperlukan, dan berhak atas jaminan pada saat
pengangguran, menderita sakit, cacat, menjadi
janda/duda, mencapai usia lanjut atau keadaan lainnya
yang mengakibatkannya kekurangan nafkah, yang
berada diluar kekuasaannnya.
- Pasal 26 : hak pendidikan....
Kovenan Internasional, (PBB, 1965)
tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial

Semua manusia sederajat dalam martabat dan hak:


perlindungan hukum dan diskriminasi apapun.
Pasal 1: Diskriminasi Rasial: Semua bentuk pembedaan,
pengecualian, pembatasan, atau pengutamaan
berdasarkan ras, warna kulit, keturunan atau
kebangsaan atau suku bangsa, yang mempunyai
maksud meniadakan atau merusak pengakuan,
pencapaian atau pelaksanaan, atas dasar persamaan,
hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya atau bidang kehidupan
masyarakat yang lain.
Kovenan Internasional, (PBB, 1965)
tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial

• Pasal 5:
Negara-negara Pihak, melarang dan menghapuskan semua bentuk
diskrimnasi rasial serta menjamin hak setiap orang….. Terutama
menikmati hak dibawah ini:
(a) Hak diperlakukan dengan sama di depan pengadilan dan badan-
badan peradilan lain.
(b) Hak untuk aman….
(c) Hak politik…
(d) Hak sipil…
(e) Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, khususnya:
...... (iv) hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,perawatan
medis, jaminan sosial dan pelayananpelayanan sosial,
.......(v) hak atas pendidikan dan pelatihan
Kovenan Ekosob pasal 12
 ....mengakui hak setiap orang untuk
menikmati standar pelayanan kesehatan fisik
dan mental tertinggi...
langkah-langkah strategis yg diperlukan adl
untuk:
 menanggulangi dan memperkecil kematian
bayi dan anak balita agar tumbuh sehat
 memperbaiki semua segi kesehatan
lingkungan dan industri
 mencegah,mengobati dan menanggulangi
epidemi,endemi penyakit yg berhub dgn
pekerjaan & penyakit lain
 menciptakan kondisi yg menjamin kualitas
pelayanan medis dan perawatan dokter-
Jaminan Hak Atas Kesehatan

 UUD 1945 (Pasca Perubahan )


 Pasal 28 H Ayat I
 UU No 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
 UU No 39 Tahun 1999 Tentang
HAM
 UU N0 11 Tahun 2005 Tentang
Kovenan Internasional Tentang
Hak-hak Ekonomi, Sosial, Budaya
(Ekosob)
Kovenan Internasional ttg Hak
Ekonomi, Sosial, dan Budaya (EKOSOB)
 Negara mengakui hak setiap orang untuk
mengenyam standar kesehatan fisik dan
mental yang tertinggi
 Negara mengakui hak setiap orang atas
pendidikan untuk menuju pengembangan
manusia yg seutuhnya
Kewajiban Pemerintah memenuhi hak-hak
Ekosob

 Kewajiban untuk menghormati (to respect)


 Kewajiban untuk melindungi (to protect)
 Kewajiban untuk memenuhi (to full fill)
 Kewajiban untuk mendukung (to promote)
Deklarasi Alma-Ata th 1978
ttg peran negara untuk memenuhi hak atas kesehatan WN

 Penyediaan pelayanan kesehatan dasar


 Penyediaan air bersih yg cukup & sanitasi
 Promosi penyediaan makanan & gizi yg baik
 Perawatan ibu & anak termasuk KB
 Imunisasi penyakit menular berbahaya
 Pencegahan & kontrol thd penyakit-penyakit
endemik lokal
 Pengobatan yg baik untuk penyakit umum dan
luka-luka
 Penyediaan obat-obat esensial
 Menyiapkan program pendidikan kesehatan
Istilahnya: Kesehatan untuk Semua
Piagam Majelis Kesehatan Rakyat
thn 2000 (di Bangladesh)
• Kesehatan sbg HAM:
 Kesehatan mencerminkan komitmen
masyarakat terhadap kesetaraan dan
keadilan.
 Kesehatan dan HAM seharusnya
diprioritaskan diatas kepentingan
ekonomi dan politik
Prinsip-prinsip HAM yg melekat:

• Hak adalah universal--dimanapun


• Hak bersifat melekat—tak bisa ambil/diberikan
• Hak selalu diikuti kewajiban (menghargai, melindungi
dan memenuhi)
• Partisipasi adalah hak yg paling dasar
• Hak tak bisa berdiri sendiri dan saling terkait
Prinsip – Prinsip Dasar Manusia

1. Prinsip Kebebasan
 Bill of Rights 1689 bahwa “manusia sama di muka
hukum”.
 Kebebasan harus dipandang sebagai penghormatan
terhadap harkat dan martabat manusia sebagai
mahluk ciptaan Tuhan.
 Negara mengakui dan melindungi kebebasan setiap
warga negara untuk menjalankan sesuai dengan
agama masing-masing.
Prinsip – Prinsip Dasar Manusia (2)

2. Prinsip Kemerdekaan
 manusia adalah mahluk yang merdeka sejak dalam perut
ibunya, sehingga tidak logis bila sesudah ia lahir ia harus
dibelenggu. (Declaration of Independence of America, 1776)
3. Prinsip Persamaan
 Setiap orang mempunyai hak dan kebebasan serta persamaan
tanpa perbedaan apapun seperti perbedaan ras, warna kulit,
jennis kelamin, bahasa, agama, paham politik atau paham yang
lain, asal usul sosial, hak milik, kelahiran ataupun status yang lain.
 Tidak diperkenankan untuk melakukan pembedaan atas dasar
politik, kedudukan hukum atau status internasional dan negara
atau wilayah, baik berpemerintahan sendiri atau di bawah wilayah
lain yang kedaulatannya dibatasi.
Prinsip – Prinsip Dasar Manusia (3)

4. Prinsip Keadilan
 Manusia sama dimuka hukum dan memperkuat negara
hukum dan demokrasi yang menjamin adanya keadilan
yang harus ditegakkan.
HAM Bidang Kesehatan dalam
Perubahan Kedua UUD 1945
• BAB XA/ Pasal 28 H:
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
.
HAM dalam UU Kesehatan
 Pengakuan pada pasien
untuk menentukan
nasibnya sendiri ( the rights
of self determination) yang
diwujudkan dalam bentuk
informed consent
 Pasien berhak menentukan
menerima atau menolak
tindakan medik

29
Dua asas yang melandasi hukum kesehatan

 The right to health care (hak atas pelayanan kesehatan)


merupakan hak dasar sosial Konvensi Hak Sipil dan
Politik 1966
 The right of self determination (hak untuk menentukan
nasib sendiri) merupakan hak dasar individual Deklarasi
PBB 1948.
The Right Of Self Determination

Hak dasar atau hak primer individual, merupakan sumber


dari hak-hak individual :
1) Hak atas Privacy ; hak atas rahasia kedokteran.
2) Hak atas tubuhnya sendiri:
 hak atas informed consent, hak memilih dokter RS,
 hak menolak pengobatan/ perawatan/ tindakan medis
tertentu,
 hak menghentikan pengobatan/ perawatan,
 hak atas “second opinion” dan hak memeriksa rekam
medis.
The Right Of Self Determination

The Right of Self-determination ini merupakan sumber


hak individu lain, yaitu:
 Hak atas privacy: suatu hak pribadi, suatu hak atas ke
bebasan atau keleluasan pribadi.
 Hak atas badan kita sendiri.
Jadi, TROS dan PRIVACY erat hubungannya:
 tiap individu tidak ingin diganggu oleh orang lain, atau
siapapun juga.
 inti hak privacy: "to be let alone", jangan mengganggu
(termasuk pula agar dirahasiakan data pribadi tertentu
misalnya hak atas rahasia kedokteran).
Hukum Kesehatan
Menurut Van Der Mijn;
 Hukum kesehatan adalah perangkat hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan kesehatan,
meliputi: penerapan perangkat‑perangkat hukum perdata,
pidana dan tata usaha negara.
Menurut Leenen (Profesor hukum kedokteran Belanda);
 Hukum kesehatan adalah keseluruhan dari aktifitas juridis dan
peraturan hukum dibidang kesehatan serta studi ilmiahnya.
 Jadi hukum kesehatan adalah aturan hukum yang mengatur
semua aspek yang berkaitan dengan usaha ‑usaha dan
pemeliharaan dibidang kesehatan.
Hukum Kedokteran
Hukum kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan
karena masalah kedokteran juga dalam ruang lingkup
kesehatan
Menurut Leenen (Profesor hukum kedokteran Belanda);
 Jadi hukum kedokteran adalah bagian dari hukum
kesehatan yang hanya mengatur aspek‑aspek yang
berkaitan dengan profesi dibidang kedokteran saja.

35
Kewajiban Dasar Manusia
 Pasal 67 (Bab IV); setiap orang di wilayah RI wajib patuh
pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis
dan hukum Internasional mengenai HAM yang telah
ditarima negara RI
 Pasal 69 ay 1; setiap orang wajib menghormati HAM
orang lain…ay 2; HAM menimbulkan kewajiban asasi.

36
Hak Minoritas
Piagam PBB
 Pasal 1 dan 55, DUHAM Pasal 2, Kovenan Internasional
ttg Hak Sipil dan Politik, ekonomi, sosial, budaya
 Pasal 2. ”Diskriminasi dilarang atas alasan ras, bahasa,
agama, kebangsaan atau sosial. Anggota kelompok
minoritas harus dapat perlindungan untuk memperoleh
hak,.....,hak hidup, kebebasan, keamanan, bebas
berpendapat, berserikat dan beragama.
Hak Khusus minoritas
 Agar dapat melestarikan jatidiri, ciri khas dan tradisi
mereka
 Mencapai kesetaraan perlakuan
 Kesejahteraan masyarakat
Negara yg telah meratifikasi Kovenan 1966 wajib menjamin
agar semua individu secara hukum menikmati hak-hak
mereka dan menghilangkan ketidaksetaraan
Narkoba
 Menurut WHO (1982)
Semua zat padat, cair maupun gas yang
dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah
fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun
psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen
dimana dibutuhkan untuk mempertahankan
fungsi tubuh normal

ISTILAH:
 NARKOBA
NARkotika, psiKOtropika dan Bahan/zat Adiktif
 NAPZA
NArkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
NARKOTIKA–PSIKOTROPIKA-ZAT
ADIKTIF

NARKOTIKA
 Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran,
hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
PSIKOTROPIKA
 Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku
ZAT ADIKTIF
 Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik
psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein.
Pengaturan Narkotika &
Psikotropika
 UU No 22 tahun 1997 ttg “Narkotika”
 UU No 5 Tahun 1997 ttg “Psikotropika”
 Single Convention on Narcotic Drugs 1961
 Convention on Psychotropic Substances 1971
 Convention against illict Traffic in Narcotic Drugs and
Psycotropic Substances 1988
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai