(WHO,
(Bhutta et al, 2005)
Tanda Bahaya Maternal Neonatal
WHO
(Adam et al,
2005)
Indonesia
Pelayanan kontinum dan
komprehensif
(MotherCare,
1997)
Bidan/Puskesmas Non-Poned harus
mampu melakukan pertolongan
pertama kegawatdaruratan obstetri
dan neonatal sesuai
ketrampilannya, antara lain:
1. Menentukan kegawatdaruratan
penderita
• Pada tingkat kader/dukun bayi terlatih
ditemukan penderita yang tidak dapat
ditangani sendiri oleh keluarga atau
kader/dukun bayi, maka segera dirujuk
ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat.
• Pada tingkat bidan desa/puskesmas
pembantu/puskesmas, tenaga
kesehatan harus dapat menentukan
tingkat kegawatdaruratan kasus yang
ditemui, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya, mereka harus
menentukan kasus mana yang boleh
(Purnama et al,
2010) 2. Menentukan tempat rujukan
• Fasilitas pelayanan yang
mempunyai kewenangan dan
terdekat
• Tidak mengabaikan kesediaan
dan kemampuan penderita.
5. Persiapan penderita
6. Pengiriman Penderita
• Komponen
1 Pelayanan Maternal
• Komponen
2 Pelayanan Neonatal
Komponen Pelayanan
Maternal
• Preeklampsia/eklampsia
• Tindakan obstetri pada
pertolongan
persalinan
• Perdarahan
postpartum
• Infeksi nifas
Komponen Pelayanan
Neonatal
• Bayi berat lahir rendah
– Hipotermi
– Hipoglikemi
– Ikterus/hiperbilirubinemia
– Masalah pemberian nutrisi
• Asfiksia pada bayi
• Gangguan nafas
• Kejang pada bayi baru lahir
• Infeksi neonatal
• Rujukan dan transportasi bayi baru
PREEKLAMPSIA
/
EKLAMPSIA
Hipertensi dalam
kehamilan
• Preeklampsia: TD ≥ 140/90 terdiagnosis setelah 20 minggu
umur kehamilan disertai proteinuria
• Hipertensi kronik
TD ≥ 140/90 sebelum hamil terdiagnosis sebelum 20 minggu
umur kehamilan
• Preeklampsia superimposed
Timbulnya proteinuria pada pasien hipertensi kronik
• Hipertensi gestasional
Hipertensi muncul saat kehamilan
Tidak ada proteinuria, menghilang setelah 12 minggu
pospartum
• Eklampsia: Kejang grand mall, didahului oleh preeklampsia,
tanpa ditemukan penyebab lain
PREEKLAMPSI
A
Kriteria minimal
• TD ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan
20 minggu
HELLP Syndrome?
Sindrom
HELLP
• Hemolisis: bilirubin meningkat,
LDH meningkat
• Elevated Liver Enzym: SGOT, SGPT
meningkat
• Low Platelet: Angka trombosit kurang
dari 150.000/mmk
MEKANISME TERJADINYA
FAKTA
Preeklampsia cenderung terjadi
pada
• Terpapar Villi chorialis pertama
kali: primigravida
• Ada hubungan genetik
• Villi chorialis yang banyak: Gemelli,
Mola
• Menghilang setelah villi chorialis atau
plasenta dilahirkan
• Kelainan vaskuler sebelumnya
(hipertensi), obesitas
GENETIK, FAKTOR
PENYAKIT VASKULER TROFOBLAST
IMUNOLOGI, INFLAMASI
IBU
BERLEBIHAN
PLASENTASI TAK SEMPURNA
PENETRASI TROBFOBLAST DANGKAL
ARTERI SPIRALIS TAK SEMPURNA
Cochrane Library
Issue 1, 2000
• Diagnosis – Apakah telah terjadi
HPP?
Y
Uterus kontraksi? a •Awasi kala IV
Tidak
•RUJUK
•Lanjutkan infus + 20 IU oksitosin minimal
ABC Alarm 500 ml/jam s/d tempat rujukan
- Perdarahan
Obstetri
Kompresi bimanual interna
Management -
Evolution
Panic
Panic
Hyst
erect Pitocin
omy Prostaglandins
Happiness
Definisi Syok
Kegagalan sistem sirkulasi dalam
mempertahankan aliran yang adekuat pada
organ-organ vital sehingga timbul anoxia
Mengancam jiwa
Airway
Breathing
Circulation and hemorrhage
control
Shock position
Replace blood loss
Stop / minimize the bleeding process
300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
-- 15% EBV
NORMO -- 30% EBV
dibenarkan
Penatalaksanaan aktif kala tiga pada
persalinan
Penatalaksaan terhadap perdarahan
ACOG
ABC Alarm - Perdarahan
1997. Obstetri
Wanita 20 th, 60 kg, Hb 14, Berdarah 1500 ml
EBV : 60 kg x 70 ml = 4200 ml
Hb total : 0.14 x 4200 = 588 gm
Hb hilang : 0.14 x 1500 = 210 gm
Setelah Infus RL 4000 ml = Normovolemia
Panic
Hyst
erect Pitocin
omy Prostaglandins
Happiness
ABC Alarm - Perdarahan
Obstetri
Summar
y•
Define your challenges
– Technological as well as personal
• Set realistic expectation
– Mastery is not achieved
overnight
• Keep your eye on the goal
– Mentorship programs
QUESTIONS
?