Anda di halaman 1dari 15

Ensefalitis

Oleh:
REGINA PHILYRIA, S.KED
FAB 118 077

Pembimbing:
dr. Bambang Supriadi, Sp. S

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
definisi

• Ensefalitis adalah suatu peradangan pada


parenkim otak.

• Ensefalitis berbeda dari meningitis, meskipun


pada evaluasi klinis, keduanya mempunyai tanda
dan gejala inflamasi meningeal, seperti
photophobia, sakit kepala, atau leher kaku.

2
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Virus / BakterI

Mengenai CNS

Ensefalitis

Kejaringan susunan saraf pusat

TIK meningkat Kerusakan susunan saraf pusat

nyeri kepala - gangguan penglihatan kejang spastic


- gangguan bicara
mual, muntah - gangguan pendengaran resiko cedera
- kelemahan gerak
BB turun

nutrisi kurang - gangguan sensorik motorik


MANIFESTASI KLINIS

Kejang

Demam Kesadaran
menurun

TRIAS
ENSEFALITIS
TANDA DAN GEJALA
• Pada ensefalitis lebih sering ditemui perubahan kesadaran
(bingung, gangguan perilaku) atau penurunan kesadaran
(letargi ringan hingga koma)
• Disertai gejala neurologis fokal atau difus
• Pasien dapat mengalami disorientasi dan halusinasi sebagai
akibat peningkatan tekanan intrakranial
• Gejala lain: disregulasi suhu, disregulasi gula darah

6
LANGKAH DIAGNOSTIK

Anamnesis
• Ensefalitis mempunyai berbagai penyebab, namun gejala
klinis ensefalitis lebih kurang sama dan khas,
• Gejala berupa :
– suhu mendadak naik & seringkah ditemukan hiperpireksia.
– Kesadaran dgn cepat menurun.
– Nyeri kepala sebelum kesadarannya menurun.
– Kejang
Gejala klinis
• Bila berkembang menjadi abses serebri akan timbul gejala-
gejala infeksi umum dengan tanda-tanda meningkatnya
tekanan intrakranial yaitu :
• nyeri kepala yang kronik dan progresif
• Muntah
• penglihatan kabur
• Kejang
• kesadaran menurun.
Pada pemeriksaan mungkin terdapat edema papil. Tanda-
tanda defisit neurologis tergantung pada lokasi dan luasnya
abses.
Pemeriksaan penunjang
• Pungsi lumbal (LP): umumnya normal, dan sulit di bedakan
dengan meningitis viral. bisa :
• Warna : jernih
• Tekanan : normal atau meninggi
• Protein : normal atau sedikit meninggi
• Sel : normal atau meninggi 5-15.000 / mm3
• Glukosa : normal atau menigkat
• Polymerase chain reaction dapat digunakan untuk
mendeteksi CMV, EBV, dan enterovirus ( sensitifitas 96%,
spesifisitas 99%)
• Pemeriksaan serologi dan deteksi antigen
• Pemeriksaan lain: ct-scan, MRI dan EEG untuk
mengidentifikasi proses ensefalitis fokal atau difus
• Pemeriksaan CT –Scan kepala menunjukkan
– gambaran edema otak.
• Pd pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) didapatkan
– penurunan aktifitas atau perlambatan

10
MRI ( Magnetic Resonance Imaging )
Gambaran ensefalitis pada MRI di
dapatkan :
• Perubahan patologis yang
biasanya bilateral pada bagian
medial lobus temporalis dan
bagian inferior lobus frontalis (
adanya lesi ).
• Lesi isointens atau hipointens
berbentuk bulat cincin, noduler
tempat predileksi pada hemisfer
(grey-white junction)
PENATALAKSANAAN

• Pengobatan antivirus diberikan pada


ENSEFALITIS ensefalitis virus dengan penyebab
herpes zoster-varicella.
VIRUS • Acyclovir 10 mg/kgBB intra vena 3 x
sehari selama 10 hari atau 200 mg/kg
peroral tiap 4 jam selama 10 hari.

• Ampisillin 4 x 3-4 g per oral selama 10 hari.


ENSEFALITIS • Cloramphenicol 4 x 1g/24 jam intra vena
SUPURATIVA selama 10 hari .
Suportif
• Mengatasi:
– kejang,
– hiperpireksia,
– gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
– Mengatasi edema otak dgn
• manitol 0,5-1 gram/kg; diberikan setiap 8 jam
• dan metilprednisolon 1-2 mg/kg/hari
• Loop diuretik: Furosemide 0,5-1 mg/KgBB/dosis IV
tiap 6-12 jam
KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi :

1. Epilepsi
2. Defisit neurologik
3. Retardasi mental
4. Hidrosefalus
5. Gangguan Mental
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai