Anda di halaman 1dari 19

KONVULSI

(KEJANG)
DIAGNOSIS BANDING

Ensephalitis
Meningitis
Kejang Demam
Epilepsi
Tetanus
ANAMNESIS
Sejak kapan demam mulai
terjadi?
Apakah kejangnya berulang?
Kondisi apa yang memperberat
dan memperingan?
Apakah sudah pernah diterapi?
Apakah pernah terjadi kelainan
pada masa perkembangan?
Apakah ada gejala yang sama
dalam keluarga?
Adakah gejala penyerta lainnya?
ENSEFALITIS SUPURATIVA

Secara umum gejala berupa trias ensefalitis:

Demam Kejang Kesadaran menurun

Bila berkembang menjadi abses serebri akan


timbul gejala-gejala infeksi umum, tanda-tanda
meningkatnya tekanan intracranial yaitu : nyeri
kepalayang kronik dan progresif,muntah,
penglihatan kabur, kejang, kesadaran menurun,
pada pemeriksaan mungkin terdapat edema
papil. Tanda-tanda deficit neurologist
tergantung pada lokasi dan luas abses.
ENSEFALITIS VIRUS
Virus yang dapat menyebabkan radang otak pada manusia :
1. Virus RNA
virus parotitis, irus morbili, virus rabies, virus rubella flavivirus
(virus ensefalitis Jepang B, virus dengue), enterovirus (virus polio,
coxsackie A,B,echovirus) virus koriomeningitis limfositoria
2. Virus DNA
herpes zoster-varisella, herpes simpleks, sitomegalivirus, virus
Epstein-barr, variola, vaksinia, AIDS

Manifestasi klinis
Dimulai dengan demam, nyeri kepala, vertigo, nyeri badan, nausea,
kesadaran menurun, timbul serangan kejang-kejang, kaku kuduk,
hemiparesis dan paralysis bulbaris.
Manifestasi Klinik Gejala pada Gejala pada Bayi
Nyeri kepala yang dapat Dewasa
menjalar ke tengkuk demam yang tinggi rewel
dan punggung sakit kepala bercak pada kulit
Tengkuk menjadi kaku pilek tangisan lebih keras
(Kaku kuduk disebabkan mual, muntah gangguan ksadaran
oleh mengejangnya
kejang demam ringan
otot-otot ekstensor
tengkuk) Lelah, leher pegal dan badan terasa kaku
kaku
Kesadaran menurun
penglihatan menjadi
kurang jelas
EPILEPSI

Merupakan gangguan
fungsional yang kronik
pada saraf yang
Akibat lepasnya
ditandai oleh terjadinya
muatan listrik yang
serangan yang timbul
tidak terkontrol
secara mendadak,
episodik, berlebihan
dan cepat
ETIOLOGI
Epilepsi idiopatik/esensial:Tidak dapat dibuktikan adanya lesi
sentral.
epilepsi simptomatik/sekunder:Suatu kelainan otak
menyebabkan timbulnya respon kejang
Penyebab kejang sekunder adalah :
- Cedera kepala
- Gangguan metabolisme dan gizi ( hipoglikemia, fenilketonuria,
defisiensi vit.6 )
- faktor toksik (uremia, intoksikasi alkohol, putus obat narkotik)
- ensefalitis, stroke, hipoksia atau neoplasma otak.
- gangguan elektrolit terutama hiponatremia dan hipokalsemia.
Kejang Parsial
Berkaitan dengan struktural otak
Kejang parsial sederhana:Gejala
motorik,sensorik,autonomik,atau psikis tanpa
adanya perubahan kesadaran yang nyata saat
kejang dan bergantung pada lokasi neuron
hiperaktif di otak.
Kejang parsial kompleks ditandai perubahan
kesadaran seperi menarik-narik baju,bertepuk
tangan,mengecap-ngecapkan bibir.Fokus kejang
ini terletak di lobus temporalis,medial atau
frontal inferior.
Kejang Generalisata
Melibatkan daerah yang luas di otak
Kejang absence ( petit mal) : Hilang kesadaran
secara mendadak,singkat dan tanpa
kehilangan kontrol postur dan berlangsung
beberapa detik.
Mioklonik : Kontraksi mirip syok mendadak
yang terbatas dibeberapa otot/tungkai dan
cendrung singkat
Atonik : Hilangnya secara mendadak tonus otot
disertai lenyapnya postur tubuh
Tonik-klonik (grand mal) : Gerakan
menyentak,repetitif,tajam,lambat,dan tunggal atau
multipel di lengan,tungkai atau torso
peningkatan mendadak tonus otot (menjadi
kaku,kontraksi) wajah dan tubuh bagian atas; fleksi
lengan dan tungkai
a. Mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi
b. Dapat menyebabkan henti napas
Tatalaksana
Penatalaksanaan primer pada penderita epilepsi adalah
terapi untuk mencegah terjadinya serangan kejang atau
mengurangi frekuensinya sehingga pasien dapat hidup
normal
Pemberian obat antiepilepsi
Reseksi lobus temporalis atau bagaian otak lainya
secara bedah yang tidak dapat diatasi dengan obat
Memelihara jalan napas dan mencegah cedera
Terapi untuk memulihkan gangguan metabolisme dan
mencegah kekambuhannya pada gangguan
metabolisme
Penghentian mendadak harus dihindari
Tetanus
Masa inkubasi : 2-21 hari
Etiologi : Clostridium tetani Tanda penting:
adalah basilus anaerobik Umumnya kesadaran baik
bakteri gram positif yang Berbagai manifestasi kejang
memproduksi spora dan
bakteri yang motile karena Risus sardonikus
memiliki flagela Hyperefleksi
Keluhan pokok:
Sebelumnya ada riwayat
luka
Trismus
Disfagi
Kejang
Penatalaksanaan:
Terapi umum:
Istirahat
Diet
Medikamentosa

Obat pokok Obat alternatif


TIG ATS
Antikonvulsi Pentotal
Diazepam Penisilin procain
Meprobamat
Klorpromasin
Fenobarbital
Kejang Demam

Etiologi : Meningitis,malaria,dan demam berdarah.


Keluhan :
Demam
Kedua kaki dan tangan kaku
Nafas sesak
Bola mata terbalik
Penatalaksanaan :
Pada saat kejang diberi obat diazepam
Pemberian obat saat demam :
1. Antipiretik (parasetamol)
2. Antikonsulvan (diazepam)
Pemberian Obat Rumal :
1. Pemberian Obat fenobarbital atau
asam valproat
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
1. Elektroensefalogram ( EEG )
2. Pemindaian CT
3. Magneti resonance imaging ( MRI )
4. Pemindaian positron emission tomography ( PET )
5. Uji laboratorium
a. Pungsi lumbal
b. Hitung darah lengkap
c. Panel elektrolit
d. Skrining toksik dari serum dan urin
e. GDA
f. Kadar kalsium darah
g. Kadar natrium darah
h. Kadar magnesium darah
Daftar Pustaka
Konsensus penatalaksanaan kejang
demam,Ikatan Dokter Anak Indonesia
Buku Ilmu Penyakit Dalam,FK UI,jilid 1 edisi
VI
Price A. Sylvia dan Lorraine M. Willson.
2015. Patofisiologi Edisi 6. EGC:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai