PENDAHULUAN
KEJANG DAN EPILEPSI
Epilepsi: suatu gangguan saraf kronik, dimana
terjadi kejang yang bersifat reccurent
Kejang : manifestasi klinik dari aktivitas neuron
cortical yang berlebihan di dalam korteks serebri
dan ditandai dengan adanya perubahan aktifitas
elektrik pada saat dilakukan pemeriksaan EEG.
Definisi
Kejang adalah manifestasi klinis dari
lepas muatan listrik yang berlebihan dari
neuron-neuron di corteks serebri yang
terganggu fungsinya
Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh
kelainan fisiologis, anatomis, biokimia
atau gabungan dari ketiga kelainan
tersebut.
Patofisiologi
Kejang dapat terjadi akibat adanya depolarisasi
(penurunan muatan negatif dari keadaan potensial
istirahat).
Penyebab depolarisasi adalah
Jumlah neurotransmiter eksitatori (As Glutamat)
yang berlebihan
Berkurangnya neuro transmitter inhibisi (GABA).
Gangguan pada pompa NA+ K+ ATPase
Gangguan pada membran sel neuron
Fisiologi Normal
Patofisiologi
Kejang disebabkan karena ada
ketidakseimbangan antara pengaruh
inhibisi dan eksitatori pada otak
terjadi karena :
Kurangnya transmisi inhibitori
Contoh: setelah pemberian antagonis
GABA, atau selama penghentian
pemberian agonis GABA (alkohol,
benzodiazepin)
Meningkatnya aksi eksitatori
meningkatnya aksi glutamat atau aspartat
Etiologi Kejang
Etiologi
Awitan kejang
Frekuensi
0-3 hari
Preterm
Aterm
+++
+++
> 3 hari
HIE
Perd Intrakranial
++
Infeksi SSP
++
++
Malformasi otak
++
++
Hipoglikemi
Hipokalsemi
Kel Metabolik
Sindrom epilepsi
+
+
B. Gangguan metabolik
Hipoglikemia
Banyak terjadi pada bayi lahir dengan ibu
menderita diabetes, bayi berat badan lahir rendah
Dapat juga terjadi pada bayi dengan asfiksia atau
menderita infeksi
Hipokalsemia
Banyak terjadi pada bayi dengan asfiksia, bayi
prematur dan gangguan endokrin
2. Klonik
3. Tonik
4. Myoklonik
Jitteriness
Kejang
Peka rangsang
Tremor
klonik
Perubahan fungsi
otonom
Bentuk gerakan
dominan
5. Spasme
Kontraksi otot yang tidak terkendali dalam
detik - menit
Dipicu sentuhan, suara dan cahaya
Bayi tetap sadar
Trismus
Opistotonus
Gerakan tangan seperti mengepal atau
meninju
3. Myoclonic seizure
biasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun tidur
pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba
jenis yang sama (tapi non-epileptik) bisa terjadi
pada pasien normal
4. Atonic seizure
jarang terjadi
pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot jatuh,
tapi bisa segera recovered
B. Kejang Partial
kesadaran
Automatisme
Aktivitas motorik lain
Sindrom epilepsi.
Epilepsi Bangkitan Umum
Idiopatik
Simptomatik
Kriptogenik
Epilepsi Tak Tergolongkan
Precipitasi (pencetus)
Ketidak seimbangan Metabolik dan Electrolit
Stimulan/proconvulsan
Withdrawal Sedatif atau ethanol
Gangguan tidur
Pengurangan obat antiepilesi atau terapi AED
inadekuat
Hormonal
Stress
Demam dan infeksi sistemik
Trauma kepala
Presipitasi.
Ketidakseimbangan metabolik dan elektrolit
Hipoglikemia/ hiperglikemia
Hiponatremia
Hipokalsemia
Hipomagnesemia
Presipitasi kejang.
Intoxikasi Stimulan/Pro-convulsan
Penyalahgunaan obat IV
Kokain
Ephedrin
TERIMA KASIH