STEP 2:
1. Kenapa kepala tertarik ke kanan, diikuti kaku dan kelojotan pada keempat ekstremitas?
2. Apa hubungan demam dengan keluhan pada pasien?
3. Kenapa kejang bisa berulang dan durasinya 3-4menit?
4. Apa etiologi dan faktor resiko dari skenario?
5. Apa intrepetasi dari pemeriksaan fisik?
6. Apa patofisiologi dari skenario
7. Bagaimana alur diagnosis dari skenario?
8. Diagnosis dan DD pada skenario?
9. Apa tatalaksana dari skenario?
STEP 3:
Prenatal:
Natal:
Post Natal
Adanya kejang karena demam, infeksi SSP dan ada trauma kepala, gangguan
metabolik
Epilepsi umum
-Absens:
Berlangsung selama 5-15 detik,kegiatan berhenti secara mendadak,
pandangannya kosong (Staring), setelah bbrapa detik sadar dan melajutkan
aktivitasnya lagi. Karena faktor keturunan atau hereditas.
-Tonik : 20-60 detik. Sewaktu berlangsung penderita menjadi sianosis karena
apneu dan ada kongesti (terbendungnya pembuluh Darah balik vena)
-Klonik : Tndakhas (1-3 detik), disebabkan kontusio serevri akibat trauma lokal
pada bayi, atau ensefalopati metabolik. Biasanya dilakukan USG untuk
mengetahui apakah ada perdarah otak.
-Tonik klonik : Kesadarannya hilang dengan cepat dan total, seluruh otot , 10-20
detik lalu fase klonik 30 detik. Dilatasi pupil, sekresi saliva meningkat dan denyut
jantung meningkat. Biasanya ada air liur keluar, gigit lidah, ngompol
Atonik: tonus nya hilang pada anggota badan leher, durasinya singkat
Mioklonik: Kontraksi otot bilateral simetris yang cepat dan singkat durasi
berulang
Epilepsi tak tergolongkan
Diagnosis:
EPILEPSI TONIK KLONIK
7. Bagaimana alur diagnosis dari skenario?
Ada 3 yang harus diperhatikan:
- Pastikan kejadiannya epilepsi paroksismal atau bukan?
- Kalau itu epilepsi tentukan tipe yang mana
- Tentukan etiologinya : Anamnesis ( Tanyakan gejalanya seperti apa? Pre, saat kejang dan
postnya, Lama serangannya cepat, lama ?, ada penyakit lain tidak?, usianya? Riwayat
demam?,riwayat kehamilan?)
- Pemeriksaan fisik : Adanya keterlambatan perkembangan , adanya organomegali,
adanya perbedaan ukuran tubuh. Indikasi lesi di otak.
- Pemriksaan penunjang:
Kadar gula, kalsium,natrium ,magnesium, kloridanya.
EEG : Elektro ensefalo grapy untuk merekam aktivitas listrik di otak
Ct scan dan MRI
Neuropsycology: Ada atau tidak gangguan kognitifnya