Anda di halaman 1dari 36

EPILEPSI

apt. Syifa Adriani, M. Farm


Pendahuluan
Epilepsi adalah suatu gejala atau manifestasi
lepasnya muatan listrik yang berlebihan di sel
neuron saraf pusat yang dapat menimbulkan
hilangnya kesadaran, gerakan involunter,
fenomena sensorik abnormal, kenaikan aktivitas
otonom dan berbagai gangguan fisik
Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruh
dunia tanpa batasan ras dan sosio-ekonomi. Angka
kejadian epilepsi masih tinggi terutama di negara
berkembang, mencapai 50-70 kasus per 100.000
penduduk.
Segala usia, (pada 75% pasien, epilepsi terjadi
sebelum umur 18 tahun.
Insiden tertinggi terdapat pada umur 20 tahun
pertama, menurun sampai umur 50 tahun, dan
meningkat lagi setelahnya terkait dg kemungkinan
terjadinya penyakit cerebrovaskular.
Laki-laki >> wanita
Definisi
Epilepsi didefinisikan sebagai kelainan
pada sistem saraf pusat, ditandai oleh
produksi berlebihan, abnormal dan
berulang dari neuron-neuron yang
memiliki ciri kejang berulang yang tidak
diprovokasi oleh kelainan neurologis
ataupun kelainan sistemik lainnya.
manifestasi gangguan fungsi otak dengan
berbagai etiologi ,dengan gejala tunggal
yang khas, yakni serangan berkala akibat
lepasnya serangan listrik neuron otak
secara berlebihan & paroksismal
Etiologi
1. aktivitas saraf abnormal akibat proses patologis yang
mempengaruhi otak.
2. gangguan biokimia atau metabolik dan lesi mikroskopik di otak
3. pada bayi penyebab paling sering adalah asfiksi atau hipoksia
waktu lahir,trauma intrakranial waktu lahir, malformasi
kongenital pada otak, dan infeksi.
4. riwayat kejang demam pada 29 % pasien
5. pada usia dewasa penyebabnya bisa lebih bervariasi, idiopatik
,cedera kepala mungkin kecelakaan, adanya tumor otak(usia
30-50 th) atau penyakit serebrovaskular(>50 th)
Etiology of Seizures and
Epilepsy
Patofisiologi
Kejang disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan antara pengaruh
inhibisi dan eksitatori pada otak
Ketidakseimbangan bisa terjadi karena :
1. Kurangnya transmisi inhibitori
– Contoh:setelah pemberian antagonis
GABA, atau selama penghentian
pemberian agonis GABA (alkohol,
benzodiazepin)
2. Meningkatnya aksi eksitatori yaitu
meningkatnya aksi glutamat atau
aspartat
Klasifikasi

Berdasarkan tanda klinik dan data EEG,


kejang dibagi menjadi :
1. kejang umum (generalized seizure)
yaitu jika aktivasi terjadi pd kedua
hemisfere otak secara bersama-
sama
2. kejang parsial/focal yaitu jika
dimulai dari daerah tertentu dari
otak
International Classification of Seizures
iNTERNATIONAL LEAGUE AGAINST EPILEPSY(ILAE)

Partial Seizures Generalized Seizures


(start in one place) (apparent start over
wide areas of brain)
SIMPLE (no loss of consciousness of memory) Absence(petit mal)
Sensory tonic-clonic(grand mal)
Motor atonic (drop seizures)
Sensory-Motor myoclonic
Psychic(abnormal thoughts or perceptions) othe
Autonomic(heat, nausea, flushing, etc)
COMPLEX (consciousness or memory impaired)
with or without aura
with or without autimatisms

SECONDARILY GENERALIZED
Kejang umum terbagi atas:

1. Tonic-clonic convulsion = grand mal


merupakan bentuk paling banyak terjadi
pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-engah, keluar air liur
bisa terjadi sianosis, ngompol, atau menggigit lidah
terjadi beberapa menit, kemudian diikuti lemah, kebingungan,sakit
kepala atau tidur
2.Abscense attacks = petit mal
jenis yang jarang
umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau
awal remaja
penderita tiba-tiba melotot,atau matanya berkedip-
kedip, dengan kepala terkulai
kejadian hanya beberapa detik, dan bahkan
seringtidak disadari
3.Myoclonic seizure
biasanya tjd pada pagi hari,setelah bangun tidur
pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba
jenis yang sama(tapi non-epileptik) bisa terjadi pada
pasien normal
3.Atonic seizure
jarang terjadi
pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot lalu jatuh,
tapi bisa segera recovered]
Kejang parsial terbagi atas:

1.Simple partial seizures


pasien tidak kehilangan kesadaran
terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari tubuh
2.Complex partial seizures
pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan
mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran
Status
Epileptikus
kejang umum yang terjadi selama 5
menit atau lebih atau kejadian kejang
2 kali atau lebih tanpa pemulihan
kesadaran di antara dua kejadian
tersebut
Merupakan kondisi darurat yg
memerlukan pengobatan yang tepat
untuk meminimalkan kerusakan
neurologik permanen maupun
kematian
KEJANG ATAU BUKAN KEJANG

Keadaan Kejang Bukan kejang

Onset tiba-tiba gradual

Kesadaran terganggu tidak terganggu

Gerakan ekstre sinkron asinkron

Sianosis sering jarang

Ger abn mata selalu jarang

Serangan khas sering jarang

Lama detik-menit beberapa menit

Dapat diprovokasi jarang hampir selalu


KEJANG
DEMAM
DEFINISI

Kejang demam adalah bangkitan


kejang yang terjadi pada:
Anak berumur 6 bulan - 5 tahun
kenaikan suhu tubuh (>38˚C,
dengan metode pengukuran
suhu tubuh apa pun)
tidak disebabkan oleh proses
intrakranial

Biotin Benefits | Arizzia Medical Center


Etiologi

Faktor Genetika
Penyakit Infeksi
Demam
Trauma
Gangguan Metabolisme
Faktor Resiko
Demam: Disebabkan oleh adanya infeksi
saluran pernapasan, infeksi THT, infeksi
saluran pencernaan, ISK, pasca imunisasi,
dan infeksi lainnya (bakteri, virus, maupun
parasit)
Genetik : Resiko meningkat 2-3 kali bila
saudara kandung mengalami kejang demam
dan meningkat 5% bila orang tua pernah
mengalami kejang demam
Klasifikasi

Kejang Demam Simplek Kejang Demam Komplek


Kejang demam yang berlangsung singkat 1. Kejang demam yang berlangsung >15 menit
<15 menit 2. Bentuk kejang fokal atau parsial satu sisi,
Bentuk kejang umum (tonik dan atau atau kejang umum didahului kejang parsial
klonik) 3. kejang berulang atau >1x dalam waktu 24
kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam jam
PATOFISIOLOGI

Mempengaruhi Ion Channel peningkatan


01 infeksi 06
Glutamat dan atau penurunan GABA
Mediator Inflamasi
02 07 NMDA
TNFα, IL-6, IL-1, PGE2
Reseptor,influx Ca
Stimulus Pusat Termoregulasi Depolarisasi
03 08
Hipotalamus

Demam 09
Peningkatan Potensial
04
Aksi

Peningkatan suhu tubuh


05 10 KEJANG
infeksi :IL-1 β
Manifestasi
Klinis
Kejang biasanya singkat dan berhenti sendiri
Anggota tubuh terutama tungkai dan lengan terlihat gemetar,
kaku atau menyentak tidak terkontrol
Tatapan mata kosong atau mata berkedip berulang
Tidak merespon saat diajak bicara, bingung, dan sulit
mengingat yang sudah terjadi
Kehilangan kesadaran
apt. Syifa Adriani, M. Farm
PENDAHULUAN

James C
Tahun 1817, Dr. James Parkinson Parkinson
mempublikasikan kasus pasien yang
mengalami “shaking palsy” (shake
= gemetar, palsy = kelumpuhan)

Sejak saat itu muncul istilah


Parkinsonism yang
menggambarkan gejala klinik yang
ditandai dengan : gemetar,
kekakuan, bradikinesia, dan
instabilitas postural.
Definisi

Penyakit gangguan syaraf


kronis dan progresif yang
ditandai dengan gemetar,
kekakuan, berkurangnya
kecepatan gerakan, dan
ekspresi wajah kosong
seperti topeng disertai
salivasi berlebihan.
faktor resiko tidak diketahui, tapi sebagian
besar pasien yang etiologinya dapat
diidentifikasi adalah pasien yang menerima
ETIOLOGI antagonis dopamine

selain itu, beberapa hal yang dapat


menyebabkan gejala Parkinson antara lain:
obat, diantaranya: fenotiazin, benzamid,
metildopa, dan reserpin, metoklopramid,
SSRI, Amiodarone, Diltiazem, asam
Valproat
Keracunan logam berat (Mn
Anoksia (keracunan CO)
Pasca trauma, dll.
Abnormalitas patologis yang utama: degenerasi
PATOFISIOLOGI
1 sel dengan hilangnya neuron dopaminergik yang
terpigmentasi di pars compacta substansia nigra
di otak dan ketidakseimbangan sirkuit motor
ekstrapiramidal (pengatur gerakan di otak).

2
Pada orang normal: berkurangnya dopamin: 5%
per dekade

Pada penderita Parkinson , 45% selama

3 dekade pertama setelah diagnosis

4
Biasanya gejala baru muncul ketika dopamin
di striatal sudah berkurang sampai 80%

5
Degenerasi saraf dopamin pada nigrostriatal
menyebabkan peningkatan aktivitas
kolinergik striatal menyebabkan efek tremor
Dr. Lewy (1912) menemukan bahwa pada Penderita PArkinson:
Terjadi kerusakan pada substantia nigra
Terdapat Lewy bodies (eosinofil yang terkurung) di substansia nigra menimbulkan tanda
utama penderita Parkinson

Lewy Bodies
MANIFESTASI KLINIS

Tanda utama: Tanda non-motorik:

1. Tremor : pada saat istirahat, tingkat keparahan inkontinensia


relatif stabil dementia
2. kekakuan: gerakan putar siku dan pergelangan depresi
tangan berkurang, ekspresi wajah kaku dysphagia
3. melemahnya gerakan: akinesia atau bradikinesia gangguan tidur
menyebabkan langkah pendek- pendek, lambaian konstipasi
tangan berkurang berkeringat,
4. ketidakseimbangan tubuh: sering jatuh dll.
SKALA HOEHN YAHR
Stage 0 Tidak ada tanda-tanda penyakit

Stage 1 Tanda-tanda unilateral

Stage 1,5 Tanda-tanda unilateral dan axial

Stage 2 Tanda-tanda bilateral tanpa gangguan keseimbangan

Stage 2,5 penyakit bilateral ringan

Stage 3 Penyakit bilateral ringan – sedang, tjd ketidak-seimbangan tubuh, secara fisik masih
mandiri

Stage 4 Penyakit parah, tidak mampu hidup sendiri

Stage 5 Tidak bisa berjalan atau berdiri tanpa bantuan


Thank
You.
For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai