Anda di halaman 1dari 16

NYERI DADA

Sesak Napas? Syok? YA Tatalaksana Emergensi

TIDAK

Nyeri Pleuritik/ Tajam


Nyeri Berat seperti Gejala Muskuloskeletal
Angina Pektoris Tipikal
robekan Nyeri tajam, seperti ditusuk
Nyeri tertekan di retrosternal Menjalar ke bahu dan
Menjalar ke punggung Nyeri bersifat lokal, tumpul
Menjalar ke lengan punggung
Diaforesis Superfisial, diperberat dengan
Gejala penyerta (dyspnea, Diperingan dengan
Disertai gejala neurologis sentuhan, posisi dan
mual/muntah, diaforesis, sinkop) posisi membungkuk
Riwayat Hipertensi pergerakan
Riwayat infeksi

Iskemik/Infark Miokard Nyeri Muskuloskeletal


Diseksi Aorta Perikarditis
dd Nyeri Psikogenik
Emboli Pulmonary
Nyeri Esofageal/ GI
Nyeri Psikogenik
Dyspnea (Akut)
Gejala Gastrointestinal
Diaforesis
Nyeri epigastrik
Dengan/tanpa Hemoptisis
Diperberat dengan
atau sinkop
makan/tiduran setelah makan
Angina Atipikal Mual, diperingan dengan
posisi dan antasida

Cari kemungkinan Emboli Pulmonary dd


sindrom koroner Pneumothorax Gangguan esofagus atau
akut Pneumonia gastrointestinal
YA
Pleuritis
TIDAK Curiga kelainan mitral
ALGORITMA SESAK NAPAS Sesak napas

Anamnesis, Pemfis, foto thorax, EKG, HCT

Ya
Diagnosis Pasti Tatalaksana
(MI, Pneumothorax, anemia)
Tidak

Tanda penting
(demam, nyeri pleuritik, nyeri dada angina)

DD Sesak + Demam DD Sesak + Nyeri pleuritik Sesak + Nyeri non DD Sesak + tanpa tanda penting
pleuritik
Pneumonia Pneumonia Gagal jantung
Asma (dengan infeksi) Emboli paru Pneumonia
PPOK (dengan infeksi) Asma Asma
Emboli paru PPOK PPOK
Endokarditis Pneumothorax Emboli paru
ARDS Efusi pleura eksudatif
ILD

DD Sesak + Nyeri non pleuritik akut DD Sesak + Nyeri non pleuritik kronik

MI Angina
Aortic regurgitasi Anemia
Emboli paru Aorta stenosis
Pneumothorax Mitral regurgitasi
Aritmia Aritmia
Pneumonia Asma
PPOK

Tentukan perbedaan tiap DD, evaluasi faktor risiko, tanda dan gejala penyerta, data lab

Ya
Tatalaksana Diagnosis?

Tidak

Sesak tidak dapat dijelaskan


Anamnesis : pencarian komprehensif factor rissiko, gejala yang
berhubungan, pemfis detail. Cek kembali foto thorax dan EKG

Ya
Tatalaksana Diagnosis?
Tidak
Perimbangkan studi diagnostik
lain : Echo,Tes fungsi paru, BNP

Daftar Singkatan :
 MI : Miokard Infark
 PPOK : Penyakit Paru Obruktif Kronis Sumber : McGraw-Hill Medical
 ARDS : Acute Respiratory Distress Syndrome
 ILD : Interstitial Lung Disease
Batuk
Pasien dengan
batuk kronik

Riwayat/ pemeriksaan fisik

Penyebab kardiogenik Ya Tidak ada


Ya Target diagnosis tindakan
atau neurologic? Sukses
dan terapi lanjut
Tdk

X-Ray thorax PA-


Lateral

Diagnosis dan
Batuk dapat tatalaksana lebih
Ya
dijelaskan lanjut
Tdk

Tes fungsi paru Ya


Ya

Ya Apakah hasil tes Ya


fungsi paru normal? Batuk karena
provokasi
BHR
nonspesifik (+)?
Tdk Tdk
Ya
Pemeriksaan dan Merokok atau paparan Hentikan Sukses?
diagnosis THT lebih bahan berbahaya paparan
lanjut Tdk
Ya
THT normal? Refluks? Tatalaksana Sukses?

Tdk Tdk

Apakah HRCT scan dan Eosinophilia Bronkitis


bronkoskopi normal? sputum eosinofilik
Tdk

Diagnosis refluks dengan


Tdk pH-probe, manometri
Tdk

Tatalaksana
Patologis?
refluks
Tdk

Diagnosis dan Diagnosis dan Batuk kronis idiopatik ec


tatalaksana THT tatalaksana lebih peningkatan sensitivitas reflex
lebih lanjut lanjut batuk

Algoritma Diagnosis Batuk Kronis (> 8 minggu)

Sumber: Kardos P. Management of cough in adults. Breathe. 2010


Pasien dengan
0
batuk akut

Riwayat/
pemeriksaan Fisik

2 3

Butuh diagnosis Lakukan penegakan


Ya diagnosis, MRS bila
cepat?
perlu
4 6
5
Ada indikasi infeksi Lakukan diagnosis lebih
Ada indikasi infeksi? Ya Ya
bakter? lanjut dan tatalaksana

Tdk 7

Terapi simptomatik
8 bila perlu

Karena obat? (ACE Ya


Hentikan atau ganti 9
inhibitor) obat

10 11
Tdk Ya
Apakah batuk hilang Tidak ada tindak lanjut
dalam 8 minggu?

Tdk

Diagnosis berdasarkan 12
algoritma batuk kronik

Algoritma Penegakan Diagnosis Batuk Akut (< 8 minggu)

Sumber: Kardos P. Management of cough in adults. Breathe. 2010


Edema

Edema

Local General

Obstruksi Obstruksi Cedera Penyakit Penyakit Penyakit Luka bakar


Malnutrisi Obat
vena limfe jaringan hepar ginjal jantung yang luas

1. Sirosis 1. Sind. Gagal


1. Deep 1. Filariasis nefrotik Kwarshiorkor
hepatis jantung
vein 2. Post
2. Hepatoma 2. Gagal NSAID, CCB,
trombosis mastectomy ginjal Kortikosteroid
2. Ibu hamil 1. DOE/ , Proglitazone,
1. Dapat sesak jika orthopneu, Rosiglitazone,
asites masif Proteiuria, PND Prsmipezole
2. Riwayat hipoalbumnin 2. ↑ JVP
penggunaan emia,
3. Pergeseran
alkohol hipercholeste
ictus cordis
rolemia, ↑
3. ↓ albumin, ur/cr, anemia, 4. ↑ SGOT/
↑SGOT/ SGPT, hiperkalemia SGPT akibat
gangguan kongesti vena
koagulasi hepar

Daftar Singkatan :
 DOE : Dyspnea On Effort
 PND : Paroksismal Nokturnal Dyspnea
 JVP : Jugular Vein Pressure
 NSAID : Non Steroid AntiInflammatory Drugs
 CCB : Ca Channel Blocker Sumber : Silbernagl S & Lang F. Color atlas of pathophisiology. New York: Thieme Stuttgart; 2000
NYERI ABDOMEN

NYERI
ABDOMEN

Anamnesis,
Laboratorium
Pemeriksaan Fisik

Kelainan Dinding Nyeri Alih Saraf Aneurisma Nyeri tak


Kelainan Pelvis terlokalisasi
Abdomen Spinalis Vaskular

USG, CT Scan, USG, Laparoskopi


Angiografi

Curiga : Curiga : Curiga : Nyeri  Iskemia


Tumor/kista Gangguan  Efek Fungsional/ mesenterika
Infeksi Metabolik samping dismotilotas kronik
Inflamasi obat  Vaskulitis
Peritoneum  Keracunan
Mesenterika  IBS
 Non Ulcer Angiography
Omentum
Retroperitoneum dyspepsia
 Postkolesi
stektomi
Ultrasonography syndrome
CT Scan
Laparoskopi
Laparotomy
Ditemukan keterlibatan
organ viseral

Lambung Usus Halus Pankreas Hepatobilier Renal Colon

Curiga Curiga Curiga Curiga Curiga Curiga


Ulkus Inflamasi Pankreatitis  Batu Empedu Pyelonefritis Inflamasi
Tumor Tumor Kista/ Tumor  Obs. Bilier Nefrolitiasis Tumor
Obstruksi  Tumor/kista Tumor/kista Obstruksi
 Infiltrat Divertikulosis
Endoskopi
 Hepatitis USG
Small bowel kronik CT Scan
follow through  Pembesaran Barium
IV
(Enteroclysis) enema
Pyelografi
CT Scan Dan/atau
USG Endoskopi
USG CT Scan
CT Scan (ERCP)
Endoskopi Retrograde Biopsi Hepar
(ERCP)
Tes Fungsi Pankreas
Pasien dengan dyspepsia

Gangguan struktural Gangguan Obat-obatan : Kondisi lain :


saluran cerna : metabolik : - Alkohol - Gangguan
- Peptik ulser/ - Diabetes - NSAIDs makan
erosi melitus - Digitalis ‘fungsional’
- Esofagitis - Tiroid/ - Theophylin - Intoleransi
- Kolelitiasis paratiroid makanan
- Pankreatitis - Gangguan parasitosis
kronis elektrolit - Dismotilitas
- Sindrom saluran cerna
malabsorbsi atas
- Malignansi - Penyakit jantung
- Infeksi iskemik

Anamnesis Pemeriksaan laboratorium


Pemeriksaan fisik

Suspek penyakit Suspek penyakit Suspek Suspek dismotilitas


esofagus tanpa peptik berulang atau penyakit/ saluran cerna
komplikasi atau komplikasi, tumor bilier
peptik penyakit usus halus, atau pankreas
gastroduodenal atau kelainan Endoskopi atau
struktural lain radiografi untuk
Terapi empiris menyingkirkan
Ultrasonografi kelainan
untuk H.pylori
atau terapi struktural
antigastroesopha
geal reflux 6-8 Gastric Esofageal
minggu radionuclide mamometry
Emptying
Konfirmasi analysis
Gejala menetap
bila
atau berulang
diperlukan
Tertunda Normal
Endoskopi ±
biopsi mukosa
(radiografi saluran Agen Gastrointesti
cerna atas) prokinetik nal, biliar
(metoclopram mamometry
ide ) untuk gejala
refrakter
CT atau
Ultrasonografi, endoskopi
radiografi usus retrograde,
halus jika kolangiopankrea
endoskopi negatif tografi
Perdarahan Saluran Polip kolon
Kanker kolon
Cerna Bawah Divertikulosis
Inflamatory bowel disease
Hemoroid

Anamnesa & Pemeriksaan fisik


Tanda vital, akses vena, Pemeriksaan Lab(Hb, Ht, trombosit)

Terapi empiris
Vit K 3 x 1 amp
Obat anti sekresi

Sigmoidoscopy elektif

Perdarahan Perdarahan tidak


terlokalisir terlokalisir

EGD elektif dan kolonoskopi


Terapi elektif

Perdarahan Perdarahan
berhenti menetap

Follow up Scan radiosiotop

Follow up Bila (+) lanjut


angiography

Daftar Pustaka : Scottish Intercollegiate Guidlines Network. Management of acute upper and lower
gastrointestinal bleeding. 2008
Varises esofagus
Perdarahan Saluran Esofagitis
cerna atas Tukak peptik
Gastritis erosif
Sindrom Mallory-Weiss

Daftar pustaka : Buku Ajar Gastroenterologi. Edisi I. Penerbit: Interna Publishing Pusat Penerbit Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011
Diare
BAB cair/setengah cair
Durasi >3x/hari
Dapat disertai atau tidak
disertai dengan lendir atau
darah
<14 hari >14 hari

DIARE DIARE
AKUT KRONIK

Infeksi Infeksi 1. Diare osmotik


Bakteri Bakteri 2. Sekretorik,
noninvasif invasif 3.Gangguan motilitas usus,
4. Gangguan organik,
5. Infeksi,
6. Keganasan

Nilai status Dehidrasi berdasarkan skor Daldiyono dan


kondisi klinis pasien

Diet Obat Anti Cuci tangan


Rendah Diare sesuai 6 langkah
Serat penyebab

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 tahun 2016


Ikterus
IKTERUS

Anamnesis :
Onset
Demam
Nyeri Perut
Penurunan BB
Perdarahan Gusi atau kulit
BAB Pucat
BAK seperti teh
Pruritus
Pemeriksaan Fisik:
Kulit, Sklera, Mukosa Ikterik
Leher Pemb. KGB? JVP?
Tanda Sirosis?  spidernavy
Cor tanda gagal jantung
Abdomen  shifting dullnes, asites?
Konsistensi? Massa? Organomegali? Nyeri
Tekan Metode murphy??
Edema tungkai?

Pemeriksaan Laboratorium :
Peningkatan Bilirubin Direk, Indirek, Total
Bilirubin Saja  Bilirubin dan 
AST, ALT, ALP, PT,
Tes Fungsi hati lain
Albumin

 Bil.Indirek  Bil. Direk Hepatoseluler : Kolestasis : ALP >


ALT,AST > ALP ALT, AST

Obat: Kelainan
Rifampisin, Bawaan: USG Abdomen
Probenecid Sindr. Dubin- 1. Serologi Virus :
Kelainan Johnson, Antigen Hep.B, IgM
Bawaan: Sindr. Rotor Hep.A, core antibody Dilatasi Dilatasi
Sindr. Gilbert, IgM, Hep. C RNA Duktus Duktus
Crigler-Najjar 2. Skrining Keracunan : (+) (-)
Kelainan Level Acetaminophen
Hemolitik : 3. Ceruloplasmin
Eritropoiesis (Usia>40th) Ikterus Kolestasis
Inefektif 4. ANA, SMA, LKM, Obstruktif Parenkimal
SPEP

CT SCAN Tes
Daftar Singkatan : (-) Serologist:
 AST : Aspartat Transaminase ANA,
Serologis
 ALT : Alanine Transaminase Tes Virologist hepatitis,
Tambahan :
 ALP : Alkaline Phospatase CMV DNA, EBV Caspid
Hep. A,
CMV, EBV
 ANA : Antibodi Antinuklear antigen, Hep D antibodi
(jika ada indikasi), Hep E
 SMA : Smooth Muscle Antibody IgM (jika ada indikasi)
 LKM : Liver Kidney Microsome Biopsi Hati
 SPEP : Serum Protein Electrophoresis (-)

 CMV : Cytomegalo Virus Biopsi Hati


 EBV : Epstein Barr Virus

Alwi, Idrus, dkk. Ikterus. Dalam Buku Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan
Praktik Klinis. InternaPublishing. Jakarta 2016
ALGORITMA ANEMIA
Pemeriksaan laboratorium dan hapus darah tepi

MCV <80 MCV 80-100 MCV >100

Anemia mikrositik Anemia normositik Anemia makrositik

Hitung retikulosit
Pemeriksaan besi serum Terdapat megalosit dan
neutrofil segmen

Besi serum dan feritin Besi serum dan feritin >2% <2% Adanya Non- megaloblastik
menurun normal/ menurun (hiperproliferatif ) (hipoproliferatif ) megaloblastik
TIBC meningkat TIBC menurun

 Leukemia
Anemia  Anemia aplastik  Defisiensi  Penggunaan alkohol
Index Mentzer (MCV/RBC) <13 perdarahan vitamin B12  Sindrom
 Aplasia sel darah
Thalassemia hemolitik dan/ folat melodisplastik
merah
 Sindrom gagal  Obat-obatan  Penyakit hati
sumsum tulang  Sindrom gagal sumsum
Anemia akibat penyakit tulang kongenital
Anemia defisiensi besi kronis

Bakta I Made. Pendekatan terhadap anemia. Hematologi dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid VI. Editor Setiati S, Alwi I, dkk. Jakarta : Internal Publishing; 2014
Nyeri Sendi

Keluhan Muskuloskeletal

Artikular Non-artikular

Peradangan Nonperadangan Lokal Sistemik


Trauma Bursitis Fibromialgia
Osteoartritis Tendinitis Polimiositis
Sendi Charcot osteomielitis Osteoporosis

Monoartikular Poliartikularis Aksial


Artritis Septik Spondilitis anklosing
Gout M.Tuberculosis
Pseudogout

Asimetrik Simetrik

Akut Kronik Akut Kronik

Artritis Reaktif Artritis Hepatitis B Artritis Rematik


Demam Rematik Psoriatik LES

Sumber: Gauri, dkk. Approach to arthritis. Journal of Rheumatology. 2010


ALGORITMA SINDROM PENURUNAN BERAT BADAN

Berat badan turun ≥ 5% dari berat badan sebelumnya Menindaklanjuti sesuai klinist atau lakukan pemeriksaan jika curiga ada
selama 6-12 bulan penyakit ilain yang mendasarinya
d
ya a
Mengancam jiwa? k

Tanda-tanda kelaparan berat (etiologi lain) Rawat Inap


(misal, hipotensi, bradikardi, aritmia, ketidakseimbangan elektrolit) +
ya
Resusitasi
Tanda/ gejala krisis adrenal atau tiroid? +
Terapi sesuai etiologi
Infeksi yang mengancam jiwa
(misal, endokarditis, TB, HIV/AIDS)

tidak
tidak

Memulai pemeriksaan Menindaklanjuti dengan cermat


Ya Riwayat dan pemeriksaan fisik
+
Pemeriksaan Penunjang
Sesuai dari riwayat dan pemeriksaan fisik
(misal, CBC, elektrolit, LFTs, TSH, serum albumin, serum glukosa, fungsi ginjal, urinalisis, uji feses)
+
Skrining sesuai usia

Ada dugaan diagnosis Tidak ada diagnosis yang dicurigai

Keganasan
(Tanda/gejala lokal untuk mendiagnosis jaringan)

Gastrointestinal
(sesuai gejala klinis) Pemeriksaan lain
(misal, PSA, ESR, CRP, LDH, CXR,
Psikiatri gambaran abdomen)
(terapi sindrom tes lain untuk kondisi komorbid lainnya

Lainnya
Diagnosis terkonfirmasi (misal, infeksi, reumatologi) Tidak terdiagnosis
Ikuti tanda/gejala perubahan berat badan
lebih lanjut
Diagnosis terkonfirmasi → Terapi sesuai respon Pertimbangkan pemeriksaan ulang

wong, Christopher J. Involuntary weight loss. literature review in the medical clinics of north america 98(3):625-643. 2014. (Website: researchgate.net)
Pasien dengan FATIGUE

Anamnesis Pemeriksaan fisik

Evidence dari Faktor resika penularan Penyakit tidak spesifik Gejala yang berkaitan
fisiologi fatigue seksusal atau penyakit dengan fibromialgia
menular lewat darah
Hipersomnolen, snoring
atau penyakit lain dari
Penyakit kronis atau Faktor resiko geografi
sleep apnea
identifikasi paparan
Evaluasi CPK, CRP,
Terapi Tes HIV, sifilis,
gangguang tidur ANA, RF
penyebab hepatitis B dan C

Tes dan terapi Tes untuk lyme disease Normal Abnormal


penyakit spesifik atau
coccidoiomidomycosis
Evaluasi penyakit
Perbaikan Gejala Terapi hasil spesifik
menetap abnormal Normal Laboratorium :
CBC, TSH,
elektrolit, kreatinin,
enzim hati, LED
Abnormal Normal

Fatigue Fatigue Fatigue menetap, Assesment


mengarah ke mengarah ke tidak temukan psikososial
abnormal penyakit penyebab
KOMA

Evaluasi jalan napas,


tekanan darah, nadi,
temperature, kadar gula
darah, akses intravena dan
monitoring
Treatment sesuai
Intubasi jika GCS ≤ 8,
causa penyebab
pertahankan SaO2 > 90%
dan MAP > 70 mmHg

Pemeriksaan lab:
Elektrolit, SGOT/SGPT, analisa gas
darah,skrining toksikologi, IYA
 Thiamin 100 mg (IV) +
glukosa 50% 50 cc bila Gula pemeriksaan neurologi
darah < 60 mg/dl Adanya bukti
 Nalokson 0,4 sampai 2 mg gangguan metabolik
(IV) setiap 3 menit jika
dicurigai keracunan obat
narkotik
 Flumazenil 0,2 mg maksimal TIDAK
1 mg bila dicurigai  Anamnesis dan pemeriksaan
keracunanan fisik lengkap
benzodiazepine  CT scan kepala jika dicurigai
 Bilas lambung jika dicurigai adanya infeksi SSP atau
intoksikasi obat. adanya kelainan struktural
SSP

Tanda gangguan neurologi Tidak ada kelainan Riwayat meningitis, demam


fokal dan adanya kelainan neuorologi dan CT Scan atau iritasi meningens
CT Scan kepala kepala normal

CSF
Assessment neurologi Assessment kelainan metabolik:
hormon tiroid, serum kortisol, MRI
kepala, CSF, dan EEG Normal Meningitis:
Spesifik
treatment
Sumber: Amorim RLO de et al. Current clinical approach to patients with disorders of consciousness. Rev
Assoc Med Bras 2016; 62(4):377-384.

Anda mungkin juga menyukai