Asma Bronkhial Asma Kardial (edem paru kardiogenik) Emboli Pulmo Akut Pneumothorax
Sejak kapan
Sesak nafas Tiba”/ bertahap Mendadak, Inspirasi >pendek dr ekspirasi Sesak nafas saat beristirahat/ beraktifitas/ rasa lemah tidak Dyspnea onset mendadak
bertenaga
Sesak terjadi saat baring + malam hari
Pemberat/memperingan sesak - Perberat : asap rokok,allergen (udara), rangs farmako, stress, olahraga, infeksi (>>sering Berkurang : sikap duduk/berdiri (ortopneu)
virus), dingin, lingkungan &polusi udara (pencetusnya)
- Peringan : duduk sambal memegang lutut, atau benda disekitar agar otot pernafasan >
bekerja
Dipengaruhi posisi, kondisi Saat beraktivitas fisik Dipengaruhi posisi berbaring
Dipengaruhi waktu Lebih berat pada musim ttt dan malam hari Malam hari
Dipengaruhi kondisi emosi Dipengaruhi kondisi emosi ≠dipengaruhi emosi
Ada riwayat sebelumnya Ada riwayat sebelumnya, riwayat eksim,asma, atopi, Riwayat keluarga ≠ riwayat sebelumnya
Keluhan lain - Batuk lebih berat pd malam hari menjelang subuh, Batuk kering kadang dg mucus - Berkeringat dingin & pucat, sianosis - Nyeri dada retrosternal jika oklusi - Nyeri dada pleuritic -
bening bs memburuk - Merupakan perjalanan penyakit dari gagal jantung ok itu massif - Batuk
- Sesak nafas gejala disertai gejala gagal jantung (et : gagal jantung - Nyeri pleuritik, batuk dan hemoptysis - Pada dewasa muda yang sehat
- Pulsus paradoksis kiri) jika terjadi infark pulmo sebelumnya
- Kussmaul sign - Tirah baring terlalu lama
- Ada perbaikan setelah pemberian anti asma
Diagnosis PF - Auskultasi : wheezing
- Sesak nafas , mengi saat ekspirasi
- Pernafasan cuping hidung (tanda semua otot pernafasan sdh digerakkan)
- Retraksi dinding dada, Saat serangan berat : retraksi supraklavikula, intercostal,
epigastrium)
- Auskultasi : wheezing, Mengi ekspirasi
PP
- Spirometri (menilai hambatan aliran udara dan reversibilitas)
- Arus puncak ekspirasi (APE / Peak expiratory Flow) ↑15% APE
- Skin Test dg menggunakan IgE spesifik di serum utk tent alergi dan identifikasi FR
- Lab darah (eusinofil dlm darah)
Bronkiektasis Bronkitis Akut Bronkitis Kronik TBC PPOK Pneumonia Efusi Pleura
(Dilatasi bronkus ) peradangan bronkus krn inf. Sal
nafas bisa jadi pneumonia
Etiologi Infeksi, penyumbatan Infeksi virus Merokok M.TB menular mll droplet Peradangan parenkim paru, distal dari
Faktor risiko bronkiolos, terminalis & alveoli
Onset - Ringan : 1-2mg 2-3 minggu 3bln/1 tahun (2 tahun >2mg Batuk kronik, hilang timbul slm 3 bln, Akut, onset bervariasi tergantung
- Berat : Batuk menahun dipagi hari, berturut-turut) ≠hilang dengan pengobatan penyebabnya
setelah tidur, berbaring
Batuk berdahak/kering Berdahak, bau Dahak maupun ≠dahak (dahak Dahak purulent Dahak/sputum purulent/hijau , Berdahak produktif kronik / hanya ada Batuk berdahak / mukopurulen
jernih, putih, kuning kehijauan, (kekuningan mucoid/kekuningan dahak tanpa disertai batuk /purulent/ berdarah ataupun kering
atau hijau) Sputum kental pada pagi hari
Darah Darah (50-70% kasus) ≠Darah Klo akut eksaserbasi Darah (hemoptosis)
darah
Batuk dicetus/ diperberat dg Berbaring miring batuk memburuk Aktifitas fisik, inhalasi
aktifitas tertentu irritant, infeksi saluran
nafas
Keluhan lain yg menyertai - Keluhan kronik Sesak, mengi Sesak, mengi jika - Sesak nafas - Sesak nafas progresif, menetap dan - batuk dahak mucoid / purulent
- Demam Demam ringan/berat aktivitas ++ sesak - Nyeri dada memburuk dg olahraga/aktivitas kadang berdarah
- Nafsu makan & BB↓ Tidak nyaman di dada, nyeri dada - Demam tdk trll tinggi pd malam, demam >1bln - Batuk produktif kronis - sesak nafas
- Malaise (lelah) Bunyi mengi setelah batuk - BK ringan : Batuk - Keringat malam - Mudah lelah - Nyeri dada pleuritic
- Sesak nafas jika melakukan Iritasi batuk berdahak berdahak - ↓BB drastis& ↓nafsu makan - Demam tinggi
aktivitas semakin memburuk - BK mukopurulen - Malaise (perasaan ≠enak) - Terasa terbakar di dada
- Mengi/bengek, dispnea - BK penyempitan batuk + - Lemah - Muntah : Pneumonia aspirasi
- Clubbing fingers terasa mengi - pd bronkus : mengi, sesak, nafas lemah
- Hemoptysis - pleura : nyeri dada
- TIDAK ADA RIWAYAT
MEROKOK
Riwayat social (pekerjaan, - usia pertengahan
kebiasaan merokok ) - Perokok, + HT
- Polusi tempat kerja
Diagnosis PF PF - Auskultasi : wheezing Anamnesis Datang saat tidak stabil PF : PF :
- Takipnea - Pasien kurus - Riwayat kontak + Inspelsi - TRIAS : batuk, demam, sesak/nafas - pergerakan dada tidak
- Ronkhi basah - Barrel chest - Rokok, ventilasi di rumah - Barrel chest pendek simetris
- mengi - Fremitus berkurang P. Keadaan umum - Penggunaan otot bantu nafas - tampak sakit berat - cairan >300 cc : Redup
Ro Thoraks - Ronki basah kasar tdk tetap - Sakit ringan /sedang/ berat - Pelebaran sela iga - sianosis, nafas cuping hidung - Fremitus menghilang
- Gambar ruang kistik - Wheezing - Sesak nafafs cuping hidung, serak Palpasi - pemakaian otot bantu nafas - Suara nafas melemah,
CT Scan (gold standar) - Krepitasi - Pucat, sianosis - Fremitus melemah - suhu ↑ menghilang
Kultur Sputum PP : >>leukosit PMN - Limfadenopati TB, KGB membesar Perkusi - nadi cepat - Trakea terdorong ke
- Pem sputum Inspeksi - Hipersonor +/+ - frekuensi nafas cepat kontralateral
- Pem. Gram - Retraksi m.intercostales Auskultasi - fremitus meningkat Pungsi Pleura : tau tipe eksudat/
- Penyempitan/pelebaran sela iga - Vesikuler ↓ - perkusi redup transudate
Auskultasi - Ekspirasi memanjang - Auskultasi (Wheezing, mengi), di Ro. Thoraks
- Ronki +/+ di apeks paru - Wheezing +/+ basal paru - PA : sinus costofrenikus
- Suara nafas melemah - Ronki basah kasar PP tumpul >500 cc
P. penunjang P. penunjang - Foto toraks PA (tdp infiltrat - Lat : tumpul
- Sputum BTA 2x + - Ro Thoraks : Hiperinflasi, hiperulsen, perselubungan pd daerah yg terkena) - PA/lateral : perselubungan
- Foto thoraks : Infiltrat & kavitas di apeks paru, difragma mendatar,Parenkim paru - Lab : homogen, radioopaq, perm atas
bercak milier, efusi pleura unilateral (biasanya) (infiltrate fibrosis, kavitas, corak - Darah lengkap (leukositosis, netrofil cekung
- Darah lengkap (↑LED,↑monosit) bronkovaskuler ↑,masa, paru tampak segmen↑ USG Thoraks
hiperulsen), jantung menggantung - analisa sputum(bakteri (BTA, periks a
- BATUK DAHAK periksa BTA, sensitifitas)
BATUK DAHAK periksa BTA, GRAM, GRAM, KULTUR SPUTUM - kultur darah
KULTUR SPUTUM - Spirometri : konfirmasi dx dg
Bronkoskopi : bersihkan sal. Nafas, ambil - CAP/HAP/VAP/HCAP
sampel bronkopulmoner
- Analisa gas darah
Diagnosis banding Asthma, Bronkiektasis Pneumonia, bronkiektasis Asma, Bronkiektasis, TB Bronkitis akut, bronkiektasis
Terapi - Antibiotic 10 hr (eksaserbasi akut, - Antitusif : dekstromertherfan R/ FDC no. XXX S1dd tab I ( dlm 1 paket ada - Pemberian oksigen - Gol. Makrolid : Amoksisilin
jangka panjang: berdasarkan hasil 15mg 2-3x/hr (sesak di stop) rifampisin, isoniazid, piriazinamid, Streptomisin, - Bronkodilator (agonis β2 kerja cepat): R/ 3x500mg/hr
mikro) - Ekspektoran : GG, bromheksin, etambutanol) salbutamol tab 4 mg S3 dd tabI - Sefalosporin III/IV
- Bedah : reseksi pd region paru ambroksol R/ Piridoksin 100 mg tab no. XXX S1dd tab I - Kortikosteroid R/prednisone 30-40mg - Respiratory quinolone
- Antipiretik no.X S1dd tab I - Penisisil 4x250-500mg/hr
- Bronkodilator : salbutamol, - Antibiotik R/amoksisilin 500 mg no.X -
ferbutalin S3dd tab I
- Ab (tnd infeksi) : ampisilin, - R/ Gliseril Guaiakolat tab 100 mg No.
eritromisin XX S2dd I
Edukasi - TB paru disebabkan kuman Stop merokok - Penularan mll udara pake masker
- Menular, pengobatan6bln tdk boleh terputus , ada Pake alat pelindung kerja - Jangan buang dahak sembarangan
ES mengganggu : tanyakan dokter
Gangguan berkemih Kolik renal : BPH, Nefrolitiasis
Diagnosis
banding
Terapi - R/ Siprofloksasin tab 500 - Akut nonkomplikata (antibiotic) - Pengaturan TD : penghambat - Kombinasi diuretic : loop diuretic dan Retensi urin : katerisasi MET dicoba untuk 2mg(Medical
mg No. X (S2 dd tab ½) - R/ Siprofloksasin tab 500 mg ACE/ARB (target<125/75) tiazid (2x sehari) VU, lanjutkan dengan Expulsive therapy) utk batu <10 mm
(7hr gejala ringan ) (14 hr No. III (S2 dd tab ½) (3 hari) - Reduksi proteinuria - Penghambat ACE atau ARB sbg anti- TURP (Transurethral - Tamsolusin 0,4mg 1x/hr
jika gejala berat) - Atau R/ kotrimoksazol tab 500 - Reduksi edema (diuretic dosis tinggi) proteinuria resection of the - Analgesic Ibuprofen 600800
- mg No. XII (S2 dd tab II) (3 - Statin untuk hyperlipidemia prostate) mg/8jam
hari) GNA pasca infeksi streptokokus : R/ - Paracetamol 5001000mg/tab prn
Rekurens 3x dlm 1thn/2x dm antibiotik penisilin, eritromisin, - diet rendah garam <2,5 gr, diet rendah >10mm : bedah
6bn (antibiotik profilaksis) sefalosporin generasi pertama lemak jenuh, rendah kolestrol
- R/ kotrimoksazol tab 500 mg - hindari obat nefrotoksik (OAINS,
No. X (S1 dd tab ½) antibiotik gol aminoglikosida)
Edukasi - banyak minum Hindari penggunaan zat nefrotoksik Minum 8 gelas tiap hari untuk
- menjaga kebersihan dan hygiene uretra dan sekitarnya mencapai urin 2L/24jam
Hindari konsumsi garam & protein>>
NYERI PERUT
Dispepsia
Pankreatitis Gerd Ulkus peptikum Apendisitis
(sensai tidak nyaman di perut)
Lokasi nyeri Kiri atas - Kanan atas (menjalar) >> ke bag. Kiri, menjalar (iritasi esophagus akibat refluks asam lambung) Kiri atas Kanan bawah,
Nyeri Ulu hati/epigastrium sampe punggung
Daire/BAB Diare
Jenis Nyeri - Setelah / sebelum makan - Bertambah bila berbaring - Faktor : ↑BB/obesitas, kehamilan, asma, PPOK makan asam, coklat, - nyeri epigastrium (hilangnya lapisan epitel - Nyeri difus daerah
- Panas perut/terbakar di epigastrium kafein, karbonat, alcohol, rokok, obat-obatan ttt mukosa hingga submucosa dg kedalaman epigastrium nyeri
- Rasa penuh setelah makan >5mm)perih, panas mendadak dimulai dari
Atau sensasi cepat kenyang/kembung - ulkus gaster : nyeri setelah makan, perut sebelah atas /
- flatulensi (perut kembung) - ulkus duodenum : 2-3 jam ssdh makan atau sekitar pusar nyeri
- Mual muntah saat lapar & membaik setelah ilang nyeri kambuh
- disertai sendawa makan/minum antasida. Mengganggu di tp pindah ke perut bag.
- Nyeri hebat di abdomen, epigastrium malam hari Kanan bawah
ttanda red flag / bahaya : - nyeri tiba-tiba berat, menetap berhari hari - nyeri dirasakan terus menerus (dibwh tulang (terlokaliris kuadran
- ↓BB - demam, takikardi, syok atau koma pd kasus berat dada) kanan bwah abd)
- Hematemesis - klo batuk, aktivitas berat nyeri memberat - dikasih antacid hilang tapi muncul lagi - Nyeri lepas
Keluhan - Melena - dispneu, krn iritasi diafragma o/eksudat inflamasi -rasa panas dalam perut (nyeri terbakar, diblkg tlg payudara) - hematemesis - mual muntah nyeri
lainnya - Disfagia / berhub dg efusi pleura -nyeri menjalar ke leher tenggorokan, wajah - melena tekan perut di bag.
- Odinofagi - kembung -memburuk saat berbaring, setelah makan, jumlah keasaman lambung ↑ - Bawah
- Berdebar - muntah hijau -kesulitab menelan, sensasi asam pahit didalam mulit - biasanya disertai
- nyeri tdk hilang setelah muntah -kembung, mual, cepat kenyang,bersendawa demam
Dispepsia organic (disebabkan kelainan structural, biokimia, atau sistemik) - hilang dg analgesic -luka tenggorookan - mual, ≠flatus
Dyspepsia fungsional - demam + menggigil - ludah berlebih - dipengaruhi
- Sindrom distress Post prandial - tidur malam terganggu makanan
- Rasa penuh setelah makan yg mengganggu dg porsi biasa, bbrp x seminggu - leukositosis, nyeri
- Rasa cepat kenyang yg sbbkan tdk dpt menghabiskan makan perut, membungkuk
Diagnosis - Kembung di perut bag atas, mual atau bersendawa setelah makan - Ecchymoticdiscoloration pd pinggang (Grey - BB↑ - Nyeri tekan di epigastrium atau sebelah kiri -
- Dpt terjadi bersamaan dg sindrom nyeri epigastrik Turner’s sign) / region preiumbilikal (Cullen sign) - Suara mengi pd asma yg diinduksi refluks (gaster) / kanan (duodenum)
- Sindrom nyeri epigastric : tunjukkan perdarahan intraabdimen dan biasanya - Ronki basah pd pneumonia dan bronkiektasis - Nyeri tekan difus
- Nyeri intermiten pny prognosis buruk - Inflamasi laring/erosi dentin - Muscular defense (pd komplikasi
- Tdk tergeneralisasi / terlokalisasi ke area lain abdomen - Ikterik(bila ada obstruksi ductus bilier akibat - PF tidak trll membantu peritonitis)
- Tidak membaik setelah defekasi atau buang gas koledokolitiasis /edema kaput pancreas - Endoskopi sal. Cerna atas - Fecal blood test posittif
- Tdk memenuhi kriteria batu empedu atau kelainan sfingter oddi - Abdominal tenderness : distensi abdomen terutama - Pem. Histopatologi ( biopsy) - Esofagogastroduodenoskopi (EGD)
- Nyeri seperti terbakar, tp bukan di daerah retrosternal di epigastrium dan defens muscular - Esofagografi dg barium enema gold standar
- Nyeri diinduksi / diredakan dg makanan, namun dpt terjadi selama puasa - Teraba masa di epigastrium - pemantauan pH 24jm (pH<4 pd 5cm diatas sfingter) - Radiografi dg barium kontras
- Dpt terjadi bersamaan dg sindrom distress post-prandial - Bising usus menghilang akibat ileus kolon - Tes Bernstein (masukkan cairan asam dan rasakan sensasi heartburn) - pem. Penunjang : Endoskopi
- Tromboflebitis pd kaki dan poliartritis - Manometri (mengukur tekanan sfingter esophagus)
- Endoskopi - analisa darah lengkap : HT, CRP nilai leukositosis,
- USG hemokonsentrasi dan penanda inflamasi +infeksi
Pencitraan dg barium meal (lihat kelainan struktur mukosa/adanya massa - alkali fosfatase, bilirubin total, SGOT,SGPT
- P.Lab (utk gang fungsi pancreas (amilase dan lipase), fungsi tiroid , gula darah (akibat batu empedu)
- Urease Breath test (UBT) digunakan sbg Gold standar infeksi H.pilory - serum elektrolit, BUN, kreatinin, glukosa untuk
nilai derajat komplikasi
- ↑amilase + lipase serum
- Foto polos abdomengamb ileus dari segmen usus
halus “sentinel loop” atau “colon cutoff sign”
- Ro thoraks (elevasi hemidiafragma,efusi pleura,
atelectasis basal, infiltrate paru)
- USG abdonmen (pemb difus pancreas hipoekoik
- CT Scan MRI
DD Dispepsia, inf. Saluran cerna Nyeri : dyspepsia, ulkus peptikum, penyakit jantung iskemik, kolik bilier Dyspepsia fungsional, gastritis, GERD,
Terapi - Test and treat HP (H.P >10%) - Sindr. Distress post-prandial : Prokinetik - Pantau tanda vital - PPI dosis ganda 1-2mg (30-60 mnt sblm makan - Krn H.Pilory
- PPI empiris (tekan asam lambung selama 4- klo ggal +/tuker dg PPI klo ggal +/tuker - Rehidrasi - Omeprazol 1x20mg, Lanzoprazol 1x30mg, Pantoprazole 1x40mg, Terapi eradikasi : kombinasi PPI
8 mg) (H.P <10%) antidepressan trisiklik - Koreksi ketidakseimbangan elektrolit dan nutrisi Rabeprazole 1x20mg atau Esomeprazole 1x40mg &antibiotic 10-14 hari
R/lanzoprazol 30mg/omeprazole - Sindrom nyeri epigastik : Supresi asam - Rujuk ke spesialis penyakit dalam - 2x sehari jika ada refluks pd malam hari Terapi supresi asam minimal 4mg ulkus
20mg/pantoprazole 40mg S2dd (10 hari) lambung (PPI) klo ggal +/tuker Prokinetik - Terapi ondemand jika terjadi kekambuhan 1xsehari selama 5-14 hari gaster, 8 mg ulkus duodenum (PPI :
- Amoksisilin 1 g (S2dd) klo ggal +/tuker klo ggal +/tuker - Agonis reseptor H2 15-30mnt sblm makan (utk gejala ringan) (simetidin omeprazole 1x20 mg / Lanzoprazol 1x30mg)
- Klaritromisin 500 mg (S2dd) antidepresan trisiklik 1x800mg/2x400mg, ranitidine 2x150mg/farmotidin 2x20mg/nizatidin atau (H2RA Simetidin 2x40 / Famotidin
antasida syr fl no. I S3dd C 1 ac 2x1550mg) 2x20mg,/ Ranitidin 2x150mg
R/ Ranitine 150 mg tab no VI S2dd tab 1 ac Prokinetik (metoklopramid, - Antasida utk ringankan gejala tidak menyembuhkan kerusakan mukosa - Krn penggunaan OAINS
eritromisin,domperidon) 3x10mg Hentikan OAINS, berikan PPI
PPI empiris (omeprazole 20mg S1dd) - Modifikasi gaya hidup - Bukan H.pylori/OAINS
- Antidepresan trisiklik (amitriptilin 10-25mg - ↓BB - H2RA+antasida(sblm makan/famotidine
sebelum tidur) - Hindari Berbaring setelah makan <3 jam 1x40mg sblm tdr) 8mg
- Tinggikan posisi kepala saat tidur - Sukralat 4x1g (sblm makan & 2 jam stlah
- Hindari makanan berlemak, asam, pedas,, coklat, kopi, minuman bersoda, makan terakhir slm 4 mg lanjutkan
kurangi rokok, alcohol , hindari pakaiam ketat 2x1g 8mg
- PPI (hny jika H2RA gagal)
Edukasi - Hindari rokok, kopi - Makan lebih sering dalam porsi kecil - - -
- Hindari makanan berbumbu, pedas,a sam - Hindari makanan tinggi lemak, asam, pedas yg
- Makan teratur, Setelah makan jgn lgsg tidur mencetuskan gejala
- Hindari stressor psikologis
Nyeri kiri bawah : Konstipasi (Anus, caecum) Dibawah perut/umbilicus : ISK Perut tegang, catur : Peritonitis
NYERI PERUT
Terapi - Istirahar dan perawatan cegah komplikasi - Tirah baring - Obat antimalarial - R/ parasetamol tab 3x500 mg ( Suportif
- Diet lunak dan terapi suportif (antipiretik, antiemetic, - Pemberian cairan RL 200/kgBB - Rawat inap jika demam) - Atasi dehidrasi, hipotermi,
cairan adekuat) - Simptomatik - Diet seimbang perdarahan, gagal ginjal
- Antibiotik : - Antibiotic jika ada ada infeksi - R/ tab parasetamol 3x500 mg Teraoi antibiotic
- Kloramfenikol 4x500mg 7hr sekunder - R/ amodiakuin 300 mg - Doksisilin 2x100mg
- Tiamfenikol 4x500mg - R/ artesunat 320 mg - Ampisilin 4x500-750mg
- Kotrimoksazol 2x960mg slm 2 mg - R/ primakuin 60 mg - Amoksisilin 4x500mg
- Ampisilin dan amoksisilin 50-150mg/kgBB selama
2mg
- Seftriakson 3-4gr dlm dekstrosa 100cc
MUSKULOSKELETAL
Keadaan yg memperberat Gerakan, aktivitas Udara dingin (pagi hari) Terasa malam
Keadaan yg memperingan Istirahat
Keluhan lain - Keterbatasan gerak - Kelemahan, kelelahan anorexia - Nyeri berulang pada sendi, bengkak, hangat, merah, Tophus (Kristal sodium urat)pd Sakit dipunggung tulang mudah rapuh
- Krepitasi - Demam ringan, kaku sendi pagi hari selama 1 jam atau cairan sendi, kulit diatasnya teregang
- tanda peradangan (nyeri tekan, merah, bengkak, hangat) lebih, ruam kulit
Kelainan sistemik Tidak ada kelainan sistemik karena berasal dari tulang Kelainan sistemik ada Sistemik : menggigil, demam, merasa lelah
sendiri /lokal
Factor risiko - Umur (tua) - Autoimun, Riwayat keluarga - Trauma,
- wanita, BB>> - umur (tua) - diet tinggi purin
- cedera sendi, pekerjaan yg menggunakan 1 sendi terus - merokok - kelelahan
menerus (pahat, pemetik kapas) - paparan salisilat - stress
- olahraga yg menimbulkan cedera - konsumsi kopi, teh - obat diuretic/penurunan/peningkatan asam urat, obat allopurinol (penurun asam urat),
- Akibat trauma - infeksi obat urikosurik (timbul kambuh), pria dewasa
Diagnosis - Darah perifer : anemia, trombositosis, ↑LED, Anamnesis
- Cek cairan sendi - Riwayat makan jeroan + sayuran hijau & mengandung purin
- F. Reumatoid serum ↑ - Bangun pagi sakit, tidak bisa jalan
- Riwayat keluarga +
P. Fisik
- Look : warna kulit, luka+/-
- Feel : Nyeri tekan, periksa soft tissue, bone join di MTP1
- move : (aktif pasif) : ROM dlm batas N/terbatas
Pem. Penunjang
- Pem. Lab : Serum urat darah, asam urat urin 24 jam
- Analisis cairan sendi : tophus, kondisi inflamasi (leukosit 5.000-80.000/mm3),
predominan neutrophil, kultur (-)
- Radiologi : soft tissue swelling pd sekitar sendi
Tatalaksana NSAID : COX 1 (diklofenak, Ibuprofen) - Pake deeker u//proteksi sendi 1. Hilangkan keluhan nyeri
- NSAID : diklofenak 50-100 mg 2xsehari - Kolkisin 0,5-0,6mg/2jam sampai nyeri hilang, (Profilaksis : 2x0,5mg)
- Steroid : prednisolon - OAINS (obat antiinflamasi nonsteroid) : Indometasin 150-200 mg/hari selama
2-3 hari lanjutkan 75-100 mg/hari sampai mg berikutnya sampai nyeri dan
peradangan berkurang
- Kortikosteroid (oral-parenteral) (jika KI dg kolkisin/OAINS) : prednisone 20-
40mg/hr slm 3-4 hari kemudian tapering off dlm 1-2 mg
2. Urikosurik dan penghambat xantin oxidase : menjaga kadar asam urat
- Allopurinol max 800 mg/hari (utk yg ada tophus)
- Urikosurik : Probenesid 0,5g/hari tingkatkan perlahan 1g/hari hingga target asam
urat tercapai
Edukasi - Penurunan BB hingga ideal
- Pengaturan diet rendah purin
- Istirahatkan sendi yg terkena
- Hindari obatobatan yg sebabkan hiperurisemia
Anemia NEURO ENDOKRIN
Def. zat besi Asam folat Aplastik Hemolitik Neuropati Perifer DM tipe II Dislipidemia & Obesitas DM Hipoglikemi
Anamnesis - Sejak kapan pucat - riwayat penyakit kronik (ginjal hati, diabet) Riwayat DM
- Ada riwayat trauma ? Muntah ? BAB ? Haid lama ? - kurang konsentrasi - suku bangsa
- Pola hidup ? Merokok , alcohol - mengantuk - tradisi ttt
- Riwayat anemia ? dulu , sekarang - riwayat icterus, urin brwrn the pekat
- Riwayat pekerjaan ? - peny. Genetic : thalasemia
- Pola makan ? bergizi/ tdk? - sulit bernafas
- - lekas lelah - obat obatan
etiologi - Perdarahan menahun - - - Rokok, HT, kadar lipid ↑ nyeri
- Makanan zat besi dada, pola makan aktivitas,
kepatuhan obat
Gejala - 5L: lemah lesu, letih - Sakit kepala - pucat - Ikterus, hepatomegaly Kesemutan , baal pada tangan dan Kesemutan ujung jari, badan Glokosa darah < 60 mg/dl
- DJ cepat - Biasanya pada bumil - lemah, lelah, letih lesu splenomegaly, kolelitiasis, ulkus kaki lemas, lkesemutan , gataal, mata
- Kolinychia - org diet - peradangan gusi kaki kabur, nyeri pd ekstremitas
- Pusing, pandangan kabur - pingsan - - Demam, menggigil Luka sulit sembuh
- Perasaan melayang
- Nyeri punggung & lambung
PF - Pucat
- Memar
- Bitnik-bintik merah/bitu
- Kolinicia/kuku sendok
- Perdarahan gusi /GI
- Intestinal : teraba masa : pemb hati, ginjal (leukimmia
- Thoraks : retraksi sela iga
- Kebas
- Tanda neurologs : reflex – tnp vit B12
- Ulkus kronik tungkai : thalassemia
Diagnosis PF - Sel darah tepi - Bilirubin ↑ - KU (tanda vital - KU (tanda vital : ada Bruit pd - KU (tanda vital : TD >130/85)
- Pucat, sianotik atrofi papil - Indeks eritrosit : MCV, MCH, MCHC - SGOT ↑ - BB & TB arteri) - BB↓ & TB
lidah - - LDH↑ - TRM – - BB & TB - Sindr. Metabolic
- Takikardi, bisinsg jantung - Retikulosit ↑ - P. neurologis lain - Lingkar perut - Lingkar pinggang >90cm,
- Takipneu - Combs test AIHA - P. penunjangaaaa - P. Lab >0 cm
- Konjungtiva pucat - G6PD - P. radiologis tulang - GDS >> - Trigliseroda
belakang & ekstremitas - HDL : N >60 - HDL : N >60
PP - GDS >> - LDL : N <100 - LDL : N <100
- Hb - Kolestrol N <200 - GDP > 100 mg/dL
- Ht - Trigliserida N <150
- Leukosit
- Trombosit
- Jml eritrosit
- Morfologi sel darah
tepi/apusan sel darah tepi
-
Diagnosis banding HNP, spondilolitis (pergeseran
tulang belakang)
Terapi Sulfas ferrosus 3x1 tab 325mg - R/ Tab simvastatin 10 mg S1dd - R/ tab metformin 500 mg S3dd - Sadar : gula murni 2030 gr/2sdm
Ferous Fumorat 3x1 tab I nocte tab I permen/sirup, hentikan obaat,
- R/ tab glibenclamid 3mg S3dd monitor GDS
tanb I - tdak sadar : dekstrosa 40%,
GDS<100 : bolus 40%
Edukasi - Makan makanan mengandung - Hindari penyakitnya - Kondisi ini dapat sbbkan komplikasi lanjutan : cegah dg kepatuhan
zat besi - Hati dengan transfuse darah pengobatan
- Sarankan istirahat - Modifikasi pola makan dan gaya hidup
- Pemantauan glukosa
- Aktifitas fisik
Neurologi
Bells Palsy HNP Stroke TTH Trauma Medulla Spinalis Vertigo Meningitis TB
Definisi Paralisis N.VII (Fascialis) yg Hernia Nukleus Pulposus : herniasisai materi inti dari annulus ke Nyeri kepala yg dapat bersifat episodic Trauma tulang belakang yang Perasaan berputar akibat gang.
bersifat akut, unilateral, perifer dan kanalis spinalis vertebra maupun kronik yg bersifat jarang, menyebabkan lesi di medulla Simetri tonik [d ,asukan nucleus
mempengaruhi LMN (simetri astas berlangsung beberapa menithari. spinalis sehingga sbbkan gang. vestibuler
bawah) Neurologis
Etilogi Viral, inflamasi, autoimun dan Penyakit degeneratif Genetit CVS, HT, merokok, fibrilasi atrium, Factor muskuler dna psikogenik Fraktur vertebra, luka tembus, Trauma kepala, labirinitis virus
iskemik dislipidemi, obesitasc, riwaya perdarahan epidural, traauma
Manifestasi - Paralisis akut motoric otot wajah - Servikal - KU : lemah/lumpug/mulut merot/pelo - Nyeri kepaala bilateral, konstan, - Hilangnya gerakan volunteer pd bag - KU : pusing berputar - nyeri kepala
klinik atas dan bawah unilateral (dlm - Nyeri menjalar di area lengan - Deficit neurologis : hemiparesis (gk bs menekan, atau mengikat dg intensitas tubuh di bawh lesi - Factor pemberat : pergerakan posisi gebat
periode jam) - Tanda lesi LMN : kelemahan motoric atau hipestesi sesuai dg gerak) hemihipestesia, afasia, disfagia, ringan sampai sedang - Hilangnya sensisasipd bag tubuh kepala - demam ↑↓
- Nyeri belakang telinga, otalgia, dermatom disertai penurunan reflex fisiologis bisceps, trisceps gang. Kesadaran - Ketegangan otot di daerah kulit setinggi lesi - Gang. Keseimbangan, gangguan
hiperakusis - Mielopati - Stroke hemoragik : TIK↑, sakit kepala dan kepala/leher yang berlangsung dalam - Terganggunya reflex pd semua pendengaran, tinnitus, gangguang
- Nyeri okuler, epifora, penurunan - Lumbar ↓kesadaran hitungan menit-hari. segmen medspin yg alami cedera penglihatan, gang somatosensorik,
produksi air mata, kelemahan - Nyeri menjalar (radikuler) dari punggung hingga ke tungkai atau - Stroke iskemik : GK lebih tenang, jarang - Dapat dicetuskan oleh stress, depresi, - Gang otonom : miksi, defekasi, gang. Fungsi motoric
kelopak mata (tdk bs menutup) kaki (tergantung dari dermatom radiks yg terkena) ada tanda TIK↑, kecuali jika terjadi oklusi kekhawatiran, bunyi, kelaparan, dan fungsi seks, berkeringat - Gejala otonom : mual, muntah,
- Gang. Mengecap - Gerakan punggung terbatas (fleksi ekstensi) dii arteri besar atau terjadi hipoksia cukup kurang tidur. berkeringat
- Rasa seperti “tebal” pd pipi mulut - Nyeri diperberat ketika batuk, bersin, mengejan berat sehingga sbbkan edema (TIK↑ sakit - Nyeri menghilang ketika beristirahat - Keluhan neurologis
- Hilangnya lipatan nasolabial dan - Kelemahan motorik, reflek fisiologis achiilles kepala penurunan kesadaran : >> baik dr - Px dapat insomnia, sulit konsentrasi dan - Riwayat pemakaian obat
kening pd sisi yg lumpuh - Perubahan sensorik (baal kesemutan, rasa panas, seperti perdarahan mengeluh sedang stress akut vestibulotoksik :aminoglikosida
- Sisi alis yg terkena rata ditusuktusuk) sesuai dermatom (kanamisin, neomisis, amikasin,
- Saat tersenyum, wajah distorsi dan - Gang. Otonom spt retensi urin - Anamnesis : Gejala mendadak( lama awitan, streptomisin, gentamisin) diuretk kuat
lateralisasi ke sisi berlawanan dr yg aktivitas saat serangan), deskripsi gejala saat (furosemide, asam etakrinat,
lumpuh muncul (memberat, perbaikan, menetap), bumetamid)antineoplastic (sisplastin),
gejala penyerta (↓kesadaran, nyeri kepala, salisilat, kuinin
mual, rasa berputar, kejang, gang, - Riwayat peny keluarga
penglihatan, gang fungsi kognitif) - spontan
Diagnosis - Saraf kranial VII, XII - Riwayat : terjatuh, angkat berat - PF : - Anamnesis : nyeri 30mnt-jam, - Anamnesis : mekanisme trauma - PF : kepala, leher termasuk p. saraf - KU
- Tent. Sentral / perifer - PFdeformitas, massa, nyeri tekan di vertebra Foto polos tulang - GCS(klo pasien sadar cukup laporkan ≠berdenyut, intensitas ringan-sedang, (jenis & waktu), ada tdknya nyeri, kranialis - Tanda vital
- Jika >6-mg MRI pons dan tulang belakang kesadaran compos mentis) BILATERAL, ≠ diperberat rutinitas N, gang. Sensorik (nyeri, suhu, tekan - Telinga hidung tenggorok - GCS / compos
temporal - Look, Feel Moof - Tanda vital P.visik umum, - Tanda vital dan neurologis N raba), gang. Motoric yg dialami, - P. neurotologi (Tes fungsi oculomotor mentis
- Nerve conduction studies dan EMG - PF fisiologis ↓ - P. neurologis (TRM (klo kaku kuduk -, dan - Nyeri dpt dirasakan bila daerah otot gang otonom (miksi,dll), gang. (Smooth pursuit : menilai gerakan - TRM + Bilateral
(elektromiografi) tent letak lesi - Otonom ↓ (mengenai konus, kauda ekuina) : gang. BAB, BAK fgs demam -, cukup periksa sampe brudzunski servikal atas dipalpasi Pernafasan (indikasi cedera bola mata terkonjugasi/tdk), - PF neuro lain
dan derajat kerusakan saraf seksual 1), Kranialis (VII,XII), Motorik (kekuatan - PF : Cranialis III,IV,VI, Motorik, servikal) Nistagmus, Saccade, head thrust,
fascialis perifer - P.Sensorik otot, reflek fisiologis dan patologis sensorik, TRM - PF : Tanda vital, luka terbuka, Head shake, aktivitas visual dinamik, PP
- P. motoric : segmen otot yg lemah - P.penunjang : EEG, Laboratorium, Foto radang, nyeri tekan, P. neurologis Romberg - Darah perifer
- MRI setinggi lesi yg dicurigai dg kontras (jika suspek neoplasma / toraks (kardiomegali tanda HT u FR stroke), (sensorik, otonom, motoric, reflex) lengkap
metastasis) CT Scan/MRI (Hipodens pd Stroke Iskemik, - P. Lab : darah perifer lengkap, - Pungsi lumbal
- Nerve conduction studies dan EMG (elektromiografi) tent. Derajat Hiperdens pd Stroke hemoragik, Transcranial urinalisis, GDS, ureum, kreatinin,
penjepitan syaraf, iritasi atau sdh terjadi dekompresi radiks Dropler (lihat adanya penyumbatan p.darah) AGD
- ↓kesadaean, nyeri kepala, Babinski + : Stroke - Radiologi (Foto vertebra, CT
hemoragik INtraserebral Scan/MRI
Diagnosis Neoplasma (Neofibroma,schwannoma), kista synovial, abses, Kaku leher Meningitis
Banding hyperthropic bone, spondylitis tuberculosis. Tumor : muntah tidak didahului mual, pupil bakteri/ fungal
udem, pandangan kabur
R/ asam mefenamat 500 mg tab no. XV S3dd tab I pc Migraine : unilateral, berdenyut, nyeri
R/metilprednisolom 8 mg tab no. XV S 3dd tab I pc bertambah dg aktivitas, aura, fotofobia,
R/ diazepam 5mg tab no. X S2dd tab I pc mual muntah
Cluster : retroorbital
Meningitis : nyeri kepala, demam, kaku
kuduk
Tatalaksana - Terapi steroid : Prednisolon 1 - Kompresk dingin yntuk nyeri akut panas - Asam asetil salisilat 80 mg/100 mg - Non farmakologi : konseling psikologis, Metylprednisolon - Antihistamin (diphenhydramine 4x25- -
mg/kg atau 60mg/hari selama 6 - Analgesik gol. OAINS : Ibuprofen, asetaminofen - Sitikolin inj/oral 500mg modalitas fisik (panas,pijat) <3jam : 30mg/kgBB 1 jam pertama 50mg)
hari diikuti tapering off dg total - Imobilisasi : u/ gejala radikuler berat - Farmakologi : Analgesik (asam dan 5,4 mg/kgBB 23 jam - Antagonis Ca (Chlorpomazine 3x25-
pengobatan slm 10 hr - Modifikasi aktivitas, dg aman mefenamat/ibuprofen) sederhana, selanjutnya 50 mg)
- Terapi antiviral : Asiklovair - Fisioterapi antidepresan trisiklik 3-8 jam : sama dg <3 jam tp - Obat simptometik (efedrin x10-25mg)
5x400mg slm 10 hari - Collar neck/ korset lumbal 2mg dilanjutkan pd 47 jam selanjutnya - Obat penennag minor (lorazepam
- Pembedahan : jika dekompresi - Injeksi kortikosteroid epidural pd radicular hebat lumbal R/ Ibuprofen tab 200 mg no. X S3dd tab I >8 Jam : tdk dianjurkan pemberian 4x10-25mg/ diazepam 2-3x2-5mg)
N.VII, dan tdk responsive dg terapi - Indikasi bedah (disektomi anterior/laminektomi) : jika nyeri tak kortikosteroid
farmakologi tertahankan sesudah terapi 3bln, hasil EMG ada kompresi radiks, ada
deficit neurologis
THT
Faringitis Laringitis Tonsilitis Influenza Epistaksis Otitis media Otitis eksterna Sensori Neural Hearing
lose (SNHL)
etiologi Paparan udara dingin, daya tahan Virus, bakteri, jamur, paparan Daya tahan tubuh ↓, Trauma, inf/alergi - Edema stratum korneum,
tubuh ↓, iritasi kronik (rokok, suara berlebihan, inf pita suara, kepadatan hunian & (rhinitis,sinusitis), peny CVS oklusi apopilosebasea
alcohol, makanan, rx asam pajanan polutan eksogen, GERD penduduk↑, perubahan (HT,kel. Pemb darah), riw obat ditambah pertumbuhan
lambung) ,Bronkitis, pneumonia musim/cuaca (NSAID, warfarin,heparin), bakteri edema, nyeri ↑,
tumor, deviasi septum, timbul OE
penngaruh lingkungan (tinggal - Perubahan pH liang telinga
di daerah sangat tinggi, tek N/Asam basa
udara rendah, udara sgt kering) - Liang telinga lembab
- Trauma ringan saat korek
telinga
- Tdk ada serumen
- Nyeri tenggorokan - Suara sesak/hilang suara - Rasa nkering nyeri di tenggorokan - Demam - Pendengaran menurun - Radang pada liang telinga - Penderngaran ber-
- Sakit menelan (afonia) & saat menelan makin lama makin - Bersin, rinore - Telinga terasa penih - Ntyeri tekan tragus perlahan
- Batuk - Sesak nafas &stridor ketat sampe gak mau makan - Batuk - Nyeri makin berat
Gejala - Lemas - Nyeri tenggorokan ketika menyebar ke sendi&telinga (referred - Sakit tenggorokan - Demam
- Anoreksia berbicara & menelan pain) - Nyeri sendi dan badan - Batuk , pilek sebelumnya
- Demam - Batuk kering , lama2 disertai - “plummy voice” suara pasien - Sakit kepala - Nyeri kepala
- Suara serak dahak kental terdengar spt org dg mulut penuh terisi - Badan lemah - muntah
- Sakit pada leher - Gejela common cold makanan - Kriteria : tiba-tiba/akut.
- F.viral (Rhinovirus) : diawali - Obstruksi jalan nafas ada - Mulut berbau Demam, gejala tidak ada
rhinitis, demam + , rinore + mual udem laring - Ludah menumpuk lokasi spesifik, tdp penyakit
- F. bacterial : nyeri kepala hebat, serupa di ling
muntah, demam tinggi, jarang
batuk
- F. kronik atrofi : tenggorokan
kering, tebal, mulut berbau
Diagnosis PF (orofaring) P.fisik : (laringoskop indirect) PF orofaring PF : rongga hidung PF - KU - KU
- F. viral : faring + tonsil laring hipofaring Tonsilitis akut : tanda patognomonis (Febris, - Rhinoskopi ant - Tanda vital - Tanda vital
hiperemis - mukosa laring hiperemis, udem - tonsil udem, hiperemis, detritus rinore, mukosa hidung - Rhinoskopi post : penting pd - PF THT : liang telinga & tes - PF THT : liang telinga &
- F. Bakterial : tonsil membesar, - obstruksi jalan nafas stridor, - palatum mole, arkus faring udem & edema) pasien epistaksis berulang + penala fungsi pendengaran (jika tes penala fungsi
hiperemis, tdpt eksudat, muncul air hunger hiperemis secret hidung kronik pendengaran ↓) pendengaran
bercak petechie pd palatum P. penunjang - kel. Submandibular membesar, nyeri (singkirkan neoplasma) - Ro kepala :jika ada tinnitus / ada - Audiometri (nada murni)
+faring, kelenjar limfa leher ant - rontgen leher AP lateral tekan + PP riwayat trauma - Ro : bila ada riwayat
- -darah lengkap Tonsilitis kronil - Darah lengkap trauma
- tonsil membesar, permukaan tidak rata - Skrinnign koagulopati (PT,
- kripta melebar, pembesaran kel. Limfe APTT, trombosit, waktu
submandibula perdarahan)
DD Epiglottitis, tonsillitis Benda asing pada laring Faringitis, laryngitis Rhinitis
Faringitis
Tatalaksana - Istirahat cukup - Istirahat (suara yg cuku) - Makan makanan lunak, makan cukup - Antipiretik (PCT, Ibuprofen - anti nyeri : ibuprofen, paracetamol - Menggunakan earplug
- Byk minum air putih - Ab. Penicillin - Hindari makanan mengiritasi 3-x 200-400mg/hr) - antibiotic : amoksisilin, - Rujuk untuk pemakaian
- Kumur-kumur antiseptic krn - Kortikosteroid R/ deksametason - Tonnsilitis virus : istirahat, minum - Dekongestan azithromisis hearing aid
bakteri 3x0,5 mg uckup, analgetik, antiviral - AH - timpanosisntesis/miringotomi
- Ab Penicilin G Benzatin 50.000 - Sumbatan laring pasang pipa - Tonsillitis bakteri : amoksisilin, R/ Chlorfeniramin tab 4mg (jika nyeri tdk tertahankan, tdak
U/kgBB/IM endotrakea eritromisin (3x500mg/hr), steroid : s2dd ada respon trhdap Ab, OM dg
- Amoksisislin 50 mg/kgBB - Hindari udara kering dexametason (3x0,5 mg) - antitusif komplikasi, Om pd neonates, pd
3xsehati selama 10 hari - Minum cairan yg banyak - Tonsillitis kronik : obat kumur imunokompremais
- R/ tab ibuprofen 200 mg no.x S3 desinfektan, indikasi tonsilektomi
dd tab I
- R/ tab cefadroxil 00 mg no.x
s012h dd tab I - Byk minum air putih
- Jangan minum es dulu, tll manis,
berminyak