Anda di halaman 1dari 16

TRIKOMONIASIS

Disusun Oleh:
Muhamad Wilianto 1102014164
Pembimbing : dr. Hadi Firmansyah, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSUD DR. SLAMET GARUT
2020
DEFINISI

“ Trikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital bagian bawah


pada perempuan maupun laki-laki, dapat bersifat akut atau kronik,
disebabkan oleh Trichomonas vagina/is dan penularannya melalui
kontak seksual.

ETIOLOGI
Penyebab trikomoniasis ialah T. vaginalis yang pertama kali ditemukan oleh
DONNE pada tahun 1836. Merupakan protozoa berbentuk filifor- mis/ovoid,
berukuran 15-18 mikron, mempunyai 4 flagel, dan bergerak seperti gelombang.

Parasit ini berkembang biak secara belah pasang memanjang dan dapat
hidup dalam suasana pH 5-7,5. Pada suhu 50°C akan mati dalam beberapa
menit, tetapi pada suhu 0°C dapat bertahan sampai 5 hari.
PATOGENESIS
T. vaginalis mampu menimbulkan peradang- an pada dinding saluran
urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan sub-epitel. Masa
tunas rata-rata 4 hari sampai 3 minggu. Pada perempuan parasit ini menimbulkan
radang yang berat pada epitel skuamosa vagina dan ektoserviks,

Sehingga menimbulkan sekresi yang banyak dan mukopurulen. Pada


kasus lanjut terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi yang jelas. Nekrosis
dapat ditemukan di lapisan subepitel yang menjalar sampai di permukaan epitel.

Di dalam vagina dan uretra parasit hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan
benda lain yang terdapat dalam sekret. Patogenesis infeksi ini pada laki-laki, masih
belum jelas
MANIFESTASI KLINIS

Sebanyak 50% perempuan yang menderita vaginosis bakterial tidak


menunjukkan keluhan atau gejala (asimtomatik). Bila ada keluhan , umumnya
berupa duh tubuh vagina abnormal yang berbau amis , yang seringkali terjadi
setelah hubungan seksual tanpa kondom.

Pada pemeriksaan klinis menunjukkan duh tubuh vagina berwama abu-


abu homogen, viskositas rendah atau normal, berbau amis , melekat di dinding
vagina, seringkali terlihat di labia dan fourchette, pH sekret vagina berkisar antara
4,5-5,5.lidak ditemukan tanda peradangan. Gambaran serviks normal.
DIAGNOSIS
Anamnesi
s
• Cairan vagina
abnormal
• Bau vagina yang
khas (fishy odor)
• Gatal, iritasi, dan
rasa terbakar
• Kemerahan dan
edema pada vulva
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Fisik
• Sekret vagina tipis,
berwarna putih atau abu –
abu
• Viskositas rendah atau
normal, homogen, dan
jarang berbusa
• Melekat pada dinding
vagina sebagai lapisan tipis
• Gejala peradangan umum
tidak ada
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan pH vagina
pH normal vagina 3,8 – 4,2 (BV ditemukan pH > 4,5)
• Whiff test
Positif bila muncul bau amine ketika cairan vaginal dicampur dengan satu tetes
10 – 20 % KOH pelepasan amine dan asam organik
• Pemeriksaan Preparat basah
Meneteskan satu atau dua tetes cairan NaCl 0,9 % pada secret vagina diatas
objek glass kemudian ditutup dengan coverslip.
Mikroskopik  clue cell (sel epitel vagina yang diselubungi dengan bakteri)
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

“CLUE CELL”
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• KULTUR
VAGINA

• DETEKSI
HASIL
METABOLIK

• Variety DNA
Based Testing
Methods

“Nugent Gram Stain test”


DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

DIAGNOSIS KLINIS: KRITERIA


AMSEL
(1) Abnormal gray discharge PENEGAKAN
(2) pH > 4.5 DIAGNOSIS:
(3) Positif amine test Ditemukan 3
(4) Terdapat clue cells > 20% pada dari 4 gejala
sediaan basah
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan oral: Metronidazole harus diberikan dalam dosis 2 x
500 mg dua kali sehari (selama 7 hari)
• Pilihan lain : Clindamycin oral 2 x 300 mg (selama 7 hari)
• Pengobatan intravaginal  metronidazole gel (5 hari) dan cream
clindamycin (7 hari)
PENCEGAHAN
Limit your
number of
sexual
partners

Do not douche

Avoid vaginal
irritation

Alter your diet


KOMPLIKASI
• Ascending genital tract infection
• Postabortion dan postpartum endometritis
• Pelvic inflammatory disease (PID)
• Kelahiran preterm, premature rupture of membranes
• Rentan terinfeksi Trichomonas vaginalis,
Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis,
HSV-2 dan HIV-1

PROGNOSIS
• Perbaikan spontan > sepertiga kasus
• Kesembuhan tinggi pada pengobatan
metronidazole dan clindamicin (84 – 96 %)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai