Anda di halaman 1dari 38

TONSILITIS

Pembimbing :
dr. Erlina Julianti, Sp.THT-KL, M.Kes
dr. Jon Pribadi, Sp.THT-KL

Disusun oleh:
Hamdah
1102014117

KEPANITRAAN KLINIK THT RSUD KABUPATEN BEKASI


FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI
22 JUNI – 27 JULI 2019
Latar Belakang
Tonsil
01 Tonsil terbagi menjadi 3 bagian yaitu tonsila faringeal, tonsila
palatina dan tonsila lingual. Ke 3 bagian tonsil tersebut
membentuk sebuah bangunan berbentuk cincin yang
dinamakan Cincin Waldeyer (Waldeyer’s Ring) Terletak di
rongga faring (nasofaring dan orofaring)
.

02 Tonsilitis sering terjadi pada anak-anak usia 2-3 tahun dan


meningkat pada anak usia 5-12 tahun. Tonsilitis paling sering
terjadi di Negara subtropis

03

04
ANATOMI TONSIL
ANATOMI TONSIL
ANATOMI
Vaskularisasi Tonsil Inervasi Tonsil

Mendapat perdarahan dari a. palatina minor, a. palatina asendens,


cabang tonsil a. maksila eksterna, a. faring desendens dan a. lingualis
dorsal. Tonsil bagian bawah mendapat sensasi dari cabang serabut saraf ke IX (nervus
glosofaringeal) dan juga dari cabang desenden lesser palatine nerves.
Fisiologi
Fisiologi Tonsil

Tonsil mempunyai dua fungsi utama :


 menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan
efektif.
 sebagai organ produksi antibodi dan sensitisasi sel
limfosit T dengan antigen spesifik

 Jika tonsil tidak mampu melindungi tubuh,


maka akan timbul inflamasi dan akhirnya
terjadi infeksi yaitu tonsilitis (tonsillolith).
Ukuran Tonsil
Ukuran tonsil dibagi menjadi:
T0: Post tonsilektomi
T1: Tonsil masih terbatas dalam fossa tonsilaris
T2: Sudah melewati pilar anterior, belum melewati garis paramedian
(pilar posterior)
T3: Sudah melewati garis paramedian, belum
melewati garis median
T4: Sudah melewati garis median
TONSILITIS
Definisi
Peradangan pada tonsil palatina yang
merupakn bagian dri cincin Waldeyer. Tonsilitis
dapat terjadi karena infeksi virus atau bakteri.
Infeksi virus adalah penyebab paling umum
pada tonsilitis. Infeksi ini dapat menyebar dari
satu orang ke orang lain melalui kontak tangan,
menghirup droplet dari udara setelah seseorang
dengan tonsilits bersin atau berbagi alat atau
sikat gigi dengan orang yang terinfeksi.
KLASIFIKASI
• Penyebab paling sering  virus Epstein Barr.
Haemophilus influenza juga merupakan salah satu
penyebab. Gejala tonsilitis viral menyerupai dengan
Tonsilitis gejala common cold disertai dengan nyeri tenggorok.
viral

• Penyebab tersering  group A Streptokokus B


hemolitikus atau strept throat. Infiltrasi bakteri pada
lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi
radang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear
Tonsilitis sehingga terbentuk detritus.
bakterial
Patofisiologi
Klasifikasi
Tonsilitis Tonsilitis Tonsilitis
akut membranosa kronik

Tonsilitis kronik

Tonsilitis Viral Tonsilitis


Bakterialis

Tonsilitis septik
Tonsilitis difteri Penyakit
Angina plaunt
Keganasan
vincent
Gejala Klinis

Tonsilitis Viral Tonsilitis Bakaterial Tonsilitis kronik


Tonsilitis Membranosa
- Disfagia 1) Gejala umum: subfebris,
- Nyeri
- Nyeri tenggorok - Demam nyeri kepala, malaise, tenggorokan
- Nyeri menelan - Otalgia anoreksi, nyeri menelan - Nyeri menelan
- Demam dengan - Adenopati 2) Gejala lokal: tonsil - Demam dngan
membengkak dan ditutupi suhu tinggi
suhu tubuh yang servikalis oleh bercak putih dan
tinggi - Malaise kotor-> pseudomembran.
- Malaise
- Malaise - Terdapat bercak Kelenjar limfe - Anoreksi
- Anoreksia pada tonsil dan membengkak-> bull neck - Otalgia
- Otalgia eksudat 3) Gejala akibat eksotoksin - Fetor ex ore
Tonsilitis membranous
Diagnosis
Anamnesis
= Adanya keluhan rasa sakit di tenggorok,nyeri menelan,
rasa mengganjal pad atenggorok, nafas berbau,
terkadang ada demam, malaise, otalgia

Pemeriksaan Fisik
=Tampak tonsil membesar dengan adanyahipertrofi dan
jaringan parut. Tampak kriptimelebar dan terisi oleh
detritus

Pemeriksaan Penunjang
=Kultur dan uji resistensi dari sediaan apus tonsil
Tatalaksana
Terapi Medikamentosa
Tatalaksana
Konservatif

Tonsilitis difteri Tonsilitis kronik


Tonsilitis
Medikamentosa Tonsilitisakut
akut - Anti Difteri - Amoksisilin 50
1)1) Tonsilitis
Tonsilitis viral: Serum 20.000- mg/kgBB
viral:
Antivirus dosis dibagi 3
Antivirus 100.000 unit
metisoprinol kali/hari
metisoprinol - penisilin atau
(isoprenosine) selama 10 hari
(isoprenosine) eritromisin 25- dan eritromisin
60-100mg/kg 50
60-100mg/kg 4x500 mg/hari
BB/hari
BB/hari mg/kgBB/hari. - Tonsilektomi
- Antipiretik
Indikasi
Tonsilektomi
Indikasi Absolut: Indikasi Relatif:

1) Pembengkakan tonsil yang 1) Terjadi 3 episode atau


menyebabkan obstruksi lebih infeksi tonsil per
saluran nafas, disfagia berat, tahun dengan terapi
gangguan tidur dan
antibiotik adekuat
komplikasi kardiopulmonar
2) Abses peritonsil yang 2) Halitosis akibat
tidak membaik dengan tonsilitis kronik yang
pengobatan medis dan tidak membaik dengan
drainase pemberian terapi medis
3) Tonsilitis yang
menimbulkan kejang demam
4) Tonsilitis yang
membutuhkan biopsi untuk
menentukan patologi anatomi
Kontra indikasi tonsiloktomi
• Kontraindikasi absolut:
• Penyakit darah: leukemia, anemia aplastik, hemofilia dan purpura
• Penyakit sistemik yang tidak terkontrol: diabetes melitus, penyakit
jantung dan sebagainya.
• Kontraindikasi relative:
• Palatoschizis
• Anemia (Hb <10 gr% atau HCT <30%)
• Infeksi akut saluran nafas atau tonsil (tidak termasuk abses
peritonsiler)
• Poliomielitis epidemik
• Usia di bawah 3 tahun (sebaiknya ditunggu sampai 5 tahun)
Komplikasi
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Nyeri pasca bedah
4. Trauma jaringan sekitar tonsil
5. Perubahan suara
6. Komplikasi lain
Komplikasi Tonsilitis

Otitis
Abses
media mastoiditis laringitis Sinusitis
peritonsil
akut
Prognosis

Tonsilitis biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan


beristirahat dan pengobatan suportif. Menangani gejala-
gejala yang timbul dapat membuat penderita tonsilitis
lebih nyaman. Bila antibiotik diberikan untuk mengatasi
infeksi, antibiotika tersebut harus dikonsumsi sesuai
arahan demi penatalaksanaan
Kesimpulan

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin
waldeyer. Penyebaran infeksi melalui udara (air-bond droplets), tangan dan ciuman dapat terjadi
pada semua umur terutama pada anak. Penyebab tersering tonsillitis akut adalah steptokokus
beta hemolitikus grup A. yaitu sekitar 50% dari kasus. Bakteri lain yang juga dapat
menyebabkan tonsillitis akut adalah Haemophilus influenza. Pada tonsillitis kronis, dapat
berupa komplikasi dan tonsillitis akut. Macam-macam tonsilitis yaitu : tonsillitis akut (tonsilitis
viral dan tonsilitis bakterial); tonsilitis membranosa (tonsilitis difteri, tonsilitis septik dan Angina
Plout Vincent); dan Tonsilitis kronik
Kesimpulan

Gejala tonsillitis pasien mengeluh ada penghalang di tenggorokan, tenggorokan terasa kering,
pernafasan bau, pada pemeriksaan tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus membesar
dan terisi detritus, tidak nafsu makan, nyeri kepala, disfagia (sakit saat menelan).

Penatalaksanaan tonsillitis akut antara lain dengan antibiotik golongan penisilin atau sulfanamid
selama 5 hari dan obat kumur atau obat isap dengan desinfektan, bila alergi dengan diberikan
eritromisin. Antibiotik yang adekuat untuk mencegah infeksi sekunder, kortikosteroid untuk
mengurangi edema pada laring dan obat simptomatik. Penatalaksanaan tonsillitis kronik antara lain:
terapi lokal untuk hygiene mulut dengan obat kumur / hisap, terapi radikal dengan tonsilektomi bila
terapi medikamentosa atau terapi konservatif tidak berhasil. Komplikasi tonsillitis akut dan kronik yang
dapat terjadi yaitu abses peritonsil,otitis media akut, mastoiditis akut, laringitis, sinusitis dan rhinitis
Daftar Pustaka
1. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2012. h. 199-203
2. Basmajian JV, Slonecker CE. Grant Anatomi Klinik. 11th ed. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher, 2011. h. 600-5
3. Aremu SK. Gendeh BS, editor. A review of tonsillectomy techniques and technologies. 2012. ISBN:978-953-51-0624-1.
4. Obaslkene G, Ramalingam R, Vadivu AS, Ramalingam KK. Newer methods of tonsillectomy as compared to conventional dissection method. J pain
relief 2013;
5. Rusmarjono, Soepardi EA. Faringitis, tonsilitis, dan hipertrofi adenoid. Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI. 2011. hlm. 217-25
6. Sadler, T.W., 2004. Part Two: Special Embryology In Langman’s Medical Embryology 9th Edition; USA: Lippincolt William’s &Wilkins. p:372-373.
7. Snell, Richard S., 2006. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC.
8. Soepardi, E.A., Iskandar, N., Bashiruddin, J., dan Restuti, R.D., 2011. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 6.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI
9. Guyton A.C. and J.E. Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC; 2007.
10. Brodsky L, Poje C. Tonsilitis, Tonsillectomy, and Adenoidectomy. In: Bailey JB, Johnson JT editors, Head and Neck Surgery Otolaryngology, Lippincott
Williams and Wilkins, Philadelpia. 2006 p.1183-98.
Thank you
Insert your subtitle here
Tonsilitis Akut

ada permukaan tampak tonsil membengkak dan hiperemis.


Permukaannya terkadang diliputi eksudat berwarna putih kekuningan.
Penyebab tersering tonsilitis akut viral adalah virus Epstein Barr dan
Haemophilus influenzae serta virus Coxschakie.
Tonsilitis Virus
Epstein-Barr

Tonsilitis akibat infeksi Epstein-Barr. Terdapat pembesaran tonsil yang


ditutupi eksudat putih keabu-abuan.
Tonsilitis Virus
Coxshackie

Tonsilitis virus Coxschakie  pada permukaan tonsil, faring posterior


dan palatum tampak vesikel ulseratif yang sangat nyeri. Biasanya
Terjadi pada usia di bawah 16 tahun.
Tonsilitis Bakteri

Tonsilitis bakteri Group A β Streptococcus


(GABS)
Kriteria untuk GABS:
• Demam melebihi 38 °C
• Tidak terdapat batuk
• Terdapat eksudat pada tonsil
• Nyeri tekan pada limfadenopati servikal
anterior
Tonsilitis
Folikularis

Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaan diliputi eksudat


berbentuk bercak putih yang mengisi kripta tonsil yang disebut detritus.
Detritus ini terdiri dari leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan
dan sisa-sisa makanan yang tersangkut.
Tonsilitis Lakunaris

Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lakuna (lekukan)


pada permukaan tonsil
Tonsilitis difteri Tonsilitis jamur Tonsilitis sifilis Tonsilitis Mononukleois
Tonsilitis Mononukleois Tonsilitis Kronik Kissing Tonsil with OSAS
Fully Editable Icon Sets: A
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai