Anda di halaman 1dari 28

TONSILITIS AKUT,

KRONIK, DIFTERI
Oleh :
Ayu Sufiana Mardliyya
30101607622
Pembimbing :
Dr. Renny Swasti Wijayanti, Sp. THT-KL
Jaringan limfoid berbentuk buah kenari yang banyak
mengandung limfosit (pertahanan terhadap infeksi) di
fossa tonsilaris orofaring. Penyusun cincin waldeyer
ANATOMI yang terdiri dari :
a. Tonsil faringealis : menonjol keluar atas faring
dibelakang koana
b. Tonsil palatina
c. Tonsil lingualis
d. Tonsil tuba eustachii / Gerlach tonsil
Perdarahan tonsil
Cabang a. karotis eksterna :
a. a. Maksilaris eksterna (a. facialis)
dan a. palatina ascendens
b. a. maksilaris interna dan a. palatina
descendens
c. a. lingualis dan a. lingualis dorsal
d. a. faringea ascenden
HISTOLOGI
DEFINISI

Proses inflamasi tonsil palatina (bagian cincin waldeyer) yang disebabkan bakteri/virus/fungi.

• Rute penyebaran infeksi: airborne droplets dan kontak langsung


• Dapat terjadi pada semua umur (terutama pada anak)
FAKTOR RESIKO

- Sinusitis kronis (post nasal drip)


- Infeksi Saluran Nafas Atas
- Imunitas yang rendah
- Terpapar langsung dengan penderita tonsilitis
KLASIFIKASI

TONSILITIS

AKUT KRONIS
TONSILITIS AKUT TONSILITIS KRONIS
ETIOLOGI
TONSILITIS AKUT
TONSILITIS AKUT

BAKTERIAL VIRAL FUNGAL


TONSILITIS AKUT
PATOFISIOLOGI

penularan mikroorganisme melalui droplet → infiltrasi lapisan


epitel jaringan tonsil → epitel terkikis → reaksi dari jaringan limfoid
superfisial → reaksi radang berupa keluarnya leukosit
polimorfonuklear → terbentuk detritus (kumpulan leukosit, bakteri
yang mati, dan epitel yang terlepas) → mengisi kriptus tonsil dan
tampak sebagai bercak kuning
TONSILITIS
BAKTERIAl

TONSILITIS FOLIKULARIS STRAWBERRY TONGUE TONSILITIS LAKUNARIS

GEJALA DAN TANDA


- masa inkubasi 2-4 hari
- demam suhu tinggi, nyeri tenggorok dan nyeri telan, malaise, myalgia, nafsu makan turun, otalgia (referred pain
from n.IX)
- tampak tonsil bengkak, hiperemis, tertutup detritus, kelenjar submandibula bengkak, nyeri tekan, faring eriteme
dan terkadang ditutup oleh eksudat purulen (strawberry tongue).
- disebabkan Streptococcus Beta Hemolyticus Group A
- biasa menyerang anak-anak (usia 5-6 tahun)
TERAPI TONSILITIS BAKTERIAL

- antipiretik : paracetamol 500 mg x 3


- obat kumur yang mengandung desinfektan
TONSILITIS VIRAl

GEJALA DAN TANDA


- commond cold, nyeri tenggorokan dan nyeri telan
- disebabkan virus coxsakcie (tampak ulkus kecil pada tonsil, faring posterior, dan palatum yang nyeri)
- disebabkan oleh EBV (remaja atau anak kecil dengan tonsilitis akut yang disertai nyeri tekan serviks, ketiak, dan /
atau node inguinalis, splenomegali, malaise, dan demam ringan. terkadang terbentuk selaput abu-abu tanpa
pendarahan apabila diambil)
- disebabkan Haemophyllus Influenza (penyebab tonsilitis akut supuratif)
TERAPI TONSILITIS VIRAL

- istirahat, makan minum cukup dan bergizi,


- analgetika : paracetamol 500 mg x 3
- antiviral jika gejala berat
TONSILITIS
FUNGAl

GEJALA DAN TANDA


- disebabkan Candida pada pasien dengan imunocompromissed dan terapi antibiotik jangka panjang,
- terdapat White cottage-cheese-like plaques pada faring, dan
- plak berdarah apabila diambil dengan tongue spatel.
KOMPLIKASI

TONSILITIS AKUT

- Tonsilitis akut menjadi tonsilitis kronis,


- Abses Peritonsil (Quincy Throat),
- Abses Parafaring,
- Otitis Media Akut,
- Miokarditis,
- Artritis,
- Bronkitis,
- Glomerulonefritis akut,
- Sinusitis, dan
- Akibat hipertrofi tonsil menyebabkan pasien bernafas lewat mulut, ngorok, sleep apnea (Obstructive Sleep Apnea
Syndrome).
TONSILITIS
KRONIS

- disebabkan rangsangan menahun rokok, higiene mulut buruk, cuaca, kelelahan fisik, beberapa jenis makanan, atau
pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
- disebabkan kuman yang sama dengan tonsilitis akut namun kadang berubah menjadi golongan Gram (-)

GEJALA DAN TANDA


- tampak tonsil besar dengan permukaan tidak rata,
- kriptus melebar dan terisi detritus, dan
- rasa mengganjal dan kering di tenggorok, halithosis, nafas berbau
PATOFISIOLOGI
TONSILITIS KRONIS
proses radang ini berulang → epitel mukosa dan jaringan limfoid
akan terkikis → jaringan parut→ pengerutan sehingga kripta tertarik
dan melebar → drainase kripta menjadi kurang baik → retensi debris
sel → menembus kapsul tonsi → perlekatan dengan jaringan di
sekitar fossa tonsilaris (pada anak dapat disertai pemberan kelenjar limfa
submandibula)
TERAPI TONSILITIS KRONIS

- terapi lokal ditujukan untuk higiene mulut dengan kumur atau obat
isap
- dipertimbangkan tonsilektomi
INDIKASI TONSILEKTOMI
a. Hipertrofi tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran nafas, disfagia berat, gangguan tidur, gangguan
bicara, komplikasi kardiopulmoner
b. Riwayat abses tonsil
c. Hipertrofi tonsil unilateral (biopsy)
d. Tonsilitis kronik/berulang
e. Terjadi 7 episode atau lebih pada tahun sebelumnya, atau 5 episode atau lebih tiap tahun pada 2 tahun
sebelumnya, atau 3 episode atau lebih tiap tahun sebelumnya dengan terapi antibiotic sebelumnya
f. Kejang demam berulang disertai tonsillitis
g. Halithosis akibat tonsillitis kronik yang tidak membaik dengan obat
h. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier Streptococcus Beta- Hemolitikus yang tidak membaik dengan
antibiotik resisten beta-laktamase
KOMPLIKASI TONSILITIS

KRONIS
- rhinitis kronik,
- sinusitis,
- otitis media per kontinuitatum, dan
- hematogen dan limfogen menjadi endokarditis, artritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis, dermatitis, pruritus,
urtikaria, furunkelosis
TONSILITIS
DIFTERI

- disebabkan oleh Corynebacterium Diphteriae


- bergantung pada titer anti toksin (0,03 satuan per cc darah dianggap cukup dengan test shick)
- menyerang anak <10 tahun dengan frekuensi tertinggi usia 2-5 tahun

GEJALA
- gejala umum : suhu naik dari subfebris, pusing, tidak nafsu makan, malaise, nadi lambat, nyeri telan
- gejala lokal : tampak tonsil bengkak ditutup bercak putih kotor dan meluas membentuk membran semu ke palatum
mole, uvula, nasofaring, laring, trakea, bronkus dan menyumbat saluran nafas. membran ini melekat erat pada
dasarnya namun akan berdarah jika diangkat. menjalar ke kelenjar limfa leher (bull neck/Burgemeester’s hals)
- gejala eksotoksin : kerusakan jaringan menjadi miokarditis hingga decompensatio cordis, kelumpuhan otot
palatum, otot pernafasan, dan menyebabkan albuminuria.
DIAGNOSIS TONSILITIS
DIFTERI

• Laboratorium :
- Kultur media Amies dan Stewart (Loeffler / telurit)
- Pengambilan sampel dilakukan pada hari 1, 2 dan 7.
TERAPI TONSILITIS DIFTERI

✓ Umum : isolasi 2-3 minggu dan apusan tenggorok (-) 2 kali berturut-turut (jarak 24 jam), cairan dan diet adekuat, cek
EKG.
✓ ADS : 20.000-100.000 unit berdasarkan keparahan.
✓ Antibiotik : Penisilin prokain 25.000 - 50.000 U/kgBB/hari IM selama 14 hari.
Alergi : Eritromisin 40 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis.
✓ Kortikosteroid : Prednison 2 mg/kgBB/hari selama 2 minggu dan diturunkan bertahap (obstruksi saluran
nafas/bullneck/miokarditis).
✓ Trakeostomi : obstruksi saluran nafas (membran dan edema perifaringeal), gelisah, iritabilitas dan gangguan
pernafasan yang progresif
✓ Pengobatan simptomatis (antipiretik)
KOMPLIKASI TONSILITIS

DIFTERI
- laringitis difteri menyebabkan sumbatan jalan nafas (makin muda makin mudah timbul),
- miokarditis menyebabkan decompensasio cordis,
- lumpuh otot nafas, palatum mole, otot mata untuk akomodasi, otot faring dan laring menyebabkan sulit menelan,
suara parau, dan
- albuminurea.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai