Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

TONSILITIS
Disusun oleh:
Azizah Fitriayu Andyra (1102014055)

Pembimbing:
dr. Ilham Priharto, Sp. THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT


RSUD DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA, SERANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 8 APRIL – 11 MEI 2019
Massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat
dengan kriptus didalamnya

3 macam tonsil yang membentuk cincin Waldeyer:

Tonsil
Tonsil Tonsil
faringal
(adenoid) palatina lingual
• Permukaan medial  Mempunyai celah yang disebut kriptus yang
didalam dapat ditemukan leukosit, limfosit, epitel yang terlepas, bakteri
dan sisa makanan.

• Permukaan lateral  Melekat pada fasia faring yang sering juga disebut
kapsul tonsil yang tidak melekat erat pada otot faring, sehingga mudah
dilakukan diseksi pada tonsilektomi.
• Tonsilitis adalah
peradangan tonsil palatina
• Penyebaran infeksi
melalui udara (air borne
droplets), tangan dan
ciuman.
• Dapat terjadi pada semua
umur, terutama pada
anak.

Virus herpes simplex, Group A beta-hemolyticus Streptococcus pyogenes (GABHS),


Epstein-Barr virus (EBV), sitomegalovirus, adenovirus, dan virus campak, Streptokokus
alpha, Staphylococcus aureus, Enterobacter, Streptokokus pneumonie, Pseudomonas
aeroginosa, Klebsiela sp., Escherichea coli, Staphylococcus epidermidis.
KLASIFIKASI
Tonsilitis Tonsilitis
Tonsilitis Akut
Membranosa Kronik

Tonsilitis Viral Tonsilitis Difteri

Tonsilitis Bakterial Tonsilitis Septik

Angina Plaut Vincent


(stomatitis
ulseromembranosa)

Penyakit Kelainan
Darah
TONSILITIS AKUT
Tonsilitis Viral
Gejala lebih menyerupai common cold yang disertai rasa nyeri
tenggorok.

Penyebab yang paling sering adalah virus Epstein Barr.

Hemofilus influenzae merupakan penyebab tonsilitis akut


supuratif.
Infeksi virus coxshakie  pemeriksaan rongga mulut akan
tampak luka-luka kecil pada palatum dan tonsil yang
sangat nyeri dirasakan pasien.
Terapinya dapat berupa istirahat, minum cukup, analgetika, dan
antivirus diberikan jika gejala berat.
TONSILITIS AKUT
Tonsilitis Bakterial
Timbul
reaksi
Tonsilitis folikularis
Infiltrasi
bakteri pada
radang Bentuk tonsilitis akut
berupa
lapisan
keluarnya
dengan detritus yang jelas
epitel
leukosit
jaringan
polimorfonu Tonsilitis lakunaris
klear
Bercak-bercak detritus
menjadi satu, membentuk
Terbentuk
Mengisi alur-alur
detritus
kriptus
(kumpulan
tonsil dan
leukosit,
tampak
bakteri yang
sebagai
mati dan
bercak
epitel yang
kuning
terlepas)
• Nyeri tenggorok dan nyeri menelan, demam dengan suhu
tinggi, lesu, nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu makan dan
Gejala dan otalgia.
Tanda • Pada pemeriksaan  tonsil membengkak, hiperemis &
terdapat detritus berbentuk folikel dan lakuna. Kelenjar
submandibula bengkak dan NT +

• Antibiotika spektrum lebar penisilin, eritromisin


Terapi • Antipiretik
• Obat kumur yang mengandung desinfektan

• Pada anak  Otitis media akut, sinusitis, abses peritonsil


(Quincy throat), abses parafaring, bronkitis, glomeronefritis
Komplikasi akut, miokarditis, artritis serta septikemia akibat infeksi v.
Jugularis interna (sindrom Lemierre).
• Tidur mendengkur, Obstructive Sleep Apnea Syndrome
(OSAS)
TONSILITIS MEMBRANOSA
Tonsilitis Difteri

Disebabkan Corynebacterium diphteriae

Tidak semua orang yang terinfeksi oleh kuman ini akan


menjadi sakit

Tes Schick
Gejala Umum
Gejala Lokal
Kenaikan suhu tubuh
(subfebris), nyeri Gejala Akibat Eksotoksin
kepala, tidak nafsu Tonsil bengkak ditutupi
makan, badan lemah, bercak putih kotor yang
meluas dan bersatu Kerusakan jaringan
nadi lambat serta
keluhan nyeri menelan membentuk membran tubuh. Jantung, Saraf
semu yang melekat erat kranial, Ginjal
pada dasarnya 
mudah berdarah.

Kelenjar limfa leher


akan membengkak 
bull neck
DIAGNOSIS TERAPI KOMPLIKASI

• Gambaran klinik • Anti Difteri Serum • Laringitis difteri dapat


• Pemeriksaan preparat (ADS) diberikan berlangsung cepat,
langsung kuman yang segera tanpa membran semu
diambil dari menunggu hasil menjalar ke laring dan
permukaan bawah kultur, dengan dosis menyebabkan
membran semu dan 20.000-100.000 unit sumbatan.
didapatkan kuman tergantung dari umur • Miokarditis,
Corynebacterium dan beratnya penyakit. decompensatio
diphteriae. • Antibiotika Penisilin cordis.
atau Eritromisin 25-50 • Kelumpuhan otot
mg/kgBB dibagi dalam palatum mole, otot
3 dosis selama 14 hari. mata untuk
• Kortikosteroid 1,2 akomodasi, otot faring
mg/kgBB/hari. serta otot laring
• Antipiretik untuk sehingga
simtomatis. menimbulkan
• Pasien harus diisolasi. kesulitan menelan,
Perawatan harus suara parau dan
bedrest selama 2-3 kelumpuhan otot-otot
minggu. pernapasan.
• Albuminuria
TONSILITIS MEMBRANOSA
Tonsilitis Septik
• Streptokokus hemolitikus yang terdapat dalam
susu sapi sehingga dapat timbul epidemi.
• Jarang terjadi di Indonesia karena kebanyakan
sudah di pasteurisasi
TONSILITIS MEMBRANOSA
Angina Plaut Vincent (stomatitis ulseromembranosa)

• Bakteri spirochaeta • Demam sampai 39


atau triponema yang derajat, nyeri kepala,
didapatkan pada badan lemah dan
penderita dengan kadang-kadang
higiene mulut yang terdapat gangguan
kurang dan defisiensi pencernaan. Rasa
vitamin C. Etiologi Gejala nyeri di mulut,
hipersalivasi, gigi dan
gusi mudah berdarah.

Pemerik-
Terapi
saan
• Mukosa mulut & faring • Antibiotika spektrum
hiperemis, membran lebar selama 1
putih keabuan di atas minggu.
tonsil, uvula, dinding Memperbaiki higiene
faring, gusi serta pros. mulut. Vitamin C dan
alveolaris, mulut bau Vitamin B kompleks.
TONSILITIS MEMBRANOSA
Penyakit Kelainan Darah
Tidak jarang tanda pertama
OUR WAY leukimia
OF akut,
angina agranulasitosis dan infeksi
DOING THINGS
mononukleosis timbul di faring atau tonsil
yang tertutup membran semu. Kadang-kadang
terdapat perdarahan di selaput lendir mulut
dan faring serta pembesaran kelenjar
submandibula.
• Epistaksis, perdarahan di mukosa mulut, gusi
dan di bawah kulit sehingga kulit tampak bercak
Leukimia Akut kebiruan. Tonsil membengkak ditutupi membran
semu tetapi tidak hiperemis dan rasa nyeri yang
hebat di tenggorok.

• Akibat keracunan obat dari golongan amidopirin,


Angina sulfa dan arsen. Pada pemeriksaan tampak
ulkus di mukosa mulut dan faring serta di sekitar
Agranulositosis ulkus tampak gejala radang. Ulkus ini juga dapat
ditemukan di genitalia dan saluran cerna.

• Terjadi tonsilofaringitis ulseromembranosa


Infeksi bilateral. Membran semu yang menutupi ulkus
mudah diangkat tanpa timbul perdarahan.
Mononukleosis Pembesaran kelenjar limfa leher, ketiak dan
regio inguinal.
TONSILITIS KRONIK

Higiene mulut Pengaruh


yang buruk cuaca

Kelelahan
Makanan
fisik

Rangsangan Pengobatan
yang Faktor tonsilitis akut
menahun dari Predisposisi yang tidak
asap rokok adekuat
Pada proses
penyembuhan
Epitel mukosa
Proses radang jaringan
juga jaringan
berulang limfoid diganti
limfoid terkikis
dengan
jaringan parut

Diisi oleh Mengalami


Kripti melebar
detritus pengerutan

Perlekatan
dengan
Proses Menembus
jaringan di
berjalan terus kapsul tonsil
sekitar fossa
tonsilaris
ANAMNESIS
• Keluhan rasa sakit pada tenggorok yang terus menerus, sakit waktu
menelan, nafas bau busuk, malaise, sakit pada sendi, kadang-kadang ada
demam dan nyeri pada leher.
PEMERIKSAAN FISIK
• Demam dan pembesaran pada tonsil serta ditutupi pus.
• Penekanan pada plika anterior  keluar pus atau material menyerupai keju.
• GABHS dapat menyebabkan tonsilitis yang berasosiasi dengan perjumpaan
petechiae palatal.
• Pernapasan melalui mulut serta suara terendam  pembesaran tonsil yang
obstruktif.
• Tenderness pada kelenjar getah bening servikal.
• Tanda dehidrasi ( pada pemeriksaan kulit dan mukosa ).
• Pembesaran unilateral pada salah satu sisi tonsil disebabkan abses
peritonsilar.
• Rahang kaku, kesulitan membuka mulut serta nyeri menjalar ke telinga
• Warna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan mukosa faring,
T1 Batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai ¼ jarak pilar
anterior – uvula.

T2 Batas medial tonsil melewati ¼ jarak pilar anterior – uvula sampai ½


jarak anterior – uvula.

Batas medial tonsil melewati ½ jarak pilar anterior – uvula sampai ¾


T3 jarak pilar anterior – uvula.

Batas medial tonsil melewati ¾ jarak anterior – uvula sampai uvula atau
T4 lebih.

Pembesaran Tonsil
TERAPI
Terapi lokal ditujukan pada higiene mulut dengan berkumur
atau obat isap.

KOMPLIKASI
• Komplikasi ke daerah sekitarnya  rinitis kronik, sinusitis atau
otitis media secara per kontinuitatum.
• Komplikasi jauh terjadi secara hematogen atau limfogen 
endokarditis, artritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis,
dermatitis, pruritus, urtikaria, dan furunkulosis.
• Komplikasi lainnya antara lain:
• Abses peritonsil
• Abses parafaring
• Abses intratonsilar
• Tonsilith
PEN CEG A H A N
• Mencegah terpapar dari penderita tonsilitis atau
yang memiliki keluhan sakit menelan.
• Gelas minuman dan perkakas rumah tangga untuk
makan tidak dipakai bersama dan dicuci dengan
menggunakan air panas yang bersabun sebelum
digunakan kembali.
• Sikat gigi yang telah lama sebaiknya diganti
• Sering mencuci tangan untuk mencegah
penyebaran infeksi
PROGNOSIS

Antibiotik harus
dikonsumsi sesuai arahan
Menangani gejala – gejala
Sembuh dalam beberapa demi penatalaksanaan
yang timbul dapat
hari dengan istirahat dan yang lengkap, bahkan bila
membuat penderita
pengobatan suportif. penderita telah mengalami
tonsilitis lebih nyaman.
perbaikan dalam waktu
yang singkat.

Gejala – gejala yang tetap


ada dapat menjadi indikasi Dapat menjadi sumber dari
bahwa penderita infeksi serius seperti
mengalami infeksi saluran demam rematik atau
nafas lainnya (telinga dan pneumonia.
sinus)
Operasi
pengangkatan
seluruh tonsil
palatina dengan
eksisi surgikal tonsil
palatina untuk
mencegah tonsilitis
rekuren
Indikasi tonsiletokmi menurut The American Academy of
Otolaryngology - Head and Neck Surgery Clinical
Indicators Compendium
Sumbatan jalan
Rhinitis dan
Serangan tonsilitis Tonsil hipertrofi napas yang berupa
sinusitis yang
lebih dari tiga kali yang menimbulakn hipertropi tonsil
kronis,
per tahun maloklusi gigi dan dengan sumbatan
peritonsilitis, abses
walaupun telah menyebabkan jalan napas, sleep
peritonsil yang
mendapatkan gangguan apnea, gangguan
tidak berhasil
terapi yanga pertumbuhan menelan, gangguan
hilang dengan
adekuat orofasial berbicara, dan cor
pengobatan
pulmonale

Tonsilitis berulang
Napas bau yang
yang disebabkan Hipertrofi tonsil Otitis media
tidak berhasil
oleh bakteri grup A yang dicurigai efusa/otitis media
dengan
streptococcus Beta adanya keganasan supuratif
pengobatan
hemoliticus
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai