Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

KASUS
Skizofrenia
Paranoid Disusun Oleh :
Ulfa Titiswari S (1102014271)

Pembimbing :
dr. Hj. Prasila Darwin, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


RS JIWA ISLAM KLENDER
PERIODE 24 DESEMBER 2018 – 26 JANUARI
2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. T
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 48 tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Batak
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Taman Mini
Tanggal Masuk RS : 22 Desember 2018
Tanggal Pemeriksaan : 26 Desember 2018
R I W AYA T
P S I K I AT R I

ICON ICON ICON


Autoanamnesis : Dilakukan di bangsal Rumah Sakit Jiwa
Islam Klender tanggal 26 Desember 2018

Alloanamnesis:
• Dilakukan secara langsung pada 26 Desember 2018.
• Dilakukan melalui sambungan telepon pada 2 Januari
2019.
• Didapat dari Ny. R, hubungan dengan pasien, ibu.

Keluhan Utama: Pasien sering mengamuk dan memukul


ibunya sejak ± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien berhenti melakukan rehabilitasi kecanduannya
terhadap Narkoba dan Alkohol. Setelah menyelesaikan rehabilitasinya, pasien tampak tenang, rajin
mengaji, tidak tempramental dan berhasil lepas dari kecanduannya terhadap Narkoba dan alkohol,
namun pasien mengaku masih merokok.

Keluhan pada pasien mulai muncul sejak 6 bulan yang lalu. Saat itu pasien mengalami masalah
berat yang menurut ibunya menyebabkan pasien merasa tertekan dan sikap pasien berubah
drastis. Pasien selama ini tinggal bersama ibunya sehingga menurut ibunya, perubahan sikap
pasien paling dirasakan oleh ibunya. Ibu pasien ada bersama pasien saat masalah berat itu terjadi,
namun tidak muncul keluhan serupa pada ibu pasien.

Ibu pasien memiliki 2 unit rumah yang dikontrakan yang lokasinya berada dekat dengan rumah
pasien dan ibunya. Sekitar 8 bulan yang lalu, 1 unit kontrakannya disewa oleh seorang penyanyi
dangdut bersama suaminya. Menurut ibu pasien, penyanyi dangdut itu kerap berpakaian tidak
sopan sehari-hari dan mengganggu kenyamanan lingkungan karena sering mendengarkan lagu
dalam volume yang keras. Setiap malam, suami dari penyanyi dangdut itu juga sering minum-
minuman keras dan membuat keributan di depan rumah kontrakannya. Pasien pernah menegur
pasutri tersebut namun berakhir dengan pertikaian diantara keduanya.
5
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Setelah 2 bulan kedua pasangan suami istri itu menempati rumah kontrakannya, ibu pasien
memutuskan untuk menghentikan kontrak sewanya karena perilaku pasutri itu mengganggu
kenyamanan lingkungan. Pasutri itu tidak terima dengan keputusan ibu pasien yang menurut mereka
mengusir secara sepihak. Pasutri itu mengamuk lalu mengancam pasien dan ibunya akan dicelakai
dan melakukan tindakan anarkis dengan merusak rumah kontrakan agar tidak ada lagi orang yang
dapat mengontrak di rumah tersebut. Pasutri tersebut memanggil Forum Betawi Rempug (FBR) dan
memfitnah pasien dan ibunya yang menyatakan telah diusir secara paksa. Bersama FBR, pasutri
tersebut menyerang rumah pasien dan ibunya. FBR dikatakan ibu pasien mengamuk di halaman
rumah, mengancam akan mendobrak rumah, berteriak-teriak, dan menggedor-gedor pintu. Pasien
dan ibunya berdiam diri di dalam rumah dan bersembunyi dibalik meja selama FBR dikatakan
menyerang rumah mereka.

Setelah kejadian itu, atau 6 bulan sebelum masuk rumah sakit, sikap pasien dikatakan menjadi
sangat berubah menurut ibu pasien. Pasien kerap ketakutan jika mendengar suara pintu diketuk
walaupun suaranya pelan. Pasien juga ketakutan jika mendengar suara orang berteriak. Pasien tidak
suka mendengar suara yang keras seperti suara tv atau suara orang mengaji di radio.

5 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien sering mendengar suara orang berlarian di atap
rumahnya. Pasien selalu menganggap ada kelompok FBR yang mema-matai rumah pasien dan
bersembunyi di atap rumah. Selain itu pasien juga mengaku sering melihat pisau yang menancap di 6
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
4 Bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien menolak untuk diajak keluar rumah sebab kerap
mendapat tekanan dari pasutri yang sejak kejadian itu menempati rumah kontrakan yang lokasinya
masih berdekatan dengan rumah pasien. Tiap kali pasien melewati pasutri itu, mereka kerap meneriaki
pasien dengan kata-kata kasar dan mengancam akan menghancurkan rumah pasien. Pasien lebih
sering mengurung diri di kamar dan sulit diajak berkomunikasi karena takut pembicaraannya didengar
oleh FBR dan pasutri itu.

3 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien merasa di rumahnya ada yang mengawasi mereka dari
kejauhan untuk mencelakainya. Pasien juga sering mendengar suara laki-laki samar-samar di kedua
telinganya mengatakan akan mencelakai pasien. Pasien merasa ada orang yang menyantetnya, pasien
sering merasa ada yang melempari tubuhnya dengan batu kerikil yang tidak dapat dilihat asalnya.
Setelah disantet, pasien merasa memiliki keahlian yang sebelumnya tidak dimilikinya. Pasien mengaku
dapat menyihir pohon buah menjadi pohon uang. Pasien mengaku tidak perlu lagi bekerja sebab jika
butuh uang, pasien hanya perlu memetiknya.

1 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien semakin sering mengurung diri di kamar. Pasien menjadi
sering marah-marah dan bertengkar dengan ibunya. Menurut ibunya, pasien senang jika melihat
ibunya marah. Pasien suka memancing amarah ibunya dengan menjelek-jelekan al-quran dan kerap
berkata kasar. Pasien sering mengamuk dan menghancurkan barang-barang jika sedang marah.

1 Minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien kerap memukul ibunya jika menurutnya ibunya tidak 7
PERJALANAN PENYAKIT

2 tahun 6 Bulan 5 Bulan 4 Bulan 3 Bulan 1 Bulan 1 Minggu


SMRS SMRS SMRS SMRS SMRS SMRS SMRS
Pasien tidak Pasien terlibat Merasa Pasien sering Sering memukul
Mendengar Pasien menolak
menggunakan pertikaian rumahnya mengurung diri ibunya untuk
suara gemuruh diajak keluar
NAPZA tapi dengan pasutri diawasi orang di kamar memancing
di loteng rumah
masih merokok yang amarah
Pasien
mengontrak Sering
Melihat adanya mendengar
Sikap pasien Suit diajak memancing Dibawa secara
Rumah pasien pisau menancap bisikan orang
lebih tenang berkomunikasi amarah ibunya paksa ke RSJ
didatangi FBR di angit-langit hendak
tidak mudah menggunakan
yang bersikap rumah mencelakainya
marah Pasutri sering Merasa ada ambulans
anarkis Mengamuk dan
mengancam yang menghancurkan
Pasien rajin Merasa ada yang
Sikap pasien akan mencelakai menyantetnya barang
beribadah dan memata-matai
berubah pasien dengan batu
mengaji kerikil
Pasien selalu Merasa dapat
Tidak ada gejala ketakutan menyihir pohon
neurotik maupun mendengar uang
prikotik suara keras (TV,
orang mengaji,
ketukan pintu)
RIWAYAT PENYAKIT Setelah ayah pasien meninggal 10 tahun yang lalu, pasien sempat
RIWAYAT menunjukan gejala depresi seperti sering murung, kehilangan minat
terhadap bermain alat musik, dan mudah lelah jika beraktivitas.
PSIKIATR Namun gejala tersebut perlahan hilang dengan sendirinya terlebih saat
pasien mulai menjalani rehabilitasi
I
RIWAYAT Riwayat penyakit bawaan seperti kejang, epilepsy, dan penyakit neurologis
lain tidak ada. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan dan trauma
MEDIS kepala. Riwayat diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke, tidak ada.
Pasien selama ini mengalami hipertensi.
UMUM

Kelas 2 Kelas 3 Kuliah Sebagai 10 tahun 2 tahun


SMP SMA • LSD, ganja Artis SMRS SMRS
• Mulai • Menghisap • Mengguna (1990) • Menjalani • Memutusk
merokok Ganja kan • Alkohol rehabilitasi an berhenti
• Konsumsi dumolid dan rokok • Tidak menjalani
alkohol (rutin, saat • Sabu, sampai rehabilitasi
• Merokok stress) heroin, tuntas
• Alkohol ganja karena
dan kendala
merokok
RIWAYAT
biaya
9
RIWAYAT
PREMORBID
Ibu pasien tidak mengalami kesulitan kehamilan. Pasien lahir dari pernikahan
yang sah, lahir normal presentasi kepala, cukup bulan, tidak ada trauma, dibantu
bidan. Kelahiran pasien dikehendaki, tidak ada penggunaan obat pada masa
kehamilan.

Pasien diasuh oleh orangtuanya. Nutrisi dan asupan makanan baik. Pasien
tidak pernah mengalami kejang, maupun penyakit yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang. Tumbuh kembang normal sesuai umur (belajar berdiri,
berjalan, berbicara).

Tidak ada gangguan pertumbuhan. Pasien masuk SD pada usia 7 tahun.


Pasien mudah bergaul dengan temannya. Hubungan pasien dengan keluarga
baik. Pasien sering bertengkar dengan kakaknya namun dapat akur kembali.

Pubertas sesuai usia, dapat bergaul dengan baik. Fungsi motorik dan kognitif
baik. Mulai sering melawan orang tua jika keinginannya tidak dipenuhi,
ditunjukan dengan menyangkal nasihat, lebih sering bermain bersama teman
hingga nilai pelajaran turun. Diketahui merokok sejak 3 SMP. Sering bertengkar
dengan adik namun kembali akur.
RIWAYAT
MASA
PREMORBID
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja selingan ketika masih berkuliah sampai 2 tahun usai lulus sebagai
artis peran. Setelah tidak menjadi artis, pasien sempat bekerja sebagai sales
DEWASA marketing selama 2 tahun namun tidak merasa cocok dengan tuntutan pekerjaan
hingga mengundurkan diri. Setelah itu pasien sempat menjadi supir pribadi
selama 3 tahun, namun pasien dipecat dari pekerjaannya. Sampai saat ini, pasien
tidak bekerja.

Riwayat Pernikahan
Pasien belum pernah menikah. Pasien sangat pemilih terhadap wanita yang hendak
didekatinya. Menurut ibunya, pasien hanya mau Sophia Latjuba untuk menjadi
istrinya.

Agama
Pasien beragama Islam, pasien rajin beribadah dan mengaji sejak 2 tahun SMRS.
Sejak 6 bulan lalu, pasien tidak lagi rajin beribadah dan tidak suka mendengar
suara orang mengaji.

Aktivitas Sosial
Semenjak adanya gejala tersebut, pasien lebih sering mengurung diri di kamar, dan
jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
adalah anak kesayangan karena merupakan anak lelaki
Genogram satu-satunya sehingga kerap dimanja oleh kedua
orangtuanya.
• Ayah pasien sudah meninggal 10 tahun yang lalu.
• Kakak dan adik pasien sudah menikah dan hidup tepisah
dari pasien dan jarang mengunjungi pasien dan ibunya
karena tinggal berjauhan.
• Pasien belum pernah menyampaikan keinginan untuk
menikah
• Saat ini pasien tinggal bersama ibunya.
• Pasien tidak bekerja, untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari pasien dan ibunya mengandalkan uang pensiun sang
ibu, kadang juga dari uang yang diberikan oleh saudara
pasien.
• Sehari-hari pasien mengisi waktunya dengan bersih-
bersih rumah, mencuci motor, membantu ibunya, dan
kerap membantu tetangga jika dibutuhkan.
• Dalam keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan
serupa dengan pasien.
• Keluarga pasien tidak ada yang menggunakan narkoba
maupun mengkonsumsi alkohol. Ayah pasien adalah
seorang perokok

RIWAYAT
PEMERIKSAAN
S TAT U S M E N TA L

ICON ICON ICON


PEMBICARAAN
DESKRIPSI UMUM
Cara berbicara : Spontan
Volume : Sedang  Penampilan:
Irama : Teratur • Pria, tampak seperti seusianya
Kualitas : Jelas • Tubuh proporsional, kulit kuning langsat, kuku
Kuantitas : Normal bersih, rambut hitam, botak di bagian tengah
kepala.
• Saat wawancara  berpakaian cukup rapi,
kaos berwarna biru, celana training pendek
MOOD DAN AFEK berwarna hitam, dan sendal jepit.
 Perilaku dan aktivitas psikomotor:
Pasien duduk tenang, aktif bercerita, meng-
Mood : Eutim gambarkan kondisi menggunakan gerakan
tangan
Afek : Luas
 Sikap terhadap pemeriksa:
Keserasian Afek : Serasi
Kooperatif, ketika diajukan pertanyaan,
menyimak dengan baik dan menatap mata
HALUSINASI
• Auditorik : Ada
 Pasien mendengar ada suara gemuruh seperti orang berlarian di atas loteng dan
menganggapnya sebagai suara FBR yang sedang mengintai.
 pasien mendengar ada suara laki-laki, terdengar samar pada kedua telinganya
berkata pasien adalah anak yang tidak berguna dan akan mencelakai pasien
(commenting)
• Visual : Ada
 pasien melihat adanya pisau yang menancap di langit-langit rumahnya
• Taktil : Ada
 pasien merasa ada yang melempari tubuhnya dengan batu kerikil
• Olfaktorik : Tidak ada
• Gustatorik: Tidak ada
• Ilusi : Tidak ada
DEPERSONALISASI

• Tidak ada

DEREALISASI

• Tidak ada
GANGGUAN
ISI PIKIR

a. Waham • Waham Dikendalikan


• Waham Bizarre : Ada
Thought of echo : tidak ada
 pasien mengaku memiliki keahlian dapat
Thought of insertion : tidak ada
menyihir pohon buah menjadi pohon uang
Thought of broadcasting : tidak ada
• Waham Sistematik : tidak ada
Thought of withdrawal : tidak ada
• Waham Somatik : tidak ada
Thought of control : tidak ada
• Waham Nihilistik : tidak ada
• Waham Cemburu : tidak ada
• Waham Kebesaran: tidak ada
b. Preokupasi : tidak ada
• Waham Kejaran : Ada
c. Obsesi : tidak ada
 Pasien merasa ada yang menyantet, dan
d. Ide referensi : tidak ada
memata-matainya.
e. Fobia : tidak ada
• Waham Rujukan : Tidak ada

PROSES PIKIR

• Produktivitas: Pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pemeriksa


• Flight of ideas : Tidak ada
• Asosiasi longgar : Tidak ada
• Kemiskinan isi pikir : Tidak ada
• Kontinuitas: sirkumstansial
• Blocking, tangensial, perseverasi: tidak ada
• Hendaya bahasa: tidak ada
GANGGUAN
FUNGSI KOGNITIF DAN KESADARAN
Komposmentis
KEMAMPUAN ABSTRAK ORIENTASI
Waktu : Baik
Baik
(E4M6V5)  Dapat menyebutkan  pasien benar menyebutkan tanggal,
persamaan antara apel dan hari, bulan, dan tahun saat di
KEMAMPUAN jeruk wawancara
KESADARAN
MEMBACA DAN Tempat : Baik
MENULIS  pasien dapat menyebutkan bahwa
Baik INTELEGENSIA saat ini sedang berada di RS Jiwa Islam
 Mampu membaca Klender
Baik
dan menulis dengan Orang : Baik
 Pasien mengetahui
baik  pasien mengetahui peran
nama presiden RI
pewawancaranya dan mengenali
DAYA INGAT beberapa pasien lainnya.
KEMAMPUAN
Segera : Baik VISUOSPASIAL
 pasien dapat mengingat dan Baik
mengulang 3 benda yang diajukan  Dapat menggambar dua
pemeriksa buah segilima pentagonal
Jangka pendek : Baik berhimpitan
 Pasien dapat mengingat menu
sarapan tadi pagi KONSENTRASI DAN
Jangka sedang : Baik PERHATIAN
 Dapat mengingat kejadian bulan Baik
lalu  Pasien dapat mengeja kata
Jangka panjang : Baik “DUNIA” dan dapat mengeja terbalik
 Dapat mengingat masa kecilnya
PENGENDALIAN
IMPULS
Pasien mampu mengendalikan
diri saat diwawancara DAYA NILAI

Daya nilai sosial: Pasien dapat


bersosialisasi dan bersikap peduli dengan
REALITY TEST pasien lainnya.
ABILITY Uji daya nilai: Baik, pasien tahu hal yang
Terganggu benar dan salah.
 
TILIKAN
Tilikan derajat I: Terdapat penyangkalan tota
TARAF DAPAT terhadap penyakitnya
DIPERCAYA
Dapat dipercaya
PEMERIKSAAN
FISIK

ICON ICON ICON


Keadaan Umum Sakit Sedang
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 76x/menit
Tanda Tanda Vital Respiration Rate : 20x/menit
Suhu : 36,7C

Kepala Normocephal
Bunyi jantung SI-SII regular
Cor Gallop (-) Murmur (-)

Pergerakan dinding dada simetris dalam


keadaan statis dan dinamis
Pulmo Suara napas vesicular +/+
Rhonki -/-, wheezing -/-

Abdomen Supel, bising usus (+), Nyeri tekan (-)


Extremitas Hangat, CRT < 2 detik, edema -/-

STATUS
Tanda Rangsang
Negatif
Meningeal
• Gerakan bola mata: Baik ke segala
arah
• Pupil bulat isokor, RCL+/+, RCTL +/+
Mata
• Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik
-/-

Tonus otot : Normal


Kekuatan otot : 5555/5555
Motorik
Koordinasi : Baik

Baik
Sensorik

STATUS
IKHTISAR PENEMUAN
BERMAKNA
Pasien, Tn. T, 48 tahun, datang ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender dijemput
menggunakan ambulans, didampingi ibu pasien dengan keluhan sering mengamuk, merusak
barang dan memukul ibunya sejak 1 minggu SMRS. Keluhan muncul pertama kali diawali dari
kejadian tindakan anarkis yang dilakukan oleh FBR di depan rumah pasien 6 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Setelah kejadian mulai muncul gejala pada pasien seperti halusinasi
auditorik, pasien mendengar lelaki bisikan yang samar mengatakan bahwa pasien adalah anak
yang tidak berguna dan berniat mencelakai pasien, selain itu pasien juga mendengar suara
gemuruh di loteng rumahnya. Pasien juga mengalami halusinasi visual berupa pengelihatan
adanya pisau yang menancap di langit-langit rumahnya. Terdapat waham kejaran berupa
pasien sering merasa dimata-matai dari kejauhan dan merasa ada yang menyantetnya hingga
muncul gejala halusinasi taktil berupa rasa seperti dilempar batu kerikil yang mengenai
tubuhnya. Terdapat waham bizzare pada pasien setelah merasa disantet pasien merasa
memiliki kekuatan sihir yang dapat mengubah pohon buah menjadi pohon uang. Dari
pemeriksaan tidak didapatkan gangguan persepsi dan gangguan pikiran. Fungsi kognitif dan
kesadaran baik. Konsentrasi, pikiran abstrak, dan daya nilai sosial baik. RTA terganggu dan
tilikan derajat 1. Status internus dan neurologis tidak dijumpai adanya masalah.
DAFTAR MASALAH
 Organobiologik:
Tidak ada riwayat genetik gangguan psikiatri dalam keluarga.

 Psikologik:
Halusinasi auditorik (+), Halusinasi Visual (+), Halusinasi Taktil
(+), Waham kejaran (+), Waham bizarre (+), RTA terganggu,
tilikan derajat 1.

 Lingkungan dan faktor sosial


Masalah keluarga "primary support grup" : pasien anak yang
dimanja. Sejak ayahnya meninggal, pasien harus hidup lebih mandiri.
Saudara tinggal berjauhan dan jarang mengunjungi.
Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial : tetangga sekitar
perlahan menjauhi pasien karena dianggap gila
Masalah pekerjaan : Pasien tidak memiliki pekerjaan tetap.
Kebutuhan hidupnya dipenuhi dengan uang pensiun ibunya dan uang
yang dikirimkan oleh saudara pasien yang lain.
DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL
 Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid

 Aksis II : Tidak ada

 Aksis III: Tidak ada

 Aksis IV: Masalah keluarga "primary support grup”


Masalah berkaitan dengan lingkungan
sosial, Masalah pekerjaan
 Aksis V :
GAF saat diperiksa: 60 - 51 gejala sedang
(moderate) disabilitas sedang
GAF satu tahun terakhir: 100 - 91 tidak ada gejala,
berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
P E N ATA L A K S A N A A
N

ICON ICON ICON


FARMAKOTERAPI
Risperidon 2 mg tab 2x1

PSIKOTERAPI
 Psikoterapi Suportif
Membiarkan pasien mengeluarkan isi hatinya  memberikan nasihat
yang berhubungan dengan kesehatan jiwa

 Psikoterapi Edukatif
Mengajarkan kemampuan mengatasi
stress, depresi, dan kecemasan  Terapi
perilaku pasien serta terapi keluarga

 Psikoterapi Spiritual
Memotivasi pasien rajin beribadah dan
mendekatkan diri kepada Allah swt
 Quo ad vitam : Dubia ad Bonam

 Quo ad functionam : Dubia ad Bonam

 Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam

PROGNOSIS
IKHTISAR PERTEMUAN
BERMAKNA
 Tn. T, 48 tahun, pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender dijemput menggunakan ambulans,
didampingi ibu pasien dengan keluhan sering mengamuk, merusak barang dan memukul ibunya sejak 1
minggu SMRS.
 5 bulan terakhir, pasien menolak pergi keluar rumah
 Pasien sering mendengar suara gemuruh orang di loteng rumahnya dan suara bisikan suara laki-laki yang
samar mengatakan akan mencelakai dirinya.
 Pasien mengaku sering melihat pisau yang tertancap di langit-langit rumah
 Pasien merasa ada yang memata-matai pasien dan ibunya.
 Pasien mengaku disantet hingga merasa sering dilempar batu kerikil namun tidak pernah terlihat wujudnya.
 Pasien mengaku memiliki keahlian sihir yaitu dapat mengubah pohon buah menjadi pohon uang
 Dari pemeriksaan didapatkan, penampilan sesuai usia dan tampak cukup bersih.
 Pasien kooperatif, sopan, dan mau menjawab semua pertanyaan. Pasien banyak bicara, volume cukup,
intonasi jelas. Terdapat aktifitas psikomotor selama wawancara, pasien dapat duduk tenang, respon perilaku
baik.
 Mood eutim, afek luas dan serasi. Terdapat proses pikir di produktivitas ada asosiasi ... dan sirkumstansial.
 Gangguan persepsi terdapat halusinasi auditorik, halusinasi visual, halusinasi taktil, Isi pikir ditemukan adanya
waham rujukan, waham kejar dan waham bizarre.
 Orientasi waktu, tempat, orang baik, uji daya nilai baik, konsentrasi dan perhatian baik, kemampuan menulis
dan membaca baik, kemampuan visuospasial baik.
 Konsentrasi, pikiran abstrak, daya nilai sosial baik. RTA terganggu dan tilikan derajat 1.
 Status internus dan neurologis tidak dijumpai adanya masalah.
FUNGSI KOGNITIF DAN KESADARAN
Komposmentis
KEMAMPUAN ABSTRAK ORIENTASI
Waktu : Baik
Baik
(E4M6V5)  Dapat menyebutkan  pasien benar menyebutkan tanggal,
persamaan antara apel dan hari, bulan, dan tahun saat di
KEMAMPUAN jeruk wawancara
KESADARAN
MEMBACA DAN Tempat : Baik
MENULIS  pasien dapat menyebutkan bahwa
Baik INTELEGENSIA saat ini sedang berada di RS Jiwa Islam
 Mampu membaca Klender
Baik
dan menulis dengan Orang : Baik
 Pasien mengetahui
baik  pasien mengetahui peran
nama presiden RI
pewawancaranya dan mengenali
DAYA INGAT beberapa pasien lainnya.
KEMAMPUAN
Segera : Baik VISUOSPASIAL
 pasien dapat mengingat dan Baik
mengulang 3 benda yang diajukan  Dapat menggambar dua
pemeriksa buah segilima pentagonal
Jangka pendek : Baik berhimpitan
 Pasien dapat mengingat menu
sarapan tadi pagi KONSENTRASI DAN
Jangka sedang : Baik PERHATIAN
 Dapat mengingat kejadian bulan Baik
lalu  Pasien dapat mengeja kata
Jangka panjang : Baik “DUNIA” dan dapat mengeja terbalik
 Dapat mengingat masa kecilnya
FUNGSI KOGNITIF DAN KESADARAN
Komposmentis
KEMAMPUAN ABSTRAK ORIENTASI
Waktu : Baik
Baik
(E4M6V5)  Dapat menyebutkan  pasien benar menyebutkan tanggal,
persamaan antara apel dan hari, bulan, dan tahun saat di
KEMAMPUAN jeruk wawancara
KESADARAN
MEMBACA DAN Tempat : Baik
MENULIS  pasien dapat menyebutkan bahwa
Baik INTELEGENSIA saat ini sedang berada di RS Jiwa Islam
 Mampu membaca Klender
Baik
dan menulis dengan Orang : Baik
 Pasien mengetahui
baik  pasien mengetahui peran
nama presiden RI
pewawancaranya dan mengenali
DAYA INGAT beberapa pasien lainnya.
KEMAMPUAN
Segera : Baik VISUOSPASIAL
 pasien dapat mengingat dan Baik
mengulang 3 benda yang diajukan  Dapat menggambar dua
pemeriksa buah segilima pentagonal
Jangka pendek : Baik berhimpitan
 Pasien dapat mengingat menu
sarapan tadi pagi KONSENTRASI DAN
Jangka sedang : Baik PERHATIAN
 Dapat mengingat kejadian bulan Baik
lalu  Pasien dapat mengeja kata
Jangka panjang : Baik “DUNIA” dan dapat mengeja terbalik
 Dapat mengingat masa kecilnya
Genogram
• Pasien merupakan anak ke 3 dari 4
bersaudara. Pasien kerap dimanja
karena merupakan anak lelaki satu-
satunya.
• Ayah pasien sudah meninggal 10 tahun
yang lalu.
• Kakak dan adik pasien sudah menikah
dan hidup tepisah dari pasien.
• Saat ini pasien tinggal bersama ibunya.
• Dalam keluarga pasien tidak ada yang
memiliki keluhan serupa dengan pasien.
• Keluarga pasien tidak ada yang
menggunakan narkoba maupun
mengkonsumsi alkohol.

RIWAYAT

Anda mungkin juga menyukai