KASUS
Skizofrenia
Paranoid Disusun Oleh :
Ulfa Titiswari S (1102014271)
Pembimbing :
dr. Hj. Prasila Darwin, Sp.KJ
Alloanamnesis:
• Dilakukan secara langsung pada 26 Desember 2018.
• Dilakukan melalui sambungan telepon pada 2 Januari
2019.
• Didapat dari Ny. R, hubungan dengan pasien, ibu.
Keluhan pada pasien mulai muncul sejak 6 bulan yang lalu. Saat itu pasien mengalami masalah
berat yang menurut ibunya menyebabkan pasien merasa tertekan dan sikap pasien berubah
drastis. Pasien selama ini tinggal bersama ibunya sehingga menurut ibunya, perubahan sikap
pasien paling dirasakan oleh ibunya. Ibu pasien ada bersama pasien saat masalah berat itu terjadi,
namun tidak muncul keluhan serupa pada ibu pasien.
Ibu pasien memiliki 2 unit rumah yang dikontrakan yang lokasinya berada dekat dengan rumah
pasien dan ibunya. Sekitar 8 bulan yang lalu, 1 unit kontrakannya disewa oleh seorang penyanyi
dangdut bersama suaminya. Menurut ibu pasien, penyanyi dangdut itu kerap berpakaian tidak
sopan sehari-hari dan mengganggu kenyamanan lingkungan karena sering mendengarkan lagu
dalam volume yang keras. Setiap malam, suami dari penyanyi dangdut itu juga sering minum-
minuman keras dan membuat keributan di depan rumah kontrakannya. Pasien pernah menegur
pasutri tersebut namun berakhir dengan pertikaian diantara keduanya.
5
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Setelah 2 bulan kedua pasangan suami istri itu menempati rumah kontrakannya, ibu pasien
memutuskan untuk menghentikan kontrak sewanya karena perilaku pasutri itu mengganggu
kenyamanan lingkungan. Pasutri itu tidak terima dengan keputusan ibu pasien yang menurut mereka
mengusir secara sepihak. Pasutri itu mengamuk lalu mengancam pasien dan ibunya akan dicelakai
dan melakukan tindakan anarkis dengan merusak rumah kontrakan agar tidak ada lagi orang yang
dapat mengontrak di rumah tersebut. Pasutri tersebut memanggil Forum Betawi Rempug (FBR) dan
memfitnah pasien dan ibunya yang menyatakan telah diusir secara paksa. Bersama FBR, pasutri
tersebut menyerang rumah pasien dan ibunya. FBR dikatakan ibu pasien mengamuk di halaman
rumah, mengancam akan mendobrak rumah, berteriak-teriak, dan menggedor-gedor pintu. Pasien
dan ibunya berdiam diri di dalam rumah dan bersembunyi dibalik meja selama FBR dikatakan
menyerang rumah mereka.
Setelah kejadian itu, atau 6 bulan sebelum masuk rumah sakit, sikap pasien dikatakan menjadi
sangat berubah menurut ibu pasien. Pasien kerap ketakutan jika mendengar suara pintu diketuk
walaupun suaranya pelan. Pasien juga ketakutan jika mendengar suara orang berteriak. Pasien tidak
suka mendengar suara yang keras seperti suara tv atau suara orang mengaji di radio.
5 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien sering mendengar suara orang berlarian di atap
rumahnya. Pasien selalu menganggap ada kelompok FBR yang mema-matai rumah pasien dan
bersembunyi di atap rumah. Selain itu pasien juga mengaku sering melihat pisau yang menancap di 6
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
4 Bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien menolak untuk diajak keluar rumah sebab kerap
mendapat tekanan dari pasutri yang sejak kejadian itu menempati rumah kontrakan yang lokasinya
masih berdekatan dengan rumah pasien. Tiap kali pasien melewati pasutri itu, mereka kerap meneriaki
pasien dengan kata-kata kasar dan mengancam akan menghancurkan rumah pasien. Pasien lebih
sering mengurung diri di kamar dan sulit diajak berkomunikasi karena takut pembicaraannya didengar
oleh FBR dan pasutri itu.
3 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien merasa di rumahnya ada yang mengawasi mereka dari
kejauhan untuk mencelakainya. Pasien juga sering mendengar suara laki-laki samar-samar di kedua
telinganya mengatakan akan mencelakai pasien. Pasien merasa ada orang yang menyantetnya, pasien
sering merasa ada yang melempari tubuhnya dengan batu kerikil yang tidak dapat dilihat asalnya.
Setelah disantet, pasien merasa memiliki keahlian yang sebelumnya tidak dimilikinya. Pasien mengaku
dapat menyihir pohon buah menjadi pohon uang. Pasien mengaku tidak perlu lagi bekerja sebab jika
butuh uang, pasien hanya perlu memetiknya.
1 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien semakin sering mengurung diri di kamar. Pasien menjadi
sering marah-marah dan bertengkar dengan ibunya. Menurut ibunya, pasien senang jika melihat
ibunya marah. Pasien suka memancing amarah ibunya dengan menjelek-jelekan al-quran dan kerap
berkata kasar. Pasien sering mengamuk dan menghancurkan barang-barang jika sedang marah.
1 Minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien kerap memukul ibunya jika menurutnya ibunya tidak 7
PERJALANAN PENYAKIT
Pasien diasuh oleh orangtuanya. Nutrisi dan asupan makanan baik. Pasien
tidak pernah mengalami kejang, maupun penyakit yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang. Tumbuh kembang normal sesuai umur (belajar berdiri,
berjalan, berbicara).
Pubertas sesuai usia, dapat bergaul dengan baik. Fungsi motorik dan kognitif
baik. Mulai sering melawan orang tua jika keinginannya tidak dipenuhi,
ditunjukan dengan menyangkal nasihat, lebih sering bermain bersama teman
hingga nilai pelajaran turun. Diketahui merokok sejak 3 SMP. Sering bertengkar
dengan adik namun kembali akur.
RIWAYAT
MASA
PREMORBID
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja selingan ketika masih berkuliah sampai 2 tahun usai lulus sebagai
artis peran. Setelah tidak menjadi artis, pasien sempat bekerja sebagai sales
DEWASA marketing selama 2 tahun namun tidak merasa cocok dengan tuntutan pekerjaan
hingga mengundurkan diri. Setelah itu pasien sempat menjadi supir pribadi
selama 3 tahun, namun pasien dipecat dari pekerjaannya. Sampai saat ini, pasien
tidak bekerja.
Riwayat Pernikahan
Pasien belum pernah menikah. Pasien sangat pemilih terhadap wanita yang hendak
didekatinya. Menurut ibunya, pasien hanya mau Sophia Latjuba untuk menjadi
istrinya.
Agama
Pasien beragama Islam, pasien rajin beribadah dan mengaji sejak 2 tahun SMRS.
Sejak 6 bulan lalu, pasien tidak lagi rajin beribadah dan tidak suka mendengar
suara orang mengaji.
Aktivitas Sosial
Semenjak adanya gejala tersebut, pasien lebih sering mengurung diri di kamar, dan
jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
adalah anak kesayangan karena merupakan anak lelaki
Genogram satu-satunya sehingga kerap dimanja oleh kedua
orangtuanya.
• Ayah pasien sudah meninggal 10 tahun yang lalu.
• Kakak dan adik pasien sudah menikah dan hidup tepisah
dari pasien dan jarang mengunjungi pasien dan ibunya
karena tinggal berjauhan.
• Pasien belum pernah menyampaikan keinginan untuk
menikah
• Saat ini pasien tinggal bersama ibunya.
• Pasien tidak bekerja, untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari pasien dan ibunya mengandalkan uang pensiun sang
ibu, kadang juga dari uang yang diberikan oleh saudara
pasien.
• Sehari-hari pasien mengisi waktunya dengan bersih-
bersih rumah, mencuci motor, membantu ibunya, dan
kerap membantu tetangga jika dibutuhkan.
• Dalam keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan
serupa dengan pasien.
• Keluarga pasien tidak ada yang menggunakan narkoba
maupun mengkonsumsi alkohol. Ayah pasien adalah
seorang perokok
RIWAYAT
PEMERIKSAAN
S TAT U S M E N TA L
• Tidak ada
DEREALISASI
• Tidak ada
GANGGUAN
ISI PIKIR
PROSES PIKIR
Kepala Normocephal
Bunyi jantung SI-SII regular
Cor Gallop (-) Murmur (-)
STATUS
Tanda Rangsang
Negatif
Meningeal
• Gerakan bola mata: Baik ke segala
arah
• Pupil bulat isokor, RCL+/+, RCTL +/+
Mata
• Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik
-/-
Baik
Sensorik
STATUS
IKHTISAR PENEMUAN
BERMAKNA
Pasien, Tn. T, 48 tahun, datang ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender dijemput
menggunakan ambulans, didampingi ibu pasien dengan keluhan sering mengamuk, merusak
barang dan memukul ibunya sejak 1 minggu SMRS. Keluhan muncul pertama kali diawali dari
kejadian tindakan anarkis yang dilakukan oleh FBR di depan rumah pasien 6 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Setelah kejadian mulai muncul gejala pada pasien seperti halusinasi
auditorik, pasien mendengar lelaki bisikan yang samar mengatakan bahwa pasien adalah anak
yang tidak berguna dan berniat mencelakai pasien, selain itu pasien juga mendengar suara
gemuruh di loteng rumahnya. Pasien juga mengalami halusinasi visual berupa pengelihatan
adanya pisau yang menancap di langit-langit rumahnya. Terdapat waham kejaran berupa
pasien sering merasa dimata-matai dari kejauhan dan merasa ada yang menyantetnya hingga
muncul gejala halusinasi taktil berupa rasa seperti dilempar batu kerikil yang mengenai
tubuhnya. Terdapat waham bizzare pada pasien setelah merasa disantet pasien merasa
memiliki kekuatan sihir yang dapat mengubah pohon buah menjadi pohon uang. Dari
pemeriksaan tidak didapatkan gangguan persepsi dan gangguan pikiran. Fungsi kognitif dan
kesadaran baik. Konsentrasi, pikiran abstrak, dan daya nilai sosial baik. RTA terganggu dan
tilikan derajat 1. Status internus dan neurologis tidak dijumpai adanya masalah.
DAFTAR MASALAH
Organobiologik:
Tidak ada riwayat genetik gangguan psikiatri dalam keluarga.
Psikologik:
Halusinasi auditorik (+), Halusinasi Visual (+), Halusinasi Taktil
(+), Waham kejaran (+), Waham bizarre (+), RTA terganggu,
tilikan derajat 1.
PSIKOTERAPI
Psikoterapi Suportif
Membiarkan pasien mengeluarkan isi hatinya memberikan nasihat
yang berhubungan dengan kesehatan jiwa
Psikoterapi Edukatif
Mengajarkan kemampuan mengatasi
stress, depresi, dan kecemasan Terapi
perilaku pasien serta terapi keluarga
Psikoterapi Spiritual
Memotivasi pasien rajin beribadah dan
mendekatkan diri kepada Allah swt
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
PROGNOSIS
IKHTISAR PERTEMUAN
BERMAKNA
Tn. T, 48 tahun, pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender dijemput menggunakan ambulans,
didampingi ibu pasien dengan keluhan sering mengamuk, merusak barang dan memukul ibunya sejak 1
minggu SMRS.
5 bulan terakhir, pasien menolak pergi keluar rumah
Pasien sering mendengar suara gemuruh orang di loteng rumahnya dan suara bisikan suara laki-laki yang
samar mengatakan akan mencelakai dirinya.
Pasien mengaku sering melihat pisau yang tertancap di langit-langit rumah
Pasien merasa ada yang memata-matai pasien dan ibunya.
Pasien mengaku disantet hingga merasa sering dilempar batu kerikil namun tidak pernah terlihat wujudnya.
Pasien mengaku memiliki keahlian sihir yaitu dapat mengubah pohon buah menjadi pohon uang
Dari pemeriksaan didapatkan, penampilan sesuai usia dan tampak cukup bersih.
Pasien kooperatif, sopan, dan mau menjawab semua pertanyaan. Pasien banyak bicara, volume cukup,
intonasi jelas. Terdapat aktifitas psikomotor selama wawancara, pasien dapat duduk tenang, respon perilaku
baik.
Mood eutim, afek luas dan serasi. Terdapat proses pikir di produktivitas ada asosiasi ... dan sirkumstansial.
Gangguan persepsi terdapat halusinasi auditorik, halusinasi visual, halusinasi taktil, Isi pikir ditemukan adanya
waham rujukan, waham kejar dan waham bizarre.
Orientasi waktu, tempat, orang baik, uji daya nilai baik, konsentrasi dan perhatian baik, kemampuan menulis
dan membaca baik, kemampuan visuospasial baik.
Konsentrasi, pikiran abstrak, daya nilai sosial baik. RTA terganggu dan tilikan derajat 1.
Status internus dan neurologis tidak dijumpai adanya masalah.
FUNGSI KOGNITIF DAN KESADARAN
Komposmentis
KEMAMPUAN ABSTRAK ORIENTASI
Waktu : Baik
Baik
(E4M6V5) Dapat menyebutkan pasien benar menyebutkan tanggal,
persamaan antara apel dan hari, bulan, dan tahun saat di
KEMAMPUAN jeruk wawancara
KESADARAN
MEMBACA DAN Tempat : Baik
MENULIS pasien dapat menyebutkan bahwa
Baik INTELEGENSIA saat ini sedang berada di RS Jiwa Islam
Mampu membaca Klender
Baik
dan menulis dengan Orang : Baik
Pasien mengetahui
baik pasien mengetahui peran
nama presiden RI
pewawancaranya dan mengenali
DAYA INGAT beberapa pasien lainnya.
KEMAMPUAN
Segera : Baik VISUOSPASIAL
pasien dapat mengingat dan Baik
mengulang 3 benda yang diajukan Dapat menggambar dua
pemeriksa buah segilima pentagonal
Jangka pendek : Baik berhimpitan
Pasien dapat mengingat menu
sarapan tadi pagi KONSENTRASI DAN
Jangka sedang : Baik PERHATIAN
Dapat mengingat kejadian bulan Baik
lalu Pasien dapat mengeja kata
Jangka panjang : Baik “DUNIA” dan dapat mengeja terbalik
Dapat mengingat masa kecilnya
FUNGSI KOGNITIF DAN KESADARAN
Komposmentis
KEMAMPUAN ABSTRAK ORIENTASI
Waktu : Baik
Baik
(E4M6V5) Dapat menyebutkan pasien benar menyebutkan tanggal,
persamaan antara apel dan hari, bulan, dan tahun saat di
KEMAMPUAN jeruk wawancara
KESADARAN
MEMBACA DAN Tempat : Baik
MENULIS pasien dapat menyebutkan bahwa
Baik INTELEGENSIA saat ini sedang berada di RS Jiwa Islam
Mampu membaca Klender
Baik
dan menulis dengan Orang : Baik
Pasien mengetahui
baik pasien mengetahui peran
nama presiden RI
pewawancaranya dan mengenali
DAYA INGAT beberapa pasien lainnya.
KEMAMPUAN
Segera : Baik VISUOSPASIAL
pasien dapat mengingat dan Baik
mengulang 3 benda yang diajukan Dapat menggambar dua
pemeriksa buah segilima pentagonal
Jangka pendek : Baik berhimpitan
Pasien dapat mengingat menu
sarapan tadi pagi KONSENTRASI DAN
Jangka sedang : Baik PERHATIAN
Dapat mengingat kejadian bulan Baik
lalu Pasien dapat mengeja kata
Jangka panjang : Baik “DUNIA” dan dapat mengeja terbalik
Dapat mengingat masa kecilnya
Genogram
• Pasien merupakan anak ke 3 dari 4
bersaudara. Pasien kerap dimanja
karena merupakan anak lelaki satu-
satunya.
• Ayah pasien sudah meninggal 10 tahun
yang lalu.
• Kakak dan adik pasien sudah menikah
dan hidup tepisah dari pasien.
• Saat ini pasien tinggal bersama ibunya.
• Dalam keluarga pasien tidak ada yang
memiliki keluhan serupa dengan pasien.
• Keluarga pasien tidak ada yang
menggunakan narkoba maupun
mengkonsumsi alkohol.
RIWAYAT