Anda di halaman 1dari 20

TONSILITIS KRONIK

ANATOMI DAN FISIOLOGI

• Orofaring terdapat cincin jaringan limfoid yang sirkumferensial disebut


Cincin Waldeyer.
• Termasuk didalamnya :
- Adenoid (tonsila pharingeal)
- Tonsila palatina
- Tonsila lingual
- Folikel limfoid pada dinding posterior pharing
• Tonsil dan adenoid merupakan bagian terpenting dalam cincin waldeyer,
berperan dalam reaksi imunologi tubuh dalam beberapa tahun pertama
kehidupan.
• Aktivitas imunologi terbesar tonsil ditemukan pada umur 0 – 3 tahun.
• Tonsil mempunyai 2 fungsi utama, yaitu :
- Menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektif
- Sebagai organ produksi antibodi dan sensitisasi sel limfosit T dengan
antigen spesifik
• Tonsil berbentuk oval dengan panjang 2 – 5 cm
• Mempunyai 10 – 30 kriptus
• persarafan tonsil berasal dari cabang serabut saraf ke IX (n.
glossofaringeus) dan juga N. palatina minor (cabang ganglion
sphenopalatina)
VASKULARISASI
Tonsil mendapat vaskularisasi dari cabang-cabang a. karotis eksterna
yaitu: a. maksilaris eksterna (a. fasialis) yang mempunyai cabang a.
tonsilaris dan a. palatina asenden, a. maksilaris interna dengan
cabangnya yaitu a.palatina desenden, a. lingualis dengan cabangnya
yaitu a. lingualis dorsal dan a. faringeal asenden. a. tonsilaris berjalan
ke atas di bagian luar m. konstriktor superior dan memberikan cabang
untuk tonsil dan palatum mole. Arteri palatina asenden, mengirim
cabang-cabangnya melalui m. konstriktor posterior menuju tonsil..
Arteri palatina desenden atau a. palatina posterior atau lesser palatina
artery member vaskularisasi tonsil dan palatum mole dari atas dan
membentuk anastomosis dengan a. palatina asenden. vena-vena dari
tonsil membentuk pleksus yang bergabung dengan pleksus dari faring.
TONSILITIS KRONIK
DEFINISI

Tonsilitis kronik adalah peradangan kronik tonsila palatina lebih


dari 3 bulan setelah serangan akut yang terjadi secara berulang-
ulang. Terjadi perubahan histologi pada tonsil dan terdapat
jaringan fibrotik yang menyelimuti mikroabses serta dikelilingi
oleh sel-sel radang.
EPIDEMIOLOGI

Tonsilitis paling sering terjadi pada anak-anak. Tonsilitis yang disebabkan


oleh spesies Streptokokus biasanya terjadi pada anak usia 5-15 tahun,
sedangkan tonsilitis virus lebih sering terjadi pada anak-anak muda.2,8 Data
epidemiologi menunjukkan bahwa penyakit tonsilitis kronik merupakan
penyakit yang sering terjadi pada usia 5-10 tahun dan dewasa muda usia 15-
25 tahun.
ETIOLOGI

Beberapa organisme dapat menyebabkan infeksi pada tonsil, termasuk bakteri


aerobik dan anaerobik, virus, jamur, dan parasit. Pada penderita tonsilitis
kronik, jenis kuman yang paling sering adalah Streptokokus beta hemolitikus
grup A (SBHGA). Streptokokus grup A adalah flora normal pada orofaring dan
nasofaring. Namun dapat menjadi patogen infeksius yang memerlukan
pengobatan. Selain itu infeksi juga dapat disebabkan Haemophilus influenzae,
Staphylococcus aureus, S. Pneumoniae dan Morexella catarrhalis.
MANIFESTASI KLINIK
• Manifestasi klinik sangat bervariasi. Tanda-tanda bermakna adalah

1. Nyeri tenggorokan yang berulang atau menetap dan obstruksi pada


saluran cerna dan saluran napas.

2. Tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata, kriptus


melebar dan beberapa kripti terisi oleh detritus. Terasa ada yang
mengganjal di tenggorokan, tenggorokan terasa kering dan napas yang
berbau.

3. Pada tonsillitis kronik juga sering disertai halitosis dan pembesaran


nodul servikal. Pada umumnya terdapat dua gambaran tonsil yang
secara menyeluruh dimasukkan kedalam kategori tonsillitis kronik
berupa (a) pembesaran tonsil karena hipertrofi disertai perlekatan
kejaringan sekitarnya, kripta melebar di atasnya tertutup oleh eksudat
yang purulent. (b) tonsil tetap kecil, bisanya mengeriput, kadang-
kadang seperti terpendam dalam “tonsil bed” dengan bagian tepinya
hiperemis, kripta melebar dan diatasnya tampak eksudat yang
purulent.
FAKTOR RISIKO

•Rangsangan kronik (rokok, makanan)

•Higiene mulut yang buruk

•Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab, suhu yang berubah-ubah)

•Alergi (iritasi kronik dari alergen)

•Keadaan umum (kurang gizi, kelelahan fisik)

•Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.


DIAGNOSIS
• ANAMNESIS
Penderita sering datang dengan keluhan rasa sakit pada tenggorok yang terus
menerus, sakit waktu menelan, nafas bau busuk, malaise, kadang-kadang ada demam
dan nyeri pada leher.
• PEMERIKSAAN FISIK
Tampak tonsil membesar dengan adanya hipertrofi dan jaringan parut. Sebagian
kripta mengalami stenosis, tapi eksudat (purulen) dapat diperlihatkan dari kripta-
kripta tersebut. Pada beberapa kasus, kripta membesar, dan suatu bahan seperti keju
atau dempul amat banyak terlihat pada kripta.
GRADE TONSIL
• T1 : Tonsil ukuran normal
• T2 : Pembesaran tonsil
tidak sampai garis tengah
• T3 : Pembesaran tonsil
mencapai garis tengah
• T4 : Pembesaran tonsil
melewati garis tengah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• MIKROBIOLOGI (kultur bakteri)


Dapat dilakukan kultur dan uji resistensi (sensitifitas) kuman dari sediaan apus
tonsil. Biakan swab sering menghasilkan beberapa macam kuman dengan berbagai
derajat keganasan, seperti Streptokokus beta hemolitikus grup A, Streptokokus viridans,
Stafilokokus, atau Pneumokokus.
• HISTOPATOLOGI
PENATALAKSANAAN
• 1. MEDIKAMENTOSA
- Hygiene Mulut dengan cara berkumur
- Pemberian antibiotik jika penyebabnya bakteri :
1. Penicilin V 1,5 juta 2 x sehari selama 5 hari atau 3 x 500 mg sehari.
2. eritromisin 3 x 500 mg atau amoxicilin 3 x 500 mg sehari yang diberikan selama
5 hari. Dosis pada anak 40 mg/kgbb/hari, amoxicilin 30 – 50 mg/kgbb/hari.
3. bila suhu badan tinggi dianjurkan untuk tirah baring dan banyak minum.
4. analgetik paracetamol atau ibuprofen yang paling aman lebih efektif daripada
antibiotik menghilangkan gejala dapat juga diterapi dengan spray lidokain.
2. OPERATIF (INDIKASI RELATIF ) :
- Serangan tonsilitis berulang (4-5x/tahun) walaupun pemberian terapi adekuat.
- Tonsilitis carier misalnya tonsilitis difteri.
- Hiperplasia tonsil dengan obstruksi fungsional.
- Riwayat demam rematik dengan kerusakan jantung yang berhubungan dengan
tonsilitis yang berulang.
- Hipertrofi tonsil / adenoid.
- Tonsilitis kronik menetap yang respon penatalaksanaan medisnya tidak berhasil
- Tonsilitis kronik yang berhubungan dengan adenopati servikal persisten.
PROGNOSIS

• Tonsilitis biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan beristirahat dan


pengobatan supportif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai