BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4 Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
a. Darah lengkap
b. Usap tonsil untuk pemeriksaan mikroskop dengan pewarnaan
gram
c. Pemeriksaan penunjang lanjutan : Usap tonsil untuk pemeriksaan
kultur bakteri.2
7
2.1.5 Diagnosis
1. Tonsilitis Akut
a. Tonsilitis viral
b. Tonsilitis bakterial
2. Tonsilitis Membranosa
a. Tonsilitis difteri
b. Tonsilitis septik
9
d. Penyakit keganasan
3. Tonsilitis Kronik
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Istirahat cukup
2. Makan makanan lunak dan menghindari makan makanan yang
mengiritasi
10
Kriteria Rujukan
Tonsilektomi
Indikasi absolut:
Indikasi relatif:
Kontraindikasi tonsilektomi:
14
Kontraindikasi absolut:
Kontraindikasi relatif:
1. Palatoschizis
2. Anemia (Hb <10 gr%)
3. Infeksi akut saluran nafas atau tonsil (bukan abses
peritonsiler)
4. Poliomielitis epidemik
5. Usia di bawah 3 tahun (sebaiknya ditunggu sampai 5 tahun)
2.1.8 Prognosis 1
Prognosis pada umumnya bonam jika pengobatan adekuat dan
kebersihan mulut baik.
2.2.1 Epidemiologi
16
2.2.3 Patofisiologi
Toksin ini menyebabkan kerusakan pada sel hidup dan inflamasi pada
orofaring dan tonsil. Kerusakan jaringan ini ditandai dengan adanya
tampakan kemerahan pada faring. Periode inkubasi faringitis hingga
gejala muncul yaitu sekitar 24-72 jam.
2.2.4 Klasifikasi
1) Faringitis akut
a. Faringitis viral
b. Faringitis bakterial
c. Faringitis fungal
2) Faringitis kronik
2.2.5 Anamnesis
Pemeriksaan fisik
1) Stadium primer
2) Stadium sekunder
3) Stadium tersier
Pemeriksaan penunjang
23
2.2.6 Diagnosis
Klasifikasi faringitis:
1. Faringitis Akut
Faringitis Viral
Faringitis Bakterial
Demam
Adenopati servikal anterior
Eksudat tonsil
Tidak adanya batuk
Tiap kriteria ini bila dijumpai di beri skor 1. Bila skor 0-1 maka
pasien tidak mengalami faringitis akibat infeksi GABHS, bila skor 1-
3 maka pasien memiliki kemungkinan 40% terinfeksi GABHS dan
bila skor 4 pasien memiliki kemungkinan 50% terinfeksi GABHS.2
Kriteria Poin
Usia
3-14 1
15-44 0
> 45 -1
Faringitis Fungal
Faringitis Gonorea
1. Faringitis Kronik
1. Faringitis Spesifik
Faringitis Tuberkulosis
Faringitis Luetika
2.2.7 Penatalaksanaan
1. Faringitis luetika.
2. Timbul komplikasi: epiglotitis, abses peritonsiler, abses
retrofaringeal,
2.2.8 Komplikasi
32
DAFTAR PUSTAKA
2. Faqih DM, dkk. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer. Ed. Ke-1. IDI-Depkes RI : Jakarta. 2013
3. Sih TM1, Bricks LF. Optimizing the management of the main acute infections
in pediatric ORL: tonsillitis, sinusitis, otitis media. Braz J Otorhinolaryngol.
2008;74(5):755-62.
4. Snell RS. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed. Ke-6. EGC :
Jakarta. 2006.
6. Sherwood LL. Fisiologi manusia:dari sel ke sistem. Ed. Ke-2. Jakarta: EGC.
2001
34
15. Neill RA, Scoville C. What are the indications for tonsillectomy in
children?. J Fam Pract. 2002 April;51(4):312-314.