TONSILITIS
Disusun oleh :
CI Lahan CI Institusi
(..................................) (....................................)
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Selain virus dan bakteri,
jika timbul untuk kedua kalinya dan menjadi tonsilitis kronis. Penyakit
kronis.
2. Etiologi
Gejala umum tonsilitis kronis yaitu sakit tenggorok, disfagia,
rasa tidak enak pada tenggorokan, sulit menelan hingga rasa sakit
saat menelan, nafas atau mulut berbau serta terkadang muncul juga
(Liwikasari, 2018)
tonsil kembali pulih seperti semula atau bahkan tidak dapat kembali
2016).
1. Tonsilitis akut
a) Tonsilitis viral
Dan pada kasus berat dapat meolak untuk minum atau makan
nafasnya bau.
b) Tonsilitis bacterial
lesu, rasa nyeri di sendi- sendi, tidak nafsu makan dan rasa
a) Tonsilitis difteri
menahan infeksi atau virus. Infeksi bakteri dari virus inilah yang
lakunaris.
sakit, sakit kepala dan biasanya sakit pada telinga. Sekresi yang
berlebih membuat pasien mengeluh sukar menelan, belakang
bisa saja saat berkumur tidak mengenai tonsil tetapi lebih banyak
berikut:
8. Penatalaksaan
Kasus tonsilitis yang disebabkan virus biasanya
yang cukup dan konsumsi obat pereda nyeri. Jenis obat antinyeri
Ibuprofen
Aspirin
Penicillin
Cephalosporin
Makrolida
Clindamycin
b. Operasi
menyembuhkan tonsilitis.
9. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan radiologi
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat keperawatan
c. Awalan serangan : -
d. Keluhan utama : Klien mengeluh sakit pada bagian tenggorokan
saat menelan
e. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian
imunisasi
f. Riwayat psikososial keluarga
g. Kebutuhan dasar
1) Pola eleminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari
4 kali sehari, BAK sedikit atau jarang.
2) Pola nutrisi : nutrisi klien terganggu karena nyeri pada
tenggorokan saat menelan
3) Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya nyeri
yang diarasakan
4) Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya
5) Aktivits : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan
adanya nyeri akibat tonsilitis
h. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan psikologis :
Keadaan umum tampak lemah, kesadaran komposmentis sampai
koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan agak
cepat.
b. Pemeriksaan sistematik
- Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lender,
mulut dan bibir kering, berat badan menurun, anuskemerahan.
- Perkusi : adanya distensi abdomen
- Palpasi : tugor kulit kurang elastis
- Auskultasi : terdengarnya bising usus
c. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang
d. Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi
sehingga berat badan menurun,
e. Pemeriksaan penunjang
f. Pemeriksaan tinja, hematologi dan widal