Oleh:
DESYANA
20227060
1
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A DEFINISI TONSILITIS
B KLASIFIKASI
Macam-macam tonsillitis menurut Mansjoer, dkk (2016)
1 Tonsillitis akut
Disebabkan oleh streptococcus pada hemoliticus, streptococcus viridians,
dan streptococcus piogynes, dapat juga disebabkan oleh virus.
2 Tonsilitis falikularis
Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaannya diliputi eksudat
diliputi bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut detritus.
2
Detritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan dan
sisa-sisa makanan yang tersangkut.
3 Tonsilitis Lakunaris
Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lacuna (lekuk-lekuk)
permukaan tonsil.
4 Tonsilitis Membranosa (Septis sore Throat)
Bila eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak tersebut
menyerupai membrane. Membran ini biasanya mudah diangkat atau
dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan.
5 Tonsilitis Kronik
Tonsillitis yang berluang, faktor predisposisi : rangsangan kronik (rokok,
makanan) pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat
dan hygiene mulut yang buruk.
C EPIDEMIOLOGI/INSIDEN KASUS
D ETIOLOGI TONSILITIS
Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut
dibawah ini yaitu :
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah (droplet
infections)
3
E PROSES PATOLOGI TONSILITIS
Bakteri dan virus masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian
atas, akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar
melalui sistem limfa ke tonsil.
1. Nyeri tenggorok
2. Nyeri telan
3. Sulit menelan
4. Demam
5. Mual
6. Anoreksia
7. Kelenjar limfa leher membengkak
8. Faring hiperemis
9. Edema faring
10. Pembesaran tonsil
11. Tonsil hiperemia
12. Mulut berbau
13. Otalgia (sakit di telinga)
4
14. Malaise
H KOMPLIKASI TONSILITIS
5
di mana pembuluh darah besar berada dan menimbulkan komplikasi
serius.
3 Abses retrofaringeal : Keadaan ini biasanya disertai sesak nafas
(dyspnea), ganggaun menelan, dan benjolan pada dinding posterior
tenggorok, dan bisa menjadi sangat berbahaya bila abses menyebar ke
bawah ke arah mediastinum dan paru-paru.
4 Tonsilolith : Tonsilolith adalah kalkulus di tonsil akibat deposisi kalsium,
magnesium karbonat, fosfat, dan debris pada kripta tonsil membentuk
benjolan keras. Biasanya menyebabkan ketidaknyamanan, bau mulut, dan
ulserasi (ulkus bernanah).
5 Kista tonsil : Umumnya muncul sebagai pembengkakan pada tonsil
berwarna putih atau kekuningan sebagai akibat terperangkapnya debris
pada kripta tonsil oleh jaringan fibrosa.
6 Komplikasi sistemik : Kebanyakan komplikasi sistemik terjadi akibat
infeksi Streptokokus beta hemolitikus grup A. Di antaranya: radang ginjal
akut (acute glomerulonephritis), demam rematik, dan bakterial
endokarditis yang dapat menimbulkan lesi pada katup jantung.
(Adams, George L. 2017)
I PENATALAKSANAAN TONSILITIS
1 Penatalaksanaan medis
a Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim, penisilin,
amoksisilin, eritromisin dll
b Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol,
ibuprofen.
c Analgesik untuk meredakan nyeri
2 Penatalaksanaan keperawatan
a Kompres dengan air hangat
6
b Istirahat yang cukup
c Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat
d Kumur dengan air hangat
e Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien
7
J PATHWAY
8
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
1. Nama : An. K
2. Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. D
2. Usia : 33 tahun
a. Data subyektif :
b. Data obyektif :
10
4 Data Penggobatan
B ANALISA DATA
- KU. Lemah ↓
- Akral teraba hangat tonsilitis
- TTV : Suhu : 38,1ºC ↓
peningkatan suhu
tubuh
↓
Hipertermia
2 DS :
virus Nyeri akut
- An. K tampak meringis
↓ berhubungan
ketika saat sedang
12
menelan makan masuk melalui kontak dengan
cairan oral inflamasi
- Ibu An. K mengatakan
↓ rongga mulut
anaknya mengeluh sakit
peradangan tonsil
ketika sedang menelan
↓
makan
DO : tonsilitis
13
14
C INTERVENSI KEPERAWATAN
15
Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi Tingkat Nyeri ( L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
rongga mulut. Ditandai dengan : Setalah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan selama 2X24 jam Identifikasi skala nyeri
DS : diharapkan nyeri akut teratasi Idenifikasi respon nyeri non verbal
- An. K tampak meringis ketika saat sedang ditandai dengan : Monitor keberhasilan terapi
menelan makan
komplementer yang sudah
- Ibu An. K mengatakan anaknya mengeluh sakit Keluhan nyeri menurun saat diberikan
ketika sedang menelan makan menelan Monitor efek samping penggunaan
DO : Tampak meringis menurun saat analgesik
- An. K tampak meringis ketika sedang makan mengunyah makanan Terapeutik :
- Terdapat peradangan dikedua tonsil Skala nyeri membaik Anjurkan orang tua untuk
- terdapat lesi pada mulut dan lidah memberikan mainan dan menonton
- Skala nyeri 4 dengan Wong Baker Faces Pain TV yang disukai anak bertujuan
Scale untuk mengalihkan perhatian An.
D dari rasa sakit
Edukasi :
Jelaskan pada orangtua penyebab
nyeri pada mukosa mulut dan
tenggorokan sebab adanya invasi virus
ke mukosa oral, yang mana akan
16
membentuk vesikel atau lepuhan pada
mulut, saat lepuhan ini pecah akan
menyebabkan stomatitis atau sariawan
serta peradanga pada tonsil yang
mengakibatkan adanya rasa nyeri saat
makan
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat antivirus dan antijamur
per oral berupa isoprinol 3 x 125 mg/oral,
Nystatin drop 3 x 1 ml /oral dan kenalog
3x1 oles/oral
D IMLEMENTASI KEPERAWATAN
17
Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
Senin Hipertermia berhubungan dengan 1 Mengidentifikasi penyebab Subjektif :
12 Desember 2022
proses penyakit infeksi hipertermia Ibu An. K mengatakan suhu
Jam : 16.30
Hasil : An. K terdiagnosa tubuh anaknya tampak mulai
Tosilitis dalam masa inkubasi menurun
proses virus Objektif :
2 Memonitor suhu tubuh Akral masih teraba
Hasil : An. K mengalami hangat
peningkatan suhu tubuh 38,1ºC Suhu tubuh 37,7ºC
3 Menyediakan suhu lingkungan Assesment :
yang dingin dengan masalah An. K belum
menurunkan suhu AC ruangan teratasi
Hasil : An. K tampak merasa Planning :
nyaman berada dalam suhu ruang Intervnsi tetap di lanjutkan
yang dingin
4 Melepaskan pakaian An. K
Hasil : An. K tampak merasa
nyaman keika pakaiannya dilepas
5 Melakukan pendingan eksternal
berupa kompres dingin pada
dahi, dada, leher, abdomen dan
18
aksila
Hasil : Suhu tubuh An. K mulai
kembali membaik dengan nilai
37,7ºC
6 Menjelaskan ke orangtua
penyebab demam
Hasil : Orangtua mengerti
mengenai suhu tubuh meningkat
akibat dari proses perjalanan
penyakit yang menginfeksi An. K
7 Mengkolaborasikan dengan
dokter untuk pemberian
paracetamol 4 x 200 mg/oral
Hasil : Suhu tubuh An. K mulai
kembali turun dengan nilai 37,7ºC
19
Baker Faces Pain Scale
rilex saat sedang makan
2. Memonitor keberhasilan
Objektif :
terapi komplementer yang
lesi pada mulut dan lidah
sudah diberikan
masih ada & peradangan
Hasil : An. K tampak mulai rilex
tonsil mulai membaik
saat mengunyah makanan dan
Skala nyeri 1 dengan
minum
Wong Baker Faces Pain
3. Meganjurkan orang tua untuk
Scale
memberikan mainan dan
Assesment :
menonton TV yang disukai
masalah An. K teratasi
anak bertujuan untuk
sebagian
mengalihkan perhatian An. K
Planning :
dari rasa sakit
Intervnsi tetap di lanjutkan
Hasil : An. K mampu teralihkan
:
dari rasa nyeri samil bermain
pada saat makan
20
mukosa oral, yang mana akan
membentuk vesikel atau
lepuhan pada mulut, saat
lepuhan ini pecah akan
menyebabkan stomatitis atau
sariawan dan juga terdapat
peradanga pada tonsil yang
mengakibatkan adanya rasa
nyeri
Hasil : Orangtua An. K mengerti
penyebab dari nyeri saat An. K
Menelan makanan
5. Melakukan kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian obat
antivirus dan antijamur per
oral berupa isoprinol 3 x 125
mg/oral, Nystatin drop 3 x 1
ml /oral dan Kennalog 3 x 1
Hasil : Lesi An. K pada rongga
mulutnya masi ada dan tonsil
21
masih sedikit meradang
22
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer & Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta ; EGC
23