TONSILITIS
OLEH
RITA WULAN SAFITRI
NPM 200103014
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2020
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
3. Patofisiologi
Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian
atas akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian
menyebar melalui sistem limfa ke tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen
pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga
tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara.Infeksi juga
dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta ditemukannya
eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan
timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi, bau mulut serta otalgia.
4. Pathways
Penyebaran limfogen
Proses inflamasi
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa
tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
a. Leukosit : terjadi peningkatan
b. Hemoglobin : terjadi penurunan
c. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat
7. Penatalaksanaan Medis
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah :
a. Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim, penisilin,
amoksisilin, eritromisin dll
b. Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen.
c. Analgesik untuk meredakan nyeri
Penatalaksanaan keperawatan :
a. Kompres dengan air hangat
b. Istirahat yang cukup
c. Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat
d. Kumur dengan air hangat
e. Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien
Riwayat kelahiran
Riwayat imunisasi
Penyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, ispa, otitis
media)
Riwayat hospitalisasi
Pre Operasi
III. INTERVENSI
Pre Operasi
Tujuan:
Pernapasan 12-21x/mnt
Intervensi:
a. Ukur tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu,saturasi
R/mengetahui keadaan klien
b. Anjurkan untuk banyak minum ± 2 L/hari
R/memenuhi kebutuhan cairan
c. Anjurkan untuk cukup istirahat
R/mempercepat pemulihan kondisi
d. Anjurkan untuk menggunakan pakaian yang tipis
R/mengurangi rasa panas
e. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pasien
Intervensi :
a. Posisikan anak pada kesejajaran tubuh yang tetap.
R/ untuk memungkinkan ekspansi paru yang lebih baik dan
perbaikan pertukaran gas.
b. Hisap sekresi jalan nafas sesuai kebutuhan.
Tujuan:
Intervensi:
a. Ukur tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu,
saturasi R/mengetahui keadaan pasien
b. Timbang berat badan
Post Operasi
V. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dalam bentuk evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi dilakukan sesuai dengan kriteria hasil yang telah disusun.
DAFTAR PUSTAKA