Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

TONSILITIS

Disusun oleh :

FIRZHAN RACHMADI

11222084

PRODI NERS STIKES PERTAMEDIKA

JAKARTA

TAHUN 2023
TONSILITIS

A. PENGERTIAN TONSILITIS
Tonsilitis adalah infeksi amandel pada kelenjar di kedua sisi belakang
tenggorokan. Amandel adalah bagian dari sistem kekebalan, yang melindungi dan
membantu tubuh untuk melawan infeksi. Tonsilitis sangat umum dan dapat
terjadi pada semua usia. Hal ini paling umum pada anak-anak dan dewasa muda.

Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus
beta hemolyticus, streptococcus viridons dan streptococcus pygenes, dapat juga
disebabkan oleh virus. (Mansjoer,A. 2000)

B. ANATOMI DAN FISIOLOGI


1. Anatomi

Tonsil terbentuk oval dengan panjang 2-5 cm, masing-masing tonsil


mempunyai 10-30 kriptus yang meluas ke dalam yang meluas ke jaringan tonsil.
Tonsil tidak mengisi seluruh fosa tonsilaris, daerah kosong di atasnya dikenal
sebagai fosa supratonsilaris. Bagian luar tonsil terikat longgar pada muskulus
konstriktor faring superior, sehingga tertekan setiap kali makan.

2
2. Fisiologi

Tonsil (amandel) dan adenoid merupakan jaringan limfoid yang terdapat pada
daerah faring atau tenggorokan. Keduanya sudah ada sejak anak dilahirkan dan
mulai berfungsi sebagai bagian dari sistem imunitas tubuh setelah imunitas
“warisan” dari ibu mulai menghilang dari tubuh anak. Pada saat itu (usia lebih
kurang 1 tahun) tonsil dan adenoid merupakan organ imunitas utama pada anak,
karena jaringan limfoid lain yang ada di seluruh tubuh belum bekerja secara
optimal.
Sistem imunitas ada 2 macam yaitu imunitas seluler dan humoral. Imunitas
seluler bekerja dengan membuat sel (limfoid T) yang dapat “memakan“ kuman
dan virus serta membunuhnya. Sedangakan imunitas humoral bekerja karena
adanya sel (limfoid B) yang dapat menghasilkan zat immunoglobulin yang dapat
membunuh kuman dan virus.
Kuman yang “dimakan” oleh imunitas seluler tonsil dan adenoid terkadang
tidak mati dan tetap bersarang disana serta menyebabklan infeksi amandel yang
kronis dan berulang (Tonsilitis kronis). Infeksi yang berulang ini akan
menyebabkan tonsil dan adenoid “bekerja terus “ dengan memproduksi sel-sel
imun yang banyak sehingga ukuran tonsil dan adenoid akan membesar dengan
cepat melebihi ukuran yang normal.
Tonsil dan adenoid yang demikian sering dikenal sebagai amandel yang dapat
menjadi sumber infeksi (fokal infeksi) sehingga anak menjadi sering sakit demam
dan batuk pilek.Selain itu folikel infeksi pada amandel dapat menyebabkan
penyakit pada ginjal (Glomerulonefritis), katup jantung (Endokarditis), sendi
(Rhematoid Artritis) dan kulit. (Dermatitis). Penyakit sinusitis dan otitis media
pada anak seringkali juga disebabkan adanya infeksi kronis pada amandel dan
adenoid.

C. KLASIFIKASI
1. Tonsillitis akut
Dibagi lagi menjadi 2, yaitu :

3
a. Tonsilitis viral
Ini lebih menyerupai common cold yang disertai rasa nyeri tenggorok.
Penyebab paling tersering adalah virus Epstein Barr.
b. Tonsilitis Bakterial
Radang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup A stereptococcus
beta hemoliticus yang dikenal sebagai strept throat, pneumococcus,
streptococcus viridian dan streptococcus piogenes. Detritus
merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mulai mati.
2. Tonsilitis membranosa
a. Tonsilitis Difteri
Penyebabnya yaitu oleh kuman Coryne bacterium diphteriae, kuman
yang termasuk Gram positif dan hidung di saluran napas bagian atas
yaitu hidung, faring dan laring.
b. Tonsilitis Septik
Penyebab streptococcus hemoliticus yang terdapat dalam susu sapi
sehingga menimbulkan epidemi. Oleh karena di Indonesia susu sapi
dimasak dulu dengan cara pasteurisasi sebelum diminum maka
penyakit ini jarang ditemukan.

3. Angina Plout Vincent


Penyebab penyakit ini adalah bakteri spirochaeta atau triponema yang
didapatkan pada penderita dengan higiene mulut yang kurang dan
defisiensi vitamin C. Gejala berupa demam sampai 39° C, nyeri kepala ,
badan lemah dan kadang gangguan pecernaan.

4. Tonsilitis kronik
Faktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronis ialah rangsangan yang
menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut yang buruk,
pengaruh cuaca kelemahan fisik dan pengobatan tonsilitis yang tidak
adekuat kuman penyebabnya sama dengan tonsilitis akut tetapi kadang

4
D. ETIOLOGI
1. Tonsillitis bakterialis supuralis akut paling sering disebabkan oleh
streptokokus beta hemolitikus group A,Misalnya: Pneumococcus,
staphylococcus, Haemalphilus influenza, sterptoccoccus non hemoliticus
atau streptoccus viridens.
2. Bakteri merupakan penyebab pada 50% kasus. Antara lain streptococcus B
hemoliticus grup A, streptococcus, Pneumoccoccus,Virus, Adenovirus,
Virus influenza serta herpes.
3. Penyebabnya infeksi bakteri streptococcus atau infeksi virus. Tonsil
berfungsi membantu menyerang bakteri dan mikroorganisme lainnya
sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsil bisa dikalahkan oleh
bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan meradang,
menyebabkan tonsillitis. (Adam,1999; Iskandar,1993; Firman,2006)

E. MANIFESTASI KLINIK
1. Nyeri tenggorokan & Nyeri telan
2. Sulit menelan
3. Demam, Mual
4. Anoreksia
5. Kelenjar limfa leher membengkak
6. Faring hiperemis
7. Edema faring
8. Pembesaran tonsil & Tonsil hiperemia
9. Mulut berbau & Otalgia (sakit di telinga)
10. Malaise

F. PATOFISIOLOGI
Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas,
akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui
sistem limfa ke tonsil.

5
Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses
inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar
masuknya udara.
Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta
ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan
timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi bau mulut serta otalgia.

G. PATHWAYS

6
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa
tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
a. Leukosit : terjadi peningkatan
b. Hemoglobin : terjadi penurunan
c. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat.

I. KOMPLIKASI
Faringitis merupakn komplikasi tonsilitis yang paling banyak didapat. Demam
rematik, nefritis dapat timbul apabila penyebab tonsilitisnya adalah kuman
streptokokus. Komplikasi yang lain dapat berupa :

1. Abses pertonsil
Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole, abses
ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasanya disebabkan oleh
streptococcus group A ( Soepardi, Effiaty Arsyad,dkk. 2007 ).

2. Otitis media akut


Infeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius (eustochi)
dan dapat mengakibatkan otitis media yang dapat mengarah pada ruptur
spontan gendang telinga ( Soepardi, Effiaty Arsyad,dkk. 2007 ).

3. Mastoiditis akut
Ruptur spontan gendang telinga lebih jauh menyebarkan infeksi ke dalam
sel-sel mastoid ( Soepardi, Effiaty Arsyad,dkk. 2007 ).

4. Laringitis
Merupakn proses peradangan dari membran mukosa yang membentuk
larynx. Peradangan ini mungkin akut atau kronis yang disebabkan bisa
karena virus, bakter, lingkungan, maupunmkarena alergi ( Reeves, Roux,
Lockhart, 2001 ).

7
5. Sinusitis
Merupakan suatu penyakit inflamasi atau peradangan pada satua atau lebih
dari sinus paranasal. Sinus adalah merupakan suatu rongga atau ruangan
berisi udara dari dinding yang terdiri dari membran mukosa ( Reeves, Roux,
Lockhart, 2001 ).
6. Rhinitis
Merupakan penyakit inflamasi membran mukosa dari cavum nasal dan
nasopharynx ( Reeves, Roux, Lockhart, 2001 ).

J. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan tonsillitis secara umum:
1. Jika penyebab bakteri, diberikan antibiotik peroral (melalui mulut ) selama
10 hari, jika mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam bentuk
suntikan.
2. Pengangkatan tonsil (Tonsilektomi ) dilakukan jika:
a. Tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih /tahun .
b. Tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih / tahun dalam kurun waktu
2 tahun.
c. Tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih / tahun dalam kurun waktu
3 tahun.
d. Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.

K. ASUHAN KEPERAWATAN TONSILITIS


1. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan (fatigue)
b. Sirkulasi
Tanda : Takikardia, Hiperfentilasi (respons terhadap aktivitas)
c. Integritas Ego
Gejala : Stress, Perasaan tidak berdaya

8
Tanda : Tanda- tanda ansietas, mual : gelisah, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit.
d. Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih
Tanda : Warna urine mungkin pekat
e. Maknan / cairan
Gejala : Anoreksia, Masalah menelan, Penurunan menelan
Tanda : Membran mukosa kering, Turgor kulit jelek
f. Nyeri / kenyamanan
Gejala :
1) Nyeri pada daerah tenggorokan saat digunakan untuk menelan.
2) Nyeri tekan pada daerah sub mandibula.
3) Faktor pencetus : menelan ; makanan dan minuman yang
dimasukkan melalui oral, obat-obatan.
Tanda : Wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat,
berkeringat, perhatian menyempit.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tonsilitis akut
adalah :
a. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan
tonsil
b. Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
c. Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan adanya anoreksia
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
e. Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan adanya
obstruksi pada tuba eustakii.

9
3. Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi
Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau suhu tubuh anak
dengan proses inflamasi keperawatan selama 1 hari ( derajat dan pola ),
pada faring dan tonsil hipertermi teratasi. perhatikan menggigil
Dengan criteria hasil : atau tidak.
Suhu badan turun. 2. Pantau suhu lingkungan.
3. Batasi penggunaan
linen, pakaian yang
dikenakan klien.
4. Berikan kompres
hangat.
5. Berikan cairan yang
banyak ( 1500 – 2000
cc/hari ).
6. Kolaborasi pemberian
antipiretik.

Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji Tanda-tanda Vital.


dengan pembengkakan keperawatan selama 3 hari 2. Pantau nyeri
pada tonsil Gangguan pola tidur teratasi. klien(skala, intensitas,
Dengan kriteria hasil : kedalaman, frekuensi).
Pola tidur teratur 3. Berikan posisi yang
nyaman.
4. Berikan tehnik relaksasi
dengan tarik nafas
panjang melalui hidung
dan mengeluarkannya
pelan – pelan melalui
mulut.

10
Resiko perubahan status Setelah dilakukan tindakan 1. Timbang BB tiap hari.
nutrisi kurang dari keperawatan selama 2 hari 2. Berikan makanan dalam
kebutuhan tubuh kebutuhan nutrisi tubuh keadaan hangat.
berhubungan dengan teratasi. Dengan criteria hasil : 3. Berikan makanan dalam
adanya anoreksia -Nafsu makan meningkat porsi sedikit tapi sering
-Kebutuhan tubuh terpenuhi. sajikan makanan dalam
bentuk yang menarik.
4. Tingkatkan kenyamanan
lingkungan saat makan.
5. Kolaborasi pemberian
vitamin penambah nafsu
makan.
Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat toleransi
berhubungan dengan keperawatan selama 3 hari aktivitas klien.
kelemahan intoleransi aktivitas teratasi. 2. Observasi adanya
Dengan kriteria hasil : kelelahan dalam
-Klien beraktivitas dapat melakukan aktifitas.
beraktivitas sesuai tingkat
toleransinya. 3. Monitor Tanda-tanda
Vital sebelum, selama
dan sesudah melakukan
aktifitas.
4. Berikan lingkungan
yang tenang.
5. Tingkatkan aktifitas
sesuai toleransi klien
Gangguan persepsi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji ulang gangguan
sensori : pendengaran keperawatan selama 3 hari pendengaran yang
berhubungan dengan gangguan persepsi sensori dialami klien.
adanya obstruksi pada aktivitas teratasi. 2. Lakukan irigasi telinga.
tuba eustakii. Dengan kriteria hasil : 3. Berbicaralah dengan

11
Klien dapat mendengar dengan jelas dan pelan.
normal. 4. Gunakan papan tulis /
kertas untuk
berkomunikasi jika
terdapat kesulitan dalam
berkomunikasi
Kolaborasi pemberian
tetes telinga

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9527732/
asuhan_keperawatan_pada_klien_dengan_tonsilitis_oleh_kelompok_9_qory_putri
_sandra_prima_alwi_yahya_rahmatullah_ratna_wuandari_sabila_hasanah_almafa
zah?auto=download

https://www.academia.edu/13132164/tonsilitis?auto=download

13

Anda mungkin juga menyukai