Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan
Oleh :
Syari Mustika Dewi
NIM : 11222246
Oleh :
Syari Mustika Dewi
NIM : 11222246
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
dari target seharusnya yaitu 93%. Data pada tahun 2019 cakupan imunisasi
rutin di Indonesia masih dalam kategori kurang memuaskan, dimana cakupan
DPT-3 dan MR pada tahun 2019 tidak mencapai 90% dari target. Padahal,
program imunisasi dasar diberikan secara gratis oleh pemerintah.
Imunisasi dinyatakan sebagai salah satu cara paling efektif untuk mencegah
penyakit dan kematian akibat penyakit tersebut. Penelitian ini menunjukkan
bahwa imunisasi dapat mengurangi angka kejadian penyakit dan kematian
hingga jutaan orang setiap tahunnya. Selain itu, penelitian juga menunjukkan
bahwa imunisasi dapat memberikan perlindungan bagi individu yang tidak
bisa diimunisasi secara langsung, seperti bayi yang masih terlalu kecil atau
orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (World Health
Organization, 2018). Sedangkan menurut Li et al (2020) manfaat dari
imunisasi adalah dapat mengurangi angka kejadian penyakit infeksi seperti
campak, polio, difteri, pertusis, dan tetanus. Selain itu, imunisasi juga terbukti
dapat melindungi individu dari penyakit serius yang dapat menyebabkan
komplikasi atau bahkan kematian. Penelitian tersebut juga menunjukkan
bahwa program imunisasi dapat memberikan manfaat kolektif kepada
masyarakat, dengan mengurangi risiko penyebaran penyakit dari individu
yang telah divaksinasi kepada individu yang belum divaksinasi.
Imunisasi telah melalui uji keamanan yang ketat sebelum diberikan kepada
masyarakat. Meskipun beberapa efek samping ringan dapat terjadi setelah
imunisasi, seperti nyeri di tempat suntikan atau demam ringan, risiko ini
sangat kecil jika dibandingkan dengan manfaat perlindungan yang diberikan
oleh imunisasi (World Health Organization, 2018). Pada tahun 2018, banyak
penelitian yang dilakukan oleh berbagai lembaga, termasuk WHO, Centers for
Disease Control and Prevention (CDC), dan Badan Kesehatan Dunia lainnya
untuk terus memantau keamanan dan efektivitas imunisasi. Hasil dari
penelitian ini secara konsisten menunjukkan bahwa manfaat imunisasi jauh
lebih besar daripada risikonya.
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangat penting. Perilaku seorang
ibu dipengaruhi besar oleh pengetahuan dan sikap ibu tersebut. Sikap ibu yang
tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada adalah disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi dan efek sampingnya
(Ali, 2015). Menurut Feldman (2015) menjelaskan bahwa kepatuhan
mempunyai arti suatu perilaku seseorang untuk mengikuti saran medis
ataupun kesehatan sesuai dengan ketentuan yang diberikan. Pemahaman yang
baik dan mendalam tentang faktor tersebut sangat bermanfaat bagi para orang
tua dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan dalam melakukan
imunisasi dasar sehingga efektifitas terapi dapat terpantau.
Berdasarkan data WHO Tahun 2018 sampai saat ini, angka kematian balita
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih terbilang tinggi.
Terdapat kematian balita sebesar 1.4 juta jiwa per tahun, di Indonesia Insiden
pneumonia balita (18,85%). Hal ini menunjukkan hasil capaian yang jauh di
bawah target, dimana target sejumlah 90%. Angka Kematian Balita (AKABA)
adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang
dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup (WHO, 2018). Padahal,
program imunisasi dasar diberikan secara gratis oleh pemerintah di Rumah
Sakit Bakti Timah Pangkalpinang.
Berdasarkan hasil Studi Pendahuluan yang telah peneliti lakukan pada 10 ibu
di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang. Hasil yang didapatkan sebanyak
6 orang atau 60% keluarga mendukung pemberian imunisasi dasar dengan
tepat waktu pemberian sementara sebanyak 4 orang atau 40% lainnya tidak
mendukung imunisasi dilakukan dengan tepat waktu, hal ini diakibatkan
karena kurangnya tingkat pengetahuan keluarga khususnya ibu terhadap
pemberian imunisasi dasar pada anak. Sementara hasil studi pendahuluan
mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu menunjukkan bahwa terdapat 3 orang atau
30% ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi dasar, sedangkan
sebanyak 7 orang atau 70% sisanya masih memiliki pemahaman yang kurang
baik. Pertanyaan yang digunakan untuk menentukan pengetahuan ibu tentang
imunisasi dasar adalah:- Apa saja jenis-jenis imunisasi dasar yang harus
diberikan kepada bayi?- Berapa usia ideal bayi untuk menerima imunisasi
dasar?- Bagaimana cara menyimpan vaksin imunisasi dasar dengan benar?-
Apa saja manfaat dari pemberian imunisasi dasar pada bayi?- Apakah semua
jenis imunisasi dasar harus diberikan pada waktu yang sama?- Apa dampak
jika bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar?. Sebanyak 4 orang atau 40% ibu
mendapatkan informasi tentang imunisasi dasar dari petugas kesehatan di
rumah sakit atau puskesmas, sedangkan 6 orang atau 60% sisanya mencari
informasi tambahan melalui internet atau keluarga dan teman-teman.
Selain itu, manfaat lain dari imunisasi bagi bayi adalah mencegah penyebaran
penyakit ke orang lain. Sebab, ketika bayi telah diimunisasi, ia akan memiliki
kekebalan tubuh yang cukup untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang
lain. Namun, tidak semua ibu mengerti pentingnya imunisasi pada bayi dan
seringkali mengabaikan hal ini. Oleh karena itu, dukungan keluarga dan
tingkat pengetahuan ibu sangatlah penting dalam meningkatkan kepatuhan
pemberian imunisasi dasar pada bayi. Dukungan keluarga, seperti suami dan
keluarga lainnya, dapat memberikan motivasi dan dukungan moral kepada ibu
untuk memberikan imunisasi pada bayinya.
Sedangkan tingkat pengetahuan ibu yang baik tentang imunisasi akan
membuatnya lebih bersedia untuk memberikan imunisasi pada bayinya secara
rutin dan tepat waktu. Dengan demikian, hubungan yang positif antara
dukungan keluarga dan tingkat pengetahuan ibu dapat sangat membantu dalam
meningkatkan kepatuhan ibu dalam memberikan imunisasi dasar pada bayi.
Hal ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi bayi dan juga
lingkungan sekitarnya.
B. Rumusan masalah
Imunisasi dasar pada bayi sangat penting karena melindungi mereka dari
berbagai macam penyakit yang bisa berakibat fatal. Imunisasi ini membantu
sistem kekebalan tubuh bayi untuk melawan penyakit dan mencegah
penyebarannya kepada orang lain. Selain itu, imunisasi dasar juga dapat
membantu mengurangi angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Jika imunisasi dasar tidak dilakukan, maka bayi
rentan terkena penyakit serius seperti campak, polio, dan difteri. Dampaknya
bisa sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada
organ tubuh atau bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi orangtua
untuk memastikan bahwa bayi mereka mendapatkan imunisasi dasar sesuai
jadwal yang direkomendasikan oleh dokter.
Berdasarkan fenomena dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang
diangkat yaitu, “Apakah terdapat Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat
Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi Di
Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang”.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Pemberian Imunisasi Dengan Kepatuhan Pemberian Imunisasi
Dasar Pada Bayi Di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi gambaran karakteristik responden yang meliputi usia
dan jenis kelamin
b. Mengidentifikasi gambaran dukungan keluarga terhadap kepatuhan
pemberian imunisasi dasar pada bayi di Rumah Sakit Bakti Timah
Pangkalpinang
c. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu terhadap kepatuhan
pemberian imunisasi dasar pada bayi di Rumah Sakit Bakti Timah
Pangkalpinang
d. Mengidentifikasi gambaran kepatuhan imunisasi dasar terhadap
kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Rumah Sakit Bakti
Timah Pangkalpinang
D. Manfaaat penelitian
1. Bagi pelayanan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk
perkembangan ilmu keperawatan. Dengan adanya hasil penelitian ini,
para praktisi keperawatan dapat memahami bahwa dukungan keluarga
dan tingkat pengetahuan ibu sangat penting dalam meningkatkan
kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi. Selain itu, hasil
penelitian ini juga dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut
seputar faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kepatuhan
pemberian imunisasi dasar pada bayi.