PENDAHULUAN
penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut karena sistem imun
tubuh mempunyai sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk ke dalam
tubuh maka akan di bentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan
Imunisasi dibagi menjadi dua jenis yaitu imunisasi wajib dan pilihan.
Imunisasi wajib terdiri dari imunisasi rutin, tambahan dan khusus. Imunisasi
wajib rutin digolongkan menjadi imunisasi rutin dasar pada bayi dan
imunisasi lanjutan pada balita, anak usia Sekolah Dasar (SD) dan Wanita
status imunisasi terutama imunisasi dasar lengkap pada bayi karena imunisasi
merupakan hal yang wajib untuk melindungi bayi dari penyakit yang kerap
SDGs menetapkan target prioritas untuk anak bahwa pada tahun 2030,
mengakhiri kematian bayi baru lahir dan anak di bawah usia 5 tahun akibat
1
angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
bahwa 86% anak di bawah usia 5 tahun secara global telah di imunisasi
dengan 3 dosis Difteri, Tetanus dan Pertusis (DPT3) dan 1 dosis vaksin
campak. Mereka mengatakan bahwa jumlah anak yang lumpuh karena polio
Berdasarkan data yang diperoleh dari The Global Alliance for Vaccines
bahwa setidaknya 80 juta anak usia kurang 1 tahun memiliki resiko untuk
imunisasi rutin di tengah pandemi Covid-19. Terdapat 64% dari 107 negara
menunjukkan cakupan status imunisasi dasar lengkap (IDL) pada anak (usia
Artinya, dari sekitar 6 juta anak berusia 12 sampai 23 bulan hanya sekitar 2,5
juta anak saja yang lengkap imunisasinya. Jumlah anak yang belum
2
dari 32,1 % menjadi 32,9 % pada periode yang sama. Angka imunisasi dasar
bayi di Aceh hanya mencapai 50,9% dari total bayi lahir hidup di provinsi
Cakupan paling rendahnya berada di Papua Barat, yakni hanya 43,4% dari
total bayi lahir hidup yang berjumlah 19,2 ribu jiwa pada 2021. Provinsi
dengan cakupan terendah berikutnya adalah Sumatra Barat, yaitu 61%, dan
UCI di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 sebesar 94,6% (yaitu 3059
desa UCI dari 3265 desa yang ada). Jumlah imunisasi dasar tahun 2018
adalah sebesar 88%, Pada tahun 2019 cakupan imunisasi dasar di Sumatera
3
66,45%. Di tahun 2020 cakupan program imunisasi dasar berkelanjutan di
Sumatera Selatan pada Juni 2020 baru mencapai 35% karena terjadi
Selatan, 2020).
2021 dan 2022 belum mencapai target yang ditetapkan, yakni sebesar 95%.
sebesar 78%, pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 75%, dan pada
Lawai masih dibawah target nasional yakni 95% (Profil Puskesmas Muara
Lawai, 2022).
bayi yaitu faktor pendorong yang mencakup dukungan suami yang mencakup
vaksin polio melalui cara diteteskan secara oral sebanyak 4 kali, yakni saat
penguat (booster) diberikan saat mencapai usia 18 bulan. Bayi baru lahir
4
diberikan OPV, kemudian untuk vaksinasi polio berikutnya dapat diberikan
polio di puskesmas jakabaring tahun 2021” bahwa Untuk hasil uji statistik
Chi-Square pada batas α =0,05 di dapat nilai p value = 0,008< α =0,05 hal ini
OPV dari hasil analisis Chi-Square menunjukkan nilai p-value 0,045 (<0,05),
OPV. Secara biologi menunjukkan nilai OR 4,750 artinya ibu dengan sikap
negatif memiliki peluang untuk memilih imunisasi OPV sebesar 4,750 kali
lebih besar dibandingkan memilih imunisasi IPV dan yang memiliki sikap
positif.
5
lengkap pada bayi “ uji Statistik chi-square, pada tingkat kemaknaan a = 0,05
diperoleh p value = 0,000 yang berarti ada hubungan dukungan suami dengan
dasar masih di bawah target, salah satunya yaitu imunisasi dasar polio,
(Rahmatina, 2021)
pada peneliti, maka peneliti hanya meneliti 3 variabel saja pengetahuan ibu,
6
sikap dan dukungan suami sebagai (variabel independen) dan kepatuhan
2. Apakah ada hubungan antara sikap secara parsial pada kepatuhan ibu
parsial pada kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi polio pada balita
polio pada balita Puskesmas Muara Lawai Kabupaten Lahat tahun 2023
7
1.5.2 Tujuan Khusus
kelengkapan Imunisasi.
8
2. Bagi Peneliti
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terdiri dari imunisasi dasar yang harus diselesaikan sebelum usia satu
(PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya bayi hingga remaja tetapi
10
2.1.2 Tujuan Imunisasi
11
Tabel 2.2 Sasaran Imunisasi Pada anak Balita
12
2. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi
1. Imunisasi Aktif
2. Imunisasi Pasif
13
ditujukan untuk mencegahan atau mengobati infeksi dalam tubuh,
dapat terjadi dari ibu ke bayi melalui kolostrum (ASI), jenis yang
1. Difteri
pernapasan. Gejala-gejala :
a. Radang tenggorokan
c. Demam ringan
14
d. Dalam 2–3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada
2. Pertusis
a. Pilek
b. Matamerah
c. Bersin
d. Demam
(Yuniarto, 2019).
3. Tetanus
a. Gejala awal : kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher,
15
b. Pada bayi terdapat gejala berhenti menetek (sucking) antara 3
Komplikasinya :
2) Pneumonia;
(Yuniarto, 2019).
4. Tuberculosis (TBC)
5. Campak
16
a. Gejala awal : demam, bercak kemerahan, batuk, pilek,
6. Poliomielitis
a. Demam
7. Hepatitis B
secara horizontal :
c. Transfusi darah
17
d. Melalui hubungan seksual
a. Merasa lemah
b. Gangguan perut
pucat.
(Yuniarto, 2019).
18
9. HPV (Human papiloma Virus)
10. Hepatitis A
a. Kelelahan
e. Demam
g. Nyeri otot
19
c. Imunisasi Campak
d. Imunisasi Polio
e. Imunisasi Hepatitis B
a. Imunisasi HIB
b. Imunisasi Pneumokokus
d. Imunisasi Influenza
e. Imunisasi Tipoid
f. Imunisasi Hepatitis A
g. Imunisasi Meningitis
h. Imunisasi Polio
2.2.2 Fungsi
20
1. Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus
susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang
berhubungan, yaitu virus polio tipe 1, 2, atau 3. Struktur virus ini sangat
sederhana, hanya terdiri dari RNA genom dalam sebuah caspid tanpa
pembungkus. Ada 3 macam serotipe pada virus ini, tipe 1 (PV1), tipe 2
dalam sistem aliran darah. Kurang dari 1% virus masuk dalam sistem
21
Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan
dapat menyebabkan gejala yang ringan atau penyakit yang sangat parah.
sampai lima persen penderita polio akan meninggal akibat penyakit ini
2.2.3 Indikasi
Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I, II, III dan IV)
22
diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio IV, kemudian pada saat
sebanyak 2 tetes (0,1 ml) langsung kemulut anak atau dengan atau
dengan menggunakan sendok yang berisi air gula. Setiap membuka vial
dimiringkan ke belakang.
3. Teteskan dengan 2 tetes vaksin dari alat tetes ke dalam lidah. Jangan
tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada
anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang
terjadi
23
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Imunisasi Polio pada
Anak
2.3.1 Pengetahuan
pada suatu bidang tertentu secara baik (Lestari, 2015). Adapun yang
polio.
1. Tahu (know),
2. Memahami (comprehension),
3. Aplikasi (application),
4. Analisis (analysis),
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation).
(Notoadmojo, 2018).
24
Istriyati (2018) mengatakan bahwa pengetahuan dapat dikategorikan
menjadi :
value 0,027.
analisis uji statistic chi-square diperoleh nilai p= 0,001 < 0,05 maka
25
2.3.2 Sikap Ibu
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap terdiri dari 4 tingkatan, yaitu
lepas pekerjaan itu benar atau salah , berarti orang menrima ide
tersebut.
Sikap ibu didapatkan dari hasil jawaban ibu dalam kuesioner yang
ibu memiliki sikap yang baik dari pada sikap yang kurang baik. Sikap
mengimunisasi anaknya.
26
desa sindumartani kabupaten sleman” bahwa hubungan sikap ibu
polio dengan diperoleh nilai p-value = 0.002 (< 0.05). Hal ini
Bahwa hasil uji statistik Chi-Square pada batas α =0,05 di dapat nilai p
value = 0,038< α =0,05 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara
anggotanya.
27
Jenis dukungan sosial dibedakan menjadi empat, yaitu :
Bahwa hasil uji statistik Chi-Square pada batas α =0,05 di dapat nilai p
polio.
28
kata peran tetapi kadan kita sulit mengartikan dan definisi peran
(Notoadmodjo, 2007).
(Sunaryo,2013).
dasar.
29
2. Fasilitas kesehatan tingkat kedua adalah jenis fasillitas pelayanan
spesialistik.
2.3.6 Pekerjaan
dasar baik dari petugas kesehatan maupun berbagai media seperti TV,
radio.
sebagai ibu rumah tangga, karena itu ibu mempunyai banyak waktu 25
bekerja. Ibu yang bekerja sebagai guru atau dosen tetapi digantikan oleh
orangtua untuk mnegimunisasi anaknya, namun tetap saja ada ibu yang
30
2.4 Literatur Jurnal
Penulis / Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Analisis faktor dominan Metode survei
Debi pengetahuan (p value =
yang berhubungan dan analitik
Agustini, 0,008), sikap (p value
mempengaruhi pada dengan
1 Supli = 0,032) ada hubungan
pemberian imunisasi pendekatan
Effendi dengan pemberian
polio di puskesmas Cross
Rahim imunisasi Polio
jakabaring tahun 2021 Sectional
Ada hubungan
Faktor yang
pengetahuan dengan
berhubungan dengan
Survei nilai p= 0,000 < 0,05,
cakupan pemberian
analitik ada hubungan sikap
imunisasi inaktif vaksin
Dian dengan dengan nilai p= 0,001
2 polio pada bayi umur 11-
Zuiatna pendekatan < 0,05, tidak ada
12 bulan di wilayah
cross hubungan antara
kerja puskesmas sei
sectional dukungan keluarga
kepayang barat
dengan nilai p= 0,362
kabupaten asahan
> 0,05
Survey
Ada hubungan antara
analitik
Hubungan antara pengetahuan dengan
dengan
pengetahuan dan sikap Sudarto imunisasi OPV
rancangan
3 ibu terhadap imunisasi Edi (p=0,024) dan ada
penelitian
opv di desa sindumartani Hartono hubungan antara sikap
case control
kabupaten sleman dengan imunisasi OPV
(retrospective
(p=0,045)
)
Hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang Penelitian
imunisasi polio dengan survey Adanya hubungan
waktu pemberian analitik antara tingkat
4 imunisasi polio di Sofiyati dengan pengetahuan Ibu yang
wilayah kerja puskesmas pendekatan memiliki anak balita
kedawung kecamatan waktu cross tentang imunisasi polio
kedawung kabupaten sectional
cirebon
Devi Ayu
Ada hubungan dengan
Faktor predisposisi yang Wulandari
kelengkapan imunisasi
mempengaruhi , Astri
dasar Polio di
kelengkapan imunisasi Pinilih , Metode
Puskesmas Susunan
5 dasar polio selama masa Tusy deskriptif
Baru yaitu
pandemi covid-19 di Triwahyun analitik
pengetahuan ibu (p
wilayah kerja puskesmas i, Devita
value = 0,000), sikap
susunan baru Febriani
ibu (p value =0.002
Putri
31
Hubungan pengetahuan
Adanya hubungan
ibu dan peran petugas Penelitian
signifikan antara
kesehatan terhadap analitik
pengetahuan ibu dan
rendahnya cakupan dengan
Eprina peran petugas
6 imunisasi ipv menggunakan
Intami kesehatan dengan
(incativated polio pendekatan
pemberian imunisasi
vaccine) di puskesmas cross
IPV (Incativated Polio
paal merah ii kota jambi sectional
Vaccine)
tahun 2021
Hasil uji rank
Nisrina spearman diketahui
Determinan pemanfaatan Aliftya, terdapat hubungan
Kuantitatif
pelayanan imunisasi Septo antara tenaga
dengan desain
polio dalam masa Pawelas kesehatan dan
7 penelitian
pandemi covid-19 di Arso, pemanfaatan pelayanan
cross
puskesmas srondol kota Wulan imunisasi polio dalam
sectional.
semarang Kusumast masa pandemi Covid-
uti 19 di Puskesmas
Srondol (p=0,000)
32
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
hubungan atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel- variabel yang akan
2018)
imunisasi maka mereka akan memberikan imunisasi dengan baik dan tepat.
Begitu juga sebaliknya jika ibu memiliki pengetahuan rendah, maka mereka
ibu memiliki sikap yang baik. sikap baik ibu dalam memberikan imunisasi
polio ditunjukkan dengan bahwa ibu setuju bahwa anaknya harus diberikan
dasar lengkap pada bayinya. Peran suami dalam program imunisasi adalah 38
33
kekebalan tubuh untuk bayi yaitu dengan imunisasi. Kerangak konsep dapat
Bagan 2
Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan Ibu
Pemberian
Sikap Ibu
Imunisasi Polio
Dukungan Suami
3.2 Hipotesis
2. Ada hubungan sikap secara parsial dengan kepatuhan ibu dalam pemberian
tahun 2023
34
3. Ada hubungan dukungan suami secara parsial dengan kepatuhan ibu dalam
35
BAB IV
METODE PENELITIAN
2018)
Kabupaten Lahat
36
4.3.2 Sampel Penelitian
yaitu sebagian ibu yang mempunyai balita yang berada di wilayah kerja
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Tingkat Kesalaham dalam Penelitian (0,05)
110
n=
1 + 110 (0,05)2
110
= 1 + 0,275
Kriteria eksklusi:
37
4.4 Pengumpulan Data
1. Editing (pengeditan)
Meneliti kembali apakah jawaban pada lembar Check List sudah cukup
2. Coding (pengkodean)
3. Entry (pemasukan)
kemungkinan kesalahan.
38
4.6 Analisis Data
Keputusannya :
2. Bila p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan antara variabel
39
penyakit polio list atkan
imunisa
si polio
2=TidakLe
ngkap,ji
ka
Belum
mendap
atkan
imunisa
si polio
Variabel Independen
40
skor
<mean
41
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU
DALAM PEMBERIAN IMUNISASI POLIO PADA BALITA DI
PUSKESMAS MUARA LAWAI KABUPATEN LAHAT
TAHUN 2023
orang lain. Informasi yang diberikan ibu hanya akan digunakan untuk
lain. Partisipasi dari saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, saudara bebas
menjawab semua pernyataan tanpa sanksi apapun. Jika saudara bersedia menjadi
peserta penelitian ini silahkan saudara menandatangani surat persetujuan ini pada
tempat yang telah disediakan di bawah ini sebagai bukti sukarela saudara.
Palembang, 2023
Responden Peneliti
PERTANYAAN KUESIONER
42
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU
DALAM PEMBERIAN IMUNISASI POLIO PADA BALITA DI
PUSKESMAS MUARA LAWAI KABUPATEN LAHAT
TAHUN 2023
Identitas responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Pendidikanterakhir :
5. Pekerjaan :
6. Penghasilanperbulan :
7. Pekerjaansuami :
8. Jumlah anak dalam keluarga:
PERTANYAAN
1. Apa pengertian imunisasi Polio?
a. Imunisasi untuk mempertahankan tingkat kekebalan anak terhadap
penyakit polio
b. Imunisasi yang diberikan saat anak masih bayi
c. Imunisasi yang membahayakan dan tidak perlu diberikan
2. Imunisasi polio adalah imunisasi yang sifatnya ?
a. Dihindari
b. Diwajibkan
c. Dianjurkan
3. Imunisasi polio termasuk imunisasi rutin, yang dimaksud imunisasi rutin
adalah ?
a. Dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal
b. Dilaksanakan ketika ada wabah penyakit saja
c. Dilaksanakan sewaktu-waktu
43
a. Untuk menghindarkan anak agar tidak mudah terkena penyakit
menular
b. Untuk menghindarkan anak agar tidak cengeng
c. Untuk menambah nafsu makan anak
5. Apa manfaat imunisasi polio untuk anak ?
a. Untuk menurunkan kesehatan anak
b. Untuk mempercepat pertumbuhan anak
c. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak
6. Penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan imunisasi polio?
a. Polio
b. Radang otak dan campak
c. Batuk dan cacingan
7. Imunisasi polio yang diberikan pada balita untuk mencegah penyakit apa ?
a. Tetanus
b. Polio
c. Campak
8. Sebelum di imunisasi ibu harus memastikan anak dalam kondisi ?
a. Kenyang
b. Sehat
c. Sakit
9. Yang selama ini ibu ketahui dalam memberikan imunisasi, tenaga
kesehatan memberikannya dengan cara apa ?
a. Disuntikkan
b. Dikompreskan
c. Ditetes
10. Bagaimana kondisi wajar yang biasanya anak rasakan sehari setelah di
imunisasi ?
a. Gatal-gatal alergi
b. Tidak ada keluhan
c. Kemerahan, bengkak pada lokasi suntikan atau demam
B. Sikap Responden
44
a. Takut
b. Tidaktakut
Bila ‘takut’ mengapa?
a. Takut anaknya menjadidemam
b. Takut anaknya menjadikejang
c. Takut anaknya menjadilumpuh
4. Menurut ibu perlukah imunisasi Polio Idiberikan?
a. Perlu
b. Tidakperlu
5. Menurut ibu perlukah imunisasi Polio IIdiberikan?
a. Perlu
b. Tidakperlu
6. Menurut ibu perlukah imunisasi Polio IIIdiberikan?
a. Perlu
b. Tidakperlu
7. Menurut ibu perlukah imunisasi Polio IVdiberikan?
a. Perlu
b. Tidakperlu
8. Apakah ibu bersedia membantu petugas kesehatan
untukmemberi informasi mengenai program imunisasi
dasarlengkap?
a. Ya
b. Tidak
Bila ‘ya’ bagaimana caranya?
a. Memberitahu tetangga tentang pentingnyaimunisasi
b. Mengajak tetangga untuk mengikuti jadwalimunisasi
c. Memberitahu petugas kesehatan tentang keluarga yangbelum
mengikutiimunisasi
9. Apakah ibu akan tetap turut serta mengikuti program
imunisasidasar lengkap walaupun jarak ke
Puskesmas/Posyandujauh?
a. Ya
b. Tidak
45
C. Kuesioner Dukungan Suami
NO. PERTANYAAN DUKUNGAN SUAMI YA TIDAK
Dukungan Informasi
1. Apakah suami selalu mengingatkan ibu ketika jadwal
imunisasi
2. Apakah suami selalu mendampingi ibu ketika jadwal
imunisasi
3. Apakah suami selalu mengajak ibu keposyandu untuk
mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan
4. Apakah suami ibu memperhatikan keadaan anak saat
anak demam setelah imunisasi
Dukungan Penilaian
5. suami selalu menyediakan obat penurun demam
apabila bayi mengalami demam setelah imunisasi
6. Apakah suami ibu pernah memeriksa buku KMS/KIA
setelah anak melaksanakan Imunisasi
Dukungan Instrumental
7. Apakah suami memperhatikan kelengkapan imunisasi
dasar pada bayi sebelum berusia 1 tahun
8. Apakah suami menyediakan alat transportasi kepada ibu
agar ibu dapat pergi ketempat pelayan imunisasi
Dukungan Emosional
9.. Apakah suami tidak pernah mengajak ibu ke
posyandu untuk mendapatkan imunisasi agar anaknya
tidak mudah terkena penyakit menular.
10. Apakah suami selalu memberikan perhatian kepada
ibu ketika anaknya sakit setlah menapatkan imunisasi.
11. Apakah suami selalu mengingatkan ibu tentang
dampak atau akibat jika bayi tidak di imunisasi
12. suami menganjurkan ibu agar tetap melakukan
imunisasi lanjutan meskipun pada imunisasi sebelumnya
anak demam saat melakukan imunisasi.
Jumlah Skor
46