Anda di halaman 1dari 11

The Indonesian Journal of Health Science

Volume 14, No.1, Juni 2022

Hubungan Persepsi Ibu Dengan Status Kelengkapan Imunisasi


Dasar Balita Usia 9 – 24 Bulan Di Posyandu Balita Kelurahan
Ketawanggede Kota Malang
Silvia Widyatanti1*, Sih Ageng Lumadi1, Risna Yekti Mumpuni 1
1,
Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Maharani Malang
*Penulis Korespondensi: Silvia Widyatanti, Email: silviawdyt@gmail.com

Diterima: 19 April 2022| Disetujui: 16 Juni 2022| Dipublikasikan: 30 Juni 2022

Abstrak

Latar Belakang dan Tujuan: Kelengkapan imunisasi merupakan target dalam


pembangunan kesehatan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan, dimana
ditandai dengan seseorang yang telah mendapatkan imunisasi dan vaksin yang
dibuktikan dengan catatan imunisasi pada buku KIA. Salah satu faktor yang dapat
berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi yaitu persepsi ibu. Tujuan dari
penelitian ini yakni menganalisis hubungan persepsi ibu dengan status
kelengkapan imunisasi dasar balita usia 9-24 bulan di Posyandu Balita Kelurahan
Ketawanggede Kota Malang. Metode: Memakai cross sectional dengan besar
populasi 71 ibu dan besar sampel 42 responden dimana pengambilannya
menggunakan cara teknik simple random sampling. Data dan informasi yang
diambil menggunakan kuesioner dan data imunisasi pada buku KIA. Hasil:
Berdasarkan uji koefisien kontingensi menunjukkan ( ρ = 0.000 ; α = 0,05 ; r =
0,580 ), maka dapat diartikan ada hubungan yang sedang antara persepsi ibu
dengan status kelengkapan imunisasi dasar balita usia 9-24 bulan. Ibu dengan
persepsi yang positif cenderung melengkapi imunisasi dengan lengkap kepada
balitanya daripada ibu yang mempunyai persepsi negatif. Simpulan dan
Implikasi: Persepsi ibu akan mempengaruhi perilaku memberikan imunisasi
sesuai jadwal yang telah ditentukan dan kelengkapan imunisasi dasar kepada
anaknya. Diharapkan kepada ibu untuk mencari informasi terkait pentingnya
pemberian imunisasi agar dapat melengkapi status imunisasi dasar kepada
anaknya sesuai dengan jadwal imunisasi pada buku KIA

Kata Kunci: Imunisasi; Kelengkapan Imunisasi Dasar; Persepsi Ibu;.

Sitasi: Widyatanti. S, Lumadi, S.A & Mumpuni, R.Y. (2022). Hubungan Persepsi Ibu Dengan Status
Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Usia 9 – 24 Bulan Di Posyandu Balita Kelurahan Ketawanggede
Kota Malang. The Indonesian Journal of Health Science. 14(1), 64-74. DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526

Copyright: ©2022 Widyatanti, et.al. This is an open-access article distributed under the terms of the
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License, which permits unrestricted
use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original author and source are credited.

Diterbitkan Oleh: Universitas Muhammadiyah Jember


ISSN (Print): 2087-5053
ISSN (Online): 2476-9614

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 64
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

Abstract

Background and Aim: Completeness the immunization be a target in health


development which aims to increase the degree of health, which is marked by
someone who has received immunizations and vaccines as evidenced by
immunization records in the MCH book. One of the factors that can affect the
perfection of work is the mother's perception. This research aims to analyze of
relationship between mother's perception and completeness status of the basic
immunization for toddlers aged 9-24 months at the Integrated Health Post
Ketawanggede, Malang City. Method: Applied is cross sectional with a
population of 71 mothers and a large of the sample is 42 respondents where the
sampling method is simple random sampling technique. Data and information
taken using questionnaires and immunization data in the MCH handbook.
Results: Based on the contingency coefficient test ( = 0.000; = 0.05; r = 0.580), it
can be interpreted that there is a moderate relationship between mother's
perception and completeness status frrom basic immunization for toddlers aged 9-
24 months. Mothers with positive perceptions tend to complete complete
immunizations for their toddlers than mothers with negative perceptions.
Conclusion: Mother's perception will affect the behavior of giving immunizations
according to a predetermined schedule and the completeness of basic
immunizations for their children. It is hoped that mothers will search an
information related to the importance of immunization so that they can complete
the basic immunization status for their children according to the immunization
schedule in the MCH handbook

Keywords: Completeness of Basic Immunizations; Immunizations; Mother's


Perception;

PENDAHULUAN bahwa sebanyak kurang lebih 12%


Kelengkapan imunisasi merupakan balita usia kurang dari 11 bulan masih
target dalam pembangunan kesehatan belum lengkap dalam pemberian
yang bertujuan meningkatkan derajat imunisasi, sedangkan di Indonesia
kesehatan, dimana ditandai dengan target cakupan imunisasi dasar lengkap
seseorang yang telah mendapatkan sebesar 95%. Maka hal ini merupakan
imunisasi dan vaksin HB 0 saat lahir tantangan bagi tenaga kesehatan atau
1x, BCG 1x, Pentavalent (DPT-HB- sistem pelayanan kesehatan lainnya.
HiB) 4x, OPV 5x, MR (Campak) 2x, WHO menyebutkan dalam
dan IPV 1x yang dibuktikan dengan setahun lebih dari 1 juta balita
catatan imunisasi pada buku KIA kehilangan nyawa akibat menderita
(IDAI, 2020). Pemberian imunisasi penyakit yang bisa dihindari dengan
yang lengkap penting untuk pemberian vaksin atau imunisasi
menunjang pertumbuhan serta (Kemenkes, 2019). Pada tahun 2018
perkembangan bayi maupun balita, kurang lebih dua puluh juta balita di
oleh karena itu imunisasi merupakan dunia kurang dalam pemberian
kebutuhan dasar yang harus terpenuhi imunisasi khususnya vaksin untuk
(Sulistyoningrum, 2017). Menurut penyakit difteri dan tetanus bahkan ada
(Kemenkes RI, 2019) menyebutkan juga yang mulai usia 0 bulan tidak

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 65
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

diimunisasi (WHO, 2018). Menurut penyakit, persepsi ibu sangat


data dari P2P RI, sejak tahun 2014 dibutuhkan dalam hal ini jika persepsi
sampai 2016 ada lebih dari 1 juta balita ibu positif terhadap imunisasi maka
yang tidak diimunisasi maupun kurang anaknya berpeluang mendapatkan
dalam pemberian imunisasi (Kemenkes imunisasi secara lengkap dan begitu
RI, 2018). Menurut hasil Riskesdas pula sebaliknya (Indriyani & Asih,
tahun 2018 presentasi IDL (Imunisasi 2019)
Dasar Lengkap) di Indonesia yakni UU Kesehatan No. 36 Tahun
57,8% lengkap, 32,9% tidak lengkap, 2009 berisi tentang bayi dan balita
dan 9,3% tidak imunisasi (Kemenkes, wajib diberikan imunisasi dasar secara
2018). Di daerah Jawa Timur cakupan lengkap (IDL) (Tri Anisca, 2019).
imunisasi dasar lengkap menurut hasil Menurut Permenkes RI No. 42 tahun
Riskesdas Jawa Timur yakni 69,16% 2013, pemberian IDL merupakan
lengkap, 26,27% tidak lengkap, 4,57% tindakan preventif untuk meningkatkan
tidak imunisasi (Dinkes, 2018). serta mempertahankan status kesehatan
Menurut Profil Kesehatan Kota seluruh masyarakat di Indonesia
Malang tahun 2018 cakupan IDL (Simanjuntak & Nurnisa, 2019).
tertinggi ada di wilayah kerja Dalam Permenkes RI No. 12 tahun
Puskesmas Gribig (108,11%) dan 2017, kegiatan imunisasi dapat
cakupan IDL terendah ada di wilayah dilaksanakan secara individu maupun
kerja Puskesmas Dinoyo (Dinkes, kelompok di rumah sakit, puskesmas,
2018). Menurut Dinkes Kota Malang, klinik, serta pelayanan kesehatan dan
di tahun 2020 cakupan imunisasi bisa juga di pos pelayanan imunisasi
terendah berada di kelurahan Dinoyo lainnya (Kemenkes RI, 2017).
66,4%, di kelurahan Ketawanggede Setelah dilakukan studi
47,9% dan di kelurahan Sumbersari pendahuluan di Posyandu Balita
63,2%. Kelurahan Ketawanggede pada 12
Pengetahuan orang tua, sikap, Februari 2020 di dapatkan 5 balita
kurangnya motivasi dan informasi diimunisasi secara lengkap, 3 balita
terkait imunisasi adalah beberapa diimunisasi lengkap namun jadwal
faktor yang berpengaruh terhadap mundur dikarenakan orang tua bekerja
imunisasi yang tidak lengkap (Triana, mulai pagi, dan 2 balita tidak
2017). Persepsi tentang imunisasi juga diimunisasi karena ibu tidak mau
berpengaruh terhadap kelengkapan anaknya demam. Dari data diatas
pemberian imunisasi, 75% ibu setuju terdapat 8 ibu memiliki persepsi positif
dengan pemberian imunisasi karena dan 2 ibu memiliki persepsi negatif
tidak mau melanggar norma dan aturan tentang imunisasi dasar. Menurut latar
yang ada sedangkan sisanya masih belakang yang tertera, peneliti ingin
menunda atau menolak pemberian meneliti tentang hubungan persepsi ibu
imunisasi karena mempunyai persepsi dengan status kelengkapan imunisasi
yaitu pemberian imunisasi dapat dasar balita usia 9-24 bulan di
menyebabkan timbulnya penyakit pada posyandu balita Kelurahan
bayi sehingga bayi menjadi demam Ketawanggede Kota Malang.
dan rewel (Daman & Hargono, 2018).
Menjadi seorang ibu memiliki METODE PENELITIAN
tanggung jawab mengasuh bayi atau Penelitian ini merupakan
anaknya agar bayi atau anaknya tetap penelitian korelasi analitik
dalam kondisi sehat dan terhindar dari menggunakan metode pendekatan

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 66
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

cross sectional, yang mana peneliti tahun atau usia remaja akhir maupun
menganalisis hubungan persepsi ibu dewasa awal, hampir separuh 20
dengan status kelengkapan imunisasi (47,6%) responden berpendidikan
dasar balita usia 9-24 bulan. SMA, hampir seluruhnya 32 (76,2%)
Populasi yang dapat diambil responden berkerja sebagai Ibu Rumah
yakni semua ibu yang memiliki balita Tangga (IRT), dan hampir separuh 15
dengan usia 9 sampai 24 bulan di (35,7%) anak responden berumur 9 –
Kelurahan Ketawanggede Tahun 2020 13 bulan
yakni sejumlah 71 ibu. Jumlah sampel Persepsi ibu merupakan
yang diambil yakni 42 responden yang pendapat, penilaian, atau pandangan
memiliki balita berusia 9 sampai 24 ibu terkait imunisasi dasar yang
bulan. Untuk sampel yang diambil diberikan pada balitanya. Berdasarkan
adalah jenis probability sampling dan Tabel 2 diketahui sebagian besar 25
teknik simple random sampling. Cara (59,5%) responden memiliki persepsi
pengambilannya yakni, peneliti negatif tentang imunisasi dasar di
memilih 42 sampel secara acak dari 71 Posyandu Balita Kelurahan
populasi yang mempunyai kesempatan Ketawanggede Kota Malang dan
sama besar dalam menjadi sampel hampir separuh 17 (40,5%) responden
penelitian. mempunyai persepsi positif terkait
Instrumen atau alat imunisasi dasar.
pengambilan data yang digunakan
yakni lembar kuesioner dan data Status kelengkapan imunisasi
imunisasi pada buku KIA. dasar adalah tindakan pemberian
Pengambilan data sudah imunisasi dasar pada balita meliputi
disetujui oleh Dinas Kesehatan Kota HB 0 saat lahir 1x, BCG 1x,
Malang dan Puskesmas Dinoyo dengan Pentavalent (DPT-HB-HiB) 4x, OPV
adanya surat izin penelitian serta surat 5x, MR (Campak) 2x, dan IPV 1x yang
kelayakan etik dari Komisi Etik dibuktikan dengan catatan imunisasi
Penelitian Kesehatan STIKes Maharani pada buku KIA. Berdasarkan Tabel 3
No.023/KEPK.SM-EC/IX/2020 diketahui sebagian besar 23 (54,8%)
anak responden mempunyai status
HASIL kelengkapan imunisasi dasar yang
Jumlah sampel 42 responden tidak lengkap dan hampir separuh 19
yang didapat berdasarkan kriteria (45,2%) anak responden mempunyai
inklusi yaitu ibu yang bersedia menjadi status kelengkapan imunisasi dasar
responden, ibu yang mempunyai balita lengkap.
berusia 9-24 bulan, dan ibu yang Menurut Tabel 4 hasil tabulasi
mengimunisasikan anaknya baik di silang didapatkan dari 25 (59,5%)
Posyandu Balita Kelurahan responden yang memiliki persepsi
Ketawanggede maupun di pelayanan negatif menyebabkan sebanyak 21
kesehatan lainnya. Adapun kriteria (50,0%) anaknya yang berusia 9-24
eksklusi yaitu ibu yang menolak bulan memiliki status imunisasi dasar
menjadi responden. Pada gambaran tidak lengkap.
umum responden yakni pada Tabel 1 Penelitian ini mengunakan uji
diketahui bahwa di Posyandu Balita Koefisien Kontingensi untuk
Kelurahan Ketawanggede Kota menentukan hubungan persepsi ibu
Malang hampir separuh 20 (47,6%) dengan status kelengkapan imunisasi
responden berumur antara 16 – 25 dasar balita usia 9-24 bulan di

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 67
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

Posyandu Balita Kelurahan Posyandu Balita Kelurahan


Ketawanggede Kota Malang, tingkat Ketawanggede Kota Malang,
signifikasi (α) yang kurang dari 0,05 sedangkan nilai r = 0,580
dapat dijadikan sebagai pengambilan membuktikan ada hubungan yang
keputusan data. Menurut Tabel 5 hasil sedang antara persepsi ibu dengan
yang didapat dari analisis uji Koefisien status kelengkapan imunisasi dasar
Kontingensi yakni nilai p = (0,000) < balita usia 9-24 bulan, dimana persepsi
(0,050) jadi H1 diterima, dengan artian ibu negatif menyebabkan balita usia 9-
ada hubungan antara persepsi ibu 24 bulan tidak mendapatkan imunisasi
dengan status kelengkapan imunisasi dasar secara lengkap.
dasar balita usia 9-24 bulan di

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Umum

Karakteristik Frekuensi Presentase (%)


Usia Ibu
16–25 tahun 20 47,6
26–35 tahun 17 40,5
> 36 tahun 5 11,9
Pendidikan Ibu
SD 3 7,1
SMP 14 33,3
SMA 20 47,6
Perguruan Tinggi (S1) 5 11,9
Pekerjaan Ibu
Ibu Rumah Tangga (IRT) 32 76,2
Wiraswasta 6 14,3
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1 2,4
Pegawai Swasta 3 7,1
Usia Balita
9–13 bulan 15 35,7
14–18 bulan 7 16,7
19–23 bulan 11 26,2
24 bulan 9 21,4
Total 42 100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Persepsi Ibu Tentang Imunisasi Dasar

Persepsi Ibu Frekuensi Persentase (%)


Negatif 25 59,5
Positif 17 40,5
Total 42 100

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Status Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Usia 9-24 Bulan

Status Kelengkapan Imunisasi


Frekuensi Persentase (%)
Dasar
Lengkap 19 45,2
Tidak lengkap 23 54,8
Total 42 100

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 68
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

Tabel 4. Tabulasi Silang Hubungan Persepsi Ibu Dengan Status Kelengkapan


Imunisasi Dasar Balita Usia 9-24 Bulan

Status kelengkapan imunisasi dasar (Y)


Total
Lengkap Tidak lengkap
F % F % F %
Persepsi Negatif 4 9,5 21 50,0 25 59,5
ibu (X) Positif 15 35,7 2 4,8 17 40,5
Total 19 45,2 23 54,8 42 100

Tabel 5. Hubungan Antar Variabel Persepsi Ibu Dengan Status Kelengkapan Imunisasi
Dasar Balita Usia 9-24 Bulan

Hubungan antar variabel p R


Persepsi ibu (X) dengan status kelengkapan
0,000 0,580
imunisasi dasar bayi usia 9-24 bulan (Y)

PEMBAHASAN Faktor yang mempengaruhi


Persepsi Ibu Tentang Imunisasi persepsi negatif tentang imunisasi
Dasar dasar yaitu usia ibu dan pendidikan.
Hasil dari penelitian Faktor usia didapatkan sebagian besar
menjelaskan bahwa sebagian besar 25 responden berusia remaja akhir atau
(59,5%) responden mempunyai dewasa awal sehingga belum memiliki
persepsi yang negatif terkait imunisasi pengetahuan yang cukup tentang
dasar di Posyandu Balita Kelurahan imunisasi karena tidak ada pengalaman
Ketawanggede Kota Malang dan sebelumnya tentang pemberian
hampir separuh 17 (40,5%) responden imunisasi, semakin usianya bertambah
mempunyai persepsi yang positif maka semakin berkembang
mengenai imunisasi dasar. Persepsi kemampuan dalam memahami maupun
negatif pada imunisasi dasar seperti cara berfikirnya, serta wawasan yang
vaksin yang disuntikkan dirasa dapat didapatnya juga semakin luas. Faktor
mengakibatkan penyakit lainnya, ada pendidikan yang didapat hampir
vaksin yang tidak halal dan sesudah separuh responden berpendidikan
imunisasi bisa menyebabkan anak SMA sehingga tidak sepenuhnya
demam atau sakit sehingga tidak mau mengetahui manfaat, jenis, jadwal dan
melanjutkan imunisasi selanjutnya. dampak imunisasi. Tingkat pendidikan
Persepsi ibu tentang imunisasi bisa menentukan wawasan dan
dasar merupakan pendapat, penilaian, pengetahuan tentang imunisasi dasar,
atau pandangan ibu tentang pemberian jika tingkat pendidikan seseorang
imunisasi dasar pada anaknya (Kulsum makin tinggi maka tingkat
& Jauhar, 2014). Penelitian Ranuh pengetahuan serta informasi yang
(2014) menjelaskan bahwa persepsi didapat juga semakin luas.
negatif tentang imunisasi dasar Hasil penelitian didapatkan
memberikan keraguan pada ibu agar hampir separuh 17 (40,5%) responden
patuh dalam pemberian IDL pada memiliki persepsi baik tentang
balitanya imunisasi dasar seperti mengetahui
jadwal jadwal, jenis, dan dampak dari

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 69
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

imunisasi yang diberikan pada anaknya dasar yaitu merangsang sistem


sehingga mendukung kelengkapan kekebalan didalam tubuh yang belum
pemberian imunisasi. Ibu yang optimal pada balita sehingga bisa
memiliki persepsi positif terkait membentuk kekebalan tubuh yang
imunisasi juga bisa mempengaruhi optimal sehingga kelak akan
motivasi dengan memberikan melindungi tubuh dari suatu penyakit
imunisasi sesuai jadwal yang telah tertentu, serta sebagai usaha
ditentukan untuk meningkatkan pencegahan untuk mengurangi
kekebalan tubuh dari berbagai penyakit berbahaya (Ranuh, 2014).
penyakit. Masalah yang paling sering
Menurut opini peneliti persepsi timbul di masyarakat antara lain jadwal
ibu terkait imunisasi dasar itu penting, imunisasi yang terlambat, tidak
terutama ibu yang baru memiliki atau lengkap atau belum imunisasi. Dampak
melahirkan anak pertama. Responden dari imunisasi yang diberikan secara
yang mempunyai persepsi negatif tidak lengkap yakni respon imun yang
terhadap imunisasi dasar karena tidak telah terbentuk masih belum optimal
mengetahui sepenuhnya jenis-jenis untuk perlindungan dalam waktu yang
imunisasi, dampak imunisasi, dan panjang, akibatnya balita masih kurang
jadwal imunisasi. Persepsi negatif mendapatkan kekebalan tubuh yang
menyebabkan ibu masih ragu-ragu optimal (IDAI, 2015).
untuk memberikan IDL pada anaknya. Faktor yang mempengaruhi
balita usia 9-24 bulan memiliki status
Status Kelengkapan Imunisasi Dasar kelengkapan imunisasi dasar tidak
Balita Usia 9 - 24 Bulan lengkap yaitu umur ibu, pendidikan ibu
Hasil penelitian menunjukkan dan umur balita. Faktor umur ibu
bahwa sebagian besar 23 (54,8%) didapatkan hampir separuh 20 (47,6%)
responden memiliki status kelengkapan responden berumur antara 16 – 25
imunisasi dasar tidak lengkap pada tahun, sehingga belum berpengalaman
balita usia 9 - 24 bulan di Posyandu dalam mengurusi anak terutama
Balita Kelurahan Ketawanggede Kota mengikuti kegiatan posyandu. Faktor
Malang dan hampir separuh 19 pendidikan ibu didapatkan hampir
(45,2%) responden memiliki status separuh 20 (47,6%) responden
kelengkapan imunisasi dasar lengkap. berpendidikan SMA, sehingga belum
Balita usia 9-24 bulan yang memiliki memiliki pengetahuan yang luas
status kelengkapan imunisasi dasar tentang informasi dan manfaat
tidak lengkap seperti tidak mengikuti imunisasi dasar yang perlu diberikan
imunisasi dasar balita telah kepada anaknya. Hal ini sesuai
dijadwalkan seperti HB 0 saat lahir 1x, pendapat Harmasdiyani (2015)
BCG 1x, Pentavalent (DPT-HB-HiB) menjelaskan jika pendidikan seseorang
4x, OPV 5x, MR (Campak) 2x, dan semakin tinggi maka informasi akan
IPV 1x. mudah diterima maupun diterapkan
Imunisasi dasar merupakan dalam kehidupannya. Faktor umur
suatu tindakan pemberian produksi zat anak didapatkan hampir separuh 15
kedalam tubuh bayi atau balita dengan (35,7%) anak responden berumur 9 –
cara menyuntikkan vaksin yang 13 bulan, sehingga masih ada
tujuannya yakni mengindari penyakit kesempatan untuk ibu dalam
tertentu di masa mendatang (Yuni & pemberian IDL kepada balitanya.
Oktami, 2014). Manfaat imunisasi Faktor lain penyebab balita usia 9-24

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 70
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

bulan memiliki status kelengkapan Persepsi ibu negatif bisa


imunisasi dasar tidak lengkap karena menyebabkan status kelengkapan
adanya pendemi Covid 19 sehingga imunisasi dasar tidak lengkap pada
pelayanan posyandu tidak beroperasi balita usia 9 - 24 bulan seperti
yang menyebabkan ibu tidak memiliki beranggapan imunisasi tidak wajib
usaha untuk memberi imunisasi kepada diberikan kepada anaknya sehingga
anaknya ke layanan kesehatan terdekat tidak mengetahui jadwal imunisasi dan
seperti rumah sakit dan puskesmas. kecemasan terkait efek samping yang
Menurut opini peneliti status ditimbulkan seperti menyebabkan anak
kelengkapan imunisasi dasar lengkap sakit, oleh karena itu ibu tidak mau
sangat penting didapatkan oleh anak memberikan imunisasi secara lengkap
khususnya bayi dan balita, sehingga pada balitanya. Menurut Makamban &
kesehatan anak dimasa mendatang agar Salmah (2014) menjelaskan bahwa
kebal dari penyakit yang berbahaya. tindakan pemberian kelengkapan
Pentingnya imunisasi dasar lengkap imunisasi pada balita didasari oleh
didasarkan oleh presepsi positif dan persepsi dimana persepsi yang tinggi
pemikiran ibu yang cukup tentang akan mendukung sikap, dan perilaku
pencegahan penyakit dan upaya dalam seseorang untuk bertindak positif.
memelihara kesehatan balitanya serta Penelitian menjelaskan bahwa persepsi
pencegahan penyakit ibu dimulai dari pengetahuan,
pemahaman, sikap dan perilaku.
Hubungan Persepsi Ibu Dengan Persepsi yang positif mampu
Status Kelengkapan Imunisasi Dasar meningkatkan perilaku ibu dalam
Balita Usia 9-24 Bulan pemberian IDL pada balitanya.
Hasil analisa data Menurut opini peneliti persepsi
menggunakan uji Koefisien positif berdampak terhadap tingginya
Kontingensi dengan nilai p = (0,000) < motivasi ibu dalam memberikan
(0,050) jadi H1 diterima, dengan artian imunisasi secara lengkap kepada
ada hubungan antara persepsi ibu balitanya. Persepsi berperan penting
dengan status kelengkapan imunisasi dalam meningkatkan kemampuan
dasar balita usia 9-24 bulan di berfikir yang rasional menyangkut
Posyandu Balita Kelurahan keilmuan, sehingga bisa
Ketawanggede Kota Malang, menerapkannya dalam kehidupan
sedangkan nilai r = 0,580 terutama dalam memberikan
membuktikan ada hubungan yang kelengkapan imunisasi lengkap kepada
sedang antara persepsi ibu dengan balita. Ibu yang mempunyai persepsi
status kelengkapan imunisasi dasar positif terkait imunisasi dasar dapat
balita usia 9-24 bulan, dimana persepsi berpengaruh dalam memberikan
ibu yang negatif menyebabkan balita imunisasi sesuai jadwal yang telah
usia 9-24 bulan tidak memiliki ditentukan dan lengkap kepada
imunisasi dasar secara lengkap. Sesuai anaknya.
dengan hasil tabulasi silang didapatkan
dari 25 (59,5%) responden yang SIMPULAN
memiliki persepsi negatif Penelitian tentang hubungan
menyebabkan sebanyak 21 (50,0%) persepsi ibu dengan status kelengkapan
anaknya yang berusia 9 - 24 bulan imunisasi dasar balita usia 9-24 bulan
memiliki status imunisasi dasar yang di Posyandu Balita Kelurahan
tidak lengkap. Ketawanggede Kota Malang,

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 71
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

didapatkan kesimpulan yakni sebagian ksdmk/wpcontent/uploads/2017/1


besar 25 (59,5%) responden 0/03Buku-Ajar-Imunisasi-06-10-
mempunyai persepsi negatif tentang 2015-small.pdf (diunduh pada
imunisasi dasar, sebagian besar 23 tanggal 2 Februari 2020, jam
(54,8%) balita usia 9-24 bulan 09.00 WIB)
mempunyai status kelengkapan Dinkes. (2018). Hasil Utama Riset
imunisasi dasar yang tidak lengkap dan Kesehatan Dasar Jawa Timur
ada hubungan antara persepsi ibu 2018,
dengan status kelengkapan imunisasi https://dinkes.kedirikab.go.id/kont
dasar balita usia 9-24 bulan di en/uu/22033-hasil-riskesdas-
Posyandu Balita Kelurahan jatim-2018.pdf. (diunduh pada
Ketawanggede Kota Malang, yang tanggal 2 Februari 2020, jam
ditunjukkan dari nilai p = (0,000) < 13.00 WIB)
(0,05). Gamelia, E., Kurniawan, A., &
Bagi perawat, tenaga kesehatan Widyanto, A. F., (2015).
dan kader posyandu balita diharapkan Pengaruh Konseling Terhadap
dapat memberikan penyuluhan Peningkatan Pengetahuan, Sikap,
kesehatan atau edukasi secara mandiri Dan Perilaku Masyarakat Tentang
kepada ibu yang mempunyai balita Kesehatan Lingkungan, Jurnal
tentang pentingnya memberikan Ilmiah Kesehatan Masyarakat
kelengkapan imunisasi dasar bagi Harmasdiyani, R., (2015). Pengaruh
balita. Karakteristik Ibu Terhadap
Ketidakpatuhan Pemberian
Imunisasi Dasar Lengkap Pada
DAFTAR PUSTAKA Anak Bawah Dua Tahun, Jurnal
Andriani, M., & Wirjatmadi, B., Berkala Epidemiologi
(2012). Peranan Gizi Dalam Hemadiyan, N. J., (2017). Hubungan
Siklus Kehidupan, Jakarta: Persepsi Orang Tua Dengan
Prenanada Media Kelengkapan Imunisasi Dasar
Andriani, Merryana, & Wirjatmadi, B., Pada Bayi Usia 9-12 bulan,
(2014). Gizi dan Kesehatan Balita Jurnal Universitas Airlangga
Peranan Mikro Zinc pada Hermuningsih, S., & Wardani, K.,
Pertumbuhan Balita, Jakarta: (2016). Persepsi Mahasiswa
Prenanada Media Terhadap Metode Simulasi Online
Arikunto, S. (2010). Prosedur Trading Di Bursa Efek Indonesia
Penelitian Suatu Pendekatan Di Fakultas Ekonomi, Jurnal
Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Universitas Islam Sultan Agung
Daman, N. jelita A., & Hargono, A., Heryana, A. (2019). Buku Ajar
(2018). Pengaruh Sikap Dan Metodologi Penelitian pada
Persepsi Ibu Terhadap Dukungan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Tokoh Agama Serta Dukungan Humaida Rifka
keluarga Terhadap Status Hijriafitri, C., (2011). Analisis Persepsi
Kelengkapan Imunisasi dasar Pelanggan Terhadap Penerapan
Bayi. Jurnal Ilmiah Kesehatan ISO 9001:2000 di Rumah Sakit
Media Husada Umum PKU Muhammadiyah
Depkes RI. (2018). Buku Ajar Bantul. Jurnal Manajemen Dan
Imunisasi, Pelayanan Farmasi
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdi IDAI, (2015).Melengkapi

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 72
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

/mengejarimunisasi, 12-anak-indonesia-belum-
http://www.idai.or.id/artikel/klinik imunisasi-lengkap.html (diunduh
/imunisasi/melengkapi-mengejar- pada tanggal 23 Oktober 2019,
imunisasi-bagian-i (diunduh pada jam 10.00 WIB)
tanggal 14 Maret 2020, jam 09.00 Kulsum, U., & Jauhar, M., (2014).
WIB) Pengantar Psikologi Sosial.
IDAI, (2020). Jadwal imunisasi 0-18 Jakarta: Prestasi Pustaka
Bulan, Listiyana, A., (2012). Peranan Ibu
https://www.instagram.com/p/B- Dalam Mengenalkan Pendidikan
gI4IgFfqR/?igshid=vpj3dguoy4fb Seks Pada Anak Usia Dini, Jurnal
(diunduh pada tanggal 16 Mei Universitas Islam Negeri
2020, jam 10.00 WIB) Maulana Malik Ibrahim Malang
Indriyani, D., & Asih, S. W., (2019). Makamban, Y., & Salmah, U., (2014).
Persepsi Ibu Muda dan Keluarga Faktor Yang Berhubungan
tentang Pemberian Imunisasi Dengan Cakupan Imunisasi Dasar
(Pendekatan Maternal Sensitivity Lengkap Pada Bayi Di Wilayah
Models Berbasis Keluarga). Kerja Puskesmas Antara Kota
Jurnal Kesehatan Makassar, Jurnal Universitas
Kemenkes, R. (2019). Tingkatkan Hasanuddin
Cakupan dan Mutu Imunisasi Maryunani, A., (2010). Ilmu
Lengkap, Kesehatan Anak Dalam
http://www.depkes.go.id/article/vi Kebidanan. Jakarta: Trans Info
ew/19042500005/pid-2019- Media
tingkatkan-cakupan-dan-mutu- Mita, N., & Firdaus, Y., (2019).
imunisasi-lengkap.html (diunduh Ternyata , Bayi yang Baru Lahir
pada tanggal 23 Oktober 2019, Belum Punya Sistem Imun
jam 14.00 WIB) Sendiri berasal dari ibunya,
Kemenkes RI. (2010). Penggunaan https://hellosehat.com/parenting/
Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi perkembangan-bayi/sistem-
Balita, imun-antibodi-bayi-dari-ibu/
http://kesmas.kemkes.go.id/perpu/ (diunduh pada tanggal 23 April
konten/permenkes/pmk-no.-155- 2020, jam 14.00 WIB)
tahun-2010ttg-penggunaan-kartu- Notoatmodjo, S., (2012). Metodologi
menuju-sehat-kms-bagi-balita Penelitian Kesehatan. Jakarta:
(diunduh pada tanggal 28 April Rineka Cipta.
2020, jam 10.00 WIB) Nurdin, I., & Hartati, S., (2019).
Kemenkes RI. (2017). Kriteria/Dasar Metodologi Penelitian Sosial,
Pengambilan Keputusan Surabaya: Media Sahabat
Persetujuan Usulan Protokol: Laik Surabaya
Etik, http://sim- Nursalam., (2013). Metodologi
epk.keppkn.kemkes.go.id/ Peneletian Ilmu Keperawatan.
(diunduh pada tanggal 18 Mei Jakarta: Salemba Medika.
2020, jam 15.00 WIB) Nurtjahjanti, H., (2012). Hubungan
Kemenkes RI. (2019). Kurang dari Antara Persepsi Terhadap Harga
12% Anak Indonesia Belum Dan Kualitas Produk Dengan
Imunisasi Lengkap, Minat Membeli Produk Fashion
https://www.depkes.go.id/article/v Onlineshop Di Facebook Pada
iew/19043000001/kurang-dari- Mahasiswa Politeknik X

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 73
The Indonesian Journal of Health Science
Volume 14, No.1, Juni 2022

Semarang. Jurnal Psikologi Nuswantoro


Undip Sunaryo. (2013). Psikologi untuk
Pieter, H. Z., Janiwarti, B., & Saragih, Keperawatan Edisi 2. Jakarta:
M. (2011). Pengantar ECG.
Psikopatologi Untuk Tri Anisca. (2019). Hubungan
Keperawatan, Jakarta: Prenada Pengetahuan, Sikap Dan Persepsi
Media Ibu Dengan Status Imunisasi
Proverawati, A., & Andhini, C. S. D. Dasar Di Wonokusumo, Jurnal
(2010). Imunisasi dan Vaksinasi. Promkes
Yogyakarta: Nuha Medika. Triana, V. (2017). Faktor Yang
Ranuh, I. (2014). Pedoman Imunisasi Berhubungan Dengan Pemberian
Di Indonesia Edisi ke 5. Jakarta: Imunisasi Dasar Lengkap Pada
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bayi Tahun 2015, Jurnal
Ridho, S., & Rahmah. (2014). Faktor- Kesehatan Masyarakat Andalas
Faktor Yang Mempengaruhi Walgito, B. (2010). Pengantar
Tingkat Kepatuhan Ibu Terhadap Psikologi Umum. Yogyakarta:
Pemberian Imunisasi Dasar, CV. Andi.
Jurnal Universitas Aisyiyah WHO. (2018). 20 Million Children
Yogyakarta Miss Out on Lifesaving Measles,
Setiyani, A., Sukesi, & Esyuananik., Diphtheria and Tetanus Vaccines
(2016). Asuhan Kebidanan in 2018,
Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak https://www.who.int/news-
Pra Sekolah, room/detail/15-07-2019-20-
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusd million-children-miss-out-on-
iksdmk/wp- lifesaving-measles-diphtheria-
content/uploads/2017/08/Asuhan- and-tetanus-vaccines-in-2018
Kebidanan-Neonatus-Bayi-Balita- (diunduh pada tanggal 23 Oktober
dan-Apras-Komprehensif.pdf 2019, jam 13.00 WIB)
(diunduh pada tanggal 23 April Yeni Widyastuti. (2014). Psikologi
2020, jam 15.00 WIB) Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simanjuntak, S. M., & Nurnisa, I., Yulvitrawasih. (2014). Dasar - dasar
(2019). Peningkatan Pengetahuan Kekebalan Tubuh ( Imunitas )
dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi Alamiah dan Pentingnya
dengan Pendekatan Promosi Pemberian Kekebalan
Kesehatan Tentang Imuniasi denganImunisasi,https://www.rsi.
Dasar, Jurnal Universitas co.id/artikel/dasar-dasar-
Pandjadjaran kekebalan-tubuh-imunitas-
Sugiyono., (2014). Metode Penelitian alamiah-dan-pentingnya-
Pendidikan Pendekatan pemberian-kekebalan-dengan-
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. imunisasi (diunduh pada tanggal
Bandung: Alfabeta 22 Februari 2019, jam 08.30
Sulistyoningrum, D. (2017). WIB)
Kelengkapan Imunisasi Dasar Yuni, N. E., & Oktami, R. S. (2014).
Pada Bayi Usia 9-12 Bulan Dan Panduan Lengkap Posyandu
Faktor Determinan Di Kelurahan Untuk Bidan dan Kader.
Randusari Kota Semarang Tahun Yogyakarta: Nuha Medika.
2017, Jurnal Universitas Dian

DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7526 74

Anda mungkin juga menyukai