Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Kebidanan & Kespro Vol. 2 No.

2 Edition: November 2019 – April 2020


http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPK2R
Received: 15 Maret 2020 Revised: 11 April 2020 Accepted: 28 April 2020

STUDI PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS


DITINJAU DARI KARAKTERISTIK IBU, SIKAP, DAN TINDAKANNYA

Zaim Anshari
Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
e-mail: zaim.anshari@fk.uisu.ac.id

Abstract
A child's health care is the responsibility of parents that can do through many
actions. It is one of the efforts that can do through giving a complete necessary
immunization to his son. The purpose of this research is to look for the
characteristics of sexual relations, attitudes and actions of mothers with the
provision of necessary immunizations in infants. This research conducted at
Public health in Simpang Limun with 41 people as a population. That amount as
well as samples of this research. This study refers to the analytical studies, so it
is concluded that the sample characteristics based on age, level of education,
and type of work, in which the most age groups are between 26 to 32 years
(41.5%), for the highest level of education is SMA (48.8%), and for the most
types of work are not working (41.5%). The better the level of knowledge about
immunization will improve the attitude (positive) shown on immunization to the
child. The level of education of one does not affect immunization actions to their
children. It is like the type of work that parents have on immunization
administration.

Keywords: Immunization, maternal characteristics, child health

PENDAHULUAN orang tua untuk memberikan imunisasi


dasar lengkap kepada anaknya.
Kesehatan anak merupakan hal
Pada tahun 2018, diperkirakan
yang sangat penting oleh karenanya
19,4 juta bayi di seluruh dunia tidak
pola hidup yang sehat perlu diterapkan.
tercapai dengan layanan imunisasi rutin
Pola hidup sehat yang dapat dilakukan
seperti 3 dosis vaksin DTP. Sekitar 60%
antara lain berupa perawatan dari orang
dari anak-anak ini tinggal di 10 negara:
tua kepada anaknya yang dimulai sejak
Angola, Brasil, Republik Demokratik
kecil seperti menjaga kebersihan diri,
Kongo, Ethiopia, India, Indonesia,
lingkungan hingga pola makan yang
Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Vietnam.
sehat dan teratur. Namun demikian, ada
Pemantauan data di tingkat daerah
beberapa faktor yang dapat
sangat penting untuk membantu negara
mempengaruhi kesehatan anak seperti
memprioritaskan dan menyesuaikan
faktor kesehatan, faktor kebudayaan,
strategi vaksinasi dan rencana
dan faktor keluarga.
operasional untuk mengatasi
Faktor yang dominan dalam
kesenjangan imunisasi dan menjangkau
menjaga kesehatan anaknya adalah
setiap orang dengan vaksin yang
melalui pemberian imunisasi dasar
menyelamatkan jiwa (WHO, 2018)
lengkap. Telah banyak jenis penyakit
Pemberian vaksin yang dilakukan
yang dapat dihindari melalui imunisasi,
pada kegiatan imunisasi merupakan
antara lain penyakit seperti campak,
upaya untuk mecegah terjadinya
hepatitis, maupun difteri yang dapat
kematian pada anak. Dengan
menyebabkan kematian pada anak.
banyaknya partisipasi masyarakat
Oleh karena itu sangat penting bagi
terhadap kegiatan imunisasi yang
29
Anshari, Studi Pemberian Imunisasi …

diselenggarakan secara gratis oleh Program 5 imunisasi dasar lengkap pada


pemerintah menunjukkan keberhasilan bayi dimulai dari pemberian imunisasi
pemerintah dalam menurunkan angka DPT-HB1 dan berakhir dengan
kematian anak. Menurunkan angka pemberian imunisasi Campak. Idealnya
kematian neonatal hingga 12 per 1.000 setiap anak akan mencapai imunisasi
KH serta menurunkan angka kematian tersebut secara lengkap. Beberapa jenis
balita 25 per 1.000 KH adalah imunisasi yang memenuhi target
merupakan target yang harus dicapai capaian di kota Medan antara lain
pemerintah. Pada tahun 2019 telah imunisasi Hb < 7 hari sebesar 99,7%,
mencapai 93% anak usia di bawah 11 BCG sebesar 101,1%, Campak sebesar
bulan yang mendapatkan imunisasi 102,5%, DPT-HB3/DPT-HB-HiB3 sebesar
dasar lengkap (Kementerian Kesehatan 100,2%, dan Polio-4 sebesar 99,9%.
RI, 2017). Persentase Kelurahan yang
Tercatat jumlah partisipasi mencapai Universal Child Immunization
masyarakat yang mengikuti Imunisasi (UCI) di Kota Medan tahun 2016 yaitu
sebanyak 4.291.857 anak atau sekitar 100%. Angka tersebut telah mencapai
48,60% dari jumlah anak di Sumatera target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Utara yang telah dilaporkan secara yang ditetapkan Dinas Kesehatan
manual oleh pemerintah kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara maupun
kepada dinas kesehatan provinsi Kementerian Kesehatan Republik
Sumatera Utara. Jumlah ini berbeda Indonesia. Pencapaian ini berarti bahwa
dengan rekapitulasi laporan yang semua kelurahan yang ada di kota
diperoleh RAPIDPRO yang mencapai Medan lebih dari 80% dari jumlah bayi
2.239.360 anak atau sekitar 52,18% yang ada di kelurahan tersebut sudah
dari total yang melapor. Berdasarkan mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
target harian yang menjadi ketetapan Adapun target WHO adalah 90%.
Kementerian Kesehatan RI per tanggal (Kementerian Kesehatan RI, 2016)
15 oktober 2018 terdapat sebanyak Berdasarkan uraian diatas, maka
81,2% yang berarti sudah cukup baik. penulis tertarik untuk mengadakan
Berdasarkan laporan yang diterima penelitian tentang hubungan
dari 33 kabupaten/kota yang ada di karateristik, sikap dan tindakan ibu
Sumatera Utara, hanya 9 (sembilan) dengan pemberian imunisasi dasar pada
kabupaten/kota yang sudah mencapai bayi di Puskesmas Simpang Limun.
target yang dicanangkan yaitu antara
METODE
lain pada kabupaten Toba Samosir
tercatat 101.91%, kabupaten Samosir Metode penelitian yang digunakan
tercapat 100%, kabupaten Humbang adalah berupa studi analitik yaitu untuk
Hasundutan tercatat 98,15%, mendeskripsikan suatu fenomena
Kabupaten Dairi tercatat 97,845%, melalui sebuah analisis statistik
kabupaten Tapanuli Utara tercatat (Masturoh & Anggita, 2018) yang dapat
89,24%, kabupaten Nias tercatat dilakukan dengan pendekatan cross
88,37%, kabupaten Karo tercatat sectional. Penelitian ini dilakukan dalam
87,21%, kabupaten Simalungun tercatat satu tahapan atau satu periode waktu
85,54%, dan Kota Pematang Siantar tertentu sehingga hanya sebatas
tercatat 83,29% (Kementerian menggambarkan fenomena disuatu
Kesehatan RI, 2018) wilayah saja. Fenomena yang dianalisis
Walaupun kota Medan tidak dalam penelitian ini adalah mencari
mencapai target yang dicanangkan pada hubungan karakteristik, sikap dan
tahun 2018, namun kota Medan telah tindakan ibu terhadap pemberian
mencapai target partisipasi masyarakat imunisasi dasar di Puskesmas Simpang
terhadap imunisasi pada tahun 2016. Limun Tahun 2019.

30
Anshari, Studi Pemberian Imunisasi …

Penelitian ini dilakukan pada bulan variabel, yaitu hubungan karakteristik


Agustus 2019 dengan populasi adalah sikap dan tindakan ibu terhadap
seluruh ibu yang datang ke poli KIA pemberian imunisasi dasar di
untuk mendapatkan pemberian Puskesmas Simpang Limun Tahun 2019
imunisasi dasar pada bayinya di dan disajikan dalam bentuk tabel.
Puskesmas Simpang Limun selama Analisis lainnya adalah analisis bivariat
periode bulan Agustus 2019 sebanyak dengan menggunakan uji korelasi. Uji
41 orang. Sampel yang diambil adalah yang dipakai dalam penelitian ini yaitu
ibu yang datang kepoli KIA untuk menggunakan uji Chi Square pada
mendapatkan pemberian Imunisasi tingkat signifikan a = p > 0.05 maka Ha
dasar pada bayinya di Puskesmas ditolak. Bila p < 0,05 maka Ha di
Simpang Limun selama periode bulan terima.
Agustus 2019 sebanyak 41 orang.
Karakteristik Sampel
Sampel tersebut haruslah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik sampel yang perlu
Kriteria inklusi yang dimaksud adalah dideskripsikan dalam penelitian ini
bahwa sampel adalah Ibu yang berusia meliputi karakter usia Ibu, tingkat
produktif (15-55 tahun) dan memiliki pendidikan Ibu, jenis pekerjaan yang
balita di wilayah kerja Puskesmas digeluti Ibu yang dipandang
Simpang Limun. Adapun kriteria memberikan kontribusi terhadap aspek
eksklusi yang dimaksud adalah para ibu pemberian imunisasi pada anaknya.
yang menolak berpartisipasi dalam Angket yang diberikan menunjukkan
penelitian, tidak hadir pada hari jadwal data-data yang dipresentasikan ke
imunisasi dan Ibu yang tidak kooperatif dalam bentuk tabel berikut.
dalam pelaksanaan penelitian. Tabel 1 Karakteristik Responden
Pengumpulan data dilakukan Jumlah
menggunakan wawancara langsung No Karakteristik
f %
yang telah dipersiapkan sebelumnya 1 Usia
sehingga didapatkan data-data berupa 19 – 25 tahun 11 26,8
karakteristik responden seperti usia, 26 – 32 tahun 17 41,5
jenjang pendidikan dan pekerjaan. Data 33 – 39 tahun 13 31,7
lain yang diperlukan antaara lain berupa Total 41 100
pengetahuan dan sikap responden 2 Tingkat
terhadap imunisasi yang diperoleh Pendidikan 2 4,9
menggunakan angket. Data yang SD 6 14,6
dikumpulkan meliputi data kelengkapan SMP 20 48,8
imunisasi pada bayi, karakteristik ibu SMA 13 31,7
(pengetahuan, pendidikan, pekerjaan), Sarjana
sikap dan tindakan serta observasi Total 41 100
dengan melihat/mengamati catatan 3 Jenis Pekerjaan
imunisasi anak pada buku KIA untuk Tidak Bekerja 17 41,5
mengetahui kelengkapan imunisasi Petani 5 12.2
dasar pada bayi. Untuk melengkapi data Pegawai Swasta 8 19,5
penelitian ini, perlu juga mengumpulkan PNS 11 26,8
data sekunder seperti data cakupan Total 41 100
imunisasi dasar lengkap pada bayi serta
data bayi yang menjadi sasaran Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa
imunisasi. responden yang paling banyak
Analisis dilakukan dengan berkontribusi dalam pemberian
menggunakan analisis univariat untuk imunisasi anaknya adalah mereka yang
mengetahui karakteristik setiap berada pada rentang usia 26-32 tahun

31
Anshari, Studi Pemberian Imunisasi …

dengan persentase sebesar 41,5%. tingkat pendidikan dan pemberian


Adapun responden yang paling sedikit imunisasi, maka dapat disimpulkan
berkontribusi dalam memberikan bahwa tingkat pendidikan yang mereka
imunisasi anaknya adalah mereka yang miliki tidak mempengaruhi kepatuhan
berada pada rentang usia 19-25 tahun ibu dalam pemberian imunisasi
dengan persentase 26,8%. anaknya (sig. 0,492). Adapun untuk
Adapun berdasarkan tingkat mengetahui hubungan antara pekerjaan
pendidikan, responden yang paling yang mereka miliki dengan pemberian
banyak berkontribusi dalam pemberian imunisasi anak ditunjukkan oleh tabel 3
imunisasi anaknya adalah mereka berikut.
dengan tingkat pendidikan SMA yaitu
Tabel 3. Korelasi antara Pekerjaan dan
dengan persentase sebesar 48,8%.
Pemberian Imunisasi
Adapun responden yang paling sedikit
berkontribusi dalam memberikan Pemberian
imunisasi anaknya adalah mereka Pekerjaan Imunisasi Sig
dengan tingkat pendidikan SD yaitu Lengkap Tdk
dengan persentase 4,9%. Tidak Bekerja 11 6
Petani 4 1
Jika dilihat dari jenis pekerjaannya,
Pegawai 4 4 0,073
responden yang paling banyak
Swasta 11 0
berkontribusi dalam pemberian PNS
imunisasi anaknya adalah mereka yang Total 30 11
tidak bekerja yaitu dengan persentase
sebesar 41,5%. Adapun responden yang Secara deskripsi dapat dilihat
paling sedikit berkontribusi dalam bahwa dari 17 orang Ibu yang tidak
memberikan imunisasi anaknya adalah bekerja, ada sebanyak 11 orang yang
mereka yang bekerja sebagai petani memberikan imunisasi kepada anaknya
yaitu dengan persentase 12,2%. secara lengkap sedangkan dari 5 orang
Untuk mengetahui lebih jauh kaitan ibu yang bekerja sebagai petani, 4
antara ketiga aspek yang merupakan orang diantaranya memberikan
variabel penelitian ini, digunakan uji imunisasi kepada anaknya secara
korelasi yang hasilnya dinyatakan dalam lengkap. Jika dilihat dari hasil uji
tabel 2 berikut. korelasi yang dilakukan antara jenis
Tabel 2. Korelasi Antara Tingkat pekerjaan dan pemberian imunisasi,
Pendidikan dan Pemberian Imunisasi maka dapat disimpulkan bahwa jenis
pekerjaan yang mereka geluti tidak
Pemberian
mempengaruhi kepatuhan dalam
Pendidikan Imunisasi Sig
pemberian imunisasi anaknya (sig.
Lengkap Tdk
SD 2 0 0,073). Untuk mengetahui hubungan
SMP 4 2 antara pengetahuan ibu dengan
0,492 pemberian imunisasi anak ditunjukkan
SMA 13 7
Sarjana 11 2 oleh tabel 4 berikut.
Total 30 11
Tabel 4. Korelasi Antara Tingkat
Pengetahuan dan Pemberian Imunisasi
Secara deskripsi dapat dilihat
bahwa dari 20 orang Ibu dengan tingkat Pemberian
Tingkat
pendidikan SMA, yang memberikan Imunisasi Sig
Pengetahuan
imunisasi anaknya secara lengkap ada Lengkap Tdk
Sangat Baik 7 0
13 orang sedangkan dari 2 orang ibu
Baik 16 0
dengan tingkat pendidikan SD 0,000
Kurang 7 6
kesemuanya memberikan imunisasi Buruk 0 5
anaknya secara lengkap. Jika dilihat dari Total 30 11
hasil uji korelasi yang dilakukan antara

32
Anshari, Studi Pemberian Imunisasi …

Secara deskripsi dapat dilihat Karakteristik Ibu


bahwa dari 7 orang Ibu dengan tingkat
pengetahuan yang sangat baik, Menurut penelitian yang dilakukan
kesemuanya memberikan imunisasi oleh Lexi et al., (2019) bahwa
anaknya secara lengkap sedangkan dari seseorang dengan tingkat pendidikan
5 orang ibu dengan tingkat pengetahuan yang tinggi lebih berfikir ke arah
buruk kesemuanya tidak memberikan preventif. Oleh karena itu, ibu-ibu
imunisasi anaknya secara lengkap. Jika dengan tingkat pendidikan yang tinggi
dilihat dari hasil uji korelasi yang akan memperhatikan imunisasi anaknya
dilakukan antara tingkat pengetahuan secara lengkap, ketimbang mereka
dan pemberian imunisasi, maka dapat dengan tingkat pendidikan yang rendah.
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Sebagaimana yang diketemukan dalam
yang mereka miliki sangat penelitian ini, mereka yang
mempengaruhi kepatuhan dalam berpendidikan SMA dan Sarjana lebih
pemberian imunisasi anaknya (sig. banyak persentasenya dalam
0,00). Adapun untuk mengetahui memberikan imunisasi dasar lengkap
hubungan antara sikapi dengan kepada anaknya.
pemberian imunisasi anak ditunjukkan Pengetahuan seseorang juga dapat
oleh tabel 5 berikut. menyebabkan terjadinya perubahan
Tabel 5. Korelasi antara Sikap dan perilaku, karena pengetahuan diperoleh
Pemberian Imunisasi dari pendidikan, pengamatan dan
informasi. Jenis pekerjaan juga
Pemberian menentukan ketersediaan waktu
Sikap Imunisasi Sig seorang ibu untuk membawa anaknya
Lengkap Tdk ke puskesmas untuk mendapatkan
Sangat Setuju 6 0 imunisasi dasar lengkap kepada
Setuju 20 0
0,00 anaknya. Ibu yang bekerja akan
Kurang Setuju 4 5
Tidak Setuju 0 6
beresiko lebih besar dalam
Total 30 11 mengimunisasi bayinya dibandingkan
dengan ibu yang tidak bekerja dan
Secara deskriptif dapat dikatakan hanya sebagai ibu rumah tangga
bahwa sikap mereka menunjukkan apa (Hudhah & Hidajah, 2017). Hal ini dapat
yang kemudian mereka lakukan. Hal ini dilihat dari hasil penelitian ini bahwa
terlihat bahwa mereka yang setuju akan mereka yang bekerja dengan
memberikan imunisasi kepada anaknya kelapangan waktu seperti pegawai
secara lengkap sedangkan yang tidak swasta dan PNS lebih besar
setuju tidak akan memberikan imunisasi persentasenya dalam memberikan
kepada anaknya secara lengkap, imunisasi dasar lengkap kepada
walaupun ada diantara mereka yang anaknya, ketimbang mereka yang tidak
tidak setuju memberikan imunisasi bekerja (Ibu rumah tangga) dan petani.
kepada anaknya secara lengkap. Hal ini Pengetahuan ibu terhadap
menunjukkan bahwa sikap ibu yang imunisasi sangat penting pengaruhnya
positif akan secara signifikan dalam pemberian imunisasi anaknya
memberikan pengaruh terhadap secara lengkap. Mereka akan
pemberian imunisasi anaknya. Hal yang mengetahui bahwa anak akan
sama juga ditunjukkan oleh hasil mempunyai kekebalan tubuh yang baik
pengujian korelasi yang dilakukan dan dan tidak mudah terserang penyakit jika
memperoleh kesimpulan bahwa sikap diimunisasi (Huvaid et al., 2019). Oleh
akan mempengaruhi kepatuhan ibu karena itu pengetahuan akan sangat
dalam memberikan imunisasi anaknya. berpengaruh terhadap pemberian
imunisasi kepada anaknya.

33
Anshari, Studi Pemberian Imunisasi …

Sikap Ibu sampai 32 tahun (41,5%), untuk


tingkat pendidikan terbanyak adalah
Sikap dapat menentukan perilaku SMA (48,8%), dan untuk jenis
seseorah terhadap sesuatu hal. Sikap pekerjaan yang terbanyak adalah
yang dimiliki seseorang akan yang tidak bekerja (41,5%)
memberikan gambaran bagaiman b. Semakin baik tingkat pengetahuan
respon dan tindakan yang akan tentang imunisasi akan memperbaiki
dilakukan, jika repon yang diberikan sikap (bersifat positif) yang
adalah positif maka akan memberikan ditunjukkan terhadap pemberian
gambaran bahwa responden akan imunisasi kepada anaknya.
cenderung bertindak sebagaimana yang c. Tingkat pendidikan seseorang tidak
dikehendakinya, dalam hal ini adalah berpengaruh terhadap tindakan
memberikan imunisasi kepada anaknya. pemberian imunisasi kepada
Menurut Huvaid et al., (2019), bahwa anaknya. Demikian pula dengan
sikap orangtua berhubungan dengan jenis pekerjaan yang dimiliki orang
kelengkapan imunisasi dasar pada tua terhadap pemberian imunisasi.
anaknya. Perbedaan sikap yang positif
akan memberikan peluang lebih besar DAFTAR PUSTAKA
untuk melakukan tindakan berupa
pemberian imunisasi dasar pada anak Huvaid, S.U., Yulianita, & Mairoza, N.
(Pratiwi et al., 2018). (2019). Faktor-faktor yang
Namun demikian, sikap juga dapat Berhubungan dengan Pemberian
dipengaruhi oleh lingkungan sosial Imunisasi Campak pada Balita.
tempat tinggal. Sebagaimana yang Jurnal Riset Hesti Medan Akper
dinyatakan Keswara et al., (2020), Kesdam I/BB Medan, 4 (2).
bahwa pengaruh yang baik dari Masturoh, I., & Anggita, T.N. (2018).
lingkungan sekitar seperti tenaga Metodologi Penelitian Kesehatan.
kesehatan atau tokoh masyarakat akan Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber
mendorong seseorang untuk berperilaku Daya Manusia Kesehatan.
terbuka sehingga berkenan dalam
pemberian imunisasi. Pratiwi, Y.P., Mitra, & Marni, E. (2018).
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan
Tindakan ibu ditentukan oleh Pemberian Imunisasi Vaksin DT
sikapnya terhadap sesuatu hal. Menurut Pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah.
Huvaid et al., (2019), bahwa seorang Jurnal Ners Indonesia, 9 (1),
ibu akan bertindak sesuai dengan apa September 2018.
yang diketahuinya, sehingga dengan
mengetahui manfaat dari imunisasi akan Jurnal :
cenderung untuk patuh terhadap
pemberian imunisasi dasar lengkap. Hudhah, M., & Hidajah, A.C. (2017).
Salah satu faktor yang paling dominan Perilaku ibu dalam imunisasi dasar
dalam menentukan tingkat kepatuhan lengkap di Puskesmas Gayam
ibu memberikan imunisasi dasar Kabupaten Sumenep, 5 (2),
lengkap adalah dukungan keluarga https://e-
(Pratiwi et al., 2018). journal.unair.ac.id/PROMKES/article/
view/7737
KESIMPULAN
Keswara, U.R., Eriyani, & Adinata, S.
Beberapa kesimpulan yang dapat (2020). Tingkat pengetahuan, sikap
diambil dari penelitian ini adalah: dan perilaku ibu dalam pemberian
a. Karakteristik sampel didasarkan imunisasi MR (Measles Rubella) pada
pada usia, tingkat pendidikan, dan anak usia 9 bulan–5 tahun. Holistik
jenis pekerjaan, dimana kelompok Jurnal Kesehatan, 14 (1), p. 67-73.
usia terbanyak adalah antara 26

34
Anshari, Studi Pemberian Imunisasi …

Lexi, S.A., Afandi, D., Lita, Dewi, O., Kementerian Kesehatan RI. (2017).
Yunita, J., & Nurlisis. (2019). Faktor- Wajib Imunisasi, Pelanggaran Kena
faktor yang empengaruhi Sanksi. Retrieved from:
keikutsertaan Ibu yang memiliki www.depkes.go.id
anak umur > 9 bulan - 5 tahun
Kementerian Kesehatan RI. (2018).
Untuk imunisasi MR (Measles
Berikan Anak Imunisasi Rutin
Rubella) di Puskesmas Senapelan
Lengkap. Retrieved from:
Pekanbaru tahun 2019. Jurnal
www.depkes.go.id/article/view/.../p
Kesehatan Masyarakat, 5 (2).
otret-sehat-indonesia-dari-
riskesdas-2018.html
Artikel Online
WHO. (2018). Immunization. Retrieved
Kementerian Kesehatan RI. (2016).
from:
Profil Kesehatan Kota Medan.
https://www.who.int/topics/immuniz
Retrieved from:
ation/en.
www.depkes.go.id/Sumut_Kota_Med
an_2016

35

Anda mungkin juga menyukai