Anda di halaman 1dari 4

MINIMNYA PENGETAHUAN SERTA KUNJUNGAN IBU BAYI MENGENAI

IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0-12 BULAN DI PUSKESMAS PEMBANTU


JAMBU

Priyadi
113063C1221063
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit
menular yang termasuk ke dalam (PD3I) antara lain Hepatitis B, TBC, Difteri, Pertusis,
Tetanus, Polio, Campak, Rubela, dan radang paru-paru.
Dalam lingkup pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama.
Dalam melaksanakan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), Imunisasi merupakan salah satu
bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian
bayi dan balita. Penularan insidens penyakit menular telah terjadi berpuluh–puluh tahun yang
lampau di negara-negara maju yang telah melakukan imunisasi dengan teratur dengan
cakupan luas.
Bayi lebih rentan terkena penyakit dan kondisi yang tidak sehat dibandingkan
dengan orang dewasa. Kekebalan tubuh yang belum terbentuk dengan baik ini
mengakibatkan bayi bisa sangat mudah tertular oleh suatu penyakit . Pentingnya pemberian
imunisasi dapat dilihat dari banyaknya balita yang meninggal akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
Pemberian imunisasi dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan,
kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yang
diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya.
Di Indonesia, setiap bayi usia 0-11 bulan wajib mendapatkan imunisasi dasar
lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis
Polio tetes (OPV), 1 dosis Polio suntik (IPV) dan 1 dosis Campak Rubela. Penentuan jenis
imunisasi dan jadwal pemberian ini didasarkan atas kajian ahli dan analisis epidemiologi atas
penyakit-penyakit yang timbul.
Data dari WHO tahun 2017 dan United Nations Childrens Fund (UNICEF)
menyatakan bahwa negara Indonesia berada di posisi peringkat no. 3 (tiga) didunia dengan
bayi yang belum mendapatkan imunisasi dengan jumlah bayi 1,7 juta bayi yang belum
mendapatkan imunisasi. Pada tahun 2016 di dunia sekitar 86% anak di bawah umur 1 tahun
atau sekitar 116,5 juta anak menerima vaksin difteri tetanus pertusis (DTPS). Tahun 2018,
terdapat kurang lebih 20 juta anak yang tidak 4 mendapatkan imunisasi dasar lengkap bahkan
ada anak yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Menurut WHO dari 194 negara,
capaian imunisasi dasar lengkap di Indonesia yaitu (86,8%) dalam arti Indonesia merupakan
negara yang capaian IDL yang masih rendah dan di bawah target dimana cakupan target
imunisasi global yaitu (90% ).
Sebelum anak berusia satu tahun, imunisasi dasar pada bayi seharusnya diberikan
secara lengkap sesuai dengan umurnya. Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh
dapat bekerja secara optimal dengan efek samping yang ditimbulkan seminimal mungkin.
Meskipun demikian, pada kondisi tertentu beberapa bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar
secara lengkap. Kelompok inilah yang disebut dengan drop out (DO) imunisasi. Angka drop-
out ini menjadi indikator pemanfaatan layanan imunisasi.
Beberapa alasan bayi tidak mendapatkan imunisasi lengkap yaitu di karenakan
alasan kurangnya informasi,motivasi dan situasi .alasan informasi berupa kurangnya
pengetahuan ibu tentang kebutuhan dan ketidak mau tahuan ibu terhadap pentingnya
imunisasi ,kelengkapan dan jadwal imunisasi yang semestinya ,ketakutan akan imunisasi dan
adanya persepsi yang salah beredar di masyarakat tentang imunisasi .Akan tetapi yang paling
berpengaruh adalah karena anak sakit ,ketidak tahuan ibu tentang waktu yang tepat untuk
mendapatkan imunisasi dan takut akan efek samping dari imunisasi.
Dalam beberapa jurnal yang saya temukan, Dari hasil penelitian mereka menemukan
sampai saat ini masalah imunisasi masih banyak ditemukan, banyak ibu yang tidak bisa
datang ke posyandu/klinik memberikan imunisasi pada bayinya, hal ini disebabkan karena
berbagai faktor seperti Pengetahuan tentang imunisasi dan tingkat pengetahuan seperti
masalah pengertian dan pemahaman karena masih banyak ibu yang beranggapan salah
tentang imunisasi yang berkembang dalam masyarakat. Dan banyak orang tua khawatir
terhadap efek samping dari beberapa vaksin.
Di Puskesmas Pembantu Jambu beberapa tahun ini kunjugan ibu bayi yang
membawa bayinya untuk di imunisasi masih rendah,. Selama ini beberapa bayi ada yang drop
out imunisasi sehingga target Imunisasi harus dicapai dengan cara melakukan sweeping
mengunjungi kerumah-rumah bayi yang drop out Imunisasi.

Melihat permasalahan diatas, saya sebagai petugas Kesehatan di Puskesmas


pembantu Jambu sangat prihatin karena kunjungan ibu bayi yang datang mengimunisasikan
bayinya Masih rendah sehingga target imunisasi tidak tercapai, Dan saya tertarik untuk
menjadikan permasalahan ini sebagai penelitian, Karena hasil penelitian ini sangat
bermanfaat sekali bagi tempat saya bekerja di Puskesmas pembantu Jambu dan bisa
diharapkan kunjungan ibu untuk mengimunisasikan bayinya juga semakin meningkat
sehingga angka kesakitan dan kematian bayi yang seharusnya dapat dicegah dengan
memberikan imunisasi tidak terjadi, dengan demikian target imunisasi bisa tercapai.

REFERENSI

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonseia. (2021). Profil Kesehatan


Indonesia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved September 21,2022.
From:https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan- indonesia/Profil-Kesehatan-2021

2. Serentou, Siana Rahel dkk. (2021). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian
Imunisasi Dasar lengkap Di Puskesmas Kemtuk Kabupaten Jayapura. Retrieved
Agustus 27,2022. From:
https://ejournal.stikesjypr.ac.id/index.php/snj/article/view/132/122

3. Sri Mulyani NNAS, Abdul Haris, (2018). Pengetahuan Ibu Tentang Kelengkapan
Imunisasi Dasar Pada Bayi. Retrieved September Agustus 27,2022. From:
https://online-journal.unja.ac.id/kedokteran/article/view/4820/8787

4. Mas Saleha Hasanah (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
Dasar Terhadap Kepatuhan Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi Di wilayah Kerja
Puskesmas Madurejo Pangkalan Bun. Retrieved Agustus 27,2022, From:
http://journal.stikesborneocendekiamedika.ac.id/index.php/jbc/article/view/222/247

5. IDAI (2020). Jadwal Imunisasi Di Indonesia. Retrieved Agustus 27,2022. From:


https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020

Anda mungkin juga menyukai