PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan merupakan angka kematian tertinggi pada anak sangat infeksius dan dapat
menular sejak awal masa prodromal (4 hari sebelum muncul ruam atau
kematian balita di seluruh dunia (meningkat hampir 50% sejak 2016 lalu).
meningkat dari tahun 2018 yang memiliki IR sebesar 3,18 per 100.000
32
`1
2
melaporkan tidak ada suspek campak.jika dilihat dari suspek campak pada
tahun 2019 terdapat 417 kasus pada bulan juni dan terus meningkat pada bulan
berikutnya dengan puncak kasus tertinggi pada bulan oktober sebanyak 904
kasus. Menurun secara significant pada dua bulan berikutnya yaitu 788 kasus
pada bulan November dan 474 kasus pada bulan desember. Penurunan jumlah
(Kemenkes RI,2020).
di sumatera barat pada bulan Agustus hingga November 2019 meningkat dari
5 kasus menjadi 14 kasus dan turun menjadi 9 kasus pada bulan desember.
tahun 2020 data cakupan di papua jauh di bawah target nasional. Masih
campak rubella \yang tinggi dan merata sangat penting untuk mencapai
perlindungan masyarakat terhadap virus campak dan rubella. Maka dari itu
(PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit yang dapat
imunisasi dasar lengkap apabila telah mendapatkan satu kali imunisasi HB-0,
empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak (Kementerian
Kesehatan, 2017).
Target yang harus dicapai dalam survey campak adalah program (bukan
Berdasarkan data per tanggal 26 Januari 2020 masih ada 21.587 anak yang
penularan penyakit bagi anak lain yang statusnya juga tidak mendapatkan
dan pendidikan ibu. Menurut Najah (2017) pengetahuan ini penting dalam
kurang terhadap pemberian imunisasi sebesar 52,5% dan responden yang tidak
untuk memberikan imunisasi pada anaknya dan ada juga anggapan responden
bahwa anaknya akan sehat tanpa perlu imunisasi. Persepsi responden yang
menganggap imunisasi tidak penting karena selama ini anak sehat tanpa
orangtua merasa anaknya tidak mudah sakit dan merasa anaknya sehat-sehat
beranggapan bahwa setelah imunisasi anak menjadi sakit dan rewel. Faktor
pengalaman yang buruk dan adanya sebagian ibu yang menganggap tanpa
mempunyai resiko sebesar 9 kali lebih besar tidak memberikan imunisasi pada
pemyebab tidak adanya dukungan keluarga (suami) karena suami bekerja dari
pagi sampai sore hari sehingga tidak memiliki waktu luang untuk
disebabkan kerena penyuluhan yang diberikan hanya fokus kepada ibu dan
tidak adanya penyuluhan dari petugas kesehatan pada suami atau keluarga,
dari keluarga terutama larangan dari suami karena anaknya masih terlalu kecil
imunisasi pada balitanya. Hal ini dapat meningkatkan angka kesakitan dan
B. Rumusan Masalah
literature review ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
literature review.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
9
a. Bagi peneliti
2. Manfaat Praktis
garuda. Penelusuran dilakukan sejak bulan Februari 2021 hingga bulan Maret