PENDAHULUAN
bayi dari berbagai penyakit yang berbahaya. Kegiatan imunisasi merupakan salah
beberapa bulan, oleh karena itu pemberian imunisasi sangat diperlukan untuk
menentukan derajat kesehatan anak karena hal tersebut merupakan cerminan dari
status kesehatan anak di suatu Negara (Dompas, 2014). Imunisasi menjadi salah
satu investasi kesehatan yang paling cost-effective (murah), karena terbukti dapat
mencegah dan menggurangi angka kejadian sakit, cacat dan kematian akibat PD3I
pemberian imunisasi pada bayi sampai saat ini masih belum disadari sepenuhnya
oleh
1
2
para orang tua, hal ini dibuktikan dengan adanya data dari WHO (World
balitadidunia secara global masih tinggi yaitu sebesar 46 per 1000 kelahiran
hidup (WHO, 2014). Pada tahun 2015 WHO menyebutkan bahwa terdapat 1,5
ada beberapa Puskesmas yang cakupan imunisasi dasarnya masih rendah, ada tiga
merupaka salah satu Puskesmas yang cakupan imunisasi dasarnya paling rendah
2018)
.
anak mereka justru akan menggalami sakit demam dan rewel sepanjang hari, hal
ini yang membuat orang tua enggan untuk membawa anaknya pergi untuk
(30%) ibu mengatakan bahwa mereka masih khawatir tentang kehalalan vaksin
yang digunakan untuk imunisasi, kemudian (10%) ibu mengatakan bahwa mereka
pelayanan kesehatan yang jauh dan tidak ada yang mengantarkan ke tempat
3
pelayanan kesehatan untuk memberikan imunisasi kepada
4
anaknya dan (10%) ibu lainnya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui
Sikap manusia diabagi menjadi tiga bagian yaitu (1) Afektif (2) Kognisi
(3) Perilaku. Perilaku memiliki variabel dependen yang dapat diukur dengan
tindakan yang tampak atau pernyataan lisan yang tampak. Menurut Ajzen (2005)
dan pada kontrol perilaku yang dihayati. Ketiga komponen ini berinteraksi dan
menjadi determin bagi intensi yang pada gilirannya akan menentukan apakah
perilaku yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak. Sikap terhadap suatu
kepada hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan. Kontrol perilaku ditentukan
oleh pengalaman masa lalu dan perkiraab individu mengenai seberapa sulit atau
imunisasi dasar lengkap. Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat selama ini
adalah bahwa anak mereka tidak pernah di imunisasi tetapi anak mereka tetap
sehat.Apabila pola pikir ibu tidak segera dirubah mengenai pemberian imunisasi,
maka hal ini bisa berdampak pada kesehatan anak dan akan menyebabkan anak
akan mudah terkena penyakit yang seharusnya penyakit tersebut dapat dicegah
dengan cara pemberian imunisasi dasar yang sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan (Juliana, 2016). Sampai saat ini program imunisasi di Indonesia masih
anti terhadap vaksin. Komunitas atau masyarakat yang menolak vaksin atau
imunisasi ini terdapat 2 katagori. Katagori (1) yaitu masyarakat yang mempunyai
dan bisnis farmasi. Katagori (2) merupakan masyarakat yang menolak imunisasi
pembuatan vaksin berasal dari enzim hewan babi, hal tersebut yang membuat para
ibu menilai negatif terhadap imunisasi dan akan menolak anaknya untuk diberikan
imunisasi dengan alasan karena dalam ajaran Islam tidak diperbolehkan dan
Pada tahun
2010 di Amerika merebak kasus pertusis, beberapa sekolah harus ditutup dan
bahkan
sampai ada sepuluh bayi meninggal dunia akibat merebaknya kasus pertusis.
Sejak tahun 2007 akibat adanya gerakan anti vaksin Negara Amerika telah terjadi
77.000 penyakit yang merebak luas yang sebetulnya penyakit tersebut bisa
timbul akibat adanya interaksi petugas kesehatan dengan pasien sehingga pasien
6
mengerti rencana dan segalah konsekuensinya dan menyetujui rencan
tersebut serta
7
peraturan. Kepatuhan yang baik mencerminkan dari besarnya rasa tanggung jawab
seseorang terhadap sesuatu hal yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi para
orang tua dan tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan kepatuhan dalam
program imunisasi dasar, sehingga efektifitas terapi dapat terpantau dengan baik
(Kaloh, 2017).
yang dilakukan oleh ibu balita. Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2005),
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. Hal diatas dapat berkaitan
dengan kepatuhan ibu balita dalam memberikan imunisasi pada bayi dan
kesadaran ibu tentang perilaku kesehatan. Kepercayaan, tradisi dan sistem nilai
2005)
.
pemberian
9
imunisasi, sehingga kini perlu untuk diperbaiki agar para generasi penerusnya
dapat terhindar dari berbagai penyakit menular, tindakan yang dapat dilakukan
vaksin imunisasi(Triani,
2016). Apabila orang tua tersebut tidak patuh dalam memberikan imunisasi
kepada bayinya maka hal itu akan berpengaruh terhadap kekebalan dan
kerentanan bayi terhadap suatu penyakit. Sehingga bayi harus selalu di upayakan
pada bayi di Wilayah kerja Puskesmas Pamotan yang meliputi enam Desa
yaitu Desa Pamotan sebanyak 295 bayi dan hanya 35 bayi yang mendaptkan
imunisasi dasar lengkap, Desa Sumbersuko sebanyak 100 bayi dan hanya 14 bayi
yang mendaptkan imunisasi dasar lengkap, Desa Majangtengah sebanyak 200 bayi
dan hanya 11 bayi yang mendaptkan imunisasi dasar lengkap, Desa Rembun
lengkap, Desa Pojok sebanyak 46 bayi dan hanya 7 bayi yang mendaptkan
imunisasi dasar lengkap dan Desa Jambangan sebanyak 133 bayi dan hanya 30
bayi yang mendaptkan imunisasi dasar lengkap selama tahun 2018 (Dinkes,
2018).
mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi,
keyakinan yang dimiliki ibu, pengalaman buruk yang pernah di alami ibu akan
menjadi sumber kepercayaan ibu sehingga dapat mempengaruhi ibu untuk tidak
10
mengimunisasikan
11
masalah terjadi akibat adanya keyakinan yang dimiliki ibu terhadap program
Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di
1.2 Rumusan
Masalah
vaksinasi dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi usia
1.3 Tujuan
Penelitian
1. Tujuan Umum
antara keyakinan ibu terhadap program vaksinasi dengan kepatuhan ibu dalam
pemberian imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Pamotan.
2. Tujuan
Khusus
1. Mengidentifikasi keyakinan ibu terhadap program vaksinasi.
pada bayi.
bayi.
12
untuk balita, serta dapat digunakan sebagai sumber refrensi selanjutnya khususnya
Penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan wawasan bagi ibu
pada balita.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana dan bahan masukan dalam
kepatuhan ibu.
menunjukkan bahwa hasil uji korelasi Spearman Rank (Rho) sebesar 0,576
positif antara pengetahuan ibu dan pelaksanaan imunisasi dasar pada bayi
di Desa Karang Sari. Perbedaan dengan penelitin ini adalah pada variabel
bayi usia 6-12 bulan sedangkan dalam penelitan ini menggunakan ibu