ABSTRAK
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kekebalan tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit
tertentu. Data Puskesmas Sungai Raya Tahun 2013 dan 2014 Kecamatan Sungai Raya belum
mendekati UCI capaian Imunisasi sebesar 63,1 % (2013) dan( 76,60 %) 2014 mengalami
kenaikan imunisasi dibandingkan tahun 2013.5 dan Dari hasil studi pendahuluan tidak sama
dengan data yang didapatkan yang dilakukan oleh peneliti ternyata masih ada ditemukannya
bayi yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap. Dari 20 bayi yang di observasi oleh
peneliti terdapat 12 bayi (60%) yang mendapat imunisasi dasar tidak lengkap, 5 bayi (25%)
mendapatkan imunisasi dasar lengkap sedangkan 3 bayi (15%) tidak mendapatkan imunisasi
dasar sama sekali.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, Dukungan Tokoh
masyarakat, Kepercayaan terhadap Pemberian Imunisasi Dasar lengkap terhadap pemberian
imunisasi dasar lengkap pada ibu yang memiliki bayi 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2016. Jenis penelitian ini
adalah studi analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi adalah seluruh ibu
yang memiliki bayi 9-12 bulan dengan jumlah 186 bayi. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak
65 responden. Analisis data dilakukan dengan univariat, bivariat dan multivariat dengan uji
regresi logistik berganda.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh kepercayaan dengan nilai nilai p value
sebesar 0,00 > 0,05 diperoleh nilai Exp (B) atau Prevelance Ratio (PR) sebesar 40,164 dan
tidak ada pengaruh variabel pengetahuan nilai p value sebesar 0,322 > 0,05 diperoleh nilai
Exp (B) atau Prevelance Ratio (PR) sebesar 2,041 dan variabel dukungan tokoh masyarakat
dengan nilai p value sebesar 0,574 > 0,05 diperoleh nilai Exp (B) atau Prevelance Ratio (PR)
sebesar 0,608.
Disarankan tokoh masyarakat seperti kepala desa dapat memberikan informasi dan
menjelaskan secara jelas tentang imunisasi sehingga peran pengawasan menjadi lebih optimal
dan keberhasilan program imunisasi dapat tercapai. Diharapkan juga kepada tenaga
kesehatan melakukan penyuluhan kesehatan secara berkesinambungan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan responden
A. PENDAHULUAN
ISSN:2460-4356 11
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 12
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
campak. Di dunia ini diperkirakan terdapat (15%) tidak mendapatkan imunisasi dasar
250 juta orang telah menjadi carrier sama sekali.
hepatitis B dan sekitar 200 juta orang Wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya
terdapat di beberapa Negara Asia. Di memiliki luas wilayah kerja 3.071.64 Ha
Negara-negara Asia Tenggara diperkirakan terdiri dari 13 desa. Jumlah penduduk di
bahwa 1025 % dari penduduknya sudah wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya
menjadi carrier hepatitis B. Jumlah yang 10.672 jiwa terdiri dari 5.436 jiwa laki-laki
pernah terinfeksi jauh lebih tinggi lagi. Di dan 5.236 jiwa perempuan. Jumlah bayi
Indonesia diperkirakan jumlah carrier yang berumur 912 bulan berjumlah 135
hepatitis B sekitar 10% dari jumlah bayi, tingkat pendidikan penduduk rata-rata
penduduk. Sedangkan di Indonesia berpendidikan SD/MI yaitu 2.641 orang
diperkirakan 1,7 juta anak atau 5% dari (24,4%) dan berpendidikan agama islam,
kematian balita di Indonesia adalah akibat mata pencaharian penduduk Sungai Raya
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan sebagaian besar adalah petani dan nelayan. 6
Imunisasi (PD3I). 4 Hasil penelitian Syamsuddin di Jakarta
Data Puskesmas Sungai Raya tahun Timur menunjukkan bahwa respon ibu
2013 dan 2014 Kecamatan Sungai Raya balita terhadap program imunisasi masih
belum mendekati UCI capaian Imunisasi relatif rendah, dan hal ini disebabkan oleh
sebesar 63,1 % (2013) dan 76,60 % (2014) karena masih adanya kepercayaan
mengalami kenaikan imunisasi masyarakat yang melarang bayi keluar
5
dibandingkan tahun 2013. Meskipun rumah sebelum berusia 1 bulan, adanya
seluruh imunisasi sudah diberikan secara sikap keengganan ibu bayi untuk
gratis selama puluhan tahun, cakupan mengimunisasi karena takut risiko sakit
imunisasi belum memenuhi UCI dengan pada anak, jarak rumah dengan tempat
berbagai alasan seperti : kurangnya pelayananan imunisasi yang jauh, dan
pengetahuan ibu yang salah tentang keterbatasan penghasilan keluarga, serta
imunisasi, takutnya mengimunisasi anak kurang tetapnya jadwal imunisasi yang
dikarenakan takut anak mengalami sakit, dilaksanakan pada posyandu.7
kurangnya motivasi masyarakat yang Berdasarkan hasil wawancara peneliti
mendukung dalam proses imunisasi kepada 10 responden ibu yang membawa
tersebut, dan adanya keyakinan bahwa bayinya pada saat posyandu di Desa Buket
imunisasi mengandung zat yang Selamat didapatkan 7 orang ibu yang
mengharamkan. anaknya tidak lengkap diimunisasi terdapat
Hasil studi pendahuluan tidak sama 3 ibu yang beralasan vaksin imunisasi
dengan data yang didapatkan yang mengangdung zat yang mengharamkan, 2
dilakukan oleh peneliti ternyata masih ada ibu beralasan bahwa tokoh masyarakat yang
ditemukannya bayi yang tidak mendapat berada di tempat ibu tidak juga membawa
imunisasi dasar lengkap. Dari 20 bayi yang anaknya imunisasi, 2 ibu mengatakan tidak
diobservasi oleh peneliti terdapat 12 bayi melakukan imunisasi oleh bayinya
(60%) yang mendapat imunisasi dasar tidak dikarenakan oleh adanya informasi bahwa
lengkap, 5 bayi (25%) mendapatkan vaksin imunisasi membahayakan anaknya
imunisasi dasar lengkap sedangkan 3 bayi setelah dilakukan imunisasi.
ISSN:2460-4356 13
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 14
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 15
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 16
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 17
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
koran, radio, sosial media, internet) tetapi menambah keenganan mereka untuk
media-media tersebut saat ini lebih banyak melakukan imunisasi, dengan kepercayaan
dipenuhi oleh hal-hal yang berbau hiburan. yang salah yang dimiliki ibu tentang
Oleh sebab itu diharapkan kepada tenaga imunisasi sehingga ibu-ibu tidak
kesehatan agar tidak lupa memberikan memberikan imunisasi pada bayinya.
Kartu Menuju sehat (KMS) kepada ibu agar Kepercayaan ibu terhadap imunisasi
melihat atau membaca kapan jadwal sangat memengaruhi kelengkapan
pemberian informasi. Tenaga kesehatan pemberian imunisasi pada bayi. Apabila
lebih sering melakukan penyuluhan tentang pola pikir ibu-ibu tidak dirubah tentang
imunisasi agar ibu memiliki pengetahuan imunisasi, ini bisa menyebabkan anak akan
yang baik tentang imunisasi, sehingga mudah terkena penyakit yang dapat dicegah
semua bayi mendapatkan imunisasi dasar dengan imunisasi, ini juga bisa berdampak
lengkap. pada kesehatan reproduksi si bayi. Apabila
kekebalan tubuh bayi tidak dibentuk mulai
Pengaruh Kepercayaan terhadap dari awal, maka dia akan rentan terkena
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap penyakit menular, sehingga tumbuh
Berdasarkan hasil penelitian uji kembang bayi tidak sesuai dengan umurnya.
statistik secara multivariat dengan uji Kepercayaan ibu tentang imunisasi harus
regresi logistik berganda diperoleh hasil dirubah dengan cepat, sehingga anak bisa
bahwa dukungan kepercayaan berpengaruh terhindar kecacatan, karena anak yang sehat
terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap tercermin dari pemikiran ibu yang cerdas.
pada bayi dengan nilai p value sebesar 0,00 Penelitian ini tidak sejalan dengan
> 0,05 diperoleh nilai Exp (B) atau penelitian yang dilakukan Nana di wilayah
Prevelance Ratio (PR) sebesar 40,164 pada Kerja Puskesmas Sungai Raya mengatakan
Confidence Interval 95% yaitu antara 6,309 bahwa tidak ada hubungan kepercayaan
sampai 255,690. Sehingga dapat dengan pemberian imunisasi campak pada
disimpulkan bahwa ibu dengan anak usia 12-24 bulan.37 Menurut teori
kepercayaaan yang baik tentang imunisasi Green kepercayaan merupakan salah satu
akan memiliki peluang sebanyak 40,164 kali faktor yang memengaruhi seseorang untuk
memberikan imunisasi dasar lengkap pada memanfaatkan pelayanan kesehatan, dalam
bayinya dibandingkan ibu yang kepercayaan hal ibu balita kurang mempercayai
kurang tentang imunisasi. imunisasi bisa mencegah penyakit menular
Kepercayaan atau keyakinan tertentu seperti TBC, difteri, pertusis,
merupakan kepercayaan/pemikiran yang hepatitis B, polio dan campak dan ibu
dimiliki ibu tentang imunisasi dasar percaya bahwa vaksin imunisasi terbuat dari
lengkap. Kepercayaan yang dianut bahan yang haram. Untuk meningkatkan
responden dari orang tua mereka, bahwa kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi
mereka tidak pernah diimunisasi tetapi tetap diperlukan kerjasama yang baik dari tenaga
sehat sampai sekarang. Ibu yang kurang kesehatan dengan tokoh masyarakat/agama
percaya terhadap imunisasi, di samping itu untuk melakukan pendekatan kepada ibu
sebagian besar mereka percaya vaksin dalam memberikan komunikasi, informasi
imunisasi terbuat dari bahan yang haram, ini dan edukasi tentang pentingnya imunisasi.
ISSN:2460-4356 18
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 19
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 20
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 21
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan
ISSN:2460-4356 22