Anda di halaman 1dari 12

Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

PENGARUH PENGETAHUAN, KEPERCAYAAN DAN DUKUNGAN TOKOH


MASYARAKAT DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI
UPT.PUSKESMAS SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA
KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2016

Ns. Nanin Juliana,S.Kep M.KM1


1
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKes Bina Nusantara Aceh Timur

ABSTRAK

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kekebalan tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit
tertentu. Data Puskesmas Sungai Raya Tahun 2013 dan 2014 Kecamatan Sungai Raya belum
mendekati UCI capaian Imunisasi sebesar 63,1 % (2013) dan( 76,60 %) 2014 mengalami
kenaikan imunisasi dibandingkan tahun 2013.5 dan Dari hasil studi pendahuluan tidak sama
dengan data yang didapatkan yang dilakukan oleh peneliti ternyata masih ada ditemukannya
bayi yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap. Dari 20 bayi yang di observasi oleh
peneliti terdapat 12 bayi (60%) yang mendapat imunisasi dasar tidak lengkap, 5 bayi (25%)
mendapatkan imunisasi dasar lengkap sedangkan 3 bayi (15%) tidak mendapatkan imunisasi
dasar sama sekali.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, Dukungan Tokoh
masyarakat, Kepercayaan terhadap Pemberian Imunisasi Dasar lengkap terhadap pemberian
imunisasi dasar lengkap pada ibu yang memiliki bayi 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2016. Jenis penelitian ini
adalah studi analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi adalah seluruh ibu
yang memiliki bayi 9-12 bulan dengan jumlah 186 bayi. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak
65 responden. Analisis data dilakukan dengan univariat, bivariat dan multivariat dengan uji
regresi logistik berganda.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh kepercayaan dengan nilai nilai p value
sebesar 0,00 > 0,05 diperoleh nilai Exp (B) atau Prevelance Ratio (PR) sebesar 40,164 dan
tidak ada pengaruh variabel pengetahuan nilai p value sebesar 0,322 > 0,05 diperoleh nilai
Exp (B) atau Prevelance Ratio (PR) sebesar 2,041 dan variabel dukungan tokoh masyarakat
dengan nilai p value sebesar 0,574 > 0,05 diperoleh nilai Exp (B) atau Prevelance Ratio (PR)
sebesar 0,608.
Disarankan tokoh masyarakat seperti kepala desa dapat memberikan informasi dan
menjelaskan secara jelas tentang imunisasi sehingga peran pengawasan menjadi lebih optimal
dan keberhasilan program imunisasi dapat tercapai. Diharapkan juga kepada tenaga
kesehatan melakukan penyuluhan kesehatan secara berkesinambungan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan responden

Kata kunci : Pengetahuan, Kepercayaan, Dukungan Toma,Kelengkapan imunisasi

A. PENDAHULUAN

ISSN:2460-4356 11
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

Imunisasi adalah perlindungan yang Imunisasi adalah perlindungan yang


paling ampuh untuk mencegah beberapa paling ampuh untuk mencegah beberapa
penyakit berbahaya.Imunisasi merangsang penyakit berbahaya. Imunisasi merangsang
kekebalan tubuh bayi sehingga dapat kekebalan tubuh bayi sehingga dapat
melindungi dari berbagai penyakit melindungi dari berbagai penyakit
berbahaya.Kegiatan imunisasi merupakan berbahaya. Kegiatan imunisasi merupakan
salah satu kegiatan prioritas Kementrian salah satu kegiatan prioritas Kementrian
Kesehatan , sebagai salah satu bentuk nyata Kesehatan, sebagai salah satu bentuk nyata
komitmen pemerintah untuk mencapai komitmen pemerintah untuk mencapai
MDGS khususnya untuk menurunkan MDGs khususnya untuk menurunkan angka
angka kematian pada anak. kematian pada anak.5
Perbaikan Kualitas manusia di suatu Pemberian imunisasi berguna untuk
negara dijabarkan secara international dalam memberi perlindungan menyeluruh terhadap
Millenium Development Goals. Salah satu penyakit yang berbahaya. Dengan
tujuan MDGs adalah menurunkan 2/3 angka memberikan imunisasi sesuai jadwal, tubuh
kematian anak di bawah usia lima tahun dari bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan
tahun 1990 sampai 2015. Indikator yang sehingga tubuhnya mampu bertahan
digunakan terkait hal tersebut adalah angka melawan serangan penyakit berbahaya.
kematian balita, angka kematian bayi dan Universal Child Imunization (UCI)
pencapaian imunisasi pada anak.2 adalah suatu keadaan tercapainya imunisasi
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 dasar secara lengkap pada semua bayi (anak
tentang Kesehatan Pasal 130 mengatakan di bawah umur 1 tahun) dan target UCI
bahwa pemerintah wajib memberikan tahun 2014 adalah 100%/ desa.4 Indonesia
imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan pernah berhasil mencapai UCI namun
anak. Dalam hal ini baik negara, berdasarkan data WHO pada Weekly
pemerintah, keluarga dan orang tua wajib Epidemiological Record Indonesia masih
mengusahakan agar anak terhindar dari menempati peringkat ke-4 di dunia setelah
penyakit yang mengancam kelangsungan India, Nigeria dan Republik Demokrasi
hidup atau menimbulkan kecacatan.3 Kongo untuk under vaccination children
Penyelenggaraan imunisasi telah diatur dalam cakupan imunisasi DPT3. Hal ini
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor mengakibatkan Indonesia menjadi salah satu
42 Tahun 2013 mengatakan kalau ada negara prioritas yang diidentifikasi oleh
sekelompok orang yang melakukan WHO dan UNICEF untuk melaksanakan
kampanye hitam imunisasi dan terus akselerasi dalam pencapaian target 100%
menerus menghasut dan memberikan isu UCI desa/ kelurahan. Diperkirakan 1,5 juta
yang tidak benar bahwa vaksin itu balita di Indonesia belum terjangkau
berbahaya bisa saja dilaporkan ke polisi, program imunisasi dasar maupun
karena bisa dianggap melawan peraturan pemberian vaksin lainnya.4
pemerintah. Orang yang menghalangi Lebih dari 3 juta anak di negara
imunisasi, melanggar undang-undang dan berkembang meninggal setiap tahun akibat
peraturan pemerintah.4 penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin,
20% kematian tersebut akibat penyakit

ISSN:2460-4356 12
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

campak. Di dunia ini diperkirakan terdapat (15%) tidak mendapatkan imunisasi dasar
250 juta orang telah menjadi carrier sama sekali.
hepatitis B dan sekitar 200 juta orang Wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya
terdapat di beberapa Negara Asia. Di memiliki luas wilayah kerja 3.071.64 Ha
Negara-negara Asia Tenggara diperkirakan terdiri dari 13 desa. Jumlah penduduk di
bahwa 1025 % dari penduduknya sudah wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya
menjadi carrier hepatitis B. Jumlah yang 10.672 jiwa terdiri dari 5.436 jiwa laki-laki
pernah terinfeksi jauh lebih tinggi lagi. Di dan 5.236 jiwa perempuan. Jumlah bayi
Indonesia diperkirakan jumlah carrier yang berumur 912 bulan berjumlah 135
hepatitis B sekitar 10% dari jumlah bayi, tingkat pendidikan penduduk rata-rata
penduduk. Sedangkan di Indonesia berpendidikan SD/MI yaitu 2.641 orang
diperkirakan 1,7 juta anak atau 5% dari (24,4%) dan berpendidikan agama islam,
kematian balita di Indonesia adalah akibat mata pencaharian penduduk Sungai Raya
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan sebagaian besar adalah petani dan nelayan. 6
Imunisasi (PD3I). 4 Hasil penelitian Syamsuddin di Jakarta
Data Puskesmas Sungai Raya tahun Timur menunjukkan bahwa respon ibu
2013 dan 2014 Kecamatan Sungai Raya balita terhadap program imunisasi masih
belum mendekati UCI capaian Imunisasi relatif rendah, dan hal ini disebabkan oleh
sebesar 63,1 % (2013) dan 76,60 % (2014) karena masih adanya kepercayaan
mengalami kenaikan imunisasi masyarakat yang melarang bayi keluar
5
dibandingkan tahun 2013. Meskipun rumah sebelum berusia 1 bulan, adanya
seluruh imunisasi sudah diberikan secara sikap keengganan ibu bayi untuk
gratis selama puluhan tahun, cakupan mengimunisasi karena takut risiko sakit
imunisasi belum memenuhi UCI dengan pada anak, jarak rumah dengan tempat
berbagai alasan seperti : kurangnya pelayananan imunisasi yang jauh, dan
pengetahuan ibu yang salah tentang keterbatasan penghasilan keluarga, serta
imunisasi, takutnya mengimunisasi anak kurang tetapnya jadwal imunisasi yang
dikarenakan takut anak mengalami sakit, dilaksanakan pada posyandu.7
kurangnya motivasi masyarakat yang Berdasarkan hasil wawancara peneliti
mendukung dalam proses imunisasi kepada 10 responden ibu yang membawa
tersebut, dan adanya keyakinan bahwa bayinya pada saat posyandu di Desa Buket
imunisasi mengandung zat yang Selamat didapatkan 7 orang ibu yang
mengharamkan. anaknya tidak lengkap diimunisasi terdapat
Hasil studi pendahuluan tidak sama 3 ibu yang beralasan vaksin imunisasi
dengan data yang didapatkan yang mengangdung zat yang mengharamkan, 2
dilakukan oleh peneliti ternyata masih ada ibu beralasan bahwa tokoh masyarakat yang
ditemukannya bayi yang tidak mendapat berada di tempat ibu tidak juga membawa
imunisasi dasar lengkap. Dari 20 bayi yang anaknya imunisasi, 2 ibu mengatakan tidak
diobservasi oleh peneliti terdapat 12 bayi melakukan imunisasi oleh bayinya
(60%) yang mendapat imunisasi dasar tidak dikarenakan oleh adanya informasi bahwa
lengkap, 5 bayi (25%) mendapatkan vaksin imunisasi membahayakan anaknya
imunisasi dasar lengkap sedangkan 3 bayi setelah dilakukan imunisasi.

ISSN:2460-4356 13
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

Tokoh masyarakat merupakan orang Puskesmas Madyopura Kotamadaya Malang


yang mempunyai pengaruh dan dihormati di tentang hubungan pendidikan dan budaya
lingkungan masyarakat dalam wilayah kerja dengan kelengkapan imunisasi dasar pada
Puskesmas Sungai Raya yang merupakan bayi, hasil penelitian menunjukkan bahwa
camat dan geuchik yang ada di Desa-desa terdapat beberapa daerah yang budayanya
Sungai Raya, pada kenyataanya tokoh yang tidak mendukung terhadap pemberian
masyarakat di wilayah kerja puskesmas imunisasi pada bayi dikarenakan imunisasi
perilaku masyarakat itu sendiri yang kurang mengandung vaksin haram, dan efek
aktif dalam program imunisasi, antara lain samping dari vaksin dan hal tersebut
tokoh masyarakat tersebut tidak ikut dalam berdampak pada kelengkapan imunisasi
pemberian imunisasi yang dilakukan secara pada bayi daerah tersebut. Nilai p-value
rutin di posyandu 1 bulan sekali. Kurangnya yang diperoleh p = 0,0025 (p<0,01).9
pengetahuan tentang imunisasi, persepsi Kesehatan reproduksi wanita
masyarakat tentang imunisasi, kurangnya merupakan salah satu cerminan terjaminnya
keyakinan tokoh masyarakat dan menolak keselamatan ibu selama, saat, dan setelah
diberikannya imunisasi pada anaknya melahirkan, serta pada awal saat
karena takut anaknya menjadi sakit setelah pengasuhan dan menyususi. Keuntungannya
diimunisasi. tidak terlihat secara langsung namun
Dinas Kesehatan Aceh Timur tindakan yang tepat dalam tahapan ini dapat
melakukan sosialisasi tentang imunisasi menimbulkan keuntungan jangka panjang,
kepada tokoh masyarakat yang ada di dan dengan sendirinya dapat memengaruhi
daerah Aceh Timur sosialisasi itu banyak aspek kehidupan. Pemberian
dilaksanakan badan kesehatan dunia Imunisasi merupakan langkah awal yang
UNICEF bekerja sama dengan MPU Aceh penting bagi bayi agar tumbuh sehat dan
dalam rangka memberi pemahaman kepada tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang
tokoh masyarakat dan tokoh agama tentang tangguh, tidak hanya cerdas namun akan
pentingnya imunisasi bagi manusia untuk memiliki kecerdasan emosional dan sosial
kekebalan tubuh terhadap penyakit (emotional and social quetent) yang lebih
berbahaya seperti polio. baik.11
Menurut penelitian Farah Diana Berdasarkan seluruh uraian di atas,
Perwitasari di Desa Peuduk Kemukiman maka di Kabupaten Aceh Timur perlu
Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya tahun dilakukan suatu penelitian tentang Pengaruh
2013 yang dilakukan oleh farah tentang Pengetahuan, Kepercayaan dan Dukungan
hubungan sosial budaya terhadap pemberian Tokoh Masyarakat terhadap Pemberian
imunisasi pada bayi. Hasil penelitian Imunisasi Dasar Lengkap pada Ibu yang
menunjukkan bahwa responden yang akan Memiliki Bayi 9-12 Bulan di Wilayah
mendapatkan dukungan sosial akan Kerja Puskesmas Sungai Raya Kecamatan
berdampak baik terhadap pemberian Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur Tahun
imunisasi anaknya nilai p-value 0,003 (p 2016.
<0,01).8
Hasil penelitian yang dilakukan oleh B. METODE PENELITIAN
Perwitasari tahun 2011 di wilayah kerja

ISSN:2460-4356 14
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

Penelitian ini adalah penelitian survei berpengetahuan baik sebanyak 23 responden


dengan obervasional analitik dengan (35,4%).
rancangan cross sectional Penelitian Berdasarkan hasil distribusi frekuensi
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas pada indikator kepercayaan didapatkan
Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur. bahwa responden yang percaya terhadap
Populasi dalam penelitian sebanyak 186 imunisasi dasar lengkap sebanyak, sebanyak
orang, dan sampel diperoleh sebanyak 65 33 responden (50,8%) dan responden yang
orang. Data yang digunakan adalah data kurang percaya terhadap imunisasi dasar
primer dan data sekunder. Data dianalisis lengkap sebanyak 32 responden (49,2%).
secara univariat, bivariat menggunakan uji Berdasarkan hasil distribusi frekuensi
Chi-Square, dan multivariat menggunakan pada indikator dukungan tokoh masyarakat
uji regresi logistik berganda (multiple didapatkan bahwa responden tidak
logistic regression test). mendukung pemberian imunisasi dasar
lengkap sebanyak 37 reponden (56,9%) dan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN responden yang mendukung pemberian
imunisasi dasar lengkap sebanyak 28
Karakteristik Responden responden (43,1%).
Karakteristik responden penelitian Berdasarkan hasil distribusi frekuensi
berdasarkan pekerjaan dikategorikan pada indikator kelengkapan imunisasi
berdasarkan pekerjaan didapatkan didapatkan bahwa bahwa responden yang
responden yang tidak bekerja sebanyak 31 tidak memberikan imunisasi dasar lengkap
orang (44,9%) dan responden yang bekerja sebanyak 37 orang (56,9%) dan responden
sebanyak 34 orang (49,3%). yang memberikan imunisasi dasar lengkap
Tingkat pendidikan responden yaitu sebanyak 28 orang (43,1%).
tidak tamat SD sebanyak 4 orang (5,8%), Analisis Bivariat
Sekolah Dasar (SD) sebanyak 14 orang
(20,3%), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tabel 1. Tabulasi Silang Variabel
sebanyak 28 orang (40,6%), dan Sekolah Pengetahuan, Kepercayaan dan Dukungan
Menengah Atas (SMA) sebanyak 19 orang Tokoh Masyarakat dengan Pemberian
(27,5%). Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas
Distribusi paritas responden terbanyak Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur Tahun
adalah primipara sebanyak 23 orang 2016
(33,3%), Multipara sebanyak 32 orang
(46,4%), dan grandemultipara sebanyak 10 Pemberian Imunisasi
Dasar lengkap
orang (14,5%).
Penge- Jumlah
P
tahuan Tidak Lengkap
Analisis Univariat lengkap
f % f % F %
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi
Baik 10 43,5 13 35,7 23 100 0,087
pada indikator pengetahuan didapatkan Kurang 27 64,3 15 56,5 42 100
berpengetahuan kurang sebanyak 42 Kepercaya Pemberian Imunisasi Jumlah P
an Dasar lengkap
responden (64,6%) sedangkan yang

ISSN:2460-4356 15
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

Tidak Lengkap Variabel B Sig.


Exp(B) 95%CI for
lengkap (OR) Exp(B)
f % f % F % Pengetahuan 0,713 0,322 2,041 0,497-8,377
Kepercayaan 3,693 0,000 40,164 6,309-255,69
Baik 8 24,2 25 75,8 33 100 0,000
Dukungan -4,97 0,57 0,608 0,107-3,455
Kurang 29 90 3 10 32 100 Tokoh
Pemberian Imunisasi Masyarakat
Dukungan Dasar lengkap Constant 2,460 0,000 0,85
Tokoh Jumlah
P
Masyaraka Tidak Lengkap Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya
t lengkap
f % f % F % 3 variabel yang berpengaruh signifikan
Mendukun 11 39,3 17 60,7 28 100 terhadap kepatuhan pemberian imunisasi
g dasar lengkap yaitu pengetahuan,
0,012
Tidak 26 70,3 11 29,7 37 100
mendukun kepercayaan dan dukungan tokoh
g masyarakat. Dari ketiga variabel tersebut,
variabel yang paling besar pengaruhnya
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari adalah variabel kepercayaan. Variabel
hasil uji statistik dengan uji Chi-Square kepercayaan mempunyai nilai OR =
menunjukkan bahwa variabel yang 40,164 artinya bahwa ibu dengan
berhubungan signifikan dengan pemberian kepercayaan yang baik tentang imunisasi
imunisasi dasar lengkap sebanyak 2 variabel akan memiliki peluang sebanyak 40,164 kali
yaitu variabel kepercayaan dengan memberikan imunisasi dasar lengkap pada
p=0,000, variabel dukungan tokoh bayinya dibandingkan ibu yang memiliki
masyarakat dengan p=0,012.Variabel yang kepercayaan kurang tentang imunisasi..
tidak signifikan yaitu variabel pengetahuan. Berdasarkan hasil uji regresi logistik
ganda juga diketahui bahwa variabel yang
Analisis Multivariat tidak berpengaruh terhadap pemberian
Hasil analisis multivariat dengan uji imunisasi dasar lengkap yaitu pengetahuan
regresi logistik ganda diperoleh hasil (p=0,322>0,05) dan dukungan tokoh
bahwa variabel yang berpengaruh masyarakat (p=0,57>0,05)
signifikan adalah variabel pengetahuan
(koefisien regresi=0,713, sig.=0,322, Pengaruh Pengetahuan terhadap
Exp(B)=2,041), variabel kepercayaan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
(koefisien regresi= 3,693, sig.=0,000,
Exp(B)=40,164, dan variabel dukungan Berdasarkan hasil penelitian uji
tokoh masyarakat (koefisien regresi= -4,97, statistik secara multivariat dengan uji
sig.= 0,057, Exp(B)=0,608). Hasil analisis regresi logistik berganda diperoleh hasil
multivariat dengan menggunakan uji bahwa pengetahuan tidak berpengaruh
regresi logistik berganda metode forward terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap
conditional dapat dilihat pada tabel sebagai pada bayi dengan nilai p value sebesar 0,322
berikut: > 0,05 diperoleh nilai Exp (B) atau
Prevelance Ratio (PR) sebesar 2,041 pada
Tabel 2 Hasil Analisis Multivariat Uji
Regresi Logistik Ganda Confidence Interval 95% yaitu antara 0,497
sampai 8,377.

ISSN:2460-4356 16
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan di domain yang sangat penting dalam


wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya ibu membentuk tindakan seseorang. 35
berpengetahuan kurang tentang imunisasi Hasil penelitian ini sama dengan
dasar lengkap. Banyak ibu yang tidak tahu penelitian yang dilakukan oleh Masjkuri
tentang penjadwalan imunisasi, mereka yang melakukan penelitian tentang
menganggap dalam pemberian imunisasi pengetahuan orang tua tentang imunisasi di
dapat diberikan kapan saja. Misalnya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.25 Pada
pemberian HB-0 yang harus diberikan penelitian tersebut didapatkan bahwa 56,6%
setelah bayi lahir, namun ibu tidak mau orang tua tidak mengerti tentang imunisasi.
bayinya disuntik karena masih kecil, ini Hasil yang sama juga ditemukan pada
menyebabkan ada beberapa bayi yang tidak penelitian yang dilakukan Suharsono
mendapatkan imunisasi HB-0. Di samping melakukan studi deskripsi tentang
itu ibu juga tidak tahu bahwa pemberian pengetahuan, sikap dan perilaku ibu etnis
imunisasi yang wajib sebanyak lima yaitu Tionghoa tentang imunisasi di Kecamatan
BCG, DPT, HB, polio dan campak. Dengan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung.26 Pada
memberikan imunisasi polio saja pada bayi penelitian tersebut didapatkan hanya 40,2 %
sudah cukup meningkatkan kekebalan tubuh yang memiliki pengetahuan yang baik
bayi. Bahkan ada yang menganggap tentang imunisasi.
imunisasi hanya polio saja. Tetapi hasil penelitian ini berbeda
Selain itu ibu juga tidak merasakan dengan hasil yang didapatkan pada
adanya manfaat imunisasi, karena menurut penelitian yang dilakukan Siswandoyo di
pengalaman mereka anak yang tidak Puskesmas Lanjas Kabupaten Barito Utara.
diimunisasi tetap sehat. Banyak ibu Pada penelitian tersebut bahwa didapatkan
mengatakan tidak peduli dengan imunisasi bahwa pengetahuan ibu memiliki hubungan
karena mereka beranggapan tidak ada yang bermakna dengan kelengkapan
gunanya imunisasi, sehingga mereka malas imunisasi.24 Penelitian yang dilakukan oleh
datang ke posyandu. Mereka mengatakan Kurniawan Dedy Cahyono yang
pemberian imunisasi akan memberikan menggunakan data sekunder SDKI tahun
dampak buruk pada kesehatan bayi, bayi 2002-2003 menyatakan bahwa pengetahuan
akan demam, sakit, kejang, rewel setelah merupakan faktor utama yang menyebabkan
diimunisasi dan sebagian ibu tidak tahu ketidaklengkapan imunisasi.27
kapan jadwal pemberian imunisasi. Pengetahuan ibu yang minim membuat
Benyamin Bloom dalam Notoadmodjo kesadaran masyarakat untuk ikut serta
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan dalam program imunisasi juga minim. Dan
hasil tahu dan ini terjadi setelah orang masih banyak ibu yang berpendidikan
melakukan penginderaan terhadap suatu Tamat SD dan pendidikan yang paling
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui banyak adalah berpendidikan SMP sehingga
panca indera manusia yaitu indera dapat memengaruhi penyampaian informasi
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa yang diberikan kepada ibu. Dan Informasi
dan raba. Sebagian besar pengetahuan yang jelas dari tenaga kesehatan dirasakan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. sangat kurang. Sebenarnya saat ini sudah
Pengetahuan atau kognitif merupakan banyak terdapat media-media promosi (TV,

ISSN:2460-4356 17
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

koran, radio, sosial media, internet) tetapi menambah keenganan mereka untuk
media-media tersebut saat ini lebih banyak melakukan imunisasi, dengan kepercayaan
dipenuhi oleh hal-hal yang berbau hiburan. yang salah yang dimiliki ibu tentang
Oleh sebab itu diharapkan kepada tenaga imunisasi sehingga ibu-ibu tidak
kesehatan agar tidak lupa memberikan memberikan imunisasi pada bayinya.
Kartu Menuju sehat (KMS) kepada ibu agar Kepercayaan ibu terhadap imunisasi
melihat atau membaca kapan jadwal sangat memengaruhi kelengkapan
pemberian informasi. Tenaga kesehatan pemberian imunisasi pada bayi. Apabila
lebih sering melakukan penyuluhan tentang pola pikir ibu-ibu tidak dirubah tentang
imunisasi agar ibu memiliki pengetahuan imunisasi, ini bisa menyebabkan anak akan
yang baik tentang imunisasi, sehingga mudah terkena penyakit yang dapat dicegah
semua bayi mendapatkan imunisasi dasar dengan imunisasi, ini juga bisa berdampak
lengkap. pada kesehatan reproduksi si bayi. Apabila
kekebalan tubuh bayi tidak dibentuk mulai
Pengaruh Kepercayaan terhadap dari awal, maka dia akan rentan terkena
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap penyakit menular, sehingga tumbuh
Berdasarkan hasil penelitian uji kembang bayi tidak sesuai dengan umurnya.
statistik secara multivariat dengan uji Kepercayaan ibu tentang imunisasi harus
regresi logistik berganda diperoleh hasil dirubah dengan cepat, sehingga anak bisa
bahwa dukungan kepercayaan berpengaruh terhindar kecacatan, karena anak yang sehat
terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap tercermin dari pemikiran ibu yang cerdas.
pada bayi dengan nilai p value sebesar 0,00 Penelitian ini tidak sejalan dengan
> 0,05 diperoleh nilai Exp (B) atau penelitian yang dilakukan Nana di wilayah
Prevelance Ratio (PR) sebesar 40,164 pada Kerja Puskesmas Sungai Raya mengatakan
Confidence Interval 95% yaitu antara 6,309 bahwa tidak ada hubungan kepercayaan
sampai 255,690. Sehingga dapat dengan pemberian imunisasi campak pada
disimpulkan bahwa ibu dengan anak usia 12-24 bulan.37 Menurut teori
kepercayaaan yang baik tentang imunisasi Green kepercayaan merupakan salah satu
akan memiliki peluang sebanyak 40,164 kali faktor yang memengaruhi seseorang untuk
memberikan imunisasi dasar lengkap pada memanfaatkan pelayanan kesehatan, dalam
bayinya dibandingkan ibu yang kepercayaan hal ibu balita kurang mempercayai
kurang tentang imunisasi. imunisasi bisa mencegah penyakit menular
Kepercayaan atau keyakinan tertentu seperti TBC, difteri, pertusis,
merupakan kepercayaan/pemikiran yang hepatitis B, polio dan campak dan ibu
dimiliki ibu tentang imunisasi dasar percaya bahwa vaksin imunisasi terbuat dari
lengkap. Kepercayaan yang dianut bahan yang haram. Untuk meningkatkan
responden dari orang tua mereka, bahwa kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi
mereka tidak pernah diimunisasi tetapi tetap diperlukan kerjasama yang baik dari tenaga
sehat sampai sekarang. Ibu yang kurang kesehatan dengan tokoh masyarakat/agama
percaya terhadap imunisasi, di samping itu untuk melakukan pendekatan kepada ibu
sebagian besar mereka percaya vaksin dalam memberikan komunikasi, informasi
imunisasi terbuat dari bahan yang haram, ini dan edukasi tentang pentingnya imunisasi.

ISSN:2460-4356 18
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

Persamaan hasil penelitian sesuai Kretek Kabupaten Bantul Provinsi Daerah


dengan pandangan Krech dalam Sarwono Istimewa Yogyakarta.36
yaitu kepercayaan dapat tumbuh jika orang Tidak adanya kontribusi dukungan
berulang-ulang mendapat informasi.29 masyarakat untuk membentuk prilaku ibu
Kaitannya dengan kepercayaan yang diteliti yang baik dalam pemberian imunisasi dasar
dalam penelitian ini, bisa saja ibu-ibu yang lengkap pada bayi di wilayah kerja
berada di desa dalam wilayah Kerja Puskesmas Sungai Raya merupakan suatu
Puskesmas Sungai Raya Kabupaten Aceh hal yang diinginkan. Bila suatu program
Timur sering mendapatkan informasi yang kesehatan yang ingin dijalankan telah
salah tentang program imunisasi sehingga didukung oleh tokoh masyarakat, maka
tingkat signifikansi kepercayaan menjadi program itu akan berjalan dengan baik.
bermakna. Oleh karenanya, agar tujuan tersebut
dapat berjalan maka tokoh masyarakat di
Pengaruh Dukungan Tokoh Masyarakat desa harus mengutamakan kepentingan
terhadap Pemberian Imunisasi Dasar masyarakatnya seperti : hadir selalu saat
Lengkap tenaga kesehatan datang untuk membuat
Berdasarkan hasil penelitian uji pertemuan, mampu membuat pertemuan
statistik secara multivariat dengan uji secara berkala dengan anggota masyarakat
regeresi logistik berganda diperoleh hasil untuk membicarakan tentang kelancaran
bahwa dukungan tokoh masyarakat tidak program imunisasi, dan wajib membuat
berpengaruh terhadap pemberian imunisasi pertemuan dengan anggota masyarakat jika
dasar lengkap pada bayi dengan nilai p mereka mengikuti pertemuan tentang
value sebesar 0,574 > 0,05 diperoleh nilai imunisasi di desa-desa.
Exp (B) atau Prevelance Ratio (PR) sebesar Hal lain yang harus diperhatikan
0,608 pada Confidence Interval 95% yaitu oleh tokoh masyarakat adalah tentang
antara 0,107 sampai 3,451 pelaksanaan dan sosialisasi imunisasi,
Dukungan Tokoh masyarakat di dimana pada saat pelaksanaan imunisasi
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Raya berlangsung di desa seperti kepala desa saat-
seperti geuchik setiap desa jarang mengajak saat tertentu juga harus meninjau langsung
masyarakat untuk melakukan imunisasi, ke posyandu guna untuk mendapatkan
tokoh masyarakat tidak memberikan masukkan bagaimana kegiatan tersebut
dukungan ataupun tidak mengingatkan ibu berjalan. Untuk sosialisasi imunisasi, tokoh
untuk mengimunisasi bayinya yang selalu masyarakat layaknya juga ikut
mengajak ibu untuk melakukan imunisasi di mensosialisasi akan pentingnya imunisasi
posyandu adalah kader. pada kegiatan-kegiatan rutin pengajian
Hasil penelitian ini sejalan dengan dalam hal ini khususnya imam desa
penelitian Madarni, salah satu variabel yang sehingga program itu akan berjalan dengan
yang tidak mempunyai hubungan terhadap baik.
kelengkapan imunisasi dasar adalah
dukungan tokoh masyarakat dengan
menggunakan uji chi square di Kecamatan

ISSN:2460-4356 19
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

D. KESIMPULAN DAN SARAN kesehatan secara berkesinambungan


dalam rangka meningkatkan
Kesimpulan pengetahuan responden.
1) Kepercayaan berpengaruh signifikan 5) dilakukan pengobatan lanjutan, dan
terhadap pemberian imunisasi dasar dapat sembuh dari penyakit TB paru.
lengkap pada bayi 9-12 bulan di wilayah
kerja Puskesmas Sungai Raya DAFTAR PUSTAKA
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Achmadi, UF. Imunisasi mengapa perlu.
Aceh Timur tahun 2016. Edisi Pertama. Jakarta; Buku Kompas:
2) Variabel yang tidak berpengaruh 2006.
terhadap pemberian imunisasi dasar Bellamy R, Freedman A. Immunization.
lengkap pada bayi 9-12 bulan adalah New York: The Medicine Publishing
pengetahuan dan dukungan tokoh Company Ltd; 2005.
masyarakat Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Pedoman pelaksanaan imunisasi
Saran DPT/HB kombo [dokumen di
1) Disarankan kepada Dinas Kesehatan internet]. 2004 [diunduh 28 Mei
Kabupaten Aceh Timur untuk 2015]. Tersedia dari:
meningkatkan upaya sosialisasi http://www.pusdiknaskes.
imunisasi dengan bekerjasama lintas Kementerian Kesehatan RI. Pedoman
program dan lintas perangkat desa untuk penyelenggaran imunisasi [dokumen
mencapai efektivitas program di internet]. 2009 [diunduh 28 Mei
penanggulangan penyakit menular. 2015]. Tersedia dari:
2) Diharapkan kepada tokoh masyarakat http://www.pusdiknaskes.
seperti kepala desa dapat memberikan Kementerian Kesehatan RI. Pedoman
informasi dan menjelaskan secara jelas penyelenggaran imunisasi no 42. 2013
tentang imunisasi sehingga peran [diunduh 28 Mei 2015]. Tersedia dari :
pengawasan menjadi lebih optimal dan http://www.pusdiknaskes.
keberhasilan program imunisasi dapat Puskesmas Sungai Raya. Profil Puskesmas
tercapai. Diharapkan juga kepada Sungai Raya tahun 2014. Sungai
tenaga kesehatan melakukan penyuluhan Raya; 2014.
kesehatan secara berkesinambungan Syamsuddin HM. Survei cakupan imunisasi
dalam rangka meningkatkan di Provinsi Sulawesi Tengah. Jakarta:
pengetahuan responden. Penerbit Buku Kedokteran EGC;
3) Diharapkan kepada responden untuk 2007.
meningkatkan pengetahuan dengan Diana F. Faktor-faktor yang mempengaruhi
sering mengikuti posyandu dan kelengkapan pemberian imunisasi
penyuluhan yang dilakukan puskesmas pada bayi di Desa Peuduk
sehingga responden dapat mengetahui Kemukiman Trianggadeng Kabupaten
manfaat dari pemberian imunisasi. Pidie Jaya. [KTI]. Pidie Jaya: STIKes
4) Diharapkan juga kepada tenaga Ubudiyah Banda Aceh; 2013.
kesehatan melakukan penyuluhan

ISSN:2460-4356 20
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

Perwitasari. Hubungan pendidikan dan Mubarak WI. Promkes sebuah pengantar


budaya dengan kelengkapan proses belajar mengajar dalam
pemberian imunisasi dasar pada bayi pendidikan . Yogyakarta: Graha Ilmu;
di wilayah kerja Puskesmas 2011.
Madyopura Kotamadya Malang. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan
[Skripsi]. Malang: Universitas perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka
Airlangga; 2011. Cipta; 2010.
Sudarno. Sistem imun dan imunisasi. Mukhlis dan Kristiani. Hubungan faktor-
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Widya faktor individu dan organisasi dengan
Medika; 2002. kinerja petugas vaksinasi di
Wahab AS. Sistem imun, imunisasi & Kabupaten Aceh Timur. [Skripsi].
penyakit imun Cetakan 1. Jakarta: Yogyakarta: Universitas Gajah Mada;
Widya Medika; 2002. 2006.
Atikah P. Imunisasi dan vaksinasi. Khatab P N. Perilaku ibu dalam pemberian
Yogyakarta: Nuha offset; 2010. imunisasi di Puskesmas Lubuk Alung
Setiadi E. Ilmu sosial dan budaya dasar. Kecamatan Alung Kabupaten Padang
Cetakan Keenam. Jakarta: Kencana: Pariaman (suatu studi kualitatif).
2010. [Tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia;
Deliyanto B. Lingkungan sosial budaya. 2006.
Jakarta: UT; 1996. Siswandoyo. Faktor-faktor yang
Soekanto S. Sosiologi suatu pengantar. Edisi berhubungan dengan status
revisi IV. Jakarta: Rajawali Press; kelengkapan imunisasi pada bayi
2006. Puskesmas Lanjar Kabupaten Barito
Kalangke Ns. Kebudayaan dan kesehatan Utara.2013. [diunduh 28 Mei 2015].
(pengembangan pelayanan kesehatan Tersedia dari:
primer melalui pendekatan sosial http://digilib.litbang.depkes.go.id
budaya). Jakarta: L Kesaints Blanc Maskjuri. Pengetahuan orang tua tentang
Indah Corp; 1992. imunisasi di Puskesmas Kebayoran
Foster GM, Anderson BG. Antropologi Lama Jakarta Selatan. [Skripsi].
kesehatan. Jakarta: Penerbit Jakarta: Universitas Indonesia; 2005.
Universitas Indonesia; 2013. hlm 313. Suharsono MT. Pengetahuan, sikap dan
Fishbein M, Ajizen I. Attiduses, personality perilaku ibu etnis tionghoa tentang
and behavior. New York: Open imunisasi di Kecamatan Kelapa
University Press; 2005. Kampit Kabupaten Belitung. [Skripsi].
Wawan A, Dewi M. Teori dan pengukuran Jakarta: Universitas Indonesia; 2005.
pengetahuan, sikap dan perilaku Dedy C. Mengidentifikasi kelengkapan
Manusia. Cetakan Kedua. Yogyakarta: imunisasi dasar pada anak balita dan
Nuha Medika; 2011. faktor-faktor yang berhubungan di
Arikunto S. Prosedur penelitian suatu Poli Anak Rumah Sakit Tarakan.
pendekatan praktik. Jakarta: Rineka [Skripsi]. Rumah Sakit Tarakan:
Cipta; 2006. Universitas Indonesia; 2009.

ISSN:2460-4356 21
Nanin Juliana, Pengaruh pengetahuan

Syamsuddin. Faktor-faktor yang kerja Puskesmas Jambak Kabupaten


berhubungan dengan status imunisasi Pasaman Barat. [Tesis]. Padang:
pada bayi 0-12 bulan di Kabupaten Universitas Andalas; 2014.
Aceh Besar Propinsi Daerah Istimewa
Aceh. [Skripsi]. Jakarta: Universitas
Indonesia; 2000.
Solita S. Sosiologi kesehatan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.2010.
Silitonga M. Pengaruh faktor pemudah,
pemungkin dan penguat terhadap
pemberian imunisasi dasar lengkap
pada bayi. [Tesis]. Medan: Universitas
Sumatera Utara; 2012.
Parmanto P. Imunisasi sunatullah. Jakarta:
Imprint Al-Mawardi Prima; 2015.
Dewi S. Pijat dan asupan gizi yang tepat
untuk melejitkan tumbuh kembang
anak. Yogyakarta: Pustaka Baru Press;
2015.
Hidayat A. Ilmu Kesehatan anak untuk
pendidikan kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika; 2008.
Kaunang dkk. Hubungan pemberian
imunisasi dasar dengan tumbuh
kembang pada bayi (0-1tahun) di
Puskesmas Tembulu Kabupaten
Minahasa. [e-journal]. Jurnal
Keperawatan. 2013; [diunduh 28 Mei
2015]; 4(1). hlm 60. Tersedia dari:
http://www.pusdiknaskes.
Depkes RI. Berikan imunisasi dasar lengkap
pada bayi untuk melindungi di buah
hati. Pusat Promosi Kesehatan; 2010.
Madarni. Perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi dasar di Kecamatan Kretek.
Kabupaten Bantul Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. [Tesis]. Jakarta:
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia; 2003.
Nana N. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan pemberian imunisasi campak
pada anak usia 12-24 bulan di wilayah

ISSN:2460-4356 22

Anda mungkin juga menyukai