ORIENTASI:
Nama saya Rosita sering dipanggil Rosita. Nama ibu siapa? Senang dipanggil siapa?”
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan ibu hri ini? Baiklah, bagaimana kalau
kita bercakap cakap tentang suara yang selama ini ibu dengar tapi tak nampak
wujudnya? Ibu mau bercakap-cakap Dimana? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana
KERJA:
“Apakah ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Suara seperti apa yang ibu dengar
itu? Apakah terus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan suara itu paling sering
terdengar? Apakah pada waktu ibu sendiri?” “Apakah yang ibu rasakan pada saat
mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau
“Pertama dengan cara menghardik suara itu. Kedua dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah terjadwal dan yang ke
“Bagaimana kalau kita belajar yang pertama dulu atau satu cara dulu yaitu menghardik
halusinasi. Caranya begini ibu: saat ibu tidak mau dengar suara yang muncul itu
langsung bilang. Pergi saya tidak mau dengar-saya tidak mau dengar. Kamu suara
palsu. Begitu diulang-ulang sampai tidak terdengar suara lagi. Coba ibu peragakan. Nah
TERMINASI:
“Bagaimana perasaan ibu, setelah latihan menghardik tadi? Kalau suara itu muncul
“Bagaiman kalau kita buat jadwal latihannya. Mau berapa kali sehari bu latihannya?”
“Besok saya akan kesini lagi untuk melatih cara yang kedua yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain. ibu mau latihan jam berapa? Bagaimana kalau jam 3 sore lagi. Mau
dimana? Bagaimana kalau disini saja. Baiklah, sampai jumpa besok ibu.
Assalamu’alaikum
ORIENTASI:
“Assalamu’alaikum, selamat sore ibu. Apakah ibu mbakih ingat dengan saya?
Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah suara – suaranya mbakih muncul? Apakah
sudah dipakai cara yang telah kita latih kemarin bu?coba bu lihat ulangin latihan
cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita
akan latihan selama 20 menit. Mau di mana? Bagaimana kalau di sini saja ya bu?”
KERJA:
cakap dengan orang lain. Jadi kalau ibu mendengar suara- suara, langsung saja cari
teman atau orang sekitar untuk diajak ngobrol, minta teman untuk mengobrol dengan
ibu. Contohnya begini... tolong, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo mengobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang di rumah, misalnya katakan: Ayo ngobrol dengan
saya, saya sedang dengar suara-suara. Begitu ya bu. Coba ulangi seperti yang saya tadi
lakukan. Ya begitu bagus! Coba sekai lagi! Bagus! Nah latihan terus ya ibu.
TERMINASI:
“Bagaimana perasaan ibu, setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang ibu
pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau ibu
“Bagaimana kalau kita mbakukan dalam jadwal kegiatan harian ibu. Mau jam berapa
latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur ketika sewaktu- waktu suara
itu muncul”
“Besok pagi saya akan kembali lagi ya bu. Bagaimana kalau kita latih cara yang ke tiga
yaitu melakukan aktifitas terjadwal? Mau jam berapa ibu? Bagaiamana kalau jam 3
seperti ini saja. Mau disini atau ditempat lain? Bagaimana kalau disini saja. Baiklah
samapai jumpa besok ibu. Sekarang ibu istirahat terlebih dahulu. Assalamu’alaikum”
SP 3 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga:
ORIENTASI:
mbakih muncul? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih? Bagaimana
hasilnya? Apakah suara-suara itu sudah hilang? Bagus! Sesuai janji kita yang kemarin,
hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu melakukan
kegiatan secara terjadwal. K i t a Mau dimana bicara bu?. Berapa lama kita bicara?
KERJA:
“Apa saja yang bisa ibu lakukan? Sore-sore apa kegiatan ibu? Setelah itu ibu
melakukan kegiatan-kegiatan apa? Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih
kegiatan hari ini (membaca buku). Bagus sekali ibu bisa lakukan. Kegiatan ini dapat ibu
lakukan untuk mencegah suara itu muncul. Kegiatan lain yang akan kita latih lagi agar
TERMINASI
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk mencegah
suara-suara itu muncul? Bagus sekali! Coba sebutkan tiga cara yang telah kita latih
untuk mencegah suara-suar itu. Bagus sekali! Mari kita mbakukan dalam jadwal
kegiatan harian ibu. Coba lakukan sesuai jadwal. Ya! (melatih aktifitas lain pada
pertemuan berikutnya sampai terpenuhi seluruh aktifitas dari pagi sampai malam)”
“Bagaimana kalau menjelang makan sore nanti, kita membahas cara minum obat yang
baik serta mengetahui kegunaan obat. Mau jam berapa? Bagaimna kalau jam 4 ya bu?
Mau dimana? Bagaimana kalau diruang makan saja. Sampai jumpa ibu.
Assalamu’alaikum
ORIENTASI:
“Assalamu’alaikum, bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah suara- suaranya mbakih
muncul? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih? Apakah jadwal
“Apakah hari ini obatnya sudah diminum? Baik. Siang ini kita akan diskusikan selama
KERJA:
“Adakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah suara-suara itu mbakih
terdengar? Minum obat sangat penting, supaya suara-suara yang mengganggu ibu
selama ini tidak muncul lagi. Berapa kali obat yang harus ibu minum? (perawat
“Ini yang warna orange clozapine 1 kali sehari jam 8 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara itu. Sedangkan yang merah jambu resperidon 1 kali sehari
konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, ibu akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis ibu minta ke dokter untuk
mendapatkan obat lagi. ibu juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan
obatnya benar, artinya ibu harus membaktikan bahwa obat ini benar-benar punya ibu.
Jangan keliru dengan milik orang lain. Baca nama kembakannya. Pastikan obat
diminum pada waktunya. Bapak/ibu juga harus perhatikan beberapa jumlah obat sekali
TERMINASI:
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang obat? Sudah berapa cara
yang kita latih untuk mencegah suara-suara itu? Coba sebutkan. Bagus!
“Mari kita mbakukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan harian. Jangan lupa
teratur minum obatnya ya bu. Besok kita bicarakan lagi cara untuk perasaan ibu yang
sering malu. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 3 sore. Mau dimana? Bagaimana
ORIENTASI:
“Assalamu’alaikum bapak/ibu, nama saya Rosita . Saya mahasiswa yang merawat anak
bapak/ibu. Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Apa pendapat bapak/ibu tentang
anak bapak/ibu?” Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa mbakalah yang anak
KERJA:
“Apa yang bapak/ibu rasakan menjadi mbakalah dalam merawat ibu S. Apa yang
bapak/ibu lakukan? Ya, gejala yang dialami oleh anak bapak/ibu itu dinamakan
halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.
“Jadi kalau anak bapak/ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu
bayangan itu tidak ada. Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa
cara. Ada beberapa cara untuk membantu anak bapak/ibu agar bisa mengendalikan
halusinasi. Cara-cara tersebut antara lain: pertama, dihadapan anak bapak/ibu, jangan
anak tersebut memang mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi bapak/ibu sendiri
“Kedua, jangan biarkan anak bapak/ibu melamun dan sendiri karena kalau
melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap
Tentang kegiatan, saya telah melatih anak bapak/ibu untuk membuat jadwal kegiatan
lakukan!”
“Ketiga bantu anak bapak/ibu minum obat secara teratur. Jangan menghentikan obat
tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatyih anak bapak/ibu
untuk minum obat secara teratur. Jadi bapak/ibu dapat mengingatkan kembali.
Obatnya ada 2 macam, clozapine 1 kali sehari jam 8 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara itu. Sedangkan yang merah jambu resperidon 1 kali sehari
“Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi anak
bapak/ibu dengan cara menepuk punggung anak bapak/ibu. Kemudian suruhlah anak
bapak/ibu menghardik suara tersebut. Anak bapak/ibu sudah saya ajarkan cara
menghardik halusinasi.”
“Sekarang mari kita latih memutus halusinasi anak bapak/ibu. Sambil menepuk
punggung anak bapak/ibu, katakan : P sedang apa kamu? Kamu ingatkan yang
diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya...usir suara itu, S. Tutup telinga kamu
dan katakan pada suara itu” saya tidak mau dengar”. Ucapakan berulang- ulang, S.
Sekarang coba bapak/ibu praktekkan cara yang barusan saya ajarkan. Bagus
bapak/ibu”.
TERMINASI:
halusinasi anak bapak/ibu?” Sekarang coba bapak/ibu sebutkan kembali 3 cara merawat
anak bapak/ibu”.
“Bagus sekali bapak/ibu. Bagaimana kalau 2 hari lagi kita bertemu unntuk
dihadapan pasien.
ORIENTASI:
“Apakah bapak/ibu mbakih ingat bagaimana cara memutus halusinasi anak bapak/ibu
yang sedang mengalami halusinasi? Bagus! Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20
menit ini kita akan mempraktekan cara memutus halusinasi langsung dihadapan anak
KERJA:
suara-suara yang sering ibu S dengar. Untuk itu pagi ini bapak/ibu datang untuk
mempraktekan cara memutus suara-suara yang ibu S dengar. Ibu S nanti kalau sedang
halusinasi yang sedang ibu S alami seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya. Tepuk
punggung ibu S lalu suruh ibu S mengusir suara dengan menutup telinga dan
menghardik
suara tersebut” (Saudara mengobservasi apa yang dilakukan keluarga terhadap pasien)
Bagus sekali! Bagaimana ibu S? Senang dibantu bapak/ibu? Nah bapak/ibu ingin
melihat jadwal harian ibu S. (Pasien memperlihatkan dan dorong orang tua memberikan
pujian) Baiklah, sekarang saya dan orang tua ibuSP keruang perawat dulu” (Saudara dan
TERMINASI:
langsung dihadapan anak bapak/ibu. Diingat-ingat pelajaran kita hari ini ya pak/bu.
Bapak/ibu dapat melakukan cara itu bila anak bapak/ibu mengalami halusinasi”.
“Bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi untuk membicarakan tentang jadwal
kegiatan harian anak bapak/ibu untuk persiapan di rumah. Jam berapa bapak/ibu bisa