Infeksi/Inflammasi:
● Tonsil Obstruksi
○ Tonsilitas akut ● Nasofaringeal
○ Tonsilitas akut rekuren ● Orofaringeal
○ Tonsilitas kronis/persisten ● Kombinasi
○ Tonsilolithiasis Neoplasma
● Adenoid ● Jinak
○ Adenoiditis akut (Nasofaringitis) ● Kelainan Limfoproliferatif
○ Adenoiditis rekuren ● Hiperplasia papilifer limfoid
○ Adenoiditis kronis/persisten ● Ganas
Tonsilitis Akut
PENYAKIT ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS PENATALAKSANAAN
Tonsilitis Akut GASBH, Nyeri tenggorok, nyeri menelan, Analgetik oral
Pneumococcus, demam. Penisilin 5 – 10 hari
Staphylococcus, Tonsil membesar, hiperemis, detritus, Obat kumur
virus NT submandibula
Tonsilofaringitis Corynebacterium Gejala umum: subfebris, nyeri kepala, ADS 40.000 U – 120.000 U, diberikan
difterika diphteriae lemah, tidak nafsu makan, nyeri dosis tunggal yang dilarutkan dalam
menelan 100 – 200 ml D i.v,
Gejala lokal: tonsil membesar, Penisilin prokain 25.000-50.000 U/kg
pseudomembran, bull neck BB/hr i.m tiap 12 jam selama 14 hari.
Gejala karena eksotoksin: miokarditis, Diet lunak, Prednison 1-1,5 mg/kg
kelumpuhan otot-otot, albuminuria BB/hr/p.o tiap 6-8 jam selama 14 hari
PENYAKIT ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS PENATALAKSANAAN
Infectious Virus Epstein- Demam, tonsilofaringitis membranosa, hiperemis, Mengobati gejala, ampisilin,
Mononucleosi Barr limfadenopati servikalis, urtikaria pada rongga perbaikan kesehatan mulut,
s mulut, hepatomegali, splenomegali. tonsilektomi
(Pfeiffer’s
disease)
Candidiasis/ Jamur Candida Nyeri menelan, eksudat dangan ulkus eritematus Antimikosis
Moniliasis/ albicans pada tonsil, palatum, dinding faring dan mukosa
Thrush pipi
Vincent’s Spirochaeta, Nyeri menelan unilateral, limfadenopati Penisilin selama 3-6 hari
Angina/Angina Bacillus jugulodigastrik ipsilateral, bau mulut, ulserasi Obat kumur
Ulcero- fusiform dalam pada 1 tonsil dengan membran abu-abu
membranacea kekuningan
Follicular Lacunar Pseudomembran
Tonsilitis Tonsilitis
Tonsilitis akut Mononukleosis infeksiosa
Tonsillitis difterika 13
Candidiasis Vincent’s Angina
Tonsillitis Kronis
PENYAKIT ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS TERAPI
Tonsilitis kronik Gangguan tonsil kecil (atrofi), disekeliling hiperemis, pada kripta
atrofik / fibrotik apoptosis akibat mengeluarkan sekret purulen tipis
inflamasi kronis
Tonsilitis kronis Gangguan Hipertrofi dan pembentukan jaringan parut, pada kripta Antibiotik spektrum
hipertrofik apoptosis akibat terjadi melebar dan mengeluarkan eksudat purulen luas, antipiretik, obat
inflamasi kronis (detritus) -> bisa ditekan dengan tongue spatel untuk kumur mengandung
mengeluarkan pus desinfektan,
tonsilektomi
Tonsilitis TBC M. tuberculosis Ulserasi yang mengandung tuberkel BTA pada faring dan Tonsilektomi, OAT
tonsil, apus tenggorok / biopsi (+) BTA. sulit menelan,
otalgia, pembengkakan kgb servikal
Tonsilitis T. pallidum, Kultur iluminasi, tes serologi positif setelah 4 minggu Penisilin, 0,03 U/ml, selama 10-20
sifilitik masa sifilis primer, sekunder. Nelson’s test (+) setelah 9 hari atau tetrasiklin/eritromisin
inkubasi 3,5 minggu 4x500 mg/hari
minggu
Adenoid Hidung tersumbat kronis, mendengkur, bernafas lewat mulut, Adenoidektomi dengan kuretasi
Hiperplasi rinore, suara hidung, wajah adenoid (mulut selalu terbuka, memakai adenotom
Obstruktif bagian tengah wajah datar, hidung kecil, gigi insisivus prominen,
arkus faring tinggi), sinusitis kronis, linkgaran hitam di bawah
bola mata, tampak gerakan velum palatum molle tertahan
waktu fonasi
Adenoidits akut Nyeri tenggorok, tidak dapat menelan, demam, malaise, nyeri Pemberian cairan adekuat, istirahat,
kepala, sinusitis, pendengaran berkurang, otalgia, tengoork menjaga kebersihan mulut, pemberian
merah, edema pada limofid faring, adenopati servikal analgetik, dekongestan & antihistamin,
antibiotik spektrum luas
Agranulositosis Penyakit leukopoietik Demam tinggi, sakit kepala dan sakit menelan. Eliminasi obat penyebab
karena keracunan obat ulserasi dan nekrosis dengan warna membran leukotoksik, hindari
(amidopirin, sulfa, eksudat kehitaman, leukopeni dengan granulosit trauma,antibiotik
arsen) sangat sedikit penisilin dosis tinggi,
transfusi darah, menjaga
kebersihan rongga mulut
Tonsilolith Tonsilitis berulang, Pembengkakan sekitar kripta dan sensasi benda Tonsilektomi
dewasa > anak asing
AIDS/Sindroma Infeksi retrovirus HIV Sarkoma kaposi disertai hairy leukoplakia pada
HIV lidah, disertai limfadenopati servikal, kandidiasis,
herpes simplex, herpes zooster, sinusitis,
tonsilitis, gingivitis, faringitis, esofagitis, dan
penurunan pendengaran. demam, anoreksia,
sakit kepala, diare, penurunan BB
Penyakit Etiologi Gejala dan Diagnosis Terapi
Leukemia Keganasan pada alat Pucat, lemah, lesu disertai demaam / infeksi
limfoblastik pembuat sel darah berulang / menetap dan ada perdarahan.
akut (limfoblas) 🡪 kegagalan tonsil membesar disertai ulserasi dan nyeri,
sumsum tulang membran kotor (gusi, rongga mulut, faring),
membentuk sel darah limfadenopati dan hepatosplenomegali, sel
noemal dan inflitrasi ke darah tepi (anemia, granulositopenia,
jaringan lain limfoblas >3%), sumsum tulang (selularitas
meningkat, limfoblas >25%)
Fibroma Tumor jinak, unilateral Serupa dengan tonsilitis hipertropikan Pembedahan membuang
tonsil dengan pertumbuhan tumor
lambat, pria = wanita, anak
> dewasa
Tatalaksana
Pada tonsislitis akut
• Edukasi • Terapi antibiotik
• Tirah baring Penisilin
• Pemberian cairan adekuat Apabila terdapat resistensi gunakan eritromisin
• Diet ringan Durasi pengobatan selama 5-10 hari dan pada
• Analgetik oral biakan GABHS positif selama 10 hari
• Obat kumur
Pada tonsilitis difterika
Antimikosis
Fluconazole
Selama 7-14 hari
Dewasa: 50-100 mg, sekali sehari
Anak-anak:
Anak usia <2 minggu: dosis awal 6 mg/kgBB. Dosis lanjutan 3 mg/kgBB, 3 hari sekali.
Anak usia 2-4 minggu: dosis awal 6 mg/kgBB. Dosis lanjutan 3 mg/kgBB, 2 hari sekali.
Anak usia >4 minggu: dosis awal 6 mg/kgBB. Dosis lanjutan 3 mg/kgBB, sekali sehari.
Tonsilektomi Adenoidektomi
Definisi Tindakan mengangkat tonsil palatina seutuhnya bersama Tindakan operasi untuk mengangkat
jaringan patologis lainnya, sehingga tonsilaris bersih tanpa adenoid (tonsila faringeal) di daerah
meninggalkan trauma yang berarti pada jaringan sekitarnya, nasofaring tanpa melukai otot faring dan
seperti uvula dan pilar tonsil torus tubarius
Indikasi ● Episode tonsilitis akut berulang >3 kali dalam 1 tahun ● Penyakit telinga tengah sekunder
absolut ● Tonsilitis kronis walaupun tanpa eksaserbasi akut, akibat obstruksi tubaeustachius
tapi merupakan fokal infeksi ● Adenoid hipertrofi yang
● Pasca abses peritonsiler menyebabkan obstruksi pernafasan
● Karier difteri ● Sinusitis oleh karena obstruksi
● Tonsilitis yang menyebabkan kejang demam ostium sinus akibat kelainanadenoid
● Pembesaran tonsil yang dapat menyebabkan ● Nasofaringitis menetap dengan
obstruksi pernafasan/Obstructive Sleep Apneu gejala pada hidung, seperti
Syndrome (OSAS) atau gangguan menelan (abnormal rhinorrhea, suara sengau atau nafas
swallowing) berbunyi
● Dicurigai adanya keganasan pada tonsil
Tonsilektomi Adenoidektomi
Kontraindikasi ● Palatoschizis
relatif ● Anemia (Hb < 10 gr% atau HCT <30%)
● Infeksi akut saluran nafas atau tonsil (tidak termasuk abses peritonsiler)
● Poliomielitis epidemik
● Usia di bawah 3 tahun
Sepsis Dari penyebaran Demam, tegang di sepanjang v. jugularis Penisilin dosis tinggi / antibiotik
secara hematogen, interna / tegang pada kelenjar limfe spektrum luas, tonsilektomi,
limfogen dan jugulodigasterikus, kemerahan pada pengikatan v.jugularis, insisi dan
langsung. tonsil, riwayat dan gejala tonsiltis kronis, drainase jaringan lunak
LED meningkat, leukositosis
● Bersifat self limiting dengan minim sekuel pada pasien sehat tanpa komplikasi
● Pasien dengan infeksi rekuren yang menjalani terapi pembedahan memiliki prognosis
jangka panjang yang baik
● Pasien dengan komplikasi GABHS (ARF, APSGN) dapat mengalami sekuel berupa RHD
dan berkurangnya fungsi ginjal, namun kasus ini sangatlah jarang
Referensi
1. Dorland
2. Buku THT-KL dr. Yussy
3. Moore Anatomy
4. Junquiera Histology
5. Jackie A., Elizabet P., StatPearl NCBI, Tonsillitis, Augustus 2020
6. Google images
Terima kasih