Anda di halaman 1dari 741

PEMBAHASAN SOAL UKMPPD

THT-KL

Author: Tim UKMPPD VOSMED


VOSmed Medical Course
Jakarta – Bandung – Semarang – Jogjakarta - Surabaya
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Anak laki-laki 8th datang ke poliklinik dengan keluhan tidur mengorok sejak setahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapati pembesaran tonsil T3-T3 tidak hiperemis,
kripta melebar, dan detritus(+).
Pemeriksaan fisik mana yg memperlihatkan adanya tonsilitis kronis?
A. Detritus
B. Tidur mengorok
C. Tidak hiperemis
D. Pembesaran tonsil
E. Kripta melebar
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tonsilitis Kronis

Anak laki-laki 8th datang ke poliklinik dengan keluhan tidur mengorok sejak setahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapati pembesaran tonsil T3-T3 tidak hiperemis,
kripta melebar, dan detritus(+).
Pemeriksaan fisik mana yg memperlihatkan adanya tonsilitis kronis?

JAWABAN

E. Kripta melebar
DEFINISI Tonsilitis

● Tonsilitis adalah peradangan tonsil yang merupakan bagian dari Cincin Waldeyer.

● Cincin Waldeyer:
1. Tonsil faringeal (adenoid)
2. Tonsil palatina (tonsil faucial)
3. Tonsil lingual (tonsil pangkal lidah)
4. Tonsil tuba Eustachius / tubal /lateral band
dinding faring / Gerlach’s tonsil)

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, A; PMW. Immunology of the
Tonsils [Internet]. Immunology today. U.S. National Library of Medicine; 1998 [cited 2020Jul3]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9745205/
KLASIFIKASI Tonsilitis

● Tonsilitis akut folikular/supurativa: infeksi menyebar hingga ke kripta dan kripta terisi
dengan material purulen.
● Tonsilitis akut membranosa: adanya membran diatas permukaan tonsil karena pada kripta
timbul titik kuning dari pus yang menyatu. Membran mudah di hapus dengan swab.
● Tonsilitis superfisial: merupakan bagian dari faringitis generalisata, sering oleh virus.

Tonsilitis Akut Tonsilitis Kronis


Onset: < 3 bulan Onset: >= 3 bulan
Etiologi: GABHS sebagai prekursor (GABHS → posttreptococcal Etiologi: bakteri
glomerulonephritis, demam rheumatik akut, tonsilitis-faringitis), (S.pyogenes, anaerob
S.pyogenes, Epstein Barr virus, Hemofilus influenzae lain) & virus (adenovirus)

ICurrent diagnosis & treatment otolaryngology head and neck surgery 3rd edition, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tonsilitis Kronis

● Tonsilitis kronis adalah peradangan pada tonsil yang berlangsung


selama 3 bulan atau lebih yang dapat timbul mulut bau & tender
cervical adenopathy persisten.

ETIOLOGI
Bakteri Viral
Streptococcus pyogenes / Mixed Adenovirus, Epstein-
group A Streptokokus B anaerobes Barr Virus (EBV)
hemolytikus

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Tonsilitis Kronis

1. Nyeri tenggorokan & Halitosis (bau mulut)


2. Tenggorokan terasa kering
3. Odinofagia (nyeri menelan) & Disfagia (sulit menelan)
4. Tidur menggorok / sleep apnea syndrome
5. Sensasi benda asing di tenggorokan / rasa mengganjal di tenggorok
6. Gejala lain: nyeri kepala, lemas, demam

● Pada tonsilitis akut, Demam (suhu 38 - 40 oC) & gejala menyerupai


common cold.

ICurrent diagnosis & treatment otolaryngology head and neck surgery 3rd edition
DIAGNOSA KERJA:
PATOLOGI Tonsilitis Kronis

● Proses radang berulang yang timbul → epitel mukosa & jaringan


limfoid terkikis → proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh
jaringan parut yang akan mengalami pengerutan → sehingga, kripti
melebar.
● Secara klinik, kripti ini tampak diisi oleh detritus. Proses berjalan
terus sehingga menembus kapsul tonsil & akhirnya menimbulkan
perlekatan dengan jaringan di sekitar fosa tonsilaris. Pada anak,
proses disertai pembesaran kelenjar limfa submandibula.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Tonsilitis Kronis
DIAGNOSIS - PF

PF Tonsilitis Akut PF Tonsilitis Kronis

1.Lidah kering / coated tongue 1 & 2 sama


2.Fetid breathe (halitosis) 3. Orofaring:
3.Orofaring: + Tonsil membesar dengan permukaan
+ hiperemia pillars, soft palate, & uvula tidak rata, kriptus melebar & beberapa
+ Tonsil hiperemis & membesar dengan kripti terisi detritus, kapsul tonsilar halus
titik pus kekuningan di pembukaan + Tonsilloliths → biofilm mikrobial yang
kripta → menyatu → membran terbentuk diantara kripta tonsil
+ Edema uvula & soft palate + Massa putih keras di permukaan tonsil
+ Pembesaran kelenjar getah bening leher

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Tonsilitis Kronis

1. Rapid strep tests: Latex agglutination atau ELISA (enzyme-linked


immunosorbent assay ) metode ekstraksi antigen (group-A
streptococcal) dari swab. Spesifikasi tinggi (95%), tapi sensitivitas
lebih rendah (60–100%) dibandingkan dengan kultur.
2. Kultur tenggorok: swab di faring posterior & area tonsil.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DD Tonsilitis Kronis

● Faringitis
Faringitis lebih sering
terjadi pada orang dewasa
& penyebab tersering
adalah oleh virus, hanya 5-
10% oleh S.pyogenes.

● Difteria
IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tonsilitis Kronis

1. General: tirah baring, banyak intake cairan, higiene mulut dengan berkumur.
2. Simptomatik: analgetik & antipiretik : aspirin, parasetamol.
3. Spesifik: antibiotik lini pertama: penicillin.
Antibiotik lini kedua: Klindamisin, amoxicillin + asam klavulanat, dicloxacillin
& cephalexin → antibiotik yang efektif terhadap anaerob & organisme yang
memproduksi beta-laktamase.
1. Kronis tidak responsif terapi antimikroba + halitosis + tonsilitis rekuren
(GABHS karier) → tonsilektomi.
2. Tonsilitis kronik kripta → tonsilektomi komplit / intrakapsular (dewasa).
ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI & KOMPLIKASI PENYAKIT Tonsilitis Kronis

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
JAWABAN LAIN ?

A. Detritus → beberapa kripti terisi detritus → berarti tidak semua.


B. Tidur mengorok → termasuk gejala klinis, bukan pemeriksaan fisik.
C. Tidak hiperemis → tonsil membesar dengan permukaan tidak rata.
D. Pembesaran tonsil → PF ini juga terdapat di tonsilitis akut.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tonsilitis Kronis

Anak laki-laki 8th datang ke poliklinik dengan keluhan tidur mengorok sejak setahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapati pembesaran tonsil T3-T3 tidak hiperemis,
kripta melebar, dan detritus(+).
Pemeriksaan fisik mana yg memperlihatkan adanya tonsilitis kronis?

E. Kripta melebar
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 26 tahun mengeluh sering pilek, nyeri tekan di pipi dan dahi sejak 3
bulan ini. Sekret yang keluar berwarna hijau kental.
Pemeriksaan penunjang yang tepat?

A. Nasoendoskopi, roentgen waters


B. Nasoendoskopi, komputer tomografi
C. Komputer tomografi, roentgen waters
D. Komputer tomografi, nasoendoskopi
E. Roentgen waters, rontgen Caldwell
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinosinusitis

Seorang laki-laki usia 26 tahun mengeluh sering pilek, nyeri tekan di pipi dan dahi sejak 3
bulan ini. Sekret yang keluar berwarna hijau kental.
Pemeriksaan penunjang yang tepat?

JAWABAN

B. Nasoendoskopi, komputer tomografi


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinosinusitis

● Rhinosinusitis adalah inflamasi hidung dan paranasal sinus.

● Adanya gangguan klirens mukosiliar dan patensi ostium sinus.

● Semua terlibat bila ada peradangan pada hidung maka oleh Rhinology
& Paranasal Sinus Committee 1997, memilih menggunakan
rhinosinusitis (RS) dibandingkan dengan sinusitis, walaupun
sebelumnya, kedua diagnosis ini dipisah.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ANATOMI SINUS Rhinosinusitis

1. Sinus maxillaris
2. Sinus ethmoidal
3. Sinus frontal
4. Sinus sphenoidal

⇒ Multi sinusitis: melibatkan > 1 sinus.


⇒ Pansinusitis: melibatkan semua sinus.
⇒ Sinus yang sering terlibat:
maxillaris & ethmoid.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Sobotta atlas of human anatomy 15th edition
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinosinusitis

Rhinosinusitis

Akut: < 12 minggu Kronis: > 12 minggu

⇒ Pernah sembuh total, bertahan > 7 hari = rhinosinusitis rekuren.


1. Rhinosinusitis akut (durasi < 4 minggu): viral & bakterial.
2. Rhinosinusitis subakut (durasi 4-12 minggu).
3. Rhinosinusitis kronik (>12 minggu).
a. Dengan polip
b. Tanpa polip
4. Rhinosinusitis akut rekuren (3 episode di 6 bulan / >4 episode akut dalam 1 tahun).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinosinusitis

● Patogen sinusitis akut & kronik serupa, dapat terjadi infeksi aerobik dan
anaerobik via airborne droplets, periode inkubasi 1-4 hari. Atau, alergi.

● Penyebab tersering: Streptococcus sp. → S. pneumoniae, S. haemolyticus.

● Penyebab lain: Pneumococci, Staphylococcus, Klebsiella pneumoniae,


Pseudomonas, Rhinovirus, parainfluenza viruses, RSV, H. influenzae &
M.catarrhalis (beta lactamase producer), Fungal sinusitis (Rhizopus arrhizus,
Absidia, Rhizomucor, Aspergillus, Mucormycosis, Bipolaris, Curvularia,
Exserohilum), Legionella, Alternaria, Cryptococcus, Candida, Acanthamoeba.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI Rhinosinusitis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Rhinosinusitis
DIAGNOSIS

Nasal Gangguan
obstruction: Nasal
penciuman:
unilateral/bilat discharge:
anosmia,
eral → benda sekret berair,
hyposmia,
asing, deviasi bersin
parosmia,
nasal septum, paroksismal,
hyperosmia,
polip, gatal hidung,
halusinasi
hipertrofi sekret hidung
olfaktori,
turbin purulen
cacosmia

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinosinusitis

Trias: obstruksi nasal, sekret hidung, gangguan penciuman

● Sekret hidung yang dingin & purulen, hidung tersumbat


● Nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk
● Pilek (rhinorrhea), hidung terasa penuh (nasal stuffiness)
● Bersin, sensasi terbakar di belakang hidung, hidung terasa bau
● Meriang, demam, bau mulut (halitosis)
● Nyeri dan kemerahan pada wajah di area letak sinus
● Nyeri dental dan gusi, nyeri telinga

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinosinusitis

1. Pemeriksaan nasal (rhinoskopi anterior): edema, konka


hiperemis, debris purulen, eksudat purulen di meatus media.

1. Pemeriksaan paranasal:
a. Nyeri tekan wajah
b. Discolored post-nasal discharge
c. Periorbital edema
d. Nyeri tekan dental dan gusi (terutama, bila ada keterlibatan
sinus maksillaris)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinosinusitis

PP Gold standard diagnosis sinusitis:


1. Nasal endoskopi / sinuskopi / pungsi antral: dilakukan dengan pungsi dinding sinus via
meatus, kemudian hasil pungsi diproses secara mikrobiologik (pewarnaan Gram & kultur).
2. CT-scan: mampu menilai anatomi hidung & sinus. Namun, biaya mahal umumnya untuk
sinusitis kronik / rekuren.

Pemeriksaan lain:
1. X-ray: paranasal sinus Water’s view, PA, & lateral → hanya menilai kondisi sinus-sinus
besar.
2. Tes transilluminasi: sinus yang sakit menjadi suram / gelap → jarang digunakan lagi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Acute sinusitis-diagnosis. [Internet]. Icsi
guideline [cited 2020Jul5]. Available from: https://www.icsi.org/guideline/respiratory-illness/acute-sinusitis-diagnosis/
DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinosinusitis

● RS bakterial
● RS kronis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinosinusitis

● 1st line antibiotik: amoxicillin (40mg/kg 2x1) 500 mg / 8 jam,


trimethoprim-sulfamethoxazole 160 mg / 800 mg / 12 jam
(10-14 hari).
● 1st line alternatif: doxycycline hyclate 100 mg / 12 jam, azithromycin
500 mg / hari (3 hari), azithromycin 500 mg / hari (3 hari).
● 2nd line antibiotik: levofloxacin 500 mg / hari.

Dll = Antihistamin, dekongestan (1% ephedrine), Irigasi sinus (saline).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Nasoendoskopi, roentgen waters → x-ray saat ini sudah tidak


direkomendasikan untuk diagnosis pada kasus ini.
C. Komputer tomografi, roentgen waters → x-ray saat ini sudah tidak
direkomendasikan.
D. Komputer tomografi, nasoendoskopi → urutan terbalik.
E. Roentgen waters, rontgen Caldwell → x-ray saat ini sudah tidak
direkomendasikan.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Acute sinusitis-diagnosis. [Internet]. Icsi
guideline [cited 2020Jul5]. Available from: https://www.icsi.org/guideline/respiratory-illness/acute-sinusitis-diagnosis/
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinosinusitis

Seorang laki-laki usia 26 tahun mengeluh sering pilek, nyeri tekan di pipi dan dahi sejak 3
bulan ini. Sekret yang keluar berwarna hijau kental.
Pemeriksaan penunjang yang tepat?

B. Nasoendoskopi, komputer tomografi


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Anak 3 tahun datang dibawa ibunya karena memasukkan manik-manik ke dalam hidung.
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan sekret mukoid dan benda bulat
berwarna biru mengkilap.
Alat apakah yang sebaiknya digunakan untuk ekstraksi?

A. Klem lurus panjang


B. Pinset hidung
C. Pinset anatomis
D. Suction
E. Ekstraktor hook
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Foreign body nose

Anak 3 tahun datang dibawa ibunya karena memasukkan manik-manik ke dalam hidung.
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan sekret mukoid dan benda bulat
berwarna biru mengkilap.
Alat apakah yang sebaiknya digunakan untuk ekstraksi?

JAWABAN

E. Ekstraktor hook
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Foreign body nose

● Adanya benda asing pada hidung, sering terjadi pada anak-anak.


Benda asing

Benda mati Hidup: serangga

Organik: biji-bijian, makanan, Non-organik: kertas, kapur, kancing,


material vomit kelereng, batrai, manik-manik

● Makanan & material vomit juga dapat masuk ke hidung via sfingter
nasopharynx yang inkompeten.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Foreign body nose

● Riwayat adanya kemasukan benda asing di hidung.


● Bersin, nose block/ hidung tersumbat, perdarahan.
● Unilateral foul smelling nasal discharge/ bau tidak sedap dari sekret
hidung, dengan atau tanpa blood staining/ bercak darah.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Foreign body nose

● Otoskopi:
1. Cavum nasi tampak hiperemis dan terlihat sekret mukopurulen,
kadang dapat bercampur darah dan tidak.
2. Terlihat adanya benda asing pada hidung.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Foreign body nose

1. X-ray kepala

1. CT-scan kepala & sinus

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI Foreign body nose

● Bila benda asing tidak dikeluarkan,


maka dapat menyebabkan:
1. Infeksi nasal & sinusitis.
2. Formasi Rhinolith.
3. Benda asing tertelat dan melekat
di esofagus.
4. Inhalasi benda asing ke dalam
pohon trakeobronkial.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI DARAH DI HIDUNG Foreign body nose

● Penyebab unilateral adanya darah di sekret hidung:


a. Benda asing yang tertinggal dalam hidung.
b. Rhinolith/calculus (single/multiple, massa coklat abu/hijau hitam, keras,
sering pada dewasa, terbentuk di sekitar FB bersama dengan gumpalan
darah & sekret hidung) , sequestra (bila (+) nekrosis septum nasi).
c. Nasal diphtheria , Nasal myiasis (maggots).
d. Sinusitis akut & kronik unilateral.
e. Keganasan hidung & sinus paranasal.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Foreign body nose

Benda asing perlu dikeluarkan


1. Kertas & kapas → diangkat dengan forseps.
2. Benda asing padat & bulat → diangkat dengan hook (blunt hook) atau
Eustachian catheter melewati batas benda asing, lalu benda asing di
seret keluar sepanjang permukaan dasar nasal.
3. Anak & pasien tidak koperatif → bila perlu, bisa dengan cuffed
ETT/endotracheal tube & GA/general anesthesia (Rose’s position).
4. Nasal endoskopi: memfasilitasi pengangkatan FB yang jauh di posterior
hidung, yang perlu didorong hingga ke nasopharynx.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Klem lurus panjang → bukan untuk benda asing hidung padat & bulat.
B. Pinset hidung → bukan untuk benda asing hidung padat & bulat.
C. Pinset anatomis → bukan untuk benda asing hidung padat & bulat.
D. Suction → bukan untuk benda asing hidung padat & bulat.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Foreign body nose

Anak 3 tahun datang dibawa ibunya karena memasukkan manik-manik ke dalam hidung.
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan sekret mukoid dan benda bulat
berwarna biru mengkilap.
Alat apakah yang sebaiknya digunakan untuk ekstraksi?

E. Ekstraktor hook
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang anak 2 tahun datang dengan keluhan hidung berbau sejak 3 hari, demam 1 hari
ini. Riwayat sakit yang sama 1 minggu lalu, dibawa ke dokter dan membaik dengan obat.
Pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan sekret kental di hidung kanan.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus tersebut?

A. Ekstraksi korpus alienum


B. Irigasi sinus
C. Pemberian antibiotik
D. Pemberian nasal dekongestan
E. Pemberian steroid
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinosinusitis

Seorang anak 2 tahun datang dengan keluhan hidung berbau sejak 3 hari, demam 1 hari
ini. Riwayat sakit yang sama 1 minggu lalu, dibawa ke dokter dan membaik dengan obat.
Pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan sekret kental di hidung kanan.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus tersebut?

JAWABAN

B. Irigasi sinus
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinosinusitis

● Sinusitis: salah satu keluhan kesehatan paling umum yang mengarah ke


kunjungan dokter, serta salah satu penyebab utama diberikannya obat
resep antibiotik, dimana pasien akan merasa lebih nyaman setelahnya.

● (+) Imobilitas siliaris → peningkatan viskositas lendir → menghambat


drainase. Bakteri masuk ke dalam sinus dengan batuk & hembusan
hidung. Sinusitis bakteri biasanya terjadi setelah infeksi saluran
pernapasan atas & gejala yang memburuk setelah 5 hari / gejala
persisten setelah 10 hari.

IA; SB Sinusitis [Internet]. Statpearls publishing. U.S. National Library of Medicine; 2020 [cited 2020Jul5]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470383/
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinosinusitis

● Rhinosinusitis adalah inflamasi hidung dan paranasal sinus.

● Adanya gangguan klirens mukosiliar dan patensi ostium sinus.

● Semua terlibat bila ada peradangan pada hidung maka oleh Rhinology
& Paranasal Sinus Committee 1997, memilih menggunakan
rhinosinusitis (RS) dibandingkan dengan sinusitis, walaupun
sebelumnya, kedua diagnosis ini dipisah.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ANATOMI SINUS Rhinosinusitis

1. Sinus maxillaris
2. Sinus ethmoidal
3. Sinus frontal
4. Sinus sphenoidal

⇒ Multi sinusitis: melibatkan > 1 sinus.


⇒ Pansinusitis: melibatkan semua sinus.
⇒ Sinus yang sering terlibat:
maxillaris & ethmoid.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Sobotta atlas of human anatomy 15th edition
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinosinusitis

Rhinosinusitis

Akut: < 12 minggu Kronis: > 12 minggu

⇒ Pernah sembuh total, bertahan > 7 hari = rhinosinusitis rekuren.


1. Rhinosinusitis akut (durasi < 4 minggu): viral & bakterial.
2. Rhinosinusitis subakut (durasi 4-12 minggu).
3. Rhinosinusitis kronik (>12 minggu).
a. Dengan polip
b. Tanpa polip
4. Rhinosinusitis akut rekuren (3 episode di 6 bulan / >4 episode akut dalam 1 tahun).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinosinusitis

● Patogen sinusitis akut & kronik serupa, dapat terjadi infeksi aerobik dan
anaerobik via airborne droplets, periode inkubasi 1-4 hari. Atau, alergi.

● Penyebab tersering: Streptococcus sp. → S. pneumoniae, S. haemolyticus.

● Penyebab lain: Pneumococci, Staphylococcus, Klebsiella pneumoniae,


Pseudomonas, Rhinovirus, parainfluenza viruses, RSV, H. influenzae &
M.catarrhalis (beta lactamase producer), Fungal sinusitis (Rhizopus arrhizus,
Absidia, Rhizomucor, Aspergillus, Mucormycosis, Bipolaris, Curvularia,
Exserohilum), Legionella, Alternaria, Cryptococcus, Candida, Acanthamoeba.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI Rhinosinusitis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Rhinosinusitis
DIAGNOSIS

Nasal Gangguan
obstruction: Nasal
penciuman:
unilateral/bilat discharge:
anosmia,
eral → benda sekret berair,
hyposmia,
asing, deviasi bersin
parosmia,
nasal septum, paroksismal,
hyperosmia,
polip, gatal hidung,
halusinasi
hipertrofi sekret hidung
olfaktori,
turbin purulen
cacosmia

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinosinusitis

Trias: obstruksi nasal, sekret hidung, gangguan penciuman

● Sekret hidung yang dingin & purulen, hidung tersumbat


● Nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk
● Pilek (rhinorrhea), hidung terasa penuh (nasal stuffiness)
● Bersin, sensasi terbakar di belakang hidung, hidung terasa bau
● Meriang, demam, bau mulut (halitosis)
● Nyeri dan kemerahan pada wajah di area letak sinus
● Nyeri dental dan gusi, nyeri telinga

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinosinusitis

1. Pemeriksaan nasal (rhinoskopi anterior): edema, konka


hiperemis, debris purulen, eksudat purulen di meatus media.

1. Pemeriksaan paranasal:
a. Nyeri tekan wajah
b. Discolored post-nasal discharge
c. Periorbital edema
d. Nyeri tekan dental dan gusi (terutama, bila ada keterlibatan
sinus maksillaris)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinosinusitis

PP Gold standard diagnosis sinusitis:


1. Nasal endoskopi / sinuskopi / pungsi antral: dilakukan dengan pungsi dinding sinus via
meatus, kemudian hasil pungsi diproses secara mikrobiologik (pewarnaan Gram & kultur).
2. CT-scan: mampu menilai anatomi hidung & sinus. Namun, biaya mahal umumnya untuk
sinusitis kronik / rekuren.

Pemeriksaan lain:
1. X-ray: paranasal sinus Water’s view, PA, & lateral → hanya menilai kondisi sinus-sinus
besar.
2. Tes transilluminasi: sinus yang sakit menjadi suram / gelap → jarang digunakan lagi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Acute sinusitis-diagnosis. [Internet]. Icsi
guideline [cited 2020Jul5]. Available from: https://www.icsi.org/guideline/respiratory-illness/acute-sinusitis-diagnosis/
DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinosinusitis

● RS bakterial
● RS kronis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinosinusitis

● 1st line antibiotik: amoxicillin (40mg/kg 2x1) 500 mg / 8 jam ,


trimethoprim-sulfamethoxazole 160 mg / 800 mg / 12 jam
(10-14 hari).
● 1st line alternatif: doxycycline hyclate 100 mg / 12 jam, azithromycin
500 mg / hari (3 hari), azithromycin 500 mg / hari (3 hari).
● 2nd line antibiotik: levofloxacin 500 mg / hari.

Dll = Antihistamin, dekongestan (1% ephedrine), Irigasi sinus (saline).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
IRIGASI SINUS Rhinosinusitis

● Untuk mengurangi sekret hidung


dengan membilas area belakang
hidung, dengan saline/air garam.
● Dapat dilakukan di rumah/poli.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Saline Nasal Irrigation for Upper Respiratory
Condition.[Internet]. Amfam physician. NCBI; 2009 [cited 2020Jul5]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2778074/?report=reader
JAWABAN LAIN ?

A. Ekstraksi korpus alienum → bila ditemukan benda asing pada PF. Bila
terdapat sekret kental di hidung, kemungkinan diagnosis benda asing
tidak dapat disingkirkan s/d dipastikan oleh PF (terutama pasien anak).
C. Pemberian antibiotik → kurang tepat untuk pasien di kasus.
D. Pemberian nasal dekongestan → untuk mengurangi gejala pilek &
hidung tersumbat. Bila pada PF ditemukan edema mukosa nasal-sinus.
E. Pemberian steroid → untuk mengurangi inflamasi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Saline Nasal Irrigation for Upper Respiratory
Condition.[Internet]. Amfam physician. NCBI; 2009 [cited 2020Jul5]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2778074/?report=reader
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinosinusitis

Seorang anak 2 tahun datang dengan keluhan hidung berbau sejak 3 hari, demam 1 hari
ini. Riwayat sakit yang sama 1 minggu lalu, dibawa ke dokter dan membaik dengan obat.
Pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan sekret kental di hidung kanan.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus tersebut?

B. Irigasi sinus
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 20 th datang dengan keluhan hidung tersumbat secara bergantian,
Sekret cair dan jernih. Keluhan terutama dirasakan setiap pagi hari dan saat terkena
debu. Ibu pasien memiliki riwayat sesak bila mengkonsumsi ikan laut.
Diagnosa pada pasien ini adalah?

A. Rhinitis alergi
B. Rhinitis viral
C. Sinusitis
D. Sindroma kobener
E. Rhinitis vasomotor
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinitis alergi

Seorang laki-laki usia 20 th datang dengan keluhan hidung tersumbat secara bergantian,
Sekret cair dan jernih. Keluhan terutama dirasakan setiap pagi hari dan saat terkena
debu. Ibu pasien memiliki riwayat sesak bila mengkonsumsi ikan laut.
Diagnosa pada pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Rhinitis alergi
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinitis alergi

● Rhinitis alergi: gangguan gejala hidung yang disebabkan oleh inflamasi yang
dimediasi oleh IgE setelah paparan alergen, berkaitan dengan asthma (45%).

● Patogenesis: mediasi IgE allergen spesifik, stimuli (perubahan cuaca-emosi-


polusi) → sel mast (sekresi mediator kimia-histamin,
prostaglandin,leukotrienes) & penurunan rasio cAMP/cGMP → peningkatan
permeabilitas vaskular & vasodilatasi (edema jaringan & obstruksi nasal) →
kontraksi otot polos (bronkospasme) & stimulasi sekresi
kelenjar(rhinorrhea).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PATOFISIOLOGI Rhinitis alergi

● 2 fase, dimana tahap sensitisasi diikuti oleh tahap provokasi/reaksi alergi:


1. Immediate phase allergic reaction / RAFC-Reaksi alergi fase cepat:
Berlangsung 1 jam sejak kontak dengan alergen.
1. Late phase allergic reaction / RAFL-Reaksi alergi fase lambat:
Berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8jam setelah paparan, bertahan hingga 24-48 jam.
● Kontak 1st → sensitisasi, makrofag/monosit (APC) menangkap alergen → antigen fragmen
pendek peptida (+ HLA kelas II → MHC kelas II) → disensitasi oleh Th0/T helper → IL1
dilepas → Th0 proliferasi menjadi Th1&2. Th2 → IL3,4,5,13 (IL4&13 diikat oleh reseptor
limfosit B) → sel plasma aktif, produksi IgE, mastosit & basofil aktif→ histamin (+).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis alergi

● Klasifikasi ARIA:
1. Intermiten: <4 hari / minggu
Ringan: Tidur normal, normal dalam
Bekerja-sekolah-aktifitas harian
1. Persisten: >4 hari / minggu atau > 4 minggu
Sedang - Berat:
Gangguan tidur
Gangguan dalam bekerja dan sekolah
Gangguan dalam aktifitas sehari-hari dan olahraga

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis alergi

Rhinitis musiman

Rhinitis musiman allergika Rhinitis perennial allergika

Hay fever Summer cold: Kucing, anjing, Kosmetik,


Rhinitis (coryza) kuda makanan, debu
Rose fever
rumah, lumut

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinitis alergi

● Allergen:
○ Pollen, debu, molds / spora fungi, susu, telur, kacang, gandum, stoberi.
○ Binatang: kecoa, tungau, kutu, nyamuk, lalat, lebah, cacing, kupu-kupu,
kucing, anjing, kelinci, guinea pigs, monyet, tikus, ikan.
○ Obat-obatan: aspirin, iodides, injeksi insulin ; Iritan: polusi, diesel, asap.

● Faktor predisposisi: herediter, endokrin (pubertas, menopause), psikologikal


(stress → rhinitis vasomotor), infeksi (viral/bakteri, meningkatkan
permeabilitas jaringan terhadap alergen), dermatitis kontak.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Rhinitis alergi
DIAGNOSIS

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinitis alergi

1. Nasal pruritus: gatal termasuk mata, palatum, faring.


2. Paroxysms of sneezing: sensasi gatal dengan periode bersin / tidak.
3. Rhinorrhea: sekret hidung bening & cair, (+) post nasal drip, rhinitis infektif,
hidung tersumbat.

GEJALA ASOSIASI

1. Gejala respiratorik bawah: batuk, bersin, dada tertekan, sesak.


2. Mata: iritasi mata.
3. Kulit: pruritus, dermatitis eczematous.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinitis alergi

● Rinoskopi anterior: mukosa edema, basah, pucat / livid, (+) sekret encer yang banyak. Bila
gejala persisten, mukosa inferior hipertrofi.
● KHAS =
1. Bayangan gelap bawah mata, stasis vena sekunder o/ obstruksi hidung → allergic shinner.
2. Anak sering menggosok hidung karena gatal dengan punggung tangan → allergic salute.
3. Garis melintang di dorsum nasi bagian ⅓ bawah karena allergic salute → allergic crease.
4. Mulut sering terbuka dengan lengkung langit yang tinggi → facies adenoid.
5. Dinding posterior faring granuler & edema (cobblestone appearance), dinding lateral
faring menebal, lidah tampak seperti gambaran peta (geographic tongue).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinitis alergi

● In vitro:
○ Hitung eosinofil dalam darah tepi → normal / meningkat.
○ Pemeriksaan IgE total (prist-paper radio immunosorbent test).
○ RAST / Radio Immuno Sorbent Test.
○ ELISA / Enzyme Linked Sorbent Test.
○ Pemeriksaan sitologi hidung dari swab sekret hidung / kerokan mukosa.
● In vivo:
○ Tes nasal provokasi, tes cukit kulik / skin prick test.
○ Uji intrakutan / intradermal tunggal / berseri → SET/ Skin End-point Titration.
○ Intracutaneus provocative dilutional food test / IPDFT.
○ Challange test : gold standard cek alergi makanan (diet eliminasi & provokasi).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Skin testing for allergic rhinitis: a health technology assessment. [Internet]. NCBI [cited
2020Jul9]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4897001/#:~:text=(5)%20There%20is%20no%20universally,used%20as%20the%20reference%20standard.
DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinitis alergi

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis alergi

1. Anti-histamines:
Generasi 1: chlorpheniramine, brompheniramine, diphenhydramine.
Generasi 2: loratadine, cetirizine, acrivastine.
Generasi 3: fexofenadine, levocetrizine, tecastemizole, desloratadine.
1. Sympathomimetic : nasal dekongestan → oral (pseudoephedrine &
phenylephrine) / topikal (phenylephrine, naphazoline, oxymetazoline).
2. Kortikosteroid: sistemik & topikal (steroid nasal spray).
3. Mast cell stabilizers: cromolyn & nedocromil.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis alergi

5. Agen antikolinergik: nasal topikal ipratropium bromide.


6. Modifier leukotriene.
7. Terapi anti Ig-E antibodi dengan omalizumab.
8. Markrolid: clarithromycin.
9. Imunoterapi: injeksi allergen dalam steril solusi aqueous, berulang jangka.
panjang (Indikasi: bila pengobatan farmakologi tidak efektif).
10. Tindakan: antral wash out (bila (+) komplikasi sinusitis kronik), endoskopi,
kauter, turbinectomy.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EDUKASI Rhinitis alergi

Komplikasi:
● Polip hidung.
● Otitis media efusi:
sering residif,
terutama pada
anak-anak.
● Rinosinusitis.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. Rhinitis viral → demam, obstruksi nasal, gangguan penciuman, dan


sekret hidung cair.
C. Sinusitis → nyeri tekan wajah, bau mulut & bau hidung, gangguan
penciuman.
D. Sindroma kobener → lesi kulit isomorfik, koebner phenomenon.
E. Rhinitis vasomotor → keadaan rhinitis tanpa adanya infeksi, alergi,
eosinofilia, perubahan hormonal, pajanan obat.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinitis alergi

Seorang laki-laki usia 20 th datang dengan keluhan hidung tersumbat secara bergantian,
Sekret cair dan jernih. Keluhan terutama dirasakan setiap pagi hari dan saat terkena
debu. Ibu pasien memiliki riwayat sesak bila mengkonsumsi ikan laut.
Diagnosa pada pasien ini adalah?

A. Rhinitis alergi
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan pilek sejak 2 minggu yang lalu.
Hidung tersumbat dan dirasakan nyeri pada wajah. Tenggorok terasa berlendir(+).
Demam dan kadang disertai batuk. Pemeriksaan fisik TTV dbn. Didapatkan konka
hiperemis, sekret mukopurulen di meatus media media dan nyeri ketok wajah.
Diagnosa pada pasien ini?

A. Faringitis akut
B. Rhinitis kronik
C. Rhinitis akut
D. Rhinosinusitis akut
E. Rhinitis alergi
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinosinusitis

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan pilek sejak 2 minggu yang lalu.
Hidung tersumbat dan dirasakan nyeri pada wajah. Tenggorok terasa berlendir(+).
Demam dan kadang disertai batuk. Pemeriksaan fisik TTV dbn. Didapatkan konka
hiperemis, sekret mukopurulen di meatus media media dan nyeri ketok wajah.
Diagnosa pada pasien ini?

JAWABAN

D. Rhinosinusitis akut
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinosinusitis

● Rhinosinusitis adalah inflamasi hidung dan paranasal sinus.

● Adanya gangguan klirens mukosiliar dan patensi ostium sinus.

● Semua terlibat bila ada peradangan pada hidung maka oleh Rhinology
& Paranasal Sinus Committee 1997, memilih menggunakan
rhinosinusitis (RS) dibandingkan dengan sinusitis, walaupun
sebelumnya, kedua diagnosis ini dipisah.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ANATOMI SINUS Rhinosinusitis

1. Sinus maxillaris
2. Sinus ethmoidal
3. Sinus frontal
4. Sinus sphenoidal

⇒ Multi sinusitis: melibatkan > 1 sinus


⇒ Pansinusitis: melibatkan semua sinus
⇒ Sinus yang sering terlibat:
maxillaris & ethmoid

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Sobotta atlas of human anatomy 15th edition
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinosinusitis

Rhinosinusitis

Akut: < 12 minggu Kronis: > 12 minggu

⇒ Pernah sembuh total, bertahan > 7 hari = rhinosinusitis rekuren


1. Rhinosinusitis akut (durasi < 4 minggu): viral & bakterial
2. Rhinosinusitis subakut (durasi 4-12 minggu)
3. Rhinosinusitis kronik (>12 minggu)
a. Dengan polip
b. Tanpa polip
4. Rhinosinusitis akut rekuren (3 episode di 6 bulan / >4 episode akut dalam 1 tahun)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinosinusitis

● Patogen sinusitis akut & kronik serupa, dapat terjadi infeksi aerobik dan
anaerobik via airborne droplets, periode inkubasi 1-4 hari. Atau, alergi.

● Penyebab tersering: Streptococcus sp. → S. pneumoniae, S. haemolyticus.

● Penyebab lain: Pneumococci, Staphylococcus, Klebsiella pneumoniae,


Pseudomonas, Rhinovirus, parainfluenza viruses, RSV, H. influenzae &
M.catarrhalis (beta lactamase producer), Fungal sinusitis (Rhizopus arrhizus,
Absidia, Rhizomucor, Aspergillus, Mucormycosis, Bipolaris, Curvularia,
Exserohilum), Legionella, Alternaria, Cryptococcus, Candida, Acanthamoeba.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI Rhinosinusitis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Rhinosinusitis
DIAGNOSIS

Nasal Gangguan
obstruction: Nasal
penciuman:
unilateral/bilat discharge:
anosmia,
eral → benda sekret berair,
hyposmia,
asing, deviasi bersin
parosmia,
nasal septum, paroksismal,
hyperosmia,
polip, gatal hidung,
halusinasi
hipertrofi sekret hidung
olfaktori,
turbin purulen
cacosmia

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinosinusitis

Trias: obstruksi nasal, sekret hidung, gangguan penciuman

● Sekret hidung yang dingin & purulen, hidung tersumbat


● Nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk
● Pilek (rhinorrhea), hidung terasa penuh (nasal stuffiness)
● Bersin, sensasi terbakar di belakang hidung, hidung terasa bau
● Meriang, demam, bau mulut (halitosis)
● Nyeri dan kemerahan pada wajah di area letak sinus
● Nyeri dental dan gusi, nyeri telinga

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinosinusitis

1. Pemeriksaan nasal (rhinoskopi anterior): edema, konka


hiperemis, debris purulen, eksudat purulen di meatus media.

1. Pemeriksaan paranasal:
a. Nyeri tekan wajah
b. Discolored post-nasal discharge
c. Periorbital edema
d. Nyeri tekan dental dan gusi (terutama, bila ada keterlibatan
sinus maksillaris)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinosinusitis

PP Gold standard diagnosis sinusitis:


1. Nasal endoskopi / sinuskopi / pungsi antral: dilakukan dengan pungsi dinding sinus via
meatus, kemudian hasil pungsi diproses secara mikrobiologik (pewarnaan Gram & kultur).
2. CT-scan: mampu menilai anatomi hidung & sinus. Namun, biaya mahal umumnya untuk
sinusitis kronik / rekuren.

Pemeriksaan lain:
1. X-ray: paranasal sinus Water’s view, PA, & lateral → hanya menilai kondisi sinus-sinus
besar.
2. Tes transilluminasi: sinus yang sakit menjadi suram / gelap → jarang digunakan lagi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Acute sinusitis-diagnosis. [Internet]. Icsi
guideline [cited 2020Jul5]. Available from: https://www.icsi.org/guideline/respiratory-illness/acute-sinusitis-diagnosis/
DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinosinusitis

● RS bakterial
● RS kronis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinosinusitis

● 1st line antibiotik: amoxicillin (40mg/kg 2x1) 500 mg / 8 jam ,


trimethoprim-sulfamethoxazole 160 mg / 800 mg / 12 jam
(10-14 hari).
● 1st line alternatif: doxycycline hyclate 100 mg / 12 jam, azithromycin
500 mg / hari (3 hari), azithromycin 500 mg / hari (3 hari).
● 2nd line antibiotik: levofloxacin 500 mg / hari.

Dll = Antihistamin, dekongestan (1% ephedrine), Irigasi sinus (saline).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Faringitis akut → demam, nyeri menelan, batuk, hiperemis faring


B. Rhinitis kronik → tidak ada nyeri ketok wajah, jawaban kurang tepat
C. Rhinitis akut → tidak ada nyeri ketok wajah, jawaban kurang tepat
E. Rhinitis alergi → riwayat alergi, sekret bening, mukosa edema & livid

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinosinusitis

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan pilek sejak 2 minggu yang lalu.
Hidung tersumbat dan dirasakan nyeri pada wajah. Tenggorok terasa berlendir(+).
Demam dan kadang disertai batuk. Pemeriksaan fisik TTV dbn. Didapatkan konka
hiperemis, sekret mukopurulen di meatus media media dan nyeri ketok wajah.
Diagnosa pada pasien ini?

D. Rhinosinusitis akut
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 25 tahun mengeluhkan nyeri hidung sebelah kanan setelah terkena tinju
temannya. Pada rinoskopi anterior tampak septum bengkak, hiperemis, dan fluktuatif.
Setelah dilakukan pungsi didapatkan berisi darah.
Apa komplikasi yang dapat muncul pada pasien?

A. Vestibulitis
B. Sinusitis
C. Abses septum
D. Perforasi septum
E. Polip
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Hematoma septum

Laki-laki usia 25 tahun mengeluhkan nyeri hidung sebelah kanan setelah terkena tinju
temannya. Pada rinoskopi anterior tampak septum bengkak, hiperemis, dan fluktuatif.
Setelah dilakukan pungsi didapatkan berisi darah.
Apa komplikasi yang dapat muncul pada pasien?

JAWABAN

C. Abses septum
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Hematoma septum

● Hidung adalah struktur wajah yang paling sering terluka.

● Hematoma septum adalah hasil dari perdarahan, sering bilateral tapi dapat juga terjadi
secara unilateral, diantara subperichondrial plane dari septum. Bila dibiarkan dapat
menyebabkan fibrosis kartilago septum diikuti dengan nekrosis dan perforasi dalam 3-4
hari. Hilangnya bantuan struktural mengarah ke kolaps dari septum menghasilkan
deformitas saddle nose dari dorsum nasal dan retraksi dari columella.

● Koleksi perdarahan dibawah mucoperichondrium atau mucoperiosteum dari nasal septum.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Nasal septal hematoma. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul10]. Available
from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470247/
DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Hematoma septum

1. Nasal trauma: cedera olahraga/pekerjaan, kecelakaan, serangan. Cedera


kecil sudah dapat menyebabkan hematoma septum bila pada anak-anak.
2. Operasi septal: hematoma septum iatrogenik dapat timbul sebagai
komplikasi dari operasi hidung seperti koreksi septum, pembedahan sinus
endoskopi atau pembedahan turbin.
3. Atraumatik: jarang terjadi (pada pasien dengan perdarahan diatesis dan efek
samping antiplatelet atau antikoagulan.

GEJALA KLINIS

Obstruksi nasal bilateral, nyeri hidung/kepala, rasa tertekan pada nasal bridge.
ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Nasal septal hematoma. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul10]. Available
from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470247/
DIAGNOSA KERJA:
Hematoma septum
PATOFISIOLOGI

Anterior septum hidung terdiri dari lapisan tulang rawan tipis dengan mukosa &
perichondrium melekat erat. Septum hidung (tebal 3-4 mm, suplai darahnya dari
A.Ethmoid anterior-posterior & A.Sphenopalatine). Kiesselbach pleksus (anastomose) di
⅓ anterior inferior septum → tulang rawan hidung patah → darah terpisah → hematoma.

KOMPLIKASI

1. Septal menebal: organisasi hematoma ke dalam jaringan fibrosa.


2. Abses septal: nekrosis kartilago dan depresi dorsum nasal → selanjutnya dapat
menjadi permanen komplikasi (saddle nose deformity, perforasi septal).

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Nasal septal hematoma. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul10]. Available
from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470247/
DIAGNOSA KERJA:
Hematoma septum

INasal septal hematoma. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul10]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470247/


DIAGNOSA KERJA:
PF Hematoma septum

● Rinoskopi anterior: edema eksesif septal , hiperemis, fluktuatif, teraba


massa bulat dan halus.
● Nyeri tekan lokal berat.

PP

● Pungsi → berisi darah.


● CT-scan dan MRI.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Nasal septal hematoma. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul10]. Available
from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470247/
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Hematoma septum

● Sebagian besar cedera hidung tidak perlu intervensi segera kecuali


hematoma septum. Terapi perlu dilakukan secepatnya termasuk insisi
horizontal di basal septum untuk menyediakan drainase mucoperichondrial.
● Reakumulasi dapat dicegah dengan aplikasi splint plastik /packing intranasal.
● Profilaksis antibiotik juga dapat diberikan, untuk mencegah formasi abses.
● Rekonstruksi ekstensif → bila ingin mengembalikan struktur & bentuk
hidung, bila pasien sudah memiliki saddle nose deformity. Rekonstruksi
dengan split calvarial bone grafting (dapat juga menggunakan kartilago iga).

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
DRAINASE Hematoma septum

INasal septal hematoma. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul10]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470247/


JAWABAN LAIN ?

A. Vestibulitis → diffuse dermatitis oleh S.aureus


(+) discharge nasal karena rhinitis / sinusitis / alergi
2 jenis: akut & kronik → (+) gatal, krusta, sisik & erosi
Terapi: antibiotik, steroid, bersihkan krusta dengan hidrogen peroksida
B. Sinusitis → infeksi dari sinus, dapat disebabkan oleh bakteri/viral
D. Perforasi septum → komplikasi permanen dari abses septum
E. Polip → bukan komplikasi dari hematoma septum

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Hematoma septum

Laki-laki usia 25 tahun mengeluhkan nyeri hidung sebelah kanan setelah terkena tinju
temannya. Pada rinoskopi anterior tampak septum bengkak, hiperemis, dan fluktuatif.
Setelah dilakukan pungsi didapatkan berisi darah.
Apa komplikasi yang dapat muncul pada pasien?

C. Abses septum
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita 32 tahun datang dengan keluhan hidung gatal dan sering bersin-bersin
sejak 1 tahun yang lalu. Dari hidung keluar cairan encer yang dirasakan terus menerus
setiap hari sampai mengganggu konsentrasi saat bekerja. Pemeriksaan hidung
didapatkan kavum nasi sempit, konka oedem, tidak terdapat cairan serosa.
Diagnosis:

A. Rhinitis alergi intermiten sedang


B. Rhinitis alergi persisten sedang-berat
C. Rhinitis alergi persisten ringan
D. Rhinitis alergi persisten sedang
E. Rhinitis alergi persisten berat
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinitis alergi

Seorang wanita 32 tahun datang dengan keluhan hidung gatal dan sering bersin-bersin
sejak 1 tahun yang lalu. Dari hidung keluar cairan encer yang dirasakan terus menerus
setiap hari sampai mengganggu konsentrasi saat bekerja. Pemeriksaan hidung
didapatkan kavum nasi sempit, konka oedem, tidak terdapat cairan serosa.
Diagnosis:

JAWABAN

B. Rhinitis alergi persisten sedang-berat


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinitis alergi

● Rhinitis alergi: gangguan gejala hidung yang disebabkan oleh inflamasi yang
dimediasi oleh IgE setelah paparan alergen, berkaitan dengan asthma (45%).

● Patogenesis: mediasi IgE allergen spesifik, stimuli (perubahan cuaca-emosi-


polusi) → sel mast (sekresi mediator kimia-histamin,
prostaglandin,leukotrienes) & penurunan rasio cAMP/cGMP → peningkatan
permeabilitas vaskular & vasodilatasi (edema jaringan & obstruksi nasal) →
kontraksi otot polos (bronkospasme) & stimulasi sekresi
kelenjar(rhinorrhea).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PATOFISIOLOGI Rhinitis alergi

● 2 fase, dimana tahap sensitisasi diikuti oleh tahap provokasi/reaksi alergi:


1. Immediate phase allergic reaction / RAFC-Reaksi alergi fase cepat:
Berlangsung 1 jam sejak kontak dengan alergen.
1. Late phase allergic reaction / RAFL-Reaksi alergi fase lambat:
Berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8jam setelah paparan, bertahan hingga 24-48 jam.
● Kontak 1st → sensitisasi, makrofag/monosit (APC) menangkap alergen → antigen fragmen
pendek peptida (+ HLA kelas II → MHC kelas II) → disensitasi oleh Th0/T helper → IL1
dilepas → Th0 proliferasi menjadi Th1&2. Th2 → IL3,4,5,13 (IL4&13 diikat oleh reseptor
limfosit B) → sel plasma aktif, produksi IgE, mastosit & basofil aktif→ histamin (+).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis alergi

● Klasifikasi ARIA:
1. Intermiten: <4 hari / minggu
Ringan: Tidur normal, normal dalam
Bekerja-sekolah-aktifitas harian
1. Persisten: >4 hari / minggu atau > 4 minggu
Sedang - Berat:
Gangguan tidur
Gangguan dalam bekerja dan sekolah
Gangguan dalam aktifitas sehari-hari dan olahraga

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis alergi

Rhinitis musiman

Rhinitis musiman allergika Rhinitis perennial allergika

Hay fever Summer cold: Kucing, anjing,


Kosmetik,
Rhinitis (coryza) kuda
Rose fever makanan, debu
rumah, lumut

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinitis alergi

● Allergen:
○ Pollen, debu, molds / spora fungi, susu, telur, kacang, gandum, stoberi.
○ Binatang: kecoa, tungau, kutu, nyamuk, lalat, lebah, cacing, kupu-kupu,
kucing, anjing, kelinci, guinea pigs, monyet, tikus, ikan.
○ Obat-obatan: aspirin, iodides, injeksi insulin ; Iritan: polusi, diesel, asap.

● Faktor predisposisi: herediter, endokrin (pubertas, menopause), psikologikal


(stress → rhinitis vasomotor), infeksi (viral/bakteri, meningkatkan
permeabilitas jaringan terhadap alergen), dermatitis kontak.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Rhinitis alergi
DIAGNOSIS

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinitis alergi

1. Nasal pruritus: gatal termasuk mata, palatum, faring.


2. Paroxysms of sneezing: sensasi gatal dengan periode bersin / tidak.
3. Rhinorrhea: sekret hidung bening & cair, (+) post nasal drip, rhinitis infektif,
hidung tersumbat.

GEJALA ASOSIASI

1. Gejala respiratorik bawah: batuk, bersin, dada tertekan, sesak.


2. Mata: iritasi mata.
3. Kulit: pruritus, dermatitis eczematous.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinitis alergi

● Rinoskopi anterior: mukosa edema, basah, pucat / livid, (+) sekret encer yang banyak. Bila
gejala persisten, mukosa inferior hipertrofi.
● KHAS =
1. Bayangan gelap bawah mata, stasis vena sekunder o/ obstruksi hidung → allergic shinner.
2. Anak sering menggosok hidung karena gatal dengan punggung tangan → allergic salute.
3. Garis melintang di dorsum nasi bagian ⅓ bawah karena allergic salute → allergic crease.
4. Mulut sering terbuka dengan lengkung langit yang tinggi → facies adenoid.
5. Dinding posterior faring granuler & edema (cobblestone appearance), dinding lateral
faring menebal, lidah tampak seperti gambaran peta (geographic tongue).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinitis alergi

● In vitro:
○ Hitung eosinofil dalam darah tepi → normal / meningkat.
○ Pemeriksaan IgE total (prist-paper radio immunosorbent test).
○ RAST / Radio Immuno Sorbent Test.
○ ELISA / Enzyme Linked Sorbent Test.
○ Pemeriksaan sitologi hidung dari swab sekret hidung / kerokan mukosa.
● In vivo:
○ Tes nasal provokasi, tes cukit kulik / skin prick test.
○ Uji intrakutan / intradermal tunggal / berseri → SET/ Skin End-point Titration.
○ Intracutaneus provocative dilutional food test / IPDFT.
○ Challange test : gold standard cek alergi makanan (diet eliminasi & provokasi).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Skin testing for allergic rhinitis: a health technology assessment. [Internet]. NCBI [cited
2020Jul9]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4897001/#:~:text=(5)%20There%20is%20no%20universally,used%20as%20the%20reference%20standard.
DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinitis alergi

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis alergi

1. Anti-histamines:
Generasi 1: chlorpheniramine, brompheniramine, diphenhydramine.
Generasi 2: loratadine, cetirizine, acrivastine.
Generasi 3: fexofenadine, levocetrizine, tecastemizole, desloratadine.
1. Sympathomimetic : nasal dekongestan → oral (pseudoephedrine &
phenylephrine) / topikal (phenylephrine, naphazoline, oxymetazoline).
2. Kortikosteroid: sistemik & topikal (steroid nasal spray).
3. Mast cell stabilizers: cromolyn & nedocromil.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis alergi

5. Agen antikolinergik: nasal topikal ipratropium bromide.


6. Modifier leukotriene.
7. Terapi anti Ig-E antibodi dengan omalizumab.
8. Markrolid: clarithromycin.
9. Imunoterapi: injeksi allergen dalam steril solusi aqueous, berulang jangka.
panjang (Indikasi: bila pengobatan farmakologi tidak efektif).
10. Tindakan: antral wash out (bila (+) komplikasi sinusitis kronik), endoskopi,
kauter, turbinectomy.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EDUKASI Rhinitis alergi

Komplikasi:
● Polip hidung.
● Otitis media efusi:
sering residif,
terutama pada
anak-anak.
● Rinosinusitis.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Rhinitis alergi intermiten sedang → <4hari/minggu, ada gangguan tidur/aktifitas.


C. Rhinitis alergi persisten ringan → >4hari/minggu atau >4 minggu, normal dalam
tidur, bekerja, sekolah, dan aktifitas.
D. Rhinitis alergi persisten sedang → diagnosa ini tidak ada, adanya: sedang-berat.
E. Rhinitis alergi persisten berat → diagnosa ini tidak ada, yang tepat: sedang-berat.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinitis alergi

Seorang wanita 32 tahun datang dengan keluhan hidung gatal dan sering bersin-bersin
sejak 1 tahun yang lalu. Dari hidung keluar cairan encer yang dirasakan terus menerus
setiap hari sampai mengganggu konsentrasi saat bekerja. Pemeriksaan hidung
didapatkan kavum nasi sempit, konka oedem, tidak terdapat cairan serosa.
Diagnosis:

B. Rhinitis alergi persisten sedang-berat


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Pasien datang dengan keluhan hidung tersumbat sejak 10 hari yang lalu, satu sisi,
bergantian kiri dan kanan tergantung posisi tidur pasien. Selain itu pasien juga mengeluh
keluar ingus kadang sedikit kental, jarang disertai bersin dan tidak disertai gatal pada
mata. Pasien tidak memiliki riwayat alergi di keluarga.
Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah

A. Rhinitis vasomotor
B. Rhinitis akut
C. Laryngitis akut
D. Rhinitis alergi
E. Rhinitis sika
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinitis vasomotor

Pasien datang dengan keluhan hidung tersumbat sejak 10 hari yang lalu, satu sisi,
bergantian kiri dan kanan tergantung posisi tidur pasien. Selain itu pasien juga mengeluh
keluar ingus kadang sedikit kental, jarang disertai bersin dan tidak disertai gatal pada
mata. Pasien tidak memiliki riwayat alergi di keluarga.
Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah

JAWABAN

A. Rhinitis vasomotor
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinitis vasomotor

● Rhinitis vasomotor: merupakan bagian dari rhinitis non-alergik.


● 10% rekuren kronik.
● Keadaan rhinitis tanpa adanya infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal,
pajanan obat.
● Rhinitis nonalergi kronis sering dikaitkan dengan kondisi lain seperti sakit
kepala, disfungsi tabung eustachius, polip hidung, apnea tidur obstruktif, dan
batuk kronis. Gejala ini dapat secara signifikan mempersulit manajemen dan
merusak kualitas hidup, terutama gangguan bernafas saat tidur.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KAITAN DENGAN POSISI TIDUR Rhinitis vasomotor

● Resistensi nasal airflow: dinamik, faktor: struktur piramid nasal, nasal septum, katup
nasal, & jaringan mukosa turbinate. Faktor-faktor ini memiliki respon terhadap
perubahan posisi, lingkungan, emosi, siklus nasal, & pengaruh vasomotor lain.

● Siklus nasal: fenomena vasomotor normal karena pembesaran mukosa turbinate di


satu sisi hidung saat vasokonstriksi di sisi yang berlawanan. Siklus terjadi setiap 90
menit dari satu sisi ke sisi lain (bergantian). Normalnya, total nasal resistensi tidak
berubah selama siklus kecuali bila ada obstruksi jalan napas unilateral, resistensi
meningkat bila terjadi kongesti

ILippincott williams & wilkins snoring and obstructive sleep apnea, , 3rd edition,
DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinitis vasomotor

● Neurogenik (disfungsi sistem otonom): serabut simpatis hidung berasal dari korda
spinalis segmen Th1-2, menginervasi terutama pembuluh darah mukosa & sebagian
kelenjar. Serabut simpatis melepaskan ko-transmiter noradrenalin & neuropeptida Y →
vasokonstriksi, bergantian setiap 2-4 jam → siklus nasi. Serabut parasimpatis
(n. Vidianus)→ vasodilatasi → kongesti hidung & peningkatan sekresi hidung.

● Neuropeptida: peningkatan permeabilitas vaskular oleh calcitonin gene related protein.

● Nitrik oksida (NO): kadar tinggi di epitel hidung → nekrosis epitel → refleks vaskular.

● Trauma: rhinitis vasomotor dapat merupakan komplikasi jangka panjang trauma nasal.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis vasomotor

1. Non-alergik rhinitis dengan eosinofilia / NARE : (+) sekret bening, gatal, bersin,
epiphora. Tapi, negatif hasil lab kulit / in vitro alergi.
2. Drug-induced rhinitis: oleh ACE-i, beta-blocker, alpha-blocker → nasal kongesti &
stuffiness. NSAID & aspirin → sinusitis & asma. Pil KB (estrogen) → obstruksi nasal.
3. Honeymoon rhinitis: aktifitas seks berlebihan → rhinorrhea & kongesti.
4. Emotional rhinitis: cemas, malu, sedih, duka, tekanan batin.
5. Hormon-related rhinitis: hiporitoid, menstruasi, hamil, pubertas.
6. Rhinitis gustatorik: makanan pedas → sekret hidung mukoid / watery.
7. Dll = Idiopatik & non-airflow rhinitis (pasien post laringektomi & trakeostomi).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ALUR DIAGNOSIS Rhinitis vasomotor

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinitis vasomotor

● Diagnosis umumnya ditegakkan dengan cara eksklusi rinitis infeksi,


alergi, okupasi, hormonal, dan akibat obat.

● Pemeriksaan rinoskopi anterior: tampak gambaran khas berupa edema


mukosa hidung, konka berwarna merah gelap atau merah tua, tetapi
dapat pula pucat. Permukaan konka dapat licin / berbenjol-benjol
(hipertrofi). Pada rongga hidung terdapat sekret mukoid (kental)&
jumlahnya sedikit. Tapi, bila rinore sekret yang ditemukan adalah sekret
serosa (encer) & jumlahnya banyak.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinitis vasomotor

● Hitung eosinofil absolut.


● Nasal smear.
● Pemeriksaan kulit & alergi in vitro → untuk eksklusi rhinitis alergi.
● Rhinometri akustik → untuk mengukur patensi nasal.
● Pemeriksaan penciuman.
● CT-scan untuk penyakit sinus.
● MRI untuk lesi massa.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinitis vasomotor

● Rhinitis alergi: karena pajanan alergen, (+) riwayat alergi.

● Rhinitis medikamentosa: karena pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi,


B-bloker, aspirin, klorpromazin & obat topikal hidung dekongestan).

● Rhinitis akut/kronis: karena infeksi.

● Rhinitis hormonal: kehamilan, hipertiroid.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis vasomotor

● Menghindari faktor pencetus/stimuli: menghindari stress.

● Pengobatan simtomatis: dekongestan, cuci hidung dengan larutan garam fisiologis,


kauterisasi konka hipertrofi dengan larutan AgNO3 25% atau triklor-asetat pekat,
kortikosteroid topikal 100-200 mcg / hari s/d 400 mcg.

● Operasi dengan cara bedah-beku, elektrokauter, atau konkotomi parsial konka


inferior.

● Neurektomi N. vidianus: dengan pemotongan pada N. vidianus (operasi sulit & banyak
komplikasi: sinusitis, buta, diplopia, gangguan lakrimasi, anestesi infraorbita/palatum).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. Rhinitis akut → durasi < 4 minggu, bisa disebabkan oleh viral & bakterial.
C. Laryngitis akut → gejala suara serak, demam, nyeri tenggorokan, disfagia.
D. Rhinitis alergi → pasien tidak memiliki riwayat alergi.
E. Rhinitis sika → epitel pernafasan kolumnar cillia pada bagian anterior
hidung mengalami metaplasia squamosa dengan atrofi dari kelenjar
seromukosa, (+) formasi krusta di ⅓ anterior hidung (terutama, septum
nasi), umumnya pada pekerja di tempat panas & kering & berdebu,
pengangkatan krusta → ulserasi, mimisan, perforasi septum.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinitis vasomotor

Pasien datang dengan keluhan hidung tersumbat sejak 10 hari yang lalu, satu sisi,
bergantian kiri dan kanan tergantung posisi tidur pasien. Selain itu pasien juga mengeluh
keluar ingus kadang sedikit kental, jarang disertai bersin dan tidak disertai gatal pada
mata. Pasien tidak memiliki riwayat alergi di keluarga.
Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah

A. Rhinitis vasomotor
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki laki 11 tahun datang dengan keluhan demam disertai batuk dan pilek dengan sekret yg
purulen dan berbau. Memiliki riwayat sejak usia 5 tahun sering batuk pilek dengan sekret yg
bening. Pada pemeriksaan di dapatkan demam 38 derajat, nyeri serta kemerahan pada pipi
kanan, pada RA di dapatkan sekret purulen pada meatus nasi kanan.
Penyebab tersering adalah

A. Haemophilus influenzae
B. Streptococcus pneumonia
C. Staphylococcus aureus
D. Pseudomonas aeruginosa
E. Moraxella catarrhalis
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinosinusitis

Laki - laki 11 tahun datang dengan keluhan demam disertai batuk dan pilek dengan sekret
yg purulen dan berbau. Memiliki riwayat sejak usia 5 tahun sering batuk pilek dengan sekret
yg bening. Pada pemeriksaan di dapatkan demam 38 derajat, nyeri serta kemerahan pada
pipi kanan, pada RA di dapatkan sekret purulen pada meatus nasi kanan.
Penyebab tersering adalah

JAWABAN

B. Streptococcus pneumonia
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinosinusitis

● Rhinosinusitis adalah inflamasi hidung dan paranasal sinus.

● Adanya gangguan klirens mukosiliar dan patensi ostium sinus.

● Semua terlibat bila ada peradangan pada hidung maka oleh Rhinology
& Paranasal Sinus Committee 1997, memilih menggunakan
rhinosinusitis (RS) dibandingkan dengan sinusitis, walaupun
sebelumnya, kedua diagnosis ini dipisah.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ANATOMI SINUS Rhinosinusitis

1. Sinus maxillaris
2. Sinus ethmoidal
3. Sinus frontal
4. Sinus sphenoidal

⇒ Multi sinusitis: melibatkan > 1 sinus.


⇒ Pansinusitis: melibatkan semua sinus.
⇒ Sinus yang sering terlibat:
maxillaris & ethmoid.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Sobotta atlas of human anatomy 15th edition
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinosinusitis

Rhinosinusitis

Akut: < 12 minggu Kronis: > 12 minggu

⇒ Pernah sembuh total, bertahan > 7 hari = rhinosinusitis rekuren.


1. Rhinosinusitis akut (durasi < 4 minggu): viral & bakterial.
2. Rhinosinusitis subakut (durasi 4-12 minggu).
3. Rhinosinusitis kronik (>12 minggu).
a. Dengan polip
b. Tanpa polip
4. Rhinosinusitis akut rekuren (3 episode di 6 bulan / >4 episode akut dalam 1 tahun).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinosinusitis

● Patogen sinusitis akut & kronik serupa, dapat terjadi infeksi aerobik dan
anaerobik via airborne droplets, periode inkubasi 1-4 hari. Atau, alergi.

● Penyebab tersering: Streptococcus sp. → S. pneumoniae, S. haemolyticus.

● Penyebab lain: Pneumococci, Staphylococcus, Klebsiella pneumoniae,


Pseudomonas, Rhinovirus, parainfluenza viruses, RSV, H. influenzae &
M.catarrhalis (beta lactamase producer), Fungal sinusitis (Rhizopus arrhizus,
Absidia, Rhizomucor, Aspergillus, Mucormycosis, Bipolaris, Curvularia,
Exserohilum), Legionella, Alternaria, Cryptococcus, Candida, Acanthamoeba.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI Rhinosinusitis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Rhinosinusitis
DIAGNOSIS

Nasal Gangguan
obstruction: Nasal
penciuman:
unilateral/bilat discharge:
anosmia,
eral → benda sekret berair,
hyposmia,
asing, deviasi bersin
parosmia,
nasal septum, paroksismal,
hyperosmia,
polip, gatal hidung,
halusinasi
hipertrofi sekret hidung
olfaktori,
turbin purulen
cacosmia

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinosinusitis

Trias: obstruksi nasal, sekret hidung, gangguan penciuman

● Sekret hidung yang dingin & purulen, hidung tersumbat


● Nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk
● Pilek (rhinorrhea), hidung terasa penuh (nasal stuffiness)
● Bersin, sensasi terbakar di belakang hidung, hidung terasa bau
● Meriang, demam, bau mulut (halitosis)
● Nyeri dan kemerahan pada wajah di area letak sinus
● Nyeri dental dan gusi, nyeri telinga

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinosinusitis

1. Pemeriksaan nasal (rhinoskopi anterior): edema, konka


hiperemis, debris purulen, eksudat purulen di meatus media.

1. Pemeriksaan paranasal:
a. Nyeri tekan wajah
b. Discolored post-nasal discharge
c. Periorbital edema
d. Nyeri tekan dental dan gusi (terutama, bila ada keterlibatan
sinus maksillaris)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinosinusitis

PP Gold standard diagnosis sinusitis:


1. Nasal endoskopi / sinuskopi / pungsi antral: dilakukan dengan pungsi dinding sinus via
meatus, kemudian hasil pungsi diproses secara mikrobiologik (pewarnaan Gram & kultur).
2. CT-scan: mampu menilai anatomi hidung & sinus. Namun, biaya mahal umumnya untuk
sinusitis kronik / rekuren.

Pemeriksaan lain:
1. X-ray: paranasal sinus Water’s view, PA, & lateral → hanya menilai kondisi sinus-sinus
besar.
2. Tes transilluminasi: sinus yang sakit menjadi suram / gelap → jarang digunakan lagi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Acute sinusitis-diagnosis. [Internet]. Icsi
guideline [cited 2020Jul5]. Available from: https://www.icsi.org/guideline/respiratory-illness/acute-sinusitis-diagnosis/
DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinosinusitis

● RS bakterial
● RS kronis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinosinusitis

● 1st line antibiotik: amoxicillin (40mg/kg 2x1) 500 mg / 8 jam ,


trimethoprim-sulfamethoxazole 160 mg / 800 mg / 12 jam
(10-14 hari).
● 1st line alternatif: doxycycline hyclate 100 mg / 12 jam, azithromycin
500 mg / hari (3 hari), azithromycin 500 mg / hari (3 hari).
● 2nd line antibiotik: levofloxacin 500 mg / hari.

Dll = Antihistamin, dekongestan (1% ephedrine), Irigasi sinus (saline).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Haemophilus influenzae → bukan penyebab tersering


C. Staphylococcus aureus → bukan penyebab tersering
D. Pseudomonas aeruginosa → bukan penyebab tersering
E. Moraxella catarrhalis → bukan penyebab tersering

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinosinusitis

Laki - laki 11 tahun datang dengan keluhan demam disertai batuk dan pilek dengan sekret
yg purulen dan berbau. Memiliki riwayat sejak usia 5 tahun sering batuk pilek dengan
sekret yg bening. Pada pemeriksaan di dapatkan demam 38 derajat, nyeri serta
kemerahan pada pipi kanan, pada RA di dapatkan sekret purulen pada meatus nasi kanan.
Penyebab tersering adalah

B. Streptococcus pneumonia
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Pasien usia 60 tahun datang dengan keluhan mimisan profuse sejak 2 jam yang lalu
sebanyak 2 gelas aqua, mimisan muncul tiba2, darah juga mengalir di tenggorokan, HT +.
Arteri apa yang ruptur?

A. Arteri palatine major


B. Arteri sfenopalatina
C. Arteri ethmoid anterior
D. Arteri labialis superior
E. Arteri radialis
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Epistaxis posterior

Pasien usia 60 tahun datang dengan keluhan mimisan profuse sejak 2 jam yang lalu,
sebanyak 2 gelas aqua, mimisan muncul tiba2, darah juga mengalir di tenggorokan, HT +.
Arteri apa yang ruptur?

JAWABAN

B. Arteri sfenopalatina
DEFINISI Epistaxis

● Epistaxis: perdarahan dari hidung, disebut juga mimisan / nose bleed.


● Setidaknya, 50% populasi pernah mengalami mimisan di hidupnya.

EPIDEMIOLOGI

● Anak sering epistaxis anterior, sedangkan lansia epistaxis posterior profuse.


● Epistaxis lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita, tapi setelah
usia > 50 tahun, gender tidak mempengaruhi lagi.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


ETIOLOGI Epistaxis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


KLASIFIKASI Epistaxis

Epistaxis

Anterior Posterior

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


EPISTAXIS ANTERIOR

● Sumber perdarahan: Little’s area / Kiesselbach’s Plexus: di anterior inferior nasal


septum, disupply oleh cabang dari A. karotis eksternal & internal.

● Terbentuk dari 4 cabang arteri → anastomosis:


1. Anterior ethmoidal
2. Cabang septum dari superior labial
3. Cabang septum dari sphenopalatine
4. Greater palatine

● Darah cepat kering karena (+) inspiratory current.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EPISTAXIS POSTERIOR Epistaxis posterior

● Sumber perdarahan: Plexus woodruff


1. Arteri pharyngeal
2. Arteri nasalis posterior →
A.sfenopalatina
1. Arteri ethmoidalis posterior

● Perdarahan biasa lebih hebat (jumlah darah banyak) dan jarang dapat berhenti
sendiri, sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau
pasien dengan penyakit kardiovaskular karena pecahnya arteri sfenopalatina.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PENDEKATAN DIAGNOSIS Epistaxis
- ANAMNESIS

● Situs perdarahan: lebih parah bila bilateral, durasi & banyak nya perdarahan.
● Gejala posterior nasal bleeding: ekspektorasi dari darah & hematemesis.
● Kejadian mendukung: trauma, infeksi akut, nasal drops & spray, operasi hidung.
● Sinkope / pingsan, leukemia, hipertensi, hemofilia, purpura, gagal jantung, gagal
ginjal, disfungsi hepar, obat-obatan (NSAID, aspirin, heparin, dosis tinggi vitamin
E.
● Riwayat mimisan atau perdarahan sebelumnya dan pengobatannya.
● Riwayat keluarga: tendensi perdarahan (hemofilia).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PF Epistaxis

● Parameter vital, pemeriksaan fisik telinga lengkap, pemeriksaan fisik hidung -


tenggorokan, dan pemeriksaan sistemik.

● Pemeriksaan nasal menggunakan anestesi lokal (4% xylocaine) & dekongestan


(phenylephrine) → sedasi ringan membuat pasien merasa lebih nyaman saat
pemeriksaan nasal.

● Epistaxis anterior: Loupe magnifikasi membantu lokalisasi situs epistaxis anterior.

● Epistaxis posterior: Pemeriksaan posterior nasal (nasal endoskopi) → (+) darah


mengalir ke belakang tenggorokan.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
TERAPI Epistaxis

● Evakuasi bekuan darah oleh forseps & suction. Pasien diminta untuk meniupkan
hidung → membantu pembersihan hidung dan mengeluarkan bekuan darah besar.

● Epistaxis anterior: perdarahan dapat dikontrol dengan penekanan lokal (menekan


hidung dari luar selama 10-15 menit), anterior packing, kaustik pleksus Kisselbach
dengan larutan Nitras Argenti (AgNO3) 25-30% kemudian diberi krim antibiotik.

● Epistaxis posterior: perdarahan sangat berat, kebanyakan pasien perlu rawat inap &
posterior packing. Terkadang dipasang tampon anterior untuk menekan dari depan.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


ANTERIOR PACKING

● Tampon anterior: tampon dimasukkan 2-4 buah, disusun teratur dan harus dapat
menekan asal perdarahan. Tampon dipertahankan selama 2 x 24 jam.

IManagement of epistaxis. [Internet]. AAFP [cited 2020Jul10]. Available from: https://www.aafp.org/afp/2005/0115/p305.html, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
POSTERIOR PACKING Epistaxis posterior

● Tampon Bellocq dibuat dari kasa padat dibentuk kubus / bulat (diameter 3cm). Pada
tampon ini terikat 3 utas benang, 2 buah di 1 sisi & sebuah di sisi berlawanan.
Memasukkan tampon dengan bantuan kateter karet yang dimasukkan dari lubang
hidung hingga tampak di orofaring lalu ditarik keluar dari mulut.

IManagement of epistaxis. [Internet]. AAFP [cited 2020Jul10]. Available from: https://www.aafp.org/afp/2005/0115/p305.html, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
EDUKASI Epistaxis

● Mencegah perdarahan berulang:


mencari penyebab epistaxis, dilakukan
pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan
fungsi hepar & ginjal, gula darah,
hemostasis, CT-scan/x-ray polos sinus bila
dicurigai ada sinusitis.

● Konsul penyakit dalam / kesehatan anak


bila curiga kelainan sistemik.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Arteri palatine major → ruptur menyebabkan epistaxis anterior.


C. Arteri ethmoid anterior→ ruptur menyebabkan epistaxis anterior.
D. Arteri labialis superior → ruptur menyebabkan epistaxis anterior.
E. Arteri radialis → bukan penyebab epistaxis.

IManagement of epistaxis. [Internet]. AAFP [cited 2020Jul10]. Available from: https://www.aafp.org/afp/2005/0115/p305.html, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Epistaxis posterior

Pasien usia 60 tahun datang dengan keluhan mimisan profuse sejak 2 jam yang lalu,
sebanyak 2 gelas aqua, mimisan muncul tiba2, darah juga mengalir di tenggorokan, HT +.
Arteri apa yang ruptur?

B. Arteri sfenopalatina
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Tindakan apa yang harus dilakukan untuk pasien di atas?

A. Tampon anterior
B. Tampon bellocq
C. Pasang kasa di cavum nasi
D. Tampon anterior dan posterior
E. Berikan asam traneksamat
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Epistaxis posterior

Tindakan apa yang harus dilakukan untuk pasien di atas?

JAWABAN

B. Tampon bellocq
DEFINISI Epistaxis

● Epistaxis: perdarahan dari hidung, disebut juga mimisan / nose bleed.


● Setidaknya, 50% populasi pernah mengalami mimisan di hidupnya.

EPIDEMIOLOGI

● Anak sering epistaxis anterior, sedangkan lansia epistaxis posterior profuse.


● Epistaxis lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita, tapi setelah
usia > 50 tahun, gender tidak mempengaruhi lagi.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


ETIOLOGI Epistaxis

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


KLASIFIKASI Epistaxis

Epistaxis

Anterior Posterior

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EPISTAXIS POSTERIOR Epistaxis posterior

● Sumber perdarahan: Plexus woodruff


1. Arteri pharyngeal
2. Arteri nasalis posterior →
A.sfenopalatina
1. Arteri ethmoidalis posterior

● Perdarahan biasa lebih hebat (jumlah darah banyak) dan jarang dapat berhenti
sendiri, sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau
pasien dengan penyakit kardiovaskular karena pecahnya arteri sfenopalatina.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PENDEKATAN DIAGNOSIS Epistaxis
- ANAMNESIS

● Situs perdarahan: lebih parah bila bilateral, durasi & banyak nya perdarahan.
● Gejala posterior nasal bleeding: ekspektorasi dari darah & hematemesis.
● Kejadian mendukung: trauma, infeksi akut, nasal drops & spray, operasi hidung.
● Sinkope / pingsan, leukemia, hipertensi, hemofilia, purpura, gagal jantung, gagal
ginjal, disfungsi hepar, obat-obatan (NSAID, aspirin, heparin, dosis tinggi vitamin
E.
● Riwayat mimisan atau perdarahan sebelumnya dan pengobatannya.
● Riwayat keluarga: tendensi perdarahan (hemofilia).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PF Epistaxis

● Parameter vital, pemeriksaan fisik telinga lengkap, pemeriksaan fisik hidung -


tenggorokan, dan pemeriksaan sistemik.

● Pemeriksaan nasal menggunakan anestesi lokal (4% xylocaine) & dekongestan


(phenylephrine) → sedasi ringan membuat pasien merasa lebih nyaman saat
pemeriksaan nasal.

● Epistaxis anterior: Loupe magnifikasi membantu lokalisasi situs epistaxis anterior.

● Epistaxis posterior: Pemeriksaan posterior nasal (nasal endoskopi) → (+) darah


mengalir ke belakang tenggorokan.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
TERAPI Epistaxis

● Evakuasi bekuan darah oleh forseps & suction. Pasien diminta untuk meniupkan
hidung → membantu pembersihan hidung dan mengeluarkan bekuan darah besar.

● Epistaxis anterior: perdarahan dapat dikontrol dengan penekanan lokal (menekan


hidung dari luar selama 10-15 menit), anterior packing, kaustik pleksus Kisselbach
dengan larutan Nitras Argenti (AgNO3) 25-30% kemudian diberi krim antibiotik.

● Epistaxis posterior: perdarahan sangat berat, kebanyakan pasien perlu rawat inap &
posterior packing. Terkadang dipasang tampon anterior untuk menekan dari depan.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
POSTERIOR PACKING Epistaxis posterior

● Tampon Bellocq dibuat dari kasa padat dibentuk kubus / bulat (diameter 3cm). Pada
tampon ini terikat 3 utas benang, 2 buah di 1 sisi & sebuah di sisi berlawanan.
Memasukkan tampon dengan bantuan kateter karet yang dimasukkan dari lubang
hidung hingga tampak di orofaring lalu ditarik keluar dari mulut.

IManagement of epistaxis. [Internet]. AAFP [cited 2020Jul10]. Available from: https://www.aafp.org/afp/2005/0115/p305.html, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
EDUKASI Epistaxis

● Mencegah perdarahan berulang:


mencari penyebab epistaxis, dilakukan
pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan
fungsi hepar & ginjal, gula darah,
hemostasis, CT-scan/x-ray polos sinus bila
dicurigai ada sinusitis.

● Konsul penyakit dalam / kesehatan anak


bila curiga kelainan sistemik.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Tampon anterior → tindakan untuk epistaxis anterior.


C. Pasang kasa di cavum nasi → jawaban kurang tepat.
D. Tampon anterior dan posterior → tidak khas untuk epistaxis
posterior.
E. Berikan asam traneksamat → merupakan terapi farmakologis bukan
tindakan, jawaban kurang tepat, umumnya diberikan pada pasien
dengan riwayat penyakit perdarahan sistemik.

IManagement of epistaxis. [Internet]. AAFP [cited 2020Jul10]. Available from: https://www.aafp.org/afp/2005/0115/p305.html, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Epistaxis posterior

Tindakan apa yang harus dilakukan untuk pasien di atas?

B. Tampon bellocq
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
mimisan massif dan sering berulang sejak usia 13 tahun. Keluhan disertai hidung
tersumbat. Pada pemeriksaan rinoskopi posterior didapatkan massa tumor lunak,
konsistensi kenyal, warna putih keabu-abuan. Pada pemeriksaan radiologi diperoleh
massa jaringan lunak pada nasofaring yang menonjol pada rongga hidung.
Diagnosanya adalah?
A. Ca tonsil
B. Polip nasi
C. Antrokoanal polip
D. Ca nasofaring
E. Angiofibroma nasofaring juvenile
KATA KUNCI DIAGNOSA KERJA:
Angiofibroma nasofaring juvenile

Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
mimisan massif dan sering berulang sejak usia 13 tahun. Keluhan disertai hidung
tersumbat. Pada pemeriksaan rinoskopi posterior didapatkan massa tumor lunak,
konsistensi kenyal, warna putih keabu-abuan. Pada pemeriksaan radiologi diperoleh
massa jaringan lunak pada nasofaring yang menonjol pada rongga hidung.
Diagnosanya adalah?

JAWABAN

E. Angiofibroma nasofaring juvenile


DEFINISI DIAGNOSA KERJA:
Angiofibroma nasofaring juvenile

● Angiofibroma nasofaring juvenile adalah tumor jinak yang umumnya berasal dari kavitas
hidung dinding posterolateral, di level foramen sfenopalatina, sering ekstensi awal ke
dalam fossa pterygopalatina, kemudian ekstensi ke nasofaring. Tumor biasanya besar.
● Tumor jinak pembuluh darah di nasofaring yang secara histologis jinak namun secara klinis
bersifat ganas, karena memiliki kemampuan destruksi tulang & meluas ke jaringan sekitar
seperti ke sinus paranasal, pipi, mata, dan tengkorak. Sangat mudah berdarah dan
perdarahan sulit dihentikan karena memiliki vaskularisasi yang tinggi.
● Biasanya terjadi pada pria usia muda - remaja (usia 10-25 tahun)

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
ETIOLOGI DIAGNOSA KERJA:
Angiofibroma nasofaring juvenile

● Penyebab pasti belum diketahui.


● Penyebab memungkinkan:
1. Gangguan primer axis pituitary-gonadal.
2. Tumor eksklusif pada pria remaja, jadi diduga adanya dependensi testosterone.
3. Hamartomatous nidus dari jaringan vaskular di nasofaring yang diaktivasi saat pubertas.

PATOLOGI

● Angiofibroma memiliki banyak vaskular dan jaringan fibrosa. Pembuluh darah tidak punya
banyak otot dan hanya dilapisi epitelium menyebabkan mudah perdarahan berat yang
tidak bisa dikontrol dengan pemberian adrenalin. Tumor melingkupi mukosa nasofaring.

ICurrent diagnosis & treatment otolaryngology head and neck surgery 3rd edition, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
GEJALA KLINIS DIAGNOSA KERJA:
Angiofibroma nasofaring juvenile

● Gejala utama: obstruksi nasal / hidung tersumbat (80%)


yang progresif & mimisan/epistaxis berulang masif.
● Adanya obstruksi hidung memudahkan terjadinya
timbunan sekret→ rinorea kronis & gangguan
menghidu.
● Tuba Eustachius akan menimbulkan ketulian / otalgia.
● Sefalgia hebat → tumor sudah meluas ke intrakranial.

● Perluasan intrakranial dapat terjadi melalui fosa


infratemporal dan pterigomaksila.

ICurrent diagnosis & treatment otolaryngology head and neck surgery 3rd edition, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
STADIUM DIAGNOSA KERJA:
Angiofibroma nasofaring juvenile

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PF DIAGNOSA KERJA:
Angiofibroma nasofaring juvenile

● Rhinoskopi posterior: akan terlihat massa tumor yang konsistensinya kenyal, warnanya
variasi dari abu-abu hingga merah muda.
● Bagian tumor yang terlihat di nasofaring biasanya diliputi oleh selaput lendir berwarna
keunguan, sedangkan bagian yang meluas ke luar nasofaring berwarna putih atau abu-
abu. Pada usia muda, berwarna merah muda. Pada usia yang lebih tua, warnanya kebiruan
karena lebih banyak komponen fibromanya.
● Mukosa mengalami hipervaskularisasi dan tidak jarang ditemukan ada ulserasi.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PP DIAGNOSA KERJA:
Angiofibroma nasofaring juvenile

● X-ray antero-posterior, lateral, dan posisi Waters: terlihat gambaran klasik tanda “Holman
Miller” yaitu pendorongan prosesus pterigoideus kebelakang, sehingga fisura pterigo-
palatina melebar. Terlihat juga massa lunak di nasofaring yang dapat mengerosi tulang
sekitar nasofaring (orbita & zigoma), destruksi nasal septum, & opaksitas sinus.
● CT scan kontras: tumor multi lobular, remodelling tulang, perluasan tumor, dan destruksi
agresif tulang (sering terjadi).
● MRI: cairan prominen ruangan lesi heterogen, formasi kista, dan area perdarahan.
● Kateter angiografi / arteriografi: lesi tampak memiliki vaskularisasi tinggi.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
TERAPI DIAGNOSA KERJA:
Angiofibroma nasofaring juvenile

● Embolisasi pre-operatif untuk pembuluh darah yang meng-supply angiofibroma.


● Reseksi endoskopi: tumor awal yang terbatas di hidung, nasofaring, ethmoid & sphenoid.
● Operatif: tergantung asal & ekstensi dari angiofibroma
1. Transpalatina: bila tumor ada di nasofaring, kavitas nasal, & sinus sphenoid.
2. Le Fort 1 osteotomy: ekstensi sinus paranasal, fossa pterygopalatina & fossa
infratemporal.
3. Medial maxillektomi: bila ada akses ke orbita, ethmoid, sinus sphenoid, & dasar tengkorak.
4. Ekstensi lateral rhinotomi: bila ada perluasan besar (insisi wajah, pendekatan degloving).
● Radioterapi: bila ekstensi intrakranial. Komplikasi: katarak, atrofi mata,
osteoradionekrosis.
IDisease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Ca tonsil → keganasan pada tonsil, pembesaran tonsil, nyeri menelan.


B. Polip nasi → massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung,
berwarna putih keabu-abuan, tidak berdarah, permukaan seperti anggur.
C. Antrokoanal polip → polip nasi memiliki 2 jenis yaitu: antrokoanal polip & bilateral
polip ethmoidal.
D. Ca nasofaring → tumor ganas pada nasofaring, lokasi tersering di fossa rosenmuller
akibat mutasi genetik / infeksi EBV. Gangguan penciuman, nyeri kepala, mimisan,
obstruksi hidung, gejala telinga-mata-saraf dan leher.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Angiofibroma nasofaring juvenile

Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
mimisan massif dan sering berulang sejak usia 13 tahun. Keluhan disertai hidung
tersumbat. Pada pemeriksaan rinoskopi posterior didapatkan massa tumor lunak,
konsistensi kenyal, warna putih keabu-abuan. Pada pemeriksaan radiologi diperoleh
massa jaringan lunak pada nasofaring yang menonjol pada rongga hidung.
Diagnosanya adalah?

E. Angiofibroma nasofaring juvenile


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 26 th datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri saat menelan
sejak 4 hari yang lalu. Nyeri disertai demam. Pemeriksaan temp axilla 37.8oC, tanda vital
yang lain dalam batas normal. Pemeriksaan fisik faring tampak tonsil membengkak T3-T3
dan hiperemis dan kripte yang melebar.
Apa diagnosis pasien ini?

A. Faringitis akut
B. Tonsilitis kronis
C. Tonsilitis akut
D. Faringitis kronis eksaserbasi akut
E. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tonsilitis Kronis

Seorang laki-laki usia 26 th datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri saat menelan
sejak 4 hari yang lalu. Nyeri disertai demam. Pemeriksaan temp axila 37.8oC, tanda vital
yang lain dalam batas normal. Pemeriksaan fisik faring tampak tonsil membengkak T3-T3
dan hiperemis dan kripte yang melebar.
Apa diagnosis pasien ini?

JAWABAN

B. Tonsilitis kronis
DEFINISI Tonsilitis

● Tonsilitis adalah peradangan tonsil yang merupakan bagian dari Cincin Waldeyer.

● Cincin Waldeyer:
1. Tonsil faringeal (adenoid)
2. Tonsil palatina (tonsil faucial)
3. Tonsil lingual (tonsil pangkal lidah)
4. Tonsil tuba Eustachius / tubal /lateral band
dinding faring / Gerlach’s tonsil)

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, A; PMW. Immunology of the
Tonsils [Internet]. Immunology today. U.S. National Library of Medicine; 1998 [cited 2020Jul3]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9745205/
KLASIFIKASI Tonsilitis

● Tonsilitis akut folikular/supurativa: infeksi menyebar hingga ke kripta dan kripta terisi
dengan material purulen.
● Tonsilitis akut membranosa: adanya membran diatas permukaan tonsil karena pada kripta
timbul titik kuning dari pus yang menyatu. Membran mudah di hapus dengan swab.
● Tonsilitis superfisial: merupakan bagian dari faringitis generalisata, sering oleh virus.

Tonsilitis Akut Tonsilitis Kronis


Onset: < 3 bulan Onset: >= 3 bulan
Etiologi: GABHS sebagai prekursor (GABHS → posttreptococcal Etiologi: bakteri
glomerulonephritis, demam rheumatik akut, tonsilitis-faringitis), (S.pyogenes, anaerob
S.pyogenes, Epstein Barr virus, Hemofilus influenzae lain) & virus (adenovirus)

ICurrent diagnosis & treatment otolaryngology head and neck surgery 3rd edition, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tonsilitis Kronis

● Tonsilitis kronis adalah peradangan pada tonsil yang berlangsung


selama 3 bulan atau lebih yang dapat timbul mulut bau & tender
cervical adenopathy persisten.

ETIOLOGI
Bakteri Viral
Streptococcus pyogenes / Mixed Adenovirus, Epstein-
group A Streptokokus B anaerobes Barr Virus (EBV)
hemolytikus

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Tonsilitis Kronis

1. Nyeri tenggorokan & Halitosis (bau mulut)


2. Tenggorokan terasa kering
3. Odinofagia (nyeri menelan) & Disfagia (sulit menelan)
4. Tidur menggorok / sleep apnea syndrome
5. Sensasi benda asing di tenggorokan / rasa mengganjal di tenggorok
6. Gejala lain: nyeri kepala, lemas, demam

● Pada tonsilitis akut, Demam (suhu 38 - 40 oC) & gejala menyerupai


common cold

ICurrent diagnosis & treatment otolaryngology head and neck surgery 3rd edition
DIAGNOSA KERJA:
PATOLOGI Tonsilitis Kronis

● Proses radang berulang yang timbul → epitel mukosa & jaringan


limfoid terkikis → proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh
jaringan parut yang akan mengalami pengerutan → sehingga, kripti
melebar.
● Secara klinik, kripti ini tampak diisi oleh detritus. Proses berjalan
terus sehingga menembus kapsul tonsil & akhirnya menimbulkan
perlekatan dengan jaringan di sekitar fosa tonsilaris. Pada anak,
proses disertai pembesaran kelenjar limfa submandibula.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Tonsilitis Kronis
DIAGNOSIS - PF

PF Tonsilitis Akut PF Tonsilitis Kronis

1.Lidah kering / coated tongue 1 & 2 sama


2.Fetid breathe (halitosis) 3. Orofaring:
3.Orofaring: + Tonsil membesar dengan permukaan
+ hiperemia pillars, soft palate, & uvula tidak rata, kriptus melebar & beberapa
+ Tonsil hiperemis & membesar dengan kripti terisi detritus, kapsul tonsilar halus
titik pus kekuningan di pembukaan + Tonsilloliths → biofilm mikrobial yang
kripta → menyatu → membran terbentuk diantara kripta tonsil
+ Edema uvula & soft palate + Massa putih keras di permukaan tonsil
+ Pembesaran kelenjar getah bening leher

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Tonsilitis Kronis

1. Rapid strep tests: Latex agglutination atau ELISA (enzyme-linked


immunosorbent assay ) metode ekstraksi antigen (group-A
streptococcal) dari swab. Spesifikasi tinggi (95%), tapi sensitivitas
lebih rendah (60–100%) dibandingkan dengan kultur.
2. Kultur tenggorok: swab di faring posterior & area tonsil.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DD Tonsilitis Kronis

● Faringitis
Faringitis lebih sering
terjadi pada orang dewasa
& penyebab tersering
adalah oleh virus, hanya 5-
10% oleh S.pyogenes.

● Difteria
IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tonsilitis Kronis

1. General: tirah baring, banyak intake cairan, higiene mulut dengan berkumur
2. Simptomatik: analgetik & antipiretik : aspirin, parasetamol
3. Spesifik: antibiotik lini pertama: penicillin
Antibiotik lini kedua: Klindamisin, amoxicillin + asam klavulanat, dicloxacillin
& cephalexin → antibiotik yang efektif terhadap anaerob & organisme yang
memproduksi beta-laktamase
1. Kronis tidak responsif terapi antimikroba + halitosis + tonsilitis rekuren
(GABHS karier) → tonsilektomi
2. Tonsilitis kronik kripta → tonsilektomi komplit / intrakapsular (dewasa)
ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI & KOMPLIKASI PENYAKIT Tonsilitis Kronis

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
JAWABAN LAIN ?

A. Faringitis akut → demam, nyeri menelan, batuk, hiperemis faring.


C. Tonsilitis akut → onset dibawah 3 bulan, tonsil membesar &
hiperemis, demam 38-40oC.
D. Faringitis kronis eksaserbasi akut → riwayat radang faring lama.
E. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut → riwayat radang tonsil lama.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tonsilitis Kronis

Seorang laki-laki usia 26 th datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri saat menelan
sejak 4 hari yang lalu. Nyeri disertai demam. Pemeriksaan temp axila 37.8oC, tanda vital
yang lain dalam batas normal. Pemeriksaan fisik faring tampak tonsil membengkak T3-T3
dan hiperemis dan kripte yang melebar.
Apa diagnosis pasien ini?

B. Tonsilitis kronis
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang anak 7 tahun datang dengan keluhan nyeri tenggorok, mulut bau, nyeri telan
sejak 2 hari ini. Pemeriksaan fisik didapatkan: kesadaran compos mentis, suhu 38oC.
keluhan disertai sesak nafas. Tonsil T3-T3 hiperemi dengan membran putih yang
berdarah saat dilepas.
Diagnosis pasien diatas adalah?

A. Tonsilitis akut
B. Tonsilitis difteri
C. Abses peritonsil
D. Abses retrofaring
E. Faringitis difteri
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tonsilitis difteri

Seorang anak 7 tahun datang dengan keluhan nyeri tenggorok, mulut bau, nyeri telan
sejak 2 hari ini. Pemeriksaan fisik didapatkan: kesadaran compos mentis, suhu 38oC.
keluhan disertai sesak nafas. Tonsil T3-T3 hiperemi dengan membran putih yang
berdarah saat dilepas.
Diagnosis pasien diatas adalah?

JAWABAN

B. Tonsilitis difteri
DEFINISI Tonsilitis

● Tonsilitis adalah peradangan tonsil yang merupakan bagian dari Cincin Waldeyer.

● Cincin Waldeyer:
1. Tonsil faringeal (adenoid)
2. Tonsil palatina (tonsil faucial)
3. Tonsil lingual (tonsil pangkal lidah)
4. Tonsil tuba Eustachius / tubal /lateral band
dinding faring / Gerlach’s tonsil)

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, A; PMW. Immunology of the
Tonsils [Internet]. Immunology today. U.S. National Library of Medicine; 1998 [cited 2020Jul3]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9745205/
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tonsilitis difteri

● Tonsilitis difteri: peradangan pada tonsil akibat infeksi kuman Corynebacterium


diphteriae (Gram +, di saluran nafas bagian atas yaitu hidung, faring, dan laring).

● Frekuensi penyakit sudah menurun berkat keberhasilan imunisasi pada bayi dan anak.

● Tidak semua orang yang terinfeksi oleh kuman ini akan menjadi sakit, keadaan ini
tergantung pada titer anti toksin dalam darah seseorang. Titer anti toksin sebesar 0,03
satuan per cc darah dapat dianggap cukup memberikan dasar imunitas.

● Tonsilitis difteri sering terjadi pada anak-anak usia <10 tahun, dengan frekuensi tertinggi
usia 2-5 tahun. Orang dewasa juga masih mungkin menderita penyakit ini.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Tonsilitis difteri

● Organisme: Gram-positif bacilli, Corynebacterium diphtheriae.


● Penyebaran: melalui infeksi droplet, karier diphtheria menyimpan organisme di
tenggorokan dan tidak memiliki gejala, namun dapat menularkan.
● Periode inkubasi: 2-6 hari.

KOMPLIKASI

● Jantung: miokarditis, aritmia jantung, gagal sirkulatorik akut.


● Saraf: paralisis palatum, otot okular, dan diafragma.
● Laring: obstruksi jalan napas.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Tonsilitis difteri

● Gejala umum: gejala infeksi → demam subfebris (<=38oC), nyeri kepala, tidak nafsu
makan, badan lemah, nadi lambat, nyeri tenggorok, mulut bau, dan nyeri menelan.

● Gejala lokal: tonsil membengkak ditutupi bercak putih kotor yang makin lama makin
meluas & bersatu membentuk membran semu. Membran dapat meluas ke palatum
mole, uvula, nasofaring, laring, trakea, bronkus → menyumbat saluran napas (sesak).

● Gejala akibat eksotoksin: dikeluarkan oleh kuman difteri → menimbulkan kerusakan


jaringan tubuh yaitu pada jantung (miokarditis s/d decompensatio cordis), saraf kranial
(kelumpuhan otot palatum & otot-otot pernafasan), dan pada ginjal (albuminuria).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Tonsilitis difteri

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF Tonsilitis difteri

● Pembesaran tonsil (+).


● Adanya membran putih keabuan yang kotor ekstensi melewati tonsil ke soft palate &
dinding faring posterior → sering setelah diangkat, akan ada sisa permukaan berdarah.
● Nodus limfatikus servikal membesar dan nyeri → bull-neck appearance.

PP

● Kultur swab tenggorokan dan smear → (+) Corynebacterium diphtheriae.


● Pada hasil urinalisa terdapat albumin → (+) albuminuria, akibat komplikasi ke ginjal.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DD Tonsilitis difteri

● Termasuk dalam golongan tonsilitis


membranosa ialah (a) Tonsilitis difteri (b)
Tonsilitis septik (septic sore throat) (c)
Angina Plaut Vincent (d) Penyakit kelainan
darah (leukemia akut, anemia pernisiosa,
neutropenia maligna, & infeksi mono-
nukleosis (e) proses spesifik lues &
tuberkulosis (f) infeksi jamur monialiasis,
aktinomikosis & blastomikosis (g) infeksi
virus morbili, pertusis, & skarlatina.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tonsilitis difteri

● Antidiphtheric serum (ADS): dosis tergantung situs-keparahan-durasi penyakit:


→ 20,000-40,000 unit : riwayat < 48 jam / membran limitasi hanya di tonsil.
→ 80,000-120,000 unit: riwayat >48 jam / membran ekstensi hingga melewati tonsil.
Cara administrasi: infus IV saline dalam 60 menit, ADS diberikan secepatnya sejak onset.

● Antibiotik
→ Benzyl penicillin 600 mg tiap 6 jam, selama 7 hari.
→ Eritromisin 500 mg tiap 6 jam secara oral (pada pasien yang sensitif penicillin)

● Kortikosteroid 1,2 mg / kgBB / hari & anti-piretik

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Faringitis akut → demam, nyeri menelan, batuk, hiperemis faring.


C. Tonsilitis akut → onset dibawah 3 bulan, tonsil membesar &
hiperemis, demam 38-40oC.
D. Faringitis kronis eksaserbasi akut → riwayat radang faring lama.
E. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut → riwayat radang tonsil lama.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tonsilitis difteri

Seorang anak 7 tahun datang dengan keluhan nyeri tenggorok, mulut bau, nyeri telan
sejak 2 hari ini. Pemeriksaan fisik didapatkan: kesadaran compos mentis, suhu 38oC.
keluhan disertai sesak nafas. Tonsil T3-T3 hiperemi dengan membran putih yang
berdarah saat dilepas.
Diagnosis pasien diatas adalah?

B. Tonsilitis difteri
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang bayi usia 7 bulan dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan demam 2
hari. Keluhan disertai sesak napas. Terdapat riwayat ISPA 1 minggu sebelumnya.
Pemeriksaan tanda vital RR 34x/menit, N 120x/menit, suhu 38C. Pemeriksaan fisik
didapatkan faring hiperemis dan menonjol, dilakukan pungsi hasil pus.
Diagnosis pasien?

A. Tonsilofaringitis
B. Abses peritonsil
C. Abses parafaring
D. Abses retrofaring
E. Faringitis
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Abses retrofaring

Seorang bayi usia 7 bulan dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan demam 2
hari. Keluhan disertai sesak napas. Terdapat riwayat ISPA 1 minggu sebelumnya.
Pemeriksaan tanda vital RR 34x/menit, N 120x/menit, suhu 38C. Pemeriksaan fisik
didapatkan faring hiperemis dan menonjol, dilakukan pungsi hasil pus.
Diagnosis pasien?

JAWABAN

D. Abses retrofaring
DEFINISI Abses leher dalam

● Nyeri tenggorok & demam yang disertai dengan terbatasnya gerakan membuka mulut &
leher, harus dicurigai kemungkinan disebabkan oleh abses leher dalam.
● Penyebab: Streptococcus, Staphylococcus, kuman anaerob Bacterioides / kuman campuran.

Abses leher dalam

Abses peritonsil Angina Ludovici


(Quinsy) Abses (Ludwig’s angina)
parafaring
Abses Abses
retrofaring submandibula

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
ANATOMI Abses leher dalam

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee


KLASIFIKASI Abses leher dalam

1. Abses peritonsil (Quinsy): komplikasi tonsilitis akut / infeksi mukus Weber di kutub atas
tonsil. (+) Infiltrasi ke ruang potensial peritonsil jaringan ikat longgar superior & lateral
fossa tonsilaris → palatum mole membengkak → supurasi → mendorong tonsil & uvula
ke arah kontralateral, abses pecah spontan → dapat aspirasi ke paru.

1. Abses retrofaring: adanya benjolan berisi pus di belakang faring, biasanya ditemukan
pada anak usia < 5 tahun. Gejala utama: rasa nyeri, sulit menelan, anak rewel, demam, &
sesak nafas. Penyebab bisa karena ISPA / trauma dinding belakang faring (benda asing).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI Abses leher dalam

3. Abses parafaring: oleh infeksi langsung/ proses supurasi kelenjar limfa/ infeksi area
sekitar. (+) Trismus, indurasi, bengkak di sekitar angulus mandibula & demam tinggi.

4. Abses submandibula: bengkak submental, submaksila (lateral), rahang bawah


(submandibula), dan bawah lidah. Disebabkan infeksi gigi dan sekitar, gejala adanya
demam, nyeri leher, bengkak yang berfluktuasi, dan trismus.

5. Angina ludovici / angina ludwig: infeksi ruang submandibula berupa selulitis dengan
tanda khas pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak membentuk abses
sehingga keras pada perabaan submandibula. Oleh infeksi gigi atau dasar mulut.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Abses retrofaring

● Adanya benjolan berisi pus di belakang faring,


sering pada anak < 5 tahun → karena pada usia
tersebut ruang retrofaring masih berisi kelenjar
limfa, masing-masing 2 - 5 buah pada sisi kanan
& kiri. Kelenjar ini menampung aliran limfa dari
hidung, sinus paranasal, nasofaring, faring, tuba
Eustachius & telinga tengah.

● Usia > 6 tahun, kelenjar limfa mengalami atrofi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Abses retrofaring

● Penyebab abses ruang retrofaring:


1. ISPA / infeksi saluran nafas atas
Kemudian menyebabkan →limfadenitis retrofaring.
1. Trauma dinding belakang faring → oleh benda
asing (tulang ikan) & tindakan medis
(adenoidektomi, intubasi endotrakea & endoskopi).
2. Tuberkulosis vertebra servikalis bagian atas
(abses dingin).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA Abses retrofaring

● Gejala utama: rasa nyeri & sulit menelan. Nyeri → anak menangis terus (rewel).

● Gejala lain:
- Tidak mau makan dan minum, demam, leher kaku
- Sesak nafas: bila (+) sumbatan jalan napas, terutama di hipofaring
- Proses radang lanjut mencapai laring: (+) stridor
- Sumbatan oleh asbes juga dapat mengganggu resonansi suara: (+) perubahan suara

PF

● Pada dinding belakang faring tampak benjolan, sering unilateral


● Mukosa (+) bengkak & hiperemis

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
BENDERA MERAH Abses retrofaring

● Tanda obstruksi upper aerodigestive:


1. Disfagia & odinofagia
2. Kaku leher & tortikolis
3. Inabilitas untuk menoleransi sekresi oral
4. Menolak untuk ekstensi leher karena nyeri / rasa tidak nyaman
5. Trismus, bengkak leher, limfadenopati servikal
6. Nyeri dada (ekstensi mediastinal).
7. Distress respiratorik: stridor, takipnea, retraksi

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Abses retrofaring

● Pungsi benjolan → pus → abses

● Foto rontgen jaringan lunak leher lateral:


1. Pelebaran ruang retrofaring > 7 mm pada anak dan dewasa.
2. Pelebaran ruang retro-trakeal > 14 m pada anak & > 22 mm pada orang dewasa.
3. Berkurangnya lordosis vertebra servikal.

DD

1. Adenoiditis
2. Tumor
3. Aneurisma aorta

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Abses retrofaring

● Medikamentosa: antibiotika dosis tinggi untuk kuman aerob & anaerob.

● Tindakan bedah: pungsi & insisi abses melalui laringoskopi langsung


dalam posisi pasien baring Tredelnburg. Pus yang keluar segera diisap,
agar tidak terjadi aspirasi. Tindakan dengan anestesia lokal atau umum.
Dirawat inap hingga gejala & tanda infeksi reda.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Tonsilofaringitis → demam, odinofagia, batuk, hiperemis tonsil & faring.


B. Abses peritonsil → palatum molle bengkak, trismus, hipersalivasi,
odinofagia, hot potato voice (suara gumam), otalgia, muntah (regurgitasi).
C. Abses parafaring → trismus, indurasi, bengkak di sekitar angulus
mandibula & demam tinggi.
E. Faringitis → demam, nyeri menelan, batuk, hiperemis faring.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Abses retrofaring

Seorang bayi usia 7 bulan dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan demam 2
hari. Keluhan disertai sesak napas. Terdapat riwayat ISPA 1 minggu sebelumnya.
Pemeriksaan tanda vital RR 34x/menit, N 120x/menit, suhu 38C. Pemeriksaan fisik
didapatkan faring hiperemis dan menonjol, dilakukan pungsi hasil pus.
Diagnosis pasien?

D. Abses retrofaring
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Anak usia 12 tahun dibawa oleh ibu ke puskesmas karena sering mengorok saat tidur
dan sering terbangun saat tidur. Pasien sering mengantuk saat di sekolah. Tanda tanda
vital dalam batas normal.pada pemeriksaan ditemui tonsil t1-t1 dan kelas mallampati 3.
Diagnosis yang mungkin?

A. Obstructive sleep apnea


B. Nightmare
C. Sumbatan jalan nafas atas
D. Tonsilitis
E. Faringitis
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Obstructive sleep apnea

Anak usia 12 tahun dibawa oleh ibu ke puskesmas karena sering mengorok saat tidur
dan sering terbangun saat tidur. Pasien sering mengantuk saat di sekolah. Tanda tanda
vital dalam batas normal.pada pemeriksaan ditemui tonsil t1-t1 dan kelas mallampati 3.
Diagnosis yang mungkin?

JAWABAN

A. Obstructive sleep apnea


KLASIFIKASI Sleep disordered breathing

1. Snoring: nafas ribut, kasar, rattling inspiratory noise yang dihasilkan oleh vibrasi
soft palate & pita suara, selama sedang tertidur.
a. Primary snoring: apnea-hipopnea index < 5 episode / jam tidur.
b. Upper airway resistance syndrome: apnea-hipopnea index < 5 episode / jam tidur
tapi memiliki peningkatan arousal index (> 5x / jam).

1. Pickwickian syndrome: hipersomnolen karena obesitas → dasar lidah & soft


palate tebal dengan leher yang gemuk → penekanan jalan napas (+) → OSA.

1. Stridor: high pitched, respirasi ribut seperti tiupan angin → (+) obstruksi napas.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


KLASIFIKASI Sleep disordered breathing

4. Sleep apnea: gangguan nafas intermitten selama tidur (>= 10 detik), laju nafas
biasa diukur dari hidung dan bibir.
Sleep apnea

Obstrukti
Sentral Campuran
f
Kegagalan nafas intermitten
pada pusat nafas di sistem OSAS (obstructive sleep Gabungan sleep apnea
saraf pusat → gangguan air apnea syndrome): transien sentral & obstruktif
flow karena N. phrenicus & obstruksi jalan napas atas
diafragma inaktif → intermitten air flow.
sementara. Apnea-hypopnea index
> 5 episode / jam tidur.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Obstructive sleep apnea

● OSAS (obstructive sleep apnea syndrome): suatu obstruksi jalan napas atas transien.
● Disebabkan oleh gangguan air flow intermitten & pernafasan pada usaha nafas
normal.
● Apnea-hypopnea index > 5 episode / jam tidur. Pada episode ini, oxyhemoglobin
desaturasi → hingga < 90 %.
ETIOLOGI

● Sering terjadi pada anak-anak dengan penyebab tersering adenotonsillar hipertrofi.


FAKTOR RISIKO

● Alkohol, sedatif (antihistamin,supresi batuk), rhinitis alergi , ISPA, obesitas, terlungkup.


IDisease of ear nose and throat, Jaypee
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Obstructive sleep apnea

● Gangguan tidur, konsekuensi: episode apnea,


menggorok / snoring, bernafas lewat mulut kronik,
hiponasal speech (rhinolalia clausa), disfagia,
interupsi tidur dengan episode terbangun,
nightmare, hipersomnolen, performa sekolah /
bekerja yang buruk, failure to thrive (OSA pada
anak mengganggu hormon pertumbuhan selama
tidur REM), eneuresis, dan obesitas.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
BERAT GEJALA Obstructive sleep apnea

● Dapat dinilai dari 3 hal:


1. Respiratory disturbance index (RDI): jumlah apnea > 10 detik & hipopnea
(air flow < 50%) → 3 kelas: ringan (RDI 10 - 30), sedang (RDI 30-50), dan berat (RDI >50)

1. Derajat desaturasi oxyhemoglobin (SaO2):


< 85% (OSA sedang) & < 60% (OSA berat).

1. Epworth sleepiness scale:


menilai rasa mengantuk di siang hari.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
SKOR MALLAMPATI Obstructive sleep apnea

● Modified Mallampati score

IObstructive sleep apnea. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul16]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4075889/#!po=7.60870
DIAGNOSA KERJA:
PF Obstructive sleep apnea

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Obstructive sleep apnea

● Polysomnography: gold standard. Tes mahal, indikasi terutama untuk


anak-anak yang OSA bukan disebabkan oleh adenotonsillar hipertrofi.

● Sleep sonography: tape recording dari pola tidur malam di rumah pasien
untuk mendeteksi bukti nyata adanya OSA, metode ekonomis & mudah.

● X-ray dada & EKG (dilakukan pre-operatif)

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Obstructive sleep apnea

● Medis:
1. Terapi latihan bernafas
2. Saline / streoid nasal drop (edema)
3. Antihistamin
4. Antibiotik

● Operatif:
1. Adenotonsilektomi

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EDUKASI Obstructive sleep apnea

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

B. Nightmare → pasien terbangun mendadak dari tidur, mengingat, dapat


menceritakan kembali mimpi buruknya, & setelahnya dapat kembali tidur.
C. Sumbatan jalan nafas atas → stridor, takipnea, retraksi.
D. Tonsilitis → tonsil membesar & hiperemis, nyeri menelan.
E. Faringitis → demam, nyeri menelan, batuk, hiperemis faring.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Obstructive sleep apnea

Anak usia 12 tahun dibawa oleh ibu ke puskesmas karena sering mengorok saat tidur
dan sering terbangun saat tidur. Pasien sering mengantuk saat di sekolah. Tanda tanda
vital dalam batas normal.pada pemeriksaan ditemui tonsil t1-t1 dan kelas mallampati 3.
Diagnosis yang mungkin?

A. Obstructive sleep apnea


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Pria usia 25thn datang dengan keluhan bengkak di rahang bawah. Pasien riwayat sakit
gigi bawah tidak diobati sejak 5 thn lalu. Pemeriksaan fisik: suhu 38,5oC, RR 30x/m,
bengkak ekstraoral submandibular kanan teraba keras.
Diagnosis yang paling mungkin?

A. Angina ludwig
B. Angina pectoris
C. Abses submandibular
D. Abses submental
E. Abses peritonsilar
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Angina ludwig

Pria usia 25thn datang dengan keluhan bengkak di rahang bawah. Pasien riwayat sakit
gigi bawah tidak diobati sejak 5 thn lalu. Pemeriksaan fisik: suhu 38,5oC, RR 30x/m,
bengkak ekstraoral submandibular kanan teraba keras.
Diagnosis yang paling mungkin?

JAWABAN

A. Angina ludwig
DEFINISI Abses leher dalam

● Nyeri tenggorok & demam yang disertai dengan terbatasnya gerakan membuka mulut &
leher, harus dicurigai kemungkinan disebabkan oleh abses leher dalam.
● Penyebab: Streptococcus, Staphylococcus, kuman anaerob Bacterioides / kuman campuran.

Abses leher dalam

Abses peritonsil Angina Ludovici


(Quinsy) Abses (Ludwig’s angina)
parafaring
Abses Abses
retrofaring submandibula

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
ANATOMI Abses leher dalam

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee


KLASIFIKASI Abses leher dalam

1. Abses peritonsil (Quinsy): komplikasi tonsilitis akut / infeksi mukus Weber di kutub atas
tonsil. (+) Infiltrasi ke ruang potensial peritonsil jaringan ikat longgar superior & lateral
fossa tonsilaris → palatum mole membengkak → supurasi → mendorong tonsil & uvula
ke arah kontralateral, abses pecah spontan → dapat aspirasi ke paru.

1. Abses retrofaring: adanya benjolan berisi pus di belakang faring, biasanya ditemukan
pada anak usia < 5 tahun. Gejala utama: rasa nyeri, sulit menelan, anak rewel, demam, &
sesak nafas. Penyebab bisa karena ISPA / trauma dinding belakang faring (benda asing).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI Abses leher dalam

3. Abses parafaring: oleh infeksi langsung/ proses supurasi kelenjar limfa/ infeksi area
sekitar. (+) Trismus, indurasi, bengkak di sekitar angulus mandibula & demam tinggi.

4. Abses submandibula: bengkak submental, submaksila (lateral), rahang bawah


(submandibula), dan bawah lidah. Disebabkan infeksi gigi dan sekitar, gejala adanya
demam, nyeri leher, bengkak yang berfluktuasi, dan trismus.

5. Angina ludovici / angina ludwig: infeksi ruang submandibula berupa selulitis dengan
tanda khas pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak membentuk abses
sehingga keras pada perabaan submandibula. Oleh infeksi gigi atau dasar mulut.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Angina ludwig

● Ludwig’s angina adalah infeksi ruang


submandibular.

KOMPLIKASI

1. Penyebaran infeksi ke ruang para-retrofaring


lalu ke mediastinum.
2. Obstruksi jalan nafas: akibat edema laring dan
penekanan lidah yang membesar.
3. Sepsis dan pneumonia aspirasi.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Angina ludwig

● Infeksi bakteri: aerob & anaerob.


● Penyebab mikro-organisme paling sering: hemolitik streptococci,
staphylococci, kelompok bacteroides.
● Jarang: Haemophilus influenzae, Escherichia coli, & Pseudomonas.
● Sumber infeksi: infeksi dental (80%), karena akar dari premolar bawah
tepat di atas linea mylohyoid → infeksi ruang sublingual ekstensi ke
ruang submaksila, submental, & submandibular.
● Penyebab lain: submandibular sialadenitis, trauma mukosa oral, fraktur.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Angina ludwig

● Kesulitan menelan, odinofagia, variasi derajat trismus, dan demam.


● Pembengkakan lantai dasar mulut, lidah terdorong ke atas dan belakang
bila infeksi menyangkut ruang sublingual.
● Ketika infeksi menyebar ke submaksilaris & submental, ruang
submandibular juga menjadi bengkak, nyeri, dan teraba keras seperti
kayu. Hal ini tanda selulitis pada area ini. Terbentuk frank abscess.
● Pada kasus yang berat, bisa ada ancaman jalan nafas & edema laring →
sesak nafas.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Angina ludwig

● Palpasi benjolan: (+) fluktuasi → pseudo angina ludovici.


● Palpasi benjolan: (+) keras seperti kayu → angina ludovici / ludwig.
● Dasar mulut membengkak, dapat mendorong lidah ke atas.
● Benjolan (+) hiperemis
● TTV: demam (suhu > 37,5oC), RR meningkat (>20x/menit) tanda sesak nafas.

PP

● Tidak ada, diagnosa berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Angina ludwig

● Managemen utama: insisi dan drainase, hasil drainase dilakukan kultur


dan cek sensitivitas. Drainase → eksplorasi, dekompresi, & evakuasi pus.
1. Pendekatan intraoral: ketika abses di ruang sublingual.
2. Pendekatan ekstraoral: ketika bengkak melibatkan ruang submaksilar.
Metode: insisi transveral ekstensi sudut mandibula, pembukaan vertikal di
garis tengah otot lidah (bantuan hemostat), (+) frank pus / cairan serosa.

● Antibiotik sistemik dosis tinggi.

● Trakeostomi: untuk pasien dengan gangguan jalan nafas.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. Angina pectoris → nyeri dada, manifestasi dari iskemia transien miokardium.


C. Abses submandibula → bengkak submental, submaksila (lateral), rahang bawah
(submandibula), & bawah lidah. Infeksi gigi, demam, bengkak berfluktuasi, trismus.
D. Abses submental → termasuk dalam abses submandibula.
E. Abses peritonsilar → disebut juga abses quinsy, komplikasi tonsilitis akut / infeksi
mukus Weber di kutub atas tonsil, palatum mole membengkak → supurasi →
mendorong tonsil & uvula ke arah kontralateral.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Angina ludwig

Pria usia 25thn datang dengan keluhan bengkak di rahang bawah. Pasien riwayat sakit
gigi bawah tidak diobati sejak 5 thn lalu. Pemeriksaan fisik: suhu 38,5oC, RR 30x/m,
bengkak ekstraoral submandibular kanan teraba keras.
Diagnosis yang paling mungkin?

A. Angina ludwig
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Anak 5thn datang dengan keluhan sesak dan tidak mau makan sejak 2 hari ini. Anak
tampak lemas dan sesekali memegang lehernya. Pemeriksaan fisik didapati demam
38oC, tanda vital lain dalam batas normal. Pemeriksaan tenggorok sulit dilakukan pasien
tidak kooperatif. Pada foto rontgen leher didapati thumb sign.
Diagnosis yang paling mungkin?

A. Tumor laring
B. Abses submandibula
C. Epiglotitis akut
D. Corpus alienum tenggorok
E. Faringitis akut
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Epiglotitis akut

Anak 5thn datang dengan keluhan sesak dan tidak mau makan sejak 2 hari ini. Anak
tampak lemas dan sesekali memegang lehernya. Pemeriksaan fisik didapati demam
38oC, tanda vital lain dalam batas normal. Pemeriksaan tenggorok sulit dilakukan pasien
tidak kooperatif. Pada foto rontgen leher didapati thumb sign.
Diagnosis yang paling mungkin?

JAWABAN

C. Epiglotitis akut
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Epiglotitis akut

● Epiglotitis akut adalah radang epiglotis akut yang dapat mengancam jiwa →
potensial menyebabkan laringospasme. Adanya pembengkakan inflamasi dari
arytenoids dan lipatan aryepiglottis → gangguan jalan nafas.
● Dapat terjadi pada semua usia.

PENYEBAB

● Infeksi: Haemophilus influenzae tipe B, B-hemolitikus Streptokokus grup A,


dan Candida sp.
● Non-infeksi: trauma benda asing, inhalasi & trauma kimia, akibat suatu
penyakit sistemik, dan sebagai reaksi terhadap kemoterapi.

IAcute epiglottitis: trends, diagnosis and management. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul18]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3498669/
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA Epiglotitis akut

● Demam tinggi, nyeri tenggorokan, disfagia (sulit menelan) saat duduk →


nafsu makan menurun, pasien cenderung mencodongkan tubuh
kedepan untuk memperlancar laju nafas dan menelan.
● Drooling (air liur menetes dari mulut), stridor, sesak, & nafas pendek.

PF

● RR dapat meningkat, > 20 x/menit.


● Demam, suhu > 37.5oC.
● Edema arytenoid, aryepiglottic folds, & epiglottis.

IAcute epiglottitis: trends, diagnosis and management. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul18]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3498669/
DIAGNOSA KERJA:
PP Epiglotitis akut

● Kultur bakteri & lab darah


(leukosit & CRP meningkat).

● X-ray leher: thumb sign → indikasi


inflamasi berat, tanda jalan nafas
dapat terganggu.

● Ultrasonografi: alphabet P sign →


bayangan akustik os. Hyoid
karena epiglottis yang bengkak.

IAcute epiglottitis: trends, diagnosis and management. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul18]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3498669/
DIAGNOSA KERJA:
DD Epiglotitis akut

● Croup → laringotrakeobronkitis, sering disebabkan oleh virus. Seasonal (sering di


musim dingin), kalau epiglotitis di semua musim.
● Benda asing di jalan nafas.

TERAPI

● Antibiotik dan dexamethasone / aerosol budesonide: limitasi edema faring


dan mengurangi obstruksi.
● Intubasi endotrakeal.
● Intubasi nasal fibreoptik.

IAcute epiglottitis: trends, diagnosis and management. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul18]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3498669/
JAWABAN LAIN ?

A. Tumor laring → adanya tumor pada laring, nyeri menelan, suara serak.
B. Abses submandibula → bengkak submental, submaksila (lateral),
rahang bawah (submandibula), & bawah lidah. Infeksi gigi, demam,
bengkak berfluktuasi, trismus.
D. Corpus alienum tenggorok → bukti adanya benda asing di tenggorokan.
E. Faringitis akut → demam, nyeri menelan, batuk, faring hiperemis.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Epiglotitis akut

Anak 5thn datang dengan keluhan sesak dan tidak mau makan sejak 2 hari ini. Anak
tampak lemas dan sesekali memegang lehernya. Pemeriksaan fisik didapati demam
38oC, tanda vital lain dalam batas normal. Pemeriksaan tenggorok sulit dilakukan pasien
tidak kooperatif. Pada foto rontgen leher didapati thumb sign.
Diagnosis yang paling mungkin?

C. Epiglotitis akut
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun datang ke Puskesmas karena orangtuanya


mengeluh anak sering ngorok dan terbangun saat tidur. Anak juga sering panas dan
batuk pilek hampir setiap bulan dalam tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum baik, tampak anak sering bernafas dari mulut, Vital sign
dalam batas normal. Pemeriksaan orofaring didapatkan kedua tonsil hipertrofi, detritus
positif, limfonodi submandibula membesar. Tonsil dapat menjadi fokal infeksi dari
peradangan organ lain yang jauh dari tonsil diketahui dengan pemeriksaan:
A. Biopsi tonsil
B. Pemeriksaan darah tepi
C. Swab kultur tonsil
D. Pemeriksaan immunoglobulin
E. Foto rontgen skull AP/Lateral
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Obstructive sleep apnea e.c hipertrofi adenoid

Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun datang ke Puskesmas karena orangtuanya


mengeluh anak sering ngorok dan terbangun saat tidur. Anak juga sering panas dan
batuk pilek hampir setiap bulan dalam tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum baik, tampak anak sering bernafas dari mulut, Vital sign
dalam batas normal. Pemeriksaan orofaring didapatkan kedua tonsil hipertrofi, detritus
positif, limfonodi submandibula membesar. Tonsil dapat menjadi fokal infeksi dari
peradangan organ lain yang jauh dari tonsil diketahui dengan pemeriksaan:

JAWABAN

E. Foto rontgen skull AP/Lateral


DEFINISI Obstructive sleep apnea

● OSAS (obstructive sleep apnea syndrome): suatu obstruksi jalan napas atas transien.
● Disebabkan oleh gangguan air flow intermitten & pernafasan pada usaha nafas
normal.
● Apnea-hypopnea index > 5 episode / jam tidur. Pada episode ini, oxyhemoglobin
desaturasi → hingga < 90 %.
ETIOLOGI

● Sering terjadi pada anak-anak dengan penyebab tersering adenotonsillar hipertrofi.


FAKTOR RISIKO

● Alkohol, sedatif (antihistamin,supresi batuk), rhinitis alergi , ISPA, obesitas, terlungkup.


IDisease of ear nose and throat, Jaypee
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Obstructive sleep apnea e.c hipertrofi adenoid

● Gangguan tidur, episode apnea, menggorok /


snoring, bernafas lewat mulut kronik, hiponasal
speech (rhinolalia clausa), disfagia, interupsi tidur
episode terbangun, nightmare,hipersomnolen,
performa sekolah / bekerja yang buruk, failure to
thrive (OSA mengganggu hormon pertumbuhan
selama tidur REM), eneuresis, obesitas.

● Fasies adenoid pada anak dengan hipertrofi adenoid sebagai penyebab OSA.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DEFINISI Hipertrofi adenoid

● Adenoid adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terletak pada dinding
posterior nasofaring, termasuk dalam rangkaian cincin Waldeyer.
● Secara fisiologi jaringan limfoid ini membesar pada anak usia 3 tahun → lalu mengecil
& hilang sama sekali pada usia 14 tahun.

DIAGNOSIS

● Melihat tanda & gejala klinik,


● Pemeriksaan rinoskopi anterior-posterior: tertahannya velum palatum mole saat
fonasi
● Pemeriksaan digital untuk meraba adanya adenoid
● Pemeriksaan radiologi: x-ray lateral skull kepala (pemeriksaan sering untuk anak-anak)

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
Hipertrofi adenoid

● Bila sering terjadi infeksi saluran nafas bagian atas (ISPA) maka dapat terjadi →
hipertrofi adenoid → dapat terjadi sumbatan koana & sumbatan tuba Eustachius.

● Akibat sumbatan koana → pasien bernafas melalui mulut, selanjutnya menyebabkan:


1. Fasies adenoid: hidung mengecil, gigi insisivus ke depan (prominen), arkus faring tinggi
kesan wajah pasien tampak seperti orang bodoh.
2. Faringitis & bronkitis.
3. Gangguan ventilasi & drainase sinus paranasal → menyebabkan sinusitis kronis.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Obstructive sleep apnea e.c hipertrofi adenoid

● Bedah adenoidektomi dengan cara kuretase memakai adenotom.


● Indikasi:
1. Sumbatan: sumbatan hidung yang menyebabkan bernafas melalui mulut, sleep apnea,
gangguan menelan & berbicara, kelainan bentuk wajah dan gigi (facies adenoid).
2. Infeksi: adenoiditis berulang / kronik, otitis media efusi berulang / kronik, dan otitis
media akut berulang
3. Kecurigaan neoplasma jinak / ganas

KOMPLIKASI

● Komplikasi adenoidektomi: perdarahan (pengerokan adenoid kurang bersih) & rusak


dinding belakang faring (kerok terlalu dalam): oklusi tuba eustachius → tuli konduktif.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
EDUKASI Obstructive sleep apnea e.c hipertrofi adenoid

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Biopsi tonsil → bukan pemeriksaan yang tepat.


B. Pemeriksaan darah tepi → bukan pemeriksaan yang tepat.
C. Swab kultur tonsil → bukan pemeriksaan yang tepat.
D. Pemeriksaan immunoglobulin→ bukan pemeriksaan yang tepat.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Epiglotitis akut

Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun datang ke Puskesmas karena orangtuanya


mengeluh anak sering ngorok dan terbangun saat tidur. Anak juga sering panas dan
batuk pilek hampir setiap bulan dalam tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum baik, tampak anak sering bernafas dari mulut, Vital sign
dalam batas normal. Pemeriksaan orofaring didapatkan kedua tonsil hipertrofi, detritus
positif, limfonodi submandibula membesar. Tonsil dapat menjadi fokal infeksi dari
peradangan organ lain yang jauh dari tonsil diketahui dengan pemeriksaan:

E. Foto rontgen skull AP/Lateral


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 7 th datang ke puskesmas dibawa ibunya dengan keluhan nyeri
saat menelan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri disertai demam. Pemeriksaan temp axilla
37.8oC, tanda vital yang lain dalam batas normal. Pemeriksaan fisik faring tampak tonsil
membengkak T3-T3 dan hiperemis.
Kuman penyebab paling sering adalah?

A. S. pyogens
B. S. pneumonia
C. S. beta hemoilitikus
D. S. aureus
E. S. viridans
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tonsilitis Akut

Seorang laki-laki usia 7 th datang ke puskesmas dibawa ibunya dengan keluhan nyeri
saat menelan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri disertai demam. Pemeriksaan temp axilla
37.8oC, tanda vital yang lain dalam batas normal. Pemeriksaan fisik faring tampak tonsil
membengkak T3-T3 dan hiperemis.
Kuman penyebab paling sering adalah?

JAWABAN

C. S. beta hemoilitikus
DEFINISI Tonsilitis

● Tonsilitis adalah peradangan tonsil yang merupakan bagian dari Cincin Waldeyer.

● Cincin Waldeyer:
1. Tonsil faringeal (adenoid)
2. Tonsil palatina (tonsil faucial)
3. Tonsil lingual (tonsil pangkal lidah)
4. Tonsil tuba Eustachius / tubal /lateral band
dinding faring / Gerlach’s tonsil)

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, A; PMW. Immunology of the
Tonsils [Internet]. Immunology today. U.S. National Library of Medicine; 1998 [cited 2020Jul3]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9745205/
KLASIFIKASI Tonsilitis

● Tonsilitis akut folikular/supurativa: infeksi menyebar hingga ke kripta dan kripta terisi
dengan material purulen.
● Tonsilitis akut membranosa: adanya membran diatas permukaan tonsil karena pada kripta
timbul titik kuning dari pus yang menyatu. Membran mudah di hapus dengan swab.
● Tonsilitis superfisial: merupakan bagian dari faringitis generalisata, sering oleh virus.

Tonsilitis Akut Tonsilitis Kronis


Onset: < 3 bulan Onset: >= 3 bulan
Etiologi: GABHS sebagai prekursor (GABHS → posttreptococcal Etiologi: bakteri
glomerulonephritis, demam rheumatik akut, tonsilitis-faringitis), (S.pyogenes, anaerob
S.pyogenes, Epstein Barr virus, Hemofilus influenzae lain) & virus (adenovirus)

ICurrent diagnosis & treatment otolaryngology head and neck surgery 3rd edition, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tonsilitis Akut

● Tonsilitis akut adalah peradangan tonsil akut paling sering disebabkan oleh Group A
beta-hemolytic streptococcus (GABHS).
● Disebut juga sebagai “Strep throat” terutama pada remaja & anak.
● Transmisi via droplet, periode inkubasi dalam 2-5 hari.

ETIOLOGI
Bakteri Viral
Streptococcus pyogenes / Mixed Adenovirus, Epstein-
group A Streptokokus B anaerobes Barr Virus (EBV)
hemolytikus

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Tonsilitis Akut

1. Demam (suhu 38 - 40 oC), gejala menyerupai common cold


2. Nyeri tenggorokan & Halitosis (bau mulut)
3. Tenggorokan terasa kering
4. Odinofagia (nyeri menelan) & Disfagia (sulit menelan)
5. Tidur menggorok / sleep apnea syndrome
6. Sensasi benda asing di tenggorokan / rasa mengganjal di tenggorok
7. Gejala lain: nyeri kepala, lemas

ICurrent diagnosis & treatment otolaryngology head and neck surgery 3rd edition
PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Tonsilitis Akut
DIAGNOSIS - PF

PF Tonsilitis Akut PF Tonsilitis Kronis

1.Lidah kering / coated tongue 1 & 2 sama


2.Fetid breathe (halitosis) 3. Orofaring:
3.Orofaring: + Tonsil membesar dengan permukaan
+ hiperemia pillars, soft palate, & uvula tidak rata, kriptus melebar & beberapa
+ Tonsil hiperemis & membesar dengan kripti terisi detritus, kapsul tonsilar halus
titik pus kekuningan di pembukaan + Tonsilloliths → biofilm mikrobial yang
kripta → menyatu → membran terbentuk diantara kripta tonsil
+ Edema uvula & soft palate + Massa putih keras di permukaan tonsil
+ Pembesaran kelenjar getah bening leher

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Tonsilitis Akut

1. Rapid strep tests: Latex agglutination atau ELISA (enzyme-linked


immunosorbent assay ) metode ekstraksi antigen (group-A
streptococcal) dari swab. Spesifikasi tinggi (95%), tapi sensitivitas
lebih rendah (60–100%) dibandingkan dengan kultur.
2. Kultur tenggorok: swab di faring posterior & area tonsil → diagnosis
standar untuk infeksi GABHS, menggunakan BAP (blood agar plate).

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
DD Tonsilitis Akut

● Faringitis
Faringitis lebih sering
terjadi pada orang dewasa
& penyebab tersering
adalah oleh virus, hanya 5-
10% oleh S.pyogenes.

● Difteria
IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tonsilitis Akut

1. General: tirah baring, banyak intake cairan, higiene mulut dengan berkumur
2. Simptomatik: analgetik & antipiretik : aspirin, parasetamol
3. Spesifik: antibiotik lini pertama: penicillin
Antibiotik lini kedua: Klindamisin, amoxicillin + asam klavulanat, dicloxacillin
& cephalexin → antibiotik yang efektif terhadap anaerob & organisme yang
memproduksi beta-laktamase

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat, Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI & KOMPLIKASI PENYAKIT Tonsilitis Akut

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
JAWABAN LAIN ?

A. S. pyogens → jawaban tidak tepat


B. S. pneumonia → jawaban tidak tepat
D. S. aureus → jawaban tidak tepat
E. S. viridans → jawaban tidak tepat

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tonsilitis Akut

Seorang laki-laki usia 7 th datang ke puskesmas dibawa ibunya dengan keluhan nyeri
saat menelan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri disertai demam. Pemeriksaan temp axilla
37.8oC, tanda vital yang lain dalam batas normal. Pemeriksaan fisik faring tampak tonsil
membengkak T3-T3 dan hiperemis.
Kuman penyebab paling sering adalah?

C. S. beta hemoilitikus
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Bayi perempuan 1bln, ke UGD sesak napas sejak 3hr yll, stridor saat inspirasi dan retraksi
ringan di suprasternal. sesak berkurang bila penderita tidur miring atau memakai bantal.
Tidak ada febris, tidak disertai gangguan makan/minum. pemeriksaan radiologis soft
tissue leher memperlihatkan penyempitan di daerah laring. keluhan seperti ini dirasakan
sejak 2 bulan yll tetapi sembuh sendiri.
Diagnosis?
A. Laringotrakeitis akut
B. Nodul laring
C. Tumor laring
D. Laringomalasia
E. Benda asing laring
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Laringomalasia

Bayi perempuan 1bln, ke UGD sesak napas sejak 3hr yll, stridor saat inspirasi dan retraksi
ringan di suprasternal. sesak berkurang bila penderita tidur miring atau memakai bantal.
Tidak ada febris, tidak disertai gangguan makan/minum. pemeriksaan radiologis soft
tissue leher memperlihatkan penyempitan di daerah laring. keluhan seperti ini dirasakan
sejak 2 bulan yll tetapi sembuh sendiri.
Diagnosis?

JAWABAN

D. Laringomalasia
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Laringomalasia

● Laringomalasia : penyebab stridor paling umum pada bayi &


kasus abnormalitas kongenital laring paling sering (60%).
● Stridor terjadi karena prolaps dari struktur supraglotis ke
dalam inlet laring saat inspirasi.
● Normal saat lahir, gejala pernafasan → muncul saat usia
beberapa hari/minggu/bulan.
● Dapat sembuh sendiri , < 5% kasus membutuhkan intervensi.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Types of laryngomalacia in children: interrelationship between clinical course and comorbid conditions [Internet]. NCBI
[cited 2020Jul18]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5309268/
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA Laringomalasia

● Distress nafas berat hingga gagal nafas → apnea, sianosis.


● Feeding disorders: anak tidak mau makan / minum → failure to thrive.
● Kesulitan menelan dan makan dengan adanya choking (mudah tersedak).
● Regurgitasi dengan episode mikroaspirasi.
● Kasus laringomalasia umumnya ringan tanpa sekuele jangka panjang, tapi
pada kasus berat → desaturasi → hipertensi pulmo & cor pulmonale →
morbiditas meningkat.

ITypes of laryngomalacia in children: interrelationship between clinical course and comorbid conditions [Internet]. NCBI [cited 2020Jul18]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5309268/
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA Laringomalasia

● Gejala & tanda sumbatan laring:


1. Suara serak (disfoni) sampai tidak ada suara (afoni).
2. Sesak nafas (dispnea).
3. Stridor (nafas berbunyi) yang terdengar waktu inspirasi.
4. Cekungan pada saat inspirasi di suprasternal, epigastrium, supraklavikula &
interkostal. Cekungan berupa retraksi otot bantuan pernafasan.
5. Gelisah karena pasien haus udara (air hunger).
6. Warna wajah pucat hingga sianosis (biru) karena hipoksia.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Laringomalasia

● Tipe 1: prolaps mukosa melewati kartilago arytenoid.


● Tipe 2: lipatan aryepiglotis yang diperpendek.
● Tipe 3: displacement posterior epiglottis.

LM / laringomalasia kadang terjadi bersamaan dengan SAL / synchronous


airway lesions, TM / tracheomalasia, BM / bronchomalasia

ITypes of laryngomalacia in children: interrelationship between clinical course and comorbid conditions [Internet]. NCBI [cited 2020Jul18]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5309268/
DIAGNOSA KERJA:
PF Laringomalasia

● Epiglotis: tampak omega shaped dan


terlipat sendirinya di marginal lateral.

● Lipatan aryepiglottis: menjadi tinggi, kurus,


dan mukosa membesar. Edema mukosa
karena trauma vibrasi berulang sebagai
gejala eksaserbasi dari supraglotis.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


DIAGNOSA KERJA:
PP Laringomalasia

● Endoskopi: dengan endoskop fibreoptik


fleksibel dibawah anestesia lokal →
memeriksa glottis & supraglottis
● Laringo/trakeo/bronko-skopi: untuk eksklusi
synchronous airway pathology.
● Polysomnografi: untuk kasus yang berat,
mendeteksi episode hipoksia / hiperkapnia.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


DIAGNOSA KERJA:
DD Laringomalasia

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Laringomalasia

● Pada kebanyakan pasien, dapat sembuh sendiri (self limiting) → jadi, hanya
observasi yang perlu dilakukan.
● Pada kasus laringomalasia berat → membutuhkan trakeostomi sementara.

● Intervensi surgikal → 10% kasus, indikasi operasi: stridor berat, apnea, failure
to thrive, hipertensi pulmo, cor pulmonale.
1. Supraglottoplasty → komplikasi: perdarahan, aspirasi, skar supraglottis.
2. Terapi laser / mikrodiseksi → perdarahan lebih sedikit pada terapi laser.
Cara: aryepiglottic fold / lateral epiglotis di eksisi → jahit epiglotis di dasar lidah.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


DIAGNOSA KERJA:
TRAKEOSTOMI Laringomalasia

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


JAWABAN LAIN ?

A. Laringotrakeitis akut → demam, suara serak, nyeri menelan.


B. Nodul laring → pertumbuhan tidak normal jaringan (non-kanker)
pada pita suara akibat sering menggunakan suara secara berlebihan.
C. Tumor laring → riwayat merokok yang signifikan → Ca laring.
E. Benda asing laring → adanya bukti benda asing pada laring.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Laringomalasia

Bayi perempuan 1bln, ke UGD sesak napas sejak 3hr yll, stridor saat inspirasi dan retraksi
ringan di suprasternal. sesak berkurang bila penderita tidur miring atau memakai bantal.
Tidak ada febris, tidak disertai gangguan makan/minum. pemeriksaan radiologis soft
tissue leher memperlihatkan penyempitan di daerah laring. keluhan seperti ini dirasakan
sejak 2 bulan yll tetapi sembuh sendiri.
Diagnosis?

D. Laringomalasia
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Pemeriksaan penunjang untuk kasus di atas adalah:

A. Laringoskopi
B. Foto rontgen kepala dan leher
C. Pemeriksaan darah lengkap
D. Nasoendoskopi
E. Rontgen dada AP/lateral
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Laringomalasia

Pemeriksaan penunjang untuk kasus di atas adalah:

JAWABAN

A. Laringoskopi
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Laringomalasia

● Laringomalasia : penyebab stridor paling umum pada bayi &


kasus abnormalitas kongenital laring paling sering (60%).
● Stridor terjadi karena prolaps dari struktur supraglotis ke
dalam inlet laring saat inspirasi.
● Normal saat lahir, gejala pernafasan → muncul saat usia
beberapa hari/minggu/bulan.
● Dapat sembuh sendiri , < 5% kasus membutuhkan intervensi.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Types of laryngomalacia in children: interrelationship between clinical course and comorbid conditions [Internet]. NCBI
[cited 2020Jul18]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5309268/
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA Laringomalasia

● Distress nafas berat hingga gagal nafas → apnea, sianosis.


● Feeding disorders: anak tidak mau makan / minum → failure to thrive.
● Kesulitan menelan dan makan dengan adanya choking (mudah tersedak).
● Regurgitasi dengan episode mikroaspirasi.
● Kasus laringomalasia umumnya ringan tanpa sekuele jangka panjang, tapi
pada kasus berat → desaturasi → hipertensi pulmo & cor pulmonale →
morbiditas meningkat.

ITypes of laryngomalacia in children: interrelationship between clinical course and comorbid conditions [Internet]. NCBI [cited 2020Jul18]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5309268/
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA Laringomalasia

● Gejala & tanda sumbatan laring:


1. Suara serak (disfoni) sampai tidak ada suara (afoni).
2. Sesak nafas (dispnea).
3. Stridor (nafas berbunyi) yang terdengar waktu inspirasi.
4. Cekungan pada saat inspirasi di suprasternal, epigastrium, supraklavikula &
interkostal. Cekungan berupa retraksi otot bantuan pernafasan.
5. Gelisah karena pasien haus udara (air hunger).
6. Warna wajah pucat hingga sianosis (biru) karena hipoksia.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Laringomalasia

● Tipe 1: prolaps mukosa melewati kartilago arytenoid.


● Tipe 2: lipatan aryepiglotis yang diperpendek.
● Tipe 3: displacement posterior epiglottis.

LM / laringomalasia kadang terjadi bersamaan dengan SAL / synchronous


airway lesions, TM / tracheomalasia, BM / bronchomalasia

ITypes of laryngomalacia in children: interrelationship between clinical course and comorbid conditions [Internet]. NCBI [cited 2020Jul18]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5309268/
DIAGNOSA KERJA:
PF Laringomalasia

● Epiglotis: tampak omega shaped dan


terlipat sendirinya di marginal lateral.

● Lipatan aryepiglottis: menjadi tinggi, kurus,


dan mukosa membesar. Edema mukosa
karena trauma vibrasi berulang sebagai
gejala eksaserbasi dari supraglotis.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


DIAGNOSA KERJA:
PP Laringomalasia

● Endoskopi: dengan endoskop fibreoptik


fleksibel dibawah anestesia lokal →
memeriksa glottis & supraglottis
● Laringo/trakeo/bronko-skopi: untuk eksklusi
synchronous airway pathology.
● Polysomnografi: untuk kasus yang berat,
mendeteksi episode hipoksia / hiperkapnia.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


DIAGNOSA KERJA:
DD Laringomalasia

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Laringomalasia

● Pada kebanyakan pasien, dapat sembuh sendiri (self limiting) → jadi, hanya
observasi yang perlu dilakukan.
● Pada kasus laringomalasia berat → membutuhkan trakeostomi sementara.

● Intervensi surgikal → 10% kasus, indikasi operasi: stridor berat, apnea, failure
to thrive, hipertensi pulmo, cor pulmonale.
1. Supraglottoplasty → komplikasi: perdarahan, aspirasi, skar supraglottis.
2. Terapi laser / mikrodiseksi → perdarahan lebih sedikit pada terapi laser.
Cara: aryepiglottic fold / lateral epiglotis di eksisi → jahit epiglotis di dasar lidah.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


DIAGNOSA KERJA:
TRAKEOSTOMI Laringomalasia

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition


JAWABAN LAIN ?

B. Foto rontgen kepala dan leher → bukan jawaban yang tepat.


C. Pemeriksaan darah lengkap → bukan jawaban yang tepat.
D. Nasoendoskopi → bukan jawaban yang tepat.
E. Rontgen dada AP/lateral → bukan jawaban yang tepat.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Laringomalasia

Pemeriksaan penunjang untuk kasus di atas adalah:

A. Laringoskopi
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan usia 23 tahun sering bersin pagi hari saat membuka tumpukan
buku. Perempuan ini sering menggosok-gosok hidungnya hingga terbentuk garis di
dorsum nasi.
Disebut apakah tanda yang terbentuk di dorsum nasi tersebut?

A. Allergic shiners
B. Allergic crease
C. Allergic salute
D. Kerley B lines
E. Post nasal drips
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinitis alergi

Seorang perempuan usia 23 tahun sering bersin pagi hari saat membuka tumpukan
buku. Perempuan ini sering menggosok-gosok hidungnya hingga terbentuk garis di
dorsum nasi.
Disebut apakah tanda yang terbentuk di dorsum nasi tersebut?

JAWABAN

B. Allergic crease
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinitis alergi

● Rhinitis alergi: gangguan gejala hidung yang disebabkan oleh inflamasi yang
dimediasi oleh IgE setelah paparan alergen, berkaitan dengan asthma (45%).

● Patogenesis: mediasi IgE allergen spesifik, stimuli (perubahan cuaca-emosi-


polusi) → sel mast (sekresi mediator kimia-histamin,
prostaglandin,leukotrienes) & penurunan rasio cAMP/cGMP → peningkatan
permeabilitas vaskular & vasodilatasi (edema jaringan & obstruksi nasal) →
kontraksi otot polos (bronkospasme) & stimulasi sekresi
kelenjar(rhinorrhea).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PATOFISIOLOGI Rhinitis alergi

● 2 fase, dimana tahap sensitisasi diikuti oleh tahap provokasi/reaksi alergi:


1. Immediate phase allergic reaction / RAFC-Reaksi alergi fase cepat:
Berlangsung 1 jam sejak kontak dengan alergen.
1. Late phase allergic reaction / RAFL-Reaksi alergi fase lambat:
Berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8jam setelah paparan, bertahan hingga 24-48 jam.
● Kontak 1st → sensitisasi, makrofag/monosit (APC) menangkap alergen → antigen fragmen
pendek peptida (+ HLA kelas II → MHC kelas II) → disensitasi oleh Th0/T helper → IL1
dilepas → Th0 proliferasi menjadi Th1&2. Th2 → IL3,4,5,13 (IL4&13 diikat oleh reseptor
limfosit B) → sel plasma aktif, produksi IgE, mastosit & basofil aktif→ histamin (+).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis alergi

● Klasifikasi ARIA:
1. Intermiten: <4 hari / minggu
Ringan: Tidur normal, normal dalam
Bekerja-sekolah-aktifitas harian
1. Persisten: >4 hari / minggu atau > 4 minggu
Sedang - Berat:
Gangguan tidur
Gangguan dalam bekerja dan sekolah
Gangguan dalam aktifitas sehari-hari dan olahraga

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis alergi

Rhinitis musiman

Rhinitis musiman allergika Rhinitis perennial allergika

Hay fever Summer cold: Kucing, anjing, Kosmetik,


Rhinitis (coryza) kuda makanan, debu
Rose fever
rumah, lumut

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinitis alergi

● Allergen:
○ Pollen, debu, molds / spora fungi, susu, telur, kacang, gandum, stoberi.
○ Binatang: kecoa, tungau, kutu, nyamuk, lalat, lebah, cacing, kupu-kupu,
kucing, anjing, kelinci, guinea pigs, monyet, tikus, ikan.
○ Obat-obatan: aspirin, iodides, injeksi insulin ; Iritan: polusi, diesel, asap.

● Faktor predisposisi: herediter, endokrin (pubertas, menopause), psikologikal


(stress → rhinitis vasomotor), infeksi (viral/bakteri, meningkatkan
permeabilitas jaringan terhadap alergen), dermatitis kontak.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Rhinitis alergi
DIAGNOSIS

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinitis alergi

1. Nasal pruritus: gatal termasuk mata, palatum, faring.


2. Paroxysms of sneezing: sensasi gatal dengan periode bersin / tidak.
3. Rhinorrhea: sekret hidung bening & cair, (+) post nasal drip, rhinitis infektif,
hidung tersumbat.

GEJALA ASOSIASI

1. Gejala respiratorik bawah: batuk, bersin, dada tertekan, sesak.


2. Mata: iritasi mata.
3. Kulit: pruritus, dermatitis eczematous.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinitis alergi

● Rinoskopi anterior: mukosa edema, basah, pucat / livid, (+) sekret encer yang banyak. Bila
gejala persisten, mukosa inferior hipertrofi.
● KHAS =
1. Bayangan gelap bawah mata, stasis vena sekunder o/ obstruksi hidung → allergic shinner.
2. Anak sering menggosok hidung karena gatal dengan punggung tangan → allergic salute.
3. Garis melintang di dorsum nasi bagian ⅓ bawah karena allergic salute → allergic crease.
4. Mulut sering terbuka dengan lengkung langit yang tinggi → facies adenoid.
5. Dinding posterior faring granuler & edema (cobblestone appearance), dinding lateral
faring menebal, lidah tampak seperti gambaran peta (geographic tongue).

Allergic crease
IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinitis alergi

● In vitro:
○ Hitung eosinofil dalam darah tepi → normal / meningkat.
○ Pemeriksaan IgE total (prist-paper radio immunosorbent test).
○ RAST / Radio Immuno Sorbent Test.
○ ELISA / Enzyme Linked Sorbent Test.
○ Pemeriksaan sitologi hidung dari swab sekret hidung / kerokan mukosa.
● In vivo:
○ Tes cukit kulik / skin prick test.
○ Uji intrakutan / intradermal tunggal / berseri → SET/ Skin End-point Titration.
○ Intracutaneus provocative dilutional food test / IPDFT.
○ Challange test : gold standard cek alergi makanan (diet eliminasi & provokasi).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinitis alergi

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis alergi

1. Anti-histamines:
Generasi 1: chlorpheniramine, brompheniramine, diphenhydramine.
Generasi 2: loratadine, cetirizine, acrivastine.
Generasi 3: fexofenadine, levocetrizine, tecastemizole, desloratadine.
1. Sympathomimetic : nasal dekongestan → oral (pseudoephedrine &
phenylephrine) / topikal (phenylephrine, naphazoline, oxymetazoline).
2. Kortikosteroid: sistemik & topikal (steroid nasal spray).
3. Mast cell stabilizers: cromolyn & nedocromil.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis alergi

5. Agen antikolinergik: nasal topikal ipratropium bromide.


6. Modifier leukotriene.
7. Terapi anti Ig-E antibodi dengan omalizumab.
8. Markrolid: clarithromycin.
9. Imunoterapi: injeksi allergen dalam steril solusi aqueous, berulang jangka.
panjang (Indikasi: bila pengobatan farmakologi tidak efektif).
10. Tindakan: antral wash out (bila (+) komplikasi sinusitis kronik), endoskopi,
kauter, turbinectomy.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EDUKASI Rhinitis alergi

Komplikasi:
● Polip hidung.
● Otitis media efusi:
sering residif,
terutama pada
anak-anak.
● Rinosinusitis.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Allergic shiners → bayangan gelap bawah mata, stasis vena sekunder obstruksi hidung
C. Allergic salute → gerakan menggosok hidung karena gatal dengan punggung tangan
D. Kerley B lines → garis penebalan pleura pada kasus efusi pleura pada x-ray
thorax
E. Post nasal drips → pemeriksaan rhinoskopi pada pasien sinusitis

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinitis alergi

Seorang perempuan usia 23 tahun sering bersin pagi hari saat membuka tumpukan
buku. Perempuan ini sering menggosok-gosok hidungnya hingga terbentuk garis di
dorsum nasi.
Disebut apakah tanda yang terbentuk di dorsum nasi tersebut?

B. Allergic crease
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Perempuan, 24 tahun datang dengan keluhan, hidung tersumbat tiap pagi hari dan
malam hari dan setelah terkena debu. Pemeriksaan fisik didapatkan sekret serous +/+,
konka livid +/+ , hiperemia -/-.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa?

A. Tes provokasi
B. Tes cukit kulit
C. Tes darah
D. Tes sensitisasi
E. Ig E
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinitis alergi

Perempuan, 24 tahun datang dengan keluhan, hidung tersumbat tiap pagi hari dan
malam hari dan setelah terkena debu. Pemeriksaan fisik didapatkan sekret serous +/+,
konka livid +/+ , hiperemia -/-.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa?

JAWABAN

A. Tes provokasi
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinitis alergi

● Rhinitis alergi: gangguan gejala hidung yang disebabkan oleh inflamasi yang
dimediasi oleh IgE setelah paparan alergen, berkaitan dengan asthma (45%).

● Patogenesis: mediasi IgE allergen spesifik, stimuli (perubahan cuaca-emosi-


polusi) → sel mast (sekresi mediator kimia-histamin,
prostaglandin,leukotrienes) & penurunan rasio cAMP/cGMP → peningkatan
permeabilitas vaskular & vasodilatasi (edema jaringan & obstruksi nasal) →
kontraksi otot polos (bronkospasme) & stimulasi sekresi
kelenjar(rhinorrhea).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PATOFISIOLOGI Rhinitis alergi

● 2 fase, dimana tahap sensitisasi diikuti oleh tahap provokasi/reaksi alergi:


1. Immediate phase allergic reaction / RAFC-Reaksi alergi fase cepat:
Berlangsung 1 jam sejak kontak dengan alergen.
1. Late phase allergic reaction / RAFL-Reaksi alergi fase lambat:
Berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8jam setelah paparan, bertahan hingga 24-48 jam.
● Kontak 1st → sensitisasi, makrofag/monosit (APC) menangkap alergen → antigen fragmen
pendek peptida (+ HLA kelas II → MHC kelas II) → disensitasi oleh Th0/T helper → IL1
dilepas → Th0 proliferasi menjadi Th1&2. Th2 → IL3,4,5,13 (IL4&13 diikat oleh reseptor
limfosit B) → sel plasma aktif, produksi IgE, mastosit & basofil aktif→ histamin (+).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis alergi

● Klasifikasi ARIA:
1. Intermiten: <4 hari / minggu
Ringan: Tidur normal, normal dalam
Bekerja-sekolah-aktifitas harian
1. Persisten: >4 hari / minggu atau > 4 minggu
Sedang - Berat:
Gangguan tidur
Gangguan dalam bekerja dan sekolah
Gangguan dalam aktifitas sehari-hari dan olahraga

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Rhinitis alergi

Rhinitis musiman

Rhinitis musiman allergika Rhinitis perennial allergika

Hay fever Summer cold: Kucing, anjing,


kuda Kosmetik,
Rose fever Rhinitis (coryza) makanan, debu
rumah, lumut

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinitis alergi

● Allergen:
○ Pollen, debu, molds / spora fungi, susu, telur, kacang, gandum, stoberi.
○ Binatang: kecoa, tungau, kutu, nyamuk, lalat, lebah, cacing, kupu-kupu,
kucing, anjing, kelinci, guinea pigs, monyet, tikus, ikan.
○ Obat-obatan: aspirin, iodides, injeksi insulin ; Iritan: polusi, diesel, asap.

● Faktor predisposisi: herediter, endokrin (pubertas, menopause), psikologikal


(stress → rhinitis vasomotor), infeksi (viral/bakteri, meningkatkan
permeabilitas jaringan terhadap alergen), dermatitis kontak.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


PENDEKATAN DIAGNOSA KERJA:
Rhinitis alergi
DIAGNOSIS

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinitis alergi

1. Nasal pruritus: gatal termasuk mata, palatum, faring.


2. Paroxysms of sneezing: sensasi gatal dengan periode bersin / tidak.
3. Rhinorrhea: sekret hidung bening & cair, (+) post nasal drip, rhinitis infektif,
hidung tersumbat.

GEJALA ASOSIASI

1. Gejala respiratorik bawah: batuk, bersin, dada tertekan, sesak.


2. Mata: iritasi mata.
3. Kulit: pruritus, dermatitis eczematous.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinitis alergi

● Rinoskopi anterior: mukosa edema, basah, pucat / livid, (+) sekret encer yang banyak. Bila
gejala persisten, mukosa inferior hipertrofi.
● KHAS =
1. Bayangan gelap bawah mata, stasis vena sekunder o/ obstruksi hidung → allergic shinner.
2. Anak sering menggosok hidung karena gatal dengan punggung tangan → allergic salute.
3. Garis melintang di dorsum nasi bagian ⅓ bawah karena allergic salute → allergic crease.
4. Mulut sering terbuka dengan lengkung langit yang tinggi → facies adenoid.
5. Dinding posterior faring granuler & edema (cobblestone appearance), dinding lateral
faring menebal, lidah tampak seperti gambaran peta (geographic tongue).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Rhinitis alergi

● In vitro:
○ Hitung eosinofil dalam darah tepi → normal / meningkat.
○ Pemeriksaan IgE total (prist-paper radio immunosorbent test).
○ RAST / Radio Immuno Sorbent Test.
○ ELISA / Enzyme Linked Sorbent Test.
○ Pemeriksaan sitologi hidung dari swab sekret hidung / kerokan mukosa.
● In vivo:
○ Tes nasal provokasi, tes cukit kulik / skin prick test.
○ Uji intrakutan / intradermal tunggal / berseri → SET/ Skin End-point Titration.
○ Intracutaneus provocative dilutional food test / IPDFT.
○ Challange test : gold standard cek alergi makanan (diet eliminasi & provokasi).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Skin testing for allergic rhinitis: a health technology assessment. [Internet]. NCBI [cited
2020Jul9]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4897001/#:~:text=(5)%20There%20is%20no%20universally,used%20as%20the%20reference%20standard.
DIAGNOSA KERJA:
GOLD STANDARD ? Rhinitis alergi

● Tidak ada tes gold standard yang sudah diterima secara universal untuk
mendeteksi rhinitis alergi.

● Namun, melalui banyak studi penelitian, nasal provokasi digunakan


sebagai reference standard.

● Nasal provokasi: memberikan suspek alergen secara direk ke mukosa


nasal, kemudian melihat apakah ada reaksi alergi pada nasal terhadap
suspek alergen tersebut.

ISkin testing for allergic rhinitis: a health technology assessment. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul9]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4897001/#:~:text=(5)%20There%20is%20no%20universally,used%20as%20the%20reference%20standard.
DIAGNOSA KERJA:
DD Rhinitis alergi

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis alergi

1. Anti-histamines:
Generasi 1: chlorpheniramine, brompheniramine, diphenhydramine.
Generasi 2: loratadine, cetirizine, acrivastine.
Generasi 3: fexofenadine, levocetrizine, tecastemizole, desloratadine.
1. Sympathomimetic : nasal dekongestan → oral (pseudoephedrine &
phenylephrine) / topikal (phenylephrine, naphazoline, oxymetazoline).
2. Kortikosteroid: sistemik & topikal (steroid nasal spray).
3. Mast cell stabilizers: cromolyn & nedocromil.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis alergi

5. Agen antikolinergik: nasal topikal ipratropium bromide.


6. Modifier leukotriene.
7. Terapi anti Ig-E antibodi dengan omalizumab.
8. Markrolid: clarithromycin.
9. Imunoterapi: injeksi allergen dalam steril solusi aqueous, berulang jangka.
panjang (Indikasi: bila pengobatan farmakologi tidak efektif).
10. Tindakan: antral wash out (bila (+) komplikasi sinusitis kronik), endoskopi,
kauter, turbinectomy.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EDUKASI Rhinitis alergi

Komplikasi:
● Polip hidung.
● Otitis media efusi:
sering residif,
terutama pada
anak-anak.
● Rinosinusitis.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. Tes cukit kulit → bukan PP standar, walaupun juga dapat digunakan


untuk pemeriksaan penunjang rhinitis alergi
C. Tes darah → jawaban kurang tepat
D. Tes sensitisasi→ jawaban kurang tepat
E. Ig E → bukan PP standar, walaupun juga dapat digunakan untuk
pemeriksaan penunjang rhinitis alergi

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Skin testing for allergic rhinitis: a health technology assessment. [Internet]. NCBI [cited
2020Jul9]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4897001/#:~:text=(5)%20There%20is%20no%20universally,used%20as%20the%20reference%20standard.
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinitis alergi

Perempuan, 24 tahun datang dengan keluhan, hidung tersumbat tiap pagi hari dan
malam hari dan setelah terkena debu. Pemeriksaan fisik didapatkan sekret serous +/+,
konka livid +/+ , hiperemia -/-.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa?

A. Tes provokasi
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang pria 19 tahun datang dengan keluhan penurunan penghidu sejak 3 bulan yang
lalu. Kakak pasien selalu mencium bau yang tidak enak jika berada di dekat pasien tapi
pasien selalu menyangkal. Pada PF didapatkan cavum nasi tampak longgar disertai
krusta kehijauan, tes penghidu didapatkan hiposmia.
Apa diagnosis yang tepat?

A. Sinusitis maxilaris
B. Ca nasofaring
C. Angiofibroma
D. Rhinitis atrofikans
E. Trauma saraf penghidu
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Rhinitis atrofikans

Seorang pria 19 tahun datang dengan keluhan penurunan penghidu sejak 3 bulan yang
lalu. Kakak pasien selalu mencium bau yang tidak enak jika berada di dekat pasien tapi
pasien selalu menyangkal. Pada PF didapatkan cavum nasi tampak longgar disertai
krusta kehijauan, tes penghidu didapatkan hiposmia.
Apa diagnosis yang tepat?

JAWABAN

D. Rhinitis atrofikans
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Rhinitis atrofikans

● Rhinitis atrofikans / ozena : inflamasi kronis hidung dengan karakteristik:


1. Kavitas nasal yang berongga (roomy nasal cavity).
2. Bau yang tidak sedap dari krusta besar di kavitas nasal posterior.
3. Atrofi mukosa nasal dan atrofi otot turbinate.

KLASIFIKASI
Rhinitis atrofikans

Primer: lebih sering terjadi Sekunder: SLE, rhinoscleroma,


sifilis, leprosy / kusta

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Rhinitis atrofikans

● Genetik: > dari 1 anggota keluarga bisa terkena.


● Hormonal: mulai saat pubertas, perempuan lebih sering terkena dibanding pria,
tapi pria juga bisa terkena. Perempuan regresi spontan gejala setelah menopause.
● Ras: ras kulit putih dan kuning lebih sering terkena dibandingkan hitam.
● Diet: defisiensi vitamin A,D, zat besi → pada pasien sosioekonomi rendah.
● Infeksi: Klebsiella ozaenae (Perez bacillus), diphtheroids, Proteus vulgaris,
Escherichia coli, Staphylococci, & Streptococci.
● Autoimun: stimulasi antigenisitas → produksi antibodi → destruksi mukosa nasal.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PATOLOGI Rhinitis atrofikans

● Epitel kolumnar siliata respiratorik dari kavitas nasal tergantikan oleh


tipe epitel skuamosa. Adanya atrofi dari kelenjar seromucinous,
sinusoid darah vena, dan nervus.

● Terjadi obliteratif endarteritis → resorpsi turbinate & pembesaran


ruangan rongga nasal → penyakit ini bisa menetap selama tahunan
dan biasanya sembuh spontan di usia menegah.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Rhinitis atrofikans

● Bau tidak sedap dari hidung, membuat dia menjadi dijauhkan orang-
orang (social outcast). Biasanya perempuan sekitar pubertas.
● Bau yang tidak sedap dari hidung nya sendiri tidak bisa dicium oleh
pasien karena marked anosmia (merciful anosmia).
● Obstruksi nasal karena krusta besar mengisi hidung.
● Epistaxis (mimisan) terjadi saat krusta diangkat.
● Obstruksi tuba Eustachian → efusi telinga dalam → ketulian.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Rhinitis atrofikans

● Krusta berwarna abu-abu kehijauan dan bersifat kering.


● Kavitas nasal beruang (roomy).
● Atrofi turbinate → dinding posterior nasofaring & ostium
sinus jadi mudah terlihat & mukosa nasal pucat.
● Perforasi septum, nasal saddle deformity → jarang terjadi.

PP

● Tes penghidu: hiposmia s/d anosmia


● X-ray sinus paranasal: dinding sinus kecil, tebal, & tidak berkembang → terlihat opak.
● Antral puncture: menjadi sulit dilakukan karena dinding sinus yang tebal.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis atrofikans

● Normal saline yang hangat / irigasi nasal alkaline: untuk menghilangkan


krusta. 1 sendok penuh bubuk alkaline (sodium bikarbonat) + sodium klorida
2 sendok dalam air 280 ml → irigasi tiap 2 atau 3 hari. Fungsi: melunakkan
krusta & sekret hidung kental → krusta yang keras kemudian diangkat oleh
forceps atau suction.

● 25% glukosa dalam gliserin: aplikasikan setelah pengangkatan krusta, untuk


inhibisi pertumbuhan organisme proteolitik yang menyebabkan bau tidak
sedap (foul smelling).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Rhinitis atrofikans

● Antibiotik: spray / salep (untuk eliminasi infeksi sekunder).


1.Kemicetine antiozaena solution: chloromycetin, estradiol & vitamin D2.
2.Sistemik streptomisin (efektif terhadap Klebsiella), 1 gr/hari (10 hari).
● Estradiol nasal spray: meningkatkan vaskularisasi mukosa nasal &
regenerasi kelenjar seromukosa.
● Ekstrak plasenta: injeksi submukosa intranasal → meringankan gejala.
● Potassium iodide: persiapan oral untuk mencairkan sekret hidung.
● Surgikal

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Sinusitis maxillaris → nyeri tekan pipi, bau mulut, bau hidung, gangguan
penciuman.
B. Ca nasofaring → tumor ganas pada nasofaring, lokasi tersering di fossa
rosenmuller akibat mutasi genetik / infeksi EBV. Gangguan penciuman, nyeri
kepala, mimisan, obstruksi hidung, gejala telinga-mata-saraf dan leher.
C. Angiofibroma → tumor jinak, riwayat mimisan masif rekuren sejak usia dini.
E. Trauma saraf penghidu → anosmia (hilang kemampuan menghidu).

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Rhinitis atrofikans

Seorang pria 19 tahun datang dengan keluhan penurunan penghidu sejak 3 bulan yang
lalu. Kakak pasien selalu mencium bau yang tidak enak jika berada di dekat pasien tapi
pasien selalu menyangkal. Pada PF didapatkan cavum nasi tampak longgar disertai
krusta kehijauan, tes penghidu didapatkan hiposmia.
Apa diagnosis yang tepat?

D. Rhinitis atrofikans
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang pasien usia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan pilek berbau sejak 2
bulan yang lalu. Keluhan ini disertai dengan pusing dan rasa nyeri di antara kedua mata.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan (+) di pangkal hidung, dari rinoskopi
anterior ditemukan sekret mukopurulen di meatus media.
Kira-kira komplikasi apa yang ditakutkan akan menyerang organ sekitar?

A. Abses subperiosteal
B. Abses otak
C. Meningitis
D. Abses epidural
E. Abses subdural
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Sinusitis ethmoidalis

Seorang pasien usia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan pilek berbau sejak 2
bulan yang lalu. Keluhan ini disertai dengan pusing dan rasa nyeri di antara kedua mata.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan (+) di pangkal hidung, dari rinoskopi
anterior ditemukan sekret mukopurulen di meatus media.
Kira-kira komplikasi apa yang ditakutkan akan menyerang organ sekitar?

JAWABAN

A. Abses subperiosteal
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Sinusitis ethmoidalis

● Sinusitis ethmoidal: radang sinus yang terjadi pada area ethmoidalis.


● Sinus ethmoid pertama terbentuk saat bayi dan mengalami ekspansi di
usia awal anak.
● Divisi ini diisi oleh basal lamella dari turbinate meatus media. Pada
dewasa, ruang sinus 4-5cm dengan tinggi 3cm. Sinus melebar dari
anterior ke posterior, 0,5cm secara anterior dan 1,5cm secara
posterior.
● Tulang frontal, lakrimal, palatine, sfenoid, & maksilaris ikut kontribusi
membentuk dinding dari sinus ethmoid.

IEthmoid sinusitis historical overview. [Internet]. Medscape [cited 2020Jul19]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/862183-overview#a2
DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Sinusitis ethmoidalis

● Patogen sinusitis akut & kronik serupa, dapat terjadi infeksi aerobik dan
anaerobik via airborne droplets, periode inkubasi 1-4 hari. Atau, alergi.

● Penyebab tersering: Streptococcus sp. → S. pneumoniae, S. haemolyticus.

● Penyebab lain: Pneumococci, Staphylococcus, Klebsiella pneumoniae,


Pseudomonas, Rhinovirus, parainfluenza viruses, RSV, H. influenzae &
M.catarrhalis (beta lactamase producer), Fungal sinusitis (Rhizopus arrhizus,
Absidia, Rhizomucor, Aspergillus, Mucormycosis, Bipolaris, Curvularia,
Exserohilum), Legionella, Alternaria, Cryptococcus, Candida, Acanthamoeba.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Sinusitis ethmoidalis

Trias: obstruksi nasal, sekret hidung, gangguan penciuman

● Sekret hidung yang dingin & purulen, hidung tersumbat


● Nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk
● Pilek (rhinorrhea), hidung terasa penuh (nasal stuffiness)
● Bersin, sensasi terbakar di belakang hidung, hidung terasa bau
● Meriang, demam, bau mulut (halitosis)
● Nyeri dan kemerahan di sekitar mata
● Nyeri dental dan gusi, nyeri telinga

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF Sinusitis ethmoidalis

1. Pemeriksaan nasal (rhinoskopi anterior): edema, konka


hiperemis, debris purulen, eksudat purulen di meatus media.

1. Pemeriksaan paranasal:
a. Nyeri tekan sekitar mata dan pangkal hidung
b. Discolored post-nasal discharge
c. Periorbital edema
d. Nyeri tekan dental dan gusi (terutama, bila ada keterlibatan
sinus maksillaris)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Sinusitis ethmoidalis

PP Gold standard diagnosis sinusitis:


1. Nasal endoskopi / sinuskopi / pungsi antral: dilakukan dengan pungsi dinding sinus via
meatus, kemudian hasil pungsi diproses secara mikrobiologik (pewarnaan Gram & kultur).
2. CT-scan: mampu menilai anatomi hidung & sinus. Namun, biaya mahal umumnya untuk
sinusitis kronik / rekuren.

Pemeriksaan lain:
1. X-ray: paranasal sinus Water’s view, PA, & lateral → hanya menilai kondisi sinus-sinus
besar.
2. Tes transilluminasi: sinus yang sakit menjadi suram / gelap → jarang digunakan lagi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Acute sinusitis-diagnosis. [Internet]. Icsi
guideline [cited 2020Jul5]. Available from: https://www.icsi.org/guideline/respiratory-illness/acute-sinusitis-diagnosis/
DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI Sinusitis ethmoidalis

● Ethmoid sinusitis dapat menyebar keluar perbatasan sinus &


menyebabkan:
1. Selulitis orbita
2. Abses subperiosteal
3. Abses orbita
4. Sindroma superior orbital fissure
5. Cavernous sinus thrombosis
6. Limitasi gerakan mata, proptosis, dan gangguan penglihatan

IEthmoid sinusitis historical overview. [Internet]. Medscape [cited 2020Jul19]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/862183-overview#a2
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Sinusitis ethmoidalis

● 1st line antibiotik: amoxicillin (40mg/kg 2x1) 500 mg / 8 jam ,


trimethoprim-sulfamethoxazole 160 mg / 800 mg / 12 jam
(10-14 hari).
● 1st line alternatif: doxycycline hyclate 100 mg / 12 jam, azithromycin
500 mg / hari (3 hari), azithromycin 500 mg / hari (3 hari).
● 2nd line antibiotik: levofloxacin 500 mg / hari.

Dll = Antihistamin, dekongestan (1% ephedrine), Irigasi sinus (saline).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. Abses otak → jawaban kurang tepat.


C. Meningitis → jawaban kurang tepat.
D. Abses epidural → jawaban kurang tepat.
E. Abses subdural → jawaban kurang tepat.

ICurrent diagnosis & treatment 3rd edition, Disease of ear nose and throat
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Sinusitis ethmoidalis

Seorang pasien usia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan pilek berbau sejak 2
bulan yang lalu. Keluhan ini disertai dengan pusing dan rasa nyeri di antara kedua mata.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan (+) di pangkal hidung, dari rinoskopi
anterior ditemukan sekret mukopurulen di meatus media.
Kira-kira komplikasi apa yang ditakutkan akan menyerang organ sekitar?

A. Abses subperiosteal
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 23 tahun datang dg keluhan nyeri telinga sejak 1 hari ini.
Pemeriksaan fisik nyeri tarik aurikula (+) dan tampak massa dengan puncta di dekat
lubang telinga.
Diagnosis pasien ini?

A. Mastoiditis
B. Otitis eksterna sirkumskripta
C. Otitis eksterna difus
D. Otitis media akut
E. Otomikosis
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Otitis eksterna sirkumskripta

Seorang laki-laki usia 23 tahun datang dg keluhan nyeri telinga sejak 1 hari ini.
Pemeriksaan fisik nyeri tarik aurikula (+) dan tampak massa dengan puncta di dekat
lubang telinga.
Diagnosis pasien ini?

JAWABAN

B. Otitis eksterna sirkumskripta


DEFINISI & KLASIFIKASI Otitis eksterna

● Otitis eksterna adalah radang liang telinga luar yang disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, dan virus.
● Faktor yang mempermudah radang: perubahan pH liang telinga (biasanya
normal / asam), bila pH menjadi basa → proteksi terhadap infeksi menurun.

Otitis
eksterna
Akut Kronis

Sirkumskripta Difus
(furunkel = bisul)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


AKUT & KRONIS Otitis eksterna

● Akut: lapisan serumen hidrofobik melapisi liang telinga luar


mengekspos epitel ke cairan dan kontaminan lain → eritema &
edema.

● Kronis: bila kondisi akut tidak diobati dengan baik, (+) iritasi kulit dari
sekret telinga, trauma berulang, & benda asing → stenosis →
penyempitan liang telinga → jaringan parut (sikatriks). Terapi:
rekonstruksi liang telinga.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


ETIOLOGI Otitis eksterna

● Penyebab paling sering otitis eksterna: Pseudomonas aeruginosa.

● Penyebab lain yang sering: Staphylococcus aureus, Staphylococcus


epidermidis.

● Penyebab tidak umum: Coryneform (difteri), bakteri Gram negatif


batang (Enterobacter, Klebsiella, Proteus, Escherichia coli),
Streptococcus, Enterococcus, dan Actinomyces israelli (bakteri Gram
positif).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


FAKTOR RISIKO Otitis eksterna

● Lingkungan yang lembab dan hangat → berkeringat masif →


perubahan pH liang telinga menjadi basa → pertumbuhan bakteri.

● Obstruksi liang telinga luar: stenosis, impaksi serumen, benda asing.

● Trauma telinga: penggunaan cotton bud, irigator wax removal, in-canal


hearing aids, termometer digital telinga, instrumen telinga.

● Kontaminasi air saat berenang pada liang telinga.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Otitis eksterna sirkumskripta

● Oleh karena kulit di sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa


kulit (folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar serumen) →
maka di tempat itu dapat terjadi infeksi pada pilosebaseus →
membentuk furunkel.

ETIOLOGI

● Staphylococcus aureus
● Staphylococcus albus

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Otitis eksterna sirkumskripta

● Rasa nyeri telinga hebat, tidak sesuai dengan besar bisul → karena
kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar di bawahnya,
sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium.

● Rasa nyeri juga dapat timbul spontan saat membuka mulut dan
melakukan gerakan mengunyah (sendi temporomandibula).

● Gangguan pendengaran, bila furunkel besar dapat menyumbat


liang telinga.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF Otitis eksterna sirkumskripta

● Tampak furunkel di liang telinga (biasanya single, tapi bisa juga


multiple) dengan nyeri tarik aurikula & nyeri tekan tragus.
● Edema dinding posterior meatal & bengkak nodular fluktuatif.
● Pembesaran dan nyeri tekan kelenjar getah bening peri-aurikula.

PP

● Kultur
● Cek gula darah → apakah ada diabetes? (bila (+) infeksi rekuren)

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Otitis eksterna sirkumskripta

● Debridement liang telinga luar untuk membersihkan materi infeksius


& mempermudah antibiotik topikal untuk sampai ke situs infeksi.
● Solusio asam asetat untuk mengasamkan pH liang telinga luar.
● Antibiotik topikal, quinolone antibiotik tetes telinga (ofloxacin,
ciprofloxacin, polymixin B, bacitracin) atau antiseptik (asam asetat 2-
5% dalam alkohol) dengan dexamethasone (hydrocortisone).
● Bila sudah menjadi abses → di-aspirasi secara steril (keluarkan pus).
● Dinding furunkel tebal → insisi → pasang drain/salir → alirkan pus.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. Mastoiditis → inflamasi linea mukosa dari antrum & mastoid air cells. Anak-anak
lebih sering terkena, nyeri tekan & edema prosesus mastoid.
C. Otitis eksterna difus → mengenai kulit liang telinga ⅔ dalam. Kulit liang telinga
hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya. Nyeri tekan tragus, sekret berbau,
liang telinga sempit (bengkak), butuh antibiotik sistemik.
D. Otitis media akut → infeksi telinga tengah, karena imun turun, pencetus adalah
infeksi saluran nafas atas, penyebab utama bakteri piogenik. Terdiri atas 5 stadium.
E. Otomikosis → infeksi jamur di liang telinga, sering oleh Pityrosporum, Aspergillus.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Otitis eksterna sirkumskripta

Seorang laki-laki usia 23 tahun datang dg keluhan nyeri telinga sejak 1 hari ini.
Pemeriksaan fisik nyeri tarik aurikula (+) dan tampak massa dengan puncta di dekat
lubang telinga.
Diagnosis pasien ini?

B. Otitis eksterna sirkumskripta


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Pasien anak usia 10 tahun mengeluh penurunan pendengaran dan telinga terasa penuh.
Pasien pernah didiagnosa menderita asma. Pemeriksaan membran timpani suram dan
tampak bentukan gelembung udara.
Diagnosis?

A. Otitis media akut stadium supuratif


B. Otitis media supuratif kronis
C. Otitis media akut
D. Otitis adhesif
E. Otitis media efusi
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Otitis media efusi

Pasien anak usia 10 tahun mengeluh penurunan pendengaran dan telinga terasa penuh.
Pasien pernah didiagnosa menderita asma. Pemeriksaan membran timpani suram dan
tampak bentukan gelembung udara.
Diagnosis?

JAWABAN

E. Otitis media efusi


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Otitis media efusi

● Disfungsi membran timpani yang sering terjadi pada anak-anak.


● Adanya obstruksi fungsional karena edema & sekresi telinga masif.
● Efusi tidak steril, pada pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction)
ditemukan bakteri metabolit aktif pada kultur efusi telinga tengah.
● Termasuk penyakit radang telinga tengah.
● Faktor risiko: riwayat alergi, rhinitis alergi, riwayat asma

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PATOFISIOLOGI Otitis media efusi

● Adanya malfungsi tuba eustachius: gagal ventilasi & drainase telinga


tengah. Faktor yang mempengaruhi clearance mechanism:
1. Disfungsi siliaris, edema mukosa & hiperplasia.
2. Sekresi masif sekret telinga.
3. Perubahan tekanan telinga tengah/nasofaring.
4. Rhinitis kronis, sinusitis, tonsillitis.
5. Tumor hidung jinak & ganas, sinus paranasal, nasofaring.
6. Cleft palate dan paralisis palatal.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Otitis media efusi

● Alergi: alergi terhadap inhalan & makanan.


● Otitis media akut yang tidak sembuh: antibiotik inadekuat.
● Infeksi low grade: stimulasi mukosa untuk sekresi lebih banyak cairan.
● Infeksi viral: adenovirus dan rhinovirus (ISPA).
● Peningkatan aktifitas sekretorik dari mukosa telinga tengah →
peningkatan mucous & serous secreting cells → sekret meningkat.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Otitis media efusi

● Bisa asimptomatik.
● Penurunan pendengaran pada anak, menaikkan volume televisi dan
tidak begitu mendengar saat percakapan normal.
● Tuli konduktif (jarang > 40dB), kadang orang tua tidak sadar, sering
baru diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan audiometri.
● Defek kemampuan berbicara → speech delay.
● Telinga terasa penuh.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Otitis media efusi

● Otoskopi: membran timpani suram,


tampak retraksi, adanya gelembung
udara, gerakan membran timpani
berkurang hingga immobile.

● Otoskop pneumatik: dapat digunakan


untuk memeriksa tekanan telinga tengah.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Otitis media efusi

● Timpanometri: untuk bayi & anak usia dini, diperiksa ketika telinga
tengah terisi penuh / terjadi impaksi karena efusi telinga tengah.

● Timpanogram: datar karena refleks energi dari perubahan tekanan.

● Audiometri: tuli konduktif ringan hingga berat. Karena sensitifitas


koklea pada anak masih sangat baik, threshold konduksi tulang
biasanya dibawah angka nol audiometri.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Otitis media efusi

● Medis:
- Antibiotik:
1. Kombinasi eritromisin ethylsuccinate & sulfisoxazole
2. Trimethoprim-sulfisoxazole
3. Amoxicillin
4. Amoxicillin-klavulanat

- Antihistamin, dekongestan, dan kortikosteroid.


- Inflasi telinga dengan manuver valsava & kateterisasi eustachian.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Otitis media efusi

● Surgikal: bila efusi persisten dengan ketulian


1. Miringotomi: aspirasi “glue” / efusi media tengah.

1. Timpanostomi tube (Grommet): bila OME persisten


> 3 bulan, penurunan pendengaran hingga > 30 dB.

1. Adenoidektomi: managemen OME pada anak


>= usia 4 tahun.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI Otitis media efusi

● Bila kronik anak cenderung iritabel (nyeri hebat)


1. Atrofi membran timpani
2. Atelektasis telinga tengah
3. Perforasi membran timpani
4. Nekrosis ossikular dan timpanosklerosis
5. Otitis media adhesif dan OMSK maligna
6. Cholesterol granuloma
7. Tuli sensorineural

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Otitis media akut stadium supuratif → edema hebat, eksudat purulen di kavum
timpani menyebabkan bulging (membran timpani menonjol) ke arah liang luar.
B. Otitis media supuratif kronis → disebut juga OMSK, perforasi membran timpani (+),
terdapat 2 tipe: tipe aman dan tipe bahaya/maligna (disertai dengan kolesteatoma).
C. Otitis media akut → infeksi telinga tengah, karena imun turun, pencetus adalah infeksi
saluran nafas atas, penyebab utama bakteri piogenik. Terdiri atas 5 stadium.
D. Otitis adhesif → (+) jaringan fibrosis telinga tengah akibat peradangan lama
sebelumnya. Pendengaran berkurang, riwayat infeksi telinga (terutama saat kecil).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Otitis media efusi

Pasien anak usia 10 tahun mengeluh penurunan pendengaran dan telinga terasa penuh.
Pasien pernah didiagnosa menderita asma. Pemeriksaan membran timpani suram dan
tampak bentukan gelembung udara.
Diagnosis?

E. Otitis media efusi


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Perempuan usia 27 tahun riwayat keluar cairan dari telinga sejak 3 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik tampak cairan mukopurulen dan perforasi sentral.
Diagnosis?

A. OMSK tipe bahaya


B. OMSK tipe aman
C. Otitis media efusi
D. Otitis eksterna maligna
E. Otitis media akut stadium perforasi
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI OMSK tipe aman

Perempuan usia 27 tahun riwayat keluar cairan dari telinga sejak 3 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik tampak cairan mukopurulen dan perforasi sentral.
Diagnosis?

JAWABAN

B. OMSK tipe aman


DEFINISI OMSK

● Otitis Media Supuratif Kronis / OMSK adalah infeksi kronis di telinga tengah
dengan perforasi membran timpani & sekret yang keluar dari telinga tengah
terus menerus / hilang timbul → penyebab paling umum dari otorrhea.
● Merupakan sekuele komplikasi dari otitis media akut & otitis media efusi.
● Karakteristik: sekret telinga & perforasi membran timpani permanen.
● Sekret mungkin encer / kental / bening / berupa nanah.
● Dulu disebut otitis media perforata (OMP) / congek (bahasa sehari-hari).
● Lebih sering terjadi pada sosioekonomi rendah dan malnutrisi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PERJALANAN PENYAKIT OMSK

● Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi OMSK apabila
proses > 2 bulan. Bila proses infeksi < 2 bulan = otitis media supuratif subakut.

○ Pinggiran perforasi dilapisi oleh epitel skuamosa.


○ Tidak sembuh spontan & bisa ada jalur fistula dengan pinggiran epitel.
○ Dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada populasi rural.

● Faktor OMA → OMSK : terapi terlambat diberikan, terapi tidak adekuat,


virulensi kuman tinggi, imunitas pasien rendah (gizi kurang) / higiene buruk.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI OMSK

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


KLASIFIKASI OMSK

OMSK benigna OMSK maligna

Proses peradangan terbatas pada mukosa Proses peradangan tidak terbatas pada mukosa

Proses peradangan tidak mengenai tulang Proses peradangan mengenai tulang

Perforasi membran timpani tipe sentral Perforasi membran timpani paling sering tipe marginal & atik.
Kadang-kadang tipe sub total (sentral) dengan kolesteatoma

Jarang terjadi komplikasi yang berbahaya Sering terjadi komplikasi yang berbahaya

Kolesteatoma tidak ada Kolesteatoma ada

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI OMSK tipe aman

OMSK

Tipe aman Tipe maligna

1. OMSK tipe aman: peradangan terbatas pada mukosa saja, dan biasanya
tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe
aman jarang timbulkan komplikasi yang berbahaya & (-) koleastoma.

1. OMSK tipe maligna/bahaya/tulang: OMSK dapat disertai koleastoma,


letak perforasi marginal atau di atik. Komplikasi dapat fatal.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
LETAK PERFORASI OMSK tipe aman

Perforasi Membran Timpani

Sentral Marginal Atik

1. Perforasi sentral: perforasi (+) di pars tensa, sedangkan di


seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani.
2. Perforasi marginal: sebagian tepi perforasi langsung
berhubungan dengan anulus / sulkus timpanikum.
3. Perforasi atik: perforasi (+) terletak di pars flaksida.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
LETAK PERFORASI OMSK tipe aman

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI OMSK tipe aman

● Organisme aerobik: Pseudomonas aeruginosa (paling sering), Proteus,


Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.
● Organisme anaerobik: Bacteroides fragilis (paling sering) & Streptococci
anaerobik.

GEJALA KLINIS

● Keluar cairan dari telinga → telinga banyak sekret / congekan.


● Telinga terasa tidak nyaman.
● Penurunan pendengaran.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF OMSK tipe aman

● Pemeriksaan otoskopi: melihat kondisi liang telinga, sekret telinga, dan


letak perforasi membran timpani.
● Pemeriksaan penala: memeriksa penurunan pendengaran.

PP

● Audiometri nada murni & tutur / speech: periksa derajat & jenis ketulian.
● Pemeriksaan BERA (brainstem evoked response audiometry) → bila
pasien tidak kooperatif dengan pemeriksaan audiometri nada murni
(anak kecil).
IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI OMSK tipe aman

● Konservatif atau dengan medikamentosa.


● Bila sekret keluar terus menerus, diberi obat pencuci telinga berupa
larutan H2O2 3% selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang, berikan obat
tetes telinga yang mengandung antibiotik & kortikosteroid.
● Obat tetes telinga jangan diberi lebih dari 1-2 minggu terus menerus, bila
gejala belum membaik berikan antibiotik oral golongan ampisilin atau
eritromisin (bila pasien alergi terhadap penisilin).
● Pada infeksi suspek resisten ampisilin, berikan ampisilin asam klavulanat.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. OMSK tipe bahaya → (+) koleastoma, perforasi letaknya marginal / di atik.


C. Otitis media efusi → sering pada anak-anak, riwayat alergi/asma, penurunan
pendengaran, telinga penuh, (+) membran timpani suram & ada gelembung udara.
D. Otitis eksterna maligna → penyakit inflamasi langka pada liang telinga luar,
Os.temporal, & basis cranii. (+) Komplikasi fatal nervus kranial → kematian.
E. Otitis media akut stadium perforasi → terlambatnya pemberian antibiotika/virulensi
kuman yang tinggi → ruptur membran timpani → nanah mengalir keluar dari telinga
tengah ke liang telinga luar. Anak gelisah menjadi tenang & dapat tertidur nyenyak.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh, Malignant otitis externa. [Internet].
NCBI [cited 2020Jul22]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6123115/
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN OMSK tipe aman

Perempuan usia 27 tahun riwayat keluar cairan dari telinga sejak 3 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik tampak cairan mukopurulen dan perforasi sentral.
Diagnosis?

B. OMSK tipe aman


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Pasien berumur 12 thn dtg dengan keluhan nyeri telinga kanan dan kiri. Sebelum nya
ada keluhan batuk pilek dan demam sejak 2 hari yang lalu, belum diobati. Pada
pemeriksaan otoskop ditemukan (gambar).
Apakah kemungkinan diagnosis?

A. Otitis media stadium hiperemis


B. Otitis media stadium oklusi
C. Otitis media perforasi
D. Otitis media resolusi
E. Otitis media akut stadium supurasi
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Otitis media akut stadium supurasi

Pasien berumur 12 thn dtg dengan keluhan nyeri telinga kanan dan kiri. Sebelum nya
ada keluhan batuk pilek dan demam sejak 2 hari yang lalu, belum diobati. Pada
pemeriksaan otoskop ditemukan (gambar).
Apakah kemungkinan diagnosis?

JAWABAN

E. Otitis media akut stadium supurasi


DEFINISI Otitis media akut

● Otitis media adalah peradangan sebagian / seluruh mukosa telinga tengah,


tuba Eustachius, antrum mastoid & sel-sel mastoid.

● Otitis media akut: terjadi karena faktor pertahanan tubuh terganggu.


Sumbatan tuba eustachius merupakan faktor penyebab utama otitis media.
Telinga tengah biasanya steril meskipun terdapat mikroba di nasofaring &
faring. Karena fungsi tuba Eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman
ke dalam telinga tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam
telinga tengah & terjadi peradangan.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI Otitis media

Otitis media

Non Supuratif Supuratif

Akut Kronis otitis Otitis media Otitis media supuratif


barotrauma media efusi akut kronis (OMSK)

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
STADIUM OMA Otitis media akut

STADIUM

1. Stadium oklusi 5. Stadium


tuba Eustachius 3. Stadium resolusi
supurasi
2. Stadium 4. Stadium
hiperemis perforasi

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
FAKTOR RISIKO Otitis media akut

● Faktor predisposisi OMA:


immunitas berkurang, barotrauma, demam exanthematous,
gangguan palatal, dan nasal alergi.

ETIOLOGI

● Paling sering: Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus.


● Paling jarang: Gram-negatif bacilli dari kulit (post trauma) →
Bacillus proteus, Bacillus pyocyneous, Bacillus coli.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


ETIOPATOLOGI Otitis media akut

● Rute infeksi:
1. Tuba eustachius (obstruksi anatomi: adenoid besar, tumor nasofaring,
infeksi: adenoiditis, tonsilitis, rhinitis, sinusitis, meniup hidung secara
paksa, berenang, iatrogenik (packing post-nasal & post adenoidektomi).

1. Pre-existing perforasi membran timpani: trauma membran timpani saat


bersihkan EAC(external auditory canal) atau pada pasien post OMSK.

1. Fraktur os. Temporal: pada cedera kepala, telinga tengah terlibat.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Otitis media akut stadium supurasi

1. Stadium oklusi tuba eustachius: gambaran retraksi membran timpani akibat


tekanan negatif dalam telinga tengah oleh absorpsi udara. Kadan, membran
timpani tampak normal / warna keruh pucat. Efusi mungkin terjadi, stadium
ini sulit dibedakan dengan otitis media serosa oleh virus/alergi.

1. Stadium hiperemis (stadium pre-supurasi): tampak pembuluh darah yang


melebar di membran timpani, sebagian / seluruh membran timpani tampak
hiperemis & edema. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat
eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Otitis media akut stadium supurasi

3. Stadium supurasi: edema yang hebat pada mukosa telinga tengah & hancurnya sel
epitel superfisial → terbentuk eksudat yang purulen di kavum timpani → membran
timpani bulging / menonjol ke arah liang telinga luar.

4. Stadium perforasi: karena terlambatnya pemberian antibotik / virulensi kuman


yang tinggi → ruptur membran timpani → nanah keluar mengalir ke liang telinga luar.
Anak gelish → tenang, suhu tubuh turun, dapat tertidur nyenyak.

5. Stadium resolusi: membran timpani tetap utuh, perlahan-lahan membran timpani


akan kembali normal. Bila (+) perforasi → sekret berkurang → kering → resolusi.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA Otitis media akut stadium supurasi

● Demam, telinga sangat nyeri , gangguan pendengaran, mual, diare, kejang.


● Anak gelisah, sulit tidur, diare, kejang-kejang, kadang anak pegang telinga yang sakit.
● Adanya riwayat batuk dan pilek sebelumnya.

PF

● Nadi & suhu meningkat (suhu s/d 39,5oC).


● Tes penala: bila terdapat penurunan pendengaran.
● Otoskopi: tampak membran timpani hiperemis & bulging (menonjol). Handle maleus
edema, bintik kuning di membran timpani (tempat ruptur) → nipple like protrusion.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Otitis media akut stadium supurasi

● Audiometri: bila terdapat penurunan pendengaran.


● X-ray mastoid: (+) clousing air cells, karena pada OMA bisa terjadi mastoidism
(nyeri tekan antrum mastoid area segitiga suprameatal.

KOMPLIKASI

● OMA dapat berubah menjadi OMSK bila perforasi menetap dengan sekret yang
keluar terus menerus atau hilang timbul.
● OMA → gejala sisa (sequele) → otitis media serosa bila sekret menetap di
kavum timpani tanpa terjadinya perforasi.
● Komplikasi ekstra & intrakranial: labirinitis, paralisis wajah & meningitis.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Otitis media akut stadium supurasi

● Pengobatan OMA tergantung stadium penyakitnya.


● Tatalaksana stadium supurasi:
1. Antibiotika selama 7 hari:
○ Ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
○ Amoksisilin 40 mg /kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
○ Eritromisin 40 mg /kgBB/hari.

1. Miringotomi, bila membran timpani masih utuh. Dengan miringotomi,


gejala-gejala klinis lebih cepat hilang & ruptur dapat dihindari.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Otitis media akut stadium supurasi

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Otitis media stadium hiperemis → membran timpani hiperemis & edema.


B. Otitis media stadium oklusi → retraksi membran timpani akibat tekanan
negatif dalam telinga tengah oleh absorpsi udara.
C. Otitis media perforasi → terlambatnya pemberian antibiotika/virulensi
kuman yang tinggi → ruptur membran timpani → nanah mengalir keluar.
D. Otitis media resolusi → membran timpani tetap utuh, perlahan-lahan
kembali normal. Bila (+) perforasi → sekret berkurang → kering → resolusi.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Otitis media akut stadium supurasi

Pasien berumur 12 thn dtg dengan keluhan nyeri telinga kanan dan kiri. Sebelum nya
ada keluhan batuk pilek dan demam sejak 2 hari yang lalu, belum diobati. Pada
pemeriksaan otoskop ditemukan (gambar).
Apakah kemungkinan diagnosis?

E. Otitis media akut stadium supurasi


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan 38 th datang ke poli mengeluh nyeri pada telinga kanan disertai
bintil berisi cairan. Bintil menyebar sampai ke belakang telinga. Keluhan disertai telinga
berdenging. Pasien memiliki riwayat cacar saat kecil. Status lokalis vesikel dgn dasar
eritem di pipi kanan, preaurikular, meatus akustikus externum kanan, retroaurikular.
Diagnosis pasien ini adalah...

A. Ensefalitis
B. Mastoiditis
C. Ramsay Hunt Syndrome
D. Tuli konduktif
E. Meningitis
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Ramsay Hunt Syndrome

Seorang perempuan 38 th datang ke poli mengeluh nyeri pada telinga kanan disertai
bintil berisi cairan. Bintil menyebar sampai ke belakang telinga. Keluhan disertai telinga
berdenging. Pasien memiliki riwayat cacar saat kecil. Status lokalis vesikel dgn dasar
eritem di pipi kanan, preaurikular, meatus akustikus externum kanan, retroaurikular.
Diagnosis pasien ini adalah...

JAWABAN

C. Ramsay Hunt Syndrome


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Ramsay Hunt Syndrome

● Disebut juga herpes zoster oticus karena varicella-zoster virus (VZV).


● Penyakit ini timbul karena reaktivasi VZV yang menetap laten di ganglia
geniculate untuk beberapa waktu sejak serangan cacar air. VZV kemudian
replikasi di ganglia geniculate dan berjalan turun mengenai nervus kranial,
telinga tengah, spiral, ganglia trigeminal, CN. VIII, dan ganglia vestibular.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Ramsay hunt syndrome. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6323042/
DIAGNOSA KERJA:
Ramsay Hunt Syndrome

ICJ Sweeney., DH Gilden. Ramsay hunt syndrome. [Internet]. BMJ journal [cited 2020Jul23]. Available from: https://jnnp.bmj.com/content/71/2/149
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Ramsay Hunt Syndrome

● Nyeri telinga (otalgia) berat prodromal.


● Stimuli untuk reaktivasi virus: imunosupresi, stresor fisik & psikologi.
● Vesikel kulit yang nyeri dengan dasar eritema di kanal telinga & konka,
belakang pinna telinga, preaurikular, wajah → bila vesikel ruptur →
krusta.
● Paralisis wajah unilateral & nyeri telinga dalam selama 1-2 hari kemudian.
Paresis wajah biasanya sembuh dalam beberapa minggu.
● Sekitar 25% pasien memiliki vertigo, nistagmus, tinnitus, & hilang
kemampuan pendengaran.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Ramsay Hunt Syndrome

● Sindrom Ramsay Hunt yang khas meliputi zoster oticus yang berkaitan dengan
kelumpuhan wajah lower motor neuron. Herpes zoster oticus dapat melibatkan
gendang telinga, saluran pendengaran eksternal dan conchae, antihelix, fossa
antihelix, incisura intertragica, & lobule → yang disebut zona Hunt.

● Neuralgia herpetik akut dalam zona Hunt → dapat menyebar ke wajah, telinga,
kepala, & leher. Neuralgia ini memiliki hubungan dengan sistem saraf simpatik.
Oleh karena itu, nyeri kadang-kadang menyebabkan lakrimasi, hidung tersumbat,
& salivasi. Paralisis wajah: hilang perasa lidah, kerut dahi hilang, sulit tutup mata.

IRamsay hunt syndrome. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6323042/
DIAGNOSA KERJA:
DIAGNOSIS Ramsay Hunt Syndrome

● Diagnosis berdasarkan: anamnesis, pemeriksaan fisik umum, dan


pemeriksaan fisik neurologi.

PP

● Gadolinium-enhanced MRI dari Os. Temporal, dengan enhancement


ganglion geniculate dari nervus fasial.
● HPE: ditemukan multinucleated giant cells dalam skraping vesikel.
● Analisis DNA VZV oleh PCR (polymerase chain reaction) assay dalam
cairan vesikel atau pada CSF (cerebrospinal fluid).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Ramsay hunt syndrome. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6323042/
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Ramsay Hunt Syndrome

● Tatalaksana awal: kombinasi asiklovir & prednisone


○ Asiklovir 800 mg tab 5 x sehari / Famcyclovir 500 mg tab /
Valacyclovir 1 gram selama 7 hari.
○ Predinisone tab tappering dose selama 6 hari, dimulai dengan dosis
1 mg/kg.

● Tatalaksana lainnya:
○ Antibiotik topikal / tetes telinga steroid
○ Eye care

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Ramsay hunt syndrome. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6323042/
DIAGNOSA KERJA:
DD Ramsay Hunt Syndrome

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Ensefalitis → infeksi jaringan otak: penurunan kesadaran, kejang, sakit kepala,


mual hingga muntah, dan demam.
B. Mastoiditis → inflamasi linea mukosa antrum & mastoid air cells. Anak-anak
lebih sering terkena, nyeri tekan & edema prosesus mastoid.
D. Tuli konduktif → (+) masalah transfer gelombang suara sepanjang jalur telinga
luar, membran timpani, telinga tengah & pada tulang pendengaran (ossicles).
E. Meningitis → infeksi meninges/selaput jaringan otak-korda spinal: penurunan
kesadaran, sakit kepala, mual hingga muntah, dan demam.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Ramsay Hunt Syndrome

Seorang perempuan 38 th datang ke poli mengeluh nyeri pada telinga kanan disertai
bintil berisi cairan. Bintil menyebar sampai ke belakang telinga. Keluhan disertai telinga
berdenging. Pasien memiliki riwayat cacar saat kecil. Status lokalis vesikel dgn dasar
eritem di pipi kanan, preaurikular, meatus akustikus externum kanan, retroaurikular.
Diagnosis pasien ini adalah...

C. Ramsay Hunt Syndrome


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Perempuan usia 25 tahun mengeluhkan telinga kiri keluar cairan sejak 1 tahun lalu. 3
bulan ini mengeluh pusing berputar dan tidak bisa merasakan manis/asin. Pemeriksaan
otoskopi tampak perforasi membran timpani. Pada pemeriksaan garpu tala didapatkan
tuli konduksi.
Diagnosa yang paling mungkin adalah?

A. OMSK tipe bahaya


B. OMSK tipe aman
C. OMA
D. Otitis eksterna difusa
E. Otitis eksterna maligna
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI OMSK tipe bahaya

Perempuan usia 25 tahun mengeluhkan telinga kiri keluar cairan sejak 1 tahun lalu. 3
bulan ini mengeluh pusing berputar dan tidak bisa merasakan manis/asin. Pemeriksaan
otoskopi tampak perforasi membran timpani. Pada pemeriksaan garpu tala didapatkan
tuli konduksi.
Diagnosa yang paling mungkin adalah?

JAWABAN

A. OMSK tipe bahaya


DEFINISI OMSK

● Otitis Media Supuratif Kronis / OMSK adalah infeksi kronis di telinga tengah
dengan perforasi membran timpani & sekret yang keluar dari telinga tengah
terus menerus / hilang timbul → penyebab paling umum dari otorrhea.
● Merupakan sekuele komplikasi dari otitis media akut & otitis media efusi.
● Karakteristik: sekret telinga & perforasi membran timpani permanen.
● Sekret mungkin encer / kental / bening / berupa nanah.
● Dulu disebut otitis media perforata (OMP) / congek (bahasa sehari-hari).
● Lebih sering terjadi pada sosioekonomi rendah dan malnutrisi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PERJALANAN PENYAKIT OMSK

● Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi OMSK apabila
proses > 2 bulan. Bila proses infeksi < 2 bulan = otitis media supuratif subakut.

○ Pinggiran perforasi dilapisi oleh epitel skuamosa.


○ Tidak sembuh spontan & bisa ada jalur fistula dengan pinggiran epitel.
○ Dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada populasi rural.

● Faktor OMA → OMSK : terapi terlambat diberikan, terapi tidak adekuat,


virulensi kuman tinggi, imunitas pasien rendah (gizi kurang) / higiene buruk.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI OMSK

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


KLASIFIKASI OMSK

OMSK benigna OMSK maligna

Proses peradangan terbatas pada mukosa Proses peradangan tidak terbatas pada mukosa

Proses peradangan tidak mengenai tulang Proses peradangan mengenai tulang

Perforasi membran timpani tipe sentral Perforasi membran timpani paling sering tipe marginal & atik.
Kadang-kadang tipe sub total (sentral) dengan kolesteatoma

Jarang terjadi komplikasi yang berbahaya Sering terjadi komplikasi yang berbahaya

Kolesteatoma tidak ada Kolesteatoma ada

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
LETAK PERFORASI OMSK

Perforasi Membran Timpani

Sentral Marginal Atik

1. Perforasi sentral: perforasi (+) di pars tensa, sedangkan di


seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani.
2. Perforasi marginal: sebagian tepi perforasi langsung
berhubungan dengan anulus / sulkus timpanikum.
3. Perforasi atik: perforasi (+) terletak di pars flaksida.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


LETAK PERFORASI OMSK

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI OMSK tipe bahaya

OMSK

Tipe aman Tipe maligna

1. OMSK tipe aman: peradangan terbatas pada mukosa saja, dan biasanya
tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe
aman jarang timbulkan komplikasi yang berbahaya & (-) koleastoma.

1. OMSK tipe maligna/bahaya/tulang: OMSK dapat disertai koleastoma,


letak perforasi marginal atau di atik. Komplikasi dapat fatal.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI OMSK tipe bahaya

● Organisme aerobik: Pseudomonas aeruginosa (paling sering), Proteus,


Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.
● Organisme anaerobik: Bacteroides fragilis (paling sering) & Streptococci
anaerobik.

GEJALA KLINIS

● Keluar cairan dari telinga → telinga banyak sekret / congekan.


● Telinga terasa tidak nyaman.
● Penurunan pendengaran.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF OMSK tipe bahaya

● Pemeriksaan otoskopi: melihat


kondisi liang telinga, (+) sekret
telinga, (+) perforasi membran
timpani, memeriksa bila
terdapat koleastoma.

● Pemeriksaan garputala:
penurunan pendengaran →
tuli konduktif.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF OMSK tipe bahaya

● Koleastoma adalah suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel


(keratin). Deskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk → koleastoma
bertambah besar, disangka tumor tapi bukan. Istilah lain: epiteliosis
skuamosa, keratoma, epidermoid kolasteatoma, kista epidermoid, &
kolesteatosis.

● Patogenesis: teori invaginasi, teori migrasi, teori metaplasi, & teori


implantasi. Merupakan epitel kulit yang berada di tempat yang salah
karena epitel kulit yang terperangkap.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP OMSK tipe bahaya

● Audiometri nada murni & tutur / speech: periksa derajat & jenis ketulian.

● Pemeriksaan BERA (brainstem evoked response audiometry) → bila pasien


tidak kooperatif dengan pemeriksaan audiometri nada murni (anak kecil).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI OMSK tipe bahaya

● OMSK tipe bahaya → pembedahan, mastoidektomi +/- timpanoplasti. Terapi


konservatif dengan medikamentosa hanyalah terapi sementara sebelum
pembedahan. Bila terdapat abses, insisi abses dahulu sebelum mastoidektomi.

● Bila sekret keluar terus menerus, diberi obat pencuci telinga berupa larutan
H2O2 3% selama 3-5 hari → tetes telinga antibiotik & kortikosteroid max. 1-2
minggu terus menerus → bila gejala belum membaik → ganti antibiotik oral
golongan ampisilin / eritromisin (bila pasien alergi terhadap penisilin).

● Pada infeksi suspek resisten ampisilin, berikan ampisilin asam klavulanat.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI OMSK tipe bahaya

1. Labirinitis → pusing berputar → vertigo


berat
2. Mastoiditis
3. Paresis nervus VII → tidak dapat
merasakan manis/asin (sensorik lidah
dipersarafi oleh N. V, N. VII, N. IX, N. X)
4. Destruksi tulang temporal

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. OMSK tipe aman → peradangan terbatas pada mukosa, umumnya (-) ke


tulang. Perforasi di sentral, & jarang timbulkan komplikasi yang berbahaya.
C. OMA → infeksi telinga tengah, karena imun turun, pencetus adalah infeksi
saluran nafas atas, penyebab utama bakteri piogenik. Terdiri atas 5 stadium.
D. Otitis eksterna difusa → infeksi kulit liang telinga ⅔ dalam, hiperemis &
edema (batas tidak jelas). Nyeri tekan tragus, sekret berbau → perlu antibiotik
sistemik.
E. Otitis eksterna maligna → penyakit inflamasi langka liang telinga luar,
Os.temporal, & basis cranii. (+) Komplikasi fatal nervus kranial → kematian.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN OMSK tipe bahaya

Perempuan usia 25 tahun mengeluhkan telinga kiri keluar cairan sejak 1 tahun lalu. 3
bulan ini mengeluh pusing berputar dan tidak bisa merasakan manis/asin. Pemeriksaan
otoskopi tampak perforasi membran timpani. Pada pemeriksaan garpu tala didapatkan
tuli konduksi.
Diagnosa yang paling mungkin adalah?

A. OMSK tipe bahaya


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Komplikasi yang muncul pada pasien di atas adalah?

A. Labirinitis dan Parese N VII


B. Komplikasi intrakranial
C. Abses Bezold
D. Abses submandibula
E. Peningkatan intrakranial
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI OMSK tipe bahaya

Komplikasi yang muncul pada pasien di atas adalah?

JAWABAN

A. Labirinitis dan Parese N VII


DEFINISI OMSK

● Otitis Media Supuratif Kronis / OMSK adalah infeksi kronis di telinga tengah
dengan perforasi membran timpani & sekret yang keluar dari telinga tengah
terus menerus / hilang timbul → penyebab paling umum dari otorrhea.
● Merupakan sekuele komplikasi dari otitis media akut & otitis media efusi.
● Karakteristik: sekret telinga & perforasi membran timpani permanen.
● Sekret mungkin encer / kental / bening / berupa nanah.
● Dulu disebut otitis media perforata (OMP) / congek (bahasa sehari-hari).
● Lebih sering terjadi pada sosioekonomi rendah dan malnutrisi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PERJALANAN PENYAKIT OMSK

● Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi OMSK apabila
proses > 2 bulan. Bila proses infeksi < 2 bulan = otitis media supuratif subakut.

○ Pinggiran perforasi dilapisi oleh epitel skuamosa.


○ Tidak sembuh spontan & bisa ada jalur fistula dengan pinggiran epitel.
○ Dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada populasi rural.

● Faktor OMA → OMSK : terapi terlambat diberikan, terapi tidak adekuat,


virulensi kuman tinggi, imunitas pasien rendah (gizi kurang) / higiene buruk.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI OMSK

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


LETAK PERFORASI OMSK

Perforasi Membran Timpani

Sentral Marginal Atik

1. Perforasi sentral: perforasi (+) di pars tensa, sedangkan di


seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani.
2. Perforasi marginal: sebagian tepi perforasi langsung
berhubungan dengan anulus / sulkus timpanikum.
3. Perforasi atik: perforasi (+) terletak di pars flaksida.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


LETAK PERFORASI OMSK

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI OMSK tipe bahaya

OMSK

Tipe aman Tipe maligna

1. OMSK tipe aman: peradangan terbatas pada mukosa saja, dan biasanya
tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe
aman jarang timbulkan komplikasi yang berbahaya & (-) koleastoma.

1. OMSK tipe maligna/bahaya/tulang: OMSK dapat disertai koleastoma,


letak perforasi marginal atau di atik. Komplikasi dapat fatal.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI OMSK tipe bahaya

● Organisme aerobik: Pseudomonas aeruginosa (paling sering), Proteus,


Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.
● Organisme anaerobik: Bacteroides fragilis (paling sering) & Streptococci
anaerobik.

GEJALA KLINIS

● Keluar cairan dari telinga → telinga banyak sekret / congekan.


● Telinga terasa tidak nyaman.
● Penurunan pendengaran.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF OMSK tipe bahaya

● Pemeriksaan otoskopi: melihat


kondisi liang telinga, (+) sekret
telinga, (+) perforasi membran
timpani, memeriksa bila
terdapat koleastoma.

● Pemeriksaan garputala:
penurunan pendengaran →
tuli konduktif.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PF OMSK tipe bahaya

● Koleastoma adalah suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel


(keratin). Deskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk → koleastoma
bertambah besar, disangka tumor tapi bukan. Istilah lain: epiteliosis
skuamosa, keratoma, epidermoid kolasteatoma, kista epidermoid, &
kolesteatosis.

● Patogenesis: teori invaginasi, teori migrasi, teori metaplasi, & teori


implantasi. Merupakan epitel kulit yang berada di tempat yang salah
karena epitel kulit yang terperangkap.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP OMSK tipe bahaya

● Audiometri nada murni & tutur / speech: periksa derajat & jenis ketulian.

● Pemeriksaan BERA (brainstem evoked response audiometry) → bila pasien


tidak kooperatif dengan pemeriksaan audiometri nada murni (anak kecil).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI OMSK tipe bahaya

● OMSK tipe bahaya → pembedahan, mastoidektomi +/- timpanoplasti. Terapi


konservatif dengan medikamentosa hanyalah terapi sementara sebelum
pembedahan. Bila terdapat abses, insisi abses dahulu sebelum mastoidektomi.

● Bila sekret keluar terus menerus, diberi obat pencuci telinga berupa larutan
H2O2 3% selama 3-5 hari → tetes telinga antibiotik & kortikosteroid max. 1-2
minggu terus menerus → bila gejala belum membaik → ganti antibiotik oral
golongan ampisilin / eritromisin (bila pasien alergi terhadap penisilin).

● Pada infeksi suspek resisten ampisilin, berikan ampisilin asam klavulanat.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI OMSK tipe bahaya

1. Labirinitis → pusing berputar → vertigo


berat
2. Mastoiditis
3. Paresis nervus VII → tidak dapat
merasakan manis/asin (sensorik lidah
dipersarafi oleh N. V, N. VII, N. IX, N. X)
4. Destruksi tulang temporal

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. Komplikasi intrakranial → jawaban tidak tepat.


C. Abses Bezold → jawaban tidak tepat.
D. Abses submandibula → jawaban tidak tepat.
E. Peningkatan intrakranial → jawaban tidak tepat.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN OMSK tipe bahaya

Komplikasi yang muncul pada pasien di atas adalah?

A. Labirinitis dan Parese N VII


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 70 tahun, DM tipe 2, datang dengan keluhan nyeri telinga kiri sejak 3 hari ini.
Pemeriksaan fisik Temp = 38°C, pinna dan kanal auditori eksterna radang dan edema. MT
sulit dievaluasi.
Organisme yang mungkin sebagai penyebab?

A. Pseudomonas aeruginosa
B. Streptokokus viridans
C. Stafilokokus aureus
D. Streptokokus pneumonia
E. Moraxella catarhalis
KATA KUNCI Otitis eksterna

Laki-laki 70 tahun, DM tipe 2, datang dengan keluhan nyeri telinga kiri sejak 3 hari ini.
Pemeriksaan fisik Temp = 38°C, pinna dan kanal auditori eksterna radang dan edema.
MT sulit dievaluasi.
Organisme yang mungkin sebagai penyebab?

JAWABAN

A. Pseudomonas aeruginosa
DEFINISI & KLASIFIKASI Otitis eksterna

● Otitis eksterna adalah radang liang telinga luar yang disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, dan virus.
● Faktor yang mempermudah radang: perubahan pH liang telinga (biasanya
normal / asam), bila pH menjadi basa → proteksi terhadap infeksi menurun.

Otitis
eksterna
Akut Kronis

Sirkumskripta Difus
(furunkel = bisul)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


AKUT & KRONIS Otitis eksterna

● Akut: lapisan serumen hidrofobik melapisi liang telinga luar


mengekspos epitel ke cairan dan kontaminan lain → eritema &
edema.

● Kronis: bila kondisi akut tidak diobati dengan baik, (+) iritasi kulit dari
sekret telinga, trauma berulang, & benda asing → stenosis →
penyempitan liang telinga → jaringan parut (sikatriks). Terapi:
rekonstruksi liang telinga.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


ETIOLOGI Otitis eksterna

● Penyebab paling sering otitis eksterna: Pseudomonas aeruginosa.

● Penyebab lain yang sering: Staphylococcus aureus, Staphylococcus


epidermidis.

● Penyebab tidak umum: Coryneform (difteri), bakteri Gram negatif


batang (Enterobacter, Klebsiella, Proteus, Escherichia coli),
Streptococcus, Enterococcus, dan Actinomyces israelli (bakteri Gram
positif).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


FAKTOR RISIKO Otitis eksterna

● Lingkungan yang lembab dan hangat → berkeringat masif →


perubahan pH liang telinga menjadi basa → pertumbuhan bakteri.

● Obstruksi liang telinga luar: stenosis, impaksi serumen, benda asing.

● Trauma telinga: penggunaan cotton bud, irigator wax removal, in-canal


hearing aids, termometer digital telinga, instrumen telinga.

● Kontaminasi air saat berenang pada liang telinga.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


GEJALA KLINIS Otitis eksterna

● Nyeri telinga (otalgia) dan otorrhea (cairan telinga).


● Telinga terpengaruh oleh gerakan rahang.
● Kadang, telinga terasa gatal.
● Tahap awal eritema → tahap lanjut menjadi bengkak (edema) liang
telinga dengan sekret telinga yang tidak sedap hingga debris
skuamosa purulen.
● Pada kasus yang berat, adanya pembengkakan kelenjar getah
bening & selulitis peri-aurikular.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PF Otitis eksterna

● Kanal auditori eksterna tampak edema dan hiperemis.


● (+) Nyeri tarik aurikula, (+) nyeri tekan tragus.
● Edema dinding posterior meatal & bengkak nodular fluktuatif.
● Pembesaran dan nyeri tekan kelenjar getah bening peri-aurikula.
● Demam, suhu > 37.5oC.

PP

● Kultur
● Cek gula darah → apakah ada diabetes? (bila (+) infeksi rekuren)

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
TERAPI Otitis eksterna

● Debridement liang telinga luar untuk membersihkan materi infeksius


& mempermudah antibiotik topikal untuk sampai ke situs infeksi.
● Solusio asam asetat untuk mengasamkan pH liang telinga luar.
● Antibiotik topikal, quinolone antibiotik tetes telinga (ofloxacin,
ciprofloxacin, polymixin B, bacitracin) atau antiseptik (asam asetat 2-
5% dalam alkohol) dengan dexamethasone (hydrocortisone).
● Bila terdapat furunkel/abses→ aspirasi secara steril (keluarkan pus).
● Dinding furunkel tebal → insisi → pasang drain/salir → alirkan pus.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. Streptokokus viridans → penyebab tidak umum dari otitis eksterna.


C. Stafilokokus aureus → bukan penyebab paling sering dari otitis eksterna.
D. Streptokokus pneumonia → penyebab tidak umum dari otitis eksterna.
E. Moraxella catarhalis → bukan penyebab dari otitis eksterna.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


KESIMPULAN Otitis eksterna

Laki-laki 70 tahun, DM tipe 2, datang dengan keluhan nyeri telinga kiri sejak 3 hari ini.
Pemeriksaan fisik Temp = 38°C, pinna dan kanal auditori eksterna radang dan edema.
MT sulit dievaluasi.
Organisme yang mungkin sebagai penyebab?

A. Pseudomonas aeruginosa
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang anak datang dengan keluhan telinga yang gatal dan sakit hilang timbul sejak 1
hari yang lalu. Keluhan dirasakan seperti ada yang bergerak di dalam telinga.
Pemeriksaan tampak serangga yang masih hidup.
Apa tatalaksana yang harusnya dilakukan?

A. Langsung melakukan ekstraksi serangga


B. Membius umum pasien dan melakukan ekstraksi
C. Menggunakan antibiotik dan membiarkan serangga mati sendiri, baru melakukan ekstraksi
D. Menggunakan analgesik lokal pada telinga, lalu melakukan ekstraksi
E. Menggunakan analgesik oral, lalu melakukan ekstraksi
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Foreign body ear

Seorang anak datang dengan keluhan telinga yang gatal dan sakit hilang timbul sejak 1
hari yang lalu. Keluhan dirasakan seperti ada yang bergerak di dalam telinga.
Pemeriksaan tampak serangga yang masih hidup.
Apa tatalaksana yang harusnya dilakukan?

JAWABAN

D. Menggunakan analgesik lokal pada telinga,


lalu melakukan ekstraksi
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Foreign body ear

● Adanya benda asing pada telinga.

Benda asing

Benda mati Hidup: serangga

Organik: biji-bijian, Non-organik: kertas, kapur, kancing,


makanan, material vomit kelereng, batrai, manik-manik

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ANATOMI Foreign body ear

● Kanalis auditorik eksternus berbentuk hampir lurus pada anak-anak, menjadi ukuran
dewasa (2,5 cm) di usia 9 tahun.
● Pada orang dewasa, bentuknya lebih sigmoid, bagian tulang rawan yang bersudut
posterior superior terhadap tulang yang bersudut anterior inferior → maka, pada
orang dewasa, menarik heliks posterior superior akan meluruskan kanalis auditorik
eksternus → memungkinkan visualisasi yang lebih baik dari membran timpani.

ISeth Lotterman; Maheep Sohal. Ear foreign body removal.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459136/
DIAGNOSA KERJA:
ANATOMI Foreign body ear

● Letak anatomi sangat penting bagi manajemen benda asing pada telinga,
karena kanalis austikus eksternus memiliki 2 daerah penyempitan alami:
1. Penyempitan pertama : pada persimpangan tulang-tulang rawan
2. Penyempitan kedua: lateral dari membran timpani.

● Ciri anatomis penting lainnya dari membran timpani adalah titik buta
potensial pada sulkus timpani yang dihasilkan ketika lereng membran
timpani miring menjauh dari kanalis austikus eksternus yang berjalan secara
inferior.

ISeth Lotterman; Maheep Sohal. Ear foreign body removal.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459136/
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Foreign body ear

● Adanya riwayat adanya kemasukan benda asing di telinga.


● Sensasi ada yang bergerak di dalam telinga → serangga masih hidup.
● Nyeri telinga, telinga gatal, terasa cairan dalam telinga bila benda asing sudah
bertahan lama di dalam (bisa bercampur darah beku/cair).

PF
● Otoskopi/senter: (+) benda asing di
liang telinga.

PP
● Tidak ada.

ISTEVEN W. HEIM, MD, MSPH, and KAREN L. MAUGHAN, MD. Am Fam Physician. 2007 Oct 15.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from:
https://www.aafp.org/afp/2007/1015/p1185.html#afp20071015p1185-f1
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Foreign body ear

● Foreign body removal, indikasi:


1. Adanya benda asing di kanalis austikus eksternus.
2. Memiliki alat adekuat untuk mengangkat benda asing dari kanal telinga.
3. Pasien yang kooperatif.

● Kontra-indikasi:
1. Pasien tidak kooperatif.
2. Alat tidak adekuat untuk tindakan ini.
3. Sudah dicoba namun gagal, jangan diulang tapi di → rujuk.

ISeth Lotterman; Maheep Sohal. Ear foreign body removal.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459136/
DIAGNOSA KERJA:
INSECT REMOVAL Foreign body ear

● Bunuh serangga → membantu pasien menjadi lebih nyaman karena tidak ada
sensasi yang bergerak atau berjalan lagi. Paling efektif membunuh serangga
dengan mineral oil dan lidocaine (anestesi lokal) → kemudian ekstraksi serangga.

FOREIGN BODY REMOVAL LAINNYA

1. Instrumen manual: dengan otoskop operatif dan mikroskop binokular, melihat


benda asing → angkat dengan forceps.
2. Irigasi: dengan angiokateter/butterfly syringe dengan body temperature water →
retraksi pina → menyemprotkan cairan secara superior ke kanalis austikus
eksternus,supaya benda asing tersapu ke depan bersama air.

ISeth Lotterman; Maheep Sohal. Ear foreign body removal.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459136/
FOREIGN BODY DIAGNOSA KERJA:
REMOVAL Foreign body ear

3. Suction: dengan suction tipped kateter yang mempunyai thumb controlled release
valve(Frazier tip) → masukkan suction terhadap benda asing, tarik benda asing keluar.
4. Cyanoarcylate: oleskan sedikit pada kapas tumpul, seperti lem kulit, tahan hingga
kering → angkat benda asing dengan aplikator.

KOMPLIKASI

● Ekskoriasi dan laserasi karena percobaan terhadap penarikan benda asing.


● Perforasi membran timpani.
● Ossicular chain damage.

ISeth Lotterman; Maheep Sohal. Ear foreign body removal.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459136/
FOREIGN BODY DIAGNOSA KERJA:
REMOVAL Foreign body ear

ISTEVEN W. HEIM, MD, MSPH, and KAREN L. MAUGHAN, MD. Am Fam Physician. 2007 Oct 15.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from:
https://www.aafp.org/afp/2007/1015/p1185.html#afp20071015p1185-f1
BENDA ASING LAINNYA Foreign body

ISTEVEN W. HEIM, MD, MSPH, and KAREN L. MAUGHAN, MD. Am Fam Physician. 2007 Oct 15.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from:
https://www.aafp.org/afp/2007/1015/p1185.html#afp20071015p1185-f1
JAWABAN LAIN ?

A. Langsung melakukan ekstraksi serangga → jawaban tidak tepat.


B. Membius umum pasien dan melakukan ekstraksi → jawaban tidak tepat.
C. Menggunakan antibiotik dan membiarkan serangga mati sendiri, baru melakukan
ekstraksi → jawaban tidak tepat.
E. Menggunakan analgesik oral, lalu melakukan ekstraksi → jawaban tidak tepat.

ISeth Lotterman; Maheep Sohal. Ear foreign body removal.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul23]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459136/
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Foreign body ear

Seorang anak datang dengan keluhan telinga yang gatal dan sakit hilang timbul sejak 1
hari yang lalu. Keluhan dirasakan seperti ada yang bergerak di dalam telinga.
Pemeriksaan tampak serangga yang masih hidup.
Apa tatalaksana yang harusnya dilakukan?

D. Menggunakan analgesik lokal pada telinga,


lalu melakukan ekstraksi
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki berusia 31 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri telinga kanan.
Pasien adalah seorang petinju dan baru selesai bertanding. Tidak ada keluhan nyeri
kepala dan gangguan mengunyah. TTV dalam batas normal. Status lokalis telinga kanan:
aurikula edema fluktuatif, tidak terdapat krepitasi, tidak ada sekret atau darah dari
traktus auditorius.
Apakah diagnosis pada pasien ini?

A. Fraktur temporomandibular
B. Ruptur bursa temporomandibular
C. Hematoma aurikula
D. Hematoma periaurikular
E. Abses aurikula
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Hematoma aurikula

Seorang laki-laki berusia 31 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri telinga kanan.
Pasien adalah seorang petinju dan baru selesai bertanding. Tidak ada keluhan nyeri
kepala dan gangguan mengunyah. TTV dalam batas normal. Status lokalis telinga kanan:
aurikula edema fluktuatif, tidak terdapat krepitasi, tidak ada sekret atau darah dari
traktus auditorius.
Apakah diagnosis pada pasien ini?

JAWABAN

C. Hematoma aurikula
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Hematoma aurikula

● Hematoma aurikula merupakan sekuele yang terjadi akibat trauma


langsung pada daun telinga yang menyebabkan penimbunan darah
dalam ruang antar perikondrium dan kartilago.
● Sering ditemukan pada pegulat atau petinju.

ETIOLOGI

● Oleh trauma multipel: kecelakaan lalu lintas, olahraga wrestling,


boxing, rugby, fighting, & martial arts.

IRyan J. Krogmann;Kevin C.King. Auricular hematoma.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul26]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/
DIAGNOSA KERJA:
PATOFISIOLOGI Hematoma aurikula

● Aurikula terkomposisi dari kulit, jaringan subkutan, muskulus, &


perikondrium yang menyediakan darah ke kartilago dibawahnya.

● Aurikula hematoma: (+) koleksi darah antara perikondrium & kartilago. Area
kartilago telinga primer: tragus, helix, antihelix, triangular dossa, cymba
concha, & kavum konka.

● Pembuluh darah telinga dari: A. temporal superfisial & A. posterior


aurikular.

● Trauma telinga → perkiondrium & pembuluh darah rusak → separasi dari


kartilago → (+) potential space untuk akumulasi darah → kongesti.
IRyan J. Krogmann;Kevin C.King. Auricular hematoma.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul26]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/
DIAGNOSA KERJA:
HISTOPATOLOGI Hematoma aurikula

● Kartilago di telinga biasanya terdiri dari kartilago elastik, tapi karena


trauma struktur kartilago dapat berubah.
● 2 minggu setelah hematoma aurikula terjadi, formasi kartilago akan
terjadi di sisi hematoma.
● Dalam 3 minggu, hematoma akan tergantikan oleh jaringan ikat.
● Dalam 8 minggu post trauma, jaringan ikat digantikan oleh kartilago.
● Dalam 14 minggu, terjadi formasi tulang, kalsifikasi, & pertumbuhan
kartilago lanjutan.

IRyan J. Krogmann;Kevin C.King. Auricular hematoma.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul26]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Hematoma aurikula

● Nyeri telinga
● Paresthesia
● Ecchymosis
● Cauliflower ear

PF

● Pemeriksaan lengkap kepala dan leher.


● Pemeriksaan telinga luar & otoskopi (melihat membran timpani).
● Pemeriksaan fisik nervus kranial wajah (CN. VII) → paralisis fasial (karena N.
VII berjalan melewati telinga dan dapat rusak bila ada trauma pada telinga.

IRyan J. Krogmann;Kevin C.King. Auricular hematoma.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul26]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/
DIAGNOSA KERJA:
PF Hematoma aurikula

● Palpasi konsistensi hematoma aurikula: aurikula kontur irregular


telinga dengan edema dan (+) area fluktuasi pada bagian kartilago
telinga. Area hangat, eritema, nyeri tekan difus palpasi kartilago.

PP

● Ultrasound untuk eksklusi abses aurikular.


● CT / MRI → tidak rutin digunakan.

IRyan J. Krogmann;Kevin C.King. Auricular hematoma.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul26]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Hematoma aurikula

● Perlu diperhatikan keputusan apakah tatalaksana perlu di ruang


operasi atau bedside.
● Hematoma akut < 48 jam → perlu dilakukan drainase dengan jarum
Keith dan nsisi linear pada edema kulit / hematoma.
● Aspirasi jarum dengan 18-gauge jarum untuk aspirasi hematoma
Evakuasi untuk hematoma < 2 cm.
● Oleskan Bacitracin di situs insisi post prosedur.
● Hindari kontak aktifitas fisik selama 10-14 hari.

IRyan J. Krogmann;Kevin C.King. Auricular hematoma.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul26]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/
DIAGNOSA KERJA:
DD Hematoma aurikula

1. Selulitis
2. Abses aurikula
3. Gangguan temporomandibular
4. Relapsing perikondritis
5. Autoimun

KOMPLIKASI

● Risiko minimal, tapi kalau ada komplikasi = (+) dalam kosmetik.

IRyan J. Krogmann;Kevin C.King. Auricular hematoma.[Internet]. NCBI [cited 2020Jul26]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/
JAWABAN LAIN ?

A. Fraktur temporomandibular → terdapat keluhan nyeri kepala dan


gangguan mengunyah. Pada pemeriksaan fisik (+) krepitasi → tanda fraktur.
B. Ruptur bursa temporomandibular → terdapat keluhan nyeri kepala dan
gangguan mengunyah.
D. Hematoma periaurikular → (+) sequele kosmetik, lokasi bukan di aurikula
tapi di sekitarnya.
E. Abses aurikula → disebabkan oleh infeksi (pinna perikondritis) → nekrosis
aurikula → nyeri hebat, bengkak, dan kemerahan di aurikula.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Ryan J. Krogmann;Kevin C.King. Auricular hematoma.[Internet]. NCBI [cited
2020Jul26]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Hematoma aurikula

Seorang laki-laki berusia 31 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri telinga kanan.
Pasien adalah seorang petinju dan baru selesai bertanding. Tidak ada keluhan nyeri
kepala dan gangguan mengunyah. TTV dalam batas normal. Status lokalis telinga kanan:
aurikula edema fluktuatif, tidak terdapat krepitasi, tidak ada sekret atau darah dari
traktus auditorius.

C. Hematoma aurikula
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 34th, merasakan nyeri telinga kanan dan pendengaran berkurang sejak 2
hari yg lalu setelah dikorek dengan cotton bud, pasien demam 1 hari ini, keluar cairan
dari telinga kekuningan, dari pemeriksaan fisik didapatkan canalis acusticus edema, nyeri
tarik pinna.
Diagnosisnya adalah

A. OE difusa
B. OE sirkumskripta
C. OME
D. Miringitis bulosa
E. Oma fase supurasi
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Otitis eksterna difusa

Laki-laki usia 34th, merasakan nyeri telinga kanan dan pendengaran berkurang sejak 2
hari yg lalu setelah dikorek dengan cotton bud, pasien demam 1 hari ini, keluar cairan
dari telinga kekuningan, dari pemeriksaan fisik didapatkan canalis acusticus edema, nyeri
tarik pinna.
Diagnosisnya adalah

JAWABAN

A. OE difusa
DEFINISI & KLASIFIKASI Otitis eksterna

● Otitis eksterna adalah radang liang telinga luar yang disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, dan virus.
● Faktor yang mempermudah radang: perubahan pH liang telinga (biasanya
normal / asam), bila pH menjadi basa → proteksi terhadap infeksi menurun.

Otitis
eksterna
Akut Kronis

Sirkumskripta Difus
(furunkel = bisul)

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


AKUT & KRONIS Otitis eksterna

● Akut: lapisan serumen hidrofobik melapisi liang telinga luar


mengekspos epitel ke cairan dan kontaminan lain → eritema &
edema.

● Kronis: bila kondisi akut tidak diobati dengan baik, (+) iritasi kulit dari
sekret telinga, trauma berulang, & benda asing → stenosis →
penyempitan liang telinga → jaringan parut (sikatriks). Terapi:
rekonstruksi liang telinga.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


ETIOLOGI Otitis eksterna

● Penyebab paling sering otitis eksterna: Pseudomonas aeruginosa.

● Penyebab lain yang sering: Staphylococcus aureus, Staphylococcus


epidermidis.

● Penyebab tidak umum: Coryneform (difteri), bakteri Gram negatif


batang (Enterobacter, Klebsiella, Proteus, Escherichia coli),
Streptococcus, Enterococcus, dan Actinomyces israelli (bakteri Gram
positif).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


FAKTOR RISIKO Otitis eksterna

● Lingkungan yang lembab dan hangat → berkeringat masif →


perubahan pH liang telinga menjadi basa → pertumbuhan bakteri.

● Obstruksi liang telinga luar: stenosis, impaksi serumen, benda asing.

● Trauma telinga: penggunaan cotton bud, irigator wax removal, in-canal


hearing aids, termometer digital telinga, instrumen telinga.

● Kontaminasi air saat berenang pada liang telinga.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Otitis eksterna difusa

● Infeksi telinga luar yang mengenai kulit liang telinga ⅔ dalam.


● Terdapat kulit telinga luar hiperemis dan edema yang tidak jelas
batasnya. Disebut juga swimmer’s ear karena sering pada perenang.

ETIOLOGI

● Golongan Pseudomonas, Staphylococcus albus, escherichia coli.


● Otitis eksterna difus dapat juga terjadi sekunder pada OMSK.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Otitis eksterna difusa

● Nyeri telinga hebat dan demam.


PF

● Nyeri tekan tragus, nyeri tarik pinna, liang telinga sangat sempit
(canalis acusticus edema), pembesaran kelenjar getah bening
regional, sekret yang berbau tapi tidak mengandung lendir (musin).
PP

● Kultur
● Cek gula darah → apakah ada diabetes? (bila (+) infeksi rekuren).

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Otitis eksterna difusa

● Membersihkan liang telinga → memasukkan tampon yang


mengandung antibiotika ke liang telinga → supaya mendapat kontak
yang baik antara obat dengan kulit yang meradang.

● Kadang-kadang diperlukan obat antibiotika sistemik.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
GAMBAR Otitis eksterna difusa

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

B. OE sirkumskripta → pada adneksa kulit ⅓ luar liang telinga (folikel rambut, kelenjar
sebasea, kelenjar serumen) terjadi infeksi pada pilosebaseus → membentuk furunkel.
C. OME → sering pada anak-anak, riwayat alergi/asma, penurunan pendengaran, telinga
penuh, (+) membran timpani suram & ada gelembung udara.
D. Miringitis bulosa → peradangan akut membran timpani telinga ditandai dengan adanya
bula (lepuhan berisi cairan) oleh M. pneumonia, Streptococcus pneumonia.
E. OMA fase supurasi → edema yang hebat pada mukosa telinga tengah & hancurnya sel
epitel superfisial → (+) eksudat purulen kavum timpani → MT bulging / menonjol ke luar.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Otitis eksterna difusa

Laki-laki usia 34th, merasakan nyeri telinga kanan dan pendengaran berkurang sejak 2
hari yg lalu setelah dikorek dengan cotton bud, pasien demam 1 hari ini, keluar cairan
dari telinga kekuningan, dari pemeriksaan fisik didapatkan canalis acusticus edema,
nyeri tarik pinna.
Diagnosisnya adalah

A. OE difusa
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan telinga kanan kiri keluar cairan sejak 3
bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan MT kanan perforasi subtotal dan kiri
perforasi sentral ukuran 20%.
Bila dilakukan tes garpu tala, didapatkan hasil?

A. Swabach kiri memendek


B. Rinne telinga kanan positif
C. Air conduction telinga kanan normal
D. Weber lateralisasi ke kanan
E. Swabach kanan memendek
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tuli konduksi akibat perforasi MT

Laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan telinga kanan kiri keluar cairan sejak 3
bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan MT kanan perforasi subtotal dan kiri
perforasi sentral ukuran 20%.
Bila dilakukan tes garpu tala, didapatkan hasil?

JAWABAN

D. Weber lateralisasi ke kanan


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tuli konduksi akibat perforasi MT

● Tuli konduktif: adanya gangguan konduksi suara dari telinga luar ke


stapediovestibular joint → menyebabkan tuli konduktif / CHL /
conductive hearing loss.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Tuli konduksi akibat perforasi MT

Penyebab tuli konduksi, diantaranya:


1. Obstruksi kanal auditorik eksterna: oleh serumen dan pembengkakan
(inflamasi).
2. Perforasi membran timpani: traumatik, OMA, & OMSK.
3. Obstruksi tuba Eustachius.
4. Cairan dalam telinga tengah: karena otitis media dengan efusi.
5. Fiksasi ossicles: otosklerosis, timpanosklerosis, & kongenital.
6. Disrupsi ossicles: karena penyakit nekrosis dan trauma.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DEFINISI OMSK

● Otitis Media Supuratif Kronis / OMSK adalah infeksi kronis di telinga tengah
dengan perforasi membran timpani & sekret yang keluar dari telinga tengah
terus menerus / hilang timbul → penyebab paling umum dari otorrhea.
● Merupakan sekuele komplikasi dari otitis media akut & otitis media efusi.
● Karakteristik: sekret telinga & perforasi membran timpani permanen.
● Sekret mungkin encer / kental / bening / berupa nanah.
● Dulu disebut otitis media perforata (OMP) / congek (bahasa sehari-hari).
● Lebih sering terjadi pada sosioekonomi rendah dan malnutrisi.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PERJALANAN PENYAKIT OMSK

● Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi OMSK apabila
proses > 2 bulan. Bila proses infeksi < 2 bulan = otitis media supuratif subakut.

○ Pinggiran perforasi dilapisi oleh epitel skuamosa.


○ Tidak sembuh spontan & bisa ada jalur fistula dengan pinggiran epitel.
○ Dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada populasi rural.

● Faktor OMA → OMSK : terapi terlambat diberikan, terapi tidak adekuat,


virulensi kuman tinggi, imunitas pasien rendah (gizi kurang) / higiene buruk.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI OMSK

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


KLASIFIKASI OMSK

OMSK benigna OMSK maligna

Proses peradangan terbatas pada mukosa Proses peradangan tidak terbatas pada mukosa

Proses peradangan tidak mengenai tulang Proses peradangan mengenai tulang

Perforasi membran timpani tipe sentral Perforasi membran timpani paling sering tipe marginal & atik.
Kadang-kadang tipe sub total (sentral) dengan kolesteatoma

Jarang terjadi komplikasi yang berbahaya Sering terjadi komplikasi yang berbahaya

Kolesteatoma tidak ada Kolesteatoma ada

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI OMSK

OMSK

Tipe aman Tipe maligna

1. OMSK tipe aman: peradangan terbatas pada mukosa saja, dan biasanya
tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe
aman jarang timbulkan komplikasi yang berbahaya & (-) koleastoma.

1. OMSK tipe maligna/bahaya/tulang: OMSK dapat disertai koleastoma,


letak perforasi marginal atau di atik. Komplikasi dapat fatal.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
ETIOLOGI OMSK

● Organisme aerobik: Pseudomonas aeruginosa (paling sering), Proteus,


Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.
● Organisme anaerobik: Bacteroides fragilis (paling sering) & Streptococci
anaerobik.

GEJALA KLINIS

● Keluar cairan dari telinga → telinga banyak sekret / congekan.


● Telinga terasa tidak nyaman.
● Penurunan pendengaran.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
PF OMSK

● Pemeriksaan otoskopi: melihat kondisi liang telinga, sekret telinga, dan


letak perforasi membran timpani.
● Pemeriksaan penala: memeriksa penurunan pendengaran.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
LETAK PERFORASI Tuli konduksi akibat perforasi MT

Perforasi Membran Timpani

Sentral Marginal Atik

1. Perforasi sentral: perforasi (+) di pars tensa, sedangkan di


seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani.
2. Perforasi marginal: sebagian tepi perforasi langsung
berhubungan dengan anulus / sulkus timpanikum.
3. Perforasi atik: perforasi (+) terletak di pars flaksida.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
LETAK PERFORASI Tuli konduksi akibat perforasi MT

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF GARPUTALA Tuli konduksi akibat perforasi MT

Tuli Konduksi Pemeriksaan Tuli Sensoris Neural


/ Uji

Negatif Rinne Positif / False positif


/ False negatif

Lateralisasi ke Weber Lateralisasi ke sisi


sisi sakit sehat

Memanjang Schwabach Memendek

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF (TES GARPUTALA) Tuli konduksi akibat perforasi MT

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
CARA Tuli konduksi akibat perforasi MT

1. Tes Rinne: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoid → setelah tidak
terdengar → ke depan telinga 2 ½ cm. Masih terdengar = (+) Rinne, bila tidak = (-) Rinne.

1. Tes Weber: penala digetarkan & tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, tengah gigi/dagu). Apabila bunyi penala terdengar lebih
keras di salah 1 telinga = (+) lateralisasi.

1. Tes Schwabach: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoideus sampai


(-) bunyi → pindahkan ke p.mastoideus telinga pemeriksa. Pemeriksa masih dapat
dengar = Schwabach memendek, pemeriksa tidak dapat mendengar → tes diulang.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Tuli konduksi akibat perforasi MT

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


TERAPI OMSK

● Konservatif atau dengan medikamentosa.


● Bila sekret keluar terus menerus, diberi obat pencuci telinga berupa
larutan H2O2 3% selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang, berikan obat
tetes telinga yang mengandung antibiotik & kortikosteroid.
● Obat tetes telinga jangan diberi lebih dari 1-2 minggu terus menerus, bila
gejala belum membaik berikan antibiotik oral golongan ampisilin atau
eritromisin (bila pasien alergi terhadap penisilin).
● Pada infeksi suspek resisten ampisilin, berikan ampisilin asam klavulanat.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tuli konduksi akibat perforasi MT

● Membersihkan blokir serumen (impaksi serumen = etiologi reversible


dari hearing loss).
● Prosedur surgikal: misal pada abnormalitas ossicles / tulang
pendengaran dan membran timpani.
● Hearing aids.
● Implan koklear.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Swabach kiri memendek → swabach kiri harusnya memanjang, karena (+)


tuli konduktif telinga kiri (perforasi sentral MT 20%).
B. Rinne telinga kanan positif → rinne positif bila tuli sensorineural.
C. Air conduction telinga kanan normal → pada tuli konduktif, bone
conduction (BC) lebih besar dari air conduction (AC).
E. Swabach kanan memendek → swabach kanan harusnya memanjang,
karena (+) tuli konduktif telinga kanan (perforasi MT subtotal).

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tuli konduksi akibat perforasi MT

Laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan telinga kanan kiri keluar cairan sejak 3
bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan MT kanan perforasi subtotal dan kiri
perforasi sentral ukuran 20%.
Bila dilakukan tes garpu tala, didapatkan hasil?

D. Weber lateralisasi ke kanan


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran kanan
kiri. Pasien merupakan buruh pabrik yang terbiasa mendengar suara mesin. Pada
pemeriksaan fisik tampak liang telinga tidak edema dan MT normal.
Bila dilakukan tes audiometri, hasil yang akan didapatkan adalah?

A. penurunan paling parah pada frekuensi 2000 Hz


B. penurunan pada air conduction, bone conduction normal
C. penurunan pada air dan bone disertai gap
D. notch pada 4000 Hz
E. audiometri dalam batas normal
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tuli sensorineural

Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran kanan
kiri. Pasien merupakan buruh pabrik yang terbiasa mendengar suara mesin. Pada
pemeriksaan fisik tampak liang telinga tidak edema dan MT normal.
Bila dilakukan tes audiometri, hasil yang akan didapatkan adalah?

JAWABAN

D. Notch pada 4000 Hz


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tuli sensorineural

● Tuli sensorineural dapat terjadi unilateral / bilateral, bisa terjadi


karena faktor risiko infeksi, trauma, medikasi, operasi, dan paparan
terhadap suara yang berlebihan.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Tuli sensorineural

Tuli sensorineural

Didapat /
Kongenital
acquired

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF GARPUTALA Tuli sensorineural

Tuli Konduksi Pemeriksaan Tuli Sensoris Neural


/ Uji

Negatif Rinne Positif / False positif


/ False negatif

Lateralisasi ke Weber Lateralisasi ke sisi


sisi sakit sehat

Memanjang Schwabach Memendek

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
CARA Tuli sensorineural

1. Tes Rinne: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoid → setelah tidak
terdengar → ke depan telinga 2 ½ cm. Masih terdengar = (+) Rinne, bila tidak = (-) Rinne.

1. Tes Weber: penala digetarkan & tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, tengah gigi/dagu). Apabila bunyi penala terdengar lebih
keras di salah 1 telinga = (+) lateralisasi.

1. Tes Schwabach: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoideus sampai


(-) bunyi → pindahkan ke p.mastoideus telinga pemeriksa. Pemeriksa masih dapat
dengar = Schwabach memendek, pemeriksa tidak dapat mendengar → tes diulang.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Tuli sensorineural

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
NOISE INDUCED HEARING LOSS Tuli sensorineural

● Termasuk tuli sensorineural.


● Notch bermula pada frekuensi 3000-6000 Hz setelah beberapa lama
gambaran audiogram menjadi datar pada frekuensi yang lebih tinggi.
Kehilangan pendengaran pada frekuensi 4000 Hz akan terus bertambah &
menetap setelah 10 tahun → lalu progresifitas melambat.

AUDIOMETRI

● Audiometri yang digunakan untuk memeriksa tuli sensorineural adalah PTA


(pure tone audiometry) → derajat ringan, sedang, dan berat.
● Pemeriksaan dilakukan di dalam ruang kedap suara / ruangan sepi.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PURE TONE AUDIOMETRI Tuli sensorineural

● Normal AC-BC threshold 0-20 dB.


● Tuli konduktif: BC normal, tapi AC berkurang.
● Tuli sensorineural: AC dan BC berkurang, terutama pada frekuensi tinggi.
● Tuli campuran: AC & BC berkurang, tapi AC lebih berkurang daripada BC
→ (+) air-bone gap.
● Derajat berdasarkan PTA: normal (pendengaran 10-20 dB).
○ mild: pendengaran 20-40 dB, moderate 40-60 dB.
○ severe: 60-80 dB, profound > 80 dB.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
AUDIOGRAM Tuli sensorineural

● Dari audiogram, dapat dilihat apakah pendengaran normal atau tuli.


● Jenis tuli: tuli konduktif, tuli sensorineural, dan tuli campuran.

Derajat ketulian dapat dihitung dengan: indeks Fletcher, yaitu:


AD 500 Hz + AD 1000 Hz + AD 2000 Hz + AD 4000 Hz
4
● Dapat dihitung ambang dengar hantaran udara (AC/air conduction)
atau hantaran tulang/bone conduction (BC).

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
AUDIOGRAM Tuli sensorineural

● Derajat ketulian ISO:


0 - 25 dB : normal
> 25 - 40 dB : tuli ringan
> 40 - 55 dB : tuli sedang
> 55 - 70 dB : tuli sedang berat
> 70 - 90 dB : tuli berat
> 90 dB : tuli sangat berat

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
AUDIOGRAM Tuli sensorineural

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
SPEECH AUDIOMETRI Tuli sensorineural

● Kemampuan pasien mendengar & mengerti percakapan.


● Menggunakan spondee words (syllable). Normal bila 10 dB dalam 3 frekuensi
(500, 1000, 2000 Hz).
● Normal: SD skoe 95-100%, tuli konduktif: 90-100%, tuli sensorineural: SD < 90%.
● Parameter:

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
IMPEDANCE AUDIOMETRI Tuli sensorineural

● Mengukur impedansi (resistensi) dari membran timpani dengan timpanometri.


● Menyalurkan tone 220 Hz → mikrofon → mengambil refleksi suara → perubahan
tekanan udara dalam kanalis akustikus eksternus dari normal ke negatif.
● Normal tekanan telinga tengah: 0-150 mmH2O, abnormal: lebih negatif dari 150.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
IMPEDANCE AUDIOMETRI Tuli sensorineural

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ELECTROCOCHLEOGRAPHY Tuli sensorineural

● EcoG / electrocochleography: mengukur potensial listrik koklea & CN VIII untuk


respon stimuli auditorik dalam 5 miliseconds pertama.
● 3 tipe respon: mikrofonik koklea, potensial total, & potensial aksi CN VIII.
● Mengukur dengan jarum tipis elektroda di membran timpani.
● Tujuan: membedakan lesi koklear dengan lesi CN. VIII & deteksi batas ambang dengar
pada bayi & anak-anak dalam jangka 5-10 dB.
● Pada anak / dewasa tidak koperatif dapat diberikan anestesi.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
BERA Tuli sensorineural

● BERA / brain evoked response audiometry: untuk anak-anak karena


teknik invasif, tujuan mengetahui integritas jalur auditorik sentral (CN.
VIII, pons, midbrain, & forebrain).
● Untuk mengetahui batas ambang dengar.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DD Tuli sensorineural

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tuli sensorineural

● Deteksi dini dari SNHL / sensorineural hearing loss.


● Bila terjadi karena sifilis: dosis tinggi penisilin dan steroid.
● Bila terjadi karena hipotiroid: thyroxin replacement therapy.
● Perilymp fistula: koreksi surgikal dengan menutup fistula pada jendela
oval / bulat dengan lemak / material lain.
● Diskontinuasi dari obat ototoksik.
● Rehabilitasi dengan alat bantu dengar.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
JAWABAN LAIN ?

A. penurunan paling parah pada frekuensi 2000 Hz → salah.


B. penurunan pada air conduction, bone conduction normal → tuli konduktif.
C. penurunan pada air dan bone disertai gap → tuli campuran.
E. audiometri dalam batas normal → salah.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tuli sensorineural

Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran kanan
kiri. Pasien merupakan buruh pabrik yang terbiasa mendengar suara mesin. Pada
pemeriksaan fisik tampak liang telinga tidak edema dan MT normal.
Bila dilakukan tes audiometri, hasil yang akan didapatkan adalah?

D. Notch pada 4000 Hz


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran kanan. Pada
pemeriksaan garpu tala didapatkan hasil swabach kanan memendek dan weber
lateralisasi ke kanan.
Apakah diagnosa pasien?

A. tuli sensorineural kanan


B. tuli konduksi kanan kiri
C. tuli konduksi kanan
D. tuli campuran
E. tuli sensorineural kanan kiri
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tuli campuran

Laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran kanan. Pada
pemeriksaan garpu tala didapatkan hasil swabach kanan memendek dan weber
lateralisasi ke kanan.
Apakah diagnosa pasien?

JAWABAN

D. Tuli campuran
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tuli campuran

● Tuli Campuran: merupakan campuran dari tuli konduktif dan tuli


sensorineural. Dapat terjadi karena masalah di telinga tengah dan
telinga dalam, atau pada nervus auditorik.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Tuli campuran

● Cedera kepala.
● Infeksi jangka panjang.
● Penyakit genetik, cacat lahir, dan tumor.

GEJALA KLINIS

● Dapat terjadi pada 1 atau 2 telinga.


● Penurunan pendengaran.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF GARPUTALA Tuli campuran

Tuli Konduksi Pemeriksaan Tuli Sensoris Neural


/ Uji

Negatif Rinne Positif / False positif


/ False negatif

Lateralisasi ke Weber Lateralisasi ke sisi


sisi sakit sehat

Memanjang Schwabach Memendek

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF (TES GARPUTALA) Tuli campuran

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
CARA Tuli campuran

1. Tes Rinne: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoid → setelah tidak
terdengar → ke depan telinga 2 ½ cm. Masih terdengar = (+) Rinne, bila tidak = (-) Rinne.

1. Tes Weber: penala digetarkan & tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, tengah gigi/dagu). Apabila bunyi penala terdengar lebih
keras di salah 1 telinga = (+) lateralisasi.

1. Tes Schwabach: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoideus sampai


(-) bunyi → pindahkan ke p.mastoideus telinga pemeriksa. Pemeriksa masih dapat
dengar = Schwabach memendek, pemeriksa tidak dapat mendengar → tes diulang.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Tuli campuran

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tuli campuran

● Atasi penyebab awal:


○ Bila tumor / defek kongenital → operasi.
○ Bila akibat infeksi → dosis tinggi penisilin dan steroid.
● Diskontinuasi dari obat ototoksik.
● Hearing aids.
● Implan koklear.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. tuli sensorineural kanan → rinne positif, weber lateralisasi ke telinga kiri,


schwabach memendek.
B. tuli konduksi kanan kiri → rinne negatif, weber tidak ada lateralisasi,
schwabach memanjang.
C. tuli konduksi kanan → rinne negatif, weber lateralisasi ke kanan,
schwabach memanjang.
E. tuli sensorineural kanan kiri →rinne positif, weber tidak ada lateralisasi,
schwabach memendek.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tuli campuran

Laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran kanan. Pada
pemeriksaan garpu tala didapatkan hasil swabach kanan memendek dan weber
lateralisasi ke kanan.
Apakah diagnosa pasien?

D. Tuli campuran
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Wanita usia 25 tahun mengeluh telinga kiri nyeri dan penurunan pendengaran sejak 3
hari ini. Sebelumnya pasien mengeluh batuk dan pilek dengan ingus hijau kental. Pada
pemeriksaan fisik tampak MT kanan normal, kiri tampak menonjol dan hiperemi.
Bila dilakukan tes garpu tala, bagaimanakah hasilnya?

A. swabach kiri memanjang


B. rinne kiri positif
C. swabach kiri memendek
D. Tes batas atas turun
E. webber tidak ada lateralisasi
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tuli konduktif e.c otitis media akut

Wanita usia 25 tahun mengeluh telinga kiri nyeri dan penurunan pendengaran sejak 3
hari ini. Sebelumnya pasien mengeluh batuk dan pilek dengan ingus hijau kental. Pada
pemeriksaan fisik tampak MT kanan normal, kiri tampak menonjol dan hiperemi.
Bila dilakukan tes garpu tala, bagaimanakah hasilnya?

JAWABAN

A. Swabach kiri memanjang


DEFINISI Tuli konduktif

● Tuli konduktif: penurunan pendengaran karena adanya gangguan


konduksi suara dari telinga luar ke stapediovestibular joint →
menyebabkan tuli konduktif / CHL / conductive hearing loss.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DEFINISI Otitis media akut

● Otitis media adalah peradangan sebagian / seluruh mukosa telinga tengah,


tuba Eustachius, antrum mastoid & sel-sel mastoid.

● Otitis media akut: terjadi karena faktor pertahanan tubuh terganggu.


Sumbatan tuba eustachius merupakan faktor penyebab utama otitis media.
Telinga tengah biasanya steril meskipun terdapat mikroba di nasofaring &
faring. Karena fungsi tuba Eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman
ke dalam telinga tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam
telinga tengah & terjadi peradangan.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
ETIOLOGI Tuli konduktif

1. Obstruksi kanal auditorik eksterna: oleh serumen dan pembengkakan


(inflamasi).
2. Perforasi membran timpani: traumatik, OMA, & OMSK.
3. Obstruksi tuba Eustachius → patofisiologi OMA / otitis media akut.
4. Cairan dalam telinga tengah: karena otitis media dengan efusi.
5. Fiksasi ossicles: otosklerosis, timpanosklerosis, & kongenital.
6. Disrupsi ossicles: karena penyakit nekrosis dan trauma.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF GARPUTALA Tuli konduktif e.c otitis media akut

Tuli Konduksi Pemeriksaan Tuli Sensoris Neural


/ Uji

Negatif Rinne Positif / False positif


/ False negatif

Lateralisasi ke Weber Lateralisasi ke sisi


sisi sakit sehat

Memanjang Schwabach Memendek

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF (TES GARPUTALA) Tuli konduktif e.c otitis media akut

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
CARA Tuli konduktif e.c otitis media akut

1. Tes Rinne: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoid → setelah tidak
terdengar → ke depan telinga 2 ½ cm. Masih terdengar = (+) Rinne, bila tidak = (-) Rinne.

1. Tes Weber: penala digetarkan & tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, tengah gigi/dagu). Apabila bunyi penala terdengar lebih
keras di salah 1 telinga = (+) lateralisasi.

1. Tes Schwabach: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoideus sampai


(-) bunyi → pindahkan ke p.mastoideus telinga pemeriksa. Pemeriksa masih dapat
dengar = Schwabach memendek, pemeriksa tidak dapat mendengar → tes diulang.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
STADIUM OMA Otitis media akut

STADIUM

1. Stadium oklusi 5. Stadium


tuba Eustachius 3. Stadium resolusi
supurasi
2. Stadium 4. Stadium
hiperemis perforasi

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
FAKTOR RISIKO Otitis media akut

● Faktor predisposisi OMA:


immunitas berkurang, barotrauma, demam exanthematous,
gangguan palatal, dan nasal alergi.

ETIOLOGI

● Paling sering: Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus.


● Paling jarang: Gram-negatif bacilli dari kulit (post trauma) →
Bacillus proteus, Bacillus pyocyneous, Bacillus coli.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


ETIOPATOLOGI Otitis media akut

● Rute infeksi:
1. Tuba eustachius (obstruksi anatomi: adenoid besar, tumor nasofaring,
infeksi: adenoiditis, tonsilitis, rhinitis, sinusitis, meniup hidung secara
paksa, berenang, iatrogenik (packing post-nasal & post adenoidektomi).

1. Pre-existing perforasi membran timpani: trauma membran timpani saat


bersihkan EAC(external auditory canal) atau pada pasien post OMSK.

1. Fraktur os. Temporal: pada cedera kepala, telinga tengah terlibat.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


KLASIFIKASI Otitis media akut

1. Stadium oklusi tuba eustachius: gambaran retraksi membran timpani akibat


tekanan negatif dalam telinga tengah oleh absorpsi udara. Kadan, membran
timpani tampak normal / warna keruh pucat. Efusi mungkin terjadi, stadium
ini sulit dibedakan dengan otitis media serosa oleh virus/alergi.

1. Stadium hiperemis (stadium pre-supurasi): tampak pembuluh darah yang


melebar di membran timpani, sebagian / seluruh membran timpani tampak
hiperemis & edema. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat
eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
KLASIFIKASI Otitis media akut

3. Stadium supurasi: edema yang hebat pada mukosa telinga tengah & hancurnya sel
epitel superfisial → terbentuk eksudat yang purulen di kavum timpani → membran
timpani bulging / menonjol dan hiperemis ke arah liang telinga luar.

4. Stadium perforasi: karena terlambatnya pemberian antibotik / virulensi kuman


yang tinggi → ruptur membran timpani → nanah keluar mengalir ke liang telinga luar.
Anak gelish → tenang, suhu tubuh turun, dapat tertidur nyenyak.

5. Stadium resolusi: membran timpani tetap utuh, perlahan-lahan membran timpani


akan kembali normal. Bila (+) perforasi → sekret berkurang → kering → resolusi.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
GEJALA Otitis media akut stadium supurasi

● Demam, telinga sangat nyeri , gangguan pendengaran, mual, diare, kejang.


● Anak gelisah, sulit tidur, diare, kejang-kejang, kadang anak pegang telinga yang sakit.
● Adanya riwayat batuk dan pilek sebelumnya.

PF

● Nadi & suhu meningkat (suhu s/d 39,5oC).


● Tes penala: bila terdapat penurunan pendengaran.
● Otoskopi: tampak membran timpani hiperemis & bulging (menonjol). Handle maleus
edema, bintik kuning di membran timpani (tempat ruptur) → nipple like protrusion.

IDisease of ear, nose and throat textbook Jaypee, Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Tuli konduktif e.c otitis media akut

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tuli konduktif e.c otitis media akut

● Prosedur surgikal, indikasi:


abnormalitas ossicles / tulang
pendengaran dan membran
timpani.
● Hearing aids.
● Implan koklear.
● Antibiotik (mengatasi OMA).

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

B. rinne kiri positif → salah, harusnya negatif (pasien, tuli konduktif telinga kiri).
C. swabach kiri memendek → salah, harusnya swabach kiri memanjang.
D. Tes batas atas turun → bukan pemeriksaan garputala, melainkan audiometri.
E. webber tidak ada lateralisasi → normal atau pada tuli campuran.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tuli konduktif e.c otitis media akut

Wanita usia 25 tahun mengeluh telinga kiri nyeri dan penurunan pendengaran sejak 3
hari ini. Sebelumnya pasien mengeluh batuk dan pilek dengan ingus hijau kental. Pada
pemeriksaan fisik tampak MT kanan normal, kiri tampak menonjol dan hiperemi.
Bila dilakukan tes garpu tala, bagaimanakah hasilnya?

A. Swabach kiri memanjang


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1 minggu ini. Pusing
dirasakan terutama setelah perubahan posisi dari tidur kanan ke kiri. Sebelumnya tidak
pernah merasakan keluhan serupa. Pendengaran tidak ada keluhan.
Penegakkan diagnosa pada pasien ini menggunakan?

A. audiometri
B. Tes Romberg
C. Tes kalori
D. Tes Dix-Hallpike
E. timpanometri
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Vertigo (BPPV)

Wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1 minggu ini. Pusing
dirasakan terutama setelah perubahan posisi dari tidur kanan ke kiri. Sebelumnya tidak
pernah merasakan keluhan serupa. Pendengaran tidak ada keluhan.
Penegakkan diagnosa pada pasien ini menggunakan?

JAWABAN

D. Tes Dix-Hallpike
PENDAHULUAN Vertigo

● Penyakit penyebab umum vertigo:


1. BPPV / Benign paroxysmal
positional vertigo
2. Acute vestibular neuritis
3. Meniere’s disease

● Sekitar 25% pasien vertigo


disebabkan oleh BPPV.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


KLASIFIKASI Vertigo

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Vertigo (BPPV)

● Merupakan vertigo yang dicetuskan oleh perubahan posisi kepala


atau badan terhadap gaya gravitasi.
● BPPV adalah penyebab paling umum dari vertigo (20-40% dari
vertigo perifer).
● Terjadi pada usia 11-84 tahun dengan onset usia 40-50 tahun,
insidensi meningkat seiring usia.
● Pediatrik BPPV sering dikaitkan dengan migrain.
● Lebih sering terjadi pada wanita.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Vertigo (BPPV)

● Terdapat riwayat cedera kepala tertutup & neuronitis vestibular


(vertigo bertahan selama beberapa hari)
● Infeksi
● Usia lanjut
● Operasi (stapedectomy / non-otologic)
● Tirah baring & inaktifitas terlalu lama
● BPPV juga dapat berkembang karena penyakit sebelumnya
(Meniere’s disease, labirinitis viral, & vestibulopati rekuren)

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PATOGENESIS Vertigo (BPPV)

● Otoconia berubah posisi dari utrikel ke kanalis semisirkularis / SCC /


semicircular canal, seringnya posterior.
○ Cupulolithiasis: deposisi otoconia di cupula posterior SCC.
○ Posisi tidur supine saat tertidur.
○ Bangun tiba-tiba dari posisi tubuh membengkok.
○ Puter-puter tubuh secara cepat.
○ Ekstensi leher.
● Vertigo dapat bertahan selama beberapa detik s/d menit.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TIPE-TIPE BPPV Vertigo (BPPV)

BPPV

BPPV kanalis BPPV kanalis


semisirkularis posterior semisirkularis superior

BPPV kanalis
semisirkularis lateral

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ANAMNESIS Vertigo (BPPV)

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Vertigo (BPPV)

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF NISTAGMUS Vertigo (BPPV)

● Derajat nistagmus:
○ Derajat 1: nistagmus lemah hanya bila
pasien melihat ke arah komponen cepat.

○ Derajat 2: nistagmus sedang ada ketika


pasien melihat ke depan.

○ Derajat 3: nistagmus kuat ada ketika


pasien melihat ke arah komponen pelan.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DIX-HALLPIKE MANEUVER Vertigo (BPPV)

● Prediktif positif sebesar 83% & prediktif negatif sebesar 52% →


khususnya digunakan untuk diagnosis BPPV.
● Untuk pasien dengan episodik positional vertigo, (+) BPPV bila pada tes
ini pasien muncul nistagmus tanpa periode laten (langsung muncul).

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TES FISTULA Vertigo (BPPV)

● Karena perubahan tekanan pada kanalis eksternal yang tertransmisi ke


labirin → stimulasi labirin → nistagmus & vertigo.
● 2 metode: 1. Pemeriksaan tekanan pada tragus 2. Spekulum Siegel’s
● Interpretasi tes:
○ Negatif: normal, atau (-) stimulasi labirin (labyrinth death)
○ Positif: pada labirin fistula, perilimfatik fistula, & operasi fenestrasi.
○ Negatif palsu: koleastoma menutupi area fistula.
○ Positif palsu (Hennebert’s sign): sifilis kongenital, penyakit meniere.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
VALSALVA MANEUVER Vertigo (BPPV)

● Ekshalasi paksa dengan hidung & mulut tertutup → meningkatkan tekanan pada
telinga tengah via tuba Eustachius → vertigo pada kasus fistula perilimfatik.
● Ekshalasi paksa dengan glotis tertutup → meningkatkan tekanan intrakranial →
(+) pusing / dizziness.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TES KALORI Vertigo (BPPV)

● Dengan air dingin (30 oC) & air


hangat (44 oC) dimasukkan ke kanalis
akustikus eksterna dengan irigasi
untuk stimulasi scc / semicircular
kanal horisontal (lateral).
● Kemudian kepala dibawa ke belakang
60 derajat → kemudian dinaikkan
kepala seringgi 30 derajat kedepan.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TANDEM WALKING Vertigo (BPPV)

● Pasien berjalan dengan mata terbuka kemudian mengulang berjalan


dengan mata tertutup sepanjang garis lurus.
● Bila (+) lesi vestibular perifer tidak terkompensasi maka dengan mata
tertutup, pasien cenderung jatuh ke sisi letak lesi.
● Interpretasi:
○ Vertigo perifer: gangguan keseimbangan tapi masih bisa berjalan.
○ Vertigo sentral: tidak dapat berjalan / berdiri tanpa jatuh.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TES ROMBERG Vertigo (BPPV)

● Untuk menilai kasus vestibular & gangguan propioseptif.


● Indikasi pemeriksaan: bila curiga lesi dorsal column (somatosensori).
● Metode: pasien merekatkan kaki bersamaan & tangan di sisi tubuh,
pasien berdiri dengan mata tertutup dan tangan dilipat di dada.
● Interpretasi: dengan mata ditutup → bila tidak seimbang, pasien akan
terjatuh / bergoyang ke sisi lesi kelainan.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DD Vertigo (BPPV)

● DD untuk vertigo
positional:
○ BPPV
○ Kompresi vaskular
dari kompleks
nervus kranial VIII
○ Sklerosis multipel
○ Neuroma akustik

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Vertigo (BPPV)

● Manuver reposisi: tidur dengan elevasi kepala 45 derajat & hindari


pembengkokan tubuh.
● Gerakan kepala dan tubuh diatur dengan manuver ini.
○ Untuk posterior scc BPPV → manuver Epley (efektif 90%) & Semonth.
○ Lateral scc BPPV → nistagmus geotropik (efektif 92%) & modified Epley.
○ Untuk superior scc BPPV → kepala diposisikan dependen dirotasi 180
derajat kemudian ke posisi semula. Atau, kepala diturunkan & dinaikkan
45 derajat di posisi pasien duduk tegak, tahan selama 30 detik tiap posisi.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
MANUVER EPLEY Vertigo (BPPV)

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
MANUVER SEMONTH Vertigo (BPPV)

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
MODIFED EPLEY Vertigo (BPPV)

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. audiometri → pemeriksaan untuk penurunan pendengaran.


B. Tes Romberg → jawaban tidak tepat untuk pemeriksaan vertigo
positional.
C. Tes kalori →jawaban tidak tepat untuk pemeriksaan vertigo positional.
E. timpanometri → pemeriksaan untuk penurunan pendengaran.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Vertigo (BPPV)

Wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1 minggu ini. Pusing
dirasakan terutama setelah perubahan posisi dari tidur kanan ke kiri. Sebelumnya tidak
pernah merasakan keluhan serupa. Pendengaran tidak ada keluhan.
Penegakkan diagnosa pada pasien ini menggunakan?

D. Tes Dix-Hallpike
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 29 tahun mengeluh telinga kiri berdenging sejak 3 hari ini sehingga
pendengaran kiri berkurang. Pasien pernah mengalami keluhan serupa 3 bulan lalu
disertai pusing berputar. Riwayat trauma (-) telinga keluar cairan (-).
Bila dilakukan tes garpu tala, apakah hasil yang akan didapatkan?

A. rinne kedua telinga negatif


B. swabach kedua telinga memanjang
C. webber tidak ada lateralisasi
D. swabach telinga kiri memendek
E. rinne kanan positif kiri negatif
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Penyakit meniere

Laki-laki usia 29 tahun mengeluh telinga kiri berdenging sejak 3 hari ini sehingga
pendengaran kiri berkurang. Pasien pernah mengalami keluhan serupa 3 bulan lalu
disertai pusing berputar. Riwayat trauma (-) telinga keluar cairan (-).
Bila dilakukan tes garpu tala, apakah hasil yang akan didapatkan?

JAWABAN

D. Swabach telinga kiri memendek


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Penyakit meniere

● Penyakit meniere dapat juga disebut idiopatik endolimfatik hidrops.


● Gejala termasuk kompleks spontan vertigo (pusing berputar) episodik,
fluktuatif, SNHL / sensorineural hearing loss/tuli sensorineural,
tinnitus (telinga berdenging), & sensasi rasa penuh telinga.
● Insidensi 10% keluhan pusing → akibat penyakit Meniere.
● Onset usia 4-90 tahun, insidensi tinggi di kelompok usia 40-60 tahun.
● Penyakit bilateral dapat terjadi (47%) tapi lebih sering terjadi
unilateral (1 sisi saja).

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Penyakit meniere

● Viral: HSV, sitomegalovirus, varisella zoster virus.


● Heredier/genetik: 10-20%, autosomal dominan.
● Autoimun: gangguan HLA/human leukocyte antigens B8/DR3-Cw7.
PATOGENESIS

● Iskemia perisakular & fibrosis → absorpsi inadekuat endolimfe oleh


sakus endolimfatik.
● Akumulasi berlebihan endolimfe di ruangan perilimfatik → distorsi
membranus labirin.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PATOGENESIS Penyakit meniere

● Membran basilar distensi hingga skala timpani.


● Distensi sakular & duktus koklear: distorsi utrikel, kaki stapes, &
semisirkular kanal → tanda Hennebert.
● Ruptur membran telinga tengah → bocor endolimfe ke dalam perilimfe.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KLASIFIKASI Penyakit meniere

Penyakit Meniere

Akut Kronis

TRIAS MENIERE:
1. EPISODIK VERTIGO
2. SNHL
3. TINNITUS

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Penyakit meniere

● Pusing berputar rekuren 3-11 episode / tahun dari vertigo berputar


(96.2%) di axis horisontal, terjadi selama 2 - 3 jam, (+) tinnitus
(91.1%) & hilang kemampuan dengar ipsilateral (87.7%).
● Serangan bisa bertahan lebih dari 24 jam & dapat juga inkonsisten.
● Serangan vertigo sering disertai aura dan rasa penuh pada telinga.
● Serangan bisa tiba-tiba tanpa ancang-ancang dahulu & bisa
membangunkan pasien yang sedang tertidur.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Penyakit meniere

● Klaster serangan diselingi remisi lama, serangan bersifat


sporadik.
● Hilang kemampuan dengar bersifat fluktuatif & progresif.
● Serangan sering disertai mual, muntah, diare, & berkeringat.
● Saat (-) serangan, pasien asimtomatik total / (+) keluhan (kepala
terasa melayang /terbengkok & kehilangan keseimbangan).
● Rekuren: gejala dapat berulang, (+) riwayat yang sama
sebelumnya.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ANAMNESIS Penyakit meniere

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Penyakit meniere

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF NISTAGMUS Penyakit meniere

● Derajat nistagmus:
○ Derajat 1: nistagmus lemah hanya bila
pasien melihat ke arah komponen cepat.

○ Derajat 2: nistagmus sedang ada ketika


pasien melihat ke depan.

○ Derajat 3: nistagmus kuat ada ketika


pasien melihat ke arah komponen pelan.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF GARPUTALA Penyakit meniere

Tuli Konduksi Pemeriksaan Tuli Sensoris Neural


/ Uji

Negatif Rinne Positif / False positif


/ False negatif

Lateralisasi ke Weber Lateralisasi ke sisi


sisi sakit sehat

Memanjang Schwabach Memendek

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF (TES GARPUTALA) Penyakit meniere

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
CARA Penyakit meniere

1. Tes Rinne: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoid → setelah tidak
terdengar → ke depan telinga 2 ½ cm. Masih terdengar = (+) Rinne, bila tidak = (-) Rinne.

1. Tes Weber: penala digetarkan & tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, tengah gigi/dagu). Apabila bunyi penala terdengar lebih
keras di salah 1 telinga = (+) lateralisasi.

1. Tes Schwabach: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoideus sampai


(-) bunyi → pindahkan ke p.mastoideus telinga pemeriksa. Pemeriksa masih dapat
dengar = Schwabach memendek, pemeriksa tidak dapat mendengar → tes diulang.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP CEK PENDENGARAN Penyakit meniere

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
AUDIOGRAM Penyakit meniere

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
INVESTIGASI LAIN Penyakit meniere

● Tes gliserol: ingesti gliserin 1,5 gr/kg dicampur dengan volume air
pada audiogram serial selama 3 jam. Bila tes (+) = (+) bergeser 25 dB
dari 3 frekuensi / 16% peningkatan diskriminasi suara.
● Agen dehidratif: urea, gliserol, & furosemid → mengukur skor
audiometri & respon vestibulo-okular terhadap stimulasi rotasi.
● Elektrosyntagmography
● CT-scan: hipoplasia kantung & duktus endolimfatik.
● MRI: sistem drainase endolimpe yang lebih kecil & pendek.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DD Penyakit meniere

● Migraine / basilar migraine


● Penyakit autoimun dari telinga dalam & otosklerosis
● Sifilis dan sindrom Cogan’s
● Kardiogenik
● Insufisiensi basilar vertebral
● Trauma: cedera kepala atau operasi telinga
● Neuroma akustik

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Penyakit meniere

● Akut:
○ Tirah baring, hindari stres dan cemas
○ Farmakoterapi: prochlorperazine, promethazine theoclate,
dimenhydrinate, diazepam, & vasodilator (inhalasi carbogen →
vasodilatasi serebral → meningkatkan sirkulasi labirin; atau histamin
difosfat 2.75 mg dalam glukosa 500 ml iv drip pelan dengan
kontraindikasi pasien asma).
○ Atropine juga bisa menjadi sangat efektif untuk terapi Meniere.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Penyakit meniere

● Kronis:
○ Modifikasi diet, restriksi garam, dehidrasi intermiten & hiperosmol.
○ Diuretik: furosemide 40mg, acetazolamide
○ Vasodilator: hitamin, betahistin, papaverine analog, dipiridamole.
○ Simtomatik: antivertigo, antiemetik, sedatif, antidepresan, psikologis.
○ Terapi imunosupresan: steroid kronik, non-steroid imunosupresan
(Methotrexate).

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. rinne kedua telinga negatif → bila pada tuli konduktif kedua telinga.
B. swabach kedua telinga memanjang → bila pada tuli konduktif ke-2 telinga.
C. webber tidak ada lateralisasi → normal atau pada tuli campuran.
E. rinne kanan positif kiri negatif → telinga kanan tuli sensorineural, telinga
kiri tuli konduktif.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Penyakit meniere

Laki-laki usia 29 tahun mengeluh telinga kiri berdenging sejak 3 hari ini sehingga
pendengaran kiri berkurang. Pasien pernah mengalami keluhan serupa 3 bulan lalu
disertai pusing berputar. Riwayat trauma (-) telinga keluar cairan (-).
Bila dilakukan tes garpu tala, apakah hasil yang akan didapatkan?

D. Swabach telinga kiri memendek


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Bayi usia 7 bulan datang dengan keluhan telinga kanan sakit 3 hari ini. Keluhan serupa
dialami 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik didapati demam 38C, tanda vital lain dalam
batas normal. Tampak lubang kecil di depan telinga kanan disertai edema, hiperemi, dan
fluktuatif.
Diagnosa pasien ini adalah?

A. OE sirkumskripta
B. OE maligna
C. Abses preaurikula
D. Abses aurikula
E. OMSK tipe maligna
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Infected pre-auricular sinus dengan abses preaurikula

Bayi usia 7 bulan datang dengan keluhan telinga kanan sakit 3 hari ini. Keluhan serupa
dialami 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik didapati demam 38C, tanda vital lain dalam
batas normal. Tampak lubang kecil di depan telinga kanan disertai edema, hiperemi, dan
fluktuatif.
Diagnosa pasien ini adalah?

JAWABAN

C. Abses preaurikula
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI & ETIOLOGI Infected pre-auricular sinus dengan abses preaurikula

● Sinus pre-aurikula: sering terjadi sebagai penyakit telinga luar


kongenital sebagai malformasi di margin anterior pinggir helix telinga.
● Sinus pre-aurikula sangat rentan terhadap infeksi yang kemudian
menyebabkan abses sinus preaurikular.
● Abses preaurikula: infeksi sering disebabkan oleh Staphylococcus
aureus, jarang (oleh Streptococcus & Proteus).
● Infeksi → iritasi → drainase cairan → edema → nyeri → sinus ostium di
blokir oleh pus yang sudah terakumulasi dari infeksi → formasi abses.

IPresentation of preauricular sinus and preauricular sinus abscess. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul31]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3884798/
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Infected pre-auricular sinus dengan abses preaurikula

● Keluar cairan dari telinga


● Bengkak telinga
● Nyeri telinga, dapat terasa secara rekuren
● Gatal telinga
● Sakit kepala dan demam (suhu > 37.5 oC)
● Gangguan pendengaran kongenital atau gangguan ginjal
kongenital, juga sering dikaitkan dengan sinus pre-aurikular.

IPresentation of preauricular sinus and preauricular sinus abscess. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul31]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3884798/
DIAGNOSA KERJA:
PF Infected pre-auricular sinus dengan abses preaurikula

● Tampak lubang kecil di depan telinga


● Edema
● Hiperemi
● Palpasi fluktuatif pada telinga luar

PP

● Eksisi biopsi

IPresentation of preauricular sinus and preauricular sinus abscess. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul31]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3884798/
DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Infected pre-auricular sinus dengan abses preaurikula

1. Insisi-drainase abses
2. Eksisi dari sinus pre-aurikula

Post insisi-drainase
abses
IPresentation of preauricular sinus and preauricular sinus abscess. [Internet]. NCBI [cited 2020Jul31]. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3884798/
JAWABAN LAIN ?

A. OE sirkumskripta → pada adneksa kulit ⅓ luar liang telinga (folikel rambut,


kelenjar sebasea, kelenjar serumen) terjadi infeksi pada pilosebaseus →
membentuk furunkel.
B. OE maligna → Otitis eksterna maligna → penyakit inflamasi langka liang telinga
luar, Os.temporal, & basis cranii. (+) Komplikasi fatal nervus kranial → kematian.
D. Abses aurikula → disebabkan oleh infeksi (pinna perikondritis) → nekrosis
aurikula → nyeri hebat, bengkak, dan kemerahan di aurikula.
E. OMSK tipe maligna → (+) koleastoma, perforasi letaknya marginal / di atik.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Infected pre-auricular sinus dengan abses preaurikula

Bayi usia 7 bulan datang dengan keluhan telinga kanan sakit 3 hari ini. Keluhan serupa
dialami 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik didapati demam 38C, tanda vital lain dalam
batas normal. Tampak lubang kecil di depan telinga kanan disertai edema, hiperemi, dan
fluktuatif.
Diagnosa pasien ini adalah?

C. Abses preaurikula
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Pria 20 tahun mengeluh telinga kanan terasa nyeri telinga 1 hari lalu. Pasien riwayat
sering korek2 telinga dengan cotton bud karena telinga terasa penuh, keluhan disertai
penurunan pendengaran. Pada pemeriksaan fisik tampak massa kecoklatan memenuhi
2/3 medial liang telinga, membran timpani sulit dievaluasi.
Terapi pada kasus ini adalah?

A. antibiotik dan antinyeri


B. antibiotik tetes telinga
C. tetes anestesi lokal di telinga
D. ekstraksi serumen
E. berikan NSAID
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Impaksi serumen

Pria 20 tahun mengeluh telinga kanan terasa nyeri telinga 1 hari lalu. Pasien riwayat
sering korek2 telinga dengan cotton bud karena telinga terasa penuh, keluhan disertai
penurunan pendengaran. Pada pemeriksaan fisik tampak massa kecoklatan memenuhi
2/3 medial liang telinga, membran timpani sulit dievaluasi.
Terapi pada kasus ini adalah?

JAWABAN

D. Ekstraksi serumen
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Impaksi serumen

● Impaksi serumen adalah adanya serumen yang terakumulasi & mengimpaksi /


memblokir kanalis akustikus eksterna menyebabkan keluhan pada telinga lokal.

ETIOLOGI

● Bisa terjadi gangguan telinga akibat serumen, bila:


1. Kanalis telinga sempit, rambut kaku → rentan retensi serumen → kering lebih
cepat & malah menyebabkan massa impaksi serumen yang keras.
2. Sekresi eksesif serumen dan okupasi debu → peningkatan jumlah serumen.
3. Membersihkan sendiri serumen telinga → mendorong serumen semakin dalam
ke area tulang dari kanalis akustikus eksternus (oleh penggunaan cotton bud).

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ANATOMI SERUMEN Impaksi serumen

● Serumen adalah substansi kecoklatan dalam telinga, bisa menjadi sebuah


massa bila mengeras.
● Komposisi serumen:
1. Sekresi kelenjar sebaseus → kaya akan asam lemak
2. Sekresi kelenjar ceruminous → kaya akan lemak dan granula pigmen
3. Rambut
4. Deskuamasi debris epitel & keratin → membran timpani & meatus tulang
5. Kotoran

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
FISIOLOGI SERUMEN Impaksi serumen

● Serumen / lilin telinga (ear wax): berasal dari kelenjar sebaseus &
ceruminous yang terbuka ke ruangan folikel rambut. Kedua sekresi
kelenjar tersebut bercampur dengan sel epitel deskuamasi &
keratin → membentuk serumen. Fungsi: lubrikasi kanal telinga dan
menangkap benda asing yang masuk ke kanal telinga. Dalam
jumlah kecil, serumen bisa kering sendiri atau keluar dengan
gerakan rahang. Sekresi serumen yang berlebihan → deposisi →
menjadi plug → memblokir kanalis akustikus eksterna.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Impaksi serumen

● Penurunan pendengaran dan sensasi telinga penuh terasa terblokir.


● Tinnitus → bila serumen sudah mencapai membran timpani.
● Granuloma serumen: impaksi serumen yang menmicu ulserasi kulit
meatal telinga → formasi granuloma.

PF

● Pada pemeriksaan telinga tampak serumen yang mengimpaksi


kanalis akustikus eksterna (memenuhi liang telinga) sehingga
membran timpani sulit terlihat.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Impaksi serumen

● Agen untuk melunakkan serumen → bila impaksi massa padat yang keras,
dapat menggunakan:
○ Sodabicarb 5% (terdiri dari gliserin & air)
○ Hidrogen peroksida
○ Minyak olive
○ Paradichlorobenzene 2%

● Irigasi telinga / aural syringe

● Ekstraksi serumen

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EKSTRAKSI SERUMEN Impaksi serumen

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. antibiotik dan antinyeri → bukan jawaban yang tepat untuk kasus diatas.
B. antibiotik tetes telinga → bukan jawaban yang tepat untuk kasus diatas.
C. tetes anestesi lokal di telinga → bukan jawaban yang tepat untuk kasus.
E. berikan NSAID → bukan jawaban yang tepat untuk kasus diatas.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Impaksi serumen

Pria 20 tahun mengeluh telinga kanan terasa nyeri telinga 1 hari lalu. Pasien riwayat
sering korek2 telinga dengan cotton bud karena telinga terasa penuh, keluhan disertai
penurunan pendengaran. Pada pemeriksaan fisik tampak massa kecoklatan memenuhi
2/3 medial liang telinga, membran timpani sulit dievaluasi.
Terapi pada kasus ini adalah?

D. Ekstraksi serumen
THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang anak datang dengan keluhan penurunan pendengaran pada telinga kanan. Dari
pemeriksaan otoskop didapatkan adanya serumen obturans, dan hasil tes rinne telinga
kanan negatif. Pasien didiagnosis tuli konduktif.
Apa yang diharapakan pada pemeriksaan tes weber….

A. Lateralisasi ketelinga kanan


B. Lateralisasi ketelinga kiri
C. Lateralisasi ketelinga kanan dan kiri
D. Memanjang
E. Memendek
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tuli konduktif telinga kanan

Seorang anak datang dengan keluhan penurunan pendengaran pada telinga kanan. Dari
pemeriksaan otoskop didapatkan adanya serumen obturans, dan hasil tes rinne telinga
kanan negatif. Pasien didiagnosis tuli konduktif.
Apa yang diharapakan pada pemeriksaan tes weber….

JAWABAN

A. Lateralisasi ketelinga kanan


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tuli konduktif telinga kanan

● Tuli konduktif: adanya gangguan konduksi suara dari telinga luar ke


stapediovestibular joint → menyebabkan tuli konduktif / CHL /
conductive hearing loss.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Tuli konduktif telinga kanan

1. Obstruksi kanal auditorik eksterna: oleh serumen dan pembengkakan


(inflamasi).
2. Perforasi membran timpani: traumatik, OMA, & OMSK.
3. Obstruksi tuba Eustachius.
4. Cairan dalam telinga tengah: karena otitis media dengan efusi.
5. Fiksasi ossicles: otosklerosis, timpanosklerosis, & kongenital.
6. Disrupsi ossicles: karena penyakit nekrosis dan trauma.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF GARPUTALA Tuli konduktif telinga kanan

Tuli Konduksi Pemeriksaan Tuli Sensoris Neural


/ Uji

Negatif Rinne Positif / False positif


/ False negatif

Lateralisasi ke Weber Lateralisasi ke sisi


sisi sakit sehat

Memanjang Schwabach Memendek

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF (TES GARPUTALA) Tuli konduktif telinga kanan

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
CARA Tuli konduktif telinga kanan

1. Tes Rinne: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoid → setelah tidak
terdengar → ke depan telinga 2 ½ cm. Masih terdengar = (+) Rinne, bila tidak = (-) Rinne.

1. Tes Weber: penala digetarkan & tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, tengah gigi/dagu). Apabila bunyi penala terdengar lebih
keras di salah 1 telinga = (+) lateralisasi.

1. Tes Schwabach: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoideus sampai


(-) bunyi → pindahkan ke p.mastoideus telinga pemeriksa. Pemeriksa masih dapat
dengar = Schwabach memendek, pemeriksa tidak dapat mendengar → tes diulang.

IBuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ketujuh
DIAGNOSA KERJA:
PP Tuli konduktif telinga kanan

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tuli konduktif telinga kanan

● Membersihkan blokir serumen (impaksi serumen = etiologi reversible


dari hearing loss).
● Prosedur surgikal: misal pada abnormalitas ossicles / tulang
pendengaran dan membran timpani.
● Hearing aids.
● Implan koklear.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

B. Lateralisasi ketelinga kiri → jawaban tidak tepat.


C. Lateralisasi ketelinga kanan dan kiri → jawaban tidak tepat.
D. Memanjang → jawaban tidak tepat.
E. Memendek → jawaban tidak tepat.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tuli konduktif telinga kanan

Seorang anak datang dengan keluhan penurunan pendengaran pada telinga kanan. Dari
pemeriksaan otoskop didapatkan adanya serumen obturans, dan hasil tes rinne telinga
kanan negatif. Pasien didiagnosis tuli konduktif.
Apa yang diharapakan pada pemeriksaan tes weber….

A. Lateralisasi ketelinga kanan


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Anak laki2, 6 tahun berobat ke klinik dengan keluhan tidur ngorok, sering terbangun
malam hari karena sesak. Keluhan disertai keluhan hidung tersumbat. Riwayat infeksi
saluran napas berulang 2 tahun lalu.
Diagnosis?

A. Tonsilitis akut
B. Tonsilitis kronik
C. Obstruktif sleep apneu
D. Angina
E. Rhinosinusitis akut
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Obstructive sleep apnea

Anak laki2, 6 tahun berobat ke klinik dengan keluhan tidur ngorok, sering terbangun
malam hari karena sesak. Keluhan disertai keluhan hidung tersumbat. Riwayat infeksi
saluran napas berulang 2 tahun lalu.
Diagnosis?

JAWABAN

C. Obstruktif sleep apneu


KLASIFIKASI Sleep disordered breathing

1. Snoring: nafas ribut, kasar, rattling inspiratory noise yang dihasilkan oleh vibrasi
soft palate & pita suara, selama sedang tertidur.
a. Primary snoring: apnea-hipopnea index < 5 episode / jam tidur.
b. Upper airway resistance syndrome: apnea-hipopnea index < 5 episode / jam tidur
tapi memiliki peningkatan arousal index (> 5x / jam).

1. Pickwickian syndrome: hipersomnolen karena obesitas → dasar lidah & soft


palate tebal dengan leher yang gemuk → penekanan jalan napas (+) → OSA.

1. Stridor: high pitched, respirasi ribut seperti tiupan angin → (+) obstruksi napas.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


KLASIFIKASI Sleep disordered breathing

4. Sleep apnea: gangguan nafas intermitten selama tidur (>= 10 detik), laju nafas
biasa diukur dari hidung dan bibir.
Sleep apnea

Obstrukti
Sentral Campuran
f
Kegagalan nafas intermitten
pada pusat nafas di sistem OSAS (obstructive sleep Gabungan sleep apnea
saraf pusat → gangguan air apnea syndrome): transien sentral & obstruktif
flow karena N. phrenicus & obstruksi jalan napas atas
diafragma inaktif → intermitten air flow.
sementara. Apnea-hypopnea index
> 5 episode / jam tidur.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Obstructive sleep apnea

● OSAS (obstructive sleep apnea syndrome): suatu obstruksi jalan napas atas transien.
● Disebabkan oleh gangguan air flow intermitten & pernafasan pada usaha nafas
normal.
● Apnea-hypopnea index > 5 episode / jam tidur. Pada episode ini, oxyhemoglobin
desaturasi → hingga < 90 %.
ETIOLOGI

● Sering terjadi pada anak-anak dengan penyebab tersering adenotonsillar hipertrofi.


FAKTOR RISIKO

● Alkohol, sedatif (antihistamin,supresi batuk), rhinitis alergi , ISPA, obesitas, terlungkup.


IDisease of ear nose and throat, Jaypee
DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Obstructive sleep apnea

● Gangguan tidur, konsekuensi: episode apnea,


menggorok / snoring, bernafas lewat mulut kronik,
hiponasal speech (rhinolalia clausa), disfagia,
interupsi tidur dengan episode terbangun,
nightmare, hipersomnolen, performa sekolah /
bekerja yang buruk, failure to thrive (OSA pada
anak mengganggu hormon pertumbuhan selama
tidur REM), eneuresis, dan obesitas.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
BERAT GEJALA Obstructive sleep apnea

● Dapat dinilai dari 3 hal:


1. Respiratory disturbance index (RDI): jumlah apnea > 10 detik & hipopnea
(air flow < 50%) → 3 kelas: ringan (RDI 10 - 30), sedang (RDI 30-50), dan berat (RDI >50)

1. Derajat desaturasi oxyhemoglobin (SaO2):


< 85% (OSA sedang) & < 60% (OSA berat).

1. Epworth sleepiness scale:


menilai rasa mengantuk di siang hari.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Obstructive sleep apnea

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Obstructive sleep apnea

● Polysomnography: gold standard. Tes mahal, indikasi terutama untuk


anak-anak yang OSA bukan disebabkan oleh adenotonsillar hipertrofi.

● Sleep sonography: tape recording dari pola tidur malam di rumah pasien
untuk mendeteksi bukti nyata adanya OSA, metode ekonomis & mudah.

● X-ray dada & EKG (dilakukan pre-operatif)

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Obstructive sleep apnea

● Medis:
1. Terapi latihan bernafas
2. Saline / streoid nasal drop (edema)
3. Antihistamin
4. Antibiotik

● Operatif:
1. Adenotonsilektomi

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
EDUKASI Obstructive sleep apnea

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Tonsilitis akut → peradangan pada tonsil dengan awal infeksi onset < 3 bulan,
tonsil membesar & hiperemis, adanya demam hingga 38-40oC.
B. Tonsilitis kronik → peradangan pada tonsil yang berlangsung selama 3 bulan
atau lebih yang dapat timbul mulut bau & tender cervical adenopathy persisten.
D. Angina → nyeri dada, manifestasi dari iskemia transien miokardium.
E. Rhinosinusitis akut → infeksi hidung-sinus, onset < 12 minggu. Gejala: nyeri
tekan wajah, bau mulut, bau hidung, & gangguan penciuman.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Obstructive sleep apnea

Anak laki2, 6 tahun berobat ke klinik dengan keluhan tidur ngorok, sering terbangun
malam hari karena sesak. Keluhan disertai keluhan hidung tersumbat. Riwayat infeksi
saluran napas berulang 2 tahun lalu.
Diagnosis?

C. Obstruktif sleep apneu


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Pemeriksaan garpu tala, Telinga kiri didapatkan Rinne negatif, Weber lateralisasi ke
telinga kiri, Swabach telinga kiri memanjang.
Diagnosisnya?

A. Tuli konduktif telinga kiri


B. Tuli perspektif telinga kiri
C. Tuli konduktif telinga kanan
D. Tuli perspektif telinga kanan
E. Tuli campuran telinga kiri
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Tuli konduktif telinga kiri

Pemeriksaan garpu tala, Telinga kiri didapatkan Rinne negatif, Weber lateralisasi ke
telinga kiri, Swabach telinga kiri memanjang.
Diagnosisnya?

JAWABAN

A. Tuli konduktif telinga kiri


DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Tuli konduktif telinga kiri

● Tuli konduktif: adanya gangguan konduksi suara dari telinga luar ke


stapediovestibular joint → menyebabkan tuli konduktif / CHL /
conductive hearing loss.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
ETIOLOGI Tuli konduktif telinga kiri

1. Obstruksi kanal auditorik eksterna: oleh serumen dan pembengkakan


(inflamasi).
2. Perforasi membran timpani: traumatik, OMA, & OMSK.
3. Obstruksi tuba Eustachius.
4. Cairan dalam telinga tengah: karena otitis media dengan efusi.
5. Fiksasi ossicles: otosklerosis, timpanosklerosis, & kongenital.
6. Disrupsi ossicles: karena penyakit nekrosis dan trauma.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF GARPUTALA Tuli konduktif telinga kiri

Tuli Konduksi Pemeriksaan Tuli Sensoris Neural


/ Uji

Negatif Rinne Positif / False positif


/ False negatif

Lateralisasi ke Weber Lateralisasi ke sisi


sisi sakit sehat

Memanjang Schwabach Memendek

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF (TES GARPUTALA) Tuli konduktif telinga kiri

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
CARA Tuli konduktif telinga kiri

1. Tes Rinne: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoid → setelah tidak
terdengar → ke depan telinga 2 ½ cm. Masih terdengar = (+) Rinne, bila tidak = (-) Rinne.

1. Tes Weber: penala digetarkan & tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, tengah gigi/dagu). Apabila bunyi penala terdengar lebih
keras di salah 1 telinga = (+) lateralisasi.

1. Tes Schwabach: penala digetarkan → tangkai diletakkan di prosesus mastoideus sampai


(-) bunyi → pindahkan ke p.mastoideus telinga pemeriksa. Pemeriksa masih dapat
dengar = Schwabach memendek, pemeriksa tidak dapat mendengar → tes diulang.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Tuli konduktif telinga kiri

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Tuli konduktif telinga kiri

● Membersihkan blokir serumen (impaksi serumen = etiologi reversible


dari hearing loss).
● Prosedur surgikal: misal pada abnormalitas ossicles / tulang
pendengaran dan membran timpani.
● Hearing aids.
● Implan koklear.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

B. Tuli perspektif telinga kiri → tes rinne telinga kiri positif, tes weber lateralisasi ke
telinga kanan, tes schwabach telinga kanan memendek.
C. Tuli konduktif telinga kanan → tes rinne telinga kanan negatif, tes weber
lateralisasi ke telinga kanan, tes schwabach telinga kanan memanjang.
D. Tuli perspektif telinga kanan → tes rinne telinga kanan positif, tes weber
lateralisasi ke telinga kiri, tes schwabach telinga kanan memendek.
E. Tuli campuran telinga kiri → kombinasi tuli konduktif & tuli sensorineural. Dapat
disebabkan otitis media / tumor N. VIII (infeksi telinga tengah + komplikasi).

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Tuli konduktif telinga kiri

Pemeriksaan garpu tala, Telinga kiri didapatkan Rinne negatif, Weber lateralisasi ke
telinga kiri, Swabach telinga kiri memanjang.
Diagnosisnya?

A. Tuli konduktif telinga kiri


THT-KL
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 7 tahun ke dokter THT karena hidung anak
sebelah kanan berbau busuk disertai keluar cairan kental seperti ingus keluhan ini
dirasakan sudah seminggu. Dari pemeriksaan didapatkan cavum nasi dextra tampak
hiperemis dan terlihat sekret mukopurulen. Cavum nasi sinistra dalam batas normal.
Apakah kira-kira yang menyebabkan keluhan di atas...

A. Cavum dextra sempit


B. Angiofibroma nasofaring juvenile
C. Tonsilitis kronis
D. Adenoma nasofaring
E. Corpus alienum
DIAGNOSA KERJA:
KATA KUNCI Corpus alienum hidung

Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 7 tahun ke dokter THT karena hidung anak
sebelah kanan berbau busuk disertai keluar cairan kental seperti ingus keluhan ini
dirasakan sudah seminggu. Dari pemeriksaan didapatkan cavum nasi dextra tampak
hiperemis dan terlihat sekret mukopurulen. Cavum nasi sinistra dalam batas normal.
Apakah kira-kira yang menyebabkan keluhan di atas...

JAWABAN

E. Corpus alienum
DIAGNOSA KERJA:
DEFINISI Corpus alienum hidung

● Adanya benda asing pada hidung, sering terjadi pada anak-anak.


Benda asing

Benda mati Hidup: serangga

Organik: biji-bijian, makanan, Non-organik: kertas, kapur, kancing,


material vomit kelereng, batrai, manik-manik

● Makanan & material vomit juga dapat masuk ke hidung via sfingter
nasopharynx yang inkompeten.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
GEJALA KLINIS Corpus alienum hidung

● Riwayat adanya kemasukan benda asing di hidung.


● Bersin, nose block/ hidung tersumbat, perdarahan.
● Unilateral foul smelling nasal discharge/ bau tidak sedap dari sekret
hidung, dengan atau tanpa blood staining/ bercak darah.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PF Corpus alienum hidung

● Otoskopi:
1. Cavum nasi tampak hiperemis dan terlihat sekret mukopurulen,
kadang dapat bercampur darah dan tidak.
2. Terlihat adanya benda asing pada hidung.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
PP Corpus alienum hidung

1. X-ray kepala

1. CT-scan kepala dan sinus

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KOMPLIKASI Corpus alienum hidung

● Bila benda asing tidak dikeluarkan,


maka dapat menyebabkan:
1. Infeksi nasal & sinusitis.
2. Formasi Rhinolith.
3. Benda asing tertelan dan melekat
di esofagus.
4. Inhalasi benda asing ke dalam
pohon trakeobronkial.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
TERAPI Corpus alienum hidung

Benda asing perlu dikeluarkan


1. Kertas & kapas → diangkat dengan forseps.
2. Benda asing padat & bulat → diangkat dengan hook (blunt hook) atau
Eustachian catheter melewati batas benda asing, lalu benda asing di
seret keluar sepanjang permukaan dasar nasal.
3. Anak & pasien tidak koperatif → bila perlu, bisa dengan cuffed
ETT/endotracheal tube & GA/general anesthesia (Rose’s position).
4. Nasal endoskopi: memfasilitasi pengangkatan FB yang jauh di posterior
hidung, yang perlu didorong hingga ke nasopharynx.

IDisease of ear, nose and throat textbook, Jaypee


JAWABAN LAIN ?

A. Cavum dextra sempit → jawaban tidak tepat.


B. Angiofibroma nasofaring juvenile → adalah tumor jinak namun bersifat ganas,
(+) riwayat mimisan masif rekuren sejak masih kecil (usia dini-anak).
C. Tonsilitis kronis → peradangan pada tonsil yang berlangsung selama 3 bulan
atau lebih yang dapat timbul mulut bau & tender cervical adenopathy persisten.
D. Adenoma nasofaring → tumor pada nasofaring, lokasi tersering di fossa
rosenmuller akibat mutasi genetik / infeksi EBV. Gangguan penciuman, nyeri
kepala, mimisan, obstruksi hidung, gejala telinga-mata-saraf dan leher.

IDisease of ear nose and throat, Jaypee


DIAGNOSA KERJA:
KESIMPULAN Corpus alienum hidung

Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 7 tahun ke dokter THT karena hidung anak
sebelah kanan berbau busuk disertai keluar cairan kental seperti ingus keluhan ini
dirasakan sudah seminggu. Dari pemeriksaan didapatkan cavum nasi dextra tampak
hiperemis dan terlihat sekret mukopurulen. Cavum nasi sinistra dalam batas normal.
Apakah kira-kira yang menyebabkan keluhan di atas...

E. Corpus alienum

Anda mungkin juga menyukai