s
Oleh
Nur Azizah
Preseptor
dr. Bara Ade Wijaya, Sp.THT-KL
Sering terjadi
pada anak <2
tahun
Streptococcus:
pada usia 5-15
tahun
Hemofilus
influenza
Pneumokok
us
Streptococcus
Beta
Hemoliticus
Group A
Streptokoku
s viridian
KLASIFIKASI
Viral
Akut
Bakteri
Kronik
PATOFISIOLOGI
Tidak sembuh
Jaringan parut akan
mengkerut dan kripta akan
melebar
Infeksi
berulang Proses radang
berulang
Kripta akan terisi
Bakteri patogen menetap dengan detritus
di tonsil
Perlekatan dengan
jaringan sekitar fossa
tonsilaris Proses terus berlanjut
Peradangan kronis hingga menembus kapsul
tonsil
Tonsilitis Kronis
Pembahasan
Klasifikasi Tonsilitis
TONSILITIS VIRUS
Tonsilitis Kronis merupakan peradangan kronik pada tonsil yang biasanya merupakan kelanjutan
dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil.
Faktor predisposisi:
* Rangsangan kronis (rokok, makanan)
* Higiene mulut yang buruk
* Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab, suhu yang berubah-ubah)
* Alergi (iritasi kronis dari alergen)
* Keadaan umum (kurang gizi, kelelahan fisik)
* Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.
Lanjutan…
Px. Fisik:
*Tampak pembesaran tonsil oleh karena
hipertrofi dan perlengketan ke jaringan sekitar,
kripte yang melebar, tonsil ditutupi oleh eksudat
yang purulen atau seperti keju.
*Mungkin juga dijumpai tonsil tetap kecil,
mengeriput, kadang-kadang seperti terpendam di
dalam tonsil dengan tepi yang hiperemis, kripte
yang melebar dan ditutupi eksudat yang purulen.
Lanjutan…
Mikrobiologi
●
Gold standard pemeriksaan tonsil adalah kultur swab tenggorokan dari dalam tonsil.
Histopatologi
●
Tonsilitis kronis dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologi dengan tiga kriteria histopatologi :
●
1. Infiltrasi limfosit ringan-sedang
●
2. Ugra’s abses
●
3. Infiltrasi limfosit yang difus
DIAGNOSIS
Anamnesis:
-Nyeri tenggorok berulang atau menetap
-Rasa ada mengganjal ditenggorok
-Rasa kering ditenggorok
-Halitosis
-Obstruksi pada saluran cerna/saluran napas karena adenoid hipertrofi
-Demam
-Pembesaran kelenjar limfa submandibular (sering pada anak)
PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
Penatalaksanaan medis termasuk pemberian antibiotika penisilin yang
lama, irigasi tenggorokan sehari hari dan usaha untuk membersihkan
kripta tonsilaris dengan alat irigasi gigi (oral).
2. Tindakan operatif
Tonsilektomi
Tonsilektomi adalah tindakan mengangkat tonsil palatina seutuhnya
bersama jaringan patologis lainnya, sehingga fossa tonsilaris bersih tanpa
meninggalkan trauma yang berarti pada jaringan sekitarnya seperti uvula
dan pilar.
Indikasi tonsilektomi menurut The American Academy
INDIKASI TONSILEKTOMI of Otolaryngology, Head and Neck Surgery :
Indikasi relatif :
Indikasi absolut :
• Penderita dengan infeksi tonsil yang kambuh 3 kali
• Abses peritonsil yang tidak respon
atau lebih dalam setahun meskipun dengan terapi
terhadap pengobatan medis
yang adekuat
•Tonsilitis yang menimbulkan febris dan
• Bau mulut atau bau nafas yang menetap yang
konvulsi
menandakan tonsilitis kronis tidak responsif terhadap
• Biopsi untuk menentukan jaringan yang
terapi media
patologis (dicurigai keganasan)
• Tonsilitis kronis atau rekuren yang disebabkan
• Pembesaran tonsil yang menyebabkan
kuman streptococus yang resisten terhadap antibiotik
sumbatan jalan nafas atas, disfagia
betalaktamase
menetap, gangguan tidur atau komplokasi
• Pembesaran tonsil unilateral yang diperkirakan
kardiopulmunar
neoplasma
KONTRAINDIKASI TONSILEKTOMI
• Absolut
- Penyakit darah : Leukimia, anemia aplastik, hemofilia dan purpura
- Penyakit sistemik yang tidak terkontrol : diabetes melitus, penyakit
jantung dan sebagainya
• Relatif
- Anemia (Hb <10 gr% atau HCT <30%)
- Infeksi akut saluran nafas atau tonsil (tidak termasuk abses peritonsiler)
- Poliomielitis epidemik
- Usia dibawah 3 tahun (sebaiknya ditunggu sampai 5 tahun)
KOMPLIKASI TONSILEKTOMI