Anda di halaman 1dari 25

Tonsiliti

s
Oleh
Nur Azizah

Preseptor
dr. Bara Ade Wijaya, Sp.THT-KL

DEPARTEMEN THT RS PERTAMINA BINTANG AMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG 2021
DEFINISI

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina


yang merupakan bagian dari “cincin waldayer
(Waldeyer’s Ring)”.

Cincin waldayer terdiri atas susunan kelenjar


limfa yang terdapat di dalam rongga mulut
yaitu :
• Tonsil faringeal (adenoid)
• Tonsil palatina (tonsil faucial)
• Tonsil lingual (tonsil pangkal lidah)
ANATOMI
Tonsil merupakan jaringan limfoid yg
mengandung sel limfosit.
• 50-60% = Limfosit B
• 40% = Limfosit T
• 3% = Sel plasma yg matang

Tonsil mempunyai 2 fungsi utama:


1. Menangkap dan mengumpulkan
bahan asing dgn efektif
2. Sebagai organ produksi antibodi
dan sensitisasi limfosit T dgn
antigen spesifik
Epidemiologi

Sering terjadi
pada anak <2
tahun
Streptococcus:
pada usia 5-15
tahun

Virus: pada usia


15-25 tahun
ETIOLOGI
Epstein
StreptokokuBarr Virus
s piogenes

Hemofilus
influenza

Pneumokok
us

Streptococcus
Beta
Hemoliticus
Group A
Streptokoku
s viridian
KLASIFIKASI

Viral
Akut
Bakteri

Tonsilitis Membranosa Difteri

Angina Plaut Vincent

Kronik
PATOFISIOLOGI

Timbulnya proses Epitel mukosa tonsil & Jaringan limfoid diganti


radang jaringan limfoid terkikis dengan jaringan parut

Tidak sembuh
Jaringan parut akan
mengkerut dan kripta akan
melebar
Infeksi
berulang Proses radang
berulang
Kripta akan terisi
Bakteri patogen menetap dengan detritus
di tonsil
Perlekatan dengan
jaringan sekitar fossa
tonsilaris Proses terus berlanjut
Peradangan kronis hingga menembus kapsul
tonsil

Tonsilitis Kronis
Pembahasan
Klasifikasi Tonsilitis
TONSILITIS VIRUS

 Etiologi: Epstein Barr Virus, Hemofilus


influenza
 Klinis: common cold + nyeri tenggorokan
saat menelan
 Px. Fisik: Tonsil hiperemis, umumnya
tanpa eksudat
 Terapi: istirahat, minum cukup, analgetik,
antivirus diberikan jika gejala tampak berat
TONSILITIS BAKTERI

 Etiologi: Streptococcus Beta Hemoliticus Group A,


pneumokokus, Streptokokus viridian dan Streptokokus
piogenes
 Klinis: nyeri menelan, demam >38 C, suara seperti orang
yg mulutnya terisi makanan panas (plummy voice)
 Px. Fisik: Tonsil membesar, eritema, detritus yang
memenuhi permukaan tonsil
 Terapi: antibiotik spektrum luas seperti
* Penisilin oral (Anak: 2x250mg, Dewasa: 4x250-500mg)
* Amoksisilin oral 3x500mg
* Obat kumur yg mengandung desinfketan.
TONSILITIS DIFTERI

 Etiologi: Corynebacterium diphteriae (basil, gram +)


 Faktor Resiko: Imunisasi tidak lengkap
 Klinis: nyeri menelan, pembesaran KGB (Bull Neck / Burgermeester’s hals), sesak nafas, demam
subfebris
 Diagnosa: ditegakkan berdasarkan gambaran klinik dan pemeriksaan preparat langsung kuman yang diambil
dari permukaan bawah membran semu dan didapatkan kuman Corynebacterum diphteriae.
 Px. Fisik: Pseudomembran yang jika di angkat akan berdarah
 Terapi:
 Anti Difteri Serum (ADS): 20.000 – 100.000 IU
 Antimikrobal: Bukan sebagai pengganti antitoksin, melainkan untuk menghentikan produksi toksin. Penisilin
prokain 50.000-100.000 KI/BB/hari selama 7-10 hari, bila alergi bisa diberikan eritromisin 40 mg/kg/hari.
 Koritikosteroid: Diberikan kepada penderita dengan gejala obstruksi saluran nafas bagian atas dan bila
terdapat penyulit miokardiopati toksik.
 Dosis: Prednison 1,0-1,5 mg/kgBB/hari tiap 6-8 jam pada kasus berat
Lanjutan…
TONSILITIS DIFTERI
ANGINA PLAUT VINCENT

 Etiologi: bakteri spirochaeta atau triponema pada pasien defisiensi vitamin C


 Klinis: demam, hipersalivasi, gusi mudah berdarah, badan lemah
 Px. Fisik: mukosa mulut dan faring hiperemis, mulut berbau
 Terapi: antibiotik spektrum luas selama 1 minggu, konsumsi vitamin C dan B kompleks, serta
menjaga higiene mulut
TONSILITIS KRONIK

Tonsilitis Kronis merupakan peradangan kronik pada tonsil yang biasanya merupakan kelanjutan
dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil.

 Etiologi: Streptokokus beta hemolitikus grup A, Pneumokokus, Streptokokus viridian dan


Streptokokus piogenes, Stafilokokus, Hemophilus influenza, namun terkadang ditemukan bakteri
golongan gram negatif

 Faktor predisposisi:
* Rangsangan kronis (rokok, makanan)
* Higiene mulut yang buruk
* Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab, suhu yang berubah-ubah)
* Alergi (iritasi kronis dari alergen)
* Keadaan umum (kurang gizi, kelelahan fisik)
* Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.
Lanjutan…

 Klinis: adanya nyeri terus menerus pada


tenggorokan (odinofagi), sulit menelan, rasa
mengganjal, tonsil membesar, kripta melebar

 Px. Fisik:
*Tampak pembesaran tonsil oleh karena
hipertrofi dan perlengketan ke jaringan sekitar,
kripte yang melebar, tonsil ditutupi oleh eksudat
yang purulen atau seperti keju.
*Mungkin juga dijumpai tonsil tetap kecil,
mengeriput, kadang-kadang seperti terpendam di
dalam tonsil dengan tepi yang hiperemis, kripte
yang melebar dan ditutupi eksudat yang purulen.
Lanjutan…

Gambar Pembesaran Tonsil: (A) T1 (B) T2


(C) T3 (D) T4
1. Peritonsilitis
KOMPLIKASI
2. Abses Peritonsilar
3. Abses Parafaringeal
4. Abses Retrofaring
Abses Peritonsil
Abses Parafaring
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Mikrobiologi


Gold standard pemeriksaan tonsil adalah kultur swab tenggorokan dari dalam tonsil.

Histopatologi


Tonsilitis kronis dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologi dengan tiga kriteria histopatologi :

1. Infiltrasi limfosit ringan-sedang

2. Ugra’s abses

3. Infiltrasi limfosit yang difus
DIAGNOSIS

Anamnesis:
-Nyeri tenggorok berulang atau menetap
-Rasa ada mengganjal ditenggorok
-Rasa kering ditenggorok
-Halitosis
-Obstruksi pada saluran cerna/saluran napas karena adenoid hipertrofi
-Demam
-Pembesaran kelenjar limfa submandibular (sering pada anak)
PENATALAKSANAAN

1. Medikamentosa
Penatalaksanaan medis termasuk pemberian antibiotika penisilin yang
lama, irigasi tenggorokan sehari hari dan usaha untuk membersihkan
kripta tonsilaris dengan alat irigasi gigi (oral).

2. Tindakan operatif
Tonsilektomi
Tonsilektomi adalah tindakan mengangkat tonsil palatina seutuhnya
bersama jaringan patologis lainnya, sehingga fossa tonsilaris bersih tanpa
meninggalkan trauma yang berarti pada jaringan sekitarnya seperti uvula
dan pilar.
Indikasi tonsilektomi menurut The American Academy
INDIKASI TONSILEKTOMI of Otolaryngology, Head and Neck Surgery :

Indikasi relatif :
Indikasi absolut :
• Penderita dengan infeksi tonsil yang kambuh 3 kali
• Abses peritonsil yang tidak respon
atau lebih dalam setahun meskipun dengan terapi
terhadap pengobatan medis
yang adekuat
•Tonsilitis yang menimbulkan febris dan
• Bau mulut atau bau nafas yang menetap yang
konvulsi
menandakan tonsilitis kronis tidak responsif terhadap
• Biopsi untuk menentukan jaringan yang
terapi media
patologis (dicurigai keganasan)
• Tonsilitis kronis atau rekuren yang disebabkan
• Pembesaran tonsil yang menyebabkan
kuman streptococus yang resisten terhadap antibiotik
sumbatan jalan nafas atas, disfagia
betalaktamase
menetap, gangguan tidur atau komplokasi
• Pembesaran tonsil unilateral yang diperkirakan
kardiopulmunar
neoplasma
KONTRAINDIKASI TONSILEKTOMI

• Absolut
- Penyakit darah : Leukimia, anemia aplastik, hemofilia dan purpura
- Penyakit sistemik yang tidak terkontrol : diabetes melitus, penyakit
jantung dan sebagainya

• Relatif
- Anemia (Hb <10 gr% atau HCT <30%)
- Infeksi akut saluran nafas atau tonsil (tidak termasuk abses peritonsiler)
- Poliomielitis epidemik
- Usia dibawah 3 tahun (sebaiknya ditunggu sampai 5 tahun)
KOMPLIKASI TONSILEKTOMI

Komplikasi segera (immediate complication)

• Perdarahan segera atau disebut juga perdarahan primer adalah perdarahan


yang terjadi dalam 24 jam pertama pasca bedah.

Komplikasi yang terjadi kemudian (intermediate complication)

• Perdarahan sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pasca


bedah.

Komplikasi Lambat (Late complication)

Pasca tonsilektomi dapat berupa jaringan parut di palatum mole


PROGNOSIS

Gejala tonsillitis akibat radang biasanya menjadi lebih baik


sekitar 2 atau 3 hari setelah pemberian antibiotik. Dapat
berulang hingga menjadi kronis bila factor predisposisi tidak
dihindari.
“Thank You”
“THT 2021”

Anda mungkin juga menyukai