Anda di halaman 1dari 24

TONSILITIS

Abkari Rizal Wahid | 10119210066

Kepaniteraan Klinik Departemen THT-KL


Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran
Universitas Khairun
ANATOMI

• Tonsil terbagi menjadi 3 bagian yaitu tonsila


faringeal, tonsila palatina dan tonsila lingual
• Terletak di rongga faring (nasofaring dan orofaring)
• Ke 3 bagian tonsil tersebut membentuk sebuah Tonsil
bangunan berbentuk cincin yang dinamakan Cincin palatina
Waldeyer (Waldeyer’s Ring) Tonsil
Tonsil
faringeal
lingual
(adenoid)

Cincin
Waldeyer
ANATOMI
TONSILA PALATINA

Merupakan massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan


ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya.

Tonsila palatina (tonsil) terletak dalam fosa tonsil

Kutub atas tonsil  didapatkan celah intratonsil yang


merupakan sisa kantong faring yang kedua

Kutub bawah  melekat pada dasar lidah

Permukaan medial tonsil  kriptus


TONSILA PALATINA

Dibatasi oleh arkus faring anterior dan posterior

Batas lateral adalah m. konstriktor faring superior

Batas atas terdapat kutub atas (upper pole) yang berisi fosa
supra tonsil (jaringan ikat jarang)

Fosa tonsil diliputi oleh fasia yang merupakan bagian dari


fasial bukofaring
HISTOLOGI TONSIL

• Mengandung 3 unsur utama yaitu:


• jaringan ikat atau trabekula
(sebagai rangka penunjang
pembuluh darah, saraf dan limfa)
• folikel germinativum (sebagai
pusat pembentukan sel limfoid
muda)
• jaringan interfolikel (jaringan
limfoid dari berbagai stadium).
VASKULARISASI TONSIL

• Mendapat perdarahan dari 


a. palatina minor, a. palatina
asendens, cabang tonsil a.
maksila eksterna, a. faring
desendens dan a. lingualis
dorsal.
FUNGSI TONSIL

• Tonsil mempunyai 2 fungsi utama yaitu :


• menangkap dan mengumpulkan bahan asing
dengan efektif;
• sebagai organ utama produksi antibodi dan
sensitisasi sel limfosit T dengan antigen spesifik
TONSILITIS
DEFINISI

• Merupakan peradangan umum dan


pembengkakan dari jaringan tonsila
palatina yang biasanya disertai dengan
pengumpulan leukosit, sel-sel epitel
mati, dan bakteri patogen dalam kripta.
TONSILITIS AKUT

Berdasarkan penyebabnya, tonsilitis


akut dibagi menjadi dua penyebab
yaitu:
• Tonsilitis Viral
O Tonsilitis Bakterial
PATOFISIOLOGI

Bakteri menginfiltrasi
lapisan epitel jaringan Reaksi radang
tonsil

Keluarnya leukosit
Detritus terbentuk
polimorfonuklear

Detritus merupakan
kumpulan leukosit, Detritus mengisi
bakteri yang mati dan kripta
epitel yang terlepas
GEJALA DAN TANDA

• Nyeri tenggorok Pada pemeriksaan ditemukan:


• Nyeri menelan O Pembengkakan tonsil
• Demam dengan suhu tubuh tinggi O Tonsil terlihat hiperemis dan adanya
detritus berbentuk folikel/lakuna/tertutup
• Rasa lesu
membran semu
• Tidak nafsu makan
O Nyeri tekan dan bengkak pada kelenjar
submandibula
TONSILITIS KRONIK

Merupakan peradangan kronis Tonsila


Palatina setelah serangan akut yang
berulang atau infeksi subklinis.
Tonsilitis berulang banyak terdapat
pada anak-anak, yang diantara
serangan infeksi tonsil dapat terlihat
sehat atau dapat juga terlihat
membesar.
TONSILITIS KRONIK

• ETIOLOGI • FAKTOR PREDISPOSISI


• 25% disebabkan oleh streptokokus B • Rangsangan menahun dari rokok
hemolitikus grup A • Beberapa jenis makanan yang dapat
menyebabkan serangan berulang
• Pengaruh cuaca
• Kelelahan fisik
• Pengobatan tonsilitis akut yang tidak
adekuat
PATOFISIOLOGI

Epitel mukosa tonsil


Proses radang
dan jaringan limfoid
berulang
terkikis

Jaringan parut akan Jaringan limfoid


mengkerut dan kripti diganti oleh
akan melebar jaringan parut

Kripti akan terisi Proses terus berlanjut hingga


dengan detritus menembus kapsul tonsil

Perlekatan dengan
jaringan sekitar fosa
tonsilaris
GEJALA DAN TANDA

• Rasa mengganjal di tenggorok • Pada pemeriksaan didapatkan:


• Rasa kering di tenggorokan • Tonsil membesar dengan permukaan
• Nafas berbau yang tidak rata, kriptus melebar dan
beberapa kripti terisi oleh detritus
• Tidur mengorok
UKURAN TONSIL

T0 = tonsil masuk di dalam fosa/


post tonsilektomi
T1 = Tonsil masih berbatas
dalam fosa tonsilaris
T2 = pembesaran tonsil sudah
melewati pilar anterior tetapi
belum masuk garis paramedian
T3 =pembesaran tonsil berada
diantara garis paramedian
dengan garis median
T4 = pembesaran tonsil melewati
garis mediana
DIAGNSOSIS DAN DIAGNOSIS
BANDING

O Anamnesis=
• Tonsilitis Difteri
Adanya keluhan rasa sakit di tenggorok, • Angina Plaut-
nyeri menelan, rasa mengganjal pada Tonsilitis vincent
tenggorok, nafas berbau, terkadang ada Membranosa • Mononucleosis
demam, malaise
infeksiosa
O Pemeriksaan Fisik=
• Faringitis
Tampak tonsil membesar dengan adanya tuberkulosa
hipertrofi dan jaringan parut. Tampak Penyakit • Faringitis
kripti melebar dan terisi oleh detritus Kronik Faring Luetika
O Pemeriksaan Penunjang= Granulomatus • Aktinomikosis
Kultur dan uji resistensi dari sediaan apus faring
tonsil
TATALAKSANA

Tirah baring • Pengobatan pasti untuk tonsilitis


kronik adalah dengan pengangkatan
Pemberian cairan adekuat
tonsil (tonsilektomi diseksi), dengan
atau tanpa pengangkatan adenoid.
Diet ringan • Dilakukan apabila terapi
konservatif maupun terapi
Analgetika medikamentosa dengan antibiotika
spektrum luas tidak berhasil.
Antibiotik
TONSILEKTOMI

Indikasi Indikasi
Absolut Relatif
KONTRAINDIKASI TONSILEKTOMI

Radang akut tonsil.

Demam, albuminuria.

Penyakit paru-paru

Hipertensi.
KOMPLIKASI

Komplikasi sekitar
Komplikasi organ jauh
tonsil

Peritonsilitis Demam rematik dan PJR

Abses Peritonsilar (Quinsy) Glomerulonefritis

Abses Parafaringeal Artritis dan fibrositis

Abses Retrofaring Episekleritis

Kista tonsil Konjungtivitis berulang


SYUKUR DOFU

Anda mungkin juga menyukai