Tonsil
palatina
Tonsil
Tonsil
faringeal
lingual
(adenoid)
Cincin
Waldeyer
Tonsila Faringeal (Adenoid)
Tonsila Palatina
Merupakan massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan
ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di
dalamnya.
Detritus merupakan
kumpulan leukosit, Detritus
bakteri yang mati dan mengisi kripta
epitel yang terlepas
Gejala dan
Tanda
O Nyeri tenggorok Pada pemeriksaan
O Nyeri menelan
ditemukan:
O Pembengkakan
O Demam dengan
tonsil
suhu tubuh
O Tonsil terlihat
tinggi
hiperemis dan
O Rasa lesu adanya detritus
O Tidak nafsu berbentuk
makan folikel/lakuna/tertutup
membran semu
O Nyeri telinga
O Nyeri tekan dan
(otalgia)
bengkak pada
kelenjar
Tonsilitis Kronik
Merupakan peradangan kronis Tonsila
Palatina setelah serangan akut yang
berulang atau infeksi subklinis. Tonsilitis
berulang banyak terdapat pada anak-anak,
yang diantara serangan infeksi tonsil dapat
terlihat sehat atau dapat juga terlihat
membesar.
Tonsilitis Kronik
Etiologi
• 25% disebabkan oleh streptokokus B
hemolitikus grup A
Faktor Predisposisi
• Rangsangan menahun dari rokok
• Beberapa jenis makanan yang dapat
menyebabkan serangan berulang
• Pengaruh cuaca
• Kelelahan fisik
• Pengobatan tonsilitis akut yang tidak
adekuat
Patologi
Epitel mukosa
Proses radang
tonsil dan jaringan
berulang
limfoid terkikis
Perlekatan dengan
jaringan sekitar fosa
tonsilaris
Gejala dan
Tanda di O Pada pemeriksaan
O Rasa mengganjal
tenggorok didapatkan:
O Rasa kering di O Tonsil membesar
tenggorokan dengan permukaan
O Nafas berbau yang tidak rata,
O Tidur
kriptus melebar dan
mengorok beberapa kripti
terisi oleh detritus
Diagnosis
O Anamnesis=
Adanya keluhan rasa sakit di tenggorok,
nyeri menelan, rasa mengganjal pada
tenggorok, nafas berbau, terkadang ada
demam, malaise
O Pemeriksaan Fisik=
Tampak tonsil membesar dengan adanya
hipertrofi dan jaringan parut. Tampak kripti
melebar dan terisi oleh detritus
O Pemeriksaan Penunjang=
Kultur dan uji resistensi dari sediaan
apus tonsil
Diagnosis Banding
• Tonsilitis Difteri
• Angina Plaut-
Tonsilitis vincent
Membranosa • Mononucleosis
infeksiosa
• Faringitis
Penyakit tuberkulosa
Kronik Faring • Faringitis
Granulomatus Luetika
• Aktinomikosis
faring
Tatalaksana
Tirah baring
Diet ringan
Analgetika
Antivirus
(jika
diperlukan
)
Tatalaksana
O Pengobatan pasti untuk tonsilitis kronik
adalah dengan pengangkatan tonsil
(tonsilektomi diseksi), dengan atau tanpa
pengangkatan adenoid.
O Dilakukan apabila terapi konservatif
maupun terapi medikamentosa dengan
antibiotika spektrum luas tidak berhasil.
Tonsilektomi
Berdasarkan AAO-HNS tahun 1995, indikasi
tonsilektomi dibagi menjadi dua:
O Indikasi Absolut = Tonsil yang besar
hingga mengakibatkan gangguan pernafasan,
nyeri telan yang berat, gangguan tidur atau
komplikasi penyakit-penyakit kardiopulmonal.
O Abses peritonsiler (Peritonsillar abscess) yang
tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan
O Tonsillitis yang mengakibatkan kejang demam.
O Tonsil yang diperkirakan memerlukan biopsi
jaringan untuk menentukan gambaran patologis
jaringan.
Indikasi Relatif
O Jika mengalami tonsilitis 3 kali atau lebih dalam satu
tahun dan tidak menunjukkan respon sesuai harapan
dengan pengobatan medikamentosa yang memadai.
O Bau mulut atau bau nafas tak sedap yang menetap
pada tonsillitis kronis yang tidak menunjukkan perbaikan
dengan pengobatan.
O Tonsillitis kronis atau tonsilitis berulang yang diduga
sebagai carrier kuman Streptokokus yang tidak
menunjukkan repon positif terhadap pengobatan dengan
antibiotika.
O Pembesaran tonsil di salah satu sisi (unilateral) yang
dicurigai berhubungan dengan keganasan (neoplastik)
Tonsilektomi
Kontraindikasi
Radang akut tonsil.
Demam, albuminuria.
Penyakit paru-paru
Hipertensi.
Poliomielitis epidemic
Komplikasi
Komplikasi sekitar
Komplikasi organ jauh
tonsil