Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2020 jam 10.00 WIB

dan didapat data identitas klien bernama Ny. M (42 tahun) dengan diagnosa

Ca Mammae Sinistra. Adapun alasan masuk klien adalah klien mengatakan

nyeri benjolan di payudara sebelah kiri. Klien juga mengatakan sebelumnya

pernah dilakukan tindakan operasi di payudara sebelah kiri namum benjolan

nya kembali ada. Hal ini sesuai pada pernyataan bahwa salah satu kanker

yang menyumbang angka kematian terbanyak dan paling sering menyerang

perempuan adalah kanker payudara (ca mammae). Kanker payudara

menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia

yaitu sebanyak 12.014 orang (28,7%), (Dina Manafe, 2014). Saat ini angka

kejadian kanker payudara di Indonesia semakin meningkat, WHO bahkan

memperkirakan kasus kanker payudara pada wanita akan terus meningkat tiap

tahunnya (Rasjidi, 2010). Data terakhir menunjukkan bahwa risiko sepanjang

hidup untuk mengalami kanker payudara adalah 1 dari 8 wanita. Berdasarkan

The American Cancer Society, tahun 2000, hampir 2 juta wanita di Amerika

Serikat akan terkena kanker payudara dengan angka kematian lebih dari

460.000 (Smeltzer & Bare, 2001).

Selain itu, klien mengeluh cemas akan dilakukan operasi. Klien

mengatakan skala cemas 5 dan susah beristirahat. Klien tampak cemas dan

sering mengulang-ulang pertanyaan. Hal ini sesuai dengan terori bahwa

60 | A s u h a n K e p e r a w a t a n C a M a m m a e S i n i s t r a
tindakan pembedahan merupakan salah satu tindakan medis yang akan

mendatangkan stressor terhadap integritas seseorang. Pembedahan akan

membangkitkan reaksi stress baik fisiologis maupun psikologis. Salah satu

respon psikologis adalah cemas. Suatu penelitian menyebutkan bahwa 80%

dari pasien yang akan menjalani pembedahan mengalami kecemasan.

B. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. M diperoleh diagnosa

keperawatan yang terdiri dari diagnosa pre operasi yaitu nyeri b.d proses

penyakit dan anxietas b.d prosedur pembedahan. Diagnosa intra operasi yaitu

resti cidera intraoperatif b.d kebutuhan posisi pembedahan dan diagnosa post

operasi yaitu nyeri b.d terputusnya kontiniutas jaringan efek insisi

pembedahan dan Gangguan citra tubuh b.d trauma injury. Diagnosa

keperawatan tersebut menggunakan panduan SAK Rumah Sakit Hermina.

C. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan keperawatan yang dilaksanakan pada kasus Ny.M

menggunakan panduan SOP Rumah Sakit Hermina yang terdiri dari

perencanaan pre operasi, intra operasi dan post operasi.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi yang

telah dirumuskan dan didokumentasikan sesuai dengan tindakan yang telah

dilakukan.

61 | A s u h a n K e p e r a w a t a n C a M a m m a e S i n i s t r a
E. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 13 Agustus

2020, nyeri klien berkurang dan cemas teratasi. Saat pembedahan sterilitas

alat-alat yang dipakai terjaga. Posisi klien aman selama menjalani tindakan

pembedahan. Resiko cidera intra operatif tidak terjadi. Klien mengatakan

nyeri di dada sebelah kiri, dan skala 4-5, nyeri terasa terus menerus sekitar 5

menit. Terdapat luka post operasi di dada sebelah kiri dan klien tampak

meringis kesakitan. Klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan

baik dan mendapat terapi analgetik sehingga nyeri teratasi sebagian. Kien

pindah ke ruang perawatan dan intervensi dilanjutkan di ruang perawatan,

62 | A s u h a n K e p e r a w a t a n C a M a m m a e S i n i s t r a

Anda mungkin juga menyukai