Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK

 
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
DENGAN CA MAMAE

Disusun Oleh :
 
SOLICHIN P07120420009
WAHYU FARIDA NINGSIH P07120420010
RETNA NAWANGMULARSIH P07120420018
RATRI EKA PRATIWI P07120420019
RAHAYU WIDIYANINGSIH P07120420029
BUDI SANTOSA P07120420024
 
 
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
 Jumlah penyakit terminal dari tahun ke tahun selalu
mengalami peningkatan, salah satunya Ca Mamae. Ca Mamae
merupakan kanker yang menyerang jaringan di payudara. Ca Mamae
mengakibatkan perubahan ukuran, bentuk dan tampilan payudara,
rasa sakit yang tak kunjung hilang,kelainan pada kulit payudara. Ca
Mamae juga berdampak pada sisi psikologis dan sosial klien. Oleh
karena itu Ca Mamae memerlukan pananganan keperawatan Paliatif.
 Menurut data WHO (World Health Organization ) Kanker payudara
adalah bentuk kanker paling umum pada wanita. 2,1 juta wanita
terkena kanker payudara pada tahun 2018. Sebanyak 630.000 di
antaranya meninggal karena kurangnya pengetahuan akan penyakit ini
dan kurangnya biaya pengobatan (WHO, 2019).
 TUJUAN
 Mengetahui konsep perawatan paliatif pada
carsinoma mamae
 Mengetahui asuhan keperawatan paliatif pada
pasien carsinoma mamae
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan


memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit
yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan
peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang
tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain,
fisik, psikososial dan spiritual (sumber referensi WHO,
2002). Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien,
memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya.
Meski pada akhirnya pasien meninggal, sebelum
meninggal sudah siap secara psikologis dan spiritual.
 Prinsip perawatan paliatif :
 Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain
 Menghargai kehidupan dan menganggap kematian
sebagai proses normal
 Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
 Menghindari tindakan yang sia sia
 Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
 Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif
mungkin
 Pasien adalah pemegang peran utama dalam pengambilan
keputusan
 Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa
dukacita
 Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi
kebutuhan pasien dan keluarganya
 Konsep Carsinoma mamae :
 Carsinoma mammae merupakan gangguan
dalam pertumbuhan sel normal mammae
dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal,
berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan
limfe dan pembuluh darah (Nurarif & Kusuma,
2015). Karsinoma mamae merupakan gangguan
dalam pertumbuhan sel normal mamae dimana
sel abnormal timnul dari sel-sel normal,
berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan
limfe dan pembuluh darah. (Nurarif &Kusuma,
2013 ).
 Jenis-jenis kanker payudara
 Karsinoma duktal ; 90 % penderita kanker payudara
merupakan karsinoma duktal, 25% -35 % penderita
karsinoma duktal akan menderita kanker invasive.
 Karsinoma insitu ; kanker dini yang belum menyebar ,kanker
ini masih berada ditempatnya.
 Karsinoma meduler ; kanker ini berasal dari kelenjar susu
 Karsinoma tubuler ; kanker ini juga berasal dari kelenjar susu
 Kanker invasif ; kanker ini menyebar dan merusak jaringan
lainya. 80% kanker payudara invasive adalah kanker duktal,
10 % kanker lobuler.
 Karsinoma lobuler : terjadi setelah menopouse , 25-35 %
penderita karsinoma lobuler menderita kanker invasive
 Faktor resiko karsinoma mamae menurut
Pudiastuti (2011) adalah sebagai berikut :
 pernah menderita kanker payudara/non kanker payudara
 usia diatas 60 tahun
 riwayat keluarga yang menderita kanker
 faktor genetik dan hormonal
 menarche pertama sebelum usia 12 tahun , menopouse
setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30
tahun .
 pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen.
(Pudiastuti,2011).
 Gejala penyakit kanker menurut Pudiastuti,
(2011) adalah
 Ada benjolan pada ketiak
 Perubahan bentuk payudara
 Kemerahan dan bengkak pada payudara
 Puting susu gatal dan bersisik
 Adanya cairan abnormal pada payudara
 Stadium kanker penting untuk panduan
pengobatab, follow up dan menentukan
prognosis.
 Stadium 0
 Stadium I
 Stadium II A
 Stadium II B
 Stadium III A
 Stadium III B
 Stadium IV
 Telaah Jurnal
 Judul Jurnal : Studi Komparatif Dukungan Keluarga
Dalam Merawat Pasien Kanker Payudara yang menjalani
Kemoterapi.
 Populasi : Keluarga pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi sebanyak 120 orang
 Intervensi : edukasi melalui media video tentang efek
samping kemoterapi kepada keluarga pasien
 Comparisson : tidak ada kelompok pembanding
 Outcomes : video edukasi efektif meningkatkan dukungan
keluarga responden tentang efek samping kemoterapi.
 Hasil penelitian: pendidikan kesehatan tentang video
edukasi berpengaruh secara bermakna dalam meningkatkan
dukungan keluarga merawat pasien kanker payudara
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

 Pengkajian
 Riwayat KesehatanSekarang
 Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan
adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus,
kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak dannyeri.
 Riwayat KesehatanDahulu
 Adanya riwayat karsinoma mammae sebelumnya atau ada
kelainan pada mammae, kebiasaan makan tinggi lemak,
pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga pernah
mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun
mengidap penyakit kanker lainnya
• Pemeriksaan Diagnostik
 Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound.
Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi
metastatik dan evaluasi. USG payudara
digunakan untuk mengevaluasi abnormalitas
yang ditemukan pada pemeriksaan skrining
atau diagnostik mamografi.
 biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1
dan BRCA2
 Mammografi,
 Sinar X dada (radiologi )
 Diagnosa keperawatan
• Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis
( penekanan masa tumor )
• Kerusakan integritasjaringan
• Gangguan body image (citra tubuh)
• Kurang pengetahuan tentang kodisi, prognosis dan
pengobatanpenyakitnya
• Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolissme
• Resiko Infeksi berhubungan dengan luka operasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi

1 Nyeri akut Setelah diberikan Manajemen nyeri (L.08238 hal 201)


berhubungan tindakan keperawatan Observasi:
dengan agen selama 3x24 jam, - identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
cedera biologis tingkat nyeri intensitas nyeri
dibuktikan menurun, dengan -identifikasi skala nyeri
dengan kriteria: -identifikasi respon nyeri nonverbal
DS : - keluhan nyeri -identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
-mengeluh menurun -identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
nyeri, -sikap protektif -identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
DO : menurun -Monitor efek samping penggunaan analgetik
-bersikap -gelisah menurun Terapeutik:
protektif -frekuensi nadi -berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
-sulit tidur normal ( 60-100 -Kontrol lingkungan yang memperberat dan memperingan
- gelisah x/menit) nyeri
-frekuensi nadi -tekanan darah -Fasilitasi istirahat
meningkat normal (120/80 - -Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
-tekanan darah 140/90 mmhg). strategi meredakan nyeri
meningkat. (L.08066 hal 145) Edukasi:
(D.0077 hal -jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
172) -anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
-anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
-ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:

-kolaborasi pemberian analgetik


2 Gangguan Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit(L. 11353 hal 316)
integritas kulit tindakan Observasi :
berhubungan keperawatan 3x24 -identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
dengan efek jam diharapkan Terapeutik :
samping terapi integritas -Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama
radiasi kulitmeningkat selama periode diare
dibuktikan dengan kriteria : -gunakan produk berbahan petroleum atau minyak
dengan -kerusakan lapisan pada kulit kering
DO : kulit menurun -gunakan produk berbahan ringan/alami dan
-kerusakan -nyeri menurun hipoalergik pada kulit sensitif
lapisan kulit -kemerahan -hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
-nyeri menurun kering
-kemerahan -hematoma Edukasi :
-Hematoma menurun -anjurkan menggunakan pelembab (lotion, serum)
(D.0129 hal 282) (L.14125 hal 58) -anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
Anjurkan menghindari suhu ekstrem
-anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30
saat berada di luar rumah
-anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya.
3 Gangguan citra Setelah dilakukan Promosi citra tubuh ( I.09305 hal 359)
tubuh berhubungan tindakan keperawatan Observasi :
dengan efek selama 3x24 jam -identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap
tindakan/pengobata diharapkan citra tubuh perkembangan
n dibuktikan dengan meningkat dengan -identifikasi budaya, agama, jenis kelamin dan umut terkait
DS : kriteria : citra tubuh
-mengungkapkan -verbalisasi kecacatan -identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan
kecacatan/kehilanga bagian tubuh membaik isolasi sosial
n bagian tubuh -verdalisasi perasaan -monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
-mengungkapkan negatif tentang -monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang
perasaan negatif perubahan tubuh berubah
terhadap perubahan menurun Terapeutik :
tubuh -verbalisasi --diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
-mengungkapkan kekhawatiran pada -diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang -diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh
penolakan/reaksi lain menurun -diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara
orang lain -hunbungan sosial realistis
DO : membaik . -diskusikan persepsi klien dan keluarga tentang perubahan
-kehilangan bagian (L. 09067 hal 19) citra tubuh.
tubuh Edukasi :
-hubungan sosial -jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra
sosial berubah tubuh
-respon nonverbal -anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra
pada perubahan dan tubuh
persepsi tubuh. -anjurkan menggunakan alat bantu
(D.0083 hal 186) -anjurkan mengikuti kelompok pendukung
-latih peningkatan penampilan diri
-latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain
maupun kelompok.
4 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan (I.12383 hal 65) dan edukasi
tentang prognosis , tindakan keperawatan kemoterapi (I. 12382)
pengobatan dan efek selama 3x 34 jam Observasi :
samping pengobatan diharapkan tingkat -identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
berhubungan dengan pengetahuan membaik informasi
kurang terpapar dengan kriteria : Terapeutik :
informasi dibuktikan -perilaku sesuai anjuran -sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
dengan : meningkat -jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
DS : -kemampuan kesepakatan
-menanyakan masalah menjelaskan tentang -berikan kesempatan untuk bertanya.
yang dihadapi suatu tolik meningkat Edukasi :
DO : -pertanyaan tentang -jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
-menunjukkan masalah yang dihadapi kesehatan
perilaku tidak sesuai menurun -jelaskan efek obat-obatan antineoplasma pada
anjuran -persepsi yang keliru sel-sel malignan
-menunjukkan terhadap masalah -ajarkan pasien dan keluarga mengenai efek
persepsi yang keliru menurun terapi pada fungsi sumsum tulang, folikel rambut,
terhadap masalah -menjalani pemeriksaan fungsi seksual dan toksisitas organ
-menjalani yang tepat -ajarkan pasien dan keluarga cara mencegah
pemeriksaan yang -perilaku membaik infeksi
tidak tepat (L.12111 hal 146) -anjurkan melaporkan gejala demam, menggigil,
-menunjukkan mimisan, lebam-lebam, tinja merah tua/hitam
perilaku yang -anjurkan menghindari produk aspirin
berlebihan.
(D.0111 hal 246)
5 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi (I,03119 hal 200)
berhubungan tindakan keperawatan Observasi :
dengan peningkatan selama 3x24 jam -identifikasi status nutrisi
kebutuhan diharapkan status -identifikasi alergi dan intoleransi makanan
metabolissme nutrisi meningkat -identifikasi makanan yang disukai
ditandai dengan : dengan kriteria : -identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
DS : -porsi makan yang -identifikasi perlunya selang NGT
-nafsu makan dihabiskan meningkat -monitor asupan makanan
menurun -serum albumin -monitor berat badan
-kram/nyeri meningkat -monitor hasil pemeriksaan laboratorium
abdomen -nyeri abdomen Terapeutik :
DO : menurun -lakukan oral hygiene sebelum makan
-berat badan -Sariawan berkurang -sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
menurun minimal -Diare menurun sesuai
10% dibawah (L,.03030 hal 121) -berikan makan tinggi kalori dan tinggi protein
rentang ideal -berikan suplemen makanan jika perlu
-sariawan Edukasi ;
-serum albumin -anjurkan posisi duduk saat makan minum
turun -ajarkan diet yang diprogramkan
-diare Kolaborasi :
(D.0019 hal 56) -kolaborasi pepmberian medikasi sebelum makan,
jika perlu
-kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika
perlu.
6 Resiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan infeksi (I.14539)
dibuktikan dengan tindakan Observasi :
ketidakadekuatan keperawatan -monitor tanda dan gejala infeksi
pertahanan tubuh selama 3x24 jam lokal dan sistemik
sekunder : diharapkan  
penuurunan tingkat infeksi Terapeutik :
haemoglobin dan menurun dengan -batasi jumlah pengunjung
leukopenia kriteria : -cuci tangan sebelum dan sesudah
( D.0142 hal 304) -kebersihan badan kontak dengan pasien dan
meningkat lingkungan pasien
-demam menurun -pertahankan teknik aseptik pada
-kadar sel darah pasien beresiko tinggi
putih membaik  
-kadar sel darah Edukasi:
merah membaik -jelaskan tanda dan gejala infeksi
( L.14137 hal 139) -ajarkan cara mencuci tangan
yang benar
Ajarkan etika batuk
-ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
-anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi dan cairan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

 KESIMPULAN
 Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit
yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi
dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik,
psikososial dan spiritual (sumber referensi WHO, 2002). Tujuannya untuk
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, sebelum meninggal sudah siap secara psikologis dan spiritual.
 Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae
dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi
jaringan limfe dan pembuluh darah (Nurarif & Kusuma, 2015). Karsinoma mamae
merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mamae dimana sel abnormal
timnul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah. (Nurarif &Kusuma, 2013 ).
 Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ca mamae menggunakan prinsip-
prinsip perawatan paliatif supaya kualitas hidup pasien meningkat. Edukasi yang
diberiikan tidak hanya kepada pasien namun juga pada keluarga pasien.
 SARAN
 Edukasi detail tentang pengertian, penyebab,
prognosis dan efek samping pengobatan ca
mamae kepada pasien dan keluarga lebih
digalakkan. Media edukasi seperti leaflet dan
video bisa disiapkan untuk meningkatkan
status pengetahuan. Keluarga yang teredukasi
dengan baik akanmeningkatkan dukungan
kualitas hidup pasien.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai