Disusun Oleh :
RETNA NAWANGMULARSIH
NIM : P07120420018
C. Tujuan
1. Umum
Setelah mengikuti kegiatan pengajaran, peserta mengerti dan
memahami tentang perjalanan penyakit diabetes mellitus.
2. Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 45 menit, pasien
mampu :
a. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus
b. Menjelaskan faktor pencetus diabetes mellitus
c. Menjelaskan tanda dan gejala awal diabete mellitus
d. Menjelaskan penatalaksanaan diabetes mellitus
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian diabetes mellitus
2. Faktor pencetus diabetes mellitus
3. Gejala dan tanda awal diabetes mellitus
4. Penatalaksanaan diabetes mallitus
E. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab
F. Media dan Alat Pendukung
1. Media
Media yang digunakan adalah metode power point presentation dan
leaflet tentang penyakit diabetes mellitus yang mencakup informasi
tentang pengertian, perjalanan penyakit, faktor pencetus, gejala dan
tanda dan penatakalsanaan diabetes mellitus.
2. Alat pendukung
a. LCD proyektor 1 buah
b. Laptop 1 buah
c. Rol Kabel 1 buah
d. Meja 2 buah
e. Kursi 12 buah
f. Wireless 1 buah
G. Waktu
Hari, tanggal : Sabtu, 25 September 2021
Pukul : 10.00 – 10.45 WIB
Alokasi waktu :
H. Tempat
Tempat : Aula Puskesmas Lendah I
Setting Tempat:
3
1 1 Keterangan :
2 Peserta
Pemateri
1 1
Layar
1 1
1 1 1 1 1
I. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan pengajaran dengan baik
b. Peserta terlibat aktif dalam proses pengajaran
c. Peserta aktif dalam bertanya maupun menjawab
2. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab pertanyaan :
a. Apa yang dimaksud dengan diabetes mellitus?
b. Apa saja faktor pencetus diabetes mellitus?
c. Apa saja gejala dan tanda awal penyakit diabetes mellitus?
d. Bagaimanakah penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus?
Lampiran Materi Penyuluhan
1. Usia
Manusia mengalami penurunan fisiologis setelah umur 40 tahun. Diabetes
mellitus sering muncul setelah manusia memasuki umur rawan tersebut.
Semakin bertambahnya umur, maka resiko menderita DM akan meningkat
terutama 45 tahun, selain itu resistensi insulin akan cenderung meningkat
pada usia di atas 65 tahun.
2. Obesitas
Seseorang dikatakan obesitas apabila indeks massa tubuh (BMT) lebih besar
dari 25. semakin banyak jaringan lemat pada tubuh, maka tubuh semakin
resisten terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh atau kelebihan
berat badan terkumpul di daerah sentral atau perut. Lemak dapat memblokir
kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut ke dalam sel dan
menumpuk dalam pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan kadar
glukosa darah. Obesitas merupakan faktor resiko terjadinya DM tipe 2
sekitar 80 - 90% penderita obesitas.
3. Riwayat keluarga / faktor keturunan
Adanya riwayat DM dalam keluarga terutama orang tua dan saudara
kandung memiliki resiko yang lebih besar terkena diabetes mellitus
dibandingkan anggota keluarga yang tidak menderita diabetes.
4. Riwayat penderita diabetes gestasional
Diabetes gestasional dapat terjadi sekitar 2-5% pada ibu hamil. Biasanya
diabetes akan hilang setelah anak lahir. Namun, dapat pula terjadi diabetes
di kemudian hari. Ibu hamil yang menderita diabetes akan melahirkan bayi
besar dengan BB lebih dari 4000 gram. Apabila hal ini terjadi, maka
kemungkinan besar si ibu akan mengidap DM tipe 2.
5. Aktivitas fisik
Zat gula diperlukan oleh tubuh untuk diubah menjadi energi/tenaga. Zat
gula diperoleh oleh tubuh melalui makanan terutama yang mengandung
karbohidrat dan gula. Bagi mereka yang kurang melakukan sktivitas,
seperti olah raga, kelebihan zat gula tersebut disimpan dalam bentuk
lemak, sedangkan bagi orang yang sering beraktivitas akan disimpan
dalam otot.
6. Makanan atau diet
Populasi dengan tingginya penyebaran DM menandai pengkonsumsian
makanan berlemak secara berlebihan, khususnya lemak jenuh,
dibandingkan masyarakat yang mengkonsumsi makanan secara tradisional.
7. Retensi insulin
Kerja insulin di bawah normal pada jaringan yang diantarai insulin
mengakibatkan berkurangnya pembuangan glukosa, sekalipun pada
mereka yang bukan diabetes. Keadaan ini akan mengakibatkan
hiperinsulinemia kompensasi pada orang-orang yang bukan diabetisi.
8. Disfungsi sel beta
Disfungsi sel beta mengakibatkan ketidakmampuan sel pulau pankreas
menghasilkan insulin yang memadai untuk mengompensasi retensi insulin
dan untuk menyediakan insulin yang cukup setelah sekresi insulin
dipergunakan.
9. Hiperglikemia
Merupakan kondisi naiknya kadar gula darah diatas kisaran normal lebih
dari 200 mg%, hiperglikemia terjadi apabila gula tidak dapat masuk ke
dalam sel sehingga tingkat abnormal tinggi menumpuknya gula dalam
darah. Tingginya kadar gula darah sering memicu pankreas untuk
memproduksi insulin lebih banyak tetapi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.
11. Dislipidemia
Adalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah
(trigliserida >250 mg/dl). Terdapat hubungan antara kenaikan plasma
insulin dengan rendahnya HDL (< 35 mg/dl) sering didapat pada pasien
diabetes.
12. Stress
Stress dan obat-obatan menyebabkan terganggunya interaksi antara
pituitary, adrenal gland, pankreas dan liver. Gangguan ini mempengaruhi
ACTH, kortisol, glukokortikoid, glukagon merangsang glukoneogenesis di
liver dan gula darah meningkat.
3. Edukasi
DAFTAR PUSTAKA