Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM KAKI PADA PASIEN DIABETES

OLEH : KELOMPOK 4 B14-B

1. Ni Wayan Budi Lestariningsih (213221263)


2. Ni Komang Sri Indayani (213221267)
3. Ni Putu Desya Wiyanti (213221243)
4. Cok Istri Widyastri Dewi (213221288)
5. Ni Luh Putri Kristina Mellani (213221285)

PROGRAM ALIH JENJANG S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

2021

82
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SENAM KAKI PADA PASIEN DIABETES

Topik : Senam

Sub topik : Senam Kaki pada Pasien Diabetes

Hari/Tanggal : 12 Januari 2022

Waktu : 60 menit (09.00 – 10.00 WIB)


: Ruang Ayodya Lantai II RSUD
Tempat
Sanjiwani Gianyar

Penyuluh : Kelompok IV

1. Ni Wayan Budi Lestariningsih

2. Ni Komang Sri Indayani

3. Ni Putu Desya Wiyanti

4. Cok Istri Widyastri Dewi

5. Ni Luh Putri Kristina Mellani

83
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama kurang lebih 60 menit, diharapkan


keluarga pasien dapat mengetahui, mengerti dan mampu mempraktikkan serta mengajarkan
gerakan senam kaki diabetes kepada anggota keluarga (pasien) yang terkena diabetes
mellitus.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan keluarga pasien:


1. Mengetahui pengertian senam kaki diabetes.
2. Mengetahui tujuan senam kaki diabetes.
3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pelaksanaan senam kaki diabetes.
4. Mempraktikkan kembali gerakan senam kaki diabetes bersama anggota keluarga yang
sakit (pasien diabetes mellitus).

III. MATERI
Terlampir

IV. METODE

1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab

V. MEDIA
1. Leaflet

84
VI. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap
Wakt u Kegiatan Keperawatan Tugas Metode
Kegiatan
Pendahuluan 5 menit 1. Salam dan perkenalan 1. Moderator Ceramah
2. Kontrak waktu dan 2. Sie
penjelasan materi yang Dokumentasi
akan disampaikan
dalam pendidikan
kesehatan
3. Menyampaikan tujuan
pendidikan kesehatan
senam kaki
Penyajian 15 Pembahasan materi, 1. Pemateri Ceramah
Materi menit tentang : 2. Sie Leaflet
menggunakan 1. Pengertian senam Dokumentasi
leaflet kaki diabetes.
2. Menjelaskan tujuan
dilakukan senam kaki
diabetes.
3. Menjelaskan indikasi
dan kontraindikasi
senam kaki diabetes.
4. Mendemonstrasikan
gerakan senam kaki
diabetes.
Evaluasi 10 Tanya jawab peserta 1. Pemateri
menit dengan pemateri

Demonstrasi 15 Melakukan senam kaki 1. Pemateri Praktik


senam kaki menit diabetes bersama peserta mengguna-
diabetes 2. Fasilitator kan koran/
diikuti 3. Sie Dokumentasi kertas bekas
seluruh
peserta
Penutup 15 1. Memberikan 1. Moderator
menit kesimpulan dari materi 2. Sie Dokumentasi
yang disampaikan.
2. Ucapan terima kasih.
3. Salam.

85
VII. KRITERIA EVALUASI

(1) Struktur

- Peserta ikut serta dalam kegiatan penyuluhan.


- Penyuluhan dilakukan di tempat/ruangan yang telah ditentukan.

(2) Proses

- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.


- Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
- Terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan, tanya jawab secara langsung, saat proses
penyuluhan berlangsung dan setelah penyuluhan selesai.
-

(3) Hasil

a. Mengetahui pengertian senam kaki diabetes.


b. Mengetahui tujuan senam kaki diabetes.
c. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pelaksanaan senam kaki diabetes.
d. Mengetahui prosedur/langkah-langkah dalam melakukan senam kaki diabetes
secara keseluruhan.
e. Peserta dapat memperagakan senam kaki diabetes secara mandiri.

86
IX. URAIAN MATERI

1. Konsep Pemahaman Penyakit Diabetes

1.1 Klasifikasi Diabetes Mellitus


Berdasarkan klasifikasi American Diabetes Association/World Health Organization
(ADA/WHO), Diabetes Mellitus diklasifikasikan menjadi empat tipe berdasarkan
penyebab dan proses penyakitnya.

a. Diabetes Mellitus tipe 1


Diabetes Mellitus tipe 1 juga disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau
Diabetes Mellitus dengan ketergantungan insulin karena pankreas sejak awal tidak
menghasilkan insulin. Pada tipe 1, sel pankreas, yang menghasilkan insulin mengalami
kerusakan. Akibatnya, sel-sel β pada pankreas tidak dapat mensekresi insulin, hanya
dalam jumlah kecil.

Diabetes Mellitus tipe 1 cenderung diturunkan, tidak ditularkan, terjadi pada usia dini (11-
13 tahun) biasanya dari wayat orang tua atau keluarga yang menderita Diabetes Mellitus.
Gejala diabetes tipe 1 dapat berkembang secara cepat dalam waktu satu minggu atau
beberapa bulan.

b. Diabetes Mellitus tipe 2


Diabetes Mellitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau
DM tanpa ketergantungan insulin. Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan bentuk Diabetes
Mellitus yang paling sering ditemukan dan ditandai dengan oleh gangguan pada sekresi
insulin. Biasanya, penderita tipe ini adalah orang dewasa gemuk diatas 40 tahun, tetapi
kadangkadang juga menyerang segala umur. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan kondisi
yang diwariskan (diturunkan). Biasanya, penderitanya mempunyai anggota keluarga yang
juga terkena. Gejala diabetes tipe 2

lebih bertingkat dan tidak muncul selama bertahun-tahun setelah serangan penyakit.
Pengobatan kebanyakan dilakukan dengan pola makan khusus dan berolahraga.

c. Diabetes Gestasional

Diabetes Mellitus Gestasional yaitu penyakit Diabetes Mellitus yang terjadi pada
kehamilan. Sebenarnya kehamilannya sendiri normal, tetapi terjadi kegagalan dalam
mempertahankan kadar gula darah normal.

d. Diabetes tipespesifik lain

87
Tipe ini disebabkan oleh berbagai kelainan genetik spesifik (kerusakan genetiksel β
pancreas dan kerja insulin), penyakit pada pankreas, obatobatan, bahan kimia, infeksi dan
lain-lain.

1.2 Faktor Penyebab Diabetes


a) Kelainan Genetika, diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap
diabetes, karena kelainan gen yang mengakibatkan tubuh tidak dapat menghasilkan
insulin dengan baik. Selain itu, faktor risiko lainnya yaitu faktor kelebihan berat badan,
stress, dan kurang bergerak.
b) Usia, umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi yang secara drastis menurun
dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang
memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun dan pada mereka yang
berat badannya berlebih sehingga tubuhnya tidak peka terhadap insulin.
c) Gaya hidup stres, stres kronis yang cenderung membuat seseorang mencari makanan
yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar lemak serotonin
otak. Serotonin ini mempunyai efek penenang sementara untuk meredakan stresnya.
Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang berisiko kena diabetes.
d) Pola makan yang salah, kurang gizi atau kelebihan berat badan samasama
meningkatkan risiko kena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas,
sedangkan obesitas (gemuk berlebih) mengakibatkan gangguan kerja insulin (retensi
insulin). Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan, masa anak-anak, dan pada usia
dewasa akibat diet ketat berlebih. Sedangkan kurang gizi pada janin mungkin terjadi
karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alkohol selama hamilnya.

1.3 Kriteria Diagnostik Diabetes mellitus menurut American Diabetes Association 2010
:
1. Gejala klasik DM dengan glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/ dl (11.1 mmol/L).
Glukosa darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memerhatikan waktu makan terakhir. Gejalanya adalah: poliuria, polydipsia, polifagia
dan berat badan turun tanpa sebab.

2. Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/ dl (7.0 mmol/L).Puasa adalah pasien tak
mendapat kalori sedikitnya 8 jam.

88
3. Kadar glukosa darah 2 jam PP ≥ 200 mg/ dl (11,1mmol/L). Tes Toleransi Glukosa
Oral dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan
75 gr glukosa anhidrus yang dilarutkan kedalam air. Apabila hasil pemeriksaan tidak
memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat digolongkan kedalam kelompok
Toleransi Glukosa Terganggu (TTGO) atau Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
tergantung dari hasil yang dipeoleh :

TGT :glukosa darah plasma 2 jam setelah beban antara 140-199 mg/dl (7,8-11,0
mmol/L) GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125 mg/dl (5,6-6,9 mmol/L).

2. Diabetes Insipidus

2.1Definisi Diabetes Insipidus

Penyakit Diabetes insipidus adalah meningkatnya produksi urin atau kencing


seseorang yang disebabkan oleh produksi hormon ADH (antidiuretic hormone) yang
menurun atau gangguan pada reseptor hormon, sebagai akibatnya ginjal tidak dapat
mengatur keseimbangan air dalam tubuh dengan membuat urin lebih encer karena gagal
berkonsentrasi. Hal ini menyebabkan tubuh cenderung kehilangan terlalu banyak urin dan
mencoba untuk mengkompensasinya, sehingga akan membuat penderita menjadi
gampang haus. ADH merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipofisis poterior (bagian
belakang) yang mengatur volume darah dengan mempertahankan cairan pada tubuh.

2.2Komplikasi Diabetes Insipidus


Jika terus berlangung, penyakit ini dapat membahayakan atau yang kita sebut sebagai
komplikasi, komplikasi yang dapat terjadi pada diabetes insipidus adalah sebagai berikut:
Ketidakseimbangan elektrolit ditandai dengan kelemahan, letih dan lesu, nyeri pada otot,
mudah tersinggung, mual, nafsu makan menurun. Dehidrasi karena cairan tubuh terus
dikeluarkan melalui buang air kecil secara berlebihan, maka tubuh tidak mampu untuk
mempertahankan cairan yang dibutuhkan.

89
3. Senam Kaki Diabetes

3.1Pengertian Senam Kaki Diabetes

Senam kaki diabetes mellitus adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien DM
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah bagian kaki (S,
Sumosardjuno. 1986). Latihan fisik berupa senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi
darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Salain
itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan
sendi.

3.2Tujuan Senam Kaki Diabetes

a. Memperbaiki sirkulasi darah


b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

3.3Indikasi dan Kontraindikasi Pelaksanaan Senam Kaki Diabetes

Senam kaki diabetes dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes mellitus
dengan tipe 1 maupun tipe 2. Akan lebih baik jika senam kaki diberikan sejak pasien
didiagnosa menderita diabetes mellitus sebagai tindakan pencegahan dini. Namun, senam kaki
tidak dianjurkan untuk pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnea
atau nyeri dada. Pasien yang mengalami depresi, khawatir, dan cemas juga tidak dianjurkan
untuk melakukan senam kaki.

90
3.4 Langkah-Langkah Senam Kaki Diabetes

Adapun langkah-langkah pelaksanaan senam kaki diabetes menurut Setyoadi dan


Kushariyadi (2011), yang dapat dilakukan oleh pasien DM secara teratur dengan sendiri atau
bersama-sama sebagai berikut :

1. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas bangku
dengan kaki menyentuh lantai.

2. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua kaki diluruskan ke atas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki
lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas.
Dilakukan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan
memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

91
5. Jari-jari kaki diletakkan di lantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakkan jari-jari ke depan turunkan
kembali secara bergantian kiri dan kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

7. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan
ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.

8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke-7, namun gerakan kedua kaki
secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.

92
9. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakkan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.

10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan
pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

11. Letakkan sehelai Koran/kertas di lantai. Bentuklah kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunaka kedua kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
a. Lalu robek Koran menjadi dua bagian, pisahkan kedua bagian Koran.
b. Sebagian Koran disobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.
c. Pindahkan kumpulan sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk

bola.

93
SENAM DIABETIK LANGKAH KEDUA LANGKAH KEEMPAT
Merupakan kegiatan atau latihan yang Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari- Angkat telapak kaki dengan posisi tumit di
dilakukan oleh penderita diabetes mellitus jari kedua belah kaki diluruskan keatas lantai dan buat gerakan memutar dengan
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu lalu dibengkokkan kembali kebawah pergerakkan pada pergelangan kaki
melancarkan peredaran darah bagian kaki seperti cakar ayam sebanyak 10 kali. sebanyak 10 kali.
MANFAAT SENAM KAKI
Memperbaiki sirkulasi darah
Memperkuat otot-otot kecil
Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
Mengatasi keterbatasan gerak sendi
Meningkatkan kebugaran pasien diabetes
mellitus LANGKAH KETIGA
LANGKAH PERTAMA Angkat telapak kaki keatas dengan posisi LANGKAH KELIMA
Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit
Jika dilakukan dalam posisi duduk maka p tumit di lantai. angkat telapak kaki ke atas.
diangkat dan buat gerakan memutar dari
Posisikan pasien duduk tegak diatas bangku Kemudian turunkan telapak kaki dan
dalam ke luar sebanyak 10 kali.
dengan kaki menyentuh lantai. naikkan tumit dengan posisi jari dilantai.
LANGKAH KEDUA Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri
dan kanan secara bergantian dan diulangi
sebanyak 10 kali.
LANGKAH KEENAM LANGKAH KEDELAPAN
Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Angkat kedua kaki dan
Gerakan jari-jari kedepan. Ulangi sebanyak luruskan,pertahankan posisi tersebut.
10 kali. Lakukan secara bergantian kanan Arahkan jari-jari ke arah wajah sebanyak
dan kiri. 10 kali.

LANGKAH KESEMBILAN
Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar
kaki pada pergelangan kaki , tuliskan pada
LANGKAH KETUJUH
udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10
Angkat salah satu lutut, dan luruskan.
lakukan secara bergantian.
Gerakkan jari-jari ke arah wajah. Ulang
sebanyak 10 kali. Lakukan secara
LANGKAH KESEPULUH
bergantian kanan dan kiri.
Letakkan sehalai koran di lantai.Bungkus
dengan kedua kaki menjadi bentuk bola. Buka
bola tersebut menjadi lembaran seperti semula
dengan kedua kaki.

Anda mungkin juga menyukai