Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DOSEN PEMBIMBING :

1. Dr. Yessy Dessy Arna, M.Kep., Sp. Kom


2. Dr. Hotmaida Siagian, SKM., M.Kes

DISUSUN OLEH :

MUFIARAH NADILAH

P27820419055

3-B/07

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolik terutama metabolisme
karbohidrat yang disebabkan oleh berkurangnya atau ketiadaan hormon insulin dari sel
beta pankreas, atau akibat gangguan fungsi insulin, atau keduanya (Sutedjo, 2010).
Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan
oleh adanya peningkatan kadar gula glukosa darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relative (Syahbudin, 2009).
Diabetes mellitus dapat menjadi serius dan menyebabkan kondisi kronik yang
membahayakan apabila tidak diobati. Akibat dari hiperglikemia dapat terjadi komplikasi
metabolik akut seperti ketoasidosis diabetik (KAD) dan keadaan hiperglikemi dalam
jangka waktu yang lama berkontribusi terhadap komplikasi neuropatik. Diabetes mellitus
juga berhubungan dengan penigkatan kejadian penyakit makrovaskular seperti MCI dan
stroke (Smeltzer & Bare, 2013). Menurut WHO, penderita diabetes beresiko mengalami
kerusakan mikrovaskuler seperti retinopati, nefropati dan neuropati. Hal in akan
memberikan efek terhadap kondisi psikologis pasien.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes mellitus, diperlukan
pengontrolan yang terapeutik dan teratur melalui perubahan gaya hidup pasien DM yang
tepat, tegas dan permanen. Pengontrolan diabetes mellitus diantaranya adalah
pembatasan diet, peningkatan aktivitas fisik, regimen pengobatan yang tepat, kontrol
medis teratur dan pengontrolan metabolik secara teratur melalui pemeriksaan labor
(Golien C.E et al dalam Ronquillo et al, 2003).
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga pasien mengerti dan
memahami tentang penyakit diabetes mellitus.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan keluarga pasien dan pasien diharapkan
memahami tentang :
a. Menjelaskan tentang pengertian dari penyakit diabetes mellitus
b. Mengenali perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes melitus
c. Mengenali penyebab gatal pada diabetes melitus.
d. Mengenali 5 langkah cara mengatasi gatal pada diabetes melitus
BAB II

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Masalah : Pengetahuan tentang Diabetes Melitus

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus

Sub Pokok Bahasan : 5 Langkah mengatasi gatal pada diabetes melitus

Sasaran : Keluarga Penderita Diabetes Melitus

Waktu : 15 Menit

Tanggal : 21 Oktober 2021

Tempat : Rumah

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga pasien mengerti dan
memahami tentang penyakit diabetes mellitus.

II. Tujuan intruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian dari penyakit diabetes mellitus
b. Mengenali perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes melitus
c. Mengenali penyebab gatal pada diabetes melitus.
d. Mengenali 5 langkah cara mengatasi gatal pada diabetes melitus

III. Materi Penyuluhan


a. Pengertian Diabetes Melitus
b. Perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes mellitus
c. Penyebab gatal pada Diabetes Melitus
d. 5 langkah cara mengatasi gatal pada Diabetes Melitus

IV. Metode Penyuluhan


a. Metode : Ceramah dan Diskusi
b. Langkah-langkah kegiatan :
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
 Mempersiapkan materi,media dan tempat
 Kontrak waktu
2. Kegiatan membuka pembelajaran
 Memberi salam
 Perkenalan
 Menyampaikan pokok bahasan
 Menjelaskan tujuan
 Apresiasi
3. Kegiatan inti
 Penyuluh memberikan materi
 Sasaran menyimak materi
 Sasaran mengajukan pertanyaan
 Penyuluh menjawab pertanyaan
4. Kegiatan menutup pembelajaran
 Melakukan post test (memberikan pertanyaan secara lisan)
 Menyimpulkan materi
 Memberi salam

V. Media
Media : Poster

VI. Strategi Penyuluhan


Pembukaan : 1 Menit
Penyampaian Materi : 7 Menit
Diskusi/Tanya jawab : 3 Menit
Evaluasi : 2 Menit
Penutup : 2 Menit

VII. Evaluasi
Memberikan pertanyaan teori dan aplikasi yang berhubungan dengan Diabetes Melitus
a. Sebutkan Pengertian Diabetes Melitus
b. Sebutkan Perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes melitus
c. Sebutkan Penyebab gatal pada diabetes melitus
d. Sebutkan 5 langkah cara mengatasi gatal pada Diabetes Melitus

VIII. Sumber
Lanywati Endang dr. . 2001. Diabetes Melitus Penyakit Kencing Manis.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN DIABETES MELITUS


Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau
berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis & John
2000).Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).Diabetes mellitus adalah
suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai
karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang
tidak adekuat. (Brunner & Sudart 2001) Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan
kadar gula darah di dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah akibat
kekurangan insulin.

B. PERBEDAAN GATAL BIASA DENGAN GATAL KARENA DIABETES


MELITUS
Kulit gatal ternyata termasuk salah satu komplikasi diabetes yang umum terjadi.
Kondisi ini bisa dicegah atau diatasi dengan mudah. Namun, Anda perlu memahami
perbedaan gatal biasa dengan yang disebabkan oleh diabetes supaya bisa menentukan
perawatan yang tepat.
Diabetes bisa turut menyerang setiap bagian dalam tubuh Anda, termasuk kulit.
American Diabetes Association bahkan menyebutkan bahwa masalah kulit sering kali
menjadi tanda awal diabetes. Beberapa masalah kulit biasa dialami siapa saja, tetapi
penderita diabetes lebih mudah terkena, termasuk kulit gatal.
Perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes terletak pada penyebabnya. Gatal
biasanya disebabkan oleh infeksi, masalah kulit, atau iritasi. pada pengidap diabetes,
gatal biasanya disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi. Gula darah yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf dan aliran darah di area tertentu
dalam tubuh Anda. Selain itu, perbedaan lainnya juga bisa ditunjukkan dari lokasi
terkena. Pada pengidap diabetes, gejala ini biasanya dirasakan pada satu lokasi atau
bagian tubuh tertentu saja yang umumnya terasa di bagian kaki.

C. PENYEBAB GATAL KARENA DIABETES MELITUS


Menurut American Diabetes Association (ADA), gejala masalah kulit yang khas
dari diabetes ini disebut dengan akantosis nigrikans. Kondisi ini umumnya terjadi pada
penderita diabetes tipe 2 yang mengalami obesitas atau resistensi insulin, gejalanya mulai
muncul pada tahap prediabetes. Selain itu, kadar gula darah yang lebih tinggi pada
diabetes dapat meningkatkan risiko infeksi pada kulit tangan, kaki, hingga area organ
intim. Oleh karena itu, gatal diabetes lebih sering disertai dengan infeksi jamur atau
bakteri di kulit dibandingkan saat mengalami rasa gatal biasa. Semestinya jamur dan
bakteri ini tumbuh secara alami dan normal pada kulit. Akan tetapi, tingginya kadar
glukosa dalam darah membuat bakteri tumbuh cepat dan mulai menginfeksi kulit.

Jika gula darah tidak dikendalikan, perlahan masalah kulit pada diabetes ini dapat
menimbulkan komplikasi diabetes berupa penyakit kulit seperti dermotapi diabetik dan
xanthomatosis eruptif

Berikut berbagai penyebab gatal pada pengidap diabetes yang berbeda dari gatal biasa.
1. Neuropati perifer diabetes
Neuropati perifer diabetes adalah kerusakan saraf akibat gula darah tinggi
yang paling umum menyerang pengidap diabetes. Kondisi ini awalnya akan
menyerang kaki, kemudian tangan. Salah satu tanda neuropati perifer diabetik
adalah gatal yang memiliki perbedaan dari gatal biasa.

Tanda dan gejala tersebut sering kali memburuk pada malam hari. Selain gatal,
gejala neuropati perifer diabetik yang mungkin terjadi adalah:
 mati rasa atau berkurangnya kemampuan untuk merasa sakit atau
perubahan suhu,
 sensasi kesemutan atau terbakar,
 nyeri tajam atau kram,
 lebih peka terhadap sentuhan, hingga
 masalah kaki yang serius, seperti bisul, infeksi, dan nyeri tulang dan
sendi.
Neuropati juga mendorong sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan
protein yang mengatur respons peradangan. Protein yang disebut dengan
sitokin ini dapat mengiritasi saraf dan menyebabkan gatal.

2. Penyakit arteri perifer


Gula darah tinggi juga dapat memengaruhi sirkulasi darah di kaki Anda.
Ini dapat menyebabkan gangguan peredaran darah yang disebut dengan
penyakit arteri perifer. Peredaran darah yang buruk membuat kulit Anda lebih
rentan terhadap kulit kering. Hal itulah yang kemudian menyebabkan gatal
pada pengidap diabetes.
Kebanyakan orang yang mengalami kondisi ini mungkin hanya
merasakan gejala ringan. Namun, beberapa orang lainnya mungkin merasa
nyeri kaki saat berjalan. Ketika mengalami nyeri kaki saat berjalan
(klaudikasio) akibat penyakit arteri perifer, mungkin akan merasakan
ketidaknyamanan hingga nyeri yang melemahkan. Klaudikasio yang parah
dapat membuat sulit berjalan atau melakukan berbagai jenis aktivitas fisik
lainnya.

3. Necrobiosis lipoidica diabeticorum


Gangguan kulit ini termasuk jarang terjadi pada pengidap diabetes.
Necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD) sering kali muncul dengan area
yang kusam, merah, dan menonjol. Setelah beberapa saat, gangguan kulit ini
terlihat seperti bekas luka mengkilap dengan batasan berwarna ungu.
Terkadang, NLD menimbulkan gatal dan nyeri pada pasien diabetes.

Penyebab NLD memang belum diketahui. Namun, ahli memperkirakan


ini terkait dengan peradangan pembuluh darah terkait autoimun. Orang dengan
diabetes tipe 1 lebih cenderung lebih berisiko mengalami NLD dibandingkan
dengan pasien diabetes tipe 2. Selain itu, pengidap diabetes berjenis kelamin
wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini dibandingkan dengan
pria.

4. Eruptive xanthomatosis
Eruptive xanthomatosis adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh
diabetes yang tidak terkendali. Gangguan ini ditandai dengan benjolan kecil
berwarna kuning-merah pada tubuh. Setiap benjolan tersebut memiliki
lingkaran dan mungkin akan menyebabkan gatal. Kondisi ini paling sering
terjadi pada punggung tangan, kaki, lengan, hingga bokong.

U.S. National Library of Medicine menyebutkan bahwa gangguan


eruptive xanthomatosis biasanya terjadi pada pria muda dengan diabetes tipe 1.
Orang tersebut mungkin juga memiliki kadar kolesterol dan lemak yang tinggi.

D. 5 LANGKAH CARA MENGATASI GATAL PADA DIABETES MELITUS


Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan naiknya kadar gula darah
dalam tubuh. Tanpa disadari, perubahan gula darah ini dapat memengaruhi kesehatan
kulit. Gula darah tinggi akan mengubah cara kerja sistem saraf dan memproduksi lebih
banyak zat sitokin dalam tubuh. Sitokin sendiri adalah hormon tubuh yang jika
diproduksi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi. akibat
produksi sitokin berlebih, kulit akan menunjukkan reaksi peradangan. Reaksi sitokin
berlebih karena diabetes inilah yang membuat kulit penderita diabetes menunjukan ciri-
ciri kering, pecah-pecah, dan gatal
Kulit kering dan gatal karena diabetes sering kali membuat tergoda untuk
menggaruknya, Namun, segatal apa pun, sebaiknya jangan digaruk. Bukan meredakan
gatal, menggaruk kulit dengan keras justru dapat melukai kulit dan memicu infeksi
berkepanjangan. Apalagi, orang dengan jenis diabetes tertentu rentan memiliki luka
diabetes yang susah sembuh. Jika kulit digaruk terlalu keras, ada kemungkinan muncul
luka yang bekasnya sulit dihilangkan.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi kulit gatal karena diabetes:
1. Memakai Krim Pelembab
Setelah selesai mandi, gunakan pelembap berbentuk krim atau salep untuk
mengatasi gatal karena diabetes. Memakai pelembap atau lotion saat kulit masih
basah jauh lebih bermanfaat ketimbang saat kulit sudah kering.
Pelembap dapat membantu mengunci kadar air di kulit yang masih basah.
Dengan ini, risiko gatal-gatal karena diabetes pun dapat berkurang. Untuk
mengatasi gatal akibat diabetes, pilihlah krim atau salep pelembab yang
mengandung urea dan emollient. Dua bahan tersebut dapat melembutkan dan
melembapkan kulit serta meringankan rasa gatal dan pengelupasan.
Selain dengan pelembap yang dijual di pasaran, Anda sebetulnya juga bisa
memanfaatkan beberapa bahan alami di rumah untuk mengatasi kulit kering dan
gatal karena diabetes, seperti oatmeal, gel lidah buaya, susu, atau minyak zaitun.
Cukup oleskan bahan alami tersebut pada area kulit yang gatal, lalu
diamkan selama 10-15 menit. Lakukan secara rutin sebelum mandi untuk hasil
yang maksimal.
2. Jangan mandi terlalu lama
Sebetulnya, air merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk
mengembalikan kelembapan kulit dan mengatasi kulit kering. Akan tetapi,
mandi terlalu lama, misalnya lebih dari 15 menit, justru bisa membuat kulit
penderita diabetes lebih kering dan memicu rasa gatal. Apalagi kalau sering
mandi pakai air panas, kebiasaan ini dapat melebarkan pori-pori dan mengikis
minyak alami yang dibutuhkan kulit.
Beberapa ahli mengatakan bahwa lama waktu mandi yang ideal adalah
setidaknya 5-10 menit saja. Gunakan air hangat, jangan terlalu panas ataupun
dingin, untuk menjaga kesehatan kulit Anda.
3. Gunakan tea tree oil
Tea tree oil memiliki kandungan yang dapat meredakan kulit gatal karena
diabetes. Selain itu, zat-zat yang terdapat di dalam tea tree oil juga dapat
mengurangi peradangan (antiinflamasi). Sebuah studi dari The Archives of
Dermatological Research membandingkan penggunaan zinc oxide dengan
clobetasone butyrate yang terdapat di tea tree oil pada penderita dermatitis. Tea
tree oil dinilai jauh lebih baik dalam mengurangi reaksi-reaksi alergi pada
penderita dermatitis dibanding dengan obat oles atau salep gatal lainnya.
4. Atur Pola Makan
Asupan makanan yang tepat juga penting untuk menjaga kesehatan kulit
penderita diabetes sehingga bisa meredakan ataupun mencegah rasa gatal. Kunci
pentingnya adalah perbanyak asupan asam lemak omega-3 dalam menu
makanan Anda.
Kebutuhan asam lemak omega-3 ini bisa Anda dapatkan lewat sejumlah
makanan berikut ini:
 Ikan berlemak, contohnya salmon, tuna, sarden, mackerel
 Biji rami dan olahan minyaknya
 Tahu
 Sayuran tertentu, misalnya bayam dan daun selasih
Juga dapat minum smoothie alpukat setiap hari supaya kulit tetap sehat.
Selain rasanya enak, alpukat mengandung lemak tak jenuh yang dapat menjaga
kulit tetap terhidrasi dan lembap. Namun, jangan memberikan tambahan gula,
5. Gunakan Humidifier
Jika cuaca di luar cenderung dingin, pasanglah humidifier untuk
membantu melembapkan udara dalam ruangan. Suhu dingin membuat kadar
kelembapan menurun sehingga kulit berpotensi menjadi kering dan timbul gatal.

Anda mungkin juga menyukai