Anda di halaman 1dari 12

PENYULUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIABETES MELITUS

Disususn oleh :
Niken Yufinanda (2007123)
Briant Nugraha Ade Thama (2007124)
Ivik Malichaturofiah (2007125)
Sascia Indah Saputri (2007131)

S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG TH 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN TENTANG
DIABETES MELITUS
A. Judul : Penyuluhan keperawatan tentang diabetes melitus
B. Latar Belakang
Hasil pengkajian dari kelompok 13 bahwa penyakit diabetes melitus adalah suatu
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya
kadar gula darah disetai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein
sebagai akibat dari infusiensi fungsi insulin. Banyak yang belum mengetahui apa itu
diabetes melitus, penyebab, gejala dan cara mencegahnya.
C. Pokok Bahasan : Mengenal penyakit diabetes melitus
D. Sub Pokok Bahasan : Cara mencegah diabetes melitus
E. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui apa itu
diabetes melitus, penyebab, gejala dan cara mencegah diabetes melitus, selain itu
juga mengetahui tentang cara perawatan dan diet sehat diabetes melitus
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta diharapkan mampu menjelaskan
mengenai:
1. Menjelaskan pengertian, gejala, penyebab, dampak dan cara pencegahan
penyakit diabetes melitus
2. Menjelaskan cara perawatan diabetes
3. Menjelaskan bagaimana cara diet sehat diabetes
4. Menjelaskan cara membuat obat tradisional
F. Sasaran : Ibu-ibu
G. Hari/Tanggal : 13 Desember 2021
H. Waktu : 09.00-10.30
I. Tempat : Romm Google Meet
J. Pengorganisasian
1. Moderator : Niken
2. Penyaji :
1) Sascia = Materi diabetes
2) Ivik = Perawatan luka diabetes
3) Briant = Cara diat sehat diabetes
4) Niken = Demonstrasi cara membuat ramuan obat tradisional pencegah
penyakit diabetes
3. Fasilitator : Ivik

K. Isi Materi
1. Materi tentang diabetes melitus
2. Cara merawat luka diabetes untuk mencegah resiko berbahaya
3. Diet sehat diabetes untuk menjaga pola makan dan berat badan seimbang
4. Demontrasi cara membuat ramuan tradisional pencegah penyakit diabetes
L. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
M. Media
1. Google meet
2. Ppt
3. E-book
N. Kegiatan penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 5 menit 1. Membuka pertemuan Membalas salam
a. Memberi salam pembuka Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri Memperhatikan
2. Menjelaskan cangkupan Memperhatikan
materi
3. Menjelaskan manfaat Memperhatikan
mempelajari materi
4. Melakukan kontrak waktu Memperhatikan dan
dengan peserta menyetujui kontrak
waktu
5. Melakukan apresiasi peserta Memperhatikan dan
tentang diabetes melitus menjawab pertanyaan
Penyaji 45 menit 1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan
penyakit diabetes melitus
2. Menjelaskan minimal 3 dari Memperhatikan
6 penyebab diabetes melitus
3. Menjelaskan 4 dari 8 tanda Memperhatikan
dan gejala diabetes melitus
4. Menjelaskan cara perawatan Memperhatikan
luka diabetes melitus
5. Menjelaskan pengaturan diet Memperhatiakn
sehat diabetes melitus
6. Mendemonstrasikan cara Memperhatikan
membuat ramuan obat
tradisional pencegah diabetes
melitus
7. Melakukan diskusi tanya Memperhatikan,
jawab tentang diabetes bertanya dan
melitus menjawab pertanyaan
Penutup 5 menit Melakukan evaluasi dan penutup
pertemuan
a. Melakukan evaluasi dengan Menjawab pertanyaan
mengajukan beberapa
pertanyaan kepada peserta
b. Memberikan penilaian Memberikan komentar
terhadap komentar dan atau pertanyaan
jawaban terhadap pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan Memperhatiakan
umum tentang materi
d. Memberikan salam penutup Menutup salam
O. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan diabetes melitus?
2. Apa penyebab diabetes melitus?
3. Apa gejala diabetes melitus?
4. Bagaimana cara mencegah diabetes melitus?
5. Bagaimana cara merawat luka diabetes melitus?
6. Bagaimana cara diat sehat diabetes melitus?

P. Lampiran Materi

1. MATERI TENTANG DIABETES MELITUS

A. Pengertian diabetes melitus


Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yangh umum terjadi pada dewasa
yang membutuhkan supervisi medis berkelanjutan dan edukasi perawatan mandiri
pada pasien. Namun, bergantung pada tipe DM dan usia pasien, kebutuhan dan
asuhan keperawatan pasien dapat sangat berbeda.
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis progesif yang ditandai dengan
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat. Lemak dan
protein, mengarah ke hiperglikemia ( kadar glukosa darah tinggi ). Diabetes mellitus
(DM) terkadang dirujuk sbg “ gula tinggi “ , baik oleh klien maupun penyedia layanan
Kesehatan. Pemikiran dari hubungan gula dengan DM adalah sesuai karena lolosnya
sejumlah besar urine yang mengandung gula ciri dari DM yang tidak terkontrol
walaupun hiperglekemia memainkan sebuah peran penting dalam perkembangan
komplikasi terkait DM, kadar yamg tinggi dari glukosa darah hanya satu komponen
dari proses patologis dan manifestasi klinis yang berhubungan dengan DM. Proses
patologis dan faktor risiko lain adalah penting, dan terkadang merupakan faktor –
faktor independen. Diabetes mellitus dapat berhubungan dengan komplikasi serius,
namun orang dengan DM dapat mengambil cara – cara pencegahan untuk mengurangi
kemungkinan kejadian tersebut.

B. Penyebab dan faktor resiko diabetes


Sebagian bessar penyebab diabetes tipe satu 1 adalah adanya kelainan sistem
kekebalan ( system imun ). Sistem kekebalan yang tidak normal ini menghancurkan
sel – sel beta pankreas yang bertugas memproduksi insulin. Berbeda dengan tipe
tersebut, penyebab diabetes tipe 2 tidak diketahui, namun sering dihubungkan dengan
penimbunan lemak dan gaya hidup yang tidak sehat. Sama seperti penyebabnya,
faktor risiko tipe 1, meskipun tidak pasti, diperkirakan karena keturunan dan infeksi
virus, terutama virus coxsackie B4, sedangkan faktor risiko diabetes tipe 2 adalah :
1. Banyaknya lemak tubuh : semakin banyak lemak pada jaringan tubuh,
semakin tinggi pula resistensinya terhadap insulin.
2. Perilaku pasif : perilaku pasif akan membuat lemak dalam dalam tubuh
tidak terbakar menumpuk. Sebaliknya, aktifitas fisik akan membantu
mengontrol dan memperbanyak penggunaan glukosa untuk energi tubuh,
sehingga sel pun semakin sensitif terhadap insulin.
3. Faktor keturunan : adanya keluarga dekat yang pernah mengidap diabetes,
meningkatkan risiko terkena diabetes.
4. Usia : usia yang bertambah meningkatkan risiko karena aktifitas fisik
cenderung menurun.

C. Apakah diabetes dapat dicegah?


Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah, akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan
menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan sehat yang rendah kalori dan
lemak, sering melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga, dan menjaga berat badan
selalu ideal.

D. Bagaimana gejala diabetes


Gejala khas diabetes yang tidak dikelola dengan baik adalah sering berkemih
( poliuria ), sering haus ( polidipsi ), dan sering lapar ( polifagi ). Gejala ini dapat
berkembang dengan cepat dalam hitungan minggu atau bulan, tetapi dapat juga
berjalan lambat atau bahkan tidak jelas. Selain itu, ada pula gejala yang tidak khas,
seperti penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, mudah lelah, mual, muntah,
rasa tidak enak diperut, penglihatan menjadi kabur, warna kulit menjadi lebih gelap,
adanya luka yang sulit sembuh, kesemutan dan mati rasa pada kaki.

E. Komplikasi diabetes
Beberapa komplikasi diabetes mellitus yaitu :
a. Penyakit kardiovaskular : penderita diabetes berisiko dua kali lebih besar
terkena penyakit jantung dan pembuluh darah ( penyakit kardiovaskular ),
seperti atherosklerosis, penyakit jantung koroner, dan stroke. Sekitar 75%
kematian penderita diabetes disebabkan penyakit jantung koroner.
b. Retinopathy diabetes : adalah komplikasi diabetes yang disebabkan kerusakan
pembuluh darah kecil ( kapiler ) pada retina mata, dengan gejala penurunan
penglihatan sampai kebutaan.
c. Nefropathy diabetes : adalah komplikasi diabetes yang disebabkan oleh
kerusakan pembuluh kapiler ginjal, sehingga menyebabkan kebocoran protein
kedalam air kencing ( urin ), dan menyebabkan gagal ginjal kronis yang
memerlukan terapi cuci darah.
d. Neuropathy diabetes : adlah komplikasi diabetes pada sistem saraf, sehingga
menyebabkan mati rasa dan kesemutan, serta meningkatkan risiko kerusakan
kulit terutama pada kaki, karena berkurangnyakepekaan kulit.
e. Ulkus diabetes : yaitu luka pada kaki yang sulit sembuh dan sering
menimbulkan maslah serius. Bahkan, pada beberapa kasus, memerlukan
amputasi.
f. Penurunan daya pikir : pasien diabetes yang dibandingkan dengan pasien
tanpa diabetes mengalami penurunan fungsi kognitif 1,2 sampai 1,5 kali lebih
besar.
F. Pengobatan diabetes melitus
DM adalah penyakit kronis yang sulit disembuhkan, namun dapat dikontrol. Tujuan
pengobatan adalah menjaga kadar gula darah penderita mendekati atau mencapai
batas normal. Pengobatan DM harus menyeluruh, meliputi perubahan gaya hidup dan
pemberian obat – obat penurun kadar gula darah.
1. Perubahan Gaya Hidup
a) Menjaga berat badan : BB yang ideal akan membantu menjaga
kestabilan gula darah, tekanan darah dan kolestrol.
b) Berhenti merokok : merokok meningkatkan risiko penyakit jantun dan
stroke. Jadi bagi penderita yang merokok, seharusnya segera berhenti
merokok.
c) Makan makanan yang sehat : pola makan yang disarankan adalah pola
diet rendah lemak, garam dan gula. Namun, bukan berarti harus
pantang gula dan lemak sama sekali. Gula dan lemak dapat dikonsumsi
dalam porsi sedang.
d) Olahraga : olahraga yang sebaiknya dilakukan adalah olahraga teratur
dengan durasi minimal 30 menit setiap hari, sebanyak lima kali dalam
seminggu. Olahraga rutin membantu untuk tetap sehat dan menjaga BB
tetap ideal. Sedangkan jenis olahraga yang dianjurkan adalah bersifat
aerobic, seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang.
2. Obat – obatan
DM tipe 1 harus mendapatkan suntikan insulin, sedangkan diabetes mellitus
tipe 2 dapat diberikan obat – obatan oral, suntikan insulin, atau kombinasi
keduanya. Berikut penjelasan singkat obat – obatan pada DM :
a. Sulfonilurea
Sulfonilurea adalah obat – obatan pilihan pertama yang diberikan bagi
pengelolaan diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Obat ini
merangsang pelepasan insulin oleh sel – sel beta dari pulau – pulau
langerhans didalam pankreas. Namun, obat ini tidak merangsang
produksi insulin. Sulfonilurea biasanya direkomendasikan 30 menit
sebelum makan untuk mendapatkan hasil yg terbaik.
b. Biguanida
Obat ini menurunkan penyerapan karbohidrat dan memajukan oksidasi
karbohidrat didalam jaringan. Oksidasi adalah proses dimana
kandungan oksigen pada suatu senyawa kimia meningkat. Biguanida
juga mengurangi pengubahan lemak dan protein menjadi glukosa
didalam hati.
c. Insulin
insulin dari luar diberikan untuk memenuhi kekurangan insulin dalam
tubuh dan untuk menjaga agar sel – sel beta pankreas tidak mengalami
kelelahan dalam memproduksi insulin. Insulin hanya dapat diberikan
melalui suntikan , dengan menyuntikkan jarum yang sangat kecil ke
bawah kulit pada lengan,paha,atau dinding perut.
2. PERAWATAN LUKA DIABETES MELITUS
A. Cara perawatan
Luka diabetes memiliki masa penyembuhan yang lebih lama dibandingkan dengan
luka pada orang sehat. Bahkan jika tidak ditanganni dengan tepat, luka pada
penderita diabetes dapat terus menyebar hingga berakhir dengan amputasi.
Penyebab lamanya luka diabetes untuk sembuh adalah kadar gula darah di dalam
tubuh yang terlalu tinggi. Hal tersebut merusak saraf, menurunkan sistem kekebalan
tubuh dan menyebabkan sirkulasi darah memburuk, sehingga menghambat peoses
perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
Akiabtnya, luka pada penderita diabetes akan tetap terbuka, basah dan susah
disembuhkan. Luka yang tak kunjing sembuh menyebabkan penderita diabetes lebih
rentaan terserang infeksi jamur, infeksi bakteri dan gangrene.

Bagaimana cara merawat luka diabetes?


Guna mencegah resiko luka yang semakin parah, maka lakukanlah beberapa cara
merawat luka diabetes berikut ini:
1. Bersihkan Luka
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk merawat luka diabetes adalah
membersihkan luka dengan segera. Anda bisa membersihkan luka dengan
menggunakan air mengalir dan sabun. Setelah itu, keringkan dan oleskan salep
antibiotik yang direkondasikan dokter agar luka terbebas dari kuman. Jangan lupa
untuk rutin mengganti pembalut luka agar kondisi luka terjaga kebersihanya
2. Kurangi tekanan pada luka
Hindari memberikan tekanan pada daerah luka, misalnya dengan tidak
mengenakan pakaian ketat. Berkurangnya tekanan memungkinkan luka tidak
bertambah parah dan lebih cepat sembuh. Jika luka terdpat ditelapk kaki,
sebaiknya gunakan bantalan yang empuk atau alas kaki khusus agar tidak
memperberat kerusakan akibat luka diabetes.
3. Kontrol kadar gula darah
Kadar gula darah yang tidak terkendali akan mempersulit proses penyembuhan
luka. Karena itu, penting untuk terus mengontrol kadar gula darah dengan pola
makan sehat untuk diabetes, olahraga, obat antidiabetes, hinga suntikan insulin
jika diperlukan. Anda dapat berkonsultasi ke dokter lebih lanjut untuk
mengontrol kadar gula darah.
4. Perhatiakan tanda-tanda infeksi
Infeksi pada luka diabetes terjadi bukan tanpa gejala. Gejala-gejalanya bisa
berupa timbul demam, rasa saskit, kemerahan, pembengkakan atau terasa hangat
disekitar luka. Selain tanda-tanda di atas, infeksi juga bisa ditandai dengan luka
yang berair, bernanah disertai bau tidak sedap. Semakin cepat mengenali gejala,
semakin dini pula cara merawat luka diabetes bisa dilakukan.
5. Penuhi asupan makanan
Untuk mempercepat proses penyembuhan luka, anda juga dianjurkan untuk
memperhatikan asupan nutrisi harian. Salah satu nutrisi penting yang harus
dipenuhi sehari-hari untuk merawat luka diabetes adalah protein. Protein
diketahui dapat membantu memperbaiki jaringan kulit dan jaringan tubuh lainnya
yang mengalami kerusakan. Kebutuhan kalori, lemak,, serat, vitamin dan mineral
seperti zinc dan vitamin C juga penting untuk tercukupi
Jika luka diabetes tidak kunjung membaik dalam waktu 48 jam atau muncul
borok yang semakin banyak maka disarankan untuk segera menghubungi dokter.
Jika hal ini tidak segera dilakukan maka luka akan bertambah parah sehingga
sulit untuk ditangani

B. Cara pencegahan
Beberapa tindakan pencegahan luka pada penderita diabetes, meliputi:
1. Potong kuku anda dengan hati-hati
Jika anda menderita diabetes maka berhati-hatilah dalam memotong kuku,
terlebih bagi anda yang sudah pernah mengalami luka di kaki sebelumnya. Cara
merawat luka diabetes ini bertujuan mencegah cedera yang mungkin bisa terjadi
saat anda memotong kuku. Bila anda kesulitan dalam memotong kuku, jangan
sungkan untuk meminta bantuan kepada orang lain.
2. Rutin periksa kaki anda setiap hari
Penderita diabetes biasanya akan mengalami mati rasa pada bagian kakinya.
Setelah beraktivitas maupun menggunakan sepatu, sebaiknya selalu periksa kaki
dan telapak kaki. Hal ini dilakukan guna menghindari luka kecil, kemerahan dan
bengkak yang tidak anda sadari. Selain itu, biasakan juga untuk mencuci kaki dan
segera keringkan agar kaki selalu dalam keadaan bersih.
3. Kenakan alas kaki yang nyaman
Guna mencegah munculnya luka pada kaki, anda disarankan untuk selalu
mengenakan alas kaki ketika berada di dalam ataupun di luar ruangan. Selain itu
pilihlah alas kaki yang nyaman dan memiliki bantalan tumit. Hindari pula
mengenakan alas kaki yang terlalu ktat dan keras karena hanya akan membuat
kaki anda terluka.
4. Jangan merokok
Bila anda memiliki riwayat penyakit diabetes, maka disarankan untuk berhenti
merokok. Rokok membuat sirkulasi darah menjadi terhambat dan mengurangi
jumlah oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya luka yang anda miliki akan
bertambah parah dan proses penyembuhannya pun menjadi lebih lambat.
5. Rutin periksa ke dokter
Jangan lupa untuk rutin memeirksakan kaki dan anggota tubuh lainnya ke dokter
untuk merawat luka diabetes. Dokter dapat memeriksa adanya tanda-tanda awal
kerusakan saraf, sirkulasi darah yang buruk atau luka yang terinfeksi, sehingga
penangan awal dapat diberikan

3. DIET SEHAT DIABETES MELITUS


Cara Diet Sehat Diabetes Melitus

Penyakit diabetes mellitus, yang dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit


“Kencing Manis” merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat.
Diabetes mellitus merupakan kelainan pengolahan karbohidrat dalam tubuh yang
disebabkan oleh kurangnya hormone insulin, sehingga karbohidrat tidak dapat
dipergunakan oleh sel untuk diubah menjadi tenaga. Akibatnya, karbohidrat yang ada
di dalam tubuh dalam bentuk glukosa akan tertumpuk dalam darah sehingga terjadi
peningkatan glukosa dalam darah.
Penyakit ini sebenarnya bisa dihindari, yaitu dengan menjaga pola makan yang sehat
dan seimbang serta berolahraga secara teratur, jika seseorang sudah divonis
menderita diabetes, maka dia akan hidup selamanya dengan penyakitnya itu. Namun
jangan khawatir dan putus asa, Penderita diabetes mellitus bisa hidup nyaman dan
berumur panjang karena penyakit ini bisa dikendalikan.

Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk hidup sehat dengan cara diet sehat
terhadap diabetes mellitus yaitu sebagai berikut:
1. Terapkan Pola Makan Sehat
Penerapan pola makan sehat bagi penderita diabetes adalah porsi makan yang
disesuikan dengan kebutuhan energi dan pembagian waktu makan sebanyak 6
kali setiap hari. Perbandingan komposisi energi dari karbohidrat, protein, dan
lemak bagi penderita diabetes mellitus yang sesuai dengan prinsip Gizi seimbang
yakni, 60-70%, 10-15%, dan 20-25%.
2. Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat Kompleks Dan Serat
 Karbohidrat Kompleks ( Tepung – Tepungan )
Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks, di antarnya padi padian
(beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang),
dan sagu. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di
dalam tubuh berlangsung lebih lama dari pada proses pencernaan dan
penyerapan karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengonsumsi
karbohidrat kompleks, orang tidak segera lapar.
 Serat
Serat merupakan bagian karbohidrat yang tak dapat dicerna. Kelompok
ini banyak terdapat pada buah, sayuran, padi-padian, dan produk
sereal. Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat larut (pembentuk gel)
seperti pectin dan guargum serta serat tidak larut seperti selulosa dan
bran. Kedua jenis serat ini banyak terdapat pada padi-padian, kacang-
kacangan, tempe, sayuran, dan buah.
Mengonsumsi cukup serat memberikan manfaat sebagai berikut:
 Perasaan kenyang dan puas yang dapat membantu
mengendalikan nafsu makan dan penurunan berat badan.
 Makanan tinggi serat biasanya rendah kalori.
 Membantu buang air besar secara teratur.
 Menurunkan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya penyakit jantung yaitu kolesterol dan
trigliserida darah.
3. Hindari Konsumsi Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula pasir, madu, sirup, cake, dan
selai akan langsung diserap dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga cepat
menimbulkan rasa lapar. Gula pasir tidak mengandung zat gizi lain, hanya
karbohidrat. Konsumsi gula sederhana yang berlebihan dapat mengurangi
peluang terpenuhinya zat gizi lainnya dan dapat meningkatkan kadar glukosa
darah. Bagi penderita diabetes,gula pasir bisa diganti dengan gula diet khusus
untuk penderita diabetes mellitus.
4. Batasi Konsumsi Lemak
Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi,
membantu penyerapan vitamin A,D,E dan K, Serta menambah lezatnya makanan.
Bagi kebanyakan penduduk Indonesia, khususnya yang tinggal di perdesaan,
konsumsi lemak atau minyak masih sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan.
Sementara konsumsi lemak pada penduduk perkotaan perlu di waspadai karena
cenderung berlebihan. Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat
menurunkan resiko diabetes. Contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makan
yang digoreng, mentega atau santan kental, lemak hewani, susu penuh, dan
cream.
5. Tepat Jenis Makanan
Bahan makanan yang di anjurkan dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus
sebagai berikut:
1. Sumber Karbohidrat
Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks diantaranya nasi, beras
merah, kentang, ubi, singkong, gandum, sagu, sereal, dan roti.
2. Sumber Protein Rendah Lemak
Bahan makanan sumber protein rendah lemak di antaranya ayam tanpa
kulit,ikan,susu skim,youghurt,tahu,tempe, dan kacang-kacangan.
3. Buah
Pepaya,apel,pisang,kedondong,salak,semangka,apel,pir,jeruk,belimbing,m
elon dan buah naga.
4. Sayuran
Sayuran dibagi menjadi dua golongan, yaitu sayuran golongan A dan
sayuran golongan B. Sayuran golongan A adalah sayuran yang bebas
dikonsumsi, mengandung sedikit sekali energi,protein,dan karbohidrat.
Contohnya gambas (oyong),lobak,selada,jamur
segar,mentimun,tomat,sawi,toge,kangkung,terong,kol,lobak, dan labu air.
Sayuran golongan B adalah sayuran yang boleh dikonsumsi, tetapi dibatasi
100gram setiap hari. Jenis sayuran golongan B diantaranya buncis,daun
melinjo,daun pakis,daun singkong,daun pepaya,labu
siam,katuk,pare,nangka muda,jagung muda,genjer,kacang kapri,jantung
pisang,bayam,kacang panjang, dan wortel.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan bagi penderita diabetes sebagai
berikut.
1) Mengandung banyak gula sederhana
2) Mengandung banyak lemak
3) Mengandung banyak natrium
6. Makanlah Makanan Yang Memiliki Nilai Indeks Glisemik Rendah Dan Indeks
Kekenyangan Tinggi
Untuk membantu mengatasi masalah kegemukan dan diabetes melitisus, perlu
mengatur kadar gula darah agar berada dalam kondisi normal (60-120 mg/dl).
Strategi yang dapat diterapkan adalah mengonsumsi makanan yang paling rendah
meningkatkan gula darah tetapi memberikan rasa kenyang. Caranya adalah
mengonsumsi produk pangan dengan indeks glisemik (IG) rendah dan indeks
kekenyangan (IK) tinggi.
Indeks glisemik (IG) adalah respon gula darah setelah mengonsumsi bahan
makanan sumber karbohidrat. Secara umum, pangan IG rendah dicirikan dengan
kaya serat dan miskin karbohidrat sehingga lambat untuk dicerna, misalnya
kedelai,apel,jeruk,dan anggur. Selain itu, bahan makanan IG rendah biasanya
memiliki IK tinggi sehingga laju pencernaan dan absorpsinya yang lambat akan
memperpanjang stimulasi reseptor-reseptor nutrient di dalam usus. Hal ini akan
memberikan perasaan kenyang lebih lama. Karena itu, bahan makanan IG rendah
dan IK tinggi merupakan bahan makanan pangekang nafsu makan.

4. CARA MEMBUAT RAMUAN OBAT TRADISIONAL PENCEGAH PENYAKIT


DIABETES MELITUS

Bahan:
1. 1 buah naga
2. 1 sendok air lemon
3. Air secukupnya

Alat:
1. Pisau
2. Blendre
3. Gelas

Cara pembuatan :
1. Siapkan blender yg sudah bersih. Potong buah naga menjadi bagian yang lebih
kecil
2. Masukkan buah naga ke dalam blender, beri sedikit air dan 1 sendok air lemon
3. Blender sampai halus dan tercampur merata
4. Saat sudah halus matikan blender dan tuang jus ke dalam gelas
5. Sajikan dan siap diminum.

Link vidio :
https://drive.google.com/file/d/1KeRuCIoSOinU5eDKrufyErHRBqtmkQXZ/
view?usp=drivesdk
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/books/edition/
Menu_Sehat_30_Hari_untuk_Mencegah_dan_Me/MZnrTmDrxGEC?
hl=id&gbpv=1&dq=diet+sehat+bagi+penderita+diabetes&printsec=frontcover

https://books.google.co.id/books/about/Diabetes_Siapa_Takut.html?id=XNTQ5i458-
cC&redir_esc=y

https://www.alodokter.com/mengelola-luka-diabetes-demi-meminimalkan-risiko-
yang-lebih-buruk

http://jurnal.akper-whs.ac.id/index.php/mak/article/download/100/79

Anda mungkin juga menyukai