Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus


Sub Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
Tempat : Ruang Perawatan
Sasaran : Pasien Rawat Inap Puskesmas Muara Madras
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal :
Pembicara :
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik metabolik yang komplek
melibatkan gangguan metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan
komplikasi secara microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati. Diabetes Mellitus
merupakan kelainan heterogen, ditandai dengan sirkulasi glukosa , lipid dan asam amino
berkadar tinggi, karena tidak memadainya insulin dalam memenuhi tuntutan
metabolisme tubuh(Keith, 1996).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga mampu memahami tentang
diabetes mellitus

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Mellitus
b. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya Diabetes Mellitus
c. Menjelaskan klasifikasi Diabetes Mellitus
d. Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
e. Menjelaskan tentang Komplikasi Diabetes Mellitus
f. Menjelaskan tentang cara pengelolaan Diabetes Mellitus

C. Materi
Materi terlampir

D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab

E. Media
Adapun media yang digunakan adalah leaflet dan slide
F. Kegiatan
Kegiatan
No Tahap Waktu
Penyuluh Peserta
1. Pembukaan 5M a. Salam pembukaan a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Mengkomunikasikan tujuan c. Memperhatikan
2. Inti 20M a. Menjelaskan materi - Mendengarkan dan
- Menjelaskan pengertian memperhatikan
Diabetes mellitus - Mendengarkan dan
- Menjelaskan tentang memperhatikan
pnyebab Diabetes - Mendengarkan dan
mellitus memperhatikan
- Menjelaskan Klasifikasi - Mendengarkan dan
Diabetes Mellitus memperhatikan
- Menjelaskan tanda dan
- Mendengarkan dan
gejala Diabetes Mellitus
memperhatikan
- Menjelaskan tentang
- Mendengarkan dan
Komlikasi Diabetes
Mellitus memperhatikan
- Menjelaskan tentang
cara pengelolaan
Diabetes Mellitus - Bertanya
b. Memberikan kesempatan - Memperhatikan
untuk bertanya jawaban dari
pembicara
3. Penutup 5M a. Menyimpulkan materi yang a. Mendengarkan
disampaikan b. Memperhatikan
b. Evaluasi c. Menjawab salam
c. Penutup dengan
mengucapkan salam

G. Pertanyaan
1. Apa pengertian Diabetes Mellitus?
2. Sebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus?

H. Jawaban
1. Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik metabolik yang komplek melibatkan
gangguan metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan komplikasi
secara microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati. Diabetes Mellitus merupakan
kelainan heterogen, ditandai dengan sirkulasi glukosa , lipid dan asam amino berkadar
tinggi, karena tidak memadainya insulin dalam memenuhi tuntutan metabolisme
tubuh
2. Adapun tanda dan gejala dari diabetes mellitus itu sendiri adalah :
- Poliuri (Banyak buang air besar)
- Polipagia ( banyak makan)
- Polidipsi (banyak minum)
- Berat badan menurun, dan nafsu makan meningkat
- Mudah timbul abses yang sembuhnya lama
- Kesemutan
- Penglihatan kabur
- Lemas
- Impotensi pada pria
- Pruritus vulva pada wanita
- Gairah seks menurun

I. Evaluasi
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan : 2 soal
DIABETES MELLITUS

A. Pengertian
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik metabolik yang komplek
melibatkan gangguan metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan
komplikasi secara microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati. Diabetes Mellitus
merupakan kelainan heterogen, ditandai dengan sirkulasi glukosa , lipid dan asam amino
berkadar tinggi, karena tidak memadainya insulin dalam memenuhi tuntutan
metabolisme tubuh ( Keith, 1996 ).

B. Penyebab Diabetes Mellitus


1. Tidak diketahui
2. Pada IDDM biasa karena tidak adekuat produksi insulin oleh pankreas.
3. Pada NIDDM karena terjadi peningkatan kebutuhan insulin
4. Etiologi lain: panktreatitis, tumor pankreas, obesitas, hiperthiroid, akromegali,
kehamilan, infeksi.
5. Gangguan sistem imun. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai
pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel-sel
pnyekresi insulin, kemudian pningkatan kepekaan sel beta oleh virus.

C. Klasifikasi
Klasifikasi yang dianjurkan oleh PERKENI adalah yang sesuai dengan anjuran
klasifikasi DM American Diabetes Association ( ADA ) 1997.
Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus ( ADA 1997 ):
1. Diabetes Tipe 1 ( destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
2. Diabetes Tipe 2 ( berpariasi mulai yang terutama dominant resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai resistensi
insulin).
3. Diabets Tipe Lain
- Karena obat dan zat kimia
- Infeksi
- Sebab imunologi yang jarang
- Sindrom Generik lain yang berkaitan dengan DM
- Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) yaitu penyakit diabetes yang dialami saat
hamil

D. Tanda dan gejala Diabetes mellitus


Adapun tanda dan gejala dari diabetes mellitus itu sendiri adalah :
1. Poliuri (Banyak buang air besar)
2. Polipagia ( banyak makan)
3. Polidipsi (banyak minum)
4. Berat badan menurun, dan nafsu makan meningkat
5. Mudah timbul abses yang sembuhnya lama
6. Kesemutan
7. Penglihatan kabur
8. Lemas
9. Impotensi pada pria
10. Pruritus vulva pada wanita
11. Gairah seks menurun

E. Komplikasi Diabetes mellitus


Adapun komplikasi pada diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Akut
- Hiperglikmia ( kadar gula darah yang mningkat )
- Penurunan kesadaran
2. Kronis
- Kerusakan pembuluh darah kecil, contoh kerusakan pembuluh darah pada mata,
jantung dll.
- Rentan infeksi TBC
- Kebutaan

F. Pengelolaan Diabetes mellitus


1. Penyuluhan ( Edukasi DM )
2. Perencanaan Makan
3. Latihan Jasmani
4. Obat berhasiat Hipoglikemi

DM tanpa dekompensasi metabolik dimulai dengan pengaturan makan disertai dengan


kegiatan jasmani yang cukup selama beberapa waktu ( 4-8 minggu ). Bila kadar glukosa
darah masih belum memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan baru diberikan
obat hipoglikemi oral ( OHO ) atau suntikan insulin sesuai dengan indikasi. Dalam
keadaan dekompensasi metabolik, misalnya Ketoacidosis, DM dengan stress berat. Berat
badan yang menurun dengan cepat, insulin atau obat berhasiat hipoglikemi dapat segera
diberikan.

1. Penyuluhan ( Edukasi Diabetes )


Edukasi Diabetes merupakan suatu proses pendidikan dan pelatihan tentang
pengetahuan Diabetes dan ketrampilan yang dapat menunjang perubahan perilaku yang
diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal, penyesuaian psikologis dan
kualitas hidup yang lebih baik secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya perlu
dilakukakan beberapa kali pertemuan untuk menyegarkan, mengingatkan kembali prinsip
penatalaksanaaan Diabetes sehingga dapat merawat dirinya secara mandiri. Hidup sehat
dengan diabetes memerlukan adaptasi Psikososial yang positif, dan penatalaksanaan
mandiri yang afektif terhadap penyakit ini. Untuk mencapai penatalaksanaan mandiri
yang efektif penderita dengan diabetes harus mengetahui, memepunyai sikap, dan
terampil melakukan perawatan mandiri yang berhubungan dengan pengendalian penyakit
kronis ini. Pengalamam mengatakan bahawa edukasi terncana seperti akan lebih efektif
bila diberikan oleh edukator diabetes yang berkualitas . Edukasi diabetes dianggap
sebagai salah satu cara terapi dan merupakan bagian integral keperawatan orang dengan
diabetes.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes :
a. Berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan.
b. Sampaikan informasi secara bertahap jangan berikan beberapa hal sekaligus.
c. Mulailah dengan hal yang sederhan baru kemudian dengan hal yang lebih komplek.
d. Gunakan alat bantu dengan dengar-pandang ( Audio-visual AID).
e. Utamakanlah pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukan simulasi.
f. Berikan pengobatan yang sederhana agar kepatuhan mudah dicapai.
g. Usahakanlah kompromi dan negosiasi, jangan paksakan tujuan
h. Berikanlah motivasi dan penghargaan dan diskusikanlah hasil laboratorium.
Edukator diabetes didefinisikan sebagai tenaga kesehatan profesional yang menguasai
inti pengetahuan dan mempunyai pengetahuan dalam ilmu biologi, sosial,komunikasi,
konseling, dan telah berpengalaman dalam merawat orang dengan diabetes.
Tanggung jawab utama edukator diabetes adalah pendidkan orang dengan DM , keluarganya
dan sistem pendukungnya yang menyangkut penatalaksanaan mandirri dan masalah-masalah
yang berhubungan dengan DM. Proses edukasi ini sebaiknya terdiri dari topik topik berikut
ini:
1. Patofisiologi DM
2. Pengelolaan Nutrisi dan diet
3. Intervensi Farmakologik
4. Aktifitas dan olah raga
5. Pemantauan mandiri kadar glukosa darah
6. Pencegahan dan pengelolaan komplikasi akut dan kronik
7. Penyesuaian Psikososial
8. Ketrampilan mengatasi masalah
9. Pengelolaan stress
10. Penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Masing-masing profesi kesehatan melaksanakan pendidikan diabetes menurut bidang
profesinya sendiri sehingga mempunyai pusat perhatian yang mungkin berbeda dan dapat
berpengaruh pada proses pendidikan.
Edukasi diabetes berlangsung dalam berbagai keadaan tergantung pada kebutuhan
pasien, lingkungan kerja edukator dan lingkungan. Edukasi diabetes sebaiknya merupakan
suatu kegiatan yang direncanakan, disesuaikan keadaan individu dan dievaluasi
dimanapun diadakan.

2. Perencanaan Makan
Standar yang digunakan adalah makanan dengan komposisi seimbang :
a. Karbohidrat 60 %
b. Protein 10 15 %
c. Lemak 20 25 %
Jumlah kalori disesuaikan dengan :
a. Petumbuhan
b. Status gizi
c. Umur
d. Stress akut
e. Kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal
3. Latihan Jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu ) selama kurang lebih 30
menit, yang sifatnya sesuai CRIPE ( continous, rhythmical, interval, progressive,
ndurance )
Adapun manfaat dari latihan jasmani (olahraga) adalah :
a. Menurunkan kosentrasi gula darah, selama dan sesudah latihan
b. Menurunkan kosentrasi indulin basal dan post prandial
c. Memperbaiki sensitifitas insulin
d. Menurunkan HtA1c
e. Memperbaiki hiprtensi ringan sampai sedang
f. Memperbaiki pengeluaran tenaga
g. Memelihara kardiovaskular
h. Meningkatkan kekuatan fleksibelitas otot
i. Meningkatkan sense of well-being dan kwalitas hidup

4. Obat berhasiat hipoglikemia


Jika pasien lebih menerapkan pngaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur namun
pngendalian kadar glukosa darahnya blum tercapai, dipertimbangkan pemakaian obat-
obatan berkhasiat hipoglikemik (oral insulin)
a. Obat hipoglikmia oral (OHO)
- Sulfoniurea
- Golongan obat ini mempunyai efek utama yaitu mengurangi produksi glukosa hati
dan memperbaiki ambilan glukosa perifer
b. Insulin
- Indikasi penggunaan pada DM tip 2
c. Koma hiperosomolar
d. Asidosis laktat
- Ketoasidosis
- Stress berat (infeksi sistemik, operasi berat)
- Kehamilan/DM gestasional yang tidak terkndali dengan prncanaan
- Tidak berhasil dikelola dngan dosis maksimal atau ada kontraindikasi OHO
LAMPIRAN MATERI

HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih
dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih. Disebut hipertensi apabila seseorang
yang terkena :
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih
2. Bila 2x kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih
3. Beberapa kali pengukuran tekanan sistolik menetap 140 mmHg atau lebih
B. Penyebab Hipertensi
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian karena orang
yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan, serta
mempunyai konsekuensi tertentu. Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2
golongan yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial : tidak diketahui penyebabnya, biasanya dihubungkan
dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam dan lemak tinggi, strees,
merokok.
2. Hipertensi sekunder : penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti, seperti :
gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.

C. Tanda dan Gejala


1. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur
2. Nggliyer (Bhs. Jawa), terasa melayang
3. Rasa berat ditengkuk atau leher
4. Kadang mimisan
5. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung
6. Telinga berdenging
7. Sukar tidur
8. Mata berkunang-kunang
9. Rasa mual atau muntah

D. Klasifikasi atau Derajat Hipertensi


The Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High
Pressure. (komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi). Mengklasifikasikan
hipertensi dalam tabel di bawah ini :

Tabel Stadium Hipertensi

Kategori Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah)


Normal tinggi (perbatasan ) 130-190 85-89
Stadium I Ringan 140-159 90-99
Stadium 2 Sedang 160-179 100-109
Stadium 3 Berat 180-209 110-119
Stadium 4 Sangat Berat 210 120

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi

Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :


1. Obesitas
2. Perokok
3. Peminum alkohol
4. Penyakit DM dan jantung
5. Wanita yang tidak menstruasi
6. Stress
7. Kurang olah raga
8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

F. Komplikasi
Efek pada organ :
1. Otak
- Pemekaran pembuluh darah
- Perdarahan
- Kematian sel otak: stroke
2. Ginjal
- Malam banyak kencing
- Kerusakan sel ginjal
- Gagal ginjal
3. Jantung
- Membesar
- Sesak nafas (dyspnoe)
- Cepat lelah
- Gagal jantung

G. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi


1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan)
2. Batasi pemakaian garam
3. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan
hipertensi dalam keluarga
4. Tidak merokok
5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran
6. Hindari minum kopi yang berlebihan
7. Batasi makanan
8. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang)
9. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun
Bagi yang sudah sakit
1. Berobat secara teratur
2. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk
dokter
3. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit lain
karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk hipertens

H. Makanan yang dianjurkan


1. Beras, kentang, ubi, mie, maizena, terigu, gula pasir
2. Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah,
kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom
3. Minyak gorng, margarine tanpa garam
4. Sayuran dan buah-buahan tawar
5. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur,
laos, lombok, salam, sere, cukak

I. Makanan yang tidak diperbolehkan


1. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang
2. Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan, seperti :
- Biskuit, bolu dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau soda
- Dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang kering, telur asin, telur
pindang
- Keju, selai kacang tanah
- Margarine, mentega
3. Acar, asinan sayuran, sayur dalam kaleng
4. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng
5. Kecap, terasi, petis, dan saos tomat

J. Pengobatan tradisonal untuk Hipertensi


Buah ketimun / Buah belimbing / Daun seledri
Cara membuat obat tradisional:
1. 1/2 kg buah ketmun/belimbing cuci hingga bersih
2. Kupas kulit dan kemudian diparut
3. Saring airnya dengan penyaring
4. Setelah disaring kemudian diminum
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1kg untuk 2 kali minum.

Anda mungkin juga menyukai