Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus


Sub Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
Tempat : Poliklinik Rumah Sakit Pratama Kubu
Sasaran : Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Pratama Kubu
Waktua : 30 menit
Hari/tanggal : Selasa, 12 Juli 2022
Pembicara :

A. Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik metabolik yang komplek
melibatkan gangguan metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan
komplikasi secara microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati. Diabetes Mellitus
merupakan kelainan heterogen, ditandai dengan sirkulasi glukosa , lipid dan asam amino
berkadar tinggi, karena tidak memadainya insulin dalam memenuhi tuntutan
metabolisme tubuh(Keith, 1996).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga mampu memahami tentang
diabetes mellitus
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Mellitus

b. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya Diabetes Mellitus

c. Menjelaskan klasifikasi Diabetes Mellitus

d. Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Mellitus

e. Menjelaskan tentang Komplikasi Diabetes Mellitus

f. Menjelaskan tentang cara pengelolaan Diabetes Mellitus


C. Materi
Materi terlampir
D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab
E. Media
Adapun media yang digunakan adalah leaflet
F. Kegiatan
Kegiatan
No Tahap Waktu
Penyuluh Peserta
1. Pembukaan 5’M a. Salam pembukaan a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Mengkomunikasikan tujuan c. Memperhatikan
2. Inti 20’M a. Menjelaskan materi - Mendengarkan dan
- Menjelaskan pengertian memperhatikan
Diabetes mellitus - Mendengarkan dan
- Menjelaskan tentang memperhatikan
pnyebab Diabetes - Mendengarkan dan
mellitus memperhatikan
- Menjelaskan Klasifikasi - Mendengarkan dan
Diabetes Mellitus memperhatikan
- Menjelaskan tanda dan - Mendengarkan dan
gejala Diabetes Mellitus memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
Komlikasi Diabetes memperhatikan
Mellitus
- Menjelaskan tentang
cara pengelolaan
- Bertanya
Diabetes Mellitus
b. Memberikan kesempatan - Memperhatikan
untuk bertanya jawaban dari
pembicara
3. Penutup 5’M a. Menyimpulkan materi yang a. Mendengarkan
disampaikan b. Memperhatikan
b. Evaluasi c. Menjawab salam
c. Penutup dengan
mengucapkan salam
DIABETES MELLITUS

A. Pengertian
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik metabolik yang komplek
melibatkan gangguan metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan
komplikasi secara microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati. Diabetes Mellitus
merupakan kelainan heterogen, ditandai dengan sirkulasi glukosa , lipid dan asam amino
berkadar tinggi, karena tidak memadainya insulin dalam memenuhi tuntutan
metabolisme tubuh ( Keith, 1996 ).
B. Penyebab Diabetes Mellitus
1. Tidak diketahui
2. Pada IDDM biasa karena tidak adekuat produksi insulin oleh pankreas.
3. Pada NIDDM karena terjadi peningkatan kebutuhan insulin
4. Etiologi lain: panktreatitis, tumor pankreas, obesitas, hiperthiroid, akromegali,
kehamilan, infeksi.
5. Gangguan sistem imun. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai
pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel-sel
pnyekresi insulin, kemudian pningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
C. Klasifikasi
Klasifikasi yang dianjurkan oleh PERKENI adalah yang sesuai dengan anjuran
klasifikasi DM American Diabetes Association ( ADA ) 1997.
Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus ( ADA 1997 ):
1. Diabetes Tipe 1 ( destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
2. Diabetes Tipe 2 ( berpariasi mulai yang terutama dominant resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai resistensi
insulin).
3. Diabets Tipe Lain
- Karena obat dan zat kimia
- Infeksi
- Sebab imunologi yang jarang
- Sindrom Generik lain yang berkaitan dengan DM
- Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) yaitu penyakit diabetes yang dialami saat
hamil
D. Tanda dan gejala Diabetes mellitus
Adapun tanda dan gejala dari diabetes mellitus itu sendiri adalah :
1. Poliuri (Banyak buang air besar)
2. Polipagia ( banyak makan)
3. Polidipsi (banyak minum)
4. Berat badan menurun, dan nafsu makan meningkat
5. Mudah timbul abses yang sembuhnya lama
6. Kesemutan
7. Penglihatan kabur
8. Lemas
9. Impotensi pada pria
10. Pruritus vulva pada wanita
11. Gairah seks menurun
E. Komplikasi Diabetes mellitus
Adapun komplikasi pada diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Akut
- Hiperglikmia ( kadar gula darah yang mningkat )
- Penurunan kesadaran
2. Kronis
- Kerusakan pembuluh darah kecil, contoh kerusakan pembuluh darah pada mata,
jantung dll.
- Rentan infeksi TBC
- Kebutaan
F. Pengelolaan Diabetes mellitus
1. Penyuluhan ( Edukasi DM )
2. Perencanaan Makan
3. Latihan Jasmani
4. Obat berhasiat Hipoglikemi
G. DM tanpa dekompensasi metabolik dimulai dengan pengaturan makan disertai dengan
kegiatan jasmani yang cukup selama beberapa waktu ( 4-8 minggu ). Bila kadar glukosa
darah masih belum memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan baru diberikan
obat hipoglikemi oral ( OHO ) atau suntikan insulin sesuai dengan indikasi. Dalam
keadaan dekompensasi metabolik, misalnya Ketoacidosis, DM dengan stress berat. Berat
badan yang menurun dengan cepat, insulin atau obat berhasiat hipoglikemi dapat segera
diberikan.
1. Penyuluhan ( Edukasi Diabetes )
Edukasi Diabetes merupakan suatu proses pendidikan dan pelatihan tentang
pengetahuan Diabetes dan ketrampilan yang dapat menunjang perubahan perilaku
yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal, penyesuaian
psikologis dan kualitas hidup yang lebih baik secara berkelanjutan. Dalam
pelaksanaannya perlu dilakukakan beberapa kali pertemuan untuk menyegarkan,
mengingatkan kembali prinsip penatalaksanaaan Diabetes sehingga dapat merawat
dirinya secara mandiri. Hidup sehat dengan diabetes memerlukan adaptasi Psikososial
yang positif, dan penatalaksanaan mandiri yang afektif terhadap penyakit ini. Untuk
mencapai penatalaksanaan mandiri yang efektif penderita dengan diabetes harus
mengetahui, memepunyai sikap, dan terampil melakukan perawatan mandiri yang
berhubungan dengan pengendalian penyakit kronis ini. Pengalamam mengatakan
bahawa edukasi terncana seperti akan lebih efektif bila diberikan oleh edukator
diabetes yang berkualitas . Edukasi diabetes dianggap sebagai salah satu cara terapi
dan merupakan bagian integral keperawatan orang dengan diabetes.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes :
a. Berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan.
b. Sampaikan informasi secara bertahap jangan berikan beberapa hal sekaligus.
c. Mulailah dengan hal yang sederhan baru kemudian dengan hal yang lebih komplek.
d. Gunakan alat bantu dengan dengar-pandang ( Audio-visual AID).
e. Utamakanlah pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukan simulasi.
f. Berikan pengobatan yang sederhana agar kepatuhan mudah dicapai.
g. Usahakanlah kompromi dan negosiasi, jangan paksakan tujuan
h. Berikanlah motivasi dan penghargaan dan diskusikanlah hasil laboratorium.
Edukator diabetes didefinisikan sebagai tenaga kesehatan profesional yang menguasai
inti pengetahuan dan mempunyai pengetahuan dalam ilmu biologi, sosial,komunikasi,
konseling, dan telah berpengalaman dalam merawat orang dengan diabetes.

Tanggung jawab utama edukator diabetes adalah pendidkan orang dengan DM ,


keluarganya dan sistem pendukungnya yang menyangkut penatalaksanaan mandirri
dan masalah-masalah yang berhubungan dengan DM. Proses edukasi ini sebaiknya
terdiri dari topik – topik berikut ini:

1. Patofisiologi DM
2. Pengelolaan Nutrisi dan diet
3. Intervensi Farmakologik
4. Aktifitas dan olah raga
5. Pemantauan mandiri kadar glukosa darah
6. Pencegahan dan pengelolaan komplikasi akut dan kronik
7. Penyesuaian Psikososial
8. Ketrampilan mengatasi masalah
9. Pengelolaan stress
10. Penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Masing-masing profesi kesehatan melaksanakan pendidikan diabetes menurut bidang
profesinya sendiri sehingga mempunyai pusat perhatian yang mungkin berbeda dan
dapat berpengaruh pada proses pendidikan.

Edukasi diabetes berlangsung dalam berbagai keadaan tergantung pada kebutuhan


pasien, lingkungan kerja edukator dan lingkungan. Edukasi diabetes sebaiknya
merupakan suatu kegiatan yang direncanakan, disesuaikan keadaan individu dan
dievaluasi dimanapun diadakan.

2. Perencanaan Makan
Standar yang digunakan adalah makanan dengan komposisi seimbang :
a. Karbohidrat 60 %
b. Protein 10 – 15 %
c. Lemak 20 – 25 %
Jumlah kalori disesuaikan dengan :
a. Pertumbuhan
b. Status gizi
c. Umur
d. Stress akut
e. Kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal
3. Latihan Jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu ) selama kurang lebih 30
menit, yang sifatnya sesuai CRIPE ( continous, rhythmical, interval, progressive,
ndurance )
Adapun manfaat dari latihan jasmani (olahraga) adalah :
a. Menurunkan kosentrasi gula darah, selama dan sesudah latihan
b. Menurunkan kosentrasi indulin basal dan post prandial
c. Memperbaiki sensitifitas insulin
d. Menurunkan HtA1c
e. Memperbaiki hiprtensi ringan sampai sedang
f. Memperbaiki pengeluaran tenaga
g. Memelihara kardiovaskular
h. Meningkatkan kekuatan fleksibelitas otot
i. Meningkatkan sense of well-being dan kwalitas hidup
4. Obat berhasiat hipoglikemia
Jika pasien lebih menerapkan pngaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur
namun pngendalian kadar glukosa darahnya blum tercapai, dipertimbangkan
pemakaian obat- obatan berkhasiat hipoglikemik (oral –insulin).
a. Obat hipoglikmia oral (OHO)
- Sulfoniurea
- Golongan obat ini mempunyai efek utama yaitu mengurangi produksi glukosa
hati dan memperbaiki ambilan glukosa perifer
b. Insulin
- Indikasi penggunaan pada DM tip 2
c. Koma hiperosomolar
d. Asidosis laktat
-Ketoasidosis
-Stress berat (infeksi sistemik, operasi berat)
-Kehamilan/DM gestasional yang tidak terkndali dengan prncanaan
-Tidak berhasil dikelola dngan dosis maksimal atau ada kontraindikasi

Anda mungkin juga menyukai