DIABETES MELLITUS
Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah
Disusun oleh:
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
DIABETES MELLITUS
V. Media
1. Power point
2. Leaflet
VI. Pengorganisasian
1. Pemateri : Poltekes Kemenkes Malang
2. Moderator : Poltkes Kemenkes Malang
3. Fasilitator : Stikes Yarsi Mataram
4. Observer : Stikes ADH Kediri
5. Notulen : Stikes Yarsi Mataram
6. Dokumentasi : Universitas Muhammadiyah Malang
7. Penyusun SAP : Universitas Muhammadiyah Malang
8. Penyusun PPT : Stikes ADH Kediri
9. Perlengkapan : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang
VII. Evaluasi
1. Pasien dan keluarga pasien dapat menjelaskan Pengertian Diabetes
melitus .
2. Pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan faktor penyebab Diabetes
Mellitus.
3. Pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan komplikasi dari Diabetes
Mellitus..
4. Pasien dan keluarga pasien dapat mengerti pencegahan dari komplikasi
Diabetes Mellitus.
5. Masyarakat Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan
menjalankan Gaya Hidup Sehat dan Nutrisi yang tepat pada penderita
Diabetes Mellitus..
MATERI
PENYULUHAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS
A. Definisi
C. Etiologi
Diabetes tipe 1
Dibetes tipe II
2. Kegemukan ( Obesitas )
1. Protein.
2. Total Lemak.
5. Sukrosa.
6. Pemanis.
7. Serat.
8. Natrium.
1. DM tipe 1 (IDDM)
a) Makan 5 – 6 kali setiap hari pada waktu yang kurang lebih sama dengan
interval sekitar 3 jam dan terdiri atas 3 kali makanan pokok serta 3 kali
camilan. Saat makan harus disesuaikan dengan saat penyuntikan insulin
hingga kadar puncak insulin dengan plasma sama dengan kadar gula darah
tertinggi sesudah makan.
b) Usahakan minum minuman yang bebas gula dan kaya serat, seperti agar-
agar, rumput laut, gelatin, kolang-kaling.
c) Pilihlah camilan yang rendah lemak dan rendah indeks glikemknya tetapi
dengan indeks kekenyangan yang cukup tinggi seperti sayuran rebus serta
buah segar yang berserat dan tidak begitu manis, pisang rebus, roti bekatul,
kacang hijau serta kacang kacangan lainnya, cracker dan makanan camilan
tanpa kalori seperti agar-agar, kolang-kaling, rumput laut dll.
d) Biasakan memakan sereal tinggi serat seperti havermut sebagai sarapan (> 6
gram) setiap pagi: hindari makan sereal yanaag banyak mengandung gula.
g) Minum susu rendah lemak (<1%) seperti susu krim, susu kedelai sebagai
pengganti susu fullcream untuk mengurangi asupaan lemak.
i) Lakukan pemantauan kadar gula darah paling tidak satu kali perhari. Riset
membuktikan bahwa pengendalian gula darah dengan melakukan diet,
olahraga yang teratur dan terafi insulin serta pemantauan gula darah di rumah
akan mengurangi perawatan di rumah sakit bagi penyandang DM tipe 1.
2. DM Tipe 2 (NIDDM)
a) Makan 3 kali makanan utama dan 2-3 kali camilan per hari dengan interval
waktu sekitar 3 jam.
b) Makan camilan yang rendah kalori dengan indeks glikemik yang rendah dan
indeks kekenyangan yang tinggi, seperti kolang-kaling, cincau, agar-agar,
rumput laut, pisang rebus, kacang hijau serta kacang-kacangan lainnya,
sayuran rendah kalori dan buah-buahan yang tidak manis (apel, belimbing,
jambu) serta alpukat.
c) Hindari kebiasaan minum sari buah secara berlebihan, khususnya pada pagi
hari dan gantikan dengan minuman yang berserat dari kelompok sayuran
yang rendah kalori seperti blender tomat, ketimun, dan labu siam yang sudah
direbus.
e) Biasakan sarapan dengan sereal tinggi serat, seperti havermout kacang hijau,
jagung rebus, atau roti bekatul (whole wheat bread) setiap hari.
f) Makanan pokok bisa bervariasi antara nasi (sebaiknya nasi beras merah/beras
tumbuk), kentang, roti (sebaiknya roti bekatul/whole wheat bread) dan
jagung. Jangan menggabungkan dua atau lebih makanan pokok seperti nasi
dengan lauk mi goring dan perkedel kentang ( karena ketiganya memiliki
indeks glisemik yang tinggi).
g) Hindari penambahan gula pasir pada minuman (kopi, teh) dan makanan
sereal.
l) Dalam membuat menu yang menggunakan telur, setiap merah telur dapat
diganti dengan dua buah putih telur, santan dapat diganti dengan susu skim,
dan minyak diganti dengan saus apel. Untuk menu yang memmerlukan
kecap, gunakan kecap diet dalam jumlah terbatas.
6. Stop merokok
11. Pakai alas kaki untuk menghindari luka karena akan beresiko
menimbulkan luka ulkus
12. Berpuasa
H. Senam Diabetes
A. Tahap-tahap senam seperti yang diungkapkan Sumarni (2008) adalah:
4) Inti 2 Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan
betis bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap ditempat. Tangan
kanan diangkat kekanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri
di tekuk hingga telapak tagan mendekati dada. Lakukan secara
bergantian.
B. Gerakan Senam Diabetes Gerakan kaki. Posisi awal: duduk tegak diatas
sebuah kursi jangan bersandar.
2. Luruskan kembali
Latihan ke 2 (10 kali) 1. Angkat ujung kaki, tumit tetap diletakkan diatas
lantai
Latihan ke 7 (10 kali) Seperti latihan ke 6, tetapi kali ini dengan kedua kaki
bersamaan
Latihan ke 8 (10 kali) 1. Angkat kedua kaki, luruskan dan pertahankan posisi
tersebut
2. Gerakan kaki pada pergelangan kaki, ke depan dan ke
belakang
Latihan ke 9 (10 kali) 1. Luruskan salah satu kaki dan angkat
Latihan ke 10 (10 kali) 1. Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk
bulat seperti bola. Kemudian dilicinkan kembali dengan menggunakan ke dua kaki,
setelah itu di sobek-sobek.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik
disertai berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf,
dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam
pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Brunner &Suddart, 2001. Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah, Edisi 8
Volume 2 .EGC: Jakarta.