Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH
Ary Syahrul Ramdani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN “PENYAKIT DIABETES MELITUS”

Topik : Penyakit Diabetes Melitus


Sub topik : Pengertian Diabetes Melitus, Penyebab Diabetes Melitus, Tanda
dan gejala Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, cara
penanganan Diabetes Melitus.
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Oktober 2022
Waktu/Jam : 01.00 - selesai
Tempat : Lingkungan Cilame RT. 01 RW. 31 Kelurahan Ciamis
Penyuluh : Mahasiswa Prodi Ners STIKes Muhammadiyah Ciamis

I. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan warga mengetahui tentang


penyakit Diabetes Mellitus.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, Warga mampu :
1. Menjelaskan pengertian dari Diabetes Melitus
2. Menjelaskan penyebab Diabetes Melitus
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
4. Menyebutkan komplikasi Diabetes Mellitus
5. Menjelaskan cara penanganan Diabetes Mellitus
III. Materi
Terlampir
IV. Metode

Konseling dan tanya jawab.


V. Media dan alat peraga
a. Leaflet Diabetes Melitus
VI. Kegiatan.

NoSusunan AcaraWaktu Kegiatan Pelaksana Kegiatan Peserta

1. Pembukaan5 menit -Mengucapkan salam -Menjawab salam

Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menggali Appersepsi

Kontrak waktu

-Pengenalan materi

2. Penyajian 17 menit-Menjelaskan pengertian-Peserta

tanda gejala$ mendengarkan dan

penyebab komplikasi memperhatikan

-Menjelaskan cara materi yang

penanganan dan disampaikan dan


pencegahan DM bertanya

-Menjelaskan diit bagi

DM
3. Penutup 3 menit -Mengevaluasi materi -Menjawab salam

yang telah disampaikan

-Salam penutup

VII. Pengorganisasian

1. Penyaji : Ary Syahrul Ramdani


Lampiran : materi penyuluhan

DIABETES MELITUS
A. Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang akhir-akhir ini semakin
banyak

dijumpai. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah
kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis
penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah
sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh
yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Pankreas sudah tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam
memenuhi kebutuhan tubuh.

Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan oleh


kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga
keseimbangan glukosa dalam

darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan.


Kegagalan tubuh untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak
mencukupi akan menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan
digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-sel dalam tubuh).
Dengan demikian glukosa meningkat di dalam darah menyebabkan berlakunya
penyakit kencing manis juga dikenal sebagai Diabetes Melitus.

B. Penyebab Diabetes Melitus


1. Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula
Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal
tersebut sangat mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam
kemasan, permen, aneka jajanan kue dan lain-lain. Semua makanan dan
minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung banyak gula. Yang
patut diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan
minuman tersebut tidak pernah kita ketahui berapa takarannya. Berbeda
jika kita minum teh atau kopi buatan sendiri, yang sudah diketahui berapa
sendok teh takarannya. Kita boleh minum teh manis dan kopi selama
dalam batas yang wajar.
2. Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan
tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan
begadang sambil minum kopi dan merokok mempunyai resiko terkena
penyakit diabetes. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan begadang,
istirahatlah secara cukup, yaitu 8 jam
dalam sehari agar tubuh dapat fit kembali.
3. Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
Perlu Anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang
terbatas dalam mengolah makanan yang Anda makan. Jika Anda makan
terlalu banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk
gula dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap hari, maka
dapat dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam
tubuh. Inilah pemicu awal terjadinya
gejala diabetes.
4. Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain
minum minuman beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya
diabetes. Selain merusak paru-paru, merokok juga dapat merusak hati dan
pankreas dimana hormon insulin diproduksi sehingga dapat mengganggu
produksi insulin di dalam kelenjar pankreas.
5. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada
dikantor, duduk terlalu lama di depan komputer serta kurangnya aktivitas
fisik lainnya membuat sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya
terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh yang lambat laun berat badan
menjadi berlebih. Sebagai pencegahan, Anda dapat memperbanyak
aktivitas fisik selama bekerja. Misalnya jalan kaki ketika berangkat ke
kantor, naik tangga, melakukan senam ringan sehabis duduk terlalu
lama dan lain-lain.
6. Faktor Keturunan
Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau genetika.
Biasanya jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka
kemungkinan besar anaknya juga menderita penyakit yang sama. Para ahli
diabetes telah sepakat menentukan persentase kemungkinan terjadinya
diabetes karena keturunan. Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu)
menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit
diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak atau ibu) adalah
penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit
diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak
menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit
diabetes
yaitu 15%.
7. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus.
konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi
insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula
dalam darah meningkat dan pastinya
akan menyebabkan diabetes melitus.
8. Pola hidup
Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes
mellitus. Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk
terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk
membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang
tertimbun di dalam tubuh merupakan
faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.
9. Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung
memiliki
peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari
sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.
10. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan
radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi
pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses
metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang
terakumulasi dalam waktu yang
lama dapat mengiritasi pankreas.
11. Penyakit dan infeksi pada pancreas

Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat


menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi
pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses
metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan
dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkena diabetes mellitus.

C. Gejala Diabetes Melitus


1. Peningkatan rasa lapar
2. Peningkatan keluaran urin
3. peningkatan rasa haus
4. Cemas
5. Berat badan menurun
6. Kesemutan
7. Gatal
8. Mata kabur
9. Impotensi pada pria
10. Priuritas pada wanita
D. Komplikasi Diabetes Melitus
1. Ginjal pada Diabetes Mellitus
Nefropati diabetic merupakan penyebab kematian terbanyak penderita DM.
Proteinuria penderita DM biasanya menunjukkan tingkat kerusakan pada
ginjal dan prognosis. Patogenesis nefropati diabetic berhubungan dengan
hiperglikemia, karena kerja ginjal yang terus menerus melebihi batas
untuk menyaring glukosa,
peningkatan tekanan darah pada ginjal dan perubahan struktur glomerular.
2. Diabetic Neuropathy
Diabetic neuropathy muncul pada 50% penderita DM jangka panjang baik
pada tipe 1 maupun tipe 2. Pada penderita DM kemungkinan disebabkan
gangguan sirkulasi pada sel saraf karena kerusakan pembuluh darah, Ada
pun jenis-jenisnya
adalah:
a. Polyneuropathy (mononeuropathy)
Bentuk yang paling sering adalah distal symmetric polyneuropathy
berupa kehilangan kemampuan sensorik bagian distal. Gejala yang
muncul berupa perasaan gatal geli atau terbakar dimulai dari ujung
kaki menyebar ke proksimal. Lama kelamaan penderita akan
kehilangan kemampuan sensori atau kehilangan kemampuan reflek.
Sedangkan mononeuropathy biasanya
menyerang bagian cranial atau saraf perifer lainnya.
b. Autonomic neuropathy
Penderita DM dapat mengalami disfungsi saraf otonom (sistem
kolinergik, noradrenergic dan peptidergik). Saraf-saraf tersebut
mengatur jantung, gastrointestinal dan sistem kemih. Hal ini bisa
mengakibatkan takikardi, gejala
gangguan pengosongan lambung, gangguan frekuensi berkemih, dll.
3. Gastrointestinal dan genitourinary
Kelainan yang paling sering muncul adalah gangguan pengosongan lambung
dan gangguan motilitas usus. Gejala yang mungkin muncul adalah anorexia,
muntah, mual, dan kembung. Penyebabnya mungkin adalah disfungsi saraf
simpatis. Selain itu hiperglikemia juga mengganggu proses pengosongan
lambung.
4. Komplikasi kardiovaskular
Faktor resiko untuk penyakit makrovaskular pada penderita DM misalnya
dislipidemia, hipertensi, obesitas, aktivitas fisik berkurang, dan bila
merokok akan semakin parah. Pada penderita DM tipe 2 biasanya terjadi
peningkatan plasminogen activator inhibitor dan fibrinogen yang
meningkatkan koagulasi darah. Selain itu diabetes juga berhubungan
dengan disfungsi endotel, otot polos pada pembuluh dan platelet. Selain
penyakit jantung koroner, kemungkinan untuk terjadi penyakit
cerebrovaskular juga meningkat pada penderita DM. penderita
DM juga beresiko terkena diabetic cardiomyopathy.
5. Komplikasi pada ekstremitas bawah
DM merupakan penyebab amputasi non-traumatik tertinggi terutama akibat
ulkus pada kaki, dan infeksi. Peningkatan insidensi disebabkan neuropathy,
penyakit arteri perifer dan penyembuhan luka yang lambat. Sekitar 15%
penderita DM menderita ulkus pada kaki dan 14-24% diantaranya
harus diamputasi. Ulkus
diabetikum dapat terjadi menurt dua teori, teori sorbitol dan terori
glikoksilasi.
6. Infeksi
Penderita DM juga bisa mengalami gangguan sistem imun dan fungsi fagosit.
Hal ini berhubungan dengan hiperglikemia dan gangguan vaskularisasi.
Hiperglikemia membantu kolonisasi candida dan jenis fungal lainnya karena
menyediakan makanan yang baik untuk pertumbuhan koloni. Infeksi
tersering yang muncul adalah pneumonia, UTI, dan infeksi pada kulit. Selain
itu penderita DM juga lebih rentan terhadap postoperative infection.
7. Mata
Pada DM dapat saja terjadi retinopati dimana pembuluh retina mengalami
penyempitan, karena merupakan end artery (tak punya kolateral) sumbatan
pada pembuluh retina berakibat kebutaan. Komplikasi kronik lainnya ialah
katarak diabetik sebagai akibat tingginya kadar glukosa dalam cairan lensa
mata, sehingga
cairan lensa tersebut menjadi keruh
E. Bahaya Hipoglikema, Hiperglikemia dan Ketoasidosis Diabetik
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah di bawah normal,
hal ini dapat terjadi setiap saat, dan dapat fatal bila tidak segera ditangani.
Penderita hipoglikemia harus segera minum manis, disusul dengan makan
berkalori, misalnya roti manis atau beberapa biskuit.
Segera datang ke rumah sakit atau hubungi dokter anda bila pemberian
minuman

manis dan biskuit tidak menolong.


a. Hipoglikemia dapat timbul setelah:

- minum obat diabetes atau suntik insulin;

- tidak makan atau merubah jam makan;

- olahraga berlebihan tanpa disertai makan; atau

- minum alkohol pada saat perut kosong.

b. Beberapa keluhan atau gejala yang terlihat adalah:


• lemah;
• pusing, sakit kepala;
• gemetar, berkeringat dingin, lapar.
• Lemah Pusing Sakit Kepala
• Lapar Gemetar Berkeringat Dingin

• Luka yang sukar sembuh Berat badan menurun

Anjuran untuk penderita diabetes agar jangan terjadi hipoglikemia:

- kenali dan waspadai tanda-tanda hipoglikemia;

- selalu membawa permen atau biskuit saat bepergian;

- buat rencana cermat untuk pengobatan diabetes bersama dokter anda;


Segera datang ke rumah sakit atau hubungi dokter anda bila pemberian
minuman manis dan biskuit tidak menolong.
2. Hiperglikemia
Penderita diabetes selalu cenderung untuk mengalami kadar gula darah
yang

tinggi atau hiperglikemia, sekalipun sudah mendapatkan pengobatan insulin.


a. Beberapa keluhan hiperglikemia adalah:
• rasa capai tidak semestinya;
• kulit kering;
• luka yang sukar sembuh; dan
• berat badan menurun.
• Rasa nafsu makan bertambah dan rasa haus berlebihan
• Penglihatan kabur kulit kering sering kencing

b. Apabila kadar gula darah terlalu tinggi, harus dipikirkan beberapa hal:
• Lupa minum obat? dosis kurang atau tidak tepat waktu minum obat?
• Makan berlebihan, atau makan sesuatu yang mengandung banyak
gula?
• Kurang berolahraga?
• Stres berlebihan?
3. Ada infeksi atau penyakit lain?

Ketoasidosis Diabetik
Ketoasidosis Diabetik (KAD) adalah keadaan serius yang dapat berakhir
dengan koma sampai kematian. Bila diabetes tidak terkontrol dengan baik,
tubuh tidak dapat menggunakan gula dengan baik untuk kebutuhan energi,
dan akan terbentuk banyak keton yang berbahaya bagi tubuh. KAD harus
dirawat intensif di rumah sakit. Penderita diabetes perlu mengenal tanda-
tanda KAD dan memeriksa urin
dan darah adanya keton dan kadar gula yang
sangat tinggi. Tanda dan gejala :
• rasa haus yang berlebihan;
• kencing yang terlalu sering;
• mual, muntah, dan nyeri perut;
• nafas yang cepat dan dalam, bau nafas keton / manis; atau
• mengantuk dan gangguan kesadaran.
F. Pantangan Makanan Penderita
1. Teh manis
Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak
tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira
mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori
wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas).
Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-
1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut
diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan
diabetes.
2. Goreng an atau makanan yang digoreng
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal
gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif,
seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama
penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh
darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah
dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan
trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah.
Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan
mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi
lemak, termasuk gorengan.
3. Kentang
Kandungan karbohidrat pada kentang yang tinggi, membuat indeks
glikemiknya juga tinggi. Untuk itu, kurangi konsumsi kentang, baik yang
dipanggang, direbus maupun digoreng.
4. Roti putih
Kurangi konsumsi roti yang terbuat dari tepung putih. Lebih baik pilih
roti yang terbuat dari tepung gandum. Selain memiliki banyak serat juga
baik untuk jantung Anda.
5. Mie dan Pasta
Sebagian besar pasta dan mie memiliki indeks glikemik tinggi.
Artinya pasta
dan mie dibuat dengan olahan karbohidrat sederhana seperti gandum atau
tepung beras. Konsumsi karbohidrat tinggi bisa meningkatkan kadar gula
dalam darah.
G. Diit Diabetes Melitus
Mengelola penyakit kencing manis atau diabetes mellitus sebenarnya
mudah asal penderita bisa mendisiplinkan diri dan melakukan olahraga secara
teratur, disiplin saran dokter, disiplin minum obat, dan tetap optimis.
Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet
makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan
diabetes. Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus
memperhatikan jumlah karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan
energi diperoleh dari zat ini. Ada dua golongan karbohidrat yakni jenis
kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih
dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh
karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai
tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat

sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen,
langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung
melejit.

Dari sisi makanan penderita diabetes atau kencing manis lebih


dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan,
sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll.
Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas,
rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan.
Penderita kencing manis juga di anjurkan untuk mengkonsumsi
sayuran. Ada dua jenis sayuran yaitu jenis sayuran A dan B. Dalam sayuran
jenis A(bayam, buncis,
kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah
sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun,
gambas, cabai

hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan
kolesterol darah. Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah)
serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara
bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah.
Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi
sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya
agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah
perut tidak terlalu

mendadak. Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan
juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga
jam). Yang

perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak,
jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis,
cake, coklat, dendeng, makanan gorengan.
Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak
menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang hamil.
Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan
makanan yang mengandung gula. Juga menghindari konsumsi hidrat arang
olahan yakni hidrat arang hasil dari pabrik berupa tepung dengan segala
produknya. Ditambah lagi mengurangi konsumsi lemak dalam makanan
sehari-hari (lemak binatang, santan, margarin, dll.), sebab tubuh penderita
mengalami kelebihan lemak darah.
Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan,
khususnya serat yang larut air seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-
kacangan, dan biji-bijian (bukan digoreng). Bila penderita juga mengalami
masalah dengan ginjal, yang perlu

diperhatikan adalah jumlah konsumsi protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8


g protein per kilogram berat badan. Bila kadar kolesterol/trigliserida tinggi,
disarankan melakukan diet rendah lemak. Bila tekanan darahnya tinggi,
dianjurkan mengurangi konsumsi garam. Kegagalan berdiet bisa disebabkan
karena pasien kurang berdisiplin dalam memilih makanannya atau tidak mampu
mengurangi jumlah kalori makanannya. Bisa juga penderita tidak
mempedulikan saran dokter. Dengan melakukan diet yang teratur dan disiplin
pasti kadar gula dapat dikendalikan.

H. 3D Tips Pengelolaan Untuk Menjaga Gula Darah Tetap Normal


1. Disiplin Olah Raga
Olah raga yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Manfaat
olah raga bagi penderita diabetes antara lain:
a. Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh
sehingga meningkatkan kemampuan metabolisme sel dalam
menyerap dan menyimpan glukosa.
b. Meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan, di
mana biasanya penderita diabetes memiliki masalah.

c. Mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa darah


Penderita diabetes yang rajin berolah raga dapat
melepaskan diri dari ketergantungan pada obat.
Berikut adalah beberapa tips berolah raga bagi penderita diabetes
(diabetesi):

a. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani program olah raga.


Dokter akan merekomendasikan jenis olah raga apa yang boleh Anda
lakukan sesuai dengan kondisi Anda. Dokter biasanya akan melarang
Anda berolah raga bila:
1) Glukosa darah Anda lebih dari 250 mg/dl.

2) Anda memiliki gejala retinopati (kerusakan pembuluh darah pada


mata), neuropati (kerusakan syaraf dan sirkulasi darah pada
anggota badan), nefropati (kerusakan ginjal) dan gangguan jantung
seperti jantung koroner, infark miokard, arritmia dan lainnya.
b. Bila tidak ada larangan, mulailah dengan olah raga ringan seperti
senam aerobik, berjalan, berenang, dan bersepeda. Olah raga aerobik
tersebut bermanfaat memperdalam pernafasan dan meningkatkan
kerja jantung. Bagi Anda yang tidak pernah berolahraga, awali
dengan 10 — 20 menit setiap kali
latihan, beberapa kali seminggu.a
c. Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bila memiliki
masalah di kaki mereka. Sebelum berjalan sehat atau jogging,
pastikan kenyamanan dan keamanan sepatu yang dipakai:
1) Selalu gunakan kaus kaki yang nyaman.

2) Periksa apakah ada krikil atau benda lain sebelum mengenakan


sepatu.

3) Hindari lecet atau goresan di kaki

d. Bila Anda memiliki masalah di kaki, sebaiknya pilih berenang, senam


atau bersepeda yang tidak terlalu membebani kaki.
e. Jangan mengangkat beban berat karena dapat meningkatkan tekanan
darah

secara tiba-tiba.
f. Awali dan akhiri latihan dengan pemanasan dan pendinginan
selama 5-10

menit untuk mengurangi risiko jantung dan cedera otot.


g. Jangan menambah porsi latihan secara drastis. Setiap kali, naikkan
hanya satu

faktor saja (frekuensi, lama atau intensitas latihan).


h. Kenakan tanda pengenal diabetes, agar orang tahu bila terjadi sesuatu
dengan Anda. Hipoglikemi adalah risiko yang dapat terjadi sewaktu
berolah raga. Kenaikan penyerapan glukosa oleh otot dapat
menurunkan gula darah ke tingkat yang sangat rendah (hipoglikemi).
Gejala hipoglikemi adalah badan gemetar, jantung berdebar,
keringat bertambah, rasa lapar, pusing, lesu,
bingung, dan perubahan mood yang cepat.
i. Bila terkena gejala hipoglikemi:

1) Lakukan tes gula darah untuk mengecek.

2) Konsumsi makanan atau minuman manis, misalnya jus atau


manisan buah. Hindari makanan yang mengandung lemak
karena menghalangi penyerapan glukosa oleh tubuh.
3) Istirahat selama 10 -15 menit dan lakukan pengecekan lagi
sebelum melanjutkan latihan. Jangan meneruskan berolah raga
bila gula darah di bawah 100 mg/dl.
4) Bila melanjutkan berolah raga, selalu waspada
terhadap munculnya kembali gejala hipoglikemi.
5) Setelah selesai berolah raga, makanlah makanan
yang mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, roti,
dan jagung.

j. Lakukan pengetesan glukosa darah 12 jam setelah latihan yang


agak berat untuk mengecek adanya hipoglikemi yang muncul setelah
latihan (late onset).

k. Berolahragalah dengan gembira. Untuk meningkatkan dan


mempertahankan motivasi Anda berolahraga, bergabunglah
dengan klub-klub olah raga diabetes yang ada di dekat tempat
tinggal Anda

2. Disiplin Makan
Mengidap diabetes bukan berarti anda tidak boleh menikmati makanan
favorit anda. Silahkan mengkonsumsi makanan kesenangan anda namun
hindari yang banyak mengandung lemak dan gula.

a. Jadwal makanan selalu 3 kali sehari, dengan jarak 4-6 jam

b. Banyak mengandung jenis sayuran, kaya serat, rendah karbohidrat dan


lemak

c. Jumlah makanan disesuaikan untuk mencapai berat badan ideal.

d. Berbeda dengan makanan biasa, diet diabetes harus tepat jadwal,


tepat jenis, dan tepat jumlah.
Tujuan diet diabetes adalah menyesuaikan makanan dengan kemampuan
tubuh yang menggunakan dan memerlukannya, sehingga dapat:

a. Menjaga kadar gula darah tetap normal

b. Mencapai berat badan ideal

c. Penderita dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa

d. Menghindari komplikasi.

Makan secara teratur sesuai dengan jumlah dan pembagian yang telah
dianjurkan oleh dokter dan ahli gizi anda. Bahan makanan yang dihindari
adalah:

a. Gula murni dan bahan makanan yang diolah dengan memakai gula
murni seperti gula pasir, gula jawa, madu, sirop, dan lain-lain;
b. Makanan yang banyak mengandung lemak, seperti keju, mentega,
kuning telor, susu fullcream, santan dan sebagainya;

c. Buah-buahan manis seperti mangga, nangka, rambutan, sawo,


sirsak, nanas, anggur, duku, durian, jeruk manis.

d. Bahan makanan yang dibatasi adalah makanan yang mengandung


banyak karbohidrat, seperti nasi, lontong, ketan, jagung, roti, ubi,
singkong, talas, kentang, sagu, mie, dan bihun.
3. Disiplin Minum Obat
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang kronis atau menahun,
sehingga
memerlukan perhatian, pengobatan, serta perawatan yang berkesinambungan
dan berlangsung seumur hidup.
Pengobatan ini harus dilakukan secara teratur dan sesuai resep dokter agar
glukosa dalam darah tetap normal.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa


Keperawatan. Alih Bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC :
Jakarta.

World Health Organization Department of Noncommunicable Disease


Surveillance (2005). "Definition, Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus and its Complications" (PDF)

Anda mungkin juga menyukai