Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

Disusun oleh:
1. Hadijah NPM :2040703064
2. M. Sahrir NPM : 2040703075
3. Krista Natasia NPM : 2040703071
4. Rosnawati NPM : 2040703084
5. Dedy Rinaldi NPM : 2040703060
6. F.M. Sisca Sihotang NPM : 2040703062
7. Harno NPM : 2040703065
8. Neneng Indrasari NPM : 2040703077
9. Sampe Jasima Raja NPM : 2040703085
10. Sudirman NPM : 2040703088
11. Supriati Ningsih NPM : 2040703091
12. ST. Zakinah NPM : 2040703087

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Diabetes Melitus
Sasaran : Masyarakat Sekitar
Tempat :-
Tanggal Pelaksana :-
Waktu :-
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentangdiabetes melitus, diharapkan
masyarakat mampu memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam
kehidupan sehari-hari.
II. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan peserta mampu:
1. Memahami pengertian Diabetes Melitus.
2. Memahami faktor penyebab Diabetes Mellitus.
3. Mengetahui komplikasi dari Diabetes Mellitus.
4. Mengetahui pencegahan dari komplikasi Diabetes Mellitus.
5. Mengetahui Gaya Hidup Sehat dan Nutrisi yang tepat pada penderita Diabetes Mellitus
III.MATERI
Terlampir
IV. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Media
 Materi SAP
 LCD
 Leaflet
2. Metode
1. Penyluhan
2. Tanya jawab
3. Langkah-langkah

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 Pembukaan
 Memberi salam Menjawab salam,
5 menit  Menjelaskan tujuan penyuluhan mendengarkan serta

 Memberikan pokok materi yang memperhatikan


akan disampaikan
2 Pelaksanaan
1. Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
 Memahami pengertian Diabetes
Melitus.
 Memahami faktor penyebab
20 menit Diabetes Mellitus. Menyimak dan
 Mengetahui komplikasi dari memperhatikan
Diabetes Mellitus.
 Mengetahui pencegahan dari
komplikasi Diabetes Mellitus.
 Mengetahui Gaya Hidup Sehat dan
Nutrisi yang tepat pada penderita
Diabetes Mellitus
3 Evaluasi
 Menyimpulkan inti penyuluhan
 Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan Menyimak,
10 menit  Memberi kesempatan kepada mempraktekkan dan
peserta untuk bertanya mendengarkan

 Memberi kesempatan kepada


peserta untuk menjawab
pertanyaan
4 Penutup
 Menyimpulkan materi penyuluhan
5 menit yang telah di sampaikan Menjawab salam
 Menyampaiakn ucapan terimah
kasih atas perhatian dan waktu
yang telah diberikan kepada
peserta
 Mengucapkan salam
V.EVALUASI HASIL
1. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami materi penyuluhan yang telah di sampaikan dan
bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memperbaiki segala kekurangan pada proses penyuluhan agar kegiatan
penyuluhan di acara selanjutnya bias lebih baik lagi.
Lampiran
DIABETES MELITUS
A. Definisi
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolic akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi
pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron
B. Penyebab diabetes melitus
Diabets merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM); dan
faktor risiko diabetes melitus bisa dikelompokkan menjadi faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi adalah ras dan etnik, umur, jenis kelamin,
riwayat keluarga dengan diabetes melitus, riwayat melahirkan bayi dengan
berat badan lebih dari 4000 gram, dan riwayat lahir dengan berat badan lahir
rendah (kurang dari 2500 gram).
Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi erat kaitannya dengan
perilaku hidup yang kurang sehat, yaitu berat badan lebih, obesitas
abdominal/sentral, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet
tidak sehat/tidak seimbang, riwayat Toleransi Glukosa Terganggu (TG T)
atau Gula Darah Puasa terganggu (GDP terganggu), dan merokok.
Diabetes Melitus Tipe 2 Disebut : penyebabnya terkait dengan faktor
pola makan yang tidak sehat, obesitas, dan kurangnya olahraga. Sel-sel
tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan tidak bisa menyerap dan
menggunakan dekstrosa dan kelebihan gula darah yang dihasilkan secara
efektif.
Diabetes Melitus Gestasional: disebabkan oleh perubahan hormon yang
dihasilkan selama kehamilan dan biasanya berkurang atau menghilang
setelah melahirkan. Studi dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan
bahwa wanita yang pernah mengalami diabetes melitus gestasional memiliki
tingkat risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit diabetes melitus
tipe II, sehingga wanita tersebut harus lebih memerhatikan pola makan yang
sehat demi mengurangi risiko tersebut.
C. Komplikasi dari diabetes melitus
Diabetes merupakan penyakit yang dapat menyerang seluruh organ tubuh.
Organ tubuh yang sering diserang antara lain jantung, mata, ginjal, pembuluh
darah, gigi, hingga saraf. Penderita diabetes harus memiliki pola hidup yang
sehat agar kadar gula dalam darah tetap normal. Komplikasi diabetes mellitus
dapat memicu berbagai penyakit kronis yang berbahaya. Berikut adalah
sederet komplikasi diabetes melitus yang harus Anda ketahui.
1. Penyakit kardiovaskular
Menderita penyakit diabetes mellitus akan meningkatkan risiko terjadinya
penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskuler tersebut antara lain
stroke, serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah. Tingginya
kadar glukosa dalam tubuh akan membuat pengerasan pembuluh darah
arteri lebih cepat dan akhirnya menghambat sirkulasi darah. Dalam
website resminya, American Heart Association menjelaskan bahwa
penderita diabetes melitus lebih mungkin meninggal karena komplikasi
penyakit kardiovaskular yang dialami.
2. Penyakit ginjal
Dilansir dari Mayo clinic, sebagian orang yang mengalami diabetes
melitus berisiko untuk mengalami kerusakan pada organ ginjal. Rusaknya
ginjal akibat pada diabetes melitus dikenal dengan istilah medis nefropati
diabetik. Kondisi nefropati diabetik terjadi akibat kadar gula darah yang
tinggi merusak pembuluh darah di ginjal yang berfungsi untuk menyaring
limbah atau zat sisa pada tubuh. Jika kondisi tersebut dibiarkan dan tidak
segera ditangani dengan segera. Maka dapat menyebabkan penyakit ginjal
akut hingga gagal ginjal. Untuk mengeceknya, dokter akan mengambil
sampel urin yang kemudian akan dilakukan uji laboratorium.
3. Kerusakan saraf
Diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan saraf atau disebut
neuropati diabetik. Kerusakan saraf yang ditimbulkan akibat diabetes
ditandai dengan rasa nyeri, terasa kesemutan, kulit terasa terbakar, dan
mati rasa. Kondisi tersebut terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh
sangat tinggi. Akibatnya, kondisi tersebut akan merusak saraf-saraf di
dalam tubuh. Meski bisa terjadi dimanapun, kerusakan saraf akibat
diabetes melitus biasanya lebih sering menyerang saraf di kaki. Untuk
mengeceknya, dokter akan melakukan pemeriksaan elektromiografi untuk
melihat kondisi saraf Anda.
4. Kerusakan mata
Komplikasi berikutnya dari penyakit diabetes melitus adalah kerusakan
pada organ mata. Istilah medisnya adalah retinopati diabetik. Penderita
diabetes melitus sangat berisiko tinggi mengalami kerusakan mata jika
diabetes melitus tidak segera ditangani. Kerusakan mata dimulai dengan
penglihatan yang mulai kabur, terutama jika kadar gula darah sedang
tinggi. Kondisi tersebut akan berlangsung lama dan biasanya kembali
normal ketika kadar gula darah kembali normal. Beberapa kerusakan mata
yang mungkin terjadi akibat diabetes melitus meliputi glaukoma, katarak
diabetik, retinopati diabetik, edema diabetik.
5. Gastropati diabetic
Gastropati diabetik merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya
kerusakan pada saraf di lambung. Kondisi tersebut akhirnya membuat
saraf otot lambung tidak dapat bekerja dengan baik dan menjadi lambat.
Akibatnya, glukosa darah menjadi sulit untuk diatur sehingga sewaktu-
waktu kadar gula darah bisa naik atau turun secara drastis. Pada kondisi
ini, biasanya dokter akan menyarankan untuk mengatur pola makan dan
jenis makanan yang Anda dikonsumsi.
6. Disfungsi ereksi
Bagi seorang pria, menderita diabetes melitus dapat mengembangkan
kemungkinan untuk mengalami disfungsi ereksi atau impotensi.
Ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi terjadi akibat adanya
kerusakan pada pembuluh darah dan saraf di penis.
7. Masalah kulit
Komplikasi diabetes melitus juga bisa membuat penderitanya rentan
mengalami masalah kulit. Tingginya kadar glukosa dalam darah menjadi
tempat berkembang biak yang sangat baik bagi bakteri dan jamur.
Akibatnya, penderita bisa saja mengalami masalah kulit seperti gatal-
gatal. Untungnya, sebagian besar masalah kulit akibat diabetes melitus
bisa dicegah dan berhasil diobati jika diketahui sejak dini.
8. Rentan mengalami infeksi
Diabetes melitus dapat memperlambat kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi bakteri dan virus. Ketika ini terjadi, bakteri yang menyerang akan
tumbuh dan infeksi berkembang lebih cepat. Area yang umumnya
diserang infeksi antara lain kandung kemih, ginjal, vagina, gusi, kaki, dan
kulit.
9. Masalah gigi
Orang dengan diabetes berisiko tinggi menghadapi masalah kesehatan
gigi dan mulut. Semakin tinggi kadar gula darah, maka semakin besar
juga masalah kesehatan gigi dan mulut yang timbul. Hal ini terjadi ketika
diabetes melitus tidak terkontrol dan kemudian merusak sel darah putih
yang merupakan pertahanan utama tubuh dalam menghadapi infeksi di
mulut. Seiring waktu akan menyebabkan plak dan plak yang tidak diobati
dapat menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, periodontitis, serta
kehilangan gigi.
10. Kaki diabetic
Diabetes melitus juga dapat menyerang saraf kaki atau biasa disebut kaki
diabetik. Tingginya kadar gula darah akan merusak saraf dan jaringan di
kaki. Akibatnya, ketika kaki mengalami luka. Penderita tidak menyadari
adanya luka, karena kerusakan saraf yg terjadi (menjadi mati rasa) dan
ketika kadar gula tidak stabil (tinggi) akan menghambat penyembuhan
luka. Kebanyakan penderita diabetes melitus yang mengalami hal ini
terpaksa harus merelakan kakinya untuk diamputasi jika kondisinya sudah
parah. Komplikasi diabetes melitus akan menjadi bahaya jika diabaikan.
Sebab, kondisinya bisa menjadi semakin parah hingga mengancam jiwa
jika tidak segera diobati. Oleh karena itu, jika Anda merasakan salah satu
komplikasi yang sudah dijelaskan diatas. Segera pergi ke dokter untuk
mendapatkan pengobatan sesuai komplikasi yang Anda alami. Sekian
ulasan mengenai komplikasi diabetes melitus. Semoga bermanfaat.
D. Pencegahan dari komplikasi diabetes melitus
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan perilakuk pola makan yang
seimbang; yaitu prinsip pola makan rendah lemak, rendah gula, rendah
natrium, dan tinggi serat. Kemudian juga perilaku tetap menjaga aktifitas fisik
dan berolahraga secara teratur dengan intensitas sedang; dianjurkan untuk
berolahraga setiap hari selama 30 menit atau lebih selama setidaknya 5 hari
seminggu. Batasi konsumsi Panganan Manis, Asin, dan Berlemak atau GGL
(gula, garam dan lemak) tinggi; bahkan berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan
Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan
Pangan Siap Saji. Penjelasannya adalah bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g
(4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan
lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan
meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. 
Pencegahan merujuk pada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan adalah
dengan perilaku PATUH dan CERDIK; yaitu :
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter   
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
U : Upayakan beraktivitas fisik dengan aman
H : Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya

     C : Cek kondisi kesehatan secara berkala


     E : Enyahkan asap rokok
     R : Rajin aktifitas fisik
     D : Diet sehat dengan kalori seimbang
     I : Istirahat yang cukup
     K : Kendalikan stress
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36195167/
SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_DIABETES_MELITUS oleh
Muhammad Cahirul diakses pada tanggal 23 juni 2022

Anda mungkin juga menyukai